JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

dokumen-dokumen yang mirip
SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM


Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar.

Sistem Rem. diklat sistem rem meliputi pengertian, prinsip rem, jenis-jenis rem, mekanismen. keselamatan dan menjamin pengendaraan yang aman.

Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY. Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU)

APLIKASI PNEUMATIK HIDROLIKA : REM MOBIL

Struktur dari Center Brake

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

8 gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek. Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

ELEMEN MESIN II REM Disusun oleh : Swardi L. Sibarani PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2015

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300


BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Language, recondition memiliki arti to restore to good condition, especially

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB III TINJAUN PUSTAKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS GAYA PADA REM CAKRAM (DISK BRAKE) UNTUK KENDARAAN RODA EMPAT. Dr. Ir. Yanuar, Msc., M.Eng, *) Dita Satyadarma, ST., MT *), Burhan Noerdin **)

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB III SISTEM DAN KOMPONEN REM TROMOL BUS

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK

ANALISIS KONSTRUKSI DAN SISTEM KERJA MASTER SILINDER SERTA BOSTER REM PADA TOYOTA KIJANG TIPE KF 50

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

ANALISA GAYA SISTEM REM DEPAN DAIHATSU XENIA TIPE R TAHUN 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM SIMULASI REM

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal


PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

GAYA TEKAN PAD REM TERHADAP DISK ROTOR PADA KENDARAAN MINI BUGGY

KEGIATAN BELAJAR INDIKATOR PENCAPAIAN

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Pneumatik Bab B4 1. Bab 4 Katup katup

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Sistim Rem Tromol Mobil Suzuki Futura Tahun 2003 ABSTRAK

PEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGEREMAN MOBIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft.

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

Disusun Oleh : Nama : HERDI HARYADI NIM :

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

BAB II DASAR TEORI. Rem adalah suatu alat yang digunakan untuk dapat memperlambat atau

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

PERBAIKAN SISTEM REM KODE MODUL OPKR B. Milik Negara Tidak Diperdagangkan

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol

Mesin Diesel. Mesin Diesel

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

Prinsip Kerja Rem (How Brake Working)

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

PEMELIHARAAN/SERVIS KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA SISTEM PENGOPERASIAN

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat

Pemodelan dan Analisa Antilock Braking System (ABS) Pada Military Vehicle Studi Kasus Panser Anoa APC 6X6

BAB III ANALISIS KASUS

Menelaah Sistem Rem. A. Tujuan. B. Indikator Pencapaian Kompetensi. C. Uraian Materi. 1. Pendahuluan. a. Dasar Sistem Rem

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN SISTEM REM FULL AIR BRAKE

SISTEM REM HIDROULIK PADA GOKART TUGAS AKHIR


TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

Lembar Latihan. Lembar Jawaban.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

Ganti kampas rem depan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

REKONDISI REM DAN PEMASANGAN BOSTER PADA MOBIL MITSUBISHI MINICAB TAHUN Proyek Akhir

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

Transkripsi:

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM Diskripsi Unit Kompetensi: Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan dan boster sesuai standar operasional prosedur. Tujuan Umum Pembelajaran: Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diklat dapat: 1. Melepas, memeriksa, memasang dan menyetel komponen rem piringan dengan benar sesuai manual 2. Melepas, memeriksa, dan memasang boster rem dengan benar sesuai manual Prasyarat Pembelajaran Sebelum mempelajari modul ini dan untuk menunjang kesuksesan pembelajaran, maka peserta hendaknya sudah menguasai materi pembelajaran modul keselamatan kerja, basik hydrolik dan peralatan mekanik otomotif Petunjuk Pembelajaran 1. Membaca modul secara cermat 2. Mengikuti perintah yang terdapat pada modul 3. Memeriksakan setiap aktivitas pada widyaiswara 4. Pembelajaran teori dinyatakan kompeten apabila dapat mengerjakan seluruh aktivitas dengan 100 % benar. Drs. Abigain Pakpahan 1

Strategi Pelaksanaan Diklat Ada keinginan untuk improvement Dari dulu sampai sekarang apa adanya alias biasa-biasa saja Jangan-jangan menurun kompetensi kita Weel Come : Introduction Tata Tertib Dll Penyajian Materi Pengenalan Pre-tes - - dikumpulkan atau - - dibahas dalam kelompok Penyajian materi ( dalam bentuk kunci-kunci pokok/must know) Pendalaman materi pada komputer Praktikum - Kesiapan objek - Kesiapan alat/bahan - Kesiapan buku manual - Kesiapan teknisi - Kesiapan wi dalam pembimbingan Post test / assessment Drs. Abigain Pakpahan 2

Strategi penyampaian materi diklat Membuka kelas/ Presentasi pokok materi Pendalaman materi secara Pre - Tes secara klasikal individu pada komputer Aktivitas.2 Kegiatan Aktivitas.1 Kegiatan (100%benar) Belajar.2 (100%benar) Belajar.1 Setelah kegiatan belajar teori Kegiatan belajar praktik Assessment / dan aktivitasnya telah tuntas (mengikuti buku manual) post test Drs. Abigain Pakpahan 3

PENGEMBANGAN MATERI BELAJAR KEGIATAN BELAJAR. 1 REM PIRINGAN (DISC BRAKE) A. PENDAHULUAN Silinder utama adalah alat yang mengubah tenaga operasi yang digunakan oleh pedal rem pada tekanan hidrolik. Sekarang ini, tandem silinder utama, yang termasuk dua piston, menghasilkan tekanan hidrolik pada jalur rem dua sistem. Tekanan hidrolik kemudian dikenakan pada calipers rem cakram atau silinder roda dari rem tromol. Reservoir berfungsi menyerap perubahan pada volume cairan rem yang disebabkan oleh perubahan pada temperatur cairan. Dia juga memiliki pembatas didalam yang membagi tangki menjadi bagian-bagian depan dan belakang seperti yang terlihat pada gambar 1. Desain kedua bagian dari tangki ini memastikan bahwa bila satu sirkuit gagal karena kebocoran cairan, sirkuit yang lain masih akan ada untuk menghentikan kendaraan. Sensor level cairan mendeteksi waktu ketika level cairan di tangki reservoir turun di bawah tingkat minimum dan kemudian menggunakan lampu peringatan system rem untuk memperingatkan pengemudi. Dari segi konstruksi silinder utama dapat dilihat pada gambar berikut yang terdiri dari komponen-komponen berikut. (1) Piston No.1 (2) Pegas Pembalik No.1 (return spring) (3) Piston No.2 (4) Pegas Pembalik No.2 (5) Piston cup karet (6) Tangki reservoir (7) Sensor level cairan Drs. Abigain Pakpahan 4

Gambar 1. Konstruksi silinder utama B. KEBOCORAN MINYAK REM 1. Kebocoran cairan pada bagian belakang Bila pedal rem ditekan, piston No. 1 bergerak ke kiri tapi tidak menghasilkan tekanan hidrolik di bagian belakang. Karenanya, piston No. 1 menekan pegas pembalik, terhubung dengan piston No. 2, dan mendorongnya. Piston No. 2 menaikkan tekanan hidrolik pada ujung depan dari silinder utama, yang membuat dua buah rem dapat dioperasikan dari sisi depan silinder utama (master cylinder). Drs. Abigain Pakpahan 5

Gambar 2. Kebocoran cairan pada bagian belakang 2. Kebocoran cairan di bagian depan Karena tekanan hidrolik tidak dihasilkan di bagian depan, maka piston No. 2 bergerak sampai ia menyentuh dinding di ujung terjauh dari silinder utama. Bila piston No. 1 didorong lebih jauh ke kiri dari posisi ini, tekanan hidrolik naik pada bagian belakang dari silinder utama (master cylinder), yang membuat rem dioperasikan dari bagian belakang silinder utama (master cylinder). Gambar 3. Kebocoran cairan pada bagian depan Drs. Abigain Pakpahan 6

C. DASAR PERENCANAAN REM Bila pedal rem ditekan, silinder utama mengubah tenaga ini menjadi tekanan hidrolik. Operasi pedal rem berdasarkan tuas, dan mengubah tenaga pedal yang kecil menjadi tenaga yang besar yang bekerja pada silinder utama. Berdasarkan hukum Pascal, tenaga hidrolik yang dihasilkan di silinder utama ditransmisikan melalui jalur rem ke masingmasing silinder utama. Tenaga itu bekerja pada brake lining dan bantalan rem cakram untuk menghasilkan tenaga pengereman. Menurut hukum Pascal, tekanan yang digunakan secara eksternal atas cairan terbatas yang dihantarkan secara seragam ke semua arah. Dengan menggunakan prinsip ini pada sirkuit hidrolik di sistem rem, tekanan yang dihasilkan di silinder utama dihantarkan secara sama ke semua silinder roda. Tenaga pengereman bervariasi, seperti yang terlihat pada contoh berikut, tergantung pada diameter dari silinder roda. Bila desain kendaraan memerlukan tenaga pengereman yang lebih besar pada roda-roda depan, misalnya, disainernya akan merincikan silinder roda yang lebih besar untuk bagian depan. Gambar 4. Design Daya Pengereman Drs. Abigain Pakpahan 7

D. TIPE DARI JALUR REM Bila jalur rem terbuka dan cairan/minyak rem keluar, rem tidak akan bekerja lagi. atas alasan ini, hidrolik rem dibagi menjadi jalur rem dua sistem. Tekanan hidrolis yang dikirim ke kedua sistem dari silinder utama ditransmisikan ke calipers rem cakram atau silinder roda. Susunan dari jalur rem berbeda antara kendaraan FR dan FF, pada kendaraan FR, jalur rem dibagi menjadi sistem roda depan dan sistem roda belakang, tapi pada kendaraan FF piping diagonal digunakan, karena beban yang dikenakan pada bagian depan pada kendaraan FF itu besar, tenaga pengereman yang lebih tinggi digunakan untuk roda-roda depan daripada untuk roda-roda belakang. Untuk ini, bila sistem jalur rem yang sama digunakan untuk kendaraan FR digunakan pada kendaraan FF, tenaga pengereman akan terlalu lemah bila sistem pengereman roda depan gagal, Untuk masalah ini sistem jalur pipa diagonal untuk roda depan kanan dan roda belakang kiri dan satu untuk roda depan kiri dan roda belakang kanan digunakan supaya bila satu system gagal, sistem lain akan mempertahankan tenaga. Gambar 5. Jalur Pengereman Drs. Abigain Pakpahan 8

E. REM CAKRAM (DISC BRAKE) 1. Konstruksi Rem cakram terdiri dari komponen komponen seperti berikut. (1) Caliper rem cakram (Disc brake caliper) (2) Bantalan rem cakram (Disc brake pad) (3) Rotor rem cakram (Disc brake rotor) (4) Piston (5) Cairan/pelumas (Fluid) 2. Pengoperasian Rem cakram mendorong piston dengan menggunakan tekanan hidrolik yang dikirim melalui jalur rem dari master cylinder untuk membuat bantalan rem cakram menjepit kedua sisi rotor rem cakram dan menghentikan ban berputar. Karena rotor rem cakram dan bantalan rem cakram saling menggesek, maka terjadi panas akibat friksi tadi, tetapi, karena rotor rem cakram dan badan rem terbuka, panas friksi yang terjadi dapat dengan mudah menguap. Gambar 6. Konstruksi dan operasi rem cakram Drs. Abigain Pakpahan 9

3. Penyetelan Rem (Brake Adjustment) Karena celah rem disesuaikan secara otomatis oleh penutup piston (karet), sehingga celah rem tidak perlu disesuaikan dengan tangan. Ketika pedal rem ditekan, maka tekanan hidrolik akan menggerakkan piston dan mendorong bantalan rem cakram melawan rotor rem cakram. Pada saat ini, piston bergerak sambil menyebabkan penutup piston berubah bentuk, dan saat pedal rem dilepaskan, penutup piston kembali ke bentuk semula, sehingga menggerakkan piston menjauhi bantalan rem cakram. Karenanya, walaupun bantalan rem cakram sudah aus dan piston bergerak, jumlah kembalinya piston selalu sama, sehingga celah antara bantalan rem cakram dan rotor rem cakram dipertahankan pada jarak yang konstan. Gambar 7. Penyetelan rem 4. Penurunan cairan/pelumas rem Jumlah cairan rem pada tangki reservoir rem menurun karena keausan dari bantalan rem cakram atau rem cakram lining. Karenanya, kondisi keausan dari bantalan rem cakram atau rem cakram lining dapat dihitung dengan mengecek tingkat cairan/pelumas di tangki reservoir. Karena diameter piston yang besar, Drs. Abigain Pakpahan 10

keausan dari bantalan rem cakram berakibat pada penurunan tingkat cairan/ pelumas yang tajam di tangki reservoir. Gambar 8. Penurunan cairan rem 5. Indikator keausan bantalan Ketika bantalan rem cakram aus dan perlu diganti, indikator keausan bantalan rem cakram menghasilkan suara lengkingan tinggi untuk memberi peringatan pada pengemudi. Pada Corolla, peringatan ini terjadi saat ketebalan bantalan tepat 2. 5 mm (0. 098 in). Konstruksi dan Operasi rem cakram dapat dijelaskan dimana saat ketebalan bantalan berkurang menjadi kurang dari yang telah disebutkan diatas, maka indikator keausan bantalan, yang terdapat pada piringan belakang bantalan, berhungungan dengan rotor rem cakram dan mengeluarkan suara lengkingan saat mobil berjalan. Ada rem indikator keausan bantalan tipe sensor seperti yang terlihat pada gambar di bawah dimana ketika sensor tersebut aus bersama rem cakram, sirkuit sensor menjadi terbuka. ECU akan mendeteksi sirkuit yang terbuka tadi dan memberi peringatan kepada pengemudi. Drs. Abigain Pakpahan 11

Gambar 9. Keausan bantalan 6. Tipe-tipe dari caliper rem cakram Tipe-tipe dari caliper akan diterangkan di bawah ini. (1) Tipe caliper tetap ( Fixed caliper) Sebuah tipe fixed caliper mempunyai sepasang piston untuk mendorong rotor rem cakram pada kedua sisinya. (2) Tipe caliper mengambang (Floating caliper) Sebuah tipe floating caliper tertempel pada piston hanya pada satu sisi dari caliper. Piston berperan sebagai pembuat tekanan hidrolik, dan apabila bantalan rem cakram ditekan, caliper akan bergerak ke arah yang berbeda dari piston, dan mendorong rotor rem cakram dari kedua sisinya. Akibatnya, caliper akan menghentikan perputaran roda. Ada beberapa jenis floating caliper, tergantung dari metode menempelkan caliper ke piringan putar. Drs. Abigain Pakpahan 12

Gambar 10. Tipe caliper rem cakram 7. Tipe-tipe rotor rem cakram Tipe-tipe rotor rem cakram dijelaskan di bawah ini. (1) Tipe solid Terbuat dari sebuah rotor rem cakram tunggal. (2) Tipe berventilasi (ventilated) Terdapat lubang di dalamnya, dan sangat baik untuk mengurangi panas. (3) Tipe dengan tromol (with drum) Built-in drum brake untuk parking brake. Gambar 11. Tipe rotor rem cakram Drs. Abigain Pakpahan 13

Aktivitas 1 Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar 100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya. 1. Tuliskan lima komponen utama silinder utama a. b. c. d. e. 2. Jelaskan proses pengereman yang terjadi walaupun ada kebocoran cairan pada bagian depan 3. Jelaskan proses pengereman yang terjadi walaupun ada kebocoran cairan pada bagian belakang 4. Jelaskan apa tujuan dan cara kerja rem dengan jalur FR. Drs. Abigain Pakpahan 14

5. Jelaskan apa tujuan dan cara kerja rem dengan jalur FF 6. Tuliskan lima komponen rem cakram a. b. c. d. e. 7. Jelaskan cara kerja rem cakram 8. Jelaskan bagaimana proses penyetelan otomatis celah rem cakram Drs. Abigain Pakpahan 15

9. Jelaskan dua metoda indikator keausan bantalan pada rem cakram. a. b. 10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tipe caliper tetap ( Fixed caliper) 11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tipe caliper mengambang (Floating caliper) 12. Tuliskan tiga jenis rotor rem cakram a. b. c. Drs. Abigain Pakpahan 16

KEGIATAN BELAJAR. 2 Boster REM (BRAKE BOOSTER) A. BRAKE BOOSTER 1. Fungsi dan Konstruksi a. Fungsi Brake booster adalah alat yang memakai perbedaan antara engine vacuum dan ekanan atmosfer untuk menghasilkan tenaga yang kuat (pendorong daya) yang proporsional pada tenaga penekan pedal untuk mengoperasikan rem. Brake booster menggunakan vacuum yang dihasilkan pada beragam intake (pompa vacuum pada kasus mesin disel). Gambar 6. Brake Booster Drs. Abigain Pakpahan 17

b. Konstruksi Brake booster terdiri dari komponen komponen berikut ini. (1) Batang pengoperasian katup (2) Batang pendorong (Push rod) (3) Piston pendorong (Booster piston) (4) Badan booster (Booster body) (5) Diafragma (6) Pegas Diafragma (7) Badan katup (Valve body) (8) Cakram reaksi (Reaction disc) (9) Pembersih udara (Air cleaner) (10) Penutup badan (Body seal) (11) Ruang tekanan variable (12) Ruang tekanan konstan (13) Katup cek (Check valve) 2. Tandem Brake Booster Tandem brake booster adalah alat yang mempunyai dua ruang vacuum berjajar dan mempunyai boost power yang besar tanpa harus menambah ukuran piston Gambar 7. Tandem Brake Booster Drs. Abigain Pakpahan 18

3. Pengoperasian a. Rem tidak dipergunakan Katup udara dihubungkan ke batang operasi katup, dan ditarik ke kanan oleh pegas pembalik katup udara. Katup pengontrol didorong ke kiri oleh pegas katup pengontrol, Ini menyebabkan katup udara bersentuhan dengan katup pengontrol. Karenanya, udara atmosfer yang mengalir melalui elemen pembersih udara dicegah memasuki ruang tekanan variabel. Pada kondisi ini katup hampa udara dari badan katup dipisahkan dari katup pengontrol untuk membuka alan antara saluran A dan saluran B. Karena akan selalu ada hampa udara di ruang tekanan konstan, akan ada pula hampa udara di ruang tekanan variabel pada saat ini. Sebagai akibatnya, piston didorong ke kanan oleh pegas diafragma. Gambar 8. Posisi Rem Tidak Bekerja Drs. Abigain Pakpahan 19

b. Rem digunakan Ketika pedal rem ditekan, batang pengoperasian katup mendorong katup udara, sehingga menyebabkan katup udara bergerak ke kiri. Katup pengontrol, yang didorong melawan katup udara oleh pegas katup pengontrol, juga bergerak ke kiri sampai ia berhubungan dengan katup hampa udara. Ini menutup bukaan antara saluran A dan B. Ketika katup udara bergerak lebih jauh ke kiri, ia bergerak menjauhi katup pengontrol. Kondisi ini membuat udara atmosfer memasuki ruang tekanan variabel melalui saluran B (setelah melewati elemen pembersih udara). Perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variable membuat piston bergerak ke kiri, hal ini menyebabkan cakram reaksi (reaction disc) menggerakkan batang pendorong booster ke kiri dan menambah tenaga pengereman. Gambar 9. Posisi Rem Bekerja Drs. Abigain Pakpahan 20

c. Kondisi menahan Bila pedal rem ditekan setengah, batang pengoperasian katup dan katup udara akan berhenti bergerak tapi piston akan tetap bergerak ke kiri karena adaperbedaan tekanan. Katup pengontrol tetap dihubungkan dengan katup hampa udara oleh pegas katup pengontrol, tapi ia bergerak bersama dengan piston. Karena katup pengontrol bergerak ke kiri dan berhubungan dengan katup udara, udara atmosfer dicegah untuk memasuki ruangan tekanan variabel, sehingga tekanan pada ruang tekanan variabel stabil. Akibatnya ada perbedaan tekanan yang konstan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel. Karenanya, piston akan berhenti bergerak dan mempertahankan tenaga pengereman yang sedang berlangsung. Gambar 10. Kondisi Menahan Drs. Abigain Pakpahan 21

d. Kondisi Pada Dorongan Maksimum Bila pedal rem ditekan seluruhnya ke bawah, katup udara akan bergerak seluruhnya menjauh dari katup pengontrol. Pada kondisi ini, ruang tekanan variabel diisi seluruhnya dengan udara atmosfer, dan perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel dibuat maksimum, hal ini membuat efek dorong maksimum bekerja pada piston. Bahkan bila tenaga tambahan diberikan pada pedal rem, efek dorong pada piston akan tetap tidak berubah, dan tenaga tambahan akan diberikan hanya pada tongkat pendorong booster dan akan dikirimkan sebagaimana adanya ke silinder utama. Gambar 11. Kondisi Dorongan Maksimum Drs. Abigain Pakpahan 22

e. Kondisi tidak hampa udara Bila sebuah vacuum gagal diberikan pada brake booster atas sebab apapun, maka tidak akan ada perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variable (karena keduanya akan diisi dengan udara atmosfer). Saat brake booster ada pada posisi "off", piston dikembalikan ke kanan oleh pegas diafragma. Namun, saat pedal rem ditekan, batang pengoperasi katup bergerak ke kiri dan mendorong katup udara, cakram reaksi (reaction disc) dan tongkat pendorong booster. Ini menyebabkan silinder utama piston memberikan tenaga pengereman pada rem. Pada saat yang sama, katup udara mendorong kunci stopper katup yang dimasukkan ke badan katup. Sehingga, piston juga akan mengatasi pegas diafragma dan bergerak ke kiri. Maka dengan itu, rem akan tetap fungsional bahkan saat tidak ada hampa udara yang diberikan pada brake booster. Namun, karena brake booster tidak bekerja, pedal rem akan terasa "berat". Gambar 11. Kondisi tidak hampa udara Drs. Abigain Pakpahan 23

f. Mekanisme Reaksi (1). Umum Mekanisme ini diberikan untuk menurunkan tendangan balik dari pedal rem, sehingga menambah "rasa" pedal, dengan menyebabkan hanya setengah dari tekanan feedback digunakan pada pedal (setengahnya lagi diserap oleh booster piston) (2). Pengoperasian Mekanisme reaksi diperlihatkan pada gambar 12 dibawah ini yang mencakup; batang pendorong booster, cakram reaksi dan slide katup udara didalam badan katup. Karena cakram reaksi dibuat dari karet halus, cakram reaksi dapat dianggap sebagai cairan tak menekan. Dengan alasan ini, saat batang pendorong booster didorong ke kanan, batang tersebut akan menekan cakram reaksi, tapi karena tidak dapat dilakukan, tenaganya dikirimkan ke katup udara dan badan katup. Karenanya, tenaga tadi ditransmisikan antara katup udara dan badan katup sesuai dengan daerah permukaannya. Asumsikan bahwa 100 N (9.8kgf,.21.6 lbf) diberikan pada batang pendorong booster, seperti yang diperlihatkan disini. Rasio dari daerah katup udara dan badan katup adalah 4 sampai 1, 80 N (7.8kgf; 17.2 lbf) ditransmisikan ke badan katup dan 20 N (2.0 kgf,.4.4lbf) ke katup udara. Gambar 12. Mekanisme reaksi Drs. Abigain Pakpahan 24

g. Penyesuaian Celah dari Batang Pendorong Panjang dari batang pendorong harus sebelum master cylinder rem dan booster rem dirakit. Hal ini diperlukan supaya ada celah yang sesuai antara master cylinder piston dan tongkat pendorong booster setelah mereka dirakit kembali. Sebuah SST digunakan untuk menyesuaikan celah tersebut.pada modelmodel terbaru, ada saat-saat ketika ketebalan ukuran harus digunakan. Pastikan untuk merujuk ke petunjuk perbaikan (manual repair). PETUNJUK: Bila master cylinder sudah diganti dan ada alat aksesori pada peralatan, gunakan alat aksesori untuk melakukan penyesuaian. Kalau label yang diperlihatkan pada gambar tercantum pada badan booster, lihat repair manual PETUNJUK SERVIS: Bila celahnya terlalu kecil, akan mengakibatkan rem menyeret. Bila celahnya terlalu besar, akan mengakibatkan pengereman tidak efektip Gambar 13. Celah batang pendorong Drs. Abigain Pakpahan 25

h. Pengecekan Fungsi Brake booster menggunakan perbedaan antara engine vacuum dan tekanan atmosfer untuk menghasilkan power boost. Karenanya, fungsi brake booster dapat dicek dengan melakukan inspeksi berikut. (1). Pengecekan fungsi airtightness Untuk menghasilkan power boost, vacuum di dalam brake booster harus dipertahankan, ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel ditutup seluruhnya oleh katup vacuum, dan udara harus mengalir dari katup udara. Adapun pemeriksaan yang akan dilakukan adalah seperti berikut ini. Matikan mesin setelah menghidupkannya selama 1 sampai 2 menit. Vacuum akan dibiarkan memasuki brake booster Tekan pedal rem beberapa kali. Saat melakukan ini, bila posisi pedal lebih tinggi 2 atau 3 kali daripada posisi pertama, katup cek atau katup vacuum tertutup, dan katup udara terbuka, dan udara dibiarkan masuk. Dari hal ini dapat ditentukan bahwa airtightness dari tiap katup adalah normal. Gambar 14. Pengecekan airtightness Drs. Abigain Pakpahan 26

(2). Pengecekan pengoperasian Bila mesin dihidupkan sementara tidak ada vacuum di brake booster, katup vacuum tertutup, dan katup udara terbuka, vacuum akan dibiarkan masuk ke ruang tekanan konstan. Kondisi pedal rem pada saat ini dapat digunakan untuk mengecek operasi power boost. (1) Dalam kondisi mesin mati, tekan pedal rem beberapa kali. Udara akan masuk ke ruang tekanan konstan. (2) Hidupkan mesin dengan kondisi pedal rem ditekan Vacuum akan dihasilkan dan perbedaan tekanan akan dihasilkan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel. Bila pedal rem turun lebih dari yang sebelumnya pada saat ini, dapat ditentukan bahwa power boost yang normal telah dihasilkan. (3). Pengecekan fungsi load airtightness Bila mesin dimatikan dengan kondsisi pedal rem ditekan, kondisi pedal dapat digunakan untuk mengecek kebocoran vacuum dari ruang tekanan konstan. (1) Tekan pedal rem saat mesin hidup. (2) Matikan mesin sementara pedal rem ditekan. Pada kondisi ditahan, perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variable akan konstan. Kemudian, bila tidak ada perbedaan pada tinggi pedal rem sementara pedal rem tetap ditekan selama 30 detik, dapat disimpulkan bahwa katup cek dan katup vacuum tertutup dengan normal dan tidak ada masalah dengan ruang tekanan konstan. Drs. Abigain Pakpahan 27

Aktivitas 2 Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar 100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya. 1. Jelaskan fungsi brake booster pada sistem rem 2. Tuliskan sepuluh komponen boster rem. 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tandem Brake Booster. 4. Jelaskan operasi boster rem pada kondisi Rem tidak dipergunakan Drs. Abigain Pakpahan 28

5. Jelaskan operasi boster rem pada kondisi Rem dipergunakan 6. Jelaskan operasi boster rem pada kondisi menahan 7. Jelaskan operasi boster rem pada kondisi Dorongan Maksimum 8. Jelaskan operasi boster rem pada Kondisi tidak hampa udara Drs. Abigain Pakpahan 29

9. Jelaskan secara singkat fungsi dan cara kerja mekanisme reaksi pada boster rem. 10. Jelaskan pada saat bagaimana dilakukan penyesuaian Celah dari Batang Pendorong 11. Uraikan tiga metoda pemeriksaan boster rem. a. b. _ c. Drs. Abigain Pakpahan 30

REM CAKRAM & BRAKE BOOSTER Disusun Oleh Drs. Abigain Pakpahan PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI BANDUNG 2009 Drs. Abigain Pakpahan 31

DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii Diskripsi unit kompetensi.. 1 Tujuan umum pembelajaran. 1 Prasyarat pembelajaran.. 1 Strategi pelaksanaan diklat. 2 Strategi penyampaian materi diklat 3 Kegiatan Belajar 1. 4 A. Pendahuluan 4 B. Kebocoran minyak rem.. 5 C. Dasar perencanaan rem 7 D. Tipe jalur rem.. 8 E. Rem cakram 9 Aktivitas 1.. 14 Kegiatan Belajar 2 Boster Rem 17 1. Fungsi dan konstruksi.. 17 2. Tandem brake booster.. 18 3. Pengoperasian brake booster. 19 Aktivitas 2. 28 Drs. Abigain Pakpahan 32