PEDOMAN LAPORAN BERKALA BANK UMUM (LBBU)

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR 1 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING

(Formulir 9.f) 29. Tabel Posisi Option (Formulir 9.c) II Tabel Eksposur Nilai Tukar (Banking Book dan Trading Book)

BAB I PENJELASAN UMUM

Daftar Isi. 33. Lampiran IV Daftar Sandi Negara dan Valuta LP Lampiran V Daftar Sandi Wilayah Bank Indonesia LP-40

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Likuiditas Rupiah. Laporan Berkala

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

No. 14/ 8 /DPNP Jakarta, 6 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp.

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Maret 2015

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo )

Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 28 PEBRUARI 2015 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 28 PEBRUARI 2015 ASET 1. Kas 35,513 2.

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2017

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 7,590 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 23,230 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012

55,049 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

TOTAL ASET ,708,580

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

TOTAL ASET ,901,863

TOTAL ASET ,610,946

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

96,876 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

42,611 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

TOTAL ASET ,099,545

65,104 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

85,243 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

: BANK JTRUST INDONESIA, Tbk. (dalam jutaan rupiah) BANK Posisi Tgl. Laporan. POS - POS Sandi

h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 30,674 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2017

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BU. Bank : BANK JTRUST INDONESIA Periode : 31-Dec-15

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 April 2017

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Desember 2016

TOTAL ASET ,799,495

LAPORAN PUBLIKASI ( BULANAN ) NERACA / BALANCE SHEET (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012

106,620 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT. Bank Sulut PER 30 JUNI 2015

63,065 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

53,771 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

Transkripsi:

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006 PEDOMAN LAPORAN BERKALA BANK UMUM (LBBU) JULI 2006 22

Informasi Pokok Bank Pelapor INFORMASI POKOK BANK PELAPOR 1. Sandi bank : 2. Nama bank : 3. Alamat : 4. Nama kota : 5. Dati II : 6. Bank pelapor : 000 Bank Pelapor yang memiliki cabang 001 Bank Pelapor yang tidak memiliki kantor cabang 030 Bank Pelapor Asing/Campuran yang memiliki kantor cabang pembantu 031 Bank Pelapor Asing/Campuran yang tidak memiliki kantor cabang pembantu 7. Status kantor pusat : 01 Devisa 02 Non Devisa 8. Status Kepemilikan : 01 Bank Persero 02 Bank Swasta Nasional 03 Bank Asing 04 Bank Eks Campuran 05 Bank Pemerintah Daerah 9. Wilayah BI : 10. No. telephone : 11. No. fax : 12. No. telex : 13. Penanggung jawab penyusun laporan : a. Nama : b. Bagian/Divisi : c. No. telephone : d. No. fax : 14. Petugas penyusun laporan : a. Nama : b. Bagian/Divisi : c. No. telephone : d. No. fax : 15. Nomor rekening giro rupiah : 16. Nomor rekeningi giro valas : iii 23

Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai bank pelapor yang harus diisi pada saat pertama kali menyusun Laporan Berkala Bank Umum (LBBU). Untuk penyusunan laporan bulanan berikutnya, cukup dilakukan penyesuaian (updating) atas data yang telah berubah. Informasi Pokok Bank Pelapor meliputi : 1. Sandi Bank Adalah sandi laporan bank pelapor, diisi dengan 6 digit. 2. Nama Bank Diisi dengan nama bank pelapor. 3. Alamat Diisi dengan alamat kantor bank pelapor. 4. Nama kota Diisi dengan nama kota di mana bank pelapor beroperasi. 5. Dati II Diisi sandi Lokasi Dati II di mana bank pelapor beroperasi. Sandi Dati II dapat dilihat pada Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia. 6. Bank pelapor Diisi dengan status kepemilikan cabang bank pelapor apakah sebagai bank tunggal, bank non tunggal (memiliki kantor cabang) dan bank asing/campuran. 7. Status kantor pusat Diisi dengan status kegiatan operasional kantor pusat bank pelapor apakah sebagai bank devisa atau non devisa, sesuai dengan ijin operasi dari Bank Indonesia. 8. Status Kepemilikan Diisi dengan status kepemilikan bank pelapor apakah sebagai Bank Persero, Bank Swasta Nasional, Bank Asing, Bank Eks Campuran dan Bank Pemerintah Daerah. 9. Wilayah BI Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia di mana bank pelapor menyampaikan laporan. Sandi wilayah BI dapat dilihat pada Daftar Sandi Wilayah Kerja Bank Indonesia. 10. No. telepon Diisi dengan nomor telepon pimpinan kantor bank pelapor. 11. No. fax 12. No. telex 13. Penanggung jawab penyusun laporan Diisi dengan data penanggung jawab penyusun LBBU. iv 24

Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor a. Nama Diisi dengan nama yang bertanggung jawab atas penyusunan LBBU. b. Bagian/Divisi Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penanggung jawab penyusunan laporan bertugas. c. No. telepon Diisi dengan nomor telepon penanggung jawab penyusunan laporan. d. No. fax 14. Petugas penyusun laporan Diisi dengan data petugas penyusun LBBU. a. Nama Diisi dengan nama yang menyusun LBBU. b. Bagian/Divisi Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penyusun laporan bertugas. c. No. telepon Diisi dengan nomor telepon penyusun laporan. d. No. fax 15. Nomor rekening giro rupiah Diisi dengan nomor rekening giro rupiah milik bank pelapor di Bank Indonesia untuk kepentingan Giro Wajib Minimum (GWM) 16. Nomor rekening giro valas Diisi dengan nomor rekening giro valas milik bank pelapor di Bank Indonesia untuk kepentingan Giro Wajib Minimum (GWM) v 25

BAB I PENJELASAN UMUM i 26

BAB I PENJELASAN UMUM A. Tujuan Pelaporan Sebagaimana diketahui bahwa dalam rangka mendukung penetapan dan pelaksanaan kebijakan moneter dan pengawasan bank yang berdasarkan risiko, Bank Indonesia telah melakukan beberapa penyempurnaan terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Untuk mendukung penyempurnaan ketentuan-ketentuan tersebut, maka data dan informasi bank yang selama ini dilaporkan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) dipandang perlu untuk diatur kembali agar format laporan dan penjelasannya selaras dengan ketentuan baru yang dikeluarkan. Selain itu, untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas laporan yang disampaikan kepada Bank Indonesia, maka beberapa laporan bank yang disampaikan secara off line ke Bank Indonesia digabungkan dalam LBBU sehingga dapat disampaikan secara on line. B. Pelapor/Penyedia Informasi Laporan Berkala ini disusun oleh kantor pusat bank umum konvensional termasuk kantor cabang bank asing yang berkedudukan di Indonesia. Untuk formulir-1, formulir-2, formulir-3, dan formulir 14, memuat laporan gabungan dari kantor-kantor yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Sementara itu, untuk formulir-4a sampai dengan formulir-13, memuat laporan gabungan dari seluruh kantor baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Dalam pengertian laporan gabungan bank konvensional, tidak termasuk data Dana Pihak Ketiga (DPK) dari kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha berdasakan prinsip syariah (kantor cabang syariah). C. Jenis Laporan (Data Yang Dilaporkan) Jenis informasi dalam LBBU merupakan data posisi dan laporan yang bersifat kualitatif. Adapun jenis-jenis laporan yang wajib disampaikan oleh bank pelapor terdiri dari 14 (empat belas) jenis formulir LBBU yaitu : I-1 27

No Formulir Periode Data 1 Formulir 1 Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing 2 Formulir 2 Neraca Mingguan pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan 3 Formulir 3 Laporan Dana Pihak Ketiga Milik Pemerintah 4 Formulir 4.a Laporan Maturity Profile (Rupiah) 5 Formulir 4.b Laporan Maturity Profile (Valuta Asing) 6 Formulir 5.a Laporan Pelanggaran BMPK Mingguan Mingguan Mingguan Bulanan Bulanan Bulanan 7 Formulir 5.b Triwulanan (Posisi bulan Laporan Pelanggaran BMPK Secara Konsolidasi Untuk Pihak Tidak Terkait 8 Formulir 6.a Laporan Pelampauan BMPK Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan 9 Formulir 6.b Triwulanan (Posisi bulan Laporan Pelampauan BMPK Secara Konsolidasi Untuk Pihak Tidak Terkait 10 Formulir 7.a Laporan Penyediaan Dana Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan 11 Formulir 7.b Triwulanan (Posisi bulan Laporan Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Bank Secara Konsolidasi 12 Formulir 8 Laporan Kredit yang Direstrukturisasi pada Bulan Laporan 13 Formulir 9.a Risiko Spesifik - Eksposur Surat Berharga (Trading Book) Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Bulanan I-2 28

No Formulir Periode Data 14 Formulir 9.b Risiko Umum Eksposur Suku Bunga (Trading Book) Metode Jatuh Tempo (Maturity Method) 15 Formulir 9.c Risiko Umum - Eksposur Suku Bunga (Trading Book) - Metode Jangka Waktu (Duration Method) 16 Formulir 9.d Eksposur Nilai Tukar (Banking Book dan Trading Book) Bulanan Bulanan Bulanan 17 Formulir 9.e Triwulanan (Posisi bulan Eksposur Ekuitas (Trading Book) secara Konsolidasi 18 Formulir 9.f Eksposur Komoditas (Banking Book dantrading Book) secara Konsolidasi - Metode Sederhana (Simplified Approach) 19 Formulir 9.g Ekposur Komoditas (Banking Book dan Trading Book) secara Konsolidasi Metode Jatuh Tempo (Maturity Ladder Approach) 20 Formulir 9.h Laporan Perhitungan Value at Risk dan Beban Modal 21 Formulir 9.i Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Maret, Juni, September, dan Desember) Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Bulanan 22 Formulir 9.j Triwulanan (Posisi bulan Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Secara Konsolidasi Maret, Juni, September, dan Desember) 23 Formulir 9.k Triwulanan (Posisi bulan Laporan Hasil Back Testing dan Penerapan Faktor Tambahan Maret, Juni, September, dan Desember) I-3 29

No Formulir Periode Data 24 Formulir 9.l Triwulanan (Posisi bulan Laporan Data 5 Kerugian Harian Terbesar Maret, Juni, September, dan Desember) 25 Formulir 9.m Triwulanan (Posisi bulan Laporan Hasil Stress Testing Maret, Juni, September, dan Desember) 26 Formulir 9.n Pengungkapan & Penjelasan Tambahan I-4 Bulanan 27 Formulir 10 Bulanan Laporan Deposan dan Debitur Inti 28 Formulir 11 Triwulanan (Posisi bulan Laporan Sensitivity to Market Risk Nilai Tukar Maret, Juni, September, dan Desember) 29 Formulir 12 Triwulanan (Posisi bulan Laporan Sensitivity to Market Risk Suku Bunga 30 Formulir 13.a Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Individual 31 Formulir 13.b Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Individual 32 Formulir 13.c Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Individual Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Bulanan Bulanan 33 Formulir 13.d Triwulanan (Posisi bulan Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 34 Formulir 13.e Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Maret, Juni, September, dan Desember) Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) 30

No Formulir Periode Data 35 Formulir 13.f Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 36 Formulir 13.g Pengungkapan & Penjelasan Tambahan 37 Formulir 14 Perhitungan Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) Rupiah Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Bulanan D. Periode Penyampaian Laporan Dan Periode Data Periode penyampaian LBBU adalah tanggal batas waktu penyampaian LBBU dari bank pelapor ke Bank Indonesia. Pada setiap bulan, Bank Wajib menyampaikan LBBU dalam periode penyampaian laporan yang ditetapkan sebagai berikut : 1. Periode Penyampaian I, dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 6; 2. Periode Penyampaian II, dari tanggal 8 sampai dengan tanggal 13; 3. Periode Penyampaian III, dari tanggal 16 sampai dengan tanggal 21; dan 4. Periode Penyampaian IV, dari tanggal 24 sampai dengan tanggal 29. Sementara itu, periode data merupakan masa dan atau posisi pelaporan data yang harus disampaikan bank pelapor ke Bank Indonesia yang dibagi menjadi : 1. Laporan Dana Pihak Ketiga, Laporan Pos-pos Neraca Mingguan, dan Laporan Dana Pihak Ketiga milik Pemerintah yang disusun untuk 4 periode data laporan setiap bulan yaitu : a. Periode Data laporan minggu pertama (periode data laporan minggu I), meliputi data sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 7; b. Periode Data laporan minggu kedua (periode data laporan minggu II), meliputi data sejak tanggal 8 sampai dengan tanggal 15; c. Periode Data laporan minggu ketiga (periode data laporan minggu III), meliputi data sejak tanggal 16 sampai dengan tanggal 23; d. Periode Data laporan minggu keempat (periode data laporan minggu IV), meliputi data sejak tanggal 24 sampai dengan tanggal akhir bulan. I-5 31

2. Laporan Maturity Profile, Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Secara Individual yang terdiri dari Laporan Pelanggaran Batas Maksimum Kredit, Laporan Pelampauan Batas Maksimum Kredit, Laporan Penyediaan Dana, serta Laporan Kredit yang Direstrukturisasi, Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk) Bank Secara Individual, Laporan Deposan dan Debitur Inti, Laporan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Individual, dan Laporan Perhitungan Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) yang disusun untuk posisi tanggal akhir bulan setiap bulannya. 3. Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Secara Konsolidasi yang terdiri dari Laporan Pelanggaran Batas Maksimum Kredit, Laporan Pelampauan Batas Maksimum Kredit, Laporan Penyediaan Dana, Laporan Sensitivity to Market Risk Nilai Tukar dan Laporan Sensitivity to Market Risk Suku Bunga, Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk) Bank Secara Konsolidasi, dan Laporan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi yang disusun untuk posisi laporan tanggal akhir bulan pada setiap akhir triwulan. Adapun periode data yang wajib disampaikan untuk masing-masing periode penyampaian adalah sebagai berikut : Periode Penyampaian / Form 1. Periode Penyampaian I, tgl 1 s.d. 6 Periode Data a. Formulir-1. Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan b. Formulir-2. Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan c. Formulir-3. Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan d. Formulir-4.a. Posisi akhir bulan sebelumnya e. Formulir-4.b. Posisi akhir bulan sebelumnya f. Formulir-5.a Posisi akhir bulan sebelumnya g. Formulir-6-a Posisi akhir bulan sebelumnya I-6 32

Periode Penyampaian / Form Periode Data h. Formulir-7.a Posisi akhir bulan sebelumnya i. Formulir-8 Posisi akhir bulan sebelumnya j. Formulir-9.a Posisi akhir bulan sebelumnya k. Formulir-9.b Posisi akhir bulan sebelumnya l. Formulir-9.c Posisi akhir bulan sebelumnya m. Formulir-9.d Posisi akhir bulan sebelumnya n. Formulir-9.h Posisi akhir bulan sebelumnya o. Formulir-9.i Posisi akhir bulan sebelumnya p. Formulir-10 Posisi akhir bulan sebelumnya q. Formulir-11 Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Sebagai contoh : Data bulan Maret disampaikan pada periode penyampaian I bulan April yaitu pada tanggal 1 s.d. 6 r. Formulir-12 Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. s. Formulir-13.a Posisi akhir bulan sebelumnya t. Formulir-13.b Posisi akhir bulan sebelumnya u. Formulir-13.c Posisi akhir bulan sebelumnya v. Formulir-14 Posisi akhir bulan sebelumnya 2. Periode Penyampaian II, tgl 8 s.d.13 a. Formulir-1. Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 1 s.d. 7 b. Formulir-2. Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 1 s.d. 7 c. Formulir-3. Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 1 s.d. 7 I-7 33

Periode Penyampaian / Form 3. Periode Penyampaian III, tgl 16 s.d. 21 Periode Data a. Formulir-1. Minggu ke II bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 8 s.d. 15 b. Formulir-2. Minggu ke II bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 8 s.d. 15 c. Formulir-3. Minggu ke II bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 8 s.d. 15 d. Formulir-5.b Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Sebagai contoh : Data bulan Maret disampaikan pada periode penyampaian III bulan April yaitu pada tanggal 16 s.d. 21 e. Formulir-6.b Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. f. Formulir-7.b Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. g. Formulir-9.e Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. h. Formulir-9.f Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. i. Formulir-9.g Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. j. Formulir-9.j Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. k. Formulir-9.k Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. l. Formulir-9.l Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. m. Formulir-9.m Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. I-8 34

Periode Penyampaian / Form Periode Data n. Formulir-13.d Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. o. Formulir-13.e Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. p. Formulir-13.f Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. 4. Periode Penyampaian IV, tgl 24 s.d. 29 a. Formulir-1. Minggu ke III bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 16 s.d. 23 b. Formulir-2. Minggu ke III bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 16 s.d. 23 c. Formulir-3. Minggu ke III bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 16 s.d. 23 E. Penyusunan Laporan Laporan disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta. Komunikasi pelaporan yang digunakan adalah melalui media extranet yang dikembangkan oleh Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi (DPSI) Bank Indonesia. Kebutuhan informasi bagi Kantor Bank Indonesia (KBI) yang berkaitan dengan pengawasan bank di wilayah kerja KBI yang bersangkutan akan dipenuhi melalui Kantor Pusat Bank Indonesia. F. Penyampaian Laporan Dalam sistem laporan ini Bank Indonesia memberikan sistem aplikasi kepada bank pelapor dalam bentuk CD. Laporan ini disusun dan disampaikan dalam bentuk text file dengan berpedoman pada spesifikasi dalam buku pedoman LBBU ini. G. Penyampaian Data Koreksi Bank hanya diperkenankan menyampaikan koreksi atas LBBU dalam periode penyampaian laporan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan. I-9 35

H. Sanksi Ketentuan tentang sanksi diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI). I. Penyampaian Pertanyaan Jika dalam pelaksanaan penyusunan pelaporan terdapat hal-hal yang kurang jelas, maka bank pelapor dapat menyampaikan pertanyaan kepada Bank Indonesia sebagai berikut : 1. Hal-hal yang berkaitan dengan materi pelaporan. a. Bank pelapor yang berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, pertanyaan diajukan kepada : a.1 Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter c.q. Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal untuk formulir 1, formulir-2 dan formulir-3 a.2 Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, untuk formulir 4.a sampai dengan formulir 14. b. Bank pelapor yang berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek, pertanyaan di ajukan kepada kantor Bank Indonesia setempat. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan aplikasi dan otomasi sistem penyampaian laporan, pertanyaan diajukan kepada Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter c.q. Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal. I-10 36

BAB II LAPORAN PER BANK PELAPOR ii 37

Formulir 1 LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING TANGGAL RUPIAH (Dalam Jutaan Rupiah) VALAS (Ekuivalen Dalam Ribuan USD) II-1 JUMLAH RATA-RATA Formulir 1 38

FORMULIR 1 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING Dalam formulir ini dilaporkan mengenai Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing sesuai dengan pembukuan Bank pelapor. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. Tanggal Baris 1 s.d 8, diisi tanggal-tanggal secara harian sebagaimana tanggal periode data laporan pada penjelasan umum. II. Jumlah (baris 9) Baris ini diisi penjumlahan dari baris 1 s.d 8. (diisi oleh program secara otomatis). III. Rata-rata (baris 10) Baris ini diisi angka rata-rata dari Dana Pihak Ketiga yaitu dari baris 9 dibagi dengan banyaknya tanggal yang terisi (n) dalam satu masa laporan (diisi oleh program secara otomatis). IV. DPK rupiah Baris ini diisi dalam jutaan rupiah dan merupakan penjumlahan dari komponen sebagaimana diuraikan pada penjelasan komponen Dana Pihak Ketiga Rupiah. V. DPK valuta asing Baris ini diisi dalam ekuivalen ribuan USD dan merupakan penjumlahan dari komponen sebagaimana diuraikan pada penjelasan Dana Pihak Ketiga Valuta Asing. Pengisian posisi DPK adalah berdasarkan kegiatan Bank sesuai dengan hari kerja Bank. Dalam hal Bank pelapor melakukan kegiatan operasional baik sebagian atau seluruh kantornya pada hari Sabtu, Minggu dan atau hari libur maka kolom tersebut diisi dengan posisi DPK pada tanggal yang bersangkutan. Apabila pada hari Sabtu, Minggu dan atau hari libur Bank pelapor tidak melakukan kegiatan operasional, posisi DPK hari tersebut diisi dengan posisi hari kerja sebelumnya. PENJELASAN KOMPONEN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING : A. DANA PIHAK KETIGA RUPIAH Yang dimasukkan ke dalam komponen DPK rupiah adalah kewajiban-kewajiban Bank pelapor yang tercatat dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank baik kepada penduduk maupun bukan penduduk. Untuk kewajiban kepada bukan penduduk termasuk pula kewajiban luar negeri kepada Bank lain dan atau KP/KCnya yang melakukan kegiatan operasional di luar negeri. Khusus DPK yang berasal dari penerbitan obligasi, perhitungannya berdasarkan selisih antara nilai obligasi yang diterbitkan dengan cadangan pelunasan obligasi II-2 39

