Universitas Muhammadiyah Semarang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah menjadi

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan salah satunya adalah keluarga berencana. Visi program

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

Mitha Destyowati ABSTRAK

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pencegahan atau penurunan AKI di Indonesia adalah

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKIKUTSERTAAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

Rika herawati : Hubungan Berat Badan Ibu Dengan Pemakaian KB Hormonal Di Desa Pekan Tebih Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu

Siti Amallia 1, Rahmalia Afriyani 2, Yuni Permata Sari 3 1,2,3 STIK Siti Khadijah Palembang.

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG METODE ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA BULUTENGGER KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya di dunia. Program KB seharusnya menjadi prioritas. pembangunan di setiap daerah karena sangat penting untuk Human

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

ARTIKEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOP DI DUSUN TEKHELAN DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KB IMPLAN DI DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMPLANT DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR DI BPS NY. HJ. FAROHAH DESA DUKUN GRESIK

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. VOLUME 5 Nomor 03 November 2014 Artikel Penelitian

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS MLATI II KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KONTRASEPSI DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai progam untuk

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2013 tercatat sebesar jiwa, yang terdiri atas jumlah

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANYARAN SEMARANG

Sukriani 1),Priharyanti Wulandari 2)

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI SENGGAMA TERPUTUS DI KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pasangan usia subur(pus) untuk mengikuti Program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana (KB) menurut UU No.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU PUS DENGAN MINAT PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATAHAN KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA PUS DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

ABSTRAK ANNISAH IRMAYANTI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP AKSEPTOR KB TERHADAP KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA BARON MAGETAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU (usia, Pendidikan, Pekerjaan, Dan Paritas ) DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS SUKUDONO SIDOARJO

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA CAKUPAN KB IUD DI DESA KEBONAGUNG KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MINAT IBU DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD DI BERGAS

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDAHNYA PENGGUNAAN KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

Hubungan Antara Paritas Ibu Dan Status Ekonomi Keluarga Dengan Pemakaian Kontrasepsi Suntik Di Rumah Bersalin Citra Palembang Tahun 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

Nuke Devi Indrawati. Tlp : ABSTRAK

23,3 50,0 26,7 100,0

BAB I PENDAHULUAN. dan menyelenggarakan program KB nasional. (BKKBN, 2011) dihitung berbagi perbandingan atau rasio (ratio) antara lain : rasio jenis

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB PIL ORAL KOMBINASI DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI KB PIL DI DESA KARANG KECAMATAN DELANGGU KLATEN

FACTORS RELATED TO CHOICE OF MOW CONTRACEPTION IN DECISION MAKING IN SETIAJAYA TASIKMALAYA MONTH JANUARY - DECEMBER 2013

e-journal Keperawatan (ekp) volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Jl. Ki Ageng Selo no. 15 Pati ABSTRAK

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI BPS INSULAMI DESA NGUWOK KEC

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

PENGETAHUAN MEMPENGARUHI PEMILIHAN KB SUNTIK PADA AKSEPTOR YANG MEMERIKSAKAN DIRI BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI TANGERANG

HUBUNGAN DISIPLIN WAKTU DALAM PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEGAGALAN AKSEPTOR PIL KB KOMBINASI

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (Murdiyanti, 2007). mempunyai visi Keluarga Berkualitas tahun Keluarga berkualitas

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi untuk menaikkan taraf penghidupan. Setiap tahun,

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN MINAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) Ny. D DESA SUKOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU SELATAN KABUPATEN KENDAL THE CORRELATION OF KNOWLEDGE LEVEL OF MATERNAL POST PARTUM WITH AN INTEREST IN THE USE OF CONTRACEPTIVES TOOL IN BPM MRS D VILLAGE SOUTH KALIWUNGU SUKOMULYO DISTRICT KENDAL REGENCY Enggar Rossyanna 1), Suprapti 2), Siti Nurjanah 3) 1)2)3) Program Studi D-III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang Email : bidan@unimus.ac.id ABSTRAK Latar belakang : Gerakan Keluarga Berencana Nasional yaitu mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Jumlah peserta KB aktif di Jawa Tengah yaitu sebanyak 5.080.926 orang atau sebesar 78,37% dari jumlah PUS sebanyak 6.483.189 orang yang menggunakan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim hanya sebanyak 445.718 orang atau sebesar 8,77%. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Ibu postpartum dengan minat pemakaian Alat Kontasepsi Dalam Rahim di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Metode : Jenis penelitian adalah analitik dengan rancangan cross sectional ini menggunakan sampel 39 ibu postpartum dari bulan April-Juni 2011. Data diperoleh dari kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil analisis univariat Ibu yang berpengetahuan cukup sebanyak 19 orang (48,8%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (25,6%) dan yang berpengetahuan baik sebanyak 10 orang (25,6%). Ibu yang tidak minat memakai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim sebanyak 20 orang (51,3%), yang minat sebanyak 19 orang (48, 7%). Dari hasil Fisher exact menunjukkan hasil bahwa nilai p-value = 0,000 (< =0,05). Simpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Minat, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim. ABSTRACT Background : the National Family Planning Movement is happy prosperous small family realize that the basis for the realization of a prosperous society through birth control and population growth in Indonesia. The number of active family planning participants in Central Java as many as 5,080,926 people or 78.37% of the amount of PUS as many as 6,483,189 people who use IUD only as many as 445,718 people or around 8.77%. Objection: of the study to determine the corelation of knowledge level of maternal post partum with an interest in the use of contraceptives tool in BPM Mrs D Village South Kaliwungu Sukomulyo District Kendal regency. This type of study is a cross sectional analytic design is to use a sample of 39 maternal post partum from April- June 2011. Data obtained from questionnaires and then tested the validity and reliability. From the results of univariate analysis mothers have sufficient of knowledge as many as 19 people (48.8%), the knowledge about as many as 10 people (25.6%) and are knowledge able both about 10 people (25.6%). Mothers no interest in using the IUD as many as 20 people (51.3%), which interests many as 19 people (48.7%). From the results of Fisher exact results show that the p-value = 0.000 (< = 0.05. Conclusion : Corelation between the level of knowledge maternal Post partum with interest the use of an intrauterine device. Keywords : level of knowledge, interest, an intrauterinedevice. 34

PENDAHULUAN Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah menjadi Gerakan Keluarga Berencana Nasional. Gerakan Keluarga Berencana Nasional yaitu gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia di Indonesia. Tujuan Gerakan Keluarga Berencana Nasional yaitu mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia (Wiknjosastro, 2005, p.902). Peserta KB Baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Berdasarkan profil kesehatan provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009, cakupan peserta KB aktif di provinsi Jawa Tengah sebesar 78,37%. Angka ini masih di bawah target cakupan KB pada tahun 2010 yaitu sebesar 80%. Cakupan peserta KB tertinggi yaitu sebesar 83,60% di Kabupaten Semarang dan di Kabupaten Kendal termasuk cakupan peserta KB terendah atau yang masih di bawah target (80%) yaitu sebesar 76,96% (BKKBN Provinsi Jateng, 2009, pp.57-58). Pasangan usia subur di Kabupaten Kendal pada tahun 2009 berjumlah 180.135 orang. Yang menjadi peserta KB aktif yaitu sebanyak 138.623 orang atau sebesar 76,96% sedangkan yang menjadi peserta KB baru sebanyak 21.566 orang atau sebesar 11,97%. Jumlah peserta KB aktif yang menggunakan suntik sebanyak 35 78.570 orang atau sebesar 56,68%, yang menggunakan pil sebanyak 35.233 orang atau sebesar 25,42%, yang menggunakan implan sebanyak 10.813 orang atau sebesar 7,80%, yang menggunakan MOW dan MOP sebanyak 7.252 orang atau sebesar 5,23% dan yang menggunakan IUD sebanyak 6.383 orang atau sebesar 4,60% serta yang menggunakan kondom sebanyak 372 orang atau sebesar 0,27% (BKKBN Provinsi Jateng, 2009). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal tahun 2010, Kabupaten Kendal terdiri dari 30 wilayah. Wilayah yang mempunyai akseptor KB rendah yaitu di Kaliwungu Selatan dengan persentase 43,06% atau sebanyak 54.889 orang dari jumlah Pasangan usia subur yang ada di Kaliwungu Selatan sebanyak 127.445 orang (Dinkes Kabupaten Kendal, 2010). Jumlah Pasangan Usia Subur di Kaliwungu Selatan dari bulan Maret - Desember tahun 2010 sebanyak 127.445 orang. Jumlah peserta KB aktif sebanyak 54.889 orang atau sebesar 43,06%. Peserta KB aktif yang menggunakan alat kontrasepsi suntik sebanyak 38.851 orang atau sebesar 70,78%, yang menggunakan Pil sebanyak 12.402 orang atau sebesar 22,59%, yang menggunakan implant sebanyak 1.572 orang atau sebesar 2,86%, yang menggunakan IUD sebanyak 613 orang atau sebesar 1,11%, yang menggunakan kondom sebanyak 1.451 orang atau sebesar 2,64% (Dinkes Kabupaten Kendal, 2010, p.13). Desa Sukomulyo termasuk dalam wilayah Kaliwungu Selatan. Desa Sukomulyo terdapat 2 bidan yaitu bidan Ny. S (Bidan Desa) dan bidan Ny. D. Dari hasil observasi, Bidan Ny. D memiliki pasien yang lebih banyak dari Bidan Ny. S yaitu pada bulan April - Juni 2011 terdapat sebanyak 39 orang ibu post partum. Oleh sebab itu, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian di Bidan Praktik

Mandiri (BPM) Ny. D karena cakupan sampel lebih banyak. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Sukomulyo pada tanggal 14 Mei 2011, dari 15 responden terdapat 3 orang (20%) yang memiliki pengetahuan kurang, 7 orang (46,67%) memiliki pengetahuan cukup, 5 orang (33,33%) memiliki pengetahuan baik. Dan dari 15 responden tidak ada yang minat memakai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim dikarenakan takut terhadap cara pemasangannya. Oleh sebab itu, peneliti berminat untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan tingkat pengetahuan Ibu Post partum dengan minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan cross sectional antara faktor risiko/paparan dengan penyakit. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang melahirkan pada bulan April-Juni 2011 di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal sebanyak 39 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat Tabel 4.1. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu post partum di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. No Pengetahuan N % 1. 2. 3. Baik Cukup Kurang 10 19 10 25,6 48,8 25,6 Jumlah 39 100,0 Dari tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar ibu postpartum memiliki pengetahuan cukup tentang alat kontrasepsi dalam rahim yaitu sebanyak 19 orang (48,8%), sedangkan responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (25,6%) dan baik ada 10 orang (25,6%). Gambaran minat ibu post partum dalam pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2. Distribusi frekuensi minat ibu post partum dalam pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. No Kategori Minat N % 1. Tidak minat 20 51,3 2. Minat 19 48,7 Jumlah 39 100,0 Dari tabel 4.2 menunjukkan sebagian besar responden memiliki minat dalam menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim yaitu sebanyak 19 orang (48,7%), sedangkan responden yang tidak memiliki minat ada 20 orang (51,3%). 2. Analisis Bivariat Tabel 4.3. Tabel silang hubungan pengetahuan Ibu Post Partum dengan minat pemakaian AKDR. 36

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu post partum yang memiliki pengetahuan kurang tentang alat kontrasepsi dalam rahim sebanyak 10 orang (25,6%) cenderung tidak memiliki minat (100%) dalam pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim, ibu post partum yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (48,8%) yang memiliki minat terdapat 9 orang (47,4%) dan yang tidak minat ada 10 orang (52,6%), sedangkan ibu post partum yang memiliki pengetahuan baik tentang alat kontrasepsi dalam rahim sebanyak 10 orang (25,6%) cenderung akan memiliki minat (100%) dalam pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim. Untuk membuktikan hubungan tingkat pengetahuan Ibu Post partum dengan minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim perlu dilakukan uji Chi square. Uji chi square dapat dilakukan apabila semua sel memiliki nilai expected 5. Dari tabulasi silang antara tingkat pengetahuan ibu postpartum dengan minat pemakian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (tabel 3x2) diketahui bahwa ada 2 sel (33,3%) memiliki expected < 5, sehingga dilakukan penggabungan sel yaitu antara sel kategori kurang dengan sel kategori cukup dan diperoleh hasil tabel 2x2. Tabel 4.4. Tabulasi Silang Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Dengan Minat Pemakaian AKDR Setelah Penggabungan Sel Penget ahuan Kurang / Cukup Kategori Minat Tidak Jum Minat Minat lah % f % f % 20 69,0 9 31,0 29 100,0 Baik 0 0,0 10 100 10 100,0 Total 20 51,3 19 48,7 39 100,0 Kategori Minat Penget ahuan Tidak minat Minat J m % p- val f % f % l ue Kurang 10 100 0 0,0 10 100 0, Cukup 10 52,6 9 47,4 19 100 00 Baik 0 0,0 10 100 10 100 0 Jumlah 20 51,3 19 48,7 39 100 Setelah dilakukan penggabungan sel diperoleh tabel 2x2 dan hasilnya menunjukkan masih ada sel dengan nilai expected < 5 yaitu sebanyak 1 sel (25,0%), sehingga untuk membuktikan apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu post partum dengan minat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim maka dilakukan uji Fisher s exact. Dari uji Fisher s Exact Test diperoleh hasil nilai p- value sebesar 0,000 (< α = 0,05), sehingga dapat diketahui bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah hasil dari tahu, hal ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh melalui indra penglihatan (mata) dan indra pendengaran (telinga). Pengetahuan ( kognitif) merupakan domain penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behaviour). Perilaku akan lebih langgeng apabila didasari oleh pengetahuan. Adapun pengetahuan dalam penelitian ini adalah pengetahuan yang dimiliki ibu post partum tentang alat kontrasepsi dalam rahim, dimana hasil penelitian diketahui dari 39 ibu post partum yang berkunjung di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal sebagian besar X 2 20,0 40 37

memiliki pengetahuan cukup tentang Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yaitu 19 orang (48,8%). Ibu Post partum yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 10 orang (25,6%) dan dan yang memiliki pengetahuan kurang yaitu ada 10 orang (25,6%). Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua ibu post partum di BPM Ny. D Desa Sukomulyo mengetahui pengertian, cara pemasangan, keuntungan pemakaian serta efek samping dalam penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim. Menurut Wawan dan Dewi (2010), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh pekerjaan dan umur seseorang. Pekerjaan bukan sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa. Dari hasil penelitian yang dilakukan Seila Mardias (2010) terhadap 30 orang ibu nifas, yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 25 orang (83,3%) dan yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 5 orang (16,7%). Menurut Hurlock (2002, p.114), minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Minat lebih tetap (persisten) karena minat memuaskan kebutuhan yang penting dalam kehidupan seseorang. Semakin kuat kebutuhan ini, semakin kuat dan bertahan pada minat tersebut. Semakin sering minat di ekspresikan dalam kegiatan, semakin kuatlah minat tersebut. Minat dalam penelitian ini adalah minat ibu post partum dalam pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim, dimana hasil penelitian diketahui dari 39 ibu post partum yang berkunjung di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal sebagian besar tidak memiliki minat dalam memakai alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu sebanyak 20 orang (51,3%) dan yang minat sebanyak 19 orang (48,7%). Hasil ini menunjukkan bahwa ibu post partum belum mengetahui pentingnya pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim, sehingga tidak melakukan pemakaian. Dari hasil penelitian yang dilakukan, banyak ibu yang tidak minat memakai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) karena ibu merasa takut dengan cara pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), dimana cara pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dengan dimasukkan dalam rahim sehingga mendorong ibu tidak mau menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim. Menurut Muhadjir (20 07), minat seseorang dipengaruhi oleh adanya citacita dan dukungan motivasi yang kuat dari diri seseorang, maka dapat membesarkan minat orang itu terhadap suatu obyeknya. Apabila cita-cita dan motivasi tidak ada, maka minat sulit ditumbuhkan terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Adanya dukungan keluarga dan suami serta tersedianya fasilitas yang memadai juga dapat mendukung minat seseorang, dimana dukungan dari keluarga yaitu suami dan orang tua serta keadaan sosial ekonomi dan pendidikan dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap obyek tertentu. Tersedianya fasilitas yang mendukung yaitu fasilitas kesehatan, 38

sarana prasarana maka akan memperbesar minat seseorang terhadap obyek tertentu. Dari hasil penelitian yang dilakukan Seila Mardias (2010) terhadap 30 orang ibu nifas, terdapat 23 orang (76,6%) yang berminat menggunakan IUD dan ada 7 orang (23,3%) yang tidak minat menggunakan IUD. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu post partum yang memiliki pengetahuan kurang tentang alat kontrasepsi dalam rahim cenderung tidak memiliki minat dalam pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim sedangkan ibu post partum yang memiliki pengetahuan baik tentang alat kontrasepsi dalam rahim cenderung akan memiliki minat dalam pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim. Hasil ini membuktikan bahwa semakin baik pengetahuan yang ibu miliki, semakin minat dalam pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim. Hasil pengujian statistik dengan menggunakan uji Fisher s Exact membuktikan adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu post partum dengan minat pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Seila Mardias (2010) terhadap 30 ibu nifas dimana penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas dengan minat penggunaan IUD di BPS S.W. Semarang. SIMPULAN 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu postpartum di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal memiliki pengetahuan cukup tentang alat kontrasepsi dalam rahim yaitu sebanyak 19 orang atau sebesar (48,7%). 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu postpartum di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal tidak memiliki minat dalam pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim yaitu sebanyak 20 orang atau sebesar (51,3%). 3. Hasil uji fisher s exact menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu post partum dengan minat pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim di BPM Ny. D Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal (p = 0,000). DAFTAR PUSTAKA Ariani, W.Y. 2009. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi IUD dengan rendahnya minat terhadap penggunaan alat kontrasepsi IUD di Desa Paninggaran Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan. Semarang, Politeknik Kesehatan. KTI. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta. Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hartanto, H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Mardias, S. 2010. Hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas dengan minat penggunaan IUD di BPS S.W. Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang. KTI. 39

Mochtar, R. 2002. Jakarta : EGC Sinopsis Obstetri. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Riwidikdo, H. 2007. Statistik Kesehatan. Jogjakarta. Mitra Cendekia Press. Saifuddin, AB. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 40