BAB I PENDAHULUAN. stakeholder lainnya. Tanggung jawab sosial ini sering disebut Corporate Social

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara maju, untuk mewujudkan cita-cita tersebut dibutuhkan suatu

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tatanan kebijakan, Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki tafsir

BAB I PENDAHULUAN. ini juga untuk menarik pihak konsumen untuk membeli produk mereka dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam periode beberapa tahun belakangan banyak terjadi masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena kian maraknya pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat. Namun, seiring berjalannya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya tujuan utama investor meletakkan kekayaannya pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat (Ermadiani dan Bambang, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Wacana ini digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perindustrian (perusahaan), mengambil peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan adalah tujuan yang seharusnya

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. unit defisit (emiten/borrower). Sedangkan untuk menjalankan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB I PENDAHULUAN. untuk para pengguna atau pemangku kepentingan. PSAK No. 1 revisi 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

17 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen

BAB 1. membiayai dan mengembangkan proyek-proyeknya sehingga meningkatkan. dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin banyak dan semakin sulit.

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

PENGARUH ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial atau biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB). Setelah Produk Domestik Bruto dapat dipakai

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responcibility

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. seperti polusi udara, limbah pabrik dan eksploitasi hasil alam yang berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Angka laba diperkirakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan antara perusahaan dengan daerah ruang lingkup sosialnya

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup

BAB I PENDAHULUAN. Earnings response coefficient merupakan indikator yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi penting yang diberikan oleh perusahaan kepada publik, khususnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholder merupakan topik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Permanasari, 2010). Apabila suatu perusahaan berjalan dengan lancar

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN


SKRIPSI. Diajukan oleh : Desi Saraswati /FE/AK. Kepada FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambahnya waktu pertumbuhan jumlah penduduk dunia pun semakin mengalami peningkatan, dengan demikian jumlah sumber daya alam yang tersedia pun semakin mengalami penurunan baik dari segi jumlah maupun kualitas. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat ini turut mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam segala bidang seperti misalnya bidang industri, manufaktur, pertambangan dan masih banyak lainya. Tentunya perusahaan-perusahaan ini tidak terlepas dari kegiatan produksi yang memanfaatkan sumber daya alam dan juga sumber daya manusia sebagai penunjang kegiatan ekonomi perusahaan. Di sisi lain kegiatan produksi ini biasanya akan menimbulkan polusi yang pada akhirnya bisa mencemari habitat yang ada dan berdampak pada masyarakat sekitar. Maka sebuah perusahaan diharapkan agar tidak hanya terfokus untuk mencari profit saja namun juga melaksanakan tangung jawab sosial terhadap stakeholder lainnya. Tanggung jawab sosial ini sering disebut Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate social responsibility (CSR) merupakan salah satu bukti bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada kepentingan shareholders dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, namun juga pada kepentingan stakeholders (Sayidatina,2011:2). 1

2 Kajian Economic Intelegence Unit (EIU) misalnya menunjukan 88% eksekutif perusahaan mengaku CSR sudah menjadi bagian sentral dan penting dalam pengambilan keputusan di perusahaan mereka. Angka ini meningkat dari 54% pada tahun 2000. Bahkan beberapa lembaga seperti Morley Fund Management memasukan CSR sebagai kriteria untuk akses ke pasar investasi dan pasar uang. Ada suatu peningkatan terhadap perusahaan berdasarkan keseriusan komitmen mereka menyangkut isu-isu sosial dan lingkungan. Sayangnya kenyataan ini tidak lantas membuat tidak ada lagi pro kontra mengenai pentingnya CSR. Dikalangan pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar di negara maju sendiri, dewasa ini masih ada keengganan disana sini terhadap ide CSR karena dianggap menjegal kemampuan bersaing dan mencetak laba bagi pemegang saham. Untuk MNC s misalnya, sekitar 90% yang sahamnya tercatat dalam indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) 100, secara eksplisit sudah mencantumkan kebijakan-kebijakan perusahaan menyangkut CSR atau etika korporat, namun study Employment Review yang dilakukan Personel Today s menunjukan tidak sampai separuh dari perusahaan yang disurvei sudah memiliki kebijakan formal menyangkut CSR. Mereka yang sudah punya kebijakan formal, boleh jadi menunjukan sikap sebagai perusahaan yang baik (good company/good corporate citizenship) di negara asal mereka atau di negara maju lain. Tapi reputasi mereka di negara berkembang dulu bahkan sampai sekarang sangat tercemar, entah karena merusak lingkungan melakuakan eksploitasi terhadap buruh, melakukan suap untuk mendapatkan proyek, melakukan kecurangan melalui teknik rekayasa, laporan keuangan yang canggih seperti cost recovery dan