Formulir 1 (sinking fund). Bagi Bank yang bertindak sebagai Wali Amanat (trustee), sinking fund yang diterima dihitung sebagai komponen DPK. Yang dikecualikan dari perhitungan DPK adalah seluruh dana yang diterima dari Bank Indonesia, Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di lndonesia dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease), dan dana kelolaan termasuk dana dalam rangka two step loan yang diterima dari Departemen Keuangan dan Departemen lainnya. Komponen Dana Pihak Ketiga Dalam Rupiah Definisi dari pos-pos yang merupakan komponen Dana Pihak Ketiga dalam rupiah adalah sama dengan definisi pos-pos yang terdapat dalam Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). 1. Giro Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Giro dalam bentuk Rupiah. 2. Tabungan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Tabungan dalam bentuk Rupiah. 3. Simpanan Berjangka Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Simpanan Berjangka dalam bentuk Rupiah. 4. Kewajiban-Kewajiban Lainnya Yaitu semua kewajiban dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank, selain dari kewajiban pada angka 1 s.d. 3 tersebut di atas, yang berupa: a. Surat berharga yang diterbitkan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban yang timbul karena penerbitan surat berharga yang diterbitkan dalam Rupiah. Dalam komponen ini tidak termasuk cadangan pelunasan obligasi (sinking fund) yang ditempatkan pada Bank Wali Amanat (trustee) yang dilaporkan sebagai faktor pengurang obligasi yang diterbitkan, cadangan pelunasan obligasi tersebut diperhitungkan sebagai dana pihak ketiga oleh Bank Wali Amanat. b. Kewajiban pada Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua jenis kewajiban Bank pelapor dalam rupiah kepada Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya PT. Bank Central Asia (sebagai Bank pelapor) menerima simpanan dari Citibank di London. Saldo rekening-rekening ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan Bank pelapor kepada Bank lain. c. Pinjaman yang diterima Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Pinjaman yang diterima dalam Rupiah. Dalam komponen ini tidak termasuk pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease). d. Kewajiban lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Kewajiban Lainnya dalam Rupiah. II-3 40

Formulir 1 e. Antar kantor pasiva yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban Bank pelapor dalam rupiah kepada Bank yang sama yaitu kantor pusat dan atau kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Komponen ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya. Misalnya PT. BCA di Jakarta sebagai Bank pelapor menerima dana dari cabang (KC) PT. BCA di Bahama. Khusus bagi kantor cabang Bank asing, yang diperhitungkan dalam komponen ini adalah semua kewajiban kantor cabang Bank asing kepada kantor pusat dan atau kantor-kantor cabang di luar Indonesia dikurangi dengan Dana Usaha yang telah dinyatakan sebagai komponen modal. f. Setoran jaminan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Setoran jaminan dalam Rupiah. g. Lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank yang tidak dapat dimasukkan pada butir 4.a. sampai dengan 4.f. Pada tanggal akhir periode data laporan, pos-pos tersebut di atas kecuali untuk pos surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima harus sama dengan pos-pos dimaksud yang terdapat pada Formulir 2 Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan, yang tercantum di kolom rupiah. B. DANA PIHAK KETIGA DALAM VALUTA ASING Yang dimasukkan ke dalam komponen DPK dalam valuta asing adalah kewajiban Bank pelapor yang tercatat dalam valuta asing kepada penduduk maupun bukan penduduk, termasuk pula kewajiban kepada Bank Indonesia, Bank lain, BPR dan KP/KC-nya yang beroperasi di luar negeri. Khusus untuk surat berharga yang diterbitkan dalam bentuk obligasi, perhitungan DPK berdasarkan selisih antara nilai obligasi yang diterbitkan dengan cadangan pelunasan obligasi yang diterbitkan (sinking fund). Bagi Bank yang bertindak sebagai Wali Amanat, sinking fund yang diterima dihitung sebagai komponen DPK. Dikecualikan dari perhitungan DPK adalah pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease). DPK dalam valuta asing dilaporkan dalam ekuivalen ribuan USD. Komponen Dana Pihak Ketiga Dalam Valuta Asing Definisi dari pos-pos yang merupakan komponen Dana Pihak Ketiga dalam valuta asing adalah sama dengan definisi pos-pos yang terdapat dalam Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). 1. Giro Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Giro dalam bentuk Valuta asing milik pihak ketiga bukan Bank. 2. Simpanan Berjangka Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Simpanan berjangka dalam bentuk valuta asing milik pihak ketiga bukan Bank. II-4 41

Formulir 1 3. Kewajiban-Kewajiban Lainnya Yaitu semua kewajiban dalam valuta asing, selain dari kewajiban pada angka 1 s.d. 2 tersebut di atas, yang berupa: a. Surat berharga yang diterbitkan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban yang timbul karena penerbitan surat berharga dalam valuta asing. Dalam komponen ini tidak termasuk cadangan pelunasan obligasi (sinking fund) yang ditempatkan pada Bank Wali Amanat (trustee). Sinking fund tersebut dilaporkan sebagai faktor pengurang obligasi yang diterbitkan. b. Kewajiban pada Bank Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban dalam valuta asing yang diterima oleh Bank pelapor dari Bank Indonesia. c. Kewajiban pada Bank lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah semua jenis kewajiban Bank pelapor dalam valuta asing kepada Bank lain baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Misalnya PT. Bank Central Asia (sebagai Bank pelapor) mempunyai kewajiban kepada PT BRI di Jakarta atau kepada Citibank di London. Saldo rekening-rekening ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan Bank pelapor kepada Bank lain. d. Pinjaman yang diterima Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Pinjaman yang diterima dalam valuta asing. Dalam komponen ini tidak termasuk pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease). e. Kewajiban lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Kewajiban Lainnya dalam valuta asing. f. Antar kantor pasiva yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban Bank pelapor dalam valuta asing kepada Bank yang sama yaitu kantor pusat dan atau kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Komponen ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya. Misalnya PT. BCA di Jakarta sebagai Bank pelapor menerima dana dari cabang (KC) PT. BCA di Bahama. Khusus bagi kantor cabang Bank asing yang diperhitungkan dalam komponen ini adalah semua kewajiban kantor cabang Bank asing. kepada kantor pusat dan atau kantorkantor cabang di luar Indonesia dikurangi dengan Dana Usaha yang telah dinyatakan sebagai komponen modal. g. Setoran jaminan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah setoran jaminan dalam valuta asing. h. Lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban dalam valuta asing kepada pihak ketiga yang tidak dapat dimasukkan pada butir 4.a. sampai dengan 4.g. (dana pihak ketiga dalam valuta asing termasuk kewajiban kepada Bank dan bukan Bank). II-5 42

Formulir 1 Pada tanggal akhir masa laporan, setelah dikonversikan dalam rupiah maka pos-pos tersebut diatas, kecuali pos surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima harus sama dengan pos-pos dimaksud pada Formulir 2 Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan, yang tercantum di kolom valas. II-6 43

Formulir 2 NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN (Dalam jutaan rupiah) Penduduk Bukan Penduduk Jumlah No. Pos-pos Sandi Pemerintah Pusat Lainnya seluruh Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rp&Va ASET 1. Kas 10000 - - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12000 - - - - - - 3. Penempatan pada bank lain a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN) i. Bank pelapor lain 13010 - - - - - - ii. Bank Perkreditan Rakyat 13020 - - - - - - b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) 13050 - - - - - - 4. Tagihan Spot dan Derivatif 13500 - - - 5. Surat-surat Berharga a. Bank Indonesia 13810 - - - - - - b. Bank 13820 - - - c. Non Bank i. SBN/SBSN 13830 - - - - - - ii. Lainnya 13840 - - - 6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) a. Bank Indonesia 16010 - - - - - - b. Bank 16020 - - - c. Non Bank i. SBN/SBSN 16030 - - - - - - ii. Lainnya 16040 - - - 7. Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli 16400 dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) 8. Tagihan Akseptasi 16600 - - - 9. Kedit yang diberikan a. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank 16810 b. Kepada Pihak Bank 16820 - - - 10. Penyertaan 20000 - - - 11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/- 20100 - - - 12. Aset Tidak Berwujud. 21200 - - - - - - Akumulasi Amortisasi -/- 21300 - - - - - - 13. Aset tetap dan inventaris 21400 - - - - - - Akumulasi penyusutan Aset tetap & inventaris -/- 21500 - - - - - - 14. Properti Terbengkalai 21700 - - - - - - 15. Aset Yang Diambil Alih 21800 - - - - - - 16. Rekening Tunda 21900 - - - 17. Aset Antarkantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 22300 - - - - - - b. Melakukan kegiatan operasional di Luar Indonesia 22400 - - - - - - 18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya dan 22500 - - - PPA Non Produktif -/- 19. Aset Pajak Tangguhan 22800 - - - 20. Rupa-rupa Aset 23000 Total Aset 29000 KEWAJIBAN 1. Giro a. Giro yang diblokir 30010 b. Giro Lainnya 30020 2. Tabungan a. Tabungan yang diblokir 32010 b. Tabungan Lainnya 32020 3. Simpanan berjangka a. Simpanan Berjangka yang diblokir 33010 b. Simpanan Berjangka Lainnya 33020 4. Kewajiban kepada Bank Indonesia 34000 - - - - - - 5. Kewajiban kepada bank lain a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN) i. Bank pelapor lain 35010 - - - - - - ii. Bank Perkreditan Rakyat 35020 - - - - - - b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) 35030 - - - - - - 6. Kewajiban Spot dan Derivatif 35100 - - - 7. Kewajiban Atas Surat Berharga Yang Dijual dengan 35200 janji dibeli kembali (Repo) 8. Kewajiban Akseptasi 35300 - - - 9. Surat-surat berharga yang diterbitkan 35500 - - - 10. Pinjaman yang diterima 36000 - - - 11. Setoran jaminan 37000 12. Kewajiban Antarkantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 39300 - - - - - - b. Melakukan kegiatan operasional di Luar Indonesia 39400 - - - - - - II-7 44

Lanjutan Formulir 2 (Dalam jutaan rupiah) Penduduk Bukan Penduduk Jumlah No. Pos-pos Sandi Pemerintah Pusat Lainnya seluruh Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rp&Va 13. Kewajiban Pajak Tangguhan 39600 - - - 14. Rupa-rupa Kewajiban a. Kewajiban kepada Pemerintah yang belum 40010 dipindah bukukan - - - - - - b. Lainnya 40020 - - - 15. Modal pinjaman 41000 16. Modal disetor 42000 17. Perkiraan tambahan modal disetor a. Agio 43100 - - - - - - b. Disagio -/- 43200 - - - - - - c. Modal Sumbangan 43300 d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan i. Faktor Penambah 43600 - - - - - - - ii. Faktor Pengurang 43700 - - - - - - - e. Pendapatan Komprehensif i. Keuntungan 44000 - - - - - - - ii. Kerugian 44500 - - - - - - - f. Lainnya i. Faktor Penambah 45300 - - - - - - ii. Faktor Pengurang 45400 - - - - - - g. Dana Setoran Modal 45500 17. Selisih penilaian kembali Aset tetap 45600 - - - - - - 18. Cadangan 45100 - - - - - - 19. Laba/rugi a. Tahun-tahun lalu i. Laba 46100 - - - - - - ii. Rugi -/- 46200 - - - - - - b. Tahun berjalan i. Laba 46500 - - - - - - ii. Rugi -/- 46600 - - - - - - Catatan : Dapat diisi - Tidak dapat diisi Total Kewajiban 49000 II-8 45

FORMULIR 2 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN Dalam formulir ini dilaporkan mengenai Neraca Mingguan Bank Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan sesuai dengan pembukuan Bank pelapor. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM 1. Pos-pos Neraca Mingguan Pos-pos Neraca Mingguan diisi dalam jutaan rupiah sesuai dengan pembukuan bank pelapor pada posisi tanggal akhir periode data laporan yang bersangkutan. Untuk pos-pos Neraca valuta asing, dilaporkan dalam jutaan rupiah pada kolom valas setelah masing-masing jenis valuta asing dijabarkan menurut ketentuan kurs yang ditentukan dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. 2. Status Kepemilikan (Penduduk dan Bukan Penduduk) Masing-masing pos harus diisi berdasarkan status kepemilikannya yaitu pada kolom penduduk yang dibagi menjadi Pemerintah Pusat dan Lainnya serta kolom Bukan Penduduk, apabila dalam kolom-kolom tersebut dimungkinkan untuk diisi. Penjelasan kolom dimaksud adalah sebagai berikut : a. Penduduk Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang berdomisili, atau berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangnya satu (1) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik Republik Indonesia di luar negeri. Kolom ini dirinci : 1) Pemerintah Pusat Yaitu seluruh instansi Pemerintah, baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. II-9 46

Termasuk juga ke dalam kewajiban kepada Pemerintah Pusat adalah pajak-pajak yang belum dipindahbukukan ke rekening Induk Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN). 2) Lainnya Yaitu semua tagihan atau kewajiban Bank pelapor kepada Penduduk selain Kepada Pemerintah Pusat. b. Bukan Penduduk Yang dimaksud dengan bukan penduduk adalah orang, badan hukum atau badan lainnya yang tidak berdomisili, atau berencana berdomisili di Indonesia kurang dari satu tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik negara lain di Indonesia. Rincian dan penjelasan lebih lanjut mengenai penduduk dan bukan penduduk tersebut adalah sebagaimana yang terdapat pada lampiran I. PENJELASAN POS-POS NERACA MINGGUAN : A. ASET 1. Kas Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen sebagaimana diatur dalam pos Kas di neraca dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 2. Penempatan pada Bank Indonesia Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen sebagaimana diatur dalam pos Penempatan pada Bank Indonesia di neraca dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum 3. Penempatan pada Bank Lain. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen sebagaimana diatur dalam pos Penempatan pada Bank Lain di neraca dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. II-10 47

Subpos ini dirinci : i. Bank pelapor lain ii. Bank Perkreditan Rakyat b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. 4. Tagihan Spot dan Derivatif Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tagihan Spot dan Derivatif di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 5. Surat surat Berharga Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Surat Berharga yang Dimiliki di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Bank Indonesia Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank bank pelapor yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. b. Bank Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank pelapor yang diterbitkan oleh bank lain. c. Non Bank i. SBN/SBSN Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank pelapor berbentuk Surat Berharga Negara dan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. ii. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank pelapor yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank dan tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf i. II-11 48

6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Bank Indonesia b. Bank c. Non Bank i. SBN/SBSN ii. Lainnya 7. Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 8. Tagihan Akseptasi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tagihan Akseptasi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 9. Kredit yang Diberikan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kredit yang Diberikan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada pihak ketiga bukan bank. b. Kepada Pihak Bank Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada pihak ketiga bukan bank. 10. Penyertaan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Penyertaan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. II-12 49

11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/- Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 12. Aset Tidak Berwujud Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Aset Tidak Berwujud di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Akumulasi Amortisasi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tidak berwujud yang dapat didepresiasi selama masa manfaat aset, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 13. Aset Tetap dan Inventaris Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset tetap dan inventaris milik bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan operasional, termasuk yang berasal dari sewa pembiayaan (finance lease), sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum 14. Properti Terbengkalai Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki bank pelapor tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha bank yang lazim (abandoned property), sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 15. Aset yang Diambil Alih Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang diperoleh bank pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank pelapor, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. II-13 50

16. Rekening Tunda Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya., sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 17. Aset Antarkantor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Aset Antarkantor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 19. Rupa-Rupa Aset Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekening aset yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 18 di atas, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. B. KEWAJIBAN 1. Giro Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Giro di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Giro yang diblokir Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah giro yang diblokir untuk tujuan tertentu, misalnya dalam rangka escrow account, setoran jaminan dan diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara. II-14 51

b. Giro Lainnya Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah saldo giro yang tidak diblokir dan kredit yang bersaldo kredit. 2. Tabungan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tabungan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Tabungan yang diblokir b. Tabungan Lainnya 3. Simpanan Berjangka Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Simpanan Berjangka di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Simpanan Berjangka yang diblokir b. Simpanan Berjangka Lainnya 4. Kewajiban kepada Bank Indonesia Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban kepada Bank Indonesia di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 5. Kewajiban kepada Bank Lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban kepada Bank Lain di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas: a. Kegiatan Operasional di Indonesia (DN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Sub pos ini dirinci : i. Bank pelapor lain ii. Bank Perkreditan Rakyat II-15 52

b. Kegiatan Operasional di luar Indonesia (LN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. 6. Kewajiban Spot dan Derivatif Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Spot dan Derivatif di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 7. Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 8. Kewajiban Akseptasi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Akseptasi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 9. Surat-surat Berharga Yang Diterbitkan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos 9. Surat-surat Berharga Yang Diterbitkan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 10. Pinjaman yang Diterima Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Pinjaman yang Diterima di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 11. Setoran Jaminan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Setoran Jaminan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 12. Kewajiban Antar kantor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Antar kantor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. II-15.a 53

Pos ini dirinci : a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 13. Kewajiban Pajak Tangguhan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. 14. Rupa-Rupa Kewajiban Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekening kewajiban lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 13 dan pos 15 sampai dengan 20, sebagaimana dimaksud dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Kewajiban kepada Pemerintah yang Belum Dipindahbukukan Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua kewajiban dalam rupiah dan valuta asing kepada pemerintah pusat seperti kewajiban pajak-pajak yang harus disetorkan kepada KPKN. b. Lainnya 15. Modal Pinjaman Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Modal Pinjaman di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 16. Modal Disetor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Modal Disetor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 17. Perkiraan Tambahan Modal Disetor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen pos Perkiraan tambahan Modal Disetor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Agio b. Disagio c. Modal sumbangan II-15.b 54

d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan Sub pos ini dirinci : i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang e. Pendapatan Komprehensif Sub pos ini dirinci : i. Keuntungan ii. Kerugian f. Lainnya Sub pos ini dirinci: i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang g. Dana Setoran Modal 18. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 19. Cadangan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 20. Laba/Rugi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Laba/Rugi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Tahun-tahun lalu i. Laba ii. Rugi b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi II-15.c 55

Jenis Sandi 1. Giro 10301 2. Tabungan 10302 3. Deposito 10309 Total 10340 Formulir 3 LAPORAN DANA PIHAK KETIGA MILIK PEMERINTAH (Dalam Jutaan Rupiah) PEMERINTAH PUSAT PEMDA Jumlah KPKN Departemen Keuangan Departemen Lainnya Sub Jumlah Tingkat I Tingkat II Sub Jumlah Seluruh Rp Va Rp Va Rp Va Rp Va Rp Va Rp Va Rp Va (Rp & Valas) Formulir 3 II-16 56

FORMULIR 3 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DANA PIHAK KETIGA MILIK PEMERINTAH Pada formulir ini dilaporkan posisi dana pihak ketiga berupa giro, tabungan dan simpanan berjangka (deposito) dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II sesuai dengan pembukuan bank pelapor. Yang dimaksud dengan pemerintah pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerahdaerah (lihat penjelasan pada lampiran I). Sementara itu, yang dimaksud pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/ perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Sebagai contoh, PEMDA DKI, PEMDA JAWA BARAT, Dinas Kebersihan pemda dan dinas bangunan dan tata kota. Termasuk dilaporkan dalam jenis-jenis dana pihak ketiga milik pemerintah adalah sebagai berikut : 1. Giro. a. Dapat ditarik sewaktu-waktu b. Dalam rangka kustodian Yaitu rekening simpanan giro milik pemerintah dalam rangka penyelesaian transaksi di pasar uang dan pasar modal melalui bank pelapor c. Diblokir i. Dalam rangka escrow account Yaitu rekening giro milik pemerintah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan penarikannya hanya dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu. ii. Dalam rangka setoran jaminan Rekening giro yang diblokir dalam rangka setoran jaminan. 2. Tabungan a. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu Yaitu jenis tabungan dengan frekuensi penarikan tidak dibatasi yang penarikannya dilakukan dengan menggunakan mesin ATM maupun buku tabungan. b. Tabungan Berjangka Yaitu jenis tabungan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yang telah disepakati. Termasuk pula dalam jenis ini adalah Tabungan Asuransi Berjangka (TASKA) dan Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH). Tabungan berjangka yang sudah jatuh waktu tetap dilaporkan dalam jenis ini. c. Lainnya Yaitu jenis tabungan yang tidak dapat digolongkan pada jenis a dan jenis b di atas. II-17 57

Formulir 3 3. Simpanan Berjangka a. Deposit on Call Simpanan yang hanya dapat ditarik dengan syarat pemberitahuan sebelumnya. b. Deposito Berjangka Simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. c. Sertifikat Deposito Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti simpanannya dapat dipindahtangankan. d. Lainnya Yaitu jenis simpanan berjangka yang tidak dapat digolongkan pada jenis a, b,c dan jenis d di atas. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. Pemerintah Pusat 1. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara. Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik KPKN dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. 2. Departemen Keuangan. Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Departemen Keuangan dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. 3. Departemen Lainnya Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Depertemen lainnya dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. Yang dimaksud dengan Departemen lainnya adalah Departemen selain KPKN dan Departemen Keuangan seperti Departemen Pertahanan, Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Departemen Pertambangan dan Energi dan Departemen lainnya. II. Sub Jumlah Kolom ini diisi penjumlahan dari dana pihak ketiga milik KPKN, Departemen Keuangan dan Departemen lainnya berdasarkan jenis valutanya yang dirici menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. Kolom Sub Jumlah ini harus sama dengan pos-pos Dana Pihak Ketiga pada Formulir-2. III. Pemerintah Daerah 1. Pemerintah Daerah Tingkat I Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat I dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. 2. Pemerintah Daerah Tingkat II Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat II dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. II-18 58

