YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN TAKITAKUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. orang, tetapi seluruh masyarakat. Angka kesakitan (morbiditas) pada masyarakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi dasar suatu rumah sakit adalah pemulihan kesehatan anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan perawatan pasien yaitu penanganan emergency, tidak. Penanganan pada pelayanan tersebut dilaksanakan oleh petugas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta serta

BAB III METODE PENELITIAN

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

Tabel 1.1. Sarana Kesehatan di Kota dan Kabupaten Jayapura

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN MUTU PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

Bagian Program dan Informasi DITJEN BUK KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PENGEMBANGAN DESAIN FORMULIR LEMBAR MASUK DAN KELUAR DI UNIT REKAM MEDIS PUSKESMAS MULYOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit dan unit kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan mempunyai fungsi dan tugas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

RANCANGAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RUMAH SAKIT PELABUHAN MEDAN TESIS. Oleh J U N I.

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

Kata Kunci: Kelengkapan Resume Medis, Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. No. 269/MENKES/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya

BAB III. METODyE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah. yang bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB I PENDAHULUAN. terutama oleh badan layanan umum seperti rumah sakit. (SIRS) seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

Transkripsi:

KEBUTUHAN MASYARAKAT, JUMLAH CALON MAHASISWA DAN RATIO JUMLAH MAHASISWA DENGAN DOSEN PADA AKADEMI PEREKAM DAN INFORMATIKA KESEHATAN TALITAKUM YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN TAKITAKUM JL. SETIA BUDI No. 418 A, KEL. TANJUNG SARI KECAMATAN MEDAN SELAYANG MEDAN SUMATERA UTARA Telp. 01 821085, Fax. 01 821084 MEDAN 20132 Email addres : yayasan.talitakum@yahoo.com

Kebutuhan masyarakat akan tenaga ahli Perekam Medis dan Informatika Kesehatan sangatlah besar sekali. Sebagai badan penyelenggara kesehatan seperti Rumah Sakit dengan berbagai kelasnya dan puskesmas rawat inap yang ada di Propinsi Sumatera Utara dan Kota Medan khususnya sangat membutuhkan akan tenaga perekam medis tersebut. Dari profil Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara tahun 2009 kami mendapat data bahwa jumlah rumah sakit di Propinsi Sumatera Utara terdapat 195 unit sedangkan di Kota Medan khususnya terdapat 88 rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta. Untuk jumlah Puskesmas rawat inap di Propinsi Sumatera Utara terdapat 154 unit dan di Kota Medan khususnya terdapat 13 Puskesmas rawat inap. Kami juga mendapatkan data kelas rumah sakit di Propinsi Sumatera Utara bahwa jumlah rumah sakit kelas A berjumlah 1 (satu) yaitu milik Pemerintah, 15 % (29) rumah sakit kelas B baik milik pemerintah maupun swasta, 45% (87) rumah sakit kelas C baik milik Pemerintah maupun swasta dan 40% (78) rumah sakit kelas D baik milik Pemerintah maupun Swasta, sedangkan data kelas rumah sakit untuk Kota Medan bahwa jumlah rumah sakit kelas A berjumlah satu (1), rumah sakit kelas B berjumlah 13, rumah sakit kelas C 39 dan rumah sakit kelas D berjumlah 35 unit. Umtuk memenuhi kebutuhan tenaga perekam medis dirumah sakit-rumah sakit tersebut dan setelah kami mensurvei keberdaaan tenaga perekam medis yang sangat minim sekali diberbagai rumah sakit maka kami mengestimasi kebutuhan masyarakat terhadap tenaga perekam medis tersebut baik untuk kebutuhan di Propinsi Sumatera Utara maupun kebutuhan untuk di Kota Medan Khususnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 22/MENKES/Per/VII/1979 Tentang Standarisasi Ketenagaan Rumah Sakit Pemerintah pada pasal 4 bahwa untuk menentukan jumlah ketenagaan minimum bagi setiap kategori ketenagaan tiap-tiap Rumah Sakit, dapat digunakan angka perbandingan antara jumlah tempat tidur yang ada dan jumlah ketenagaan yang diperlukan. Merujuk pada peraturan diatas maka untuk kebutuhan tenaga perekam medis dihitung berdasarkan volume kegiatan/hari berdasarkan salah satu indikator penilaian Rumah Sakit yaitu Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu : Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu dengan rumus : BOR : Jumlah hari perawatan rumah sakit x 100 % Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode

Maka untuk gambaran kebutuhan tenaga Perekam Medis pada saat ini dengan mengestimasi berdasarkan kelas rumah sakit, jumlah tempat tidurnya dan BOR. Untuk BOR rumah sakitnya kami mendapatkan data dari buku petunjuk yang dikeluarkan oleh Ditjen Bina YanMedik Departemen Kesehatan mengenai BOR RSU DEPKES dan PEMDA menurut Propinsi tahun 2003. Volume kegiatan yang dilakukan di rumah sakit diantaranya adalah : 1. Penerimaan pendaftaran untuk rawat jalan 2. Penerimaan pendaftaran untuk rawat inap 3. Analisa alur rekam medik/ pengolahan sensus harian rawat inap 4. Analisa kualitatif dan kuantitatif rekam medik terintegrasi 5. Pelayanan dan pelaporan / publikasi data medis dan medico legal. Instalasi yang terdiri atas : Kepala, wakil kepala, sekretaris, dan anggota

RSU KELAS A Mempunyai = 0 BED Alokasi pengunjung = X X 100% = 5% 0 X 325 5 % X 0 = 390 / hari (20 %) Jumlah pengunjung lama dan baru = 391 X 5 = 1950 Pengunjung baru = 30% X 1950 = 58/ hari Pengunjung lama = 1950 585 = 135/ hari A) Penerimaan pendaftaran untuk Rawat Jalan 1. Pengunjung Baru = 585 X 12 = 117 jam = 20 Orang 2. Pengunjung Lama = 135 X 7 = 159 jam = 27 Orang B) Penerimaan pendaftaran untuk Rawat Inap 1. Yang dirawat = 390 X 15 98 = = 1 24 4 + 1 (libur) = 5 Orang C) Analisa alur RM / pengolahan sensus Harian rawat inap = 3 Orang D) Analisa kualitatif & kuantitatif RM terintegrasi 1. Untuk rawat inap = 390 X 10 = 5 = 9 Orang 7 2. Asammbling = 9 Orang 3. Coding = 8 Orang 4. Mengindex = 390 x 4 2 = = 2 Org 24 5. Coding Index = 8% x 1950 = 15 15 x 4 104 = = 35 Orang 3. Tenaga Transportasi = 2 Orang 7. Menyimpan berkas RM RI & RJ dan Menyatukan Berkas RM RI & Rjnya = 1950 + 390 = 39 / 4 = 10 Orang E) Pelayanan pelaporan/publikasi data Medis dan Medico Legal = 2 Orang F) Instalasi = 8 Orang Jumlah tenaga yang diperlukan untuk Rumah Sakit Kelas A : 140 Orang

RSU KELAS B Mempunyai = 300 BED Alokasi pengunjung = X X 100% = 55% 300 X 325 55 % X 300 = 15 / hari (20 %) Jumlah pengunjung lama dan baru = 15 X 5 = 825 Pengunjung baru = 30% X 825 = 247/ hari Pengunjung lama = 825 247 = 578 / hari A) Penerimaan pendaftaran untuk Rawat Jalan 1. Pengunjung Baru = 247 X 12 = 49 jam = 8 Orang 2. Pengunjung Lama = 578 X 7 = 7 jam = 11 Orang B) Penerimaan pendaftaran untuk Rawat Inap 2. Yang dirawat = 15 X 15 41 = = 1 24 2 + 1 (libur) = 3 Orang C) Analisa alur RM / pengolahan sensus Harian rawat inap = 2 Orang D) Analisa kualitatif & kuantitatif RM terintegrasi 1. Untuk rawat inap = 15 X 10 = 27 = 4 Orang 7 2. Asammbling = 4 Orang 3. Coding = 3 Orang 4. Mengindex = 15 x 4 11 = = 1 Org 24 5. Coding Index = 8% x 1950 = 15 x 4 44 = = 14 Orang 3. Tenaga Transportasi = 1 Orang 7. Menyimpan berkas RM RI & RJ dan Menyatukan Berkas RM RI & Rjnya = 825+ 15 = 1 / 4 = 4 Orang E) Pelayanan pelaporan/publikasi data Medis dan Medico Legal = 2 Orang F) Instalasi = 8 Orang Jumlah tenaga yang diperlukan untuk Rumah Sakit Kelas A : 5 Orang

RSU KELAS C Mempunyai = 100 BED Alokasi pengunjung = X X 100% = 55% 100 X 325 55 % X 100 = 55 / hari (20 %) Jumlah pengunjung lama dan baru = 55 X 5 = 275 Pengunjung baru = 30% X 275 = 82/ hari Pengunjung lama = 275 82 = 193/ hari A) Penerimaan pendaftaran untuk Rawat Jalan 1. Pengunjung Baru = 82 X 12 = 1 jam = 2 Orang 2. Pengunjung Lama = 193 X 7 = 22 jam = 3 Orang B) Penerimaan pendaftaran untuk Rawat Inap 3. Yang dirawat = 55 X 15 14 = = 1 24 1 + 1 (libur) = 2 Orang C) Analisa alur RM / pengolahan sensus Harian rawat inap = 2 Orang D) Analisa kualitatif & kuantitatif RM terintegrasi 1. Untuk rawat inap = 55 X 10 = 9 = 1 Orang 7 2. Asammbling = 1 Orang 3. Coding = 1 Orang 4. Mengindex = 55 x 4 4 = = 1 Org 24 5. Coding Index = 0.8 x 275 = 220 220 x 4 14 = 4 Orang 3. Tenaga Transportasi = 1 Orang 7. Menyimpan berkas RM RI & RJ dan Menyatukan Berkas RM RI & Rjnya = 275 + 55 = / 4 = 1 Orang E) Pelayanan pelaporan/publikasi data Medis dan Medico Legal = 1 Orang F) Instalasi = 4 Orang Jumlah tenaga yang diperlukan untuk Rumah Sakit Kelas A : 24 Orang

RSU KELAS D Mempunyai = 50 BED Alokasi pengunjung = X X 100% = 55% 50 X 325 55 % X 50 = 28 / hari (20 %) Jumlah pengunjung lama dan baru = 28 X 5 = 140 Pengunjung baru = 30% X 140 = 42/ hari Pengunjung lama = 140 42 = 98/ hari A) Penerimaan pendaftaran untuk Rawat Jalan 1. Pengunjung Baru = 42 X 12 = 8 jam = 1 Orang 2. Pengunjung Lama = 98 X 7 = 11 jam = 2 Orang B) Penerimaan pendaftaran untuk Rawat Inap 4. Yang dirawat = 28 X 15 7 = = 1 24 1 + 1 (libur) = 2 Orang C) Analisa alur RM / pengolahan sensus Harian rawat inap = 1 Orang D) Analisa kualitatif & kuantitatif RM terintegrasi 1. Untuk rawat inap = 28 X 10 = 5 = 1 Orang 7 2. Asammbling = 1 Orang 3. Coding = 1 Orang 4. Mengindex = 28 x 4 2 = = 1 Org 24 5. Coding Index = 8% x 140 = 112 112 x 4 7 = 2 Orang 3. Tenaga Transportasi = 1 Orang 7. Menyimpan berkas RM RI & RJ dan Menyatukan Berkas RM RI & Rjnya = 140 + 28 = 3 / 4 = 1 Orang E) Pelayanan pelaporan/publikasi data Medis dan Medico Legal = 1 Orang F) Instalasi = 2 Orang Jumlah tenaga yang diperlukan untuk Rumah Sakit Kelas A : 1 Orang

Dari data diatas maka jumlah tenaga Perekam Medis yang dibutuhkan Propinsi Sumatera Utara adalah : Kelas A (1 x 140) : 140 Kelas B (5 x 29) : 1885 Kelas C (24 x 87) : 2088 Kelas D (1 x 78) : 1248 Jumlah 531 orang Tenaga yang tersedia pada saat ini diestimasikan sekitar 5% dari 531 = 28 orang. Dengan sunber daya yang dihasilkan 80/ tahun oleh penyelenggara program studi Perekam dan Informatika Kesehatan yang ada maka dapat diestimasikan bahwa 10 20 tahun kedepan tenaga perekam medis tersebut masih dibutuhkan untuk pemenuhan d Propinsi Sumatera Utara. Sedangkan untuk kebutuhan tenaga perekam medis di Kota Medan adalah : Kelas A (1 x 140) : 140 Kelas B (5 x 13) : 845 Kelas C (24 x 39) : 93 Kelas D (1 x 35) : 5 Jumlah 2481 orang Tenaga yang tersedia pada saat ini disetimasikan sekitar 5% dari 2481 = 124 orang. Dengan sumber daya yang dihasilkan 80/ tahun oleh penyelenggara program studi Perekam dan Informatika Kesehatan maka dapat diestimasikan bahwa 10 20 tahun kedepan tenaga perekam medis tersebut masih dibutuhkan untuk pemenuhan di Kota Medan. Dengan 10 20 tahun kedepan masih dibutuhkannya tenaga perekam medis baik untuk propinsi Sumatera Utara dan Kota Medan, maka Yayasan Pendidikan Kesehatan Talitakum merencanakan untuk jumlah calon mahasiswa untuk program studi perekam medis dan informatika kesehatan untuk tahun 2011 / 2012 sebanyak 40 orang. Tenaga dosen tetap yang tersedia di Yayasan Pedidikan Kesehatan Talitakum untuk program studi Perekam dan Informatika Kesehatan Talitakum sebanyak orang sehingga rasio tenaga dosen dan jumlah calon mahasiswa adalah : 40.