Oleh : Nita Indah Mayasari - 1305 100 024 Dosen Pembimbing : Dra. Ismaini Zain, M.Si
Jawa Timur Angka Rawan Pangan 19,3 % STATUS EKONOMI SOSIAL Rumah Tangga Pedesaan Rumah Tangga Perkotaan Perbedaan pengeluaran untuk makanan dan Pengeluaran bukan makanan Analisis Profil Menggambarkan pola pengeluaran makanan dalam satu gambar
PERMASALAHAN Bagaimana karakteristik RT berdasarkan sosial ekonomi dan pola pengeluaran di perdesaan dan perkotaaan Propinsi Jawa Timur. Bagaimana perbandingan profil pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan antara antara RT perdesaan dan perkotaaan Propinsi Jawa Timur. Tujuan Mengetahui karakteristik RT berdasarkan sosial ekonomi dan pola pengeluaran di perdesaan dan perkotaaan Propinsi Jawa Timur. Mengkaji perbandingan profil pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan antara RT perdesaan dan RT perkotaaan di Propinsi Jawa Timur.
MANFAAT Manfaat Penelitian DenganmengetahuiperbandinganprofilpengeluaranRT perkotaan dan RT perdesaan maka dapat diketahui pola hidup masyarakat di Propinsi Jawa Timur yang nantinya dapat bermanfaatbagipemerintahkhususnyadaerahtingkatii, sehingga dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan. Batasan Masalah Variabel sosial ekonomi dan pengeluaran rumah tangga yang digolongkan berdasarkan pada wilayah perdesaan dan perkotaan dalam Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
BATASAN MASALAH Variabel sosial ekonomi dan pengeluaran rumah tangga yang digolongkan berdasarkan pada wilayah perdesaan dan perkotaan dalam Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
TINJAUAN PUSTAKA Statistika Deskriptif Statistik deskriptif merupakan metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna(walpole, 1995). Penyajian data yang dilakukan secara deskriptif misalnya dalam bentuk tabel, diagram, grafik, serta besaran-besaran lainnya.
Analisis Profil Analisis profil merupakan salah satu metode statistika yang menyinggung permasalahan di mana beberapa perlakuan(treatmens) yang ditujukan untuk beberapa kelompoksubjekpengamatan. Seluruh respons yang didapat dinyatakan dalam unit pengukuran yang sama (Johnson danwichern, 2002).
TINJAUAN PUSTAKA Pengujian Hipotesis 1. Uji Paralel untuk mengetahui apakah dua profil bersifat paralel atau tidak. 2. Uji Coincident untuk mengetahui apakah profil yang bersifat datar(flat). 3.UjiLevel untuk mengetahui apakah profil berada pada level yang sama atau tidak. Profil Paralel Profil Berimpit Profil Flat
TINJAUAN PUSTAKA Konsep Dasar Rumah Tangga Menurut BPS (2005), Rumah tangga biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan umumnya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah bahwa pembiayaan keperluan jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-sama.
Pengeluaran Rumah Tangga Menurut BPS (2005), Pengeluaran Rumah Tangga dibagi menjadi dua. Pengeluaran RT untuk makanan adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga selamasemingguyang lalubaikdaripembelian, produksi, atau pemberian. Pengeluaran RT bukan makanan adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan rumahtanggaselamasebulanatau12 bulanyang lalu.
SUMBER DATA Data yang digunakandalampenelitianadalahdata sekunder hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) PopinsiJawaTimurtahun2006. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 29.950 rumah tanggayang tersebardipropinsijawatimur(38 kabupaten/kotaatau653 kecamatanatau1872 desa/kelurahan). Setiap desa/kelurahan diwakili oleh 16 rumahtangga. Dalam penelitian ini, Data RT dipisah menjadi dua bagian yaitu 16.735 RT daerah pedesaan dan 13.215 RT di daerah perkotaan.
Unit Pengamatan Unit pengamatan dalam penelitian ini adalah Kabupaten dan Kotamadya di Jawa Timur yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kotamadya. Untuk mempermudah pengamatan digunakan kode-kode setiap Kabupaten dan Kotamadya sebagai berikut : 1. Kab. Pacitan 2. Kab. Ponorogo 3. Kab. Trenggalek 4. Kab. Tulunganggung 5. Kab. Blitar 6. Kab. Kediri 7. Kab. Malang 8. Kab. Lumajang 9. Kab. Jember 10. Kab. Banyuwangi 11. Kab. Bondowoso 12. Kab. Situbondo 13. Kab. Probolinggo 14. Kab. Pasuruan 15. Kab. Mojokerto 16. Kab. Jombang 17. Kab. Nganjuk 18. Kab. Madiun 19. Kab. Magetan 20. Kab. Ngawi 21. Kab. Bojonegoro 22. Kab. Tuban 23. Kab. Lamongan 24. Kab. Sampang 25. Kab. Pamekasan 26. Kab. Sumenep 27. Kab. Gresik 28. Kab. Bangkalan 29. Kab. Sidoarjo 71. Kota Kediri 72. Kota Blitar 73. Kota Malang 74. Kota Probolinggo 75. Kota Pasuruan 76. Kota Mojokerto 77.Kota Madiun. 78. Kota Surabaya 79. Kota Batu
VARIABEL PENELITIAN VARIABEL SOSIAL EKONOMI Variabel sosial ekonomi digunakan untuk memberikan informasi mengenai profil karakteristik RT perdesaan dan RT perkotaan.
DEFINISI OPERASIONAL Status Pekerjaan adalah bidang kegiatan dari pekerjaan anggota RT dengan sumber penghasilan terbesar dalam RT. Status pekerjaan dibagi menjadi pengusaha, karyawan/buruh, dan penerima pendapatan (pasif). Jumlah anggota RT adalah banyaknya anggota dalam satu rumah tangga. Pengeluaran RTadalah nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga setiap bulan. Pengeluaran RT dibagi menjadi lima interval, yaitu : Kurang dari Rp. 500.000 per bulan Antara Rp. 500.000 s.d Rp. 999.000 per bulan Antara Rp. 1.000.000 s.d Rp1.499.999 per bulan Antara Rp. 1.500.000 s.d Rp.1.999.999 per bulan Lebih dari Rp. 2.000.000 per bulan
DEFINISI OPERASIONAL (2) Pengeluaran RT untuk makanan adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi makanan rumah tangga selama seminggu yang lalu baik dari pembelian, produksi, atau pemberian.
DEFINISI OPERASIONAL (3) Pengeluaran RT bukan makanan adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan rumah tangga selama sebulan atau 12 bulan yang lalu.
METODE ANALISIS 1) Statistika Deskriptif 2) Membuat analisis profil untuk menggambarkan pola pengeluaran RT Menyusun data pengamatan pengujian apakah data sudah memenuhi asumsi distribusi multinormal. Melakukan pengecekan asumsi yang meliputi distribusi data normal multivariat, homogenitas varians, serta dependensi antar variabel. Menyusun Manova Mengelompokkan Kabupaten/Kota yang berpola sama Menggambarkan profil pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan pada RT perdesaan dan RT perkotaan. Melakukan uji hipotesis analisis profil uji Manova, uji level, uji Coincident, dan uji paralel Struktur data penelitian
Deskripsi Variabel Penelitian Status Pekerjaan RT di Pedesaan dan Perkotaan Status pekerjaan yang mendominasi di desa adalah para pemilik usaha (pengusaha) sebanyak 60%. Buruh/karyawan di pedesaan menduduki peringkat kedua sebesar 33%, sisanya penerima pendapatan pasif. Di perkotaan, RT memperoleh penghasilan sebagai karyawan/buruh sebesar 48%, pengusaha 41%, dan 11% sebagai penerima pendapatan pasif.
Banyaknya Anggota RT (ART) Distribusi ART antara RT pedesaan dengan RT perkotaan tidak jauh berbeda yaitu berkisar antara 3 atau 4 orang tiap RT. Sehingga, jumlah rata-rata pada RT Perkotaan maupun Pedesaan adalah 4 ART.
Pengeluaran RT per bulan Distribusi pengeluaran RT di pedesaan cenderung menceng ke kiri dibandingkan dengan pengeluaran di Perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran RT di Pedesaan cenderung lebih rendah daripada pengeluaran RT di Perkotaan.
Pengecekan Asumsi Pengujian Normal Multivariat Pengujian Matriks Varian Kovarian dan Pengujian Dependensi Variabel Pengujian MANOVA
Analisis Profil RT di Perkotaan RT di Pedesaan
Pengelompokkan Kabupaten/Kota
Analisis Profil Pengeluaran untuk Makanan
Analisis Profil Pengeluaran bukan Makanan
Penamaan Kelompok Profil pengeluaran yang hampir sama terdapat pada kelompok 1 dan kelompok 2 pada RT di Pedesaan dan Perkotaan. Kesamaan kelompok tersebut terletak pada prioritas konsumsi pada makanan pokok yaitu padi-padian dan makanan jadi. Kelompok 3 di Pedesaan dan Kelompok 4 di perkotaan adalah Kota Malang yang memiliki profil berbeda dibanding Kabupaten/Kota lain namun hampir sama pada kelompok 4 di Pedesaan yaitu Kota Pasuruan.
KESIMPULAN 1. Secara deskriptif dapat diketahui bahwa tidak terlalu ada perbedaan signifikan secara sosial ekonomi pada RT pedesaan dan RT perkotaan. 2. Pengelompokkan wilayah Kabupaten/Kota RT di Pedesaan dan RT di Perkotaan diperoleh 4 kelompok. Profil pengeluaran yang hampir sama terdapat pada kelompok 1 dan kelompok 2 pada RT di Pedesaan dan Perkotaan. Kesamaan kelompok tersebut terletak pada prioritas konsumsi pada makanan pokok yaitu padi-padian dan makanan jadi. Kelompok 3 di Pedesaan dan Kelompok 4 di perkotaan adalah Kota Malang yang memiliki profil berbeda dibanding Kabupaten/Kota lain namun hampir sama pada kelompok 4 di Pedesaan yaitu Kota Pasuruan.
SARAN Sebaiknya pada penelitian selanjutnya pemilihan variabel yang digunakan lebih fokus, tidak terbatas pada variabel yang ada pada data SUSENAS. Semakin banyak variabel yang digunakan dan semakin bervariasinya karakteristik dari objek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Anonim.Februari 2009.Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Pedesaan Konsep dan Ukuran,Puslit Kependudukan LIPI <URL : http://www.ppk.lipi.go.id/file/publikasi> BPS. (2005). Konsumsi Penduduk Jawa Timur Tahun 2005. BPS Propinsi Jawa Timur: Jawa Timur.. (2007). Pola Konsumsi Penduduk Indonesia. BPS Indonesia: Jakarta. Johnson, R.A., dan D.W. Winchern. (2002). Applied Multivariate Statistical Analysis, 5 th ed, Prentice Hall International Inc., New Jersey, Prestiwati, S. (2010). Pemasok Daging, tetapi Konsumsi Lokal Minim. www. surabayapost.co.id, 21 Januari 2010. Rachmawati, A. 2009. Analisis Regresi Logistik Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Masyarakat Nelayan. Surabaya : ITS Rencher, A. 2002. Methods of Multivariate Analysis. Canada : John Wiley & Sons Inc Suryana, A. 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan Ketahanan Pangan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Walpole, R.E dan Myers R.H. (1995). Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur dan Ilmuwan, terbitan ke-5. Bandung : Penerbit ITB.