Formulir 3 IV. Sub Jumlah Kolom ini diisi penjumlahan dari dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II masing-masing menurut jenis valuta, yang dirici menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. V. Total Kolom ini diisi penjumlahan dari seluruh dana pihak ketiga milik pemerintah pusat (KPKN, Departemen Keungan, Departemen lainnya) dan milik pemerintah daaerah (Pemda Tingkat I dan Pemda Tingkat II) dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. II-19 59

Formulir 4.a LAPORAN MATURITY PROFILE (Rupiah) II-20 (Dalam Jutaan Rupiah) JATUH TEMPO *) POS-POS Sandi Saldo Sampai dengan > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai 1 minggu dengan 2 minggu dengan 1 bulan dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan > 12 bulan I. Neraca A. Aset 10000 1. Kas 10100 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10200 a. Giro 10210 b. SBI 10220 c. Lainnya 10290 3. Penempatan pada bank lain 10300 4. Surat Berharga **) 10400 a. SUN 10410 1) diperdagangkan 10411 2) tersedia untuk dijual 10412 3) dimiliki hingga jatuh tempo 10413 4) pinjaman yang diberikan dan piutang 10414 b. Surat berharga korporasi 10420 1) diperdagangkan 10421 2) tersedia untuk dijual 10422 3) dimiliki hingga jatuh tempo 10423 4) pinjaman yang diberikan dan piutang 10424 c. Lainnya 10490 5. Kredit Yang Diberikan 10500 a. Belum Jatuh Tempo 10510 b. Sudah Jatuh Tempo ***) 10520 6. Tagihan Lainnya 10700 a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) 10710 b. Lainnya 10790 7. Lain-lain 10600 B. Kewajiban 20000 1. Dana Pihak Ketiga 20100 a. Giro 20110 b. Tabungan 20120 c. Simpanan Berjangka 20130 1) Deposit on call 20131 2) Deposito berjangka 20132 3) Lainnya 20139 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 20200 3. Kewajiban kepada bank lain 20300 4. Surat Berharga yang Diterbitkan 20400 a. Obligasi 20410 b. Subordinasi ****) 20420 c. Lainnya 20490 5. Pinjaman yang Diterima 20500 a. Pinjaman Subordinasi ****) 20510 b. Lainnya 20590 60

Lanjutan Formulir 4a (Dalam Jutaan Rupiah) JATUH TEMPO *) POS-POS Sandi Saldo Sampai dengan > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai 1 minggu dengan 2 minggu dengan 1 bulan dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan > 12 bulan 6. Kewajiban Lainnya 20700 a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 20710 b. Lainnya 20790 7. Lain-lain 20600 C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 30000 II. Rekening Administratif A. Tagihan Rekening Administratif 40000 1. Komitmen 40100 a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 40110 b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 40120 1) Spot 40121 2) Derivatif 40122 c. Lainnya 40190 2. Kontijensi *****) 40200 II-21 B. Kewajiban Rekening Administratif 50000 1. Komitmen 50100 a. Fasilitas kredit yang belum ditarik 50110 b. Irrevocable L/C yang masih berjalan 50120 c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 50130 1) Spot 50131 2) Derivatif 50132 d. Lainnya 50190 2. Kontijensi ******) 50200 C Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 60000 Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Selisih Kumulatif 70000 80000 *) Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual **) Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. ****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman *****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan) ******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban) 61

Formulir 4.b LAPORAN MATURITY PROFILE (Valuta Asing) II-22 (Ekuivalen dalam ribuan USD) JATUH TEMPO *) POS-POS Sandi Saldo Sampai dengan > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai 1 minggu dengan 2 minggu dengan 1 bulan dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan > 12 bulan I. Neraca A. Aset 10000 1. Kas 10100 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10200 3. Penempatan pada bank lain 10300 4. Surat Berharga **) 10400 a. Surat berharga korporasi 10420 1) diperdagangkan 10421 2) tersedia untuk dijual 10422 3) dimiliki hingga jatuh tempo 10423 4) pinjaman yang diberikan dan piutang 10424 b. Lainnya 10490 5. Kredit Yang Diberikan 10500 a. Belum Jatuh Tempo 10510 b. Sudah Jatuh Tempo ***) 10520 6. Tagihan Lainnya 10700 a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 10710 (Reverse Repo) b. Lainnya 10790 7. Lain-lain 10600 B. Kewajiban 20000 1. Dana Pihak Ketiga 20100 a. Giro 20110 b. Tabungan 20120 c. Simpanan Berjangka 20130 1) Deposit on call 20131 2) Deposito berjangka 20132 3) Lainnya 20139 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 20200 3. Kewajiban kepada bank lain 20300 4. Surat Berharga yang Diterbitkan 20400 a. Obligasi 20410 b. Subordinasi ****) 20420 c. Lainnya 20490 5. Pinjaman yang Diterima 20500 a. Pinjaman Subordinasi ****) 20510 b. Lainnya 20590 62

Lanjutan Formulir 4.b (Ekuivalen dalam ribuan USD) JATUH TEMPO *) POS-POS Sandi Saldo Sampai dengan > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai > 3 bulan sampai > 6 bulan sampai 1 minggu dengan 2 minggu dengan 1 bulan dengan 3 bulan dengan 6 bulan dengan 12 bulan > 12 bulan 6. Kewajiban Lainnya 20700 a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Rep 20710 b. Lainnya 20790 7. Lain-lain 20600 C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 30000 II. Rekening Administratif A. Tagihan Rekening Administratif 40000 1. Komitmen 40100 a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 40110 b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 40120 1) Spot 40121 2) Derivatif 40122 c. Lainnya 40190 2. Kontijensi *****) 40200 II-23 B. Kewajiban Rekening Administratif 50000 1. Komitmen 50100 a. Fasilitas kredit yang belum ditarik 50110 b. Irrevocable L/C yang masih berjalan 50120 c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 50130 1) Spot 50131 2) Derivatif 50132 d. Lainnya 50190 2. Kontijensi ******) 50200 C Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 60000 Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Selisih Kumulatif 70000 80000 *) **) Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) ***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. ****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman *****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan) ******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban) 63

FORMULIR 4 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN MATURITY PROFILE RUPIAH DAN VALUTA ASING Formulir 4.a dan Formulir - 4.b ini merupakan gambaran dari pos-pos aset, kewajiban, dan rekening administratif yang dipetakan ke dalam skala waktu. Pemetaan dilakukan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM 1. Pos-pos Maturity Profile Dalam Rupiah (Formulir - 4.a.) Pos ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pelapor, dalam jutaan rupiah, berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). 2. Pos-pos Maturity Profile Dalam Valuta Asing (Formulir 4.b.) Pos ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pelapor, dalam ekuivalen ribuan USD, berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pemetaan skala waktu pada formulir -4.a. dan formulir 4.b. adalah sebagai berikut: a. Untuk yang akan jatuh tempo sampai dengan 1 (satu) minggu yang akan datang; b. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) minggu sampai dengan 2 minggu yang akan datang; c. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 2 (dua) minggu sampai dengan 1 bulan yang akan datang; d. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan yang akan datang; II-24 64

e. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan yang akan datang; f. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan yang akan datang; g. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan yang akan datang. 3. Saldo Kolom ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan, dalam rupiah untuk formulir-4.a dan ekuivalen ribuan USD untuk formulir-4.b. Jumlah saldo untuk masing-masing pos harus sama dengan jumlah seluruh skala waktu atas masing-masing pos. PENJELASAN POS-POS MATURITY PROFILE DALAM RUPIAH (Formulir 4.a.): POS POS NERACA Yang dimasukkan dalam pos-pos neraca adalah hanya pos-pos dengan karakteristik memiliki arus kas masuk dan/atau arus kas keluar, sehingga tidak seluruh pos di neraca dimasukkan dalam laporan ini. Contoh pos neraca yang tidak dimasukkan dalam laporan ini antara lain aset tetap, AYDA, properti terbengkalai, penyertaan, dan modal. A. ASET Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos aset dalam rupiah adalah pos-pos aset dalam rupiah sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos aset dalam rupiah yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut: 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. SBI b. Giro II-25 65

c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Penempatan pada Bank Indonesia yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 3. Penempatan pada bank lain 4. Surat Berharga Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) juga termasuk dalam pos Surat Berharga. Rincian pos Surat Berharga meliputi: a. SUN 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piutang b. Surat Berharga Korporasi 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piutang c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 5. Kredit Yang Diberikan a. belum jatuh tempo diisi sesuai jumlah kredit yang belum jatuh tempo berdasarkan kontrak. b. sudah jatuh tempo diisi berdasarkan perkiraan diperolehnya pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. II-25.a 66

6. Tagihan Lainnya a. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Tagihan Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6. B. KEWAJIBAN Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos kewajiban dalam rupiah adalah pos-pos kewajiban dalam rupiah sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos kewajiban dalam rupiah yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut : 1. Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka 1) Deposit on call 2) Deposito berjangka 3) Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Simpanan Berjangka yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari angka 1) dan angka 2). II-25.b 67

2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 3. Kewajiban kepada bank lain 4. Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah Surat Berharga subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang Diterbitkan yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 5. Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah pinjaman subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Pinjaman yang Diterima yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. 6. Kewajiban Lainnya a. Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Kewajiban Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6. Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum. II-25.c 68

POS-POS REKENING ADMINISTRATIF Yang dimasukkan dalam pos-pos rekening administratif adalah hanya bagian dari pos tersebut yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan atau kewajiban). A. TAGIHAN REKENING ADMINISTRATIF 1. Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif c. Lainnya 2. Kontijensi Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah tagihan komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. Seluruh tagihan kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan). B. KEWAJIBAN REKENING ADMINISTRATIF 1. Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik Fasilitas kredit yang belum ditarik meliputi fasilitas kepada nasabah dan bank lain. Fasilitas tersebut juga meliputi fasilitas committed dan uncommitted. b. Irrevocable L/C yang masih berjalan Irrevocable L/C yang masih berjalan meliputi LC luar negeri dan L/C dalam negeri. c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot II-25.d 69

2) Derivatif d. Lainnya 2. Kontijensi Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a sampai dengan huruf c. Seluruh kewajiban kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban). Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum. PENJELASAN POS-POS MATURITY PROFILE DALAM VALUTA ASING (Formulir 4.b.): POS POS NERACA Yang dimasukkan dalam pos-pos neraca adalah hanya pos-pos dengan karakteristik memiliki arus kas masuk dan/atau arus kas keluar, sehingga tidak seluruh pos di neraca dimasukkan dalam laporan ini. Contoh pos neraca yang tidak dimasukkan dalam laporan ini antara lain aset tetap, AYDA, properti terbengkalai, penyertaan, dan modal. A. ASET Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos aset dalam valuta asing adalah pos-pos aset dalam valuta asing sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos aset dalam valuta asing yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut: 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain II-25.e 70

4. Surat Berharga Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) juga termasuk dalam pos Surat Berharga. Rincian pos Surat Berharga meliputi: a. Surat Berharga Korporasi 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piutang b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. 5. Kredit Yang Diberikan a. belum jatuh tempo diisi sesuai jumlah kredit yang belum jatuh tempo berdasarkan kontrak. b. sudah jatuh tempo diisi berdasarkan perkiraan diperolehnya pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. 6. Tagihan Lainnya a. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Tagihan Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6. II-25.f 71

B. KEWAJIBAN Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos kewajiban dalam valuta asing adalah pos-pos kewajiban dalam valuta asing sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos kewajiban dalam valuta asing yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut: 1. Dana Pihak ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka 1) Deposit on call 2) Deposito berjangka 3) Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Simpanan Berjangka yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari angka 1) dan angka 2). 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 3. Kewajiban kepada bank lain 4. Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah Surat Berharga subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang Diterbitkan yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. II-25.g 72

5. Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah pinjaman subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Pinjaman yang Diterima yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. 6. Kewajiban Lainnya a. Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Kewajiban Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6. Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum. POS-POS REKENING ADMINISTRATIF Yang dimasukkan dalam pos-pos rekening administratif adalah hanya bagian dari pos tersebut yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan atau kewajiban). A. TAGIHAN REKENING ADMINISTRATIF 1. Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. II-25.h 73

c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah tagihan komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 2. Kontijensi Seluruh tagihan kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan). B. KEWAJIBAN REKENING ADMINISTRATIF 1. Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik Fasilitas kredit yang belum ditarik meliputi fasilitas kepada nasabah dan bank lain. Fasilitas tersebut juga meliputi fasilitas committed dan uncommitted. b. Irrevocable L/C yang masih berjalan Irrevocable L/C yang masih berjalan meliputi LC luar negeri dan L/C dalam negeri. c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif d. Lainnya Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a sampai dengan huruf c. 2. Kontijensi Seluruh kewajiban kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban). Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum. II-25.i 74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

Formulir 8 LAPORAN KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI PADA BULAN LAPORAN Formulir 8 SEBELUM RESTRUKTURISASI SETELAH RESTRUKTURISASI Tungga Bunga Cara kan Admini Nama NPWP Alamat Nilai Agunan Plafon Saldo Jangka Waktu Saldo Jenis Bunga strasi Jangka Waktu Kerugian Restrukturisasi Suku Kualitas Jenis Suku Kualitas Nilai Plafon Kredit valuta (On (Off Bunga Kredit Kredit Valuta Bunga Kredit Agunan Restruktu Balance Balance risasi Jatuh Jatuh Sheet) Sheet) Mulai Waktu Mulai Waktu I. II III IV V VI VII VIII IX X.1. X.2. XI XII XIII XIV XV XVI XVII.1 XVII.2 XVIII XIX XX XXI Total Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan ini Saldo Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan lalu Saldo Kumulatif Kredit yang Direkstrukturisasi II-48 101

FORMULIR 8 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI PADA BULAN LAPORAN Dalam formulir ini dilaporkan seluruh restrukturisasi kredit dalam rupiah dan valuta asing yang telah dilakukan dalam bulan laporan. Yang dimaksud dengan restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui : a. Penurunan suku bunga kredit; b. Perpanjangan jangka waktu kredit; c. Pengurangan tunggakan pokok kredit; d. Pengurangan tunggakan bunga kredit; e. Penambahan fasilitas kredit; dan atau f. Konversi kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. Nama. Kolom ini diisi nama debitur, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Debitur Perorangan Kolom ini diisi dengan nama perorangan secara lengkap (tidak disingkat) dengan ketentuan : i. Debitur perorangan sebagaimana tercantum dalam KTP. Jika yang tercantum dalam KTP terdapat bagian nama yang disingkat harus diisi secara lengkap. Termasuk dalam pengertian debitur perorangan adalah usaha dagang (UD, PO, dan lain-lain), industri, atau usaha lainnya yang NPWPnya menjadi satu dengan NPWP perorangan. Nama debitur, tidak melebihi 30 karakter dan tidak mengandung tanda baca termasuk tanda petik ( ). Apabila nama perorangan mempunyai lebih dari satu kata, maka antara kata berikutnya harus menggunakan spasi. ii. Diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam KTP. Dalam hal usaha dagang, industri, atau usaha lainnya yang dimiliki perorangan, nama yang diisi adalah nama pemilik sesuai dengan yang tercantum dalam KTP. Dimulai dengan nama diri, diikuti dengan nama keluarga atau nama marga. iii. Tidak boleh dimulai dengan singkatan. iv. Nama keluarga atau marga (bila dicantumkan sesuai KTP) diketik penuh/lengkap. v. Nama debitur yang mengunakan kata bin/binti sebagaimana tercantum dalam KTP juga harus diisi secara lengkap pada kolom nama. b. Debitur Badan Usaha Kolom ini diisi nama badan usaha sebagai berikut : (i) Debitur badan usaha atau lembaga sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP/Akte. Nama II-49 102

Formulir 8 (ii) debitur tidak melebihi 30 karakter, dan tidak mengandung tanda baca termasuk tanda petik ( ). Apabila nama debitur badan usaha mempunyai lebih dari satu kata, maka antara kata berikutnya harus menggunakan spasi. Diisi sesuai dengan nama badan usaha yang tercantum dalam kartu NPWP atau Akte (tidak termasuk bentuk badan usaha). Pengisiannya tidak boleh disingkat. Jenis badan usaha, seperti PT., CV., FA., PERSERO, dll diisi dibelakang nama badan usaha. Contoh : Artha Mandiri P.T., Sinar Terang Sejati Persero dll. c. Debitur Kelompok Kolom ini diisi dengan nama kelompok dengan ketentuan pengisian sesuai dengan pengisian debitur perorangan. Yang dimaksud debitur kelompok adalah debitur yang anggotanya dibentuk atas dasar kepentingan bersama dan dipimpin oleh seorang ketua dan bukan berbentuk badan usaha yang memperoleh satu/lebih fasilitas penyediaan dana. Contoh : Kelompok Tani Nelayan Andrawina, diisi dengan nama Kelompok Tani Nelayan Andrawina. II. NPWP NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat.ketentuan pencantuman NPWP sesuai ketentuan pajak yang berlaku. Kolom NPWP diisi secara lengkap sesuai dengan cara penomoran yang tercantum dalam kartu NPWP (14/ 15 digit tanpa titik). III. Alamat Kolom ini diisi alamat debitur yang direstrukturisasi termasuk kata JALAN, DESA, PERUMAHAN, KOMPLEK, GEDUNG, WISMA, dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP atau KTP bagi debitur yang tidak wajib memiliki NPWP. IV. Cara Restrukturisasi, diisi dengan sandi : No. Cara Restrukturisasi Sandi 1. Penurunan suku bunga kredit 1 2. Perpanjangan jangka waktu kredit 2 3. Pengurangan tunggakan pokok kredit 3 4. Pengurangan tunggakan bunga kredit 4 5. Penambahan fasilitas kredit 5 6. Konversi Kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara 6 7. Penambahan fasilitas kredit dan pengurangan tunggakan bunga kredit 7 8. Penambahan fasilitas kredit dan perpanjangan jangka waktu kredit 8 9. Penambahan fasilitas kredit dan penurunan suku bunga kredit 9 10. Penambahan fasilitas kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit dan penurunan 10 suku bunga kredit 11. Penambahan fasilitas kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit dan perpanjangan 11 jangka waktu kredit II-50 103

Formulir 8 V. Plafon Kolom ini diisi dengan plafon kredit sebelum restrukturisasi. Yang dimaksud dengan plafon adalah jumlah maksimum fasilitas yang diterima debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/akad. Pengisian jumlah plafon dalam rupiah maupun valuta asing dinyatakan dalam jutaan rupiah. Plafon untuk fasilitas kredit diisi sebagai berikut: 1. Pembiayaan Bersama/Sindikasi Kolom ini diisi jumlah pangsa plafon masing-masing bank peserta. 2. Kredit Lainnya Kolom ini diisi jumlah maksimum fasilitas yang tercantum dalam surat perjanjian. VI. VII. Saldo Kredit Kolom ini diisi jumlah baki debet (dalam jutaan rupiah) pada akhir bulan laporan masing-masing rekening sebelum kredit direstrukturisasi. Jika baki debet dalam valuta asing, maka baki debet yang diisikan merupakan penjabaran nilai valuta asing ke dalam nilai rupiah berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Jenis Valuta Kolom ini diisi dengan jenis valuta dari kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada debitur sebelum direstrukturisasi. Adapun jenis valuta ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta sebagaimana pada lampiran IV. Apabila bank pelapor memberikan fasilitas kredit dalam valuta asing, namun dalam penarikannya bank memberikan dalam valuta rupiah (multi currency), kredit tersebut dilaporkan sebagai valuta asing sesuai dengan akad kredit yang bersangkutan. Contoh : Sesuai dengan perjanjian, plafond kredit diberikan dalam USD, namun kredit tersebut dapat dicairkan dalam mata uang rupiah. Kredit ini diperlakukan sebagai piutang/pembiayaan dalam valuta asing, dan kolom Jenis Valuta diisi dengan sandi 840 (USD). VIII. IX. Tunggakan Bunga Kolom ini diisi dengan tunggakan bunga yang tercatat di neraca sebelum kredit direstrukturisasi Bunga Administrasi Kolom ini diisi dengan kewajiban pembayaran bunga debitur yang tercatat dalam rekening administratif sebelum kredit direstrukturisasi X. Jangka waktu 1. Bulan dan Tahun Mulai Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun awal penyediaan fasilitas kredit sebelum kredit direstrukturisasi sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. 2. Bulan dan Tahun Jatuh Tempo Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun jatuh tempo penyediaan fasilitas kredit sebelum kredit direstrukturisasi sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. II-51 104

