DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI BANTEN

dokumen-dokumen yang mirip
RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN SEMENTARA ANALISA DAN EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2011 (1432 H) PADA H-7 S.D H+6

ASI ANG LAP PORAN ALISA D N ANA VALUA DAN EV GKUTA AN LEB BARAN N 1431 GAN H++7 UBUNGA NTERIAN KEMEN N PERHU MERDEKA BAR Tel :

OPERASIONAL JEMBATAN TIMBANG DAN RAMPCHECK KENDARAAN BERMOTOR DALAM RANGKA ANGKUTAN LEBARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atau biasa. disebut Dishubkominfo di Kota Surakarta adalah salah satu dari

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DISHUBKOMINFO SURAKARTA. a. Sejarah Dishubkominfo Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. kereta api, angkutan air, dan angkutan udara (Warpani,1990). ke tahun 2014 yaitu hingga 10 juta unit dengan rata-rata rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan transportasi. Akibatnya terjadilah peningkatan pengguna jaringan. hambatan bila tidak ditangani secara teknis.

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I Pendahuluan I-1

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH. Nomor : Tanggal : 21 Desember 2012

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN I-1

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

FORMULIR PERMOHONAN SURAT IJIN USAHA ANGKUTAN JALAN (SIUAJ) (Mohon diisi dengan jelas menggunakan huruf cetak atau diketik)

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 250 / 11 / VI /2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan kepemilikan kendaraan makin meningkat, pada gilirannya. berdampak pada kecelakaan yang terjadi cenderung meningkat.

-2- Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK.2257/AJ.003/DRJD/2006. Tentang

DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI GORONTALO

KAJIAN MANAJEMEN SIRKULASI TERMINAL BUS ( Studi Kasus : Terminal Bus Tirtonadi Surakarta )

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

CONTOH : TANDA BUKTI PEMBAYARAN KARCIS ANGKUTAN ANTAR KOTA ANTAR PROPINSI

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

PROPOSAL PROGRAM BRANDING DAN PLACEMENT MUDIK LEBARAN 2013

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA

d. pelaksanaan pembukuan dan pelaporan retribusi perizinan di bidang perhubungan darat; e. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelayanan pengawas

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DI JALAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04.A TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PANDUAN MUDIK GRATIS 2017 MANUAL PENDAFTARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

PROSEDUR DAN PROSES PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN CILACAP

Ket. Keu (Rp) % Fisik (%) Ya Tidak ,50 51,50 Perkantoran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sistem transportasi berperan sangat penting dalam perkembangan dan

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN LAMONGAN NOMOR: 188/ / /2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

Lampiran 1. Wawancara dengan Moda Transportasi Penumpang/Orang (angkutan Kota, Mobil Pribadi dan Kendaraan bermotor Roda dua)

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 35 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGOPERASIAN MOBIL DEREK

Surat Ijin Mengemudi (SIM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Menurut C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil (1995:104):

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tenta

I. PENDAHULUAN. Berbagai aktivitas perkotaan terutama di kota-kota besar dimana mobilitas. lintas dan pergerakan manusia didaerah tersebut.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2007 T E N T A N G

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 84 TAHUN 1999 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN.

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

: PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ORGANISASI : DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Halaman. 92.

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

JENIS PELAYANAN A. UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TABEL VOLUME LALU LINTAS KONDISI PAGI (Survey Pendahuluan)

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017

Perda No. 17/12001 tentang Retribusi Izin Trayek / Izin Operasi dan Penyeleng. Angkutan di Jalan Dengan Kendaraan Umum.

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH. Nomor : 800 / 5601 / Sekretariat Tanggal : 02 Desember 2013

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan pembangunan pemerintah kota pekanbaru

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 35 TAHUN 2003 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 408/P/SK/HT/2010

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 31 TAHUN 1995 TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

DINAS PERHUBUNGAN DAN LLAJ PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 43 SERI E

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 31 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR : 7 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANDAR UDARA BLIMBINGSARI KABUPATEN BANYUWANGI

Transkripsi:

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI BANTEN

PROGRAM : PENGEMBANGAN TRANSPORTASI, POS DAN TELEKOMUNIKASI KEGIATAN : PENINGKATAN SISTEM PELAYANAN ANGKUTAN PENUMPANG TOLAK UKUR : DUKUNGAN KELANCARAN DAN KESELAMATAN ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2015/1436 H

Latar Belakang Relatif masih tingginya jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas pada masa penyelenggaraan Angkutan Lebaran setiap tahunnya khususnya yang melibatkan pengguna kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor); Jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor) pada masa penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2014/1435H; Ketidaknyamanan dan kerawanan bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor roda 2 untuk melakukan perjalanan jarak jauh pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H, mengingat terbatasnya kelengkapan peralatan penunjang keselamatan kendaraan. Tingkat kemacetan lalu lintas pada Masa Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H akan terus meningkat yang diakibatkan bertambahnya kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor) yang digunakanuntuk angkutan mudik;

