Pemanfaatan Lingkungan Alam Sebagai Sumber Belajar dalam Pembentukan Akhlak Lingkungan Di SD Insan Mulia Surabaya. Ludfi Nur Makhmudah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Pernyataan tersebut

SUMBER BELAJAR. Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

LEARNING RECOURSES DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

MANAJEMEN SUMBER BELAJAR. Oleh: ESTU MIYARSO, M.Pd.

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

Sumber Belajar untuk Mengefektifkan. Pembelajaran Siswa

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB V ANALISIS DATA. atas maka dapat dianalisa sesuai dengan pokok pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. didik di perlukan proses belajar-mengajar. Belajar merupakan tindakan dan

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Menurut M.J.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dari bayi hingga ke

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat,bangsa dan negara. Pendidikan diarahkan untuk dapat. menciptakan sumber yang berkualitas dengan segala aspeknya.

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mendirikan jenjang SMP. Keinginan itu bukan hanya datang dari para

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraannya, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

RENCANA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah [ sic! sic!

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGELOAAN SUMBER BELAJAR MASYARAKAT. Oleh: Fitta Ummaya Santi Pendidikan Luar Sekolah UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFIL PAUD GLOBAL INSANI RAHMAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indri Cahyani

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

Rendahnya mutu pendidikan tersebut dapat dlihat dari hasil belajar anak. Rendahnya mutu pendidikan disebabkan karena pembelajaran yang diciptakan

PEMBELAJARAN TEMA. Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan. dalam perkembangan anak (Suryosubroto, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dini Herdiani, 2014 Pembelajran Terpadu dalam Kurikulum 2013 di Kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung

Transkripsi:

1 Pemanfaatan Lingkungan Alam Sebagai Sumber Belajar dalam Pembentukan Akhlak Lingkungan Di SD Insan Mulia Surabaya Ludfi Nur Makhmudah I Menurut Arif S. Sadiman, belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung sebagian atau secara keseluruhan. Pembelajaran dengan berbasis lingkungan alam akan lebih nyata karena alam berkembang sebagai sumber ilmu pengetahuan dari Allah dan secara tidak langsung akan menumbuhkan pemikiran siswa yang lebih aplikatif sehingga pengembangan kognitif, afektif dan psikomotoriknya lebih mudah mengena, model pembelajarannya yang tidak terkesan konservatif (ceramah) tetapi lebih kontekstual. Lingkungan alam yang dijadikan sumber belajar secara normative didasarkan pada landasan Al-Qur an yang mengisyaratkan kita akan pentingnya menjadikan alam sebagai obyek penelitian. Dunia pendidikan islam memepunyai tujuan utama yaitu pembentukan akhlak dan budu pekerti yang sangat membentuk insan-insan yang memiliki moral tinggi, jiwa yang bersih, kemauan yang keras, cita-cita yang benar, berakhlak muslim, tahu arti kewajiban dan cara pelaksanaannya, menghormati hak-hak manusia, mampu membedakan antara

2 yang baik dan buruk, menghindari perbuatan tercela karena ia akan selalu mengingat Allah SWT dalam setiap langkah dan gerak. Dengan demikian kita ketahui bahwa esensi dari pendidikan islam adalah pendidikan moral dan akhlak. Sebagai contoh pendidikan akhlak adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan alam yaitu sikap cinta lingkungan. II Edgar Dale berpendapat bahwa pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar diklasiifkasikan menurut jenjang tertentu, berbentuk kericut pengalaman. Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disususun dari yang kongkrit sampai yang absrtak. Klasifikasi Jenis-Jenis Sumber Belajar JENIS SUMBER PENGERTIAN BELAJAR Pesan Informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbnetuk ide, fakta, pengertian, data. Manusia Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan informasi. Tidak termasuk yang menjalankan fungsi CONTOH Dirancang Bahan-bahan pelajaran. Guru, actor siswa, pembicara, pemain. Tidak termasuk teknisi, tim kurikulum Dimanfaatkan Cerita rakyat, dongeng, nasihat. Narasumber, pemuka masyarakat, pimpinan kantor, responden.

3 pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. Bahan Sesuatu, bisa disebut media yang bisa mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat Peralatan Sesuatu, bisa disebut media yang menyalurkan Teknik / metode (technique) Lingkungan (setting) pesan untuk disajikan yang ada di dalam software. Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang untuk menyampaikan pesan. Situasi sekitar dimana pesan disalurkan/ ditransmisikan. Trasparansi, film, slides, tape, buku, gambar, dan lain-lain. OHP, proyektor, slodes, film, TV, kamera, papan tulis. Ceramah, diskusi, sosiodrama, simulasi, kuliah, belajar mandiri. Ruangan kelas, studio, perpustakaan, auditorium, aula. Relief, candi, arca, peralatan teknik. Generator, mesin, alat-alat, mobil. Permainan, percakapan biasa/spontan. Taman, kebun, pasar, museum, toko. Sekolah tak lepas dari masyarakat.sekolah didirikan oleh masyarakat untuk mendidik anak menjadi warga Negara yang berguna dalam

4 masyarakat.tetapi disamping itu masyarakat atau lingkungan dapat pula merupakan laboratorium dan sumber yang penuh kemungkinan untuk memperkaya pengajaran. Jika dilihat dari sudut pandang dan cita-cita pendidikan, yaitu mencerdaskan seluruh anak bangsa, maka kegiatan belajar mengajar di lingkungan alam setidaknya perlu memuat enam konsep utama, yaitu konsep proses belajar, konsep aktivitas luar kelas, konsep lingkungan, konsep penelitian, konsep eksperimentasi, konsep kekeluargaan. III Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya adalah kompleks lembaga pendidikan linier dengan jenjang pendidikan mulai dari PG, TK, SD, SMP dan SMA dengan melakukan upaya dan inovasi untuk meminimalisasi kelemahan pada sistem pendidikan yang telah berjalan selama ini, pendidikan SAIMS menerapkan konsep Joyfull Learning dengan menggunakan metode dan teknik yang bervariasi diyakini dapat menyuapi beragam kecerdasan dan modalitas belajar anak (multiple intelligent), karena masalah kehidupan cenderung komplek, maka model pemecahan yang dilatihkan kepada anak pun bersifat lintas mata pelajaran (tematik integratif) dengan tema yang diangkat dari dunia sekitar anak (kontekstual), serta menajamkan kecakapan menemukan, menggali dan mengolah data atau informasi serta memberi kesempatan kepada anak agar biasa memecahkan masalah itu dalam belajar dengan teman sebaya (cooperative). Pada tingkat TK sampai dengan SMP fokus kompetensi adalah pembentukan kepribadian, kecakapan berfikir kritis-kreatif, serta kecakapan sosial-komunikatif (general life skill) IV Peranan pendidikan (Islam) dalam memahami konsep lingkungan sangat dibutuhkan sebagai upaya penyadaran individual dan sosial, karena dalam pendidikan Islam terkandung pendidikan nilai yang diharapkan mampu membawa peserta didik sadar akan kondisi ekologisnya. Kini pemanfaatan

5 lingkungan alam sebagai sumber belajar dinilai sangat prospek untuk dijadikan media paling tepat dalam aktifitas belajar mengajar, baik itu belajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Sekolah Alam Insan Mulia telah menerapkan konsep belajar mengajar dengan memanfaatkan lingkungan alam sebagai titik berat dalam pengintegrasian ilmu agama ke dalam ilmu umum. Sekolah Alam mengembangakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi, lalu dilengkapi fasilitas yang sangat memadai demi terpenuhi visi dan misi Sekolah Alam. Pengembangan materi dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari sehingga akan memperlihatkan pola kegiatan pembelajaran antara guru dan siswa, sumber belajar yang digunakan di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada siswa. Adapun di Sekolah Alam ini menerapkan empat metode pembelajaran, yaitu integrated learning (pembelajaran terpadu), joyfull learning (pembelajaran menyenangkan), contextual teaching and learning (pembelajaran sesuai dengan kenyataan yang ada), dan cooperative learning (pembelajaran gotong royong). Metode-metode tersebut diterapkan ustad dan ustadzah yang ada di sekolah alam ketika proses belajar berlangsung dan metode-metode tersebut saling berkaitan antara metode yang satu dengan metode yang lain. Kurikulum disusun berdasarkan pengalaman pribadi dan social siswa.pelajaran yang diberikan sering kali berhubungan dengan ilmu-ilmu social agar dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan berupa pengalaman dan rencana siswa. Kurikulum 2013 yang diterapkan Dinas Pendidikan mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Kurikulum K- 13 yang ada di SAIM berorientasi pada lintas mata pelajaran (tematikintegratif), dengan tema yang diangkat dari dunia sekitar anak (contextual), serta menajamkan kecakapan menemukan, menggali, dan mengolah data informasi serta memberi kesempatan kepada anak agar bisa memecahkan masalah itu dalam belajar dengan teman sebaya (cooperative).

6 Sekolah Insan Mulia menggunakan kurikulum nasional yaitu K-13 tidak menggunakan satuan matapelajaran, melainkan menggunakan tema-tema yang terpadu pada beberapa satuan kompetensijadi satu tema bisa masuk pada kompetensi numerikalnya, sains, atau pada kompetensi agamanya atau akhlak. Tidak memakai istilah matapelajaran melainkan kompetensi, seperti pada umumnya mata pelajaran pendidikan agama islam kalau di Sekolah alam dikenal dengan istilah kompetensi aqidah akhlak. Pada porsinya pemanfaatan lingkungan alam dalam kurikulum nasional memiliki tempat pada komponen muatan lokal yaitu Pendidikan Lingkungan Hidup yang merupakan bagian integral dari struktur kurikulum dan dikembangkan sendiri oleh sekolah beserta pendekatannya yang diterapkan kepada siswa. Pemanfaatan lingkungana alam di SD alam Insan Mulia Surabaya yang masuk pada kurikulum muatan local, meskipun tidak dimuat dalam mata pelajaran spesifik namun lingkungan hidup menjadi pembahasan lintas kompetensi dalam pembelajaran tematik. Kompetensi-kompetensi tersebut disusun dalam bentuk program semester.dalam program semester itu sendiri memuat beberapa tema (materi pembelajaran).dalam satu tema termuat beberapa kompetensi, yaitu Kompetensi Aqidah dan Akhlaq (Pendidikan Agama Islam), Kompetensi verbal (Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris), Kompetensi Numerikal (Matematika), Kompetensi Sains (Ilmu Pengetahuan Alam), Kompetensi Sosial (IPS), Kompetensi Motorik (pendidikan jasmani dan kesehatan, Seni rupa dan Seni musik). Selain disusun dalam bentuk program semester muatan penddiikan islam dalam pembentukkan akhlak telah terprogram juga dalam pendidikan berbasis keunggulan local dan global yaitu meliputi kegiatan terprogram, kegiatan rutin, kegiatan spontan, dan kegiatan keteladanan. Dalam kegiatankegiatan tersebut banyak sekali yang dilakukan mulai dari kebersihan diri sampai kegiatan yang perduli terhadap lingkungan.jadi pembentukkan akhlak tidak hanya dibina melalui kegiatan akademis saja, namun melalui kegiatan non akademis juga dapat dibiasakan. Maka pembentukkan akhlak akan menjadi sebuah kebutuhan pada pribadi siswa dengan sendirinya. Semua warga sekolah

7 terlibat dalam kegitan tersebut. Karena seperti dijelaskan pada bab II bahwa penumbuhan akhlak dilakukan dengan tahapan mulai dari mengajarkan, keteladanan, pembiasaan, dan pada akhirnya akan menjadi suatu kebutuhan. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar tidak lepas dari kendala, begitu pula proses pembelajaran yang berada di Sekolah Alam. Ada beberapa kendala yang terjadi yaitu adanya siswa yang berkebutuhan khusus. Di Sekolah Alam tidak hanya menerima siswa siswi yang normal saja tetapi menerima siswa siswi yang berkebutuhan khusus juga, mereka yang berkebutuhan khusus pada awal sangat diperhatikan oleh guru wali kelasnya, hampir sebagian besar waktunya untuk siswa berkebutuhan khusus tersebut sehingga siswa siswi yang lain terbatas dalam menerima materi pembelajaran. Melihat hal tersebut pihak sekolah akhirnya memberikan guru khusus pada siswa siswi berkebutuhan khusus di setiap kelas. Lalu kendala yang lain terjadi pada siswa siswi yang sangat kurang sekali komunikasinya dengan orang tua mereka karena sebagian besar latar belakang keluarga siswa siswi Sekolah Alam menengah ke atas, pihak sekolah juga telah memikirkan hal itu. Maka sekolah telah memberikan program semester kepada setiap wali murid di awal tahun ajaran baru ketika ada pertemuan wali murid.diharapkan wali murid dapat mengetahui semua kegiatan yang dilakukan putra putrinya selama disekolah.orang tua sewaktu waktu bisa menginterview kembali kegiatan putra putrid mereka ketika di rumah.dengan begitu terjalin komunikasi yang erat antara orang tua dan anak.