Formulir 8 XI. XII. Suku Bunga Kolom ini diisi dengan suku bunga terakhir sebelum kredit direstrukturisasi. Kualitas Kredit Kolom ini diisi dengan kualitas kredit sebelum dilakukan restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Kolom ini diisi dengan sandi : No. Kualitas Kredit Sandi 1. Lancar 1 2. Dalam Perhatian Khusus 2 3. Kurang Lancar 3 4. Diragukan 4 5. Macet 5 XIII. XIV. XV. XVI. XVII. Nilai Agunan Kolom ini diisi dengan nilai agunan terakhir sebelum kredit direstrukturisasi. Plafon Kolom ini diisi dengan plafon kredit setelah restrukturisasi. Saldo Kredit Kolom ini diisi dengan baki debet akhir bulan laporan setelah kredit direstrukturisasi. Jenis Valuta Kolom ini diisi jenis valuta dari kredit yang telah direstrukturisasi. Adapun jenis valuta ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta sebagaimana pada lampiran IV. Jangka waktu 1. Bulan dan Tahun Mulai Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun awal perjanjian kredit baru sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. 2. Bulan dan Tahun Jatuh Tempo Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun jatuh tempo perjanjian kredit baru sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. XVIII. XIX. Suku Bunga Kolom ini diisi dengan suku bunga terakhir setelah kredit direstrukturisasi Kualitas Kredit Kolom ini diisi dengan kualitas kredit setelah dilakukan restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Kolom ini diisi dengan sandi : No. Kualitas Kredit Sandi 1. Lancar 1 2. Dalam Perhatian Khusus 2 3. Kurang Lancar 3 II-52 105

Formulir 8 4. Diragukan 4 5. Macet 5 XX. XXI. XXII. XXIII. XXIV. Nilai Agunan Kolom ini diisi dengan nilai agunan terakhir setelah kredit direstrukturisasi. Kerugian Restrukturisasi Kolom ini diisi dengan nilai kerugian karena restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Total Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan Ini Kolom ini diisi dengan penjumlahan baki debet seluruh kredit yang direstrukturisasi selama bulan laporan. Saldo Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan Lalu Kolom ini diisi dengan baki debet dari seluruh kredit yang direstrukturisasi pada laporan bulan lalu. Saldo Kumulatif Kredit Yang Direstrukturisasi Kolom ini diisi dengan total baki debet kredit yang direstrukturisasi. II-53 106

Formulir 9.a. Risiko Spesifik Eksposur Surat Berharga (Trading Book) No. 1 Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Pemerintah Indonesia 10000 0% 2 3 4. Surat Berharga dan Instrumen Derivatif dengan surat berharga sebagai instrumen yang mendasari: Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Pemerintah Negara Lain a. peringkat AAA s.d AA- 21000 0% b. peringkat A+ s.d BBB- dengan: i. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 6 bulan ii. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 6 bulan sampai dengan 24 bulan 21100 0,25% 21200 1% iii. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 24 bulan 21300 1,60% c. peringkat BB+ s.d B- 22000 8% d. peringkat kurang dari B- 23000 12% e. tanpa peringkat 29000 8% Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Kualifikasi dengan: a. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 6 bulan b. 31000 0,25% 32000 1% c. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 24 bulan 33000 1,60% a. diterbitkan oleh Korporasi, dengan: i. peringkat jangka pendek A-1 41100 1,60% ii. peringkat jangka pendek A-2 41200 4,00% iii. peringkat jangka pendek A-3 41300 8,00% iv. peringkat jangka pendek kurang dari A-3 41400 12,00% v. peringkat AAA s.d AA- 41500 1,60% vi. peringkat A+ s.d A- 41600 4,00% vii. peringkat BBB+ s.d BB- 41700 8,00% viii. peringkat kurang dari BB- 41800 12,00% ix. tanpa peringkat 41900 12,00% b. diterbitkan oleh Bank: c. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 6 bulan sampai dengan 24 bulan Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Lainnya i. Tagihan Jangka Pendek ii. 1) peringkat jangka pendek kurang dari A-3 42110 12,00% 2) peringkat BB+ s.d B- 42120 4,00% 3) peringkat kurang dari B- 42130 12,00% 4) tanpa peringkat 42190 4,00% Tagihan Jangka Panjang 1) peringkat jangka pendek kurang dari A-3 42210 12,00% 2) peringkat BB+ s.d B- 42220 8,00% 3) peringkat kurang dari B- 42230 12,00% 4) tanpa peringkat 42290 8,00% diterbitkan oleh entitas sektor publik dan bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional dengan: i. peringkat BB+ s.d B- 43100 8,00% ii. peringkat kurang dari B- 43200 12,00% iii. tanpa peringkat 43900 8,00% Sandi Total Beban Modal Posisi (capital charge ) untuk Bobot Risiko Spesifik TOTAL Risiko (berdasarkan posisi bruto, Long Short yaitu posisi long ditambah posisi short ) I II III IV V TOTAL 50000 KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN MULYA E. SIREGAR II-54 107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

1 2 3 4 5 6 Formulir 9.i Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sandi Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku 29010 mengenai KPMM)* Modal Inti (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* 29015 Modal Pelengkap (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai 29020 KPMM)* Faktor Pengurang Modal 29025 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit 29030 TOTAL ATMR RISIKO PASAR 29035 (Jutaan Rp) a. Perhitungan Beban Modal Menggunakan Metode Standar Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar Risiko Perubahan Harga Option Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR) Risiko Spesifik Risiko Umum Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar b. Perhitungan Beban Modal Menggunakan Model Internal Risiko Spesifik Risiko Umum Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR) 7 Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal) 29040 8 Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk 29045 Modal Pelengkap Tambahan) 9 Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan 29050 a.kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap 29055 10 11 12 13 14 15 16 17 b.pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman 29060 Subordinasi yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar 29065 TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan) 29070 ATMR untuk RISIKO KREDIT 29071 ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL 29072 ATMR untuk RISIKO PASAR 29073 TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR) 29080 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum setelah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional, 29085 dan Risiko Pasar Rasio Kelebihan Modal Pelengkap Tambahan 29090 * Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia II-65.d 122

1 2 3 4 5 6 Formulir 9.j Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi) Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi) Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* 29010 Modal Inti (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* 29015 Modal Pelengkap (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* 29020 Faktor Pengurang Modal 29025 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit 29030 TOTAL ATMR RISIKO PASAR 29035 a. Perhitungan Beban Modal menggunakan Metode Standar Sandi (Jutaan Rp) Risiko Suku Bunga Risiko Spesifik Risiko Umum Risiko Nilai Tukar Risiko Ekuitas Risiko Spesifik Risiko Umum Risiko Komoditas Risiko Suku Bunga Risiko Perubahan Harga Option Risiko Nilai Tukar Risiko Ekuitas Risiko Komoditas Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR) b. Perhitungan Beban Modal menggunakan Model Internal Risiko Spesifik Risiko Umum Total 12,5 x Total (Ekuivalen ATMR) 7 Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal) 29040 8 Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk Modal Pelengkap Tambahan) 9 Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan 29050 a.kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap 29055 b.pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman Subordinasi yang dapat 29060 diperhitungkan sebagai komponen modal 10 11 12 13 14 15 16 Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan) ATMR untuk RISIKO KREDIT ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL ATMR untuk RISIKO PASAR TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum setelah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar 29065 29070 29071 29072 29073 29080 29085 29045 17 Rasio Kelebihan Modal Pelengkap Tambahan 29090 * Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia II-65.e 123

124

125

126

127

128

Formulir 10 LAPORAN DEPOSAN DAN DEBITUR INTI No. Keterangan SANDI I DEPOSAN INTI 1. Deposan Inti bulan ini (A) 33010 a. Giro 33012 b. Tabungan 33014 c. Deposito 33016 2. Total Dana Pihak Ketiga (B) 33020 3. Persentase Deposan Inti (A / B ) x 100% 33030 4. Deposan Inti bulan sebelumnya (C) 33040 5. Persentase Pertumbuhan Deposan Inti ((A C) / C ) x 100% 33050 Nominal (Dalam Jutaan Rupiah) Keterangan II-67 II DEBITUR INTI 33060 1. Kredit kepada Debitur Inti (D) 33070 2. Total Kredit (E) 33080 3. Persentase Debitur Inti (D / E) x 100% 33090 Formulir 10 129

FORMULIR 10 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN DEPOSAN DAN DEBITUR INTI PADA BULAN LAPORAN Pada formulir ini dilaporkan : 1. Jumlah dana milik Deposan Inti yaitu 10, 25, atau 50 depositors terbesar sesuai total aset Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, sebagai berikut: a. Bank dengan total aset sampai dengan 1 trilyun rupiah, deposan inti = 10 deposan b. Bank dengan total aset antara 1 trilyun rupiah sampai dengan 10 trilyun rupiah, deposan inti = 25 deposan c. Bank dengan total aset lebih besar dari 10 trilyun rupiah, deposan inti = 50 deposan. Posisi dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Deposan Inti tersebut di atas dirinci dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan berjangka (deposito) dalam rupiah dan valuta asing sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor pada bulan laporan. Yang dimaksud Deposan adalah nasabah yang memiliki giro,tabungan, dan atau deposito. Misalnya PT X memiliki giro sebesar Rp.100 milyar, tabungan sebesar Rp.10 milyar, dan deposito sebesar Rp.50 milyar sehingga secara total PT X memiliki simpanan di bank sebesar Rp.160 milyar dan merupakan 25 depositor terbesar dengan asumsi total aset bank sebesar Rp. 10 trilyun. 2. Posisi kredit kepada Debitur Inti yaitu 10,15 atau 25 debitur/grup (one obligor concept) di luar pihak terkait sesuai total aset Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, sebagai berikut: a. Bank dengan total aset sampai dengan 1 trilyun rupiah, debitur inti = 10 debitur/grup b. Bank dengan total aset antara 1 trilyun rupiah sampai dengan 10 trilyun rupiah, debitur inti = 15 debitur/ grup c. Bank dengan total aset lebih besar dari 10 trilyun rupiah, debitur inti = 25 debitur/grup PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. DEPOSAN INTI 1. Deposan Inti Bulan ini Baris ini diisi secara sistem dengan total dana milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing pada bulan laporan yang dirinci menurut giro, tabungan dan deposito. a. Giro. Baris ini diisi jumlah giro milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing. II-68 130

Formulir 10 b. Tabungan. Baris ini diisi jumlah tabungan milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing. c. Deposito. Baris ini diisi jumlah deposito milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing. Penjelasan mengenai giro, tabungan dan deposito (simpanan berjangka) sebagaimana penjelasan dalam Formulir-1, Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing. 2. Total Dana Pihak Ketiga Baris ini diisi seluruh dana milik pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing dalam bentuk giro, tabungan dan deposito sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). 3. Persentase Deposan Inti Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Deposan inti dibagi dengan total dana pihak ketiga di bank pelapor dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan : DPK Deposan Inti x 100% Total DPK 4. Deposan Inti bulan sebelumnya Baris ini diisi dengan total dana milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing pada bulan sebelum bulan laporan. 5. Persentase Pertumbuhan Deposan Inti Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan laporan dikurangi dengan jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan sebelumnya dibagi dengan jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan sebelumnya dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan : (DPK Deposan Inti bulan laporan DPK Deposan Inti bulan sebelumnya ) x 100% DPK Deposan Inti bulan sebelumnya II. DEBITUR INTI 1. Kredit Kepada Debitur Inti Baris ini diisi dengan total baki debet (outstanding) kredit kepada Debitur Inti. 2. Total Kredit Baris ini diisi dengan baki debet seluruh kredit dalam rupiah dan valuta asing sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). II-69 131

Kredit Debitur Inti x 100% Formulir 10 3. Persentase Debitur Inti Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu baki debet kredit kepada Debitur inti dibagi dengan total kredit dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan : Total Kredit II-70 132

Formulir 11 LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK - NILAI TUKAR Formulir 11 (Dalam Jutaan Rupiah) No. BUSINESS LINE/ AKTIVITAS FUNGSIONAL CURRENCY USD GBP SGD HKD JPY AUD EURO MYR OTHERS 1. LENDING (Long) 2. TREASURY & INVESTMENT a. Long b. Short II-71 3. TRADE FINANCE & BANK GUARANTEE a. Long b. Short 4. FUNDING & DEBT INSTRUMENT (Short) 5. LAIN-LAIN a. Long b. Short Keterangan Diisi dengan posisi bulan laporan berdasarkan valuta dan aktivitas fungsional baik yang tercatat di banking book maupun di trading book 133

FORMULIR 11 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK NILAI TUKAR Pada formulir ini dilaporkan eksposur bank yang dipengaruhi oleh risiko pasar - nilai tukar yang disajikan berdasarkan aktivitas fungsional bank pelapor. Form ini digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan bank untuk faktor sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. Lending Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk lending menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. II. III. IV. Treasury & Investment Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk treasury atau investment untuk posisi long atau short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. Trade Finance & Bank Guarantee Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk trade finance dan bank guarantee untuk posisi long maupun short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. Funding & Debt Instrument Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk funding atau debt instrument untuk posisi short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. V. Lain-lain Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank selain pada angka romawi I s.d. IV untuk posisi long maupun short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya. II-72 134

Formulir 12 Formulir 12 LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK SUKU BUNGA (Dalam Jutaan Rupiah) SKALA WAKTU Sandi NOMINAL AKTIVA AKTIVA PASIVA PASIVA RUPIAH VALAS RUPIAH VALAS I II III IV ZONA 1 Sampai dengan bulan 1 11 >1-3 bulan 12 >3-6 bulan 13 >6-12 bulan 14 ZONA 2 >1-2 tahun 21 >2-3 tahun 22 >3-4 tahun 23 ZONA 3 >4-5 tahun 35 >5-7 tahun 37 >7-10 tahun 40 >10-15 tahun 45 >15-20 tahun 50 lebih dari 20 tahun 60 II-73 135

FORMULIR 12 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK SUKU BUNGA Pada formulir ini dilaporkan eksposur bank dalam rupiah maupun valuta asing yang dipengaruhi oleh risiko pasar - suku bunga yang dipetakan berdasarkan jatuh tempo (zona). Form ini digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan bank untuk faktor sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) akibat perubahan suku bunga. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I. ZONA 1 Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 1) sebagai berikut : Sampai dengan 1 bulan lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan lebih dari 3 bulan sampai dengan 6 bulan lebih dari 6 bulan sampai dengan 12 bulan II. Zona 2 Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 2) sebagai berikut : lebih dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun lebih dari 2 tahun sampai dengan 3 tahun lebih dari 3 tahun sampai dengan 4 tahun III. Zona 3 Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 3) sebagai berikut : lebih dari 4 tahun sampai dengan 5 tahun lebih dari 5 tahun sampai dengan 7 tahun lebih dari 7 tahun sampai dengan 10 tahun lebih dari 10 tahun sampai dengan 15 tahun lebih dari 15 tahun sampai dengan 20 tahun lebih dari 20 tahun II-74 136

Formulir 13.a Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Individual 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi. No Kategori Portofolio Sandi Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih I II III (I- II) 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10110 1) Penempatan pada Bank Indonesia 10111 2) Surat Berharga 10112 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10113 4) Kredit yang diberikan 10114 5) Tagihan Lainnya 10115 6) Tagihan Bunga yang belum diterima 10116 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 10120 1) Surat Berharga 10121 2) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10122 3) Tagihan Akseptasi 10123 4) Kredit yang diberikan 10124 5) Tagihan Lainnya 10125 6) Tagihan Bunga yang belum diterima 10126 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 10200 a. Surat Berharga 10210 b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10220 c. Tagihan Akseptasi 10230 d. Kredit yang diberikan 10240 e. Tagihan Lainnya 10250 f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10260 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 10300 a. Surat Berharga 10310 b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10320 c. Tagihan Akseptasi 10330 d. Kredit yang diberikan 10340 e. Tagihan Lainnya 10350 f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10360 4. Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek 10410 1) Penempatan pada Bank lain 10411 2) Surat Berharga 10412 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10413 4) Tagihan Akseptasi 10414 5) Kredit yang diberikan 10415 6) Tagihan Lainnya 10416 7) Tagihan Bunga yang belum diterima 10417 b. Tagihan Jangka Panjang 10420 1) Penempatan pada Bank lain 10421 2) Surat Berharga 10422 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10423 4) Tagihan Akseptasi 10424 5) Kredit yang diberikan 10425 6) Tagihan Lainnya 10426 7) Tagihan Bunga yang belum diterima 10427 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 10500 a. Kredit yang diberikan 10510 b. Tagihan Bunga yang belum diterima 10520 6. Kredit Beragun Properti Komersial 10600 a. Kredit yang diberikan 10610 b. Tagihan Bunga yang belum diterima 10620 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 10700 a. Kredit yang diberikan 10710 b. Tagihan Bunga yang belum diterima 10720 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 10800 a. Tagihan Akseptasi 10810 b. Kredit yang diberikan 10820 c. Tagihan Lainnya 10830 d. Tagihan Bunga yang belum diterima 10840 II-75 137

Lanjutan Formulir 13.a No Kategori Portofolio Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih 9. Tagihan Kepada Korporasi 10900 a. Surat Berharga 10910 b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10920 c. Tagihan Akseptasi 10930 d. Kredit yang diberikan 10940 e. Tagihan Lainnya 10950 f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10960 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 11010 b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 11020 1) Penempatan pada Bank lain 11021 2) Surat Berharga 11022 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 11023 4) Tagihan Akseptasi 11024 5) Kredit yang diberikan 11025 6) Tagihan Lainnya 11026 11. Aset Lainnya 11100 a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin 11110 b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) 11120 1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 11121 2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 11122 3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa 11123 c. Aset tetap dan inventaris Neto 11130 d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) 11140 e. Antar Kantor Neto 11150 f. Lainnya 11160 Total Eksposur untuk Posisi Aset di Neraca 10000 II-76 138

Lanjutan Formulir 13.a 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi dalam Transaksi Rekening Administratif (TRA), kecuali eksposur sekuritisasi a. Kelonggaran Tarik No Kategori Portofolio Sandi Nilai TRA PPA Khusus Nilai TRA Neto 1. Tagihan Kepada Pemerintah 21010 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 21011 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 21012 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 21020 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 21030 4. Tagihan Kepada Bank 21040 a. Tagihan Jangka Pendek 21041 b. Tagihan Jangka Panjang 21042 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 21050 6. Kredit Beragun Properti Komersial 21060 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 21070 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 21080 9. Tagihan Kepada Korporasi 21090 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 21100 a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 21101 b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21102 Total Eksposur untuk Kelonggaran Tarik 21000 I II III (I - II) b. Transaksi Rekening Administratif Lainnya No Kategori Portofolio Sandi Nilai TRA PPA Nilai TRA Neto 1. Tagihan Kepada Pemerintah 22010 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 22011 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 22012 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 22020 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 22030 4. Tagihan Kepada Bank 22040 a. Tagihan Jangka Pendek 22041 b. Tagihan Jangka Panjang 22042 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 22080 6. Tagihan Kepada Korporasi 22090 Total Eksposur dari Transaksi Rekening Administratif Lainnya 22000 I II III (I - II) II-77 139

Lanjutan Formulir 13.a 3. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) a. Transaksi Repo No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih I 1. Tagihan Kepada Pemerintah 31010 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 31011 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 31012 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 31020 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 31030 4. Tagihan Kepada Bank 31040 a. Tagihan Jangka Pendek 31041 b. Tagihan Jangka Panjang 31042 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 31080 6. Tagihan Kepada Korporasi 31090 Total Eksposur dari Transaksi Repo 31000 b. Transaksi Reverse Repo No Kategori Portofolio Sandi Tagihan CKPN Tagihan Bersih 1. Tagihan kepada Pemerintah 32010 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 32011 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 32012 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 32020 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 32030 4. Tagihan Kepada Bank 32040 a. Tagihan Jangka Pendek 32041 b. Tagihan Jangka Panjang 32042 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 32080 6. Tagihan Kepada Korporasi 32090 Total Eksposur dari Transaksi Reverse Repo 32000 I II III (I - II) c. Transaksi Derivatif Over The Counter (OTC) No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Derivatif 1. Tagihan kepada Pemerintah 33010 a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia 33011 b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain 33012 2. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 33020 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 33030 4. Tagihan kepada Bank Lain 33040 a. Tagihan Jangka Pendek 33041 b. Tagihan Jangka Panjang 33042 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 33080 6. Tagihan kepada Korporasi 33090 Total Eksposur dari Transaksi Derivatif OTC 33000 I II-78 140

Lanjutan Formulir 13.a 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) No Jenis Transaksi Sandi Nilai Eksposur 1. Untuk transaksi yang tergolong Delivery versus Payment (DvP) 40100 a. Bobot Risiko 8% (5-15 hari) 40110 b. Bobot Risiko 50% (16-30 hari) 40120 c. Bobot Risiko 75% (31-45 hari) 40130 d. Bobot Risiko 100% (lebih dari 45 hari) 40140 2. Untuk transaksi yang tergolong Non-delivery versus payment (non-dvp) 40200 Total Eksposur dari Settlement Risk 40000 I 5. Eksposur Sekuritisasi No Sandi 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan 50100 a. First Loss Facility 50110 b. Second Loss Facility 50120 2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 50200 a. Bank merupakan Kreditur Asal 50210 b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50220 3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan 50300 4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 50400 a. Bank merupakan Kreditur Asal 50410 b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50420 5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan 50500 a. Senior Trance 50510 b. Junior Tranche 50520 6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 50600 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehatihatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum. 50700 Total Eksposur dari Transaksi Sekuritisasi Jenis Transaksi 50000 Eksposur Merupakan Eksposur Faktor Pengurang diperhitungkan sebagai Modal ATMR I II 6. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) No Jenis Transaksi Sandi Faktor Pengurang Modal ATMR 1. Total Eksposur 60000 I II II-79 141