Maksud Dan Tujuan Maksud : Memberikan pelayanan/penyediaan angkutan mudik (gratis) bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah Provinsi Banten yang akan melakukan mudik lebaran ke daerah asalnya khususnya para pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor) pada masa penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H. Tujuan : 1) Menekan tingkat kejadian kecelakaan lalu lintas pada masa penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H terutama yang melibarkan pengguna kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor); 2) Meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik lebaran terutama bagi pengguna sepeda motor yang melakukan perjalanan jarak jauh pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H, sehingga dapat beralih menggunakan bus yang disediakan mengingat terbatasnya kelengkapan peralatan penunjang keselamatan kendaraan; 3) Mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dengan mengalihkan penggunaan kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor) oleh masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran pada masa penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H;

Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan 1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten; 2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014, tentang Angkutan Jalan; 5) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaran; 6) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perhubungan; 7) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaran Angkutan Orang Di Jalan dengan Kendaraan Umum; 8) Peraturan Gubernur Banten Nomor : 15 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum Dalam Wilayah Provinsi Banten;

Sasaran Kegiatan Sasaran Kegiatan Dukungan Kelancaran dan Keselamatan Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H adalah masyarakat yang berdomisili di wilayah Provinsi Banten khususnya pengguna kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor) yang akan melakukan perjalanan mudik ke kota-kota di wilayah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogjakarta, dan Lampung, dengan target peserta sebanyak 2.000 orang.

Anggaran Biaya Anggaran Biaya dibebankan kepada DPA Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informtika Provinsi Banten APBD Tahun Anggaran 2015 : Program Kegiatan Tolak Ukur : Pengembangan Transportasi, Pos Dan Telekomunikasi : Peningkatan Sistem Pelayanan Angkutan Penumpang : Dukungan Kelancaran Dan Keselamatan Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436 H Kode Rekening : 1.07.1.07.01.36.11

Kota Tujuan Mudik Bersama No Kota Tujuan Bus yang Disediakan Target Peserta 1 Serang-Tasikmalaya 3 Unit 150 Orang 2 Serang-Cirebon 4 Unit 200 Orang 3 Serang-Cilacap 5 Unit 250 Orang 4 Serang-Purwokerto 5 Unit 250 Orang 5 Serang- Tegal 5 Unit 250 Orang 6 Serang-Yogyakarta 5 Unit 250 Orang 7 Serang-Solo 5 Unit 250 Orang 8 Serang-Semarang 5 Unit 250 Orang 9 Serang-Bandar Lampung 3 Unit 150 Orang Fasilitas Bus : Bus Pariwisata Kapasitas 50 Seat (tempat duduk), Recleaning Seat Dilengkapi fasilitas Air Conditioner (pendingin udara)

Kota Tujuan Mudik Bersama Tasikmalaya 3 Bus 150 Peserta Cirebon 4 Bus 200 Peserta Cilacap 5 Bus 250 Peserta Purwokerto 5 Bus 250 Peserta Tegal 5 Bus 250 Peserta Yogyakarta 5 Bus 250 Peserta Solo 5 Bus 250 Peserta Semarang 5 Bus 250 Peserta Bandar Lampung 3 Bus 150 Peserta

Jadwal Waktu Pelaksanaan APRIL MEI JUNI JULI 9 17 18 Penyediaan Sarana dan Perlengkapan Pendukung Survey Lokasi Tujuan Mudik 01 JUNI -30 JUNI Publikasi Mudik Bersama 01 JUNI -30 JUNI Pendaftaran Mudik Bersama 29 Juni -3 JULI Pendaftaran Ulang 1-8 JULI Persiapan dan Kesiapan Pelaksanaan Kegiatan P e m b e r a n g k a t a n p e s e r t a M u d i k B e r a m a H1 H2 Idul Fitri 1436H

Waktu dan Tempat Pendaftaran Waktu Pendaftaran Mudik Gratis : Pendaftaran Peserta : 1-30 Juni 2015 Pendaftaran Ulang : 29 Juni 3 Juli 2015 Tempat Pendaftaran Mudik Bersama : Pendaftaran Calon Peserta Mudik Bersama : Kantor UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang; Kantor UPT Pelayanan Perhubungan Darat Serang; Kantor Dinas Perhubungan, Kominfo Provinsi Banten. Pendaftaran Ulang : Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten

Persyaratan Pendaftaran Mudik Bersama Persyaratan Kelengkapan Pendaftaran : 1) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga domisili Provinsi Banten; 2) Fotocopy SIM C; 3) Fotocopy STNK Kendaraan Bermotor Roda 2 (Sepeda Motor). Persyaratan Calon Peserta : 1) Sehat Jasmani dan Rohani; 2) Berdomisili di wilayah Provinsi Banten; 3) Jumlah pemudik per-keluarga maksimal 4 (empat) orang; 4) Tujuan mudik sesuai dengan tujuan mudik yang ditetapkan; 5) Terdaftar pada panitia yang dibuktikan dengan tanda terima formulir pendaftaran yang sah;

Mekanisme Pendaftaran 1) Peserta mendaftar di tempat pendaftaran yang telah di tentukan; 2) Mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan/ persyaratan yang telah ditentukan; 3) Peserta menerima tanda terima pendaftaran dan nomor Bus dan tempat duduk; 4) Peserta menerima jadwal pelaksanaan mudik gratis sesuai dengan tempat pemberangkatan;

Mekanisme Pendaftaran Tempat Pendaftaran : 1. Kantor UPT Pelayanan Perhubungan Darat Wilayah Serang Jl. Raya Jakarta Km.4 Kp. Baru Pakupatan Kota Serang, Telp/fax : (0254) 283611 Peserta (Pengguna Sepeda Motor) PERSYARATAN : 1) Fotocopy KTP dan KK Banten; 2) Fotocopy SIM C; 3) Fotocopy STNK Sepeda Motor. 4) Isi Formulir Pendaftaran 2. Kantor UPT Pelayanan Perhubungan Darat Wilayah Tangerang Jl. Moh. Husni Thamrin Blok G No.8 Kp.Warung mangga Pinang Kota Tangerang 3. Kantor Dishubkominfo Provinsi Banten 1) Tanda Terima Pendaftaran 2) Nomor Tempat Duduk Pemberangkatan Alun-Alun KP3B (Depan Masjid Raya Al-Bantani) Kamis, 9 Juli 2015

Pemberangkatan Peserta Mudik Bersama Lokasi Pemberangkatan : 1. Pemberangkatan Peserta Mudik Bersama bertempat di Alun-alun KP3B Kota Serang (halaman Masjid Raya Al-Bantani) 2. Untuk Peserta yang berdomisili di wilayah Tangerang, berkumpul di Kantor UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang yang selanjutnya akan diberangkatkan ke KP3B, Kota Serang, untuk mengikuti acara pelepasan oleh Gubernur Banten. Waktu Pemberangkatan : Hari : Kamis Tanggal : 9 Juli 2015 Waktu : 16.00 WIB

Masjid Raya Al-Bantani Tenda Utama Panggung Utama Panggung Tenda Registrasi Pelepasan Peserta Peserta

Perkiraan Waktu Sampai di Kota Tujuan 10 Juli 2015 Tasikmalaya 10 Juli 2015 Cirebon 10 Juli 2015 Cilacap 10 Juli 2015 Purwokerto 10 Juli 2015 Tegal 10 Juli 2015 Yogyakarta 10-11 Juli 2015 Solo 10-11 Juli 2015 Semarang 10-11 Juli 2015 Bandar Lampung 10 Juli 2015 10 Juli 2015 10 Juli 2015 10 Juli 2015 10-11 Juli 2015 10-11 Juli 2015 10 Juli 2015 10-11 Juli 2015

Lokasi Penurunan Penumpang di Kota Tujuan NO KOTA TUJUAN LOKASI PENURUNAN 1 Cirebon Terminal Harjamukti Jl. Jend. Ahmad Yani By Pass Cirebon 2 Tasikmalaya Terminal Indihiang Jl. Brigjen HRM Wasitakusumah, Kota Tasikmalaya 3 Purwokerto Terminal Purwokerto Jl. Suwito, Purwokerto 4 Semarang Terminal Mangkang Jl. Raya Semarang Kendal KM 16,8 Semarang 5 Yogyakarta Terminal Giwangan Jl. Imogiri No.1 Yogyakarta 6 Cilacap Terminal Cilacap Jl. Gatot Subroto No.268 Cilacap 7 Tegal Terminal Tegal Jl. DR. Ciptomangunkusumo Desa Sumur Panggang Kec. Margadana 8 Solo Terminal Tirtonadi Jl.Ahmad Yani Giringan Banjarsari Surakarta Jawa Tengah 9 Bandar Lampung Terminal Rajabasa Jl. Jaenal Abidin Pager alam rajabasa Lampung

1. Keluaran (Output) Hasil Yang Diharapkan Terlaksananya kegiatan Pemberian Dukungan Kelancaran dan Keselamatan Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H berupa penyediaan pelayanan angkutan penumpang dengan sarana kendaraan bus secara gratis (tanpa dipungut biaya angkutan) yang diperuntukan bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor) yang akan melakukan perjalanan dari wilayah Provinsi Banten menuju ke kota-kota di wilayah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogjakarta, dan Lampung.

b) Hasil (Outcome) Menurunnya tingkat kejadian kecelakaan lalu lintas pada masa penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H khususnya pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor); Terciptanya kenyamanan dan keamanan bagi para masyarakat yang berdomisili di Provinsi Banten yang akan melakukan perjalanan mudik lebaran khususnya pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor) dari Kota Serang Provinsi Banten menuju kota-kota tujuan mudik di Jawa dan Sumatera; Berkurangnya tingkat kemacetan lalu lintas pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436H.