3 pricing, penggelapan pajak atau lainnya. CSR hanya jadi kedok, miasalnya karena tanpa itu saham mereka tidak dibeli dan kontrak tidak akan didapatkan (Untung,2009:29). Menurut Transparency international dari setengah juta kasus korupsi yang diperiksa di Cina dalam 10 tahun terakhir, 64% melibatkan investor asing. Daftar perusahaan yang melanggar syarat konservasi lingkungan di Cina jugan dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan terkemuka di daftar Fortune 500,termasuk Nestle, 3M dan DuPont. Di Negara berkembang lain sama saja, contohya kasus Nike yang dituding sebagai pengisap keringat dan darah buruh selama bertahun-tahun di Indonesia serta sejumlah negara berkembang lainnya. Atau kasus dugaan pencemaran seperti dilakukan oleh Freeport di Papua atau Newmont di Minahasa, Shell di Nigeria. Kenyataan bahwa daerah-daerah tambang yang kaya sumber daya mineral dimana perusaaan-perusahaan tambang besar di dunia beroprasi justru menjadi kantong-kantong kemiskinan terbesar dan pusat konflik adalah bukti diabaikannya etika dan tanggung jawab sosial perusahaan oleh MNC s yang seharusnya jadi pionir dalam CSR (Untung,2009:31). Disahkannya Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada Pasal 74 ayat 1 yang menyebutkan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selain itu, adanya pernyataan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2009) paragraf sembilan secara implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab

4 akan masalah sosial. Dimana perusahaan dapat menyajikan laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana fakor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting (Resturiyani,2012:81). Bagi pihak-pihak di luar manajemen suatu perusahaan, laporan keuangan merupakan jendela informasi yang memungkinkan mereka untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan pada suatu masa pelaporan. Informasi yang didapat dari suatu laporan keuangan perusahaan bergantung pada tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus memadai agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sehingga menghasilkan keputusan yang cermat dan tepat. Perusahaan diharapkan untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaannya sehingga dapat membantu para pengambil keputusan, seperti investor, kreditur, dan pemakai informasi lainnya dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang semakin berubah (Wakid dkk,2012:3). Ada berbagai macam sumber lain yang dapat digunakan karena laporan keuangan saja belum cukup digunakan untuk pengambilan keputusan, salah satunya Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan (Kastutisari dan Dewi,2014:103). Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan diharapkan mampu memberikan signal dan dapat meningkatkan nilai perusahaan dimata investor. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang menerapkan CSR mengharapkan akan direspon positif oleh pelaku pasar sehingga dapat memaksimalkan profit dalam jangka panjang.

5 Suatu informasi dapat dikatakan mempunyai nilai guna bagi investor apabila informasi tersebut memberikan reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal. Berdasarkan teori pasar yang efisien dikatakan bahwa informasi yang tersedia dipasar tercermin didalam harga pasar. Oleh karena itu, diharapkan investor mempertimbangkan informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahan. Apabila informasi CSR dipertimbangkan investor dalam pengambilan keputusan yang diikuti dengan kenaikan pembelian saham perusahaan sehingga terjadi kenaikan harga saham yang melebihi return yang diekpektasikan oleh investor sehingga pada akhirnya informasi CSR merupakan informasi yang memberikan nilai tambah bagi investor dan menyebabkan abnormal return (Cheng,2011:25). Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). Dengan CSR perusahaan diharapkan dapat meningkatkan perhatian terhadap lingkungan, kondisi tempat kerja, hubungan perusahaan masyarakat, investasi sosial perusahaan, dan citra perusahaan di mata publik menjadi baik, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan akses kapital. Banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menerapkan program CSR sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Survey global yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit menunjukkan bahwa 85% eksekutif senior dan investor dari berbagai organisasi menjadikan CSR sebagai pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan (Warta Ekonomi, 2006) dalam (Indrawati,2009:1).

6 Berbagai penelitian yang terkait dengan menguji pengaruh pengungkapan corporate social responsibility sudah banyak dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Restuti dan Nathaniel, 2011:1) ditemukan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Hal ini dapat dikatakan bahwa investor belum memperhatikan informasi-informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan sebagai informasi yang dapat mempengaruhi investor dalam melakukan keputusan investasi. Investor masih mengganggap informasi laba lebih bermanfaat dalam menilai perusahaan dan dianggap lebih mampu memberikan informasi untuk mendapatkan return saham yang diharapkan oleh investor dibandingkan dengan informasi sosial yang diungkapkan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian (Kastutisari dan Dewi,2014:117), tingkat pengungkapan CSR perusahaan dalam laporan tahunan masih sangat rendah. Hal ini sesuai dengan kondisi di Indonesia bahwa item pengungkapan CSR masih bersifat sukarela, sehingga mereka tidak terlalu memfokuskan perhatiannya untuk melakukan pengungkapan CSR. Perusahaan masih menggunakan struktur pengungkapan CSR yang masih sederhana, hal ini disebabkan karena belum adanya peraturan yang jelas, sehingga banyak perusahaan yang melaporkan informasi lingkungan dan tanggung jawab sosialnya hanya sebagai bagian dari laporan tahunan, dan bukan dalam bentuk sustainability report. Terbukti bahwa rata-rata pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan pada sampel penelitian masih dibawah 30 persen. Hanya enam perusahaan atau 5 persen dari 120 sampel

7 penelitian yang memiliki skor pengungkapan di atas 50 persen dan sisanya atau 114 perusahaan masih mengungkapkan CSR di bawah 50 persen. Hal ini menandakan rendahnya motivasi perusahaan dalam mengungkapkan CSR. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Cheng dan Christiawan (2011) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap abnormal return yang menandakan bahwa investor mempertimbangkan informasi CSR untuk membuat keputusan. Pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan memiliki kandungan informasi, sehingga investor akan bereaksi pada pengumuman itu. Pengung-kapan aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan CSR dapat mengirimkan signal positif kepada stakeholders dan pasar mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang bahwa perusahaan memberikan guarantee atas keber-langsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Hasil analisis ini mengindikasikan bahwa investor di Indonesia sudah mulai menggunakan informasi pengungkapan CSR dalam melakukan keputusan investasi (Cheng dan Christiawan,2011:32). Hal di atas konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Listyanti, 2011:22) yang menyatakan hasil analisis regresi menunjukan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pengungkapan tanggung jawab sosial lingkungan (corporate social responsibility) dalam laporan tahunan perusahaan terhadap abnormal return yang dapat meningkatkan unexpected trading volume. Dari hasil uji hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dapat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan. Hal ini mengindikasikan bahwa investor di Indonesia

8 sudah mulai menggunakan informasi sosial lingkungan dalam melakukan keputusan investasi. Ini menunjukan bahwa pasar modal Indonesia sedang mengarah atau mengikuti trend global, dimana corporate social responsibility sudah menjadi salah satu sumber dalam pengambilan keputusan investasi. Beberapa penelitian terdahulu masih terdapat ketidak konsistenan hasil penelitian atas faktor-faktor yang memengaruhi tanggung jawab sosial sehingga perlu diuji ulang dengan sampel dan periode yang berbeda perusahaan tersebut benar-benar berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dimana faktor-faktor tersebut dapat digunakan sebagai indikator dan informasi bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi saham. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Keputusan Investasi (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2013). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, investor tidak hanya menggunakan atau mengandalkan informasi laporan laba sebagai satu-satunya bahan pertimbangan dalam investasi, tetapi investor juga mulai melihat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

9 1. Bagaimana pengungkapan corporate social responsibility di perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagaimana keputusan investasi di perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagaimana pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap keputusan investasi. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengungkapan corporate social responsibility di perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2. Mengetahui keputusan investasi di perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. 3. Mengetahui pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap keputusan investasi. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kegunaan Akademik 1. Bagi peneliti Diharapkan dapat memberi manfaat kontribusi dalam pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan praktik

10 pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) dan menambah pengetahuan dalam hal pengaruh pegungkapan corporate social responsibility terhadap keputusan investasi. 2. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai topik-topik yang berkaitan dengan penelitian ini, baik yang bersifat melanjutkan maupun melengkapi. b. Kegunaan Operasional 1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi serta menambah wawasan peneliti tentang pengaruh pegungkapan corporate social responsibility terhadap keputusan investasi, serta sebagai bahan perbandingan antara teori dengan praktek nyata diperusahaan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai referensi. Selain itu, dengan diadakan penelitian ini maka dapat diketahui apakah pengaruh pegungkapan corporate social responsibility terhadap keputusan investasi dapat diterima serta bisa berkembang di dalam dunia pasar modal Indonesia yang saat ini semakin berkembang di Indonesia.

11 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong perusahaan agar dapat menaruh perhatian serius pada praktik dan pengungkapan corporate social responsibility sehingga perusahaan bisa menarik investor untuk terlibat dalam kegiatan investasi yang bisa dipercaya. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran secara ringkas dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis membaginya ke dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab yang berisi latar belakang penelitian ini serta identifikasi masalah penelitian yang penyusunannya disesuaikan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN HIPOTESIS Berisi teori-teori serta penelitian terdahulu berkaitan dengan masalah yang diteliti. Selain itu, bab ini juga dijelaskan susunan pemikiran yang melandasi timbulnya hipotesis penelitian. Pada bagian ini, diuraikan mengenai hubungan antara variabel independen dan dependen yang digunakan dalam penelitian.

12 BAB III METODE PENELITIAN Bab yang berisi penjelasan secara rinci mengenai semua unsur metode dalam penelitian ini, yaitu penjelasan mengenai operasional variabel, teknik analisis data, teknik pengumpulan dan sumber data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data dan interpretasi hasil. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan penelitian serta implikasi keterbatasan penelitian. Untuk mengatasi keterbasan penelitian tersebut, disertakan pula saran bagi penelitian mendatang.