Formulir 13.b Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Indiv idual 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi 1.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Tagihan Bersih 10110 I Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10115 0% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10181 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10191 (B) 1.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan Bersih 10120 I II-80 Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA- 10121 0% Peringkat A+ s.d A- 10122 20% Peringkat BBB+ s.d BBB- 10123 50% Peringkat BB+ s.d B- 10124 100% Peringkat dibawah B- 10125 150% Tanpa Peringkat 10129 100% ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10182 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10192 (B) 1.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Bersih 10200 I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA- 10205 20% Peringkat A+ s.d BBB- 10210 50% Peringkat BB+ s.d B- 10215 100% Peringkat dibawah B- 10220 150% Tanpa peringkat 10225 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10280 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10290 (B) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 142

Lanjutan Formulir 13.b 1.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Bersih 10300 I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0% 10305 0% Peringkat AAA s.d AA- 10310 20% Peringkat A+ s.d BBB- 10315 50% Peringkat BB+ s.d B- 10320 100% Peringkat dibawah B- 10325 150% Tanpa Peringkat 10330 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10380 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10390 (B) 1.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan Bersih 10410 I II-81 Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A1 10411 20% Peringkat Jangka Pendek A2 10412 50% Peringkat Jangka Pendek A3 10413 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 10414 150% Peringkat AAA s.d BBB- 10415 20% Peringkat BB+ s.d B- 10416 50% Peringkat dibawah B- 10417 150% Tanpa Peringkat 10419 20% ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10481 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10491 (B) 1.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Tagihan Bersih 10420 I Kategori Sandi Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A1 10421 20% Peringkat Jangka Pendek A2 10422 50% Peringkat Jangka Pendek A3 10423 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 10424 150% Peringkat AAA s.d AA- 10425 20% Peringkat A+ s.d BBB- 10426 50% Peringkat BB+ s.d B- 10427 100% Peringkat dibawah B- 10428 150% Tanpa peringkat 10429 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10482 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10492 (B) 143

Lanjutan Formulir 13.b 1.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal I Tagihan Bersih 10500 0 Kategori Sandi Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X LTV 70% 10505 35% 70% < LTV 80% 10515 40% 80% < LTV 95% 10525 45% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10580 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10590 (B) 1.6. Kredit Beragun Properti Komersial I Tagihan Bersih 10600 0 Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Beragun Properti Komersial 10605 100% ATMR setelah MRK II-82 Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10680 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10690 (B) 1.7. Kredit Pegawai/Pensiunan I Tagihan Bersih 10700 0 Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Pegawai/Pensiunan 10705 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10780 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10790 (B) 1.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel I Tagihan Bersih 10800 0 Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 10805 75% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10880 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10890 (B) 144

Lanjutan Formulir 13.b 1.9. Tagihan Kepada Korporasi I Tagihan Bersih 10900 0 Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A1 10905 20% Peringkat Jangka Pendek A2 10910 50% Peringkat Jangka Pendek A3 10915 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 10920 150% Peringkat AAA s.d AA- 10925 20% Peringkat A+ s.d A- 10930 50% Peringkat BBB+ s.d BB- 10935 100% Peringkat dibawah BB- 10940 150% Tanpa peringkat 10945 100% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10980 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10990 (B) 1.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih I Tagihan Bersih 11000 0 Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II-83 Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Beragun Rumah Tinggal 11005 100% Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 11010 150% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 11080 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 11090 (B) 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi 2.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Kelonggaran Tarik 20110 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20115 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20116 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20117 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20118 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20119 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) Sandi 20120 50% 20121 100% 20125 (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 20130 0% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20181 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20191 (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 145

Lanjutan Formulir 13.b 2.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Sandi Kelonggaran Tarik 20140 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20145 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20146 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20147 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20148 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20149 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20150 50% 20151 100% 20155 (A) Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA- 20161 0% Peringkat A+ s.d A- 20162 20% Peringkat BBB+ s.d BBB- 20163 50% Peringkat BB+ s.d B- 20164 100% Peringkat dibawah B- 20165 150% Tanpa Peringkat 20169 100% ATMR setelah MRK II-84 Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20182 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20192 (C) 2.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Sandi Kelonggaran Tarik 20210 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20215 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20216 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20217 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20218 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20219 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20220 50% 20221 100% 20225 (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA- 20231 20% Peringkat A+ s.d BBB- 20232 50% Peringkat BB+ s.d B- 20233 100% Peringkat dibawah B- 20234 150% Tanpa peringkat 20239 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20280 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20290 (C) Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 146

Lanjutan Formulir 13.b 2.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Sandi Kelonggaran Tarik 20310 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20315 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20316 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20317 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20318 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20319 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20320 50% 20321 100% 20325 (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kriteria Bobot Risiko 0% 20331 0% Peringkat AAA s.d AA- 20332 20% Peringkat A+ s.d BBB- 20333 50% Peringkat BB+ s.d B- 20334 100% Peringkat dibawah B- 20335 150% Tanpa Peringkat 20339 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20380 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20390 (C) II-85 2.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Kelonggaran Tarik 20410 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20415 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20416 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20417 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20418 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20419 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20420 50% 20421 100% 20425 (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A1 20431 20% Peringkat Jangka Pendek A2 20432 50% Peringkat Jangka Pendek A3 20433 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 20434 150% Peringkat AAA s.d BBB- 20435 20% Peringkat BB+ s.d B- 20436 50% Peringkat dibawah B- 20437 150% Tanpa Peringkat 20439 20% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20481 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20491 (C) 147

2.4.b. Lanjutan Tagihan Formulir Kepada Bank 13.b - Tagihan Jangka Panjang Sandi Kelonggaran Tarik 20450 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20455 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20461 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20462 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20463 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20464 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) 20465 50% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20466 100% 20470 (A) II-86 Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A1 20471 20% Peringkat Jangka Pendek A2 20472 50% Peringkat Jangka Pendek A3 20473 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 20474 150% Peringkat AAA s.d AA- 20475 20% Peringkat A+ s.d BBB- 20476 50% Peringkat BB+ s.d B- 20477 100% Peringkat dibawah B- 20478 150% Tanpa peringkat 20479 50% ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20482 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20492 (C) 2.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Sandi Kelonggaran Tarik 20510 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20515 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20520 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20525 50% 20530 (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII LTV 70% 20535 35% 70% < LTV 80% 20540 40% 80% < LTV 95% 20545 45% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20580 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20590 (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 148

Lanjutan Formulir 13.b 2.6. Kredit Beragun Properti Komersial Sandi Kelonggaran Tarik 20610 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20615 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20620 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20625 50% 20630 (A) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Beragun Properti Komersial 20640 100% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20680 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20690 (C) 2.7. Kredit Pegawai/Pensiunan II-87 Kelonggaran Tarik 20710 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20715 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20720 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20725 50% 20730 (A) Sandi Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah Sandi Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% MRK MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Pegawai/Pensiunan 20740 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20780 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20790 (C) 149

Lanjutan Formulir 13.b 2.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Lanjutan Formulir 13.b Sandi Kelonggaran Tarik 20810 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20815 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20820 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20825 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20830 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20835 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) Kategori 20840 50% 20845 100% 20850 (A) Bobot Risiko Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 20855 75% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20880 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20890 (C) 2.9. Tagihan Kepada Korporasi Sandi Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II-88 Sandi Kelonggaran Tarik 20910 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20915 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20920 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20925 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20930 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20935 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) 20940 50% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20945 100% 20950 (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A1 20951 20% Peringkat Jangka Pendek A2 20952 50% Peringkat Jangka Pendek A3 20953 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 20954 150% Peringkat AAA s.d AA- 20955 20% Peringkat A+ s.d A- 20956 50% Peringkat BBB+ s.d BB- 20957 100% Peringkat dibawah BB- 20958 150% Tanpa peringkat 20959 100% ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20980 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20990 (C) 150

Lanjutan Formulir 13.b 2.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Sandi Kelonggaran Tarik - Kredit Beragun Rumah Tinggal 21010 Kelonggaran Tarik - Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21015 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 21020 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 21025 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 21030 50% 21035 (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Beragun Rumah Tinggal 21040 100% Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21045 150% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 21080 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 21090 (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 3.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia II-89 Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo 30110 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30115 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30120 > 5 tahun 30125 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 30126 Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30181 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30191 (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK VI VII VIII IX X ATMR setelah MRK 151

Lanjutan Formulir 13.b 3.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo 30130 0 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30135 0 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30140 0 0 0 > 5 tahun 30145 (A) 0 (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA- 30151 0% Peringkat A+ s.d A- 30152 20% Peringkat BBB+ s.d BBB- 30153 50% Peringkat BB+ s.d B- 30154 100% Peringkat dibawah B- 30155 150% Tanpa Peringkat 30159 100% ATMR setelah MRK II-90 Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30182 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30192 (D) 3.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo 30210 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30215 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30220 > 5 tahun 30225 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA- 30231 20% Peringkat A+ s.d BBB- 30232 50% Peringkat BB+ s.d B- 30233 100% Peringkat dibawah B- 30234 150% Tanpa peringkat 30239 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30280 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30290 (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 152

Lanjutan Formulir 13.b 3.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo 30310 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30315 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30320 > 5 tahun 30325 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih VI VII VIII IX X Kriteria Bobot Risiko 0% 30331 0% Peringkat AAA s.d AA- 30332 20% Peringkat A+ s.d BBB- 30333 50% Peringkat BB+ s.d B- 30334 100% Peringkat dibawah B- 30335 150% Tanpa Peringkat 30339 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30380 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30390 (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II-91 3.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo 30410 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30415 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30420 > 5 tahun 30425 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d BBB- 30431 20% Peringkat BB+ s.d B- 30432 50% Peringkat dibawah B- 30433 150% Tanpa Peringkat 30439 20% ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30481 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30491 (D) 3.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo 30450 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30455 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30460 > 5 tahun 30465 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA- 30471 20% Peringkat A+ s.d BBB- 30472 50% Peringkat BB+ s.d B- 30473 100% Peringkat dibawah B- 30474 150% Tanpa peringkat 30479 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30482 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30492 (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK 153

Lanjutan Formulir 13.b 3.5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo 30810 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30815 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30820 > 5 tahun 30825 (A) (B) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih VI VII VIII IX X Tagihan Portofolio Ritel 30830 75% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30880 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30890 (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II-92 3.6. Tagihan Kepada Korporasi Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas I II III IV V Transaksi Repo 30910 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30915 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30920 > 5 tahun 30925 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum MRK VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA- 30931 20% Peringkat A+ s.d A- 30932 50% Peringkat BBB+ s.d BB- 30933 100% Peringkat dibawah BB- 30934 150% Tanpa peringkat 30939 100% ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30980 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30990 (D) 4. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum Nilai Eksposur 40000 I Kategori Sandi Bobot Risiko Nilai Eksposur ATMR II III IV Peringkat AAA s.d AA- 40010 20% Peringkat A+ s.d A- 40020 50% Peringkat BBB+ s.d BB- 40030 100% Peringkat dibawah BB- 40040 150% Tanpa peringkat Bobot Risiko 20% 40051 20% Bobot Risiko 50% 40052 50% Bobot Risiko 100% 40053 100% Bobot Risiko 150% 40054 150% Total ATMR Risiko Kredit 40070 (A) 154

Formulir 13.c Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Indiv idual 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi No 1. Tagihan Kepada Pemerintah 10100 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10110 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 10120 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 10200 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 10300 4. Tagihan Kepada Bank 10400 a. Tagihan Jangka Pendek 10410 b. Tagihan Jangka Panjang 10420 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 10500 6. Kredit Beragun Properti Komersial 10600 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 10700 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 10800 9. Tagihan Kepada Korporasi 10900 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11000 a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 11010 b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 11020 11. Aset Lainnya 11100 TOTAL Kategori Portofolio a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin 11110 b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) 11120 1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 11121 2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 11122 3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa 11123 c. Aset tetap dan inventaris Neto 11130 d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) 11140 e. Antar Kantor Neto 11150 f. Lainnya 11160 Sandi Tagihan Bersih 10000 ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK I II III 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih 1. Tagihan Kepada Pemerintah 20100 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 20110 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 20120 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 20200 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 20300 4. Tagihan kepada Bank 20400 a. Tagihan Jangka Pendek 20410 b. Tagihan Jangka Panjang 20420 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 20500 6. Kredit Beragun Properti Komersial 20600 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 20700 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 20800 9. Tagihan Kepada Korporasi 20900 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 21000 TOTAL a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 21010 b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21020 20000 ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK I II III II-93 155

Lanjutan Formulir 13.c 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) No Kategori Portofolio 1. Tagihan Kepada Pemerintah 30100 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 30110 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 30120 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 30200 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 30300 4. Tagihan kepada Bank 30400 a. Tagihan Jangka Pendek 30410 b. Tagihan Jangka Panjang 30420 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 30800 6. Tagihan Kepada Korporasi 30900 TOTAL 30000 Sandi Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK I II III 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) No Jenis Transaksi Sandi Nilai Eksposur 1. Delivery versus payment 40100 a. Beban Modal 8% (5-15 hari) 40110 b. Beban Modal 50% (16-30 hari) 40120 c. Beban Modal 75% (31-45 hari) 40130 d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) 40140 2. Non-delivery versus payment 40200 TOTAL 40000 Faktor Pengurang ATMR I II III 5. Eksposur Sekuritisasi No Sandi 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan 50100 a. First Loss Facility 50110 b. Second Loss Facility 50120 2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 50200 a. Bank merupakan Kreditur Asal 50210 b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50220 3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan 50300 4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 50400 a. Bank merupakan Kreditur Asal 50410 b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50420 5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan 50500 a. Senior Trance 50510 b. Junior Tranche 50520 6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 50600 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsipprinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank 50700 umum. TOTAL Jenis Transaksi 50000 Faktor Pengurang Modal I ATMR II 6. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) No Jenis Transaksi Sandi 1. Total Eksposur 60000 Faktor Pengurang I ATMR II 7. Total Pengukuran Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL 71000 (A) 72000 (B) II-94 156

Formulir 13.d Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi. No Kategori Portofolio Sandi Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih I II III (I-II) 1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10110 1) Penempatan pada Bank Indonesia 10111 2) Surat Berharga 10112 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10113 4) Kredit yang diberikan 10114 5) Tagihan Lainnya 10115 6) Tagihan Bunga yang belum diterima 10116 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 10120 1) Surat Berharga 10121 2) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10122 3) Tagihan Akseptasi 10123 4) Kredit yang diberikan 10124 5) Tagihan Lainnya 10125 6) Tagihan Bunga yang belum diterima 10126 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 10200 a. Surat Berharga 10210 b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10220 c. Tagihan Akseptasi 10230 d. Kredit yang diberikan 10240 e. Tagihan Lainnya 10250 f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10260 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 10300 a. Surat Berharga 10310 b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10320 c. Tagihan Akseptasi 10330 d. Kredit yang diberikan 10340 e. Tagihan Lainnya 10350 f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10360 4. Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek 10410 1) Penempatan pada Bank lain 10411 2) Surat Berharga 10412 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10413 4) Tagihan Akseptasi 10414 5) Kredit yang diberikan 10415 6) Tagihan Lainnya 10416 7) Tagihan Bunga yang belum diterima 10417 b. Tagihan Jangka Panjang 10420 1) Penempatan pada Bank lain 10421 2) Surat Berharga 10422 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10423 4) Tagihan Akseptasi 10424 5) Kredit yang diberikan 10425 6) Tagihan Lainnya 10426 7) Tagihan Bunga yang belum diterima 10427 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 10500 a. Kredit yang diberikan 10510 b. Tagihan Bunga yang belum diterima 10520 6. Kredit Beragun Properti Komersial 10600 a. Kredit yang diberikan 10610 b. Tagihan Bunga yang belum diterima 10620 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 10700 a. Kredit yang diberikan 10710 b. Tagihan Bunga yang belum diterima 10720 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 10800 a. Tagihan Akseptasi 10810 b. Kredit yang diberikan 10820 c. Tagihan Lainnya 10830 d. Tagihan Bunga yang belum diterima 10840 II-95 157

Lanjutan Formulir 13.d No Kategori Portofolio Tagihan CKPN atau PPA Khusus Tagihan Bersih 9. Tagihan Kepada Korporasi 10900 a. Surat Berharga 10910 b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 10920 c. Tagihan Akseptasi 10930 d. Kredit yang diberikan 10940 e. Tagihan Lainnya 10950 f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10960 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 11010 b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 11020 1) Penempatan pada Bank lain 11021 2) Surat Berharga 11022 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 11023 4) Tagihan Akseptasi 11024 5) Kredit yang diberikan 11025 6) Tagihan Lainnya 11026 11. Aset Lainnya 11100 a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin 11110 b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) 11120 1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 11121 2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 11122 3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa 11123 c. Aset tetap dan inventaris Neto 11130 d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) 11140 e. Antar Kantor Neto 11150 f. Lainnya 11160 Total Eksposur untuk Posisi Aset di Neraca 10000 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi dalam Transaksi Rekening Administratif (TRA) a. Kelonggaran Tarik No Kategori Portofolio Sandi Nilai TRA PPA Khusus Nilai TRA Neto 1. Tagihan Kepada Pemerintah 21010 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 21011 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 21012 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 21020 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 21030 4. Tagihan Kepada Bank 21040 a. Tagihan Jangka Pendek 21041 b. Tagihan Jangka Panjang 21042 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 21050 6. Kredit Beragun Properti Komersial 21060 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 21070 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 21080 9. Tagihan Kepada Korporasi 21090 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 21100 a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 21101 b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21102 Total Eksposur untuk Kelonggaran Tarik 21000 I II III (I-II) b. Transaksi Rekening Administratif Lainnya No Kategori Portofolio Sandi Nilai TRA PPA Nilai TRA Neto 1. Tagihan Kepada Pemerintah 22010 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 22011 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 22012 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 22020 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 22030 4. Tagihan Kepada Bank 22040 a. Tagihan Jangka Pendek 22041 b. Tagihan Jangka Panjang 22042 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 22080 6. Tagihan Kepada Korporasi 22090 Total Eksposur dari Transaksi Rekening Administratif Lainnya 22000 I II III (I-II) II-96 158

Lanjutan Formulir 13.d 3. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) a. Transaksi Repo No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih I 1. Tagihan Kepada Pemerintah 31010 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 31011 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 31012 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 31020 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 31030 4. Tagihan Kepada Bank 31040 a. Tagihan Jangka Pendek 31041 b. Tagihan Jangka Panjang 31042 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 31080 6. Tagihan Kepada Korporasi 31090 Total Eksposur dari Transaksi Repo 31000 b. Transaksi Reverse Repo No Kategori Portofolio Sandi Tagihan CKPN Tagihan Bersih 1. Tagihan kepada Pemerintah 32010 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 32011 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 32012 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 32020 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 32030 4. Tagihan Kepada Bank 32040 a. Tagihan Jangka Pendek 32041 b. Tagihan Jangka Panjang 32042 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 32080 6. Tagihan Kepada Korporasi 32090 Total Eksposur dari Transaksi Reverse Repo 32000 I II III (I-II) c. Transaksi Derivatif Over The Counter (OTC) No Kategori Portofolio 1. Tagihan kepada Pemerintah 33010 a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia 33011 b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain 33012 2. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 33020 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 33030 4. Tagihan kepada Bank Lain 33040 a. Tagihan Jangka Pendek 33041 b. Tagihan Jangka Panjang 33042 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 33080 6. Tagihan kepada Korporasi 33090 Total Eksposur dari Transaksi Derivatif OTC 33000 Sandi Tagihan Derivatif I 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) No Jenis Transaksi Sandi Nilai Eksposur 1. Untuk transaksi yang tergolong Delivery versus Payment (DvP) 40100 a. Bobot Risiko 8% (5-15 hari) 40110 b. Bobot Risiko 50% (16-30 hari) 40120 c. Bobot Risiko 75% (31-45 hari) 40130 d. Bobot Risiko 100% (lebih dari 45 hari) 40140 2. Untuk transaksi yang tergolong Non-delivery versus payment (non-dvp) 40200 Total Eksposur dari Settlement Risk 40000 I II-97 159

Lanjutan Formulir 13.d 5. Eksposur Sekuritisasi No Sandi 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan 50100 a. First Loss Facility 50110 b. Second Loss Facility 50120 2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 50200 a. Bank merupakan Kreditur Asal 50210 b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50220 3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan 50300 4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 50400 a. Bank merupakan Kreditur Asal 50410 b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50420 5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan 50500 a. Senior Trance 50510 b. Junior Tranche 50520 6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 50600 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehatihatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum. 50700 Total Eksposur dari Transaksi Sekuritisasi Jenis Transaksi 50000 Eksposur Merupakan Faktor Pengurang Modal I Eksposur diperhitungkan sebagai ATMR II 6. Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) No Jenis Transaksi Sandi 1. Total Eksposur 60000 Faktor Pengurang Modal I ATMR II II-98 160

