BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Agus Sartono (2001 : 6) adalah : Sedangkan menurut Sutrisno (2005 : 3) Manajemen keuangan adalah :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi seperti saat ini, hampir semua komponen tidak dapat

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING CONTRACT FORWARD UNTUK MENGURANGI KERUGIAN SELISIH KURS VALAS ATAS HASIL PENJUALAN EKSPOR

BAB II URAIAN TEORTIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya setiap Negara mempunyai ragam khas sumber daya, dapat dilihat

TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL. Makalah Bisnis Internasional. Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum. UTANG NEGARA i : PEMERINTAH BUKA HEDGING ii UTANG VALUTA ASING (VALAS) Nasional.kontan.co.

BAB V TEKNIK MENGELOLA ASSET VALUTA ASING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Perbedaan keunggulan masing-masing negara dalam bidang tertentu diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. pelaku binis mengenai currency (mata uang) yang akan dipakai dalam kontrak

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah

Oleh: Sujana, Saefudin Zuhdi dan Purwitayani. Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 188

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dapat diduga sebelumnya. Risiko dapat dibedakan menjadi risiko murni dan risiko

Bab 11 Manajemen Keuangan Internasional

Bab 10 Pasar Keuangan

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING. PDF created with pdffactory Pro trial version

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

MK INTERNASIONAL Materi 4 - Pasar Valuta Asing ANDRI HELMI M, S.E., M.M

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

STIE DEWANTARA Pasar Uang & Valas

Manajemen Keuangan Internasional

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

MATERI 1 PASAR KEUANGAN. deden08m.com

Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT. By MAHSINA, SE, MSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisa serta

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

AKUNTANSI TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.10)

DEFINISI DAN JENIS PASAR KEUANGAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA. Seasoned equity offerings (SEO) merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan

Judul : Analisis Forward Contract Hedging dan Open Position dalam Menghadapi Eksposur Valuta Asing (Studi pada CV Bali Cipta Sarana)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan

Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management

PASAR VALUTA ASING BAB I PENDAHULUAN

FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

ANALISIS PERBANDINGAN HEDGING, SWAPS CONTRACT DENGAN FORWARD CONTRACT UNTUK MEMINIMALISASI KERUGIAN SELISIH KURS VALAS ATAS HASIL PENJUALAN EKSPOR

Antisipasi Rencana Pembayaran Hutang Dagang Melalui Pengukuran Translation Exposure dengan Metode Current Rate dan Penggunaan Forward Contract Hedging

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 182

BAB II LANDASAN TEORI. Smith dan Skousen (2000 : 286) adalah sebagai berikut : A receivable is an

ANALISIS KEBIJAKAN HEDGING (LINDUNG NILAI) SEBAGAI STRATEGI MANAJEMEN RESIKO HUTANG LUAR NEGERI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. 1. Nilai tukar tetap, antara 1970 sampai dengan Nilai tukar mata uang mengambang, antara 1978 sampai dengan 1997.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. maka meningkatkan juga aktivitas perdagangan international. Beberapa aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

PENGGUNAAN FORWARD CONTRACT HEDGING UNTUK MENURUNKAN RISIKO EKSPOSUR TRANSAKSI (Studi Pada Pt. Unilever Indonesia, Tbk)

BAB 11 FOREX EXPOSURE (FE) Dapat diartikan sebagai suatu resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan sebagai akibat perubahan atau fluktuasi kurs valas.

BAB I PENDAHULUAN. Kestabilan nilai tukar mata uang suatu negara merupakan hal penting

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013

Pertemuan 12 FOREIGN EXCHANGE

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

Nanang Hendarsah. Direktur Task Force Program Pendalaman Pasar Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

di Pasar MODAL 1. Surat Berharga yang diperjual belikan

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB III TRANSAKSI SWAP MENURUT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG PELAKSANAAN TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI

BAB I PENDAHULUAN. zaman saat ini yang dipengaruhi oleh globalisasi telah. membuat interaksi antar negara semakin meningkat dalam perdagangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Terhadap Kurs Rupiah Tahun Teknik analisis yang digunakan

BAB II TINJAUAN UMUM TRADING FOREX VIA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

Apakah Forex Trading Itu?

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. (Madura, 2012:211). Hedging didefinisikan sebagai tindakan untuk membatasi risiko

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

MODUL PRAKTIKUM EKONOMI INTERNASIONAL. DISUSUN OLEH: DRS. MOCH. DUDIH SUGIHARTO, M.Si. DRS. ANI PINAYANI, MM. YANA ROHMANA, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

RISIKO VALUTA ASING ANDRI HELMI M, SE., MM. MANAJEMEN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

Transkripsi:

8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Agus Sartono (2001 : 6) adalah : Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Sedangkan menurut Sutrisno (2005 : 3) Manajemen keuangan adalah : Manajemen yang sering disebut pembelanjaan dapat diartikan semua aktivitas perusahan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Manjemen Keuangan secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan dana dengan biaya murah, mengelolanya dan kemudian mendistribusikan laba dari perusahan secara efisien dalam meningkatkan nilai perusahaan. 2.2 Perdagangan Internasional 2.2.1 Pengertian Perdagangan Internasional Menurut Ball dan Mc Culloch ( 2000:17) Perdagangan internasional adalah :

9 Perdagangan internasional terjadi karena negara-negara mengekspor produkproduk yang memerlukan sejumlah besar faktor-faktor produksi mereka yang melimpah dan mengimpor produk-produk yang memerlukan sejumlah besar faktor produksi mereka yang lengkap. Sedangkan menurut Madura (2003:10) perdagangan internasional adalah: International trade is relatively conservative approach that can be used by firm to penetrade market ( by exporting) or obtain supplier at a low cost ( by importing). Yang artinya perdagangan internasional adalah suatu pendekatan yang relatif konservatif yang digunakan oleh perusahaan untuk penetrasi pasar luar negeri ( dengan mengekspor) atau mendapatakan bahan baku berharga murah ( dengan mengimpor). Kesimpulan dari perdagangan internasional terjadi ketika adanya interaksi anatara suatu negara dengan negara lain sedangkan memenuhi kebutuhannya dengan mengekspor produk-produk yang diproduksinya dengan jumlah sesuai kebutuhan untuk mencegah terjadinya kelangkaan produk. 2.2.2 Manfaat Perdagangan Internasional Menurut Yulianti dan Prasetyo (2002:9) bahwa para pelaku bisnis internasional mempunyai alasan untuk melaksanakan perdagangan internasional yaitu: a. Memperluas pasar untuk mencari sumber-sumber permintaan baru.

10 b. Bisnis internasional memberikan keuntungan yang lebih besar dari pasar domestik. c. Mengoptimalkan skala ekonomi operasi untuk meningkatkan efisiensi usaha. d. Memanfaatkan faktor-faktor produksi yang lebih murah, misalnya tenaga kerja, bahan baku, lahan dan sebagainya. e. Meraih keuntungan monopolistik. f. Bereaksi terhadap pembatasan-pembatasan perdagangan oleh pemerintah tuan rumah ( house country). g. Mendeversifikasi risiko usaha. h. Bereaksi terhadap perubahan kurs mata uang. i. Mencari kestabilan iklim politik. 2.2.3 Resiko Perdagangan Internasional Menurut Madura (2002:18) risiko perdagangan internasional yang muncul dari pergerakan nilai tukar adalah: Since excange rates fluctuate over time the cash outlaws requred to make paytments change accordigly. Dapat diartikan bahwa risiko internasional karena fluktuasi nilai tukar yang mengakibatkan jumlah kas yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran juga menjadi tidak pasti.

11 Menurut Levi (2001:6) bahwa risiko yang dibutuhkan dalam perdagangan internasional adalah : Risiko tambahan yang paling nyata dari perdagangan domestik ditimbulkan oleh adanya ketidakpastian kurs. Perubahan kurs yang tidak terduga memiliki dampak penting pada penjualan, harga, dan laba eksportir dan importir. Suatu perusahan yang melakukan transaksi ekspor dan impor akan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas, terutama terhadap valas yang digunakan sebagai alat pembayaran. Dalam hal ini apabila mata uang lokal melemah atau terdepersiasi terhadap mata uang asing tentunya biaya impor akan semakin besar sebaliknya penerimaan ekspor akan semakin meningkat. 2.2.4 Transaksi dalam Perdagangan Internasional Pada kegiatan perdagangan internasional akan terjadi transaksi yang akan dilakukan setiap negara, transaksi yang dilakukan berupa impor atau ekspor Menurut Sutrisno, dkk ( 2002:11) Transaksi ekspor adalah : Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dalam negeri ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Menurut Arbi ( 2001: 166) Transaksi Ekspor adalah: Ekspor merupakan barang-barang ( termasuk jasa-jasa) yang dijual kepada penduduk negara lain, ditambahkan dengan jasa-jasa yang diselengarakan kepada penduduk negara tersebut berupa pengangkutan dengan kapal, permodalan dan hal-hal lain yang membantu ekspor tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ekspor adalah kegiatan yang memproduksi barang dan jasa dengan melakukan penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan di suatu

12 negara tersebut kepada perusahaan di negara lain dengan cara menyerahkan barang dan jasa dari dalam negara ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku disebut dengan ekspor. Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi: wilayah darat, perairan, dan ruang udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE ). Menurut Sutrisno, dkk ( 2002:5) Transaksi impor adalah : Impor adalah perdagangan dengan cara memasukan barang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Menurut Arbi ( 2001: 157) Transaksi Ekspor adalah: Impor merupakan kegiatan importir membeli suatu produk dari negara lain dapat berupa barang mentah, barang setengah jadi yang diperlukan dalam proses produksi domestik atau berupa barang jadi untuk dijual didalam negeri atau di luar negeri importir. Dapat disimpulkan impor adalah barang dan jasa yang dibeli atau didatangkan dari luar negeri untuk kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi, serta dapat terhindar dari kelangkaan barang atau jasa yang diperlukan. 2.3 Valas (Foreign Exchange) 2.3.1 Pengertian Valas (Foreign Exchange) Menurut Hady ( 2001:15) Valas adalah: Valuta Asing ( Valas) atau Forex diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral. Menurut Sartono ( 2001: 65) yang dimasudkan dengan transaksi valas adalah:

13 Transaksi valas adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk suatu jumlah tertentu yang diserahkan dengan nilai tukar yang telah disepakati. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan dengan nilai tukar ( valas ) adalah pembayaran yang digunakan oleh pembeli dan penjual untuk melakukan pembayaran transaksi ekonomi, keuangan internasional, dan mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral. 2.3.2 Pasar Valas ( Foreign Exchange Market) Menurut Fabozzi ( 2002:613 ) menyebutkan bahwa: The change market is an over the counter market dominated by large international banks that acts as dealer. dapat diartikan bahwa pasar valas dalam transaksi yang dilakukan seacara bertemu muka secara langsung atau melaui telepon antar broker, dealer, maupun pihak-pihak yang akan melakukan transaksi dimana pasar ini didominasi oleh bank-bank internasional yang bertindak sebagai dealer. Menurut M. Faisal ( 2001:17) menyatakan bahwa: Pasar Valas merupakan suatu mekanisme dimana suatu negara dapat memperdagangkan suatu mata uang dengan mata uang lainnya. Dimana pasar valas/ deviasi membentuk suatu inti dari keuangan internasional dan memfasilitasi konversi mata uang domestik ke mata uang asing atau sebaliknya ( pembelian dan penjualan valas). Dapat disimpulkan bahwa pasar valas adalah merupakan suatu mekanisme dalam suatu negara untuk dapat memperdagangkan suatu mata uangnya dengan mata uang lain dalam transaksi keuangan internasional secara over the counter untuk melakukan pembelian atau penjualan atas valas. 2.3.3 Jenis-jenis Pasar Valas

14 Ada berberapa jenis pasar valas diperdagangan internasional menurut Hady (2001:20) adalah : a. Currency Spot Market Spot market adalah pasar dimana dilakukan transaksi pembelian dan penjualan valas untuk menyerahkan dalam jangka waktu 2 hari, kurs yang dipakai untuk melakukan transaksi spot disebut spot rate. b. Currency Forward Market Forward market adalah bursa valas dimana dilakukan transaksi penjualan dan pembelian valas dengan memakai kurs forward. Kurs forward adalah kurs yang ditetapkan sekarang atau pada saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu yang akan datang ( future period) antara 2 x 24 jam sampai dengan 4 tahun. c. Currency Future Market Future market merupakan salah satu bentuk valas dalam hal ini dilakukan oleh para pengusaha atau arbitrageurs ( pedagang valas) untuk melindungi valuta asingnya atau untuk bersepakat mencari keuntungan terhadap fluktuasi forward rate. d. Currency Option Market Merupakan suatu alternatif lain bagi pengusaha dan pedagang valas untuk melakukan kontrak sehingga memperoleh hak untuk membeli ( call option) dan hak untuk menjual ( put option ) yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau tanggal jatuh tempo tertentu.

15 e. Euro Currency Market Euro currency market adalah pasar uang internasional yang kemudian dikenal sebagai Eurodollar market yang tumbuh dan berkembang sejak awal tahun 1960. Berberapa faktor yang menyebabkan timbul dan berkembangnya Eurodollar yaitu: 1) Ada peraturan pemerintah USA tahun 1968 yang membatasi pinjaman luar negeri oleh bank USA sehingga cabang Multinational Corporation ( MNC) USA hanya dapat meminjam USD di bank Eropa. 2) Tidak hanya ketentuan reserve requitment untuk deposito Eurodollar. 3) Adanya pembatasan tingkat bunga tertinggi ( seiling rate ) dari deposito pada bank USA sehingga melarang transfer USD ke Eurodollar market yang pada waktu itu belum atau tidak ada pembatasan.. 2.3.4 Prinsip Pokok Pasar Valas Ada tiga prinsip pokok pasar ( bursa ) valas menurut Hady ( 2001:16) adalah: a. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dari sisi / pihak bank money changer / pedagang valas. Kurs jual yang dimaksud adalah pihak bank / money changer yang menjual kurs valas. Sedangkan kurs beli kebalikan dari kurs jual, dimana bank / money changer membeli kurs valas b. Kurs jual selalu lebih tinggi dari pada kurs beli atau sebaliknya kurs beli selalu lebih rendah dari kurs jual. Bank akan mendapatkan keuntungan dari

16 selisih antara kurs jual jual dan kurs beli disebut dengan spread, sedangkan bagi konsumen spread itu sebagai biaya transaksi. c. Kurs jual / beli suatu mata uang ( valas ) adalah sama dengan kurs beli / jual mata uang ( valas ) lawannya. Dengan kata lain kurs beli / jual Euro adalah sama dengan kurs beli / jual Rupiah. Ada beberapa fungsi pasar valas menurut Dartoso ( 2001 : 67 ) adalah : a. Transfer daya beli Pasar valas diperlukan karena dalam perdagangan internasional dan transaksi modal pada umumnya berdomisili pada negara berbeda-beda dengan mengunakan mata uang yang berbeda pula. Jika importir Indonesia membeli dari Swiss dan setuju mengunakan mata uang Euro maka Importir Indonesia harus menukarkan Rupiah ke dalam mata uang Euro untuk membayarkan transaksi dari eksportir Swiss. b. Penyediaan kredit Perpindahan barang antar negara memerlukan waktu dan biaya tergantung produk barang yang akan dikirimkan. Jika eksportir mungkin bersedia memberi kredit atas produk tersebut baik dengan dan tanpa bunga. Sebaliknya importir tersebut dapat juga membayar secara tunai berikut dengan biaya pengiriman,dapat juga dilakukan dengan kredit di bank setempat. Pasar valas juga menyediakan instrumen berupa Banker Acceptance ( B/A ) dan Letter of Credit ( L/C ) digunakan dalam pembiayaan perdagangan internasional.

17 d. Meminimalkan risiko perubahan nilai tukar Baik pada pihak Eksportir dan pihak Importir dapat menyadari bahwa terdapat risiko dari transfer valas yang terjadi akibat perubahan nilai tukar. Pasar vals menyediakan mekanisme untuk hedging lindung nilai terhadap transaksi impor dan ekspor yang dilakukan. 2.3.6 Faktor yang mempengaruhi Kurs Valas Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kurs valas menurut Hady ( 2001 : 46 ) adalah : a. Supply and demand foreign currency Valas atau Forex sebagai benda ekonomi mempunyai permintaan dan penawaran pada bursa valas atau forex market. Sumber- sumber penawaran / supply valas tersebut adalah : 1) Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas/ forex. 2) Impor modal / capital import dan transfer valas lainnya dari luar negeri. Sumber- sumber permintaan / demand valas tersebut adalah : 1) Impor barang dan jasa yang menghasilkan valas/ forex. 2) Ekspor modal / capital import dan transfer valas lainnya dari dalam negeri ke luar negeri. Setiap perubahan permintaan dan penawaran valas yang terjadi dalam bursa valas akan mengubah harga/ nilai valas tersebut dilihat dari kurs valas / forex ratenya.

18 b. Posisi Balance of Payment ( BOP ) Balance of Payment atau neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yang disusun secara sistimatis tentang semua transaksi ekonomi internasional ( perdagangan, keuangan dan moneter antar penduduk suatu negara dengan penduduk dari luar negeri dalam suatu periode ( setahun). Catatan transaksi ekspor dan impor tersebut dalam periode tertentu akan menghasilkan suatu posisi saldo surplus ( + ), defisit ( - ), atau Ekuilibrium ( = ). c. Tingkat Inflasi Inflasi dalam negara lebih tinggi maka barang dalam negeri lebih mahal dari harga di luar negeri sehingga impor luar negeri meningkat karena kebutuhan dalam negeri. Sebaliknya kenaikan harga barang dalam negeri akan mengurangi impor luar negeri sehingga permitaan mata uang domestik justru akan menurun. Peningkatan tingkat inflasi akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valas/ forex di dalam maupun di luar negeri. d. Tingkat bunga Suku bunga dalam negeri lebih tinggi dari suku bunga luar negeri maka investor asing menginvestasikan uangnya ke dalam negeri akhirnya permintaan uang domestik akan meningkat ( apersiasi ). e. Tingkat pendapatan Kenaikan pendapatan masyarakat dalam negeri lebih tinggi dari jumlah barang yang dibutuhkan relatif sedikit tentu dilakukan kebijakan impor hal ini

19 akan memberikan efek terhadap peningkatan demand valas akan mempengaruhi perubahan kurs valas f. Pengawasan pemerintah Pengawasan pemerintah berupa kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri dengan tujuan mempengaruhi kurs valas / forex terhadap kurs domestik. g. Ekspetasi dan spekulasi, isu atau rumor Jika pasar berpengaruh inflasi akan tinggi dimasa mendatang, maka pemilik modal akan segera membelanjakan barang- barang durabel ( barang-barang yang akan naik harganya ) ataupun menukarkan kedalam mata uang lain yang tetap stabil. 2.3.7 Transaksi Valas Ada tiga jenis transaksi vals yang dilakukan di dalam pasar valas adalah : a. Penyerahan di waktu sekarang ( spot ). b. Penyerahan di waktu yang akan datang ( forward ). c. Penyerahan dalam waktu yang bersamaan ( swap ). a. Menurut Taufik ( 2003 : 59 ) spot market adalah : Spot Market adalah tingkat kurs mata uang yang diperdagangkan di dalam waktu 2 hari bisnis. Sedangkan menurut Eun.et.all ( 2001 : 79 ) bahwa spot market adalah : The Spot Market involve almost the immediate purchase or sale for foreign exchange.

20 Artinya bahwa pasar spot hampir meliputi pembelian atau penjualan valas secara langsung. Dapat disimpulkan bahwa transaksi spot adalah transaksi kurs valas dalam spot market yang ditetapkan sekarang dimana pelaksanannya dalam jangka waktu 24 jam sampai dengan 48 jam ( 2 hari ). Ada tiga jenis transaksi dalam pasar spot menurut Kuncoro ( 2001 : 110 ) adalah : 1) Cash adalah perjanjian dan penyelesaian ( esekusi ) diselesaikan pada hari yang sama. 2) Tom adalah esekusi yang dilakukan pada hari berikutnya. 3) Spot adalah esekusi yang dilakukan pada waktu 48 jam ( 2 hari ) setelah dilakukanya perjanjian. Para pelaku pasar spot ( bank, money changer, dll ) mendapatkan keuntungan dari speread ( rentang ) antara kurs yang dijual dengan kurs beli. b. Menurut Taufik ( 2003 : 52 ) Forward Market adalah: Perdagangan dengan men- set up harga pada nilai tertentu dengan memperdagangkan nilai bunga dan pergerakan mata uang pada periode waktu tertentu. Dapat disimpulkan bahwa transaksi Forward adalah transaksi jual/ beli berjangka yang mempertukarkan dua valuta dengan penyerahan dana dilakukan lebih dua hari kerja setelah tanggal transaksi. c. Menurut Martono dan Harjito ( 2002 ; 382 ) bahwa transaksi swap adalah :

21 Transaksi swap adalah pembelian atau penjualan secara bersamaan. Transaksi Swap banyak terjadi di pasar antar bank, dimana penyelesaian dilakukan pada tanggal yang berbeda ( value date ). pada umumnya transaksi swap dilakukan dengan membeli valuta asing di pasar spot, kemudian menjualnya di pasar forward ( spot againts forward type ) sedangkan penjualan dan pembelian dilakukan pada bank yang sama. Artinya bahwa transaksi swap dapat dilakukan dengan membeli valuta asing bukan di pasar forward dalam hal ini pasar spot tetapi dapat menjualnya di pasar forward. 2.3.8 Pihak-pihak yang terlibat dalam Valas Ada beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi valas menurut Yulianti dan Prasetyo ( 2002 : 82 ) adalah : a. Bank dan non bank yang bertindak sebagai dealer Bank dan serikat lembaga non bank bertindak sebagai dealer yang beroperasi di pasar antar bank maupun di pasdar klien. Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jumlah dari harga beli valuta asing. Karena adanya persaingan antar dealer membuat selisih harga semakin kecil dan dapat meningkatkan efisiensi di pasar valuta asing. b. Individu dan Perusahan yang melakukan perdagangan dan investasi Individu dari perusahaan memanfaatkan pasar valas untuk mempelancar transaksi perdagangan dan investasi. Pihak-pihak tersebut adalah importir dan eksportir, investor yang memiliki portofolio internasional, perusahaan

22 multinasional, dan wisatawan asing. Ada juga mengunakan pasar valas untuk membatasi risiko atas valuta asing c. Spekulan dan Arbitrator Spekulan dan arbitrator bertindak atas kehendak sendiri dan tidak memiliki kewajiban untuk melayani klien atau penjamin kelangsungan pasar. Arbitrator memproleh keuntungan dengan memanfaatkan adanya perbedaan harga di pasar. d. Bank Sentral Bank sentral memanfaatkan pasar valas dengan membelanjakan cadangan valuta asing agar dapat mempengaruhi stabilitas nilai tukar mata uang domestik motivasi bank sentral tidak untuk meraih keuntungan tetapi untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Perilaku bank sentral demikian akan ditentukan oleh kebijakan perekonomian makro nasional. e. Pialang valuta asing Piutang valuta asing berfungsi sebagai perantara penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Pialang bertindak atas nama klien. Atas jasanya mereka memperoleh komisi berdasarkan kontra prestasi. Dealer dan bank lebih menyukai mengunakan jasa pialang karena setiap transaksi yang

23 dilakukan tidak diketahui pihak lain., dengan tujuan agar dapat mempertahankan posisi tawar menawar mereka. Adapun kesimpulan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam valas adalah bank dan non bank, perusahaan dan investasi, spekulan, arbitrasi, bank sentral, pialang valuta asing. 2.4 Nilai Tukar 2.4.1 Pengertian Nilai Tukar Menurut Fabozzi et.al ( 2001:611 ) Pengertian nilai tukar adalah : An exchange rate is defined as the amount of one currency that can be exchange for a unit of another currency and can be expresed as either a direct of indirect quote. Dapat diartikan bahwa nilai tukar yaitu jumlah suatu mata uang yang dapat ditukar dengan mata uang lainnya dan dapat dinyatakan keduanya sebagai kutipan langsung / tidak langsung. Di mana masing-masing mata uang memiliki nilai yang tidak satu dengan yang lainnya. Menurut Taufik ( 2003:1 ) pengertian nilai tukar adalah: Nilai tukar adalah harga suatu mata uang yang dinyatakan dengan mata uang lainnya. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud nilai tukar adalah nilai- nilai mata uang suatu negara apabila diukur dengan mata uang negara lain. 2.4.2 Sistim Nilai Tukar

24 Menurut Madura ( 2006:220 ) secara umum sistim nilai tukar dapat dibagi menjadi sebagai berikut: a. Fixed exchange Rate System (Sistim Nilai Tukar Tetap ) Dalam sebuah sistim nilai tukar tetap, nilai tukar mata uang dibuat konstan atau diperbolehkan berfluktuasi dalam kisaran yang sempit. Pemerintah yang melakukan pengontrolan pada fluktuasi yang dianggap wajar dan melakukan intervensi agar nilai mata uang tetap konstan. Keuntungan dario sistim nilai tukar tetap ini adalah pada keadaan dimana nilai tukar dibuat tetap sebuah perusahaan internasional akan tetap melakukan bisnis tanpa perlu khawatir pada kondisi nilai mata uang dikemudian hari. Kelemahanya kondisi negara akan sangat tergantung pada kondisi negara lain. b. Freely Floating Exchange Rate System ( Sistim Nilai Tukar Mengembang Bebas ) Pada sistim ini nilai tukar ditentukan seperlunya oleh pasar tanpa intervensi dari pemerintah. Hanya ada fleksibiltas secara penuh dimana nilai tukar akan disesuaikan secara terus menerus dengan kondisi permintaan dan penawaran mata uang tersebut. Keuntungan dari sistim ini adalah kondisi ekonomi suatu negara akan lebih mudah terlindungi dari kondisi ekonomi negara lain, dan bank sentral tidak harus selalu memperhatikan nilai tukar pada kisaran tertentu. c. Managed Floating Rate Sytem ( Sistim Nilai Tukar Mengambang Terkendali)

25 Sistim nilai tukar mata uang yang berada diantara sistim tetap dan mengambang bebas, dimana nilai mata uang dibiarkan mengambang bebas dari hari ke hari dan tidak ada batasan secara resmi. Hal ini sama pula dengan sistim tetap dimana suatu ketika pemerintah akan melakukan intervensi terhadap nilai mata akibat fluktuasi yang terlalu jauh dari mata uangnya. d. Pegged Exchange Rate System ( Sistim Nilai Tukar Terikat ). Sistim nilai tukar dimana mata uang lokal mereka diikatkan nilianya pada sebuah valuta asing atau pada sebuah jenis mata uang tertentu. Nilai mata uang lokal tersebut akan mengalami fluktuasi mengikuti nilai mata uang yang dijadikan ikatan tersebut. 2.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Ada beberapa hal yang mempengaruhi nilai tukar mata uang menurut Madura ( 2006:128 ) adalah : a. Tingkat Inflasi Relatif Perubahan pada tingkat inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu mata uang dan karena itu dapat mempengaruhi kurs nilai tukar. b. Suku Bunga Relatif Perubahan yang terjadi pada suku bunga relatif akan mempengaruhi investasi dalam sekuritas-sekuritas asing selanjutnya akan

26 mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing serta nilai tukar. c. Tingkat Pendapatan Relatif Dimana pendapatan dapat mempengaruhi jumlah penawaran barang impor, maka pendapatan dapat mempengaruhi kurs mata uang / nilai tukar. d. Pengendalian Pemerintah Beberapa cara yang dilakukan pemerintah dalam mempengaruhi nilai tukar adalah : 1) Mengenakan batasan atas pertukaran mata uang asing. 2) Mengenakan batasan atas perdagangan asing. 3) Mencapuri perdagangan atas mata uang asing ( dengan melakukan pembelian dan penjualan mata uang ). 4) Mempengaruhi variabel makro seperti: inflasi, suku, bunga, dan tingkat pendapatan. e. Prediksi Pasar Pasar valas sangat bereaksi cepat terhadap setaip berita yang memiliki dampak ke depan terhadap transaksi- transaksi yang terjadi pada pasar valuta asing membantu perdagangan dan arus keuangan internasional.. Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan perdagangan biasanya tidak begitu responsif terhadap berita tetapi untuk transaksi-transaksi yang berhubungan dengan arus modal sangat responsif terhadap berita

27 karena perhubungan dengan antisipasi terhadap perubahan nilai valuta yang berisiko dan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta. Transaksi- transaksi spekulatif tersebut akan membuat nilai tukar valas menjadi bergejolak. 2.4.4 Jenis Resiko Fluktuasi Nilai Tukar Ada beberapa risiko yang terjadi akibat fluktuasi nilai tukar menurut Eiteman dkk ( 2004 : 198 ) adalah : a. Transaction Exposure mengukur perubahan nilai dari kewajiban keuangan perusahaan yang telah dilakukan sebelum terjadinya perubahan nilai tukar, dimana kewajiban tersebut baru akan jatuh tempo setelah terjadi perubahan nilai tukar tersebut. Dengan begitu transaction exposure berhadapan dengan perubahan aliran arus kas yang diakibatkan oleh kewajiban kontrak yang ada. Tabel I : Transaction Exposure menurut Eiteman dkk ( 2004 : 199 ) Eksportir menetapkan kurs kepada importir dalam bentuk verbal atau tertulis Importir mengirimkan order kepada eksportir Eksportir mengirimkan produk Importir membayarkan sejumlah uang kepada eksportir senilai produk yang dikirimkan/ dipesan 1) Quotation Exposure 2) Backlog Exposure 3) Billing Exposure

28 1) Quotation Exposure terjadi pada saat eksportir menawarkan barang dalam bentuk tertulis sampai dengan importir mengirimkan PO ( Purchase Order )/ surat penawaran harga. 3) Backlog Exposure terjadi pada saat importir mengirimkan PO sampai dikirim oleh eksportir ke importir. 4) Billing Exposure terjadi pada saat barang dikirim oleh eksportir ke importir sampai dengan importir membayarkan sejumlah nilai barang yang dikirimkan tersebut. b. Economic Exposure memperhitungkan perubahan dari nilai sekarang. Suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan jumlah arus kas dari kegiatan operasi di masa depan, yang merupakan akibat dari perubahan nilai tukar yang tidak diharapakan. Perubahan dalam nilai tergantung pada akibat perubahan nilai tukar diatas volume penjualan, biaya dan harga di masa depan. c. Translation Exposure timbul karena suatu perusahaan induk memiliki anak perusahaan di luar negeri ( MNC ) akan menerbitkan laporan keuangan konsolidasi. Pada saat itu perusahaan induk harus mengkonversikan posisi keuangan anak perusahaan dalam mata uang yang sama dengan induk perusahaan. 2.4.5 Metode Untuk Meramalkan Fluktuasi Nilai Tukar Ada beberapa metode dalam meramalkan fluktuasi nilai tukar menurut Madura

29 ( 2006 : 364 ) adalah : 2.5 Hedging a. Fluktuasi kurs terakhir Flutuasi Historis atas pergerakankurs selama periode terakhir dapat digunakan untuk meramalkan masa depan. b. Fluktuasi urutan waktu ( Time Series ) Historis Fluktuasi histories dapat berubah seiring waktu, maka standar deviasi kurs bulanan dalan jangka waktu 12 bulan terakhir tidak selalu merupakan ramalan yang akurat atas pergerakan bulan berikutnya. Jika terdapat pola perubahan fluktuasi selama beberapa waktu, maka urutan waktu dapat digunakan untuk meramalakan perode waktu berikutnya. c. Deviasi Standar Implisit Untuk meramalakan fluktuasi kurs dengan mencari standar deviasi implisit atas kurs dari modal penentuan opsi mata uang. 2.5.1 Pengertian Hedging Menurut Gallagher (2003:599) menyatakan bahwa hedging adalah: A hedging is financial agreement used to affset or guard againts risk. Dapat diartikan bahwa hedging adalah suatu tindakan keputusan keuangan yang digunakan untuk menghindari atau melindungi risiko kerugian. Menurut Yulianti dan Prasetyo ( 2002:125 ) Pengertian hedging adalah : Suatu tindakan untuk membatasi risiko dan eksposure akibat fluktuasi kurs valas yang dilakukan oleh perusahaan.

30 Sedangkan menurut Hady ( 2001:98 ) pengertian hedging adalah: Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian sebagai akibat fluktuasi kurs valas. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan teknik hedging maka kerugian dari suatu risiko akibat fluktuasi mata uang dapat dikurangi melalui instrumen keuangan, sehingga tidak membawa dampak yang lebih banyak bagi keuangan perusahaan. Dengan teknik hedging, suatu perusahaan dapat menghitung secara pasti jumlah yang akan dibayarkan atau piutang yang akan diterima pada masa yang akan datang, meskipun di pasar telah terjadi perubahan nilai tukar. 2.5.2 Manfaat dan Kerugian Hedging Menurut Yulianti & Prasetyo ( 2001 : 117) Manfaat hedging adalah: Untuk membatasi kerugian yang mungkin timbul karena ketidakpastian kurs mata uang di masa yang akan datang. Melalui hedging perusahaan memperoleh kepastian mengenai kurs mata uang. sedangkan menurut Eiteman.et.al ( 2004:199 ) manfaat hedging adalah : Hedging is the taking position, acquiring either a cash flow, an asset, or a contract ( including a forward contract ) that will rie ( fall) in value and offer a fall ( rise) in the of an exiting position. dapat diartikan bahwa hedging dapat melindungi aset perusahaan dari kerugian, tapi juga dapat menghilangkan keuntungan yang didapat dari peningkatan nilai aset yang di hedging. Hedging dapat dilakukan melalui bursa valuta asing ( foreign exchange market ). Dengan melakukan hedging suatu perusahaan dapat menghilangkan secara pasti jumlah yang akan

31 dibayarkan atau piutang yang akan diterima pada masa yang akan datang, meskipun pasar telah terjadi perubahan nilai tukar. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat hedging adalah untuk membatasi kerugian yang ditimbulkan oleh ketidakpastian pengaruh kurs mata uang dimasa yang akan datang, yang merupakan bentuk perlindungan terhadap fluktuasi dari nilai tukar mata uang. Kerugian dari pada hedging apabila pada saat pembayaran hutang terjadi depersiasi atau penurunan pada kurs mata uang asing dari yang telah ditetapkan maka perusahaan akan mengalami kerugian. 2.5.3 Perlu atau Tidaknya Melakukan Hedging Perusahan yang melakukan transaksi perdagangan internasional tentu mempunyai piutang dan hutang dalam berbagai valas dan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi kurs ( apersiasi/depersiasi) dalam menentukan perlu atau tidaknya melakukan hedging, dapat diketahui melalui Matrix Perlu/tidaknya melakukan Hedging menurut Hady (2001 : 99) sebagai berikut : Tabel II : Matrix Perlu/tidaknya melakukan Hedging Hedging Valas (Forex) Apersiasi Depersiasi (FR > SR ) ( FR < SR ) Receivable ( -) ( + ) ( inflow) ( Tidak Perlu) ( Perlu ) Payable ( + ) ( - ) (Outflow ( Perlu ) ( Tidak Perlu) Sumber : Hamdy Hady, 2001 ( valas untuk Manajer)

32 Keterangan dari data matrix diatas adalah : 1) Bila perusahaan memiliki receivable dalam suatu valas yang akan apresiasi ( FR> SR), Hedging tidak perlu dilakukan. Sebaliknya jika valas tersebut depersiasi ( FR < SR) maka hedging perlu dilakukan. 2) Bila perusahaan memiliki payable dalam suatu valas yang akan apersiasi ( FR> SR ), Hedging perlu dilakukan. Sebaliknya jika valas tersebut depersiasi ( FR < SR ) maka Hedging tidak perlu dilakukan. 3) Jika perusahaan memiliki pembelian dan penjualan dalam valas yang sama hedging cukup dilakukan pada selisihnya saja. 2.5.4 Teknik Hedging Menurut Madura ( 2000:313 ) mengenai teknik-teknik hedging adalah : a. Forward Market Hedge ( Kontrak Forward) Kontrak forward sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang ingin melakukan hedging. Untuk melakukan hedging memakai kontak forward. Perusahaan multinasional harus membeli kontrak forward untuk valuta yang sama dengan valuta yang mendenominasi kewajiban di masa yang akan datang. b. Money Market Hedge ( Instrumen Pasar Uang ) Instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang / piutang di masa yang akan datang.

33 c. Kontrak Future Kontrak future digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin menghedge exposure transaksi yang bernilai kecil. d. Option Market Hedging ( Opsi Valuta ) Opsi valuta bersifat fleksibel untuk menghilangkan risiko nilai tukar perusahaan dapat membeli currency call option untuk valuta yang mendenominasi hutang dan perusahaan dapat membeli currency put option untuk valuta yang mendenominasi piutang.

34 2.6 Skema Kerangka Pemikiran Keuntungan Komparatif Perdagangan Internasional Resiko Valas Melakukan Hedging Open Position Future Contract Hedging Currency Option Hedging Money Market Hedging Forward Contract Hedging Nilai Hutang Valas Impor CV. Buana Perbandingan dan Uji Beda Pemilihan Teknik Hedging yang menguntungkan Keterangan : = Faktor yang tidak diteliti. = Faktor yang diteliti.

35 2.6.1 Tidak Melakukan Hedging ( Open Position). Open position adalah suatu analisa nilai hutang yang dilakukan perusahaan sebagai akibat pengaruh fluktuasi nilai valas yang terjadi dalam jangka waktu tertentu, nilai tersebut sangat tergantung terhadap besarnya supply dan demand terhadap mata uang Rupiah dan terhadap Euro tersebut. Fluktuasi spot rate tersebutlah yang dapat menyebabkan resiko nilai hutang perusahaan akan besar pada saat jatuh tempo. Teknik Hedging Transaction Exposure Jangka Pendek. Akibat fluktuasi nilai valas tersebut maka digunakan teknik hedging untuk melindungi seluruh atau sebagian dari transaksi atau cash flow internasional yang terjadi. Dari penulisan ini maka penulis hanya membahas 3 alternatif teknik hedging yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan transaksi internasionalnya, yaitu : 2.6.2 Forward Contract Hedging. Forward contract adalah transaksi dalam bursa valas dimana terjadi transaksi penjualan dan pembelian valas dengan mengunakan kurs valas. Kontrak Forward biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan dan sektor perbankan termasuk badan usaha pemerintah Menurut Shapiro kurs forward adalah kurs yang ditetapkan sekarang atau pada saat transaksi sekarang, tetapi dapat diberlakukan dengan menyerahkan (delivery) dimasa

36 yang akan datang ( Future period) antara 2 x 24 jam lebih sampai dengan 1 tahun ( 12 Bulan). a. Pengertian Forward Contract. Pengertian forward contract menurut menurut Levi ( 2001: 57 ) forward contract adalah: Kurs forward ( forward exchange rate ) adalah kurs yang disepakati saat ini untuk pertukaran mata uang pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Kuncoro ( 2001 : 138 ) forward market Hedging adalah : Suatu kontrak forward/ futures pada dasarnya berisikan kewajiban untuk memperdagangkan mata uang asing pada suatu tingkat kurs, yang ditetapkan hari ini, untuk diserahkan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa forward contract hedging adalah perjanjian antara 2 pihak berupa penyerahan sejumlah mata uang asing pada saat tertentu di masa yang akan datang oleh pihak lain dengan harga yang telah disepakati pada saat kontrak dibuat b. Forward rate Forward rate adalah merupakan spot rate ditambahkan dengan premium yang diminta oleh pihak bank. Menurut Hady ( 2005 : 70 ) bahwa kurs tukar forward adalah Kurs tukar forward adalah kurs yang ditetapkan sekarang/ saat transaksi dilakukan, tetapi diberlakukan untuk waktu yang akan dating antara 2 hari sampai dengan 1 Tahun ( 12 Bulan ).

37 Ada 3 bentuk pemberian harga pada kontrak forward menurut Hady ( 2005 : 73 ) adalah : a. Forward point ( premium atau discount ) Kurs dapat diperoleh dengan menambah atau mengurangi kurs spot dengan forward point ( premium atau discount ) forward point dapat dicari dengan rumus : Forward Point = Kurs Spot xjumlah hari x % premi / discount 360x100 1) Bila forward point berupa premi, maka forward point tersebut ditambahakan ke kurs spot untuk memperoleh kurs forward sehingah nilai kurs forward akan lebih besar dari pada kurs spot. 2) Bila Forward point berupa discount, maka kurs forward akan lebih kecil dari pada kurs spot karena nilai kurs forward diperoleh dari pengurangan kurs spot dengan nilai discountnya. Forward Forward = Spot + premium = Spot Discount Contoh : Kurs spot tanggal 30 April 2008 adalah Rp. 14.371,55 /Eur. Diminta : hitunglah kurs forward 31 hari bila diketahui premi yang ditetapkan 2,75%. Jawab:

38 Kurs Spot = 14.371,55 14.371,55 x 31 x 2,8 Forward Point = = 34,65 360 x 100 Kurs forward 31 hari = 14.371,55 + 34,65 = 14.406,20 b. Kurs forward secara langsung ( forward outright ) Jika nilai kurs forward sudah secara langsung ditentukan oleh bank sebagai price maker, maka pihak perusahaan hanya tinggal mencari besarnya premi/ discount atas kontrak forward tersebut. Perhitungan Forward premium/ discount dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: FR SR 360 Forward Premium / Discount = ------------- X --------- X 100 SR n Keterangan Rumus : FR = Forward Rate n = hari untuk 360/n atau 12/n SR = Spot Rate Contoh : Kurs spot tanggal 30 April 2008 adalah Rp. 14.371,55 /Eur. kurs forward yang ditetapkan untuk 31 hari adalah Rp. 14.398,85/Eur. Diminta: hitunglah besarnya premi/discount tersebut? Jawab:

39 Forward Forward FR SR 360 Pr emium / Discount = x x100 SR n 14.398,85 14.371,55 360 Pr emium / Discount = x x100 = 2,2% / Thn 14.371,55 31 Kesimpulan dari rumus diatas adalah : 1) Bila FR > SR atau valas yang di- forward contract-kan mengalami apersiasi, perhitungan dengan rumus diatas akan menghasilkan bilangan positif ( dalam %) yang berarti bahwa forward contract valas tersebut dilakukan dengan forward discount. 2) Bila FR< SR atau valas yang di Forward contract-kan mengalami depersiasi, perhitungan dengan rumus diatas akan menghasilkan bilangan negative ( dalam %) yang berarti bahwa forward contract valas tersebut dilakukan dengan forward discount. c. Presentasi per tahun dari tingkat suku bunga Tingkat suku bunga yang dimaksud adalah tingkat suku bunga deposito dari 2 jenis mata uang yang akan di forward kontrakan. Premium akan terjadi bila suku bunga domestik currency lebih tinggi dari pada foreign currency, sebaliknya discount terjadi apabila domestik currency lebih rendah dari foreign currency.

40 Rumus untuk mencari kurs forward sebagai berikut : FR = SR ( I ( I + + it i * t ) ) Keterangan Rumus : i = Suku bunga untuk domestic currency, i * = Suku bunga untuk foreign t = n / 360 untuk hari atau n / 12 dalam Bulan. Currency Kurs forward juga dapat diperoleh dengan menambah/ mengurangi kurs spot dengan forward point, yang mengambarkan perhitungan tingkat suku bunga antara dua mata uang yang pertukarkan. Dengan rumus sebagai berikut : Forward Rate = Spot Rate = Interest rate differential x Spot rate x Days 365 x 100 Keterangan : 1) Forward Rate : kurs yang digunakan dalam transaksi forward. 2) Spot Rate : Kurs yang berlaku pada saat dilakukan. 3) Days : Jangka waktu transaksi forward 4) Interest rate differential : Selisih tingkat bunga kedua negara. Besarnya premium forward yang diminta pihak bank dapat dirumuskan sebagai berikut:

41 Forward rate premium = Interest rate diffirential x spot rate x Days ( Swap Rate ) 365 x 100 Premium forward disebut juga sebagai Swap rate karena memiliki rumus yang sama. Jadi forward rate dapat dirumuskan sebagai berikut : Forward Rate = Spot Rate + Swap Rate 2.6.3 Money Market Hedging a. Pengertian Money Market sebagai instrument Hedging. Pengertian money market hedging menurut Eun dan Resnick ( 2001 : 316) adalah : Transaction exposure can also be hedge by lending and borrowing in the domestic, and foreign money markets.generally spending, the firm may it s foreign currency receivable ( payables), thereby matching it s assets and liabilities in the same currency. Artinya bahwa risiko transaksi dapat di hedging dengan meminjam dalam mata uang asing untuk mengheding piutang dalam mata uang asingnya, oleh karena itu dapat menyesuaikan aset hutangnya dalam mata uang yang sama. Perusahaan berupaya mencari suatu pinjaman atas suatu mata uang di pasar uang, lalu melakukan konversi dengan mata uang lain. Nilai pinjaman yang tercantum dalam kontrak, dapat digunakan dalam melakukan investasi jangka pendek seperti : pembelian sekuritas, deposito pada bank lain dan kegiatan lainnya. Setelah jatuh tempo perusahan akan membayar kembali pinjaman dengan cicilan yang telah disepakati. Perusahan dapat memperoleh keuntungan dari selisih nilai tingkat bunga

42 investasi yang dilakukan perusahan dengan tingkat bunga pinjaman tersebut. Tujuan dari hal tersebut adalah agar perusahaan dapat terhindar dari fluktuasi nilai tukar yang dapat merugikan posisi keuangan perusahaan. Dalam money market ada dua teknik yang digunakan, yaitu melindungi payable (hutang) dan receivable (piutang) dan memiliki perhitungan yang berbeda dalam money market dalam mengelola hutang dan piutang. b. Money Market untuk Meng-hedging Payable. Menurut Madura ( 20006 : 421 ) menyebutkan bahwa : Teknik money market hedging dapat digunakan dalam situasi seperti ini tetapi dibutuhkan 2 posisi mata uang : ( 1 ) meminjam dana dalam mata uang asal dan ( 2 ) deposito jangka pendek dalam mata uang asing. Artnya pada teknik ini, perusahan meminjam uang lokal dan mengkonversikan kevalas payable dan melakukan investasi sampai saat jatuh tempo. Langkah langkah teknik hedging money market untuk melindungi hutang adalah : 1) Menentukan besarnya hutang pada saat jatuh tempo. 2) Mencari nilai sekarang dari hutang tersebut dengan tingkat suku bunga deposito mata uang asing, lalu konversikan ke dalam mata uang domestic. 3) Meminjam uang dengan mata uang domestic sebesar nilai sekarang dari hutang yang telah dikonversikan kedaklam mata uang domestik.

43 Sehingga bisa menginvestasikan uang tersebut kedalam mata asing sampai jatuh tempo. Investasi tersebut diharapkan akan dapat menutupi hutang dalam mata uang asing tersebut. 4) Membayar hutang dalam mata uang domestik setelah jatuh tempo ditambah dengan bunga.sehingga diharapkan jumlah uang yang dikeluarkan pada saat jatuh tempo dapat dipastikan sebesar pinjaman ditambah dengan bunga. Perusahaan akan terhindar dari resiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar, dalam hal ini kondisi mata uang domsetik mengalami depersiasi. c. Money Market untuk Menghedging Receivable. Menurut Madura ( 2006 : 423 ) menyebutkan bahwa : Teknik lindung nilai pasar atas piutang pada situasi seperti nin dapat dilakukan jika perusahaan mengunakan 2 posisi pada pasar uang : (1 ) meminjam mata uang yang digunakan dalam piutang, dan ( 2 ) berinvestasi dalam mata uang asal. Artinya perusahaan mengkonversikan pinjaman yang besarnya sebesar jumlah nilai sekarang piutang kedalam mata uang domestic dan menginvestasikan sehingga pada saat jatuh tempo jumlah piutang yang diterima dapat dipastikan. Langkah langkah teknik Hedging money market untuk meng-hedging piutang adalah : 1) Menentukan besarnya piutang pada saat jatuh tempo.

44 2) Menentukan besarnya pinjaman dalam mata uang asing dengan mencari nilai sekarang dari piutang tersebut kedalam mata uang domestik. 3) Mengkonversikan pinjaman tersebut kedalam mata uang domestik dan menginvestasikanya. 4) Pada saat jatuh tempo perusahan mendapatkan kepastian terhadap penerimaan piutangnya sebesar jumlah investasi dalam mata uang domestik ditambah dengan bunga. Pada saat jatuh tempo itu pula perusahaan akan menerima pituang sebesar jumlah investasi dalam mata uang domsetik ditambah bunga dipergunakan untuk membayar pinjaman tersebut. Sehingga diharapkan perusahan dapat memastikan jumlah piutang yang akan diterima pada saat jatuh tempo akan terhindar dari resiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar valas, dengan kondisi apersiasi untuk mata uang domestik. 2.6.4 Perbandingan teknik hedging Transaction Exposure Jangka Pendek. Menurut Hady ( 2001 : 111) pengunaan teknik- teknik Hedging tersebut dapat dibuat ringkasan dalam tabel dibawah ini : Tabel 3 : Perbandingan Teknik hedging Transaction Exposure jangka pendek.

45 Teknik Hedging Forward Contract Hedging Money Market Hedging Payable Membeli Forward contract valas untuk payable Meminjamkan uang lokal dan mengkonveksikan ke valas Hedging Receivable Menjual Forward Contract valas untuk receivable. Meminjam valas receivable dan mengkonversikan kedalam uang Hedging payable dan menginvestasikan lokal serta sampai saat jatuh tempo. menginvestasikannya. Membayar pinjaman dengan cash inflow dari receivable. Keuntungan dan kerugian dari masing-masing teknik hedging dari forward contract hedging dan money market hedging antara lain adalah : a. Forward Market Hedging Keuntungan dari teknik ini antara lain : 1) Apabila kurs forward yang ditetapkan sekarang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan kurs forward pada saat jatuh tempo maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan. 2) Dapat membeli forward contract valas untuk payable. 3) Dapat menjual forward contract valas untuk receivable.

46 b. Money Market Hedging Keuntungan dari teknik ini antara lain : 1) Dapat meminjam dan memijamkan dalam bentuk mata uang baik dalam negeri ataupun luar negeri dalam pasar, dimana untuk mengheding piutang hutang valas sehingga sesuai dengan asset dan kewajibannya dalam mata uang yang sama. 2) Nilai pinjaman dapat digunakan terlebih dahulu untuk investasi jangka pendek seperti : sekutritas, mendepositokan ke bank, dll. 3) Dapat meminjamkan uang lokal dan mengkonversikannya ke valas sampai pada saat payable jatuh tempo. 4) Meminjam valas receivable dan mengkonversikannya ke dalam uang lokal dan menginvestasikannya. Membayar pinjaman dengan cash inflow dengan receivable. Kerugian metode ini adalah apabila mata uang lokal melemah atau terdepresiasi terhadap mata uang asing tentunya tetap saja biaya yang akan dikeluarkan untuk membayar kewajiban atau hutang valas kepada pihak yang bersangkutan akan semakin besar pula.