BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
KESIAPAN BADAN USAHA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PEMBANGKIT MW. Oleh : Puji Muhardi Ketua Umum PP APEI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) MUKADIMAH. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 1 TAHUN 2014 PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA

BAB I PENDAHULUAN. serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT.MRC didirikan di Jakarta berdasarkan akte Notaris Jony Fredrik Berthold

No Peraturan Pemerintah ini mengatur ketentuan mengenai usaha penyediaan tenaga listrik, yang mencakup jenis usaha, wilayah usaha, pelaku usah

NO KODE A R S I T E K T U R 1 Arsitek Ahli Desain Interior Ahli Arsitekur Lansekap Teknik Iluminasi 104

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 8 TAHUN 2014 TENTANG

USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, alat elektronik hampir dianggap sebagai

BAB V PENERAPAN KEWAJIBAN SERTIFIKASI BAGI TENAGA AHLI KONSTRUKSI DI INDONESIA

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1

PEDOMAN TEKNIS PELAYANAN IZIN USAHA PENUNJANG TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

L2

Di wilayah Kabupaten Tangerang berdiri sebuah. pabrik pengolahan bahan kertas, P.T. Karya Tulada. Pabrik ini memperoleh sambungan aliran listrik dari

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Permintaan Elektrikal Switchboard

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAMPIRAN. Wawancara berikut ini merupakan tanya jawab antara kami dengan pihak PT. INTI. 1. Apa tujuan dari PT. MATARAM SUMA INDORAYA?

TATA CARA PERIZINAN USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK

BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WAJO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAJO NOMOR 11 TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAJO,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap industri harus bekerja keras menghadapi persaingan. Tidak terkecuali dengan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis

TATA CARA PENOMORAN DAN REGISTRASI SERTIFIKAT DI BIDANG KETENAGALISTRIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Regulasi Keteknikan Di Bidang Ketenagalistrikan

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 437 K/30/MEM/2003 TENTANG

DPN APPEKNAS ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang

KEBIJAKAN LOGISTIK Jasa penelitian dan konsultan dalam bidang manajemen dan keuangan.

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan perusahaan penyedia jasa konstruksi di Indonesia semakin

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Ketenagalistrikan. Infrastruktur. Pedoman.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor :

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu strategi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh.

AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perizinan Usaha Penyediaan dan Jasa Penunjang Tenaga Listrik. Toha Ardi Nugraha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANAJEMEN KINERJA (PENGUKURAN, TITIK KRUSIAL, TINDAKAN STRATEGIS, DAN GAMBARAN RESIKO BESERTA PELUANG MANAJEMEN KINERJA.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang kontraktor, Perusahaan ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1980

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

Transkripsi:

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. XYZ berdiri sejak tahun 1980. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan keluarga, dimana 100% sahamnya dimiliki oleh keluarga dengan komposisi 58% dimiliki oleh pendiri, 22% dimiliki oleh anak pertama, 10% dimiliki masingmasing oleh anak kedua dan ketiga. PT. XYZ bergerak di bidang jasa konstruksi, yaitu Kontraktor Listrik dan Mekanikal dengan klasifikasi M2, golongan D. Ada lima klasifikasi perusahaan dimana masing-masing klasifikasi menunjukkan batas pekerjaan yang bisa dilakukan berdasarkan nilai pekerjaan. Tabel 3. 1. Klasifikasi perusahaan berdasarkan nilai pekerjaan Klasifikasi K3 (Kecil 3) K2 (Kecil 2) K1 (Kecil 1) M2 (Menengah 2) M1 (Menengah 1) B (Besar) Nilai Pekerjaan Untuk pekerjaan s.d. Rp. 100 juta Untuk pekerjaan s.d. Rp. 400 juta Untuk pekerjaan s.d. Rp. 1 milyar Untuk pekerjaan s.d. Rp. 3 milyar Untuk pekerjaan s.d. Rp. 10 milyar Untuk pekerjaan diatas Rp. 10 milyar Sumber: http://www.akli.org/?content=profilorganisasi&kode=001 tanggal 5 Januari 2009 Berdasarkan UU No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, UU No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2000 dan Keputusan Dewan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional No. 24/KPTS/LPJK/D/II/2002 tentang Penetapan Akreditasi kepada Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI), AKLI menerbitkan Surat 27

28 Penetapan Penanggung Jawab Teknik (SP-PJT) yang terdiri dari 4 golongan. Golongan PJT ini berdasarkan sertifikasi keahlian yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi. Setiap perusahaan yang melakukan usaha jasa pelaksana konstruksi (kontraktor) harus mempunyai minimal satu orang PJT. Masing-masing golongan menentukan batas pekerjaan yang dapat dilakukan (skup kerja) suatu perusahaan. Gol. A berarti PJT yang dimiliki dapat melaksanakan pekerjaan penerangan dan atau tenaga di dalam dan atau di luar bangunan untuk disambung pada jaringan tegangan rendah sampai dengan daya setinggi-tingginya 25KVA. Gol B berarti PJT yang dimiliki dapat melaksanakan pekerjaan penerangan dan atau tenaga di dalam dan atau di luar bangunan untuk disambung pada jaringan tegangan rendah sampai dengan daya setinggi-tingginya 99KVA. Gol. C berarti PJT yang dimiliki dapat melaksanakan pekerjaan penerangan dan atau tenaga di dalam dan atau di luar bangunan untuk disambung pada jaringan tegangan rendah dan atau jaringan tegangan menengah termasuk melaksanakan pekerjaan jaringan tegangan rendah, jaringan tegangan menengah, gardu transformer dan sentral pembangkit dengan daya setinggi-tingginya 500KVA. Gol. D berarti PJT yang dimiliki dapat melaksanakan pekerjaan penerangan dan atau tenaga di dalam dan atau di luar bangunan, termasuk melaksanakan pekerjaan jaringan tegangan rendah, jaringan tegangan menengah, jaringan transmisi tegangan tinggi, dan tegangan ekstra tinggi, gardu hubung, gardu induk dan sentral pembangkit untuk semua daya. 3.2. Lingkup Usaha yang Ditawarkan PT. XYZ pada awalnya bergerak di bidang listrik saja. Tapi seiring dengan banyaknya permintaan pekerjaan mekanikal dan biasanya pekerjaan untuk listrik

29 digabung dengan pekerjaan mekanikal, maka PT. XYZ mulai merambah ke bidang mekanikal. Lingkup usaha atau pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh PT. XYZ meliputi: Pekerjaan Elektrikal yaitu: instalasi bangunan dan industri, instalasi tata suara, instalasi kontrol dan instrumentasi, instalasi pemadam/sinyal kebakaran, instalasi CCTV, dan perawatannya. Pekerjaan Mekanikal yaitu: instalasi tata udara (AC), plambing dan hydrant, dan perawatannya. 3.3. Struktur Organisasi dan SDM Struktur organisasi PT. XYZ adalah seperti gambar di bawah ini: Gambar 3. 1. Struktur organisasi PT. XYZ Sumber: Dokumen internal PT. XYZ Saat ini karyawan PT. XYZ berjumlah 11 orang dengan status karyawan tetap. Bila ada proyek, biasanya akan dilakukan penambahan karyawan kontrak/harian berdasarkan kebutuhan proyek.

30 Karyawan PT. XYZ bisa dibilang loyal, karena masa kerja mereka sebagian diatas 10 tahun. Gaji karyawan tidak besar, tapi perusahaan memberikan insentif untuk setiap proyek yang berhasil didapat atau diselesaikan. Selain itu, direktur utama melakukan pendekatan personal kepada setiap karyawan dan berusaha menawarkan solusi untuk setiap permasalahan keuangan yang dihadapi karyawan. Perusahaan juga membantu membayar uang pangkal SD sampai SMA dan membayar uang bulanan SD anak-anak karyawannya. Di bawah ini tabel jumlah karyawan PT. XYZ dari tahun 2005-2008. Tabel 3. 2. Jumlah karyawan tahun 2005-2008 (per Desember) 2005 2006 2007 2008 Karyawan tetap 13 13 11 11 Karyawan kontrak 1 1 2 0 Sumber: Dokumen internal PT. XYZ Pada tahun 2007, terjadi pengurangan karyawan dan ada tenaga inti perusahaan di bidang mekanikal yang mengundurkan diri. Dikarenakan perusahaan ingin memangkas biaya operasional, maka untuk sementara waktu perusahaan tidak mencari penggantinya. Hal ini menyebabkan perusahaan memutuskan untuk kembali ke bisnis intinya yaitu elektrikal untuk sementara waktu, sambil tetap mengerjakan beberapa pekerjaan mekanikal yang masih bisa dikerjakan. Pemasaran dilakukan oleh setiap orang di perusahaan. Selain dari internal perusahaan, pemasaran dilakukan juga oleh teman-teman yang berhubungan dengan PT. XYZ. Untuk setiap proyek yang berhasil didapat, orang-orang ini akan mendapat imbalan atas jasanya. Jadi, tidak ada orang yang khusus menangani bagian Pemasaran.

31 3.4. Strategi yang Pernah Dilaksanakan Selama ini, tidak ada visi dan misi tertulis yang disampaikan kepada karyawan. Hal ini bukan berarti direktur utama tidak mempunyai visi dan misi, tapi hal ini hanya ada dalam pikiran direktur utama dan tidak dituangkan dalam bentuk tertulis. Begitu juga dengan strategi. Dari sejak berdiri, tidak ada pernyataan strategi apa yang hendak dilakukan kepada karyawan, sehingga karyawan hanya bekerja tanpa mengetahui visi dan misi ataupun strategi yang tertulis. Walaupun tidak ada visi dan misi serta strategi yang tertulis, direktur utama aktif melakukan rapat dan mengadakan tukar pikiran dengan karyawan. Dengan tukar pikiran ini, direktur utama memberikan support dan acuan kerja kepada para karyawan. Pada tahun 2006, direktur utama PT. XYZ ingin mengembangkan perusahaannya. Hal ini dimulai dengan perekrutan karyawan baru yang ahli di bidang mekanikal. Tapi sejalan dengan seringnya kalah dalam tender proyek, sedangkan biaya operasional tinggi akibat penambahan karyawan baru, maka PT. XYZ memutuskan untuk mengurangi karyawan pada tahun 2007. Di tahun yang sama, ada dua orang tenaga ahli yang mengundurkan diri sehingga menyebabkan perusahaan sempat goncang di tahun 2007 karena tidak adanya orang yang kompeten dalam hal perencanaan. Untik mengantisipasi hal ini, direktur utama memutuskan untuk kembali ke bisnis intinya yaitu elektrikal dan menangani langsung semua perencanaan sambil membimbing karyawan yang masih kurang pengalaman. Pada tahun 2008, direktur utama ingin mundur dan mulai mengalihkan tampuk kepemimpinan kepada direktur yang merupakan anak pertamanya. Sayangnya, hal ini tidak diumumkan secara resmi kepada karyawan walaupun secara tersirat direktur utama kadang-kadang suka menyingung masalah ini dalam rapat. Selama tahun 2008, yaitu masa transisi kepemimpinan dari direktur utama ke direktur (generasi pertama ke generasi kedua), tidak ada strategi khusus yang dilakukan oleh perusahaan.

32 3.5. Pernyataan Visi dan Misi Seperti disebutkan sebelumnya, PT. XYZ tidak mempunyai visi dan misi yang tertulis. Berdasarkan wawancara dengan direktur (lampiran 3), penulis merumuskan visi dan misi perusahaan sebagai berikut: Visi perusahaan: menjadi perusahaan kontraktor M/E nasional yang berfokus pada kualitas kerja dan kepuasan pelanggan. Penulis merumuskan visi tersebut dengan melihat bahwa perusahaan ini tetap ingin eksis di industri kontraktor M/E. Walaupun saat ini proyek yang dikerjakan masih di wilayah jabodetabek, tapi perusahaan ini pernah beberapa kali mengikuti tender di luar kota. Penulis melihat bahwa sebenarnya bila memungkinkan, perusahaan ini bisa mendapatkan proyek di luar kota (nasional). Dari hasil wawancara, pekerjaan sering diberikan oleh pelanggan tetap. Hal ini dimungkinkan apabila kualitas pekerjaan yang dihasilkan baik dan pelanggan puas akan hasil pekerjaan tersebut. Oleh sebab itu penulis merumuskan bahwa fokus perusahaan ini adalah pada kualitas kerja dan kepuasan pelanggan. Misi perusahaan: menyediakan jasa konstruksi M/E khususnya listrik dengan kualitas kerja yang baik dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan. Penulis merumuskan misi tersebut dengan acuan bahwa pernyataan misi adalah pernyataan dari apa bisnis kita?. Pada saat ini, PT. XYZ kembali ke bisnis intinya yaitu listrik walaupun masih tetap mengerjakan pekerjaan mekanikal yang mampu dikerjakan. Kualitas kerja yang baik dan memenuhi keinginan pelanggan adalah usaha yang diberikan oleh PT. XYZ untuk terus mendapatkan repeat order. Visi dan misi di atas sudah diberitahukan kepada direktur dan direktur menyetujui visi dan misi tersebut. 3.6. Tujuan Jangka Panjang Tujuan perusahaan dari sisi finansial adalah menaikkan pendapatan usaha sebesar 10% setiap tahunnya dan menaikkan net income 15% setiap tahunnya selama 5 tahun ke depan. Sedangkan tujuan perusahaan dari sisi stratejik adalah menambah pelanggan baru sebanyak 10% tiap tahunnya selama 5 tahun.