Formulir 13.e Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi 1.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Tagihan Bersih 10110 I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10115 0% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10181 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10191 (B) 1.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah MRK Tagihan Bersih 10120 I II-99 Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA- 10121 0% Peringkat A+ s.d A- 10122 20% Peringkat BBB+ s.d BBB- 10123 50% Peringkat BB+ s.d B- 10124 100% Peringkat dibawah B- 10125 150% Tanpa Peringkat 10129 100% ATMR sebelum ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10182 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10192 (B) 1.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Bersih 10200 I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat AAA s.d AA- 10205 20% Peringkat A+ s.d BBB- 10210 50% Peringkat BB+ s.d B- 10215 100% Peringkat dibawah B- 10220 150% Tanpa peringkat 10225 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10280 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10290 (B) Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum ATMR setelah MRK 161

Lanjutan Formulir 13.e 1.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Bersih 10300 I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0% 10305 0% Peringkat AAA s.d AA- 10310 20% Peringkat A+ s.d BBB- 10315 50% Peringkat BB+ s.d B- 10320 100% Peringkat dibawah B- 10325 150% Tanpa Peringkat 10330 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10380 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10390 (B) 1.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan Bersih 10410 I II-100 Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A1 10411 20% Peringkat Jangka Pendek A2 10412 50% Peringkat Jangka Pendek A3 10413 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 10414 150% Peringkat AAA s.d BBB- 10415 20% Peringkat BB+ s.d B- 10416 50% Peringkat dibawah B- 10417 150% Tanpa Peringkat 10419 20% ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10481 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10491 (B) 1.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Tagihan Bersih 10420 I Kategori Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A1 10421 20% Peringkat Jangka Pendek A2 10422 50% Peringkat Jangka Pendek A3 10423 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 10424 150% Peringkat AAA s.d AA- 10425 20% Peringkat A+ s.d BBB- 10426 50% Peringkat BB+ s.d B- 10427 100% Peringkat dibawah B- 10428 150% Tanpa peringkat 10429 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10482 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10492 (B) 162

Lanjutan Formulir 13.e 1.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Tagihan Bersih 10500 I Kategori Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X LTV 70% 10505 35% 70% < LTV 80% 10515 40% 80% < LTV 95% 10525 45% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10580 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10590 (B) 1.6. Kredit Beragun Properti Komersial Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan Bersih 10600 I Kategori Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Beragun Properti Komersial 10605 100% II-101 Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10680 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10690 (B) 1.7. Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Bersih 10700 I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Pegawai/Pensiunan 10705 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10780 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10790 (B) 1.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Bersih 10800 I Kategori Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK II III IV V VI VII VIII IX X Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 10805 75% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10880 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10890 (B) 163

Lanjutan Formulir 13.e 1.9. Tagihan Kepada Korporasi Tagihan Bersih 10900 I Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% II III IV V VI VII VIII IX X Peringkat Jangka Pendek A1 10905 20% Peringkat Jangka Pendek A2 10910 50% Peringkat Jangka Pendek A3 10915 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 10920 150% Peringkat AAA s.d AA- 10925 20% Peringkat A+ s.d A- 10930 50% Peringkat BBB+ s.d BB- 10935 100% Peringkat dibawah BB- 10940 150% Tanpa peringkat 10945 100% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 10980 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 10990 (B) 1.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK II-102 Tagihan Bersih 11000 Kategori Sandi I Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK II III IV V VI VII VIII IX X Kredit Beragun Rumah Tinggal 11005 100% Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 11010 150% ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 11080 (A) Total ATMR setelah pengakuan MRK 11090 (B) 164

Lanjutan Formulir 13.e 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi 2.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Sandi Kelonggaran Tarik 20110 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20115 Nilai TRA Neto I Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20116 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20117 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20118 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20119 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) 20120 50% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat 20121 100% berharga) 20125 (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 20130 0% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20181 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20191 (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum ATMR setelah MRK II-103 2.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Sandi Kelonggaran Tarik 20140 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20145 Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20146 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20147 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20148 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20149 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) 20150 50% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat 20151 100% berharga) 20155 (A) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA- 20161 0% Peringkat A+ s.d A- 20162 20% Peringkat BBB+ s.d BBB- 20163 50% Peringkat BB+ s.d B- 20164 100% Peringkat dibawah B- 20165 150% Tanpa Peringkat 20169 100% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20182 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20192 (C) Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum ATMR setelah MRK 165

Lanjutan Formulir 13.e 2.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Sandi Kelonggaran Tarik 20210 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20215 Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20216 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20217 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20218 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20219 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20220 50% 20221 100% 20225 (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA- 20231 20% Peringkat A+ s.d BBB- 20232 50% Peringkat BB+ s.d B- 20233 100% Peringkat dibawah B- 20234 150% Tanpa peringkat 20239 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20280 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20290 (C) II-104 2.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Sandi Kelonggaran Tarik 20310 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20315 Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20316 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20317 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20318 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20319 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20320 50% 20321 100% 20325 (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum MRK setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kriteria Bobot Risiko 0% 20331 0% Peringkat AAA s.d AA- 20332 20% Peringkat A+ s.d BBB- 20333 50% Peringkat BB+ s.d B- 20334 100% Peringkat dibawah B- 20335 150% Tanpa Peringkat 20339 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20380 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20390 (C) 166

Lanjutan Formulir 13.e 2.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Kelonggaran Tarik 20410 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20415 Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20416 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20417 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20418 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20419 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20420 50% 20421 100% 20425 (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A1 20431 20% Peringkat Jangka Pendek A2 20432 50% Peringkat Jangka Pendek A3 20433 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 20434 150% Peringkat AAA s.d BBB- 20435 20% Peringkat BB+ s.d B- 20436 50% Peringkat dibawah B- 20437 150% Tanpa Peringkat 20439 20% II-105 Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20481 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20491 (C) 2.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Sandi Kelonggaran Tarik 20450 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20455 Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20461 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20462 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20463 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20464 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20465 50% 20466 100% 20470 (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A1 20471 20% Peringkat Jangka Pendek A2 20472 50% Peringkat Jangka Pendek A3 20473 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 20474 150% Peringkat AAA s.d AA- 20475 20% Peringkat A+ s.d BBB- 20476 50% Peringkat BB+ s.d B- 20477 100% Peringkat dibawah B- 20478 150% Tanpa peringkat 20479 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20482 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20492 (C) 167

Lanjutan Formulir 13.e 2.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Sandi Kelonggaran Tarik 20510 Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20515 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20520 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20525 50% 20530 (A) Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII LTV 70% 20535 35% 70% < LTV 80% 20540 40% 80% < LTV 95% 20545 45% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20580 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20590 (C) 2.6. Kredit Beragun Properti Komersial Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Sandi Kelonggaran Tarik 20610 Nilai TRA Neto (1) II-106 Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20615 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20620 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20625 50% 20630 (A) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih Sandi Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Beragun Properti Komersial 20640 100% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20680 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20690 (C) 2.7. Kredit Pegawai/Pensiunan Bagian Yang Tidak Dijamin ATMR sebelum MRK ATMR setelah MRK Sandi Kelonggaran Tarik 20710 Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20715 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20720 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20725 50% 20730 (A) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih Sandi Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% ATMR sebelum MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Pegawai/Pensiunan 20740 50% ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20780 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20790 (C) 168

2.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Sandi Kelonggaran Tarik 20810 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20815 Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20820 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20825 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20830 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20835 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20840 50% 20845 100% 20850 (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 20855 75% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20880 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20890 (C) 2.9. Tagihan Kepada Korporasi Sandi Kelonggaran Tarik 20910 Transaksi Rekening Adm Lainnya 20915 Nilai TRA Neto (1) II-107 Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 20920 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 20925 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 20930 50% Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) 20935 20% Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga) 20940 50% 20945 100% 20950 (A) Kategori Bobot Risiko Bagian Yang Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) ATMR ATMR Sandi Tagihan Bersih Tidak Dijamin 0% 20% 50% 100% sebelum setelah MRK V VI VII VIII IX X XI XII XIII Peringkat Jangka Pendek A1 20951 20% Peringkat Jangka Pendek A2 20952 50% Peringkat Jangka Pendek A3 20953 100% Peringkat Jangka Pendek lainnya 20954 150% Peringkat AAA s.d AA- 20955 20% Peringkat A+ s.d A- 20956 50% Peringkat BBB+ s.d BB- 20957 100% Peringkat dibawah BB- 20958 150% Tanpa peringkat 20959 100% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 20980 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 20990 (C) 2.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Sandi Kelonggaran Tarik - Kredit Beragun Rumah Tinggal 21010 Kelonggaran Tarik - Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21015 Nilai TRA Neto (1) Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) Nilai TRA Neto FKK Tagihan Bersih Sandi II III IV TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted 21020 0% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian 1 tahun 21025 20% Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun 21030 50% 21035 (A) Bagian Yang Tidak Dijamin Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII IX X XI XII XIII Kredit Beragun Rumah Tinggal 21040 100% Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21045 150% ATMR sebelum ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 21080 (B) Total ATMR setelah pengakuan MRK 21090 (C) 169

Lanjutan Formulir 13.e 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 3.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo 30110 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30115 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30120 0 > 5 tahun 30125 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 30126 Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30181 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30191 (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum ATMR setelah MRK IX X XI XII XIII II-108 3.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo 30130 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30135 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30140 > 5 tahun 30145 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA- 30151 0% Peringkat A+ s.d A- 30152 20% Peringkat BBB+ s.d BBB- 30153 50% Peringkat BB+ s.d B- 30154 100% Peringkat dibawah B- 30155 150% Tanpa Peringkat 30159 100% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30182 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30192 (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum ATMR setelah MRK 170

Lanjutan Formulir 13.e 3.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo 30210 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30215 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30220 > 5 tahun 30225 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA- 30231 20% Peringkat A+ s.d BBB- 30232 50% Peringkat BB+ s.d B- 30233 100% Peringkat dibawah B- 30234 150% Tanpa peringkat 30239 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30280 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30290 (D) Tagihan Bersih setelah MRK 3.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo 30310 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30315 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30320 > 5 tahun 30325 (A) (B) ATMR sebelum ATMR setelah MRK II-109 Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK IX X XI XII XIII Kriteria Bobot Risiko 0% 30331 0% Peringkat AAA s.d AA- 30332 20% Peringkat A+ s.d BBB- 30333 50% Peringkat BB+ s.d B- 30334 100% Peringkat dibawah B- 30335 150% Tanpa Peringkat 30339 50% ATMR sebelum ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30380 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30390 (D) 3.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo 30410 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30415 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30420 > 5 tahun 30425 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d BBB- 30431 20% Peringkat BB+ s.d B- 30432 50% Peringkat dibawah B- 30433 150% Tanpa Peringkat 30439 20% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30481 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30491 (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum ATMR setelah MRK 171

Lanjutan Formulir 13.e 3.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Lanjutan Formulir 13.e Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo 30450 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30455 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30460 > 5 tahun 30465 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA- 30471 20% Peringkat A+ s.d BBB- 30472 50% Peringkat BB+ s.d B- 30473 100% Peringkat dibawah B- 30474 150% Tanpa peringkat 30479 50% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30482 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30492 (D) Tagihan Bersih setelah MRK ATMR sebelum ATMR setelah MRK II-110 3.5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo 30810 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30815 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30820 > 5 tahun 30825 (A) (B) Kategori Bobot Risiko Tagihan Bersih IX X XI XII XIII Tagihan Portofolio Ritel 30830 75% Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30880 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30890 (D) Tagihan Bersih setelah MRK 3.6. Tagihan Kepada Korporasi Perhitungan Potential Future Exposure Jenis Transaksi Sandi Tagihan Derivatif Potential Future Exposure Tagihan Bersih Sisa Jangka Waktu Suku Bunga ilai Tukar dan Em Saham Logam selain Emas Lainnya I II III IV V VI VII VIII Transaksi Repo 30910 < 1 tahun Transaksi Reverse Repo 30915 1 thn s.d 5 thn Transaksi Derivatif 30920 > 5 tahun 30925 (A) (B) Kategori Sandi Bobot Risiko Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK IX X XI XII XIII Peringkat AAA s.d AA- 30931 20% Peringkat A+ s.d A- 30932 50% Peringkat BBB+ s.d BB- 30933 100% Peringkat dibawah BB- 30934 150% Tanpa peringkat 30939 100% ATMR sebelum ATMR sebelum ATMR setelah MRK ATMR setelah MRK Total ATMR sebelum pengakuan MRK 30980 (C) Total ATMR setelah pengakuan MRK 30990 (D) 172

Lanjutan Formulir 13.e 4. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum Nilai Eksposur 40000 I Kategori Sandi Bobot Risiko Nilai Eksposur ATMR II-111 II III IV Peringkat AAA s.d AA- 40010 20% Peringkat A+ s.d A- 40020 50% Peringkat BBB+ s.d BB- 40030 100% Peringkat dibawah BB- 40040 150% Tanpa peringkat Bobot Risiko 20% 40051 20% Bobot Risiko 50% 40052 50% Bobot Risiko 100% 40053 100% Bobot Risiko 150% 40054 150% Total ATMR Risiko Kredit 40070 (A) 0 173

Formulir 13.f Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK MRK I II III 1. Tagihan Kepada Pemerintah 10100 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10110 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 10120 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 10200 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 10300 4. Tagihan Kepada Bank 10400 a. Tagihan Jangka Pendek 10410 b. Tagihan Jangka Panjang 10420 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 10500 6. Kredit Beragun Properti Komersial 10600 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 10700 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 10800 9. Tagihan Kepada Korporasi 10900 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11000 a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 11010 b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 11020 11. Aset Lainnya 11100 a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin 11110 b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) 11120 1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 11121 2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 11122 3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa 11123 c. Aset tetap dan inventaris Neto 11130 d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) 11140 e. Antar Kantor Neto 11150 f. TOTAL Lainnya 11160 10000 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK MRK I II III 1. Tagihan Kepada Pemerintah 20100 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 20110 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 20120 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 20200 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 20300 4. Tagihan kepada Bank 20400 a. Tagihan Jangka Pendek 20410 b. Tagihan Jangka Panjang 20420 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 20500 6. Kredit Beragun Properti Komersial 20600 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 20700 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 20800 9. Tagihan Kepada Korporasi 20900 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 21000 a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 21010 b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 21020 TOTAL 20000 II-112 174

Lanjutan Formulir 13.f 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) No Kategori Portofolio Sandi Tagihan Bersih ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK MRK I II III 1. Tagihan Kepada Pemerintah 30100 a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 30110 b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 30120 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 30200 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 30300 4. Tagihan kepada Bank 30400 a. Tagihan Jangka Pendek 30410 b. Tagihan Jangka Panjang 30420 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 30800 6. Tagihan Kepada Korporasi 30900 TOTAL 30000 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan setelmen (settlement risk) No Jenis Transaksi Sandi Nilai Eksposur 1. Delivery versus payment 40100 a. Beban Modal 8% (5-15 hari) 40110 b. Beban Modal 50% (16-30 hari) 40120 c. Beban Modal 75% (31-45 hari) 40130 d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) 40140 2. Non-delivery versus payment 40200 TOTAL 40000 Faktor Pengurang Modal ATMR I II III 5. Eksposur Sekuritisasi No Jenis Transaksi Sandi 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan 50100 a. First Loss Facility 50110 b. Second Loss Facility 50120 2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 50200 a. Bank merupakan Kreditur Asal 50210 b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50220 3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan 50300 4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 50400 a. Bank merupakan Kreditur Asal 50410 b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 50420 5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan 50500 a. Senior Trance 50510 b. Junior Tranche 50520 6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 50600 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip- 50700 TOTAL 50000 Faktor Pengurang Modal I ATMR II 6. Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) No Jenis Transaksi Sandi 1. Total Eksposur 60000 Faktor Pengurang Modal I ATMR II 7. Total Pengukuran Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL 71000 (A) 72000 (B) II-113 175

Formulir 13.g Pengungkapan & Penjelasan Tambahan II-114 176

FORMULIR 13 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR Pada formulir ini dilaporkan posisi seluruh eksposur yang diperhitungkan dalam risiko kredit, baik bagi Bank secara individual maupun secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak, yang tata cara pengisian formulirnya sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. II-115 177

Formulir 14 TABEL KOMPONEN PERHITUNGAN SUKU BUNGA DASAR KREDIT RUPIAH (PRIME LENDING RATE) (efektif % per tahun) Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate ) Berdasarkan Segmen Kredit No. Komponen 1) Sandi Kredit Kredit Kredit Kredit Konsumsi 2) Korporasi 2) Ritel 2) Mikro 3) KPR Non KPR 4) 1 Harga Pokok Dana untuk Kredit - HPDK (11000+12000+13000+14000) 10000 1.1. Biaya Dana 11000 1.1.1. Biaya Dana Pihak Ketiga 11100 1.1.2. Biaya Dana Bukan Pihak Ketiga 11200 1.1.2.1. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Lain 11210 1.1.2.2. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Indonesia 11220 1.1.2.3. Biaya Dana Surat Berharga 11230 1.1.2.4. Biaya Dana Pinjaman yang Diterima 11240 1.1.2.5. Biaya Dana Kewajiban Antar Kantor 11250 1.1.2.6. Biaya Dana Modal Pinjaman 11260 1.1.3. Biaya Dana Lainnya (sebutkan rinciannya): 11300 1.1.3.1. Biaya Promosi dan Pemasaran terkait Pendanaan 11310 1.1.3.2. Lainnya 11320 1.2. Biaya Jasa 12000 1.3. Biaya Regulasi 13000 1.3.1. Biaya Giro Wajib Minimum (GWM) 13100 1.3.2. Biaya Premi Penjaminan LPS 13200 1.4. HPDK Lainnya (sebutkan rinciannya): 14000 1.4.1. Biaya Kas 14100 1.4.2. Lainnya 14200 2 Biaya Overhead (21000+22000+23000+24000+25000+26000+28000+29000) 20000 2.1. Biaya Tenaga Kerja 21000 2.2. Biaya Pendidikan dan Pelatihan 22000 2.3. Biaya Penelitian dan Pengembangan 23000 2.4. Biaya Sewa 24000 2.5. Biaya Promosi dan Pemasaran 25000 2.5.1. Cash Back 25100 2.5.2. Hadiah 25200 2.5.3. Iklan dan Promosi 25300 2.5.4. Lainnya (sebutkan rinciannya): 25400 2.5.4.1 Sponsorship/Entertainment 25410 2.5.4.2 Lainnya 25420 2.6. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan 26000 2.8. Biaya Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris 28000 2.9. Biaya Overhead Lainnya (sebutkan rinciannya): 29000 2.9.1. Biaya Barang/Jasa dan Administrasi 29100 2.9.2. Lainnya 29200 3 Marjin Keuntungan (Profit Margin ) 30000 Suku Bunga Dasar Kredit - Prime Lending Rate (1+2+3) 40000 4 Estimasi Premi Risiko 50000 Suku Bunga Kredit (1+2+3+4) 60000 Keterangan: 1) Masing-masing komponen diisi sepanjang digunakan untuk membiayai kredit 2) Penggolongan kredit korporasi, kredit ritel dan kredit konsumsi (KPR dan Non KPR) dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh internal bank 3) Penggolongan kredit mikro berpedoman pada definisi usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 4) Tidak termasuk kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) II-116 178

FORMULIR 14 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI LAPORAN PERHITUNGAN SUKU BUNGA DASAR KREDIT RUPIAH (PRIME LENDING RATE) A. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) merupakan suku bunga terendah yang mencerminkan kewajaran biaya yang dikeluarkan oleh Bank termasuk ekspektasi keuntungan yang akan diperoleh. SBDK digunakan sebagai dasar bagi bank dalam menetapkan suku bunga kredit yang akan dikenakan kepada nasabah. B. SBDK dihitung secara per tahun dalam bentuk persentase (%) dan merupakan SBDK efektif (annualized effective rate), yang penghitungannya dilakukan berdasarkan 3 (tiga) komponen yaitu Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK), Biaya Overhead, dan Marjin Keuntungan (Profit Margin). Khusus untuk segmen Kredit Konsumsi KPR, SBDK dihitung untuk suku bunga normal (suku bunga pasar), bukan SBDK selama periode fixed rate (misalnya 1-2 tahun pertama). C. Penghitungan SBDK berlaku untuk jenis Kredit Korporasi, Kredit Ritel, Kredit Mikro dan Kredit Konsumsi. Yang termasuk dalam pengertian jenis Kredit Konsumsi adalah KPR dan Non KPR. Dalam Kredit Konsumsi Non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui Kartu Kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA). D. Penghitungan SBDK hanya berlaku untuk kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah. E. Penghitungan SBDK tidak termasuk komponen estimasi premi risiko, yang merupakan penilaian Bank terhadap prospek pelunasan kredit oleh calon debitur, baik debitur individual maupun kelompok debitur, yang antara lain mempertimbangkan kondisi keuangan, jangka waktu kredit, dan prospek usaha. F. Suku bunga kredit merupakan penjumlahan SBDK dengan estimasi premi risiko. G. Laporan SBDK memuat rincian penghitungan masing-masing komponen SBDK per jenis kredit, komponen estimasi premi risiko, serta suku bunga kredit. II-117 179

H. Laporan perhitungan SBDK dirinci sebagai berikut: 1. Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) Yang dimaksud dengan HPDK adalah beban/biaya yang timbul dari kegiatan penghimpunan dana yang terdiri dari Biaya Dana, Biaya Jasa, Biaya Regulasi, dan HPDK Lainnya. Adapun perhitungan HPDK dirinci sebagai berikut: 1.1. Biaya Dana Yang dimaksud dengan biaya dana adalah biaya dari kewajiban bank kepada penduduk maupun bukan penduduk, yaitu berupa biaya bunga yang timbul dari kewajiban kepada pihak ketiga, kewajiban kepada bukan pihak ketiga dan kewajiban biaya bunga lainnya, dengan rincian sebagai berikut: 1.1.1. Biaya Dana Pihak Ketiga Yang dimaksud dengan biaya dana pihak ketiga adalah seluruh biaya bunga atas kewajiban bank kepada pihak ketiga bukan bank dalam bentuk giro, tabungan, dan simpanan berjangka. 1.1.2. Biaya Dana Bukan Pihak Ketiga Yang dimaksud dengan biaya dana bukan pihak ketiga adalah seluruh biaya bunga atas kewajiban bank kepada bukan pihak ketiga, yang terdiri dari: 1.1.2.1. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Lain Yang dimaksud dengan kewajiban pada bank lain adalah seluruh beban bunga pada bank lain dalam bentuk giro, interbank call money, tabungan, simpanan berjangka, dan lainnya. 1.1.2.2. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Indonesia Yang dimaksud dengan kewajiban pada Bank Indonesia adalah seluruh beban bunga atas pinjaman dari Bank Indonesia. 1.1.2.3. Biaya Dana Surat Berharga Yang dimaksud dengan biaya dana surat berharga adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas penerbitan surat berharga (kepada Bank Indonesia, bank lain, dan/atau pihak ketiga bukan bank). 1.1.2.4. Biaya Dana Pinjaman yang Diterima Yang dimaksud dengan biaya dana pinjaman yang diterima adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas pinjaman yang diterima bank dari bank lain dan/atau pihak ketiga bukan bank. II-118 180

1.1.2.5. Biaya Dana Kewajiban Antar Kantor Yang dimaksud dengan biaya dana kewajiban antar kantor adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas dana yang berasal dari kewajiban antar kantor. 1.1.2.6. Biaya Dana Modal Pinjaman 1.1.3. Biaya Dana Lainnya 1.2. Biaya Jasa Yang dimaksud dengan biaya dana modal pinjaman adalah seluruh beban bunga yang dibayar yang berasal dari penerbitan surat berharga dan/atau pinjaman yang diterima yang memenuhi seluruh persyaratan untuk dapat diperhitungkan sebagai komponen modal sebagaimana diatur dalam ketentuan bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. Yang dimaksud dengan biaya dana lainnya adalah seluruh beban bunga yang dibayar karena kewajiban bank selain butir 1.1.1 dan butir 1.1.2 diatas. 1.1.3.1. Biaya Promosi dan Pemasaran terkait Pendanaan Dalam pos ini dimasukkan seluruh biaya yang dibayar atas kegiatan promosi dan pemasaran yang dilakukan terkait dengan pendanaan (funding) yakni berupa Cash Back, Hadiah, Iklan dan Promosi, serta Lainnya. 1.1.3.2. Lainnya Dalam pos ini antara lain termasuk beban bunga/diskonto yang dibayar bank yang timbul dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo). Sub komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub komponen. Yang dimaksud dengan biaya jasa adalah seluruh biaya yang dibayar karena kewajiban bank yang berhubungan langsung dengan kegiatan pendanaan (funding) bank seperti komisi atau provisi kredit yang dibayar bank karena penerimaan kredit dari bank lain, penerbitan surat berharga, atau lainnya. II-119 181

1.3. Biaya Regulasi Yang dimaksud dengan biaya regulasi adalah seluruh biaya yang dibayar karena kewajiban bank yang dikenakan oleh otoritas kepada bank terkait dengan kegiatan penghimpunan dana (funding), berupa: 1.3.1. Biaya Giro Wajib Minimum (GWM) 1.3.2. Biaya Premi Penjaminan LPS 1.4. HPDK Lainnya Yang dimaksud dengan HPDK lainnya adalah seluruh biaya yang dikeluarkan bank selain yang terdapat pada butir 1.1., 1.2., dan 1.3. diatas. Komponen HPDK Lainnya dibagi menjadi 2 (dua) sub komponen yaitu Biaya Kas dan Lainnya. Sub komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub komponen. 2. Biaya Overhead Yang dimaksud dengan biaya overhead adalah beban operasional bukan bunga yang dikeluarkan untuk kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran kredit termasuk biaya pajak yang harus dibayar. Perhitungan biaya overhead dirinci sebagai berikut: 2.1. Biaya Tenaga Kerja Yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja adalah: a. Gaji pokok, upah beserta tunjangan-tunjangan yang dibayarkan kepada direksi/pengurus harian dan karyawan-karyawan bank, baik yang berstatus pegawai tetap maupun tidak tetap sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan dan potongan-potongan lain. Dalam hal pajak penghasilan ditanggung oleh bank, jumlahnya harus ditambahkan ke dalam pos ini. b. Biaya untuk honorarium komisaris/dewan pengawas bank. c. Seluruh biaya tenaga kerja di luar gaji, upah, dan honorarium, misalnya uang lembur dan perawatan kesehatan. 2.2. Biaya Pendidikan dan Pelatihan Yang dimaksud dengan biaya pendidikan dan pelatihan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka pendidikan dan pelatihan pegawai bank, termasuk kursus dan seminar. Dalam pos ini termasuk pula dilaporkan sumbangan-sumbangan yang diberikan untuk lembaga pendidikan yang mengkhususkan pada pendidikan perbankan. 2.3. Biaya Penelitian dan Pengembangan Yang dimaksud dengan biaya penelitian dan pengembangan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan kegiatan usaha bank. II-120 182

2.4. Biaya Sewa Yang dimaksud dengan biaya sewa adalah biaya sewa yang dibayar oleh bank kepada pihak ketiga, misalnya sewa kantor, sewa rumah, sewa alat-alat, dan sewa perabot. 2.5. Biaya Promosi dan Pemasaran Yang dimaksud dengan biaya promosi dan pemasaran adalah seluruh biaya untuk kegiatan promosi produk/jasa bank namun tidak terkait dengan kegiatan pendanaan (funding), yang dibagi menjadi 4 (empat) komponen yakni Cash Back, Hadiah, Iklan dan Promosi, serta Lainnya. Komponen Lainnya dibagi menjadi 2 (dua) sub komponen yaitu Sponsorship/Entertainment dan Lainnya. Sub komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub komponen. Biaya promosi dan pemasaran yang terkait dengan kegiatan pendanaan (funding) menjadi bagian dari Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) yakni dimasukkan kedalam komponen Biaya Dana Lainnya. 2.6. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Yang dimaksud dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan adalah seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dikeluarkan oleh bank untuk pemeliharaan/perbaikan atas gedung-gedung/rumahrumah, mesin-mesin, alat-alat pengangkutan dan perabot milik bank. 2.8. Biaya Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris Yang dimaksud dengan biaya penyusutan aset tetap dan inventaris adalah beban penyusutan atas aset tetap dan inventaris bank. 2.9. Biaya Overhead Lainnya Yang dimaksud dengan biaya overhead lainnya adalah semua beban operasional bukan bunga yang dikeluarkan atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran kredit selain yang terdapat pada butir 2.1 sampai dengan 2.8 diatas. 3. Marjin Keuntungan (Profit Margin) Yang dimaksud dengan marjin keuntungan (profit margin) adalah marjin keuntungan yang ditetapkan oleh bank dalam kegiatan penyaluran kredit. Penetapan marjin keuntungan tersebut didasarkan pada marjin keuntungan setelah memperhitungkan pajak yang harus dibayar. II-121 183

4. Estimasi Premi Risiko Yang dimaksud dengan estimasi premi risiko adalah perkiraan marjin (margin) yang ditetapkan bank kepada debitur untuk mengkompensasi kemungkinan risiko gagal bayar atas kredit yang diberikan. Estimasi premi risiko tersebut merepresentasikan penilaian bank terhadap prospek pelunasan kredit oleh calon debitur baik debitur individual maupun kelompok debitur, yang antara lain mempertimbangkan kondisi keuangan, jangka waktu kredit, dan prospek usaha. KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN MULYA E. SIREGAR II-122 184

LAMPIRAN iii 185

Lampiran I DAFTAR SANDI BANK I. SANDI BANK DI INDONESIA NO. NAMA BANK SANDI BANK INDONESIA 001 BANK PERSERO 1 BANK RAKYAT INDONESIA 002 2 BANK EKSPOR INDONESIA 003 3 BANK MANDIRI 008 4 BANK NEGARA INDONESIA 009 5 BANK TABUNGAN NEGARA 200 BANK SWASTA NASIONAL DEVISA 1 BANK ANTAR DAERAH 088 2 BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL 037 3 BANK ARTA NIAGA KENCANA 020 4 BANK PERMATA 013 5 BANK BUANA INDONESIA 023 6 BANK BUKOPIN 441 7 BANK BUMI ARTA 076 8 BANK BUMIPUTERA INDONESIA 485 9 BANK CENTRAL ASIA 014 10 BANK CENTURY INDONESIA 095 11 BANK DANAMON INDONESIA 011 12 BANK EKONOMI RAHARJA 087 13 BANK GANESHA 161 14 BANK HAGAKITA 159 15 BANK HAGAKU 089 16 BANK HALIM INDONESIA 164 17 BANK INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT COMPANY 093 18 BANK INTERNASIONAL INDONESIA 016 19 BANK KESAWAN 167 20 BANK LIPPO 026 21 BANK MASPION INDONESIA 157 22 BANK MAYAPADA INTERNASIONAL 097 23 BANK MESTIKA DHARMA 151 LP-1 186

Lampiran I 24 BANK METRO EXPRESS 152 25 BANK MUAMALAT INDONESIA 147 26 BANK NIAGA 022 27 BANK NILAI INTI SARI PENYIMPAN (NISP) 028 28 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN 145 29 BANK PANIN LTD 019 30 BANK SHINTA INDONESIA 153 31 BANK SWADESI 146 32 BANK WINDU KENTJANA 162 33 BANK MEGA 426 34 BANK SYARIAH MANDIRI 451 BANK SWASTA NASIONAL NON DEVISA 1 BANK AGRONIAGA 494 2 BANK AKITA 525 3 BANK ALFINDO 503 4 BANK ANGLOMAS INTERNASIONAL 531 5 BANK ARTOS INDONESIA 542 6 BANK HARFA (EX.BANK BERSAUDARA JAYA) 517 7 BANK BINTANG MANUNGGAL 484 8 BANK BISNIS INTERNASIONAL 459 9 BANK CENTRATAMA NASIONAL 559 10 BANK DIPO INTERNASIONAL 523 11 BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL 558 12 BANK FAMA INTERNASIONAL 562 13 BANK HARDA INTERNASIONAL 567 14 BANK HARMONI INTERNASIONAL 166 15 BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 212 16 BANK INA PERDANIA 513 17 BANK INDEX SELINDO 555 18 BANK INDO MONEX 498 19 BANK JASA ARTA 422 20 BANK JASA JAKARTA 472 21 BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI 535 22 BANK LIMAN INTERNASIONAL 526 23 BANK MAYORA 553 24 BANK MITRA NIAGA 491 25 BANK MULTI ARTA SENTOSA 548 26 BANK PRIMA MASTER 520 27 BANK PURBA DANARTA 547 28 BANK ROYAL INDONESIA 501 LP-2 187

Lampiran I 29 BANK SERI PARTHA 466 30 BANK SINAR HARAPAN BALI 564 31 BANK SWAGUNA 405 32 BANK PERSYARIKATAN INDONESIA 521 33 BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) 213 34 BANK UIB 536 35 BANK SYARIAH MEGA INDONESIA 506 36 BANK VICTORIA INTERNASIONAL 566 37 BANK YUDHA BAKTI 490 BANK ASING 1 ABN AMRO BANK NV 052 2 AMERICAN EXPRESS BANK 030 3 BANGKOK BANK LTD 040 4 BANK OF AMERICA NT & SA 033 5 CITIBANK 031 6 DEUTSCHE BANK AG 067 7 STANDARD CHARTERED BANK 050 8 THE BANK OF TOKYO MITSHUBISHI LTD 042 9 JP MORGAN CHASE BANK 032 10 THE HONGKONG & SHANGHAI BANK CORP. 041 11 THE BANK OF CHINA 069 BANK CAMPURAN 1 ANZ PANIN BANK 061 2 BANK COMMONWEALTH 950 3 BANK BNP INDONESIA 057 4 BANK CHINATRUST INDONESIA 949 5 BANK CAPITAL INDONESIA 054 6 BANK DBS INDONESIA 046 7 BANK FINCONESIA 945 8 BANK WOORI INDONESIA 068 9 BANK MULTINATIONAL FINANCE CORP.(MULTICOR BANK) 036 10 BANK OCBC INDONESIA 948 11 BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA 045 12 BANK RESONA PERDANIA 047 13 KOREA EXCHANGE BANK INDONESIA 059 14 RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA 060 15 UNITED OVERSEAS BANK INDONESIA 058 LP-3 188

Lampiran I 16 BANK MIZUHO INDONESIA 048 17 BANK UFJ INDONESIA 049 18 BANK MAYBANK INDOCORP 947 BANK PEMERINTAH DAERAH 1 BPD ACEH 116 2 BPD BALI 129 3 BPD BENGKULU 133 4 BPD DKI JAKARTA (BANK DKI) 111 5 BPD IRIAN JAYA 132 6 BPD JAMBI 115 7 BPD JAWA BARAT 110 8 BPD JAWA TENGAH 113 9 BPD JAWA TIMUR 114 10 BPD KALIMANTAN BARAT 123 11 BPD KALIMANTAN SELATAN 122 12 BPD KALIMANTAN TENGAH 125 13 BPD KALIMANTAN TIMUR 124 14 BPD LAMPUNG 121 15 BPD MALUKU 131 16 BPD NUSA TENGGARA BARAT 128 17 BPD NUSA TENGGARA TIMUR 130 18 BPD RIAU 119 19 BPD SULAWESI SELATAN 126 20 BPD SULAWESI TENGAH 134 21 BPD SULAWESI TENGGARA 135 22 BPD SULAWESI UTARA 127 23 BPD SUMATERA BARAT (BANK NAGARI) 118 24 BPD SUMATERA SELATAN 120 25 BPD SUMATERA UTARA 117 26 BPD TIMOR TIMUR 136 27 BPD YOGYAKARTA 112 BANK DALAM LIKUIDASI (BDL) 1 BANK ANDROMEDA 144 2 BANK ANRICO 310 3 BANK ASTRIA RAYA 538 4 BANK CITRAHASTA DHANAMANUNGGAL 563 5 BANK DWIPA SEMESTA 519 6 BANK GUNA INTERNASIONAL 155 LP-4 189

Lampiran I 7 BANK HARAPAN SANTOSA 096 8 BANK INDUSTRI 160 9 BANK JAKARTA 332 10 BANK KOSAGRAHA SEMESTA 534 11 BANK MATARAM DHANARTA 545 12 BANK UMUM MAJAPAHIT JAYA 413 13 SEJAHTERA BANK UMUM 071 14 SOUTH EAST ASIA BANK 399 A. BANK BEKU OPERASI (BSO) 1 BANK DAGANG NASIONAL INDONESIA (BDNI) 012 2 BANK DEKA 528 3 BANK HOKINDO 505 4 BANK KREDIT ASIA (ISTIMARAT) 522 5 BANK UMUM NASIONAL (BUN) 010 6 BANK SUBENTRA 082 7 BANK SURYA 029 8 BANK PELITA 081 9 BANK MODERN 084 10 BANK CENTRIS INTERNASIONAL 551 A. BANK BEKU KEGIATAN USAHA (BBKU) 1 BANK AKEN 476 2 BANK ALFA 510 3 BANK ARYA PANDUARTA 388 4 BANK ASIA PACIFIC (ASPAC BANK) 074 5 BANK BAHARI 078 6 BANK BAJA INTERNASIONAL 165 7 BANK BEPEDE INDONESIA 550 8 BANK BUDI INTERNASIONAL 561 9 BANK BUMI RAYA UTAMA 556 10 BANK CENTRAL DAGANG 018 11 BANK CIPUTRA 549 12 BANK CITRA MAKMUR ASIA (eks.yama BANK) 140 13 BANK DAGANG DAN INDUSTRI 148 14 BANK DANA ASIA 455 15 BANK DANA HUTAMA 500 16 BANK DEWA RUTJI 329 17 BANK DHARMALA 098 18 BANK FIRST INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT CORPORATION (FICORINVEST) 092 19 BANK HASTIN INTERNASIONAL 149 LP-5 190

Lampiran I 20 BANK INDOMITRA DEVELOPMENT (INDOTRADE BANK) 560 21 BANK INDONESIA RAYA 099 22 BANK INVESTMENT INTERNASIONAL (INDOVEST) 066 23 BANK INTAN 367 24 BANK KHARISMA 142 25 BANK LAUTAN BERLIAN 141 26 BANK MASHILL UTAMA 083 27 BANK METROPOLITAN RAYA 544 28 BANK NAMURA INTERNUSA 143 29 BANK ORIENT 565 30 BANK PAPAN SEJAHTERA 094 31 BANK PESONA KRIYADANA 024 32 BANK PUTERA MULTIKARSA 543 33 BANK PUTERA SURYA PERKASA 163 34 BANK SAHID GAJAH PERKASA 150 35 BANK SEMBADA ARTANUGROHO (SANHO BANK) 557 36 BANK SEWU INTERNASIONAL 514 37 BANK SINO 486 38 BANK TATA INTERNATIONAL 154 39 BANK UMUM SERVITIA 086 40 BANK USAHA PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INDONESIA (UPPINDO) 065 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) 600 BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) 601 LP-6 191

Lampiran I II. SANDI BANK NASIONAL YANG BEROPERASI DI LUAR INDONESIA NO. NAMA BANK SANDI 1 BANK RAKYAT INDONESIA A. NEW YORK 700 B. CAYMAN ISLAND 701 2 MANDIRI A. TOKYO 706 B. CAYMAN ISLAND 707 C. SINGAPORE 708 D. HONGKONG 709 E. COOK ISLAND 710 3 BANK NEGARA INDONESIA A. NEW YORK 729 B. CAYMAN ISLAND 730 C. LONDON 731 D. TOKYO 732 E. HONGKONG 733 F. SINGAPORE 734 4 BANK DANAMON INDONESIA - CAYMAN ISLAND 745 5 BANK PERMATA A. CAYMAN ISLAND 748 B. LOS ANGELES 749 6 BANK CENTRAL ASIA A. NEW YORK 752 B. BAHAMA 753 7 BANK INTERNASIONAL INDONESIA A. CAYMAN ISLAND 758 B. COOK ISLAND 759 C. BOMBAY (INDIA) 760 D. PORT LOUIS (REP.MAURITIUS) 761 8 PANIN BANK LTD A. CAYMAN ISLAND 766 B. COOK ISLAND 767 9 BANK NIAGA A. CAYMAN ISLAND 770 B. LOS ANGELES 771 LP-7 192

Lampiran I III.SANDI BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA NO. BANK SANDI 1 BANK SENTRAL NEGARA ASING 793 2 BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA A. PRIME BANK - TERKAIT DENGAN BANK 794 - TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 795 B. NON PRIME BANK - TERKAIT DENGAN BANK 796 - TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 797 LP-8 193

Lampiran I PENJELASAN DAFTAR SANDI BANK Daftar Sandi Bank digunakan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) untuk menunjukkan status counterparty banks. Daftar Sandi Bank dibagi atas 3 sub kategori, yaitu : I. Sandi Bank di Indonesia Sub ini memuat sandi bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia baik bank swasta nasional, bank campuran, maupun kantor cabang bank asing yang beroperasi di Indonesia. Sandi yang digunakan adalah 3 digit pertama dari Sandi Laporan masing-masing bank. Misalnya, BRI : 3 digit pertama dari sandi laporannya adalah 002. II. Sandi Bank Nasional Yang Beroperasional di Luar Indonesia Sub ini memuat sandi bank-bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Sandi yang digunakan tidak sama dengan Sandi Laporan masing-masing kantor bank. Sandi bank pada sub ini disusun sebagaimana pada Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank. Misalnya, BRI-New York dengan sandi laporan 002.751, dalam daftar ini kantor bank yang bersangkutan diberi sandi 700. III. Sandi Bank Lainnya di Luar Indonesia Sub ini memuat sandi bank lainnya yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, Citibank- New York, Sanwa Bank-Tokyo, Standard Chartered Bank-Singapore, masing-masing dimasukkan ke dalam kategori Bank Lainnya di Luar Indonesia (sandi 799). LP-9 194

Lampiran I DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK I. Penduduk SANDI a. Sektor Pemerintah 1. Pemerintah Pusat - Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) 801 - Departemen Keuangan 802 - Departemen Pertahanan dan Keamanan 803 - Departemen Kehutanan dan Perkebunan 804 - Departemen Pertanian 805 - Departemen Pertambangan dan Energi 806 - Departemen Agama 807 - Departemen lainnya 809 2. Pemerintah Daerah (Pemda) - Pemda tingkat I 810 - Pemda tingkat II 816 3. Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah - Badan Urusan Logistik (BULOG) 821 - Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) 822 - Lainnya 827 4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran - Pertamina 828 - PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) 829 - PT. Industri Dirgantara Nusantara (IDN) 830 - PT. Garuda Indonesia Airways (GIA) 831 - PT. Telkom 832 - PT. Jasa Marga 833 - PT Pos Indonesia 834 - PT Danareksa 835 - Perusahaan Asuransi = Jamsostek 836 = Taspen 837 = Jiwasraya 838 = Jasa Raharja 839 = Jasindo 840 = Lainnya 841 - PT. Pegadaian 842 - Perusahaan pembiayaan 843 LP-10 195

Lampiran I - Modal ventura 844 - Lainnya 848 5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 849 b. Sektor Swasta 1. Perusahaan asuransi - Nasional 851 - Patungan 852 - Asing 853 2. Lembaga pembiayaan - Perusahaan pembiayaan = Nasional 855 = Patungan 856 = Asing 857 - Modal ventura = Nasional 858 = Patungan 859 = Asing 860 - Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) 862 - Lainnya = Nasional 867 = Patungan 868 = Asing 869 3. Perusahaan-perusahaan lainnya - Nasional 870 - Patungan 871 - Asing 872 4. Dana Pensiun 873 5. Perusahaan reksadana 875 6. Yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan - Badal Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) 876 - Lainnya 877 7. Lembaga pendidikan 879 8. Koperasi - Koperasi primer 881 - Lainnya 883 9. Kantor perwakilan lembaga milik asing di Indonesia - Lembaga keuangan 884 - Lainnya 885 10. Perseorangan 886 11. Sektor swasta lainnya 889 LP-11 196

Lampiran I II. Bukan penduduk 1. Pemerintah pusat 891 2. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya 892 3. BUMN milik negara asing 893 4. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia 894 5. Swasta lainnya 895 6. Lembaga-Lembaga Internasional a. Bank pembangunan multilateral 896 b. Islamic Development Bank (IDB) 897 c. Lainnya 899 LP-12 197

Lampiran I PENJELASAN DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK I. Penduduk Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang berdomisili atau berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangya 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik Republik Indonesia di luar negeri. Termasuk kategori Penduduk (Residents) : 1. Perorangan : a. Seluruh penduduk yang menetap dan tinggal di Indonesia b. Warga Negara Asing (WNA) yang datang dan bekerja di Indonesia serta memiliki izin menetap/ KIMS (Kartu Izin Menetap Sementara) c. Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri dalam rangka : i. Tugas-tugas diplomatik dan kenegaraan lainnya ii. Pengobatan iii.perjalanan ke luar negeri lainnya, misalnya dalam rangka tour d. Karyawan yang bekerja pada kantor lembaga-lembaga internasional yang berada di Indonesia e. Penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di perbatasan wilayah RI dengan negara lain, yang karena pekerjaannya diharuskan untuk melintasi batas wilayah negara Indonesia secara harian dan rutin. Sebagai contoh, penduduk Indonesia yang tinggal di Kalimantan dekat perbatasan dengan Malaysia, setiap hari bekerja di Malaysia dan pada hari yang sama pulang kembali ke rumahnya. 2. Institusi : a. Perwakilan lembaga-lembaga pemerintah yang beroperasi di luar negeri, seperti kedutaan besar RI, Konsulat, Biro Pendidikan, Pusat Perdagangan dan lain-lain b. Seluruh lembaga bisnis dan industri, perusahaan dan institusi keuangan (termasuk bank) serta organisasi non-profit milik swasta atau pemerintah, yang berlokasi di Indonesia c. Anak perusahaan atau kantor cabang perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, termasuk kantor cabang bank asing yang ada di Indonesia, misalnya Citibank dan Hongkong Bank di Jakarta d. Kantor perwakilan perusahaan industri dan bisnis asing yang beroperasi di Indonesia. Penduduk dikelompokkan menjadi dua sektor yaitu: a. Sektor Pemerintah b. Sektor Swasta a. Sektor Pemerintah Sektor pemerintah adalah lembaga/instansi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk lembaga-lembaga, badan-bandan maupun perusahaan-perusahaan milik oleh pemerintah. Sektor pemerintah dibagi atas : LP-13 198

Lampiran I 1. Pemerintah pusat Yang dimaksud dengan Pemerintah Pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat adalah : - Lembaga tinggi/tertinggi negara, termasuk MPR, DPR, MA, BPK, dan Kejaksaan Agung - Departemen - Lembaga/kantor setingkat departemen yang dipimpin oleh seorang menteri beserta perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah - BAPPENAS - Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) - Kantor Pelayanan Pajak - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) - Badan Pertanahan Nasional (BPN) - Direktorat Jenderal (Ditjen) di bawah departemen - Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi - Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) - Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP) - Badan Lainnya Tidak termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat : - Bank Indonesia - Seluruh lembaga pemerintahan daerah (Pemda Tingkat I dan II) - Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) - Seluruh Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) - Lembaga pendidikan milik pemerintah (SDN, SMPN, SMUN, dan PTN) - Sektor swasta dan perorangan Pemerintah Pusat dirinci atas : i. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) ii. Departemen Keuangan iii. Departemen Pertahanan dan Keamanan iv. Departemen Kehutanan dan Perkebunan v. Departemen Pertanian vi. Departemen Pertambangan dan Energi vii. Departemen Agama viii. Departemen lainnya Lihat kategori termasuk dalam klasifikasi pemerintah pusat di atas 2. Pemerintah Daerah Yang dimaksud dengan pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/ LP-14 199

Lampiran I perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Contoh : - Pemda DKI Jakarta - Pemda Jawa Barat - Dinas Kebersihan Pemda - Dinas Bangunan dan Tata Kota Pemerintah Daerah dirinci atas : i. Pemda tingkat I ii. Pemda tingkat II 3. Badan-badan dan Lembaga-lembaga pemerintah Yang dimaksud di sini adalah seluruh badan-badan atau lembaga-lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk suatu tugas/misi tertentu. Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah yayasan-yayasan sosial/pendidikan yang dibentuk oleh pemerintah/departemen. Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah dirinci atas : i. Badan Urusan Logistik (BULOG) ii. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) iii. Lainnya Contoh : - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) - Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) 4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran adalah seluruh badan, lembaga, dan perusahaan milik negara dengan motif mencari keuntungan. BUMN atau Pemerintah Campuran dapat berbentuk Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), PT (Persero) maupun perusahaan lainnya, yang seluruh atau sebagian modalnya secara langsung/tidak langsung menjadi milik/ atau diterima dari pemerintah pusat/perusahaan-perusahaan pemerintah yang tergolong pada sektor pemerintah seperti tersebut di atas dan sebagian dimiliki oleh swasta nasional atau swasta nasional bersama-sama dengan swasta asing, atau hanya swasta asing. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran dirinci atas : i. Pertamina ii. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) iii. PT. Industri Dirgantara Nusantara(IDN) iv. PT. Garuda Indonesia Airways (GIA) v. PT. Telkom vi. PT. Jasa Marga vii. PT. Pos Indonesia LP-15 200

Lampiran I viii. PT. Danareksa ix. Perusahaan asuransi Perusahaan asuransi adalah lembaga yang melakukan usaha jasa keuangan dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi yang memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi. Termasuk pula dalam pengertian ini adalah perusahaan asuransi yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah (Takaful). Termasuk dalam perusahaan asuransi adalah lembaga-lembaga yang melakukan bidang usaha asuransi kerugian, asuransi jiwa dan reasuransi. Tidak termasuk dalam klasifikasi di sini adalah seluruh lembaga penunjang usaha asuransi, misalnya pialang asuransi/reasuransi, penilai kerugian asuransi, konsultan aktuaria, usaha agen asuransi dan lembaga penunjang usaha asuransi lainnya. Yang dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah seluruh lembaga asuransi milik pemerintah maupun patungan antara pemerintah dan swasta nasional/asing. Perusahaan asuransi dalam kelompok ini, dirinci atas : - Jamsostek - Taspen - Jiwasraya - Jasaraharja - Jasindo - Lainnya x. PT. Pegadaian xi. xii. xiii. Perusahaan pembiayaan Perusahaan Pembiayaan adalah perusahaan yang melakukan 1 atau lebih kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, kartu pembiayaan dan pembiayaan nasabah. Modal ventura Modal ventura adalah perusahaan/badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan bagi perusahaan/badan usaha lain dalam bentuk penyertaan modal/saham selama jangka waktu tertentu. Lainnya Yang digolongkan ke dalam lainnya adalah perusahaan-perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki pemerintah, yang tidak dapat digolongkan ke dalam jenis di atas. 5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Yang diklasifikasikan dalam kategori ini adalah seluruh badan usaha milik pemerintah daerah, yang seluruh atau sebagian saham-sahamnya dimiliki pemerintah daerah (perusahaan patungan antara pemerintah dan swasta). b. Sektor Swasta Yang dimaksud dengan sektor swasta adalah perorangan (warga negara Indonesia) yang tinggal di Indonesia dan seluruh lembaga/badan/perusahaan yang dibentuk dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia, LP-16 201

Lampiran I misalnya : - Perusahaan non-bank yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Indonesia - Kantor cabang perusahaan non-bank milik asing yang beroperasi di Indonesia - Yayasan-yayasan, baik yang dibentuk oleh pemerintah maupun swasta. - Lembaga pendidikan milik pemerintah maupun swasta - Perusahaan patungan antara swasta nasional dengan asing, yang beroperasi di Indonesia Sektor swasta dirinci atas : 1. Perusahaan asuransi Pengertian perusahaan asuransi, lihat pengertian pada sektor pemerintah di atas. Perusahaan asuransi dirinci berdasarkan kepemilikan oleh : i. Nasional Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/ warga negara Indonesia. ii. Patungan Yaitu perusahaan yang sebagian modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/warga negara Indonesia. iii. Asing Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh institusi/warga negara asing. Tidak termasuk perusahaan asuransi, lihat penjelasan di atas. 2. Lembaga pembiayaan Yang dimaksud dengan lembaga pembiayaan adalah lembaga yang bergerak di bidang keuangan tidak termasuk bank, asuransi, dan pegadaian. Lembaga pembiayaan dibedakan atas : i. Perusahaan pembiayaan Perusahaan pembiayaan dirinci berdasarkan kepemilikan : - Nasional - Patungan - Asing ii. Modal ventura Modal ventura dirinci berdasarkan kepemilikan : - Nasional - Patungan - Asing iii. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) BMT yang sudah mempunyai badan hukum dari instansi yang berwenang. iv. Lainnya Yang termasuk dalam lainnya di sini adalah lembaga pembiayaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis lembaga pembiayaan di atas, dan dirinci atas kepemilikan : LP-17 202

Lampiran I - Nasional - Patungan - Asing 3. Perusahaan-perusahaan lainnya Yang diklasifikasikan ke dalam status ini adalah seluruh perusahaan swasta yang tidak digolongkan ke dalam lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan, yang beroperasi di Indonesia, baik yang dimiliki sepenuhnya oleh swasta nasional, patungan antara swasta nasional dan asing, maupun yang dimiliki sepenuhnya oleh asing, misalnya perusahaan industri yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA). Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah : a. Kantor cabang, anak perusahaan, dan kantor perwakilan milik swasta nasional yang beroperasi di luar Indonesia. Jenis ini termasuk klasifikasi Bukan Penduduk. b. Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D) maupun badan usaha lainnya yang dimiliki secara patungan antara pemerintah dan swasta. Jenis ini termasuk klasifikasi BUMN atau Pemerintah Campuran. Golongan ini dirinci atas : i. Nasional ii. Patungan iii. Asing 4. Dana Pensiun Yang dimaksud dengan dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Temasuk dalam kelompok ini adalah : 1. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang beroperasi di Indonesia milik swasta nasional, baik yang berbentuk yayasan maupun badan usaha lainnya. 2. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang dibentuk, dimiliki, dikelola dan dimanfaatkan oleh BUMN/D. 5. Perusahaan Reksadana Yang dimaksud dengan perusahaan reksadana adalah perusahaan yang bidang usahanya menerima dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan ke dalam portfolio investasi baik di sektor perbankan maupun di pasar modal. 6. Yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan Yang dimaksud dengan yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan adalah lembaga yang didirikan untuk melakukan usaha yang bersifat sosial dan tidak untuk mencari keuntungan. Termasuk pula dalam kategori ini antara lain : - Yayasan atau badan yang didirikan untuk menangani Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) - Yayasan atau badan sosial yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta - Partai politik - Organisasi pemuda dan kemasyarakatan Tidak termasuk dalam kategori ini adalah : - Yayasan dana pensiun, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta LP-18 203

Lampiran I - Yayasan yang bergerak di bidang PENDIDIKAN a. Badan Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS) b. Lainnya 7. Lembaga pendidikan Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan adalah lembaga-lembaga/badan-badan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan atau pelatihan baik yang didirikan oleh pemerintah, swasta nasional/asing maupun secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing. Termasuk dalam kategori lembaga pendidikan, antara lain : - Sekolah, universitas maupun lembaga kursus, baik milik pemerintah, swasta nasional maupun secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing - Lembaga-lembaga pelatihan 8. Koperasi Yang dimaksud dengan koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat sesuai dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Golongan ini dirinci atas : i. Koperasi primer ii. Lainnya 9. Kantor perwakilan lembaga milik asing di Indonesia Golongan ini dirinci atas : i. Lembaga keuangan ii. Lainnya 10. Perseorangan Yang dimaksud dengan persorangan adalah orang atau usaha-usaha perseorangan yang tidak berbentuk PT, CV, Fa. dan MAI. 11. Sektor swasta lainnya Yang dimaksud dengan sektor swasta lainnya adalah pihak lain yang tidak dijelaskan di atas, misalnya perusahaan/bank dilikuidasi. II. Bukan Penduduk Yang dimaksud dengan bukan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang tidak berdomisili atau berencana berdomisili di Indonesia kurang dari 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik negara lain di Indonesia. Termasuk kategori Bukan Penduduk : 1. Perorangan a. Duta besar dan diplomat asing yang bertugas di Indonesia dengan status diplomatik b. Turis asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun, baik yang bertujuan untuk rekreasi atau liburan, pengobatan, kunjungan keagamaan, urusan keluarga, keikutsertaan dalam konferensi atau pertandingan olah raga internasional, dan lain-lain. LP-19 204

Lampiran I c. Awak (Crew) pesawat atau anak buah kapal (ABK) asing yang singgah di Indonesia. d. Pekerja musiman yang berada di Indonesia dengan tujuan semata-mata untuk pekerjaan musiman e. Pelaku bisnis warga negara asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun 2. Institusi : a. Pemerintahan asing beserta perwakilannya yang beroperasi di Indonesia b. Anak perusahaan, kantor cabang, atau kantor perwakilan perusahaan swasta nasional yang beroperasi di luar Indonesia Bukan Penduduk dirinci atas : 1. Pemerintah Pusat Yang digolongkan ke dalam status ini adalah pemerintah negara lain. 2. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya Yang dimaksud dengan negara-negara asing dan stafnya adalah perwakilan negara asing dan stafnya yang berstatus diplomatik. 3. BUMN Milik negara asing Yang dimaksud dengan BUMN milik negara asing adalah badan usaha yang dimiliki pemerintah negara asing. 4. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia adalah seluruh lembaga keuangan bukan bank baik milik pemerintah, swasta nasional maupun asing yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. 5. Swasta lainnya Termasuk dalam swasta lainnya, antara lain : a. perorangan yang berdomisili di luar Indonesia, orang-orang asing yang tinggal sementara di Indonesia dan tidak bermaksud tinggal di Indonesia. b. Perusahaan-perusahaan di luar negeri yang tidak bergerak di sektor keuangan (bank maupun bukan bank) yang beroperasi di luar Indonesia, serta lembaga pemerintah asing lainnya yang beroperasi di luar Indonesia. 6. Lembaga-lembaga internasional Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga internasional adalah lembaga/organisasi internasional yang beroperasi di luar Indonesia. a. Bank pembangunan multilateral Termasuk dalam kategori bank pembangunan multilateral antara lain ADB, IBRD, dan AfDB. b. Islamic Development Bank (IDB) c. Lainnya Merupakan lembaga/organisasi internasional selain bank pembangunan multilateral, misalnya PBB, IMF,ASEAN, MEE, IIFM, IFSB, AAOIFI dan lain-lain. Status bukan penduduk untuk bank yang beroperasi di luar Indonesia terdapat dalam Daftar Sandi Bank, misalnya Bank Sentral (sandi 798) dan BRI New York (sandi 700). LP-20 205

Lampiran II PENJELASAN STATUS HUBUNGAN DENGAN BANK Pengendali Bank Pengendali Akhir ³ 10% Saham PT.A ³ 10% Saham PT.A1 ³ 10% Saham BANK Diagram di atas merupakan contoh dan Bank yang dimiliki secara langsung oleh PT Al. Adapun pengendali dari pengendali pada diagram di atas adalah PT A, dan Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut maka Pengendali Akhir, PT. A, dan PT. Al ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. Pengendali Bank secara Bersama-sama Pengendali Akhir ³ 10% Saham ³ 10% Saham PT.A PT.A2 ³ 10% Saham 3% Saham PT.A1 7% Saham BANK Pada Diagram di atas merupakan contoh pengendalian Bank yang dilakukan melalui kepemilikan saham secara bersama-sama oleh PT Al dan PT.A. Pengendali dan PT. Al adalah PT. A2 dan Pengendali Akhir. Sementara itu, pengendali dari PT. A adalah Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut, maka Pengendali Akhir, PT.A, PT.Al, dan PT.A2 ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. LP-21 206

Lampiran II Pada Diagram di atas, PT. B 1 merupakan perusahaan/badan yang dikendalikan Bank. PT. B dan Ultimate Subsidary juga merupakan perusahaan yang berada dibawah pengendalian Bank melalui PT. B I secara berjenjang. Berdasarkan hal tersebut, Ultimate Subsidary, PT. B, dan PT. B1 merupakan Pihak Terkait dengan Bank. Pada Diagram di atas, contoh dari pengendali lain dari perusahaan/badan yang dibawah pengendalian Bank adalah PT. C dan Ultimate C. PT C memiliki 10% (sepuluh perseratus) atau lebih saham PT. B 1 yang merupakan perusahaan dibawah pengendalian Bank. Sementara itu, Ultimate C adalah Pengendali dari PT. C. Oleh karena itu PT. C dan Ultimate C merupakan pihak terkait. LP-22 207

Lampiran II Pada diagram tersebut di atas dapat dilihat bahwa pihak-pihak yang ditetapkan sebagai pengendali Bank, yaitu Pengendali Akhir dan PT. A. PT A, memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham PT. D1.2. dan PT. D1.3. Sementara itu pengendali akhir memiliki 10% (sepuluh perseratus) saham PT. Dl dan kepemilikan saham tersebut merupakan porsi terbesar. Dengan demikian PT. D1, PT. D1.2, dan PT. D1.3, ditetapkan pula sebagai Pihak Terkait dengan Bank. Sementara itu, pengendali lain dari anak perusahaan Bank (PT.B 1) adalah PT. C. Dalam hal ini PT.C memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham masing-masing PT. D2 dan PT. D2. 1. Dengan demikian, PT. D2 dan PT. D2. 1 ditetapkan sebagai Pihak Terkait dengan Bank. Selain itu keluarga dan pengendali perorangan juga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. Demikian juga halnya dengan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh keluarga pengendali perorangan tersebut juga merupakan Pihak Terkait. Pada Diagram di bawah, Bank beserta Pihak Terkait dengan Bank (PT. D1.3 dan PT. B1) secara kumulatif memiliki lebih dari 10% (sepuluh perseratus) saham pada Manajer Investasi yang mengelola portfolio Kontrak Investasi Kolektif RD. Berdasarkan hal tersebut, maka penanaman dana pada Kontrak Investasi Kolektif RD dan atau Penyediaan Dana kepada Manajer Investasi Kontrak Investasi Kolektif RD ditetapkan sebagai Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait. LP-23 208

Lampiran II Kontrak Investasi Kolektif Pengendali Akhir ³ 10% Saham ³ 10% Saham ³ 25% Saham ³ 25% Saham PT.A PT.A2 ³ 10% Saham PT.D1 PT.D1.2 3% Saham PT.A1 7% Saham PT.D1.3 ³ 25% Saham BANK >10% Saham >10% Saham PT.C ³ 25% Saham 5% PT.D2 4% PT.B1 PT.B >10% Saham ³ 25% Saham Manajer Investasi Kontrak Investasi Kolektif RD 5% >10% Saham Ultimate Subsidary PT.D2.1 Peminjam-peminjam dalam Satu Pengendalian Pengendali ³ 25% Saham ³ 25% Saham Pemegang Saham lain Dengