SILABUS KULIAH. 1 Pendahuluan, Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik, Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik

PUBLIC SECTOR ACCOUNTING : AN INTRODUCTION

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada umumnya dikehidupan sehari-hari sangat akrab dengan

JURNAL IMPLEMENTASI PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Study Kasus Pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur)

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak Prodi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Akuntansi Sektor Publik

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA PROGRAM STUDI AKUNTANSI. Bambang Kesit Tim Akuntansi Sektor Publik Prodi Akuntansi 2009

BAB I PENDAHULUAN. (1) pure-profit organization, (2) quasi-profit organization, (3) quasi-nonprofit

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, puskemas, dan universitas merupakan beberapa contoh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah di inginkan untuk berbuat lebih banyak dalam perubahan dengan

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil, bahkan bisa dikatakan

MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT SWASTA DAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

TANTANGAN PENERAPAN KURIKULUM AKUNTANSI PEMERINTAHAN UNTUK SMK KELOMPOK KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN DENGAN ADANYA UU DESA NOMOR 6 TAHUN 2014

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Fess, et al. (2005:8) bahwa akuntansi adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat,maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan

Regulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi. Contoh Hasil Regulasi Publik Sektor Publik. Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan kepada literaturliteratur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Akuntansi Pemerintah dan Akuntansi Sektor Publik. Akuntansi Pemerintah menurut Halim (2002) adalah :

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dapat

Akuntansi Sektor Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah seni, ilmu (science) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

SKRIPSI ANALISA PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG WINDA PUSPITA SARI FAKULTAS EKONOMI

PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus

Rizka Amalia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan lain-lain. Sebagaimana bentuk-bentuk organisasi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Accounting Principles Board (1970), akuntansi adalah suatu kegiatan jasa dimana

1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa pengertian akuntansi yang dapat diungkapkan oleh penulis dalam

BAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya

MAKALAH EKONOMI SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian yang serius. Orientasi pembangunan lebih banyak diarahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KONVERSI LKPD VERSI PP NO. 24 TAHUN 2005 MENJADI LKPD VERSI PP NO. 71 TAHUN 2010 (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut dengan Good Governance. Pemerintahan yang baik merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI SUATU SUMBER INFORMASI KEUANGAN DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja pemerintah merupakan hal yang sangat penting,

Reposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah dengan diundangkannya

LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

BABI PENDAHULUAN. Sebuah organisasi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya. manajemen, yang merupakan satu kelompok utuh dari pengelola organisasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Susilawati & Dwi Seftihani (2014) mengungkapkan bahwa perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggungjawaban kepada publik

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengelola keuangannya sendiri. Adanya otonomi daerah menjadi jalan bagi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :

BAB 1. Pendahuluan A. LATAR BELAKANG. Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil kesimpulan dapat disimpulkan bahwa : 2. Pengeluaran (belanja) Kabupaten Manggarai tahun anggaran 2010-

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan di lingkungan sektor publik semakin meningkat. Untuk

TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

REGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB II LAPORAN ARUS KAS

RANGKUMAN MATERI REGULASI DAN STANDAR SEKTOR PUBLIK DISUSUN OLEH :

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. berlebih sehingga untuk mengembangkan dan merencanankan daerah yang

Transkripsi:

1

SILABUS KULIAH TM MATERI 1 Pendahuluan, Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik, Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik dan Pemerintahan di Indonesia 3 Tata Kelola yang Baik dan Akuntabilitas ; Teori dan Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik 4 Standar Akuntansi Sektor Publik (SASP) 5 Penganggaran Sektor Publik 6 Laporan Keuangan Sektor Publik 7 Akuntansi dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik: UTS 8 Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat 9 Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah 10 Akuntansi Keuangan Daerah Sebagai Bagian dari Manajemen Keuangan Daerah 11 Akuntansi Keuangan Daerah 12 Akuntansi Rekening-Rekening Dalam APBD dan Laporan Keuangan 13 Akuntansi Keuangan Untuk Nirlaba: Yayasan 14 REVIEW 2

BUKU BACAAN Bastian, Indra Sistem Akuntansi Sektor Publik: Modul untuk Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan, Buku 2. Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2003 atau terakhir (BI-1). Bastian, Indra Sistem Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Untuk Yayasan dan Lembaga Publik, Jakarta : Penerbit Erlangga, 2007 (BI-2). Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta: Salemba Empat, 2008 (HA) Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi 2003 (M). Nordiawan, Deddi Akuntansi Pemerintahan, Jakarta: Salemba Empat, 2006 (ND) PSAK 45, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2002 (PSAK) Renyowijoyo, Muindro. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2008 (RM). Standar Akuntansi Pemerintah, 2010 (SAP) Peraturan Pemerintah (PP) No.71 tahun 2010 Mahsun, Muhammad. Akuntansi Sektor Publik Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE, Juni 2012 (MM) 3

PENGETAHUAN AKUNTANSI AKUNTANSI adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut. (Suwardjono) Dari sudut bidang studi, AKUNTANSI diartikan sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik. Dari sudut proses atau kegiatan praktik, AKUNTANSI diartikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan (pencatatan), pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan. 4

KATA-KATA KUNCI DALAM DEFINISI AKUNTANSI Perekayasaan penyediaan jasa Informasi Laporan keuangan kuantitatif Unit organisasi Kejadian/transaksi keuangan Bahan oleh akuntansi Pemrosesan data dasar (kos) Pihak yang berkepentingan Cara tertentu (prinsip akuntansi) Dasar pengambilan keputusan 5

DEFINISI AKUNTANSI MENURUT ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD (APB) AKUNTANSI dari sudut fungsinya adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar diantara berbagai alternatif arah tindakan. Akuntansi meliputi beberapa cabang, antara lain akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan akuntansi pemerintahan. (Accounting Principle Board (APB) dalam Halim, 2001) FUNGSI (PERAN) AKUNTANSI : Menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi 6

Bagan Pengetahuan Akuntansi Akuntansi Komersial (Mikro) Pemerintahan (Mikro) Akuntansi Keuangan Akuntansi Biaya/ Manajemen AKUNTANSI Akuntansi Sosial (Makro) Audit Intern Auditing Audit Ekstern Sumber: Baswir, 1997 7

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK REFORMASI POLITIK (1998) Tuntutan Clean Governance, Transparence dan Public Accountability REFORMASI EKONOMI REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA REFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN 8

Sektor Negara, Usaha-usaha Negara, Organisasi Nirlaba Negara (Joedono, 2000) Pemerintah dan unit-unit organisasinya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, e.g. Pendidikan, Kesehatan, Keamanan, dll. (Abdullah, 1996) PUBLIC SECTOR Sektor Publik >< Sektor Privat/Bisnis/Swasta sektor publik dari perspektif kepemilikan (ownership), pengendalian (control), dan akuntabilitas (accountability) Sektor Publik Akuntan Publik (di AS, Akuntan yang bekerja untuk masyarakat. Di Eropa, Akuntan yang bekerja untuk organisasi pemerintah) (Jones dan Pendlebury, 1996) 9

Badan-badan Pemerintah; meliputi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Unit Kerja Pemerintah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daereah (BUMD) PUBLIC DOMAIN Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Politik, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Universitas/Pendidikan Tinggi Negeri (PT. BHMN), Organisasi Nirlaba lainnya. 10

CIRI-CIRI SEKTOR PUBLIK Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas. 11

DEFINISI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Sebuah kegiatan jasa dalam rangka penyediaan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai alternatif arah tindakan. 12

CIRI-CIRI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 1. Karena keinginan mengejar laba tidak inklusif di dalam usaha dan kegiatan lembaga pemerintahan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan rugi laba tidak perlu dilakukan 2. Karena lembaga pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana halnya perusahaan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan pemilikan pribadi juga tidak perlu dilakukan 3. Karena sistem akuntansi pemerintahan suatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem pemerintahan negara yang bersangkutan, maka bentuk akuntansi pemerintahan berbeda antara suatu negara dengan negara yang lain tergantung pada sistem pemerintahannya. 4. Karena fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat, menggolong-golongkan, meringkas dan melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran suatu negara, maka penyelenggaraan akuntansi pemerintahan tidak bisa dipisahkan dari mekanisme pengurusan keuangan dan sistem anggaran tiap-tiap negara. 13

ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Lembaga-lembaga Negara; Lembaga Tertinggi dan Lembaga Tinggi Negara Pemerintah Pusat dan Instansi Vertikal Pemerintah Pusat di Daerah Pemerintah Daerah Unit Swadana (e.g. RSUP, RSUD) Aparatur Perekonomi Negara/Daerah (BI, BUMN, BUMD) 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORGANISASI PUBLIK FAKTOR EKONOMI Pertumbuhan ekonomi Tingkat inflasi Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP) Struktur produksi Tenaga kerja Arus modal dalam negeri Cadangan devisa Nilai tukar mata uang Utang dan bantuan luar negeri Infrastruktur Teknologi Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi Sektor informal 15

FAKTOR POLITIK Hubungan negara dan masyarakat Legitimasi pemerintah Tipe rezim yang berkuasa Ideologi negara Elit politik dan massa Jaringan internasional Kelembagaan 16

FAKTOR KULTURAL Keragaman suku, ras, agama, dan budaya Sistem nilai di masyarakat Historis Sosiologi masyarakat Karakteristik masyarakat Tingkat pendidikan FAKTOR DEMOGRAFI Pertumbuhan penduduk Struktur usia penduduk Migrasi Tingkat kesehatan 17

TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efesien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (management control); Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntablitas (accountability) Public Sector Accounting Providing Information, Management Control, and Accountability 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN MODEL AKUNTANSI PEMERINTAHAN STRUKTUR PEMERINTAHAN; Pada pemerintahan demokratis, struktur pemerintah biasanya berdasarkan sistem checks and balances SIFAT DARI SUMBER DAYA PROSES POLITIK 19

PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA Memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum; Objectivity, Cosistency, Materiality, Full Disclosure Merupakan bagian integral sistem ekonomi di suatu negara Menghadapi masalah kelangkaan sumber daya ( scarcity of resources) Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan; membutuhkan informasi yang handal dan releven untuk melaksanakan fungsi manajemen Terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum 20

PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA Segi kegiatan dan tujuan Dalam Akuntansi Pemerintahan terdapat perkiraan anggaran (budgetary accounting) yang tidak ada dalam akuntansi komersial Akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi dana. Dalam akuntansi komersial, semua aset, kewajiban dan ekuitas merupakan bagian dari satu dana Dalam akuntansi pemerintahan, pengeluaran modal dilaporkan dalam laporan operasional maupun neraca yang dalam akuntansi komersial tidak dilaporkan dalam laporan operasional Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturanperaturan pemerintah sehingga bersifat lebih kaku (kurang fleksibel) dibandingkan dengan akuntansi komersial 21

PERBEDAAN SIFAT DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK SEKTOR SWASTA Tujuan Organisasi Nonprofit motive Profit motive Sumber Pendanaan Pertanggungjawaban Pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD. Penjualan aset negara, dsb Pertanggungjawaban kepada masyarakat (publik) dan parlemen (DPR/DPRD) Pembiayaan internal: modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva Pembiayaan eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditor Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis Fleksibel: datar, piramid, lintas fungsional, dsb. Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik Sistem Akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting Sumber: Mardiasmo, 2002 22

PERBEDAAN STAKEHOLDER SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA Stakeholder Sektor Publik Stakeholder Sektor Swasta Stakeholder Eksternal: 1. Masyarakat pengguna jasa publik 2. Masyarakat pembayar pajak 3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi 4. Bank sebagai kreditor pemerintah 5. Badan-badan internasional, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb. 6. Investor asing dan country analyst 7. Generasi yang akan datang Stakeholder Internal: 1. Lembaga negara (misalnya: kabinet, MPR, DPR/DPRD, dsb) 2. Kelompok politik (partai politik) 3. Manajer publik (gubernur, bupati, direktur BUMN/BUMD) 4. Pegawai pemerintah Stakeholder Eksternal: 1. Bank sebagai kreditor 2. Serikat buruh 3. Pemerintah 4. Pemasok 5. Distributor 6. Pelanggan 7. Masyarakat 8. Serikat dagang (trade union) 9. Pasar modal Stakeholder Internal: 1. Manajemen 2. Karyawan 3. Pemegang saham Sumber: Mardiasmo, 2002 23

UPAYA PENYEMPURNAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN LATAR BELAKANG 1969/1970 1988/1989 = Rp 334,7 miliar = Rp 36,5 triliun Peningkatan Anggaran Negara 2000/2001 2001/2002 = Rp 194,1 triliun = Rp 286 triliun 2002/2003 Tuntutan institusi luar negeri; seperti IMF dan Bank Dunia dan/atau institusi donor lainnya bagi Indonesia (Faktor Eksternal) Gerakan reformasi nasional yang menuntut clean government dan good governance dalam kinerja pemerintahan (Faktor Internal) = Rp 289,4 triliun 24

VISI DAN MISI PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VISI Pengembangan ASP : Mewujudkan good governance pada sektor pemerintahan untuk mensukseskan pembangunan nasional. MISI : Peningkatan Profesionalisme SDM Pembenahan Sistem Akuntansi Pemerintahan Melayani Kebutuhan Stakeholders 25

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Perangkat Hukum dan Perundang-undang Sistem Akuntansi Pemerintahan Kebijaksanaan Otonomi Daerah Sumberdaya Manusia Lingkup Pekerjaan dan Jenjang Karir Teknologi Informasi 26

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran utama sebagai pembuat dan pelaksana strategi pembangunan Istilah SEKTOR PUBLIK mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952 Pada tahun 1970-an, adanya kritikan dan serangan dari pendukung teori pembangunan radikal menunjukan kesan ingin mempertanyakan kembali peran sektor publik dalam pembangunan Tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara -negara industri maju terutama negara Anglo-Saxon, sebagai jawaban atas berbagai kritikan, mengadopsi pendekatan New Public Management (NPM) dan reinventing government, mengadopsi (dari sektor swasta) meka nisme pasar, kompetisi tender ( Compulso ry Competitive Tendering - CCT), dan privatisasi perusahaan -perusahaan publik Perubahan akuntansi dari BASIS KAS menjadi akuntansi BERBASIS AKRUAL merupakan bagian penting dari proses reformasi sektor publik di negara-negara Anglo-Saxon Tujuan memperkenalkan sistem akuntansi akrual adalah untuk mambantu meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi dan efektifitas sektor publik 27

CATATAN DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AKUNTANSI PUSAT DAN DAERAH Penggunaan single entry dan cash basis dalam sistem akuntansi yang selama ini digunakan tidak memungkinkan disusunnya laporan keuangan daerah yang akuntabel Perlu adanya standar akuntansi keuangan yang mengatur sistem, prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat dihasilkan laporan pertanggungjawaban yang akuntabel, transparan dan dapat diperbandingkan karena menggunakan dasar yang sama Laporan keuangan sebagaimana disebut di atas memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pemerintah Karena adanya hubungan yang erat dalam hal kewenangan, fungsi, keterkaitan program dan anggaran antara pemerintah pusat dengan darah, maka strategi pengembangan akuntansi pemerintah pusat dan daerah harus dilakukan secara terintegrasi dan mencerminkan keadilan 28

TERIMA KASIH 29