BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau

dokumen-dokumen yang mirip
P 22 MEMBANGUN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR (SD) MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-Undang RI No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sikap mengubah perilaku seseorang menuju lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan baik itu anak yang normal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa. Sukar dicerna, sulit dipahami, rumit dipelajari, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu pelajaran dasar yang harus dikuasai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KESULITAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN. bukan matematika yang terkait. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran,

USAHA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INTERAKTIF (PTK SD N MUNCAR I KELAS IV)

BAB I PENDAHULUAN. hal yang wajib dikuasai oleh siswa. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hani Epeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah menjadi salah satu tempat berlangsungnya kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI 2014

MEDIA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Menghitung. 1. Pengertian Kemampuan Menghitung. Menurut kamus besar bahasa Indonesia kemampuan memiliki kata

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan mengerti tentang konsep dasar matematika. Matematika menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang

SKRIPSI. Oleh : Rina Yuni Hidayati A

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan sasaran utama, sedangkan peranan teori-teori

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan sangat menentukan perilaku diri seorang individu, karena melalui

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan, Al Quran telah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil.

A. PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

PROSES BERNALAR SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL OPERASI BILANGAN DENGAN SOAL MATEMATIKA REALISTIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan Fisika. Oleh ELVIRA ISKANDAR NIM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. logam yang sisi-sisinya saling melengkapi. Dalam menulis dan membaca terdapat

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Pada BAB V ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan diskusi hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Benyamin, (dalam Uno dkk, 2004:191) menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cerdas. Oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Matematika berasal dari bahasa Yunani adalah studi besaran, struktur,

BAB I PENDAHULUAN. Atas studi pendahuluan yang dilaksanakan bersamaan Program Latihan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan diperlukan

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar,persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel.

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada aspek kehidupan, karena banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR DI TK AISYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. geometri, dan analisis (Hamzah Uno, 2007: 129). mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. di zaman modern, sehingga lulusan tersebut dituntut memiliki kualitas yang baik

MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas

BAB I PENDAHULUAN. rendah dimana nilai siswa 50 sementara nilai yang diharapkan adalah 60 ke atas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA, 2004: 2). Suyanto (2005: 1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan penguasaan bahasa yang dimiliki oleh anak. Ada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar

Laporan Alat Peraga Puzzle Milus Mata Kuliah Media Pembelajaran Matematika & ICT

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar ( SD ) merupakan salah satu

QUIPPER SCHOOL INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan pembelajaran matematika yang harus dicapai. 1. dahulu agar dapat menyelesaikan soal-soal dan mampu mengaplikasikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. realitas diri dengan mengoptimalkan semua potensi kemanusiaan. (educational for all) yang tidak diskriminatif.

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan bahasa Indonesia begitu pesat. Untuk membina dan

2 Kemampuan belajar peserta didik dapat berkembang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan kemampuan peserta didik dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mustapa (2014: 129) Pembaruan di bidang pendidikan merupakan upaya mutlak untuk

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang sulit dipahami. Matematika bagaikan momok yang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan alat berhitung yang kita gunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin mempelajari Matematika maka semakin baik alat-alat yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologi, matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari (things that are learned). Dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas kehidupan manusia. Matematika merupakan salah satu ilmu yang banyak di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum matematika digunakan dalam transaksi perdagangan, pertukangan, dan lain-lain, hampir di setiap aspek kehidupan ilmu matematika yang diterapkan, karena itu matematika mendapat julukan sebagai ratu segala ilmu. Matematika juga mempunyai banyak kelebihan dibanding ilmu pengetahuan lain, selain sifatnya yang fleksibel dan dinamis, matematika juga selalu dapat mengimbangi perkembangan zaman. Terutama di masa sekarang ketika segala sesuatu dapat di lakukan dengan komputer, matematika menjadi salah satu bahasa program yang efektif dan efisien. Matematika pada tingkatan paling rendah hanya berhubungan dengan ilmu hitung, ilmu ukur dan aljabar, meskipun begitu ketiga hal tersebut merupakan dasar dari ilmu matematika yang kemudian diterapkan dalam ilmu-ilmu lain seperti Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, Sosiologi, Teknik, Komputer, Ekonomi,

2 Kedokteran dan masih banyak lagi. Semua disiplin ilmu yang ada di dunia ini pasti sedikit banyak membutuhkan matematika. Aritmatika adalah cabang matematika yang paling dasar, tertua dan pertama diajarkan. Aritmatika sudah diajarkan sejak kelas 1 SD berupa pengenalan bilangan, macam-macam bilangan, nilai tempat dan operasi sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan,setelah itu peserta didik mengenal perkalian, pembagian, pecahan, pemfaktoran dan lain-lain. Aritmatika juga merupakan cabang matematika yang paling praktis karena dalam kehidupan sehari-hari orang-orang banyak berhubungan dengan bilangan seperti nomor urut, banyak barang, waktu, harga barang dan lain-lain, karena itu aritmatika dan matematika harus dipelajari atau diajarkan dengan baik. Pada matematika dasar ada banyak sekali cara atau operasi hitung yang diantaranya adalah penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Perkalian merupakan sebuah operasi matematika yang meliputi penskalaan (pelipatan) bilangan yang satu dengan bilangan yang lain. Secara sederhana, perkalian dapat didefinisikan sebagai penjumlahan yang diulang, misalnya, pada perkalian 3 x 5 (3 dikali 5) kita dapat menghitungnya dengan cara menjumlahkan 5 (diulang 3 kali), seperti berikut; 3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15 Pada konsep dasar perkalian 5 x 3 tidaklah sama dengan 3 x 5 meskipun hasilnya sama-sama 15, misalnya 3 x 5 berarti penjumlahan berulang 5 sebanyak 3 kali (5+5+5), sedangkan untuk perkalian 5 x 3 berati penjumlahan 3 yang diulang sebanyak 5 kali (3+3+3+3+3). Konsep ini seringkali digunakan dalam ilmu kedokteran, terutama ketika dokter memberikan resep obat, di dalam resep

3 obat biasanya dokter menuliskan 3 x 1 yang berarti kita harus meminum obat sebanyak 3 kali di dalam 1 hari, bukan meminum obat 1 kali di dalam 3 hari. Terdapat banyak anak-anak yang setelah belajar matematika bagian yang sederhanapun banyak yang tidak dipahami, banyak konsep yang dipelajari secara keliru, dan matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar, ruwet, dan banyak memperdayakan (Ruseffendi 1991). Kesulitan belajar yang timbul ini tidak semata-mata bersumber dari diri siswa, tetapi bisa juga bersumber dari luar diri siswa, misalnya cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru yang kurang menarik, sehingga siswa kurang berminat belajar matematika. Pada sekolah dasar kelas rendah siswa masih sulit untuk diajak berfikir abstrak. Pada usia-usia tersebut pemikiran siswa masih suka bermain dan meniru, guru lebih baik menggunakan media untuk menanamkan konsep-konsep dasar perkalian matematika seperti dengan gambar maupun alat peraga lainnya. Penggunaan media ini akan mempermudah siswa dalam mencerna maupun menangkap informasi yang diberikan oleh guru. Dengan penggunaan media siswa diharapkan lebih aktif dan tanggap dalam proses pembelajaran. Beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu media dapat: a) Memberikan pengalaman kongkrit bagi pemikiran yang abstrak, b) Mempertinggi perhatian murid, c) Memberikan realitas, mendorong self actifity, d) Memberikan hasil belajar yang permanen, e) Menambah perbendaharaan bahasa, f) Memberikan pengalaman lain yang sukar diperoleh dengan cara lain (Edgar Dale, Finn dan Hobar dalam Abdul Karim H. Ahmad 2007, Media Pembelajaran, Badan Penerbit UNM, Makassar).

4 Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 8 Maret 2016 di SD Negeri Mojolangu 2, menurut wali kelas 2 dalam pembelajaran perkalian guru pernah menggunakan media kartu seperti kartu domino yang terbuat dari karton, dalam kartu tersebut sudah tertulis soal dan jawaban jadi guru memberikan soal lalu siswa mencari jawaban dari kartu tersebut, jika seperti ini siswa jadi cenderung menghafal perkalian. Guru mengatakan siswa jarang bisa menggunakan media, pada saat proses pembelajaran siswa cenderung ramai, dalam pembelajaran cenderung anak yang lebih aktif yang unggul. Guru juga mengatakan, susah jika tidak memakai benda kongkrit dalam mengajarkan siswa, hal ini merupakan permasalahan yang harus ditemukan solusinya. Maka dari pernyataan di atas peneliti menerapkan pembelajaran materi perkalian dasar dengan menggunakan media Koper-x (kotak perkalian). Media Koper-x (kotak perkalian) ini di kembangkan peneliti dengan harapan dapat membantu siswa mengetahui dan memahami perkalian dasar. Kegunaan media sendiri untuk lebih mudah penyampaian atau memahamkan siswa dalam belajar. Selain itu penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal dapat menurunkan gairah siswa dalam menangkap pesan pada saat proses pembelajaran berlangsung, oleh karenanya media berperan penting dalam suatu kegiatan pembelajaran. Melalui media materi yang bersifat abstrak bisa menjadi lebih kongkrit. Dari penilitian relevan di atas menjelaskan bahwa peneliti tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran dengan judul Pengembangan Media Koper-x (Kotak Perkalian) untuk Meningkatkan Tingkat Pemahaman Siswa pada Materi Perkalian Siswa Kelas II di SD Negeri Mojolangu 2 Malang.

5 1.2 Tujuan Penelitian dan Pengembangan Dari masalah yang ada dari uraian latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran materi perkalian yang lebih kongkrit agar mempermudah siswa memahami konsep dasar perkalian dengan menggunakan media kotak perkalian (Koper-x). 1.3 Spesifikasi Produk yang Diharapkan Pada media atau alat peraga pembelajaran ini terdapat beberapa komponen pendukung yang dapat digunakan untuk mengembangkan media ini, seperti : a. Papan pipih (triplek) yang di potong sesuai ukuran dengan panjang 86,5cm lebar 12,5cm dan tinggi 34cm. Triplek digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat kotak perkalian karena bahannya ringan, aman dan mudah di bentuk b. Akrilik yang di potong sesuai ukuran dengan panjang 84,8cm dan lebar 10,5cm digunakan agar tampak depan kotak transparan sehingga prosesnya terlihat dari luar, pemilihan akrilik karena bahannya yang awet, ringan dan tidak mudah pecah. c. Pegangan pintu plastik digunakan untuk mengeluarkan isi dalam kotak, bahannya ringan dan aman. d. Cat (Politure) digunakan sebagai pewarna kotak agar terlihat lebih menarik, politure dipilih agar corak alami triplek terlihat. e. Gantungan dari besi (Tanda tanya) yang panjangnya 4cm digunakan untuk menggantung gambar angka pada media, gantungan ini di pilih karena praktis dan tahan lama.

6 f. Gambar angka dengan ukuran panjang 4,8cm dan lebar 3,4cm digunakan untuk mewujudkan angka dalam bentuk gambar (kongkrit), angka di print agar hasilnya tampak bagus dan menarik kemudian di laminating agar kertas angka awet dan tahan lama. 1.4 Pentingnya Penelitian dan Pengembangan Pentingnya penelitian dan pengembangan media ini yaitu bahwa siswa harus paham betul dengan konsep perkalian yang ada, karena jika dari perkalian awal atau dasar keliru atau kurang benar maka konsep tersebut akan terbawa terus sampai dewasa kelak dan bahkan mempengaruhi kepemahaman orang lain tentang konsep dasar perkalian. 1.5 Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan Pengembangan media atau alat peraga pembelajaran ini mengacu pada beberapa asumsi, yaitu: a. Penggunaan media ini akan lebih menarik minat siswa. b. Siswa akan lebih paham, karena penggunaan media ini menunjukkan wujud nyata (kongkrit) proses perkalian. c. Siswa aktif terlibat, karena penggunaan media ini siswa sendiri yang akan mempraktekkan atau menggunakan media tersebut. Tentunya dengan bimbingan dari guru.

7 Pengembangan media atau alat peraga pembelajaran ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti: a. Keterbatasan dalam perkalian, media ini hanya bisa digunakan untuk perkalian angka satuan. b. Untuk sifat perkalian asosiatif dan distributif, hasil dari angka yang di kurung tidak boleh lebih dari angka 9. c. Keterbatasan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media, yang mungkin bisa lebih di optimalkan lagi. 1.6 Definisi Istilah Untuk memudahkan dan menghindari agar tidak terjadi salah penafsiran atau pengertian terhadap judul penelitian maka penulis perlu menjelaskan ke dalam definisi istilah, sebagai berikut: a. Pengembangan yaitu suatu usaha untuk mengembangkan (menjadikan lebih baik) suatu produk, seperti metode, kurikulum, maupun media yang efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran. b. Media yaitu segala sesuatu yang digunakan dalam mengirim pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pembelajar sehingga mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, terkendali. c. Meningkatkan pemahaman yaitu menjadikan pengetahuan kita tentang sesuatu tersebut (perkalian) menjadi lebih baik lagi. d. Perkalian yaitu sebuah operasi bilangan matematika yang meliputi penskalaan (pelipatan) bilangan yang satu dengan bilangan yang lain.