PENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

PENGARUH PUPUK FOSFOR DAN KALSIUM TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI SETELAH MASA SIMPAN

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN UKURAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max, L. Merrill) SKRIPSI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL U N I V E R S I T A S J E M B E R FAKULTAS PERTANIAN

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

PENGARUH MACAM MEDIA DAN TINGKAT KONDUKTIVITAS LISTRIK (EC) NUTRISI TERHADAP PRODUKSI BUAH CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) SECARA HIDROPONIK

KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI)

RESPON ENAM VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril) ANJURAN TERHADAP SERANGAN LARVA PEMAKAN DAUN KEDELAI SKRIPSI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT APLIKASI MAGNESIUM DALAM DOLOMIT PADA TANAH BERKADAR NATRIUM TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

BAB I PENDAHULUAN. allin dan allisin yang bersifat bakterisida (Rukmana, 1994).

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai

PERSAINGAN TEKI (Cyperus rotundus L.) TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) VARIETAS BALURAN AKIBAT IRRADIASI SINAR GAMMA ( 60 Co) DAN KONDISI CEKAMAN LENGAS

KAJIAN MACAM BAHAN BAKU DAN DOSIS KASCING NABATI TERHADAP PARAMETER KUALITAS TANAH DAN PERTUMBUHAN KAILAN KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI)

KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI)

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

PENGGUNAAN ABU SEKAM DAN PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan-I Tahun

TATA CARA PENELITIAN

PENGARUH MACAM DAN DOSIS KOMPOS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH JENIS MULSA ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN TOMAT HASIL PERSILANGAN PADA BUDIDAYA ORGANIK

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

PENGARUH AGENSIA HAYATI PSEUDOMONAD FLUORESEN TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT LAYU (Fusarium sp.) DAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kajian Empirik Komoditas Tomat

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU APLIKASI EKSTRAK KULIT BUAH MAHONI

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jahe (Zingiber officinale Rosc) sebagai salah satu tanaman temu-temuan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea, L.) SKRIPSI

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

LAPORAN TUGAS AKHIR. BUDIDAYA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa var. chinensis) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN PUPUK ORGANIK CAIR

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENDAHULUAN. tahun ke tahun, baik untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor,

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

PENGARUH PERBEDAAN SUHU RUANG SIMPAN DAN BAHAN PENGEMAS TERHADAP KEMUNDURAN MUTU BENIH KEDELAI

BUDIDAYA PAKCHOY (Brassica rapa var. chinensis L.) DI PEKARANGAN RUMAH MENGGUNAKAN PUPUK DAUN GANDASIL D TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

PENGARUH WARNA PERANGKAP DENGAN ATRAKTAN METIL EUGENOL TERHADAP LALAT BUAH PADA TANAMAN CABAI MERAH

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

KATA PENGANTAR. Tanam Vertikultur Tanaman Bawang Merah yang merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan dan krisis energi sampai saat ini masih menjadi salah satu

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Sukarno Putra, 2013

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

PENGARUH LIMBAH PADAT KOTORAN TERNAK. TERHADAP SERAPAN N, P DAN PERTUMBUHAN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss)

UJI KUALITAS FISIOLOGIS BENIH JAGUNG (Zea mays L) HASIL PERSILANGAN TERHADAP KEKERINGAN

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

PENGARUH PEMBERIAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TUGAS AKHIR

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan

PENGARUH LOGAM BERAT ALUMUNIUM (Al) TERHADAP KANDUNGAN ASAM ORGANIK JARINGAN AKAR DAN PARAMETER PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

Gambar 1. Tata Letak Petak Percobaan

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

SKRIPSI. Oleh : AGUNG DHARMAWAN PUTRA NPM : Kepada

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

BUDIDAYA TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. Parachinensis L. ) DENGAN PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

Transkripsi:

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Strata Satu Pada Program Studi Agronomi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember Oleh Sri Kartini NIM. 011510101153 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER September 2005

KARYA ILMIAH TERTULIS BERJUDUL PENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM Oleh Sri Kartini NIM. 011510101153 Dipersiapkan dan disusun dibawah bimbingan : Pembimbing Utama (DPU) : Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P. NIP. 132 049 485 Pembimbing Anggota (DPA) : Ir. Gatot Subroto, M.P. NIP. 131 832 323

KARYA ILMIAH TERTULIS BERJUDUL PENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM Dipersiapkan dan disusun oleh Sri Kartini NIM. 011510101153 Telah diuji pada tanggal 9 September 2005 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima TIM PENGUJI Ketua, Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P. NIP. 131 287 089 Anggota I, Anggota II, Ir. Gatot Subroto, M.P. Dr. Ir. M. Setyo Poerwoko, M.S. NIP. 131 832 323 NIP. 131 120 335 MENGESAHKAN Dekan, Prof. Dr. Ir. Endang Budi Trisusilowati, M.S. NIP. 130 531 982

Sri Kartini. 011510101153. PENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM. Dibawah bimbingan : Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P. (DPU), Ir. Gatot Subroto, M.P. (DPA). Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Jember. RINGKASAN Tomat merupakan salah satu komuditas hortikultura yang cukup potensial untuk memasuki pasar ekspor. Produksi tomat di Indonesia masih tergolong rendah, baik kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tomat, serta mengurangi intensitas penyakit tomat (jamur fusarium), yaitu dengan pemberian silikon yang terkandung dalam abu terbang limbah PLTU. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menentukan komposisi pemberian abu limbah PLTU sebagai sumber silikon yang terbaik terhadap pertumbuhan dan menekan intensitas penyakit fusarium pada tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di lahan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Jember pada 13 Agustus 2004 sampai 25 September 2004 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis statistik data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 11, untuk sidik ragam faktor tunggal dan Uji Duncan s Multiple Range Test, masing-masing dengan α = 0,05. Percobaan yang digunakan menurut Martanto (2001), yaitu limbah PLTU 0 %, 1 %, 2 %, 3 %, 4 %, 5 %, 6 % dan 7 %. Parameter intensitas fusarium dilakukan dengan cara sebanyak 30 g inokulum jamur fusarium diinfestasikan ke dalam polibag berisi campuran tanah dan limbah PLTU satu minggu sebelum bibit ditanam. Parameter yang dicobakan adalah laju pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, berat segar tanaman, berat kering tanaman, jumlah akar, panjang akar, berat kering akar dan intensitas fusarium. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian abu terbang (fly ash) tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan tanaman tomat, kecuali parameter laju pertumbuhan tinggi tanaman minggu ke-2, ke-3, jumlah daun minggu ke-1 dan ke-2. Perlakuan limbah PLTU 1 % berpengaruh positif dalam menekan intensitas serangan jamur fusarium, namun tidak berbeda nyata dengan kontrol.

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN DOSEN PEMBIMBING. ii HALAMAN PENGESAHAN iii RINGKASAN. iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan... 1 1.2 Rumusan Masalah. 4 1.3 Tujuan Penelitian.. 4 1.4 Manfaat Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tanaman Tomat 6 2.2 Syarat Tumbuhan Tanaman Tomat.... 7 2.3 Penggunaan Limbah PLTU sebagai Sumber Silikon terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat... 9 2.4 Pengaruh Silikon terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat.. 10 2.5 Peranan Silikon terhadap Intensitas Serangan Penyakit Layu Fusarium... 11 2.6 Hipotesis... 13

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.. 14 3.2 Bahan dan Alat. 14 3.3 Metode Penelitian. 14 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Penyiapan Media Tanam... 15 3.4.2 Persiapan Inokulum. 15 3.4.3 Inokulasi.. 16 3.4.4 Persemaian Benih 16 3.4.5 Penanaman.. 16 3.4.6 Pemupukan.. 16 3.4.7 Pemasangan Ajir. 17 3.4.8 Pemeliharaan Tanaman... 17 3.5 Parameter Pengamatan. 18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis... 19 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Komposisi Media terhadap Pertumbuhan Tanaman 20 4.2.2 Pengaruh Komposisi Media terhadap Intensitas Serangan Jamur Fusarium... 26 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 29 5.2 Saran. 29 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman 1. Pengaruh Komposisi Media terhadap Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Tomat. 21 2. Pengaruh Komposisi Media terhadap Jumlah Daun Tanaman Tomat... 22 3. Pengaruh Pemberian Silikon terhadap Intensitas Serangan Jamur Fusarium. 27 4. Penampang Melintang Kutikula Daun Tomat pada Kontrol.. 27 5. Penampang Melintang Kutikula Daun Tomat pada Perlakuan Abu Terbang 1% 27 DAFTAR TABEL No. Judul Halaman 1. Kandungan dan Komposisi Gizi Buah Tomat Tiap 100g Bahan.. 7 2. Dosis Pupuk untuk Percobaan Pertumbuhan Tanaman Tomat. 17 3. Dosis Pupuk untuk Percobaan Intensitas Fusarium pada Tanaman Tomat. 17 4. Rangkuman Sidik Ragam (F-hitung) Semua Parameter Pengamatan... 19 5. Rangkuman Hasil Uji Duncan 5% terhadap Parameter yang Berpengaruh Nyata 20

DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Tinggi Tanaman Tomat.. 34 2. Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman 35 3. Analisis Ragam Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Minggu ke-2... 36 4. Uji Duncan 5 % Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Minggu ke-2... 36 5. Analisis Ragam Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Minggu ke-3... 36 6. Uji Duncan 5 % Laju Pertumbuhan Tinggi Tnm Minggu ke-3.. 36 7. Analisis Ragam Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Minggu ke-4 37 8. Analisis Ragam Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Minggu ke-5... 37 9. Luas Daun Tanaman Tomat 37 10. Analisis Ragam Luas Daun Tanaman Tomat. 38 11. Jumlah Daun... 38 12. Analisis Ragam Jumlah Daun Minggu ke-1... 39 13. Uji Duncan 5 % Jumlah Daun Minggu ke-1... 39 14. Analisis Ragam Jumlah Daun Minggu ke-2... 39 15. Uji Duncan 5 % Jumlah Daun Minggu ke-2... 39 16. Analisis Ragam Jumlah Daun Minggu ke-3... 40 17. Analisis Ragam Jumlah Daun Minggu ke-4... 40 18. Analisis Ragam Jumlah Daun Minggu ke-5... 40 19. Diameter Batang Tanaman Tomat.. 41 20. Analisis Ragam Diameter Batang Tanaman Tomat... 41 21. Berat Segar Tanaman Tomat... 42 22. Analisis Ragam Berat Segar Tanaman Tomat... 42 23. Berat Kering Tanaman Tomat. 43 24. Analisis Ragam Berat Kering Tanaman Tomat.. 43 25. Jumlah Akar Tanaman Tomat. 44 26. Analisis Ragam Jumlah Akar Tanaman Tomat.. 44 27. Panjang Akar Tanaman Tomat 45

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Tomat (Licopersicon esculentum Mill.) sangat bermanfaat bagi tubuh, karena mengandung vitamin, protein, karbohidrat, kalori dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah, penambah nafsu makan, bahan pewarna makanan dan bahan kosmetika. Tomat banyak mengandung pro-vitamin A, seperti betakarotin. Buah tomat juga banyak mengandung pigmen likopen (Lycopene) yang menyebabkan buah tomat berwarna merah. Likopen memiliki sifat anti oksidan yang sangat tinggi, sehingga tomat terbukti mengurangi serangan kanker terutama kanker prostat, perut, kerongkongan dan usus besar (Afriansyah, 2005). Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi untuk dikembangkan berbagai jenis tanaman hortikultura. Pasar yang potensial untuk ekspor tomat masih terbatas pada negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Warintek (2004) menyatakan bahwa tomat merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek pemasaran yang cerah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pengembangan areal tanaman tomat memerlukan lahan subur untuk pertumbuhan, namun banyak lahan subur di Indonesia telah beralih fungsi ke penggunaan lain sehingga pengembangan areal ini lebih tertuju pada lahan-lahan marginal yang memerlukan ekstensifikasi teknologi yang baik. Luas areal tanaman tomat saat ini mencapai 62,302 ha. Berkurangnya tanah-tanah potensial untuk budidaya tanaman telah memaksa kita untuk mempelajari dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersebar di pulau Jawa (Surawinata, 2003). Menurut Cahyono (1998), permasalahan yang sering dihadapi para petani tomat di Indonesia adalah teknologi budidaya, seperti pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta penanganan pasca panen. Sebagian besar petani tradisional di Indonesia masih menggunakan cara bercocok tanam konvensional, menggunakan bibit lokal atau bibit tomat buatan sendiri, cara penanaman yang sederhana dan hanya mengandalkan pupuk kandang atau pupuk

kimia sekedarnya. Trisnawati dan Setiawan (2001) mempertegas bahwa kendala yang sering dihadapi dalam memenuhi peluang pasar swalayan dan ekspor terletak pada ketidaksesuaian antara kualitas yang dibutuhkan pasar dengan produk yang dihasilkan, sehingga ini menjadi faktor pembatas para petani tomat Indonesia. Indonesia termasuk salah satu negara beriklim basah dengan curah hujan yang sangat tinggi, yaitu sekitar 1500-5000 mm tahun (Irianto, 2000). Hal ini sangat menguntungkan bagi perkembangan hama dan penyakit tanaman pada umumnya. Hadirnya hama dan penyakit dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga perlu diwaspadai dan dilakukan pengendalian bila telah ditemukuan gejala serangan (Lingga, 2002). Serangan penyakit pada tanaman akan berakibat rendahnya kualitas dan kuantitas hasil tanaman, hal ini berdampak pada turunnya pendapatan petani. Serangan penyakit lebih sering terjadi akibat tubuh tanaman lemah. Lemahnya tanaman akan mempermudah bagi cendawan maupun bakteri menyerang tanamanan tersebut, namun bila tubuh tanaman kokoh maka penyakit, cendawan dan bakteri jarang memiliki kesempatan menyerang tanaman (Sutiyoso, 2003). Kendala pengembangan tanaman tomat di dataran rendah adalah meningkatnya kepekaan tanaman terhadap penyakit layu bakteri yang disebabkan Pseudomonas solanacearum. Penyakit ini dapat menurunkan produksi tomat hingga 75 % (Sujiprihati et al., 2001). Sedangkan menurut Surawinata (2003), penyakit yang paling utama menyerang tanaman tomat adalah cendawan fusarium (Fusarium oxisporum). Penyakit ini dapat menyebabkan kematian tanaman hingga 100 %, apalagi di daerah Jember yang merupakan daerah tembakau yang juga sebagai inang penyakit tersebut. Lebih lanjut Martanto (2001) menyatakan bahwa penyakit ini dapat menyebakan kehilangan hasil yang besar, terutama pada varietas yang peka dan di bawah kondisi cuaca yang kurang menguntungkan. Silikon adalah salah satu unsur yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan mungkin kesesuaiannya telah dipelajari banyak peneliti. Pada beberapa spesies (padi, jelai, tebu, tomat dan mentimun) jumlah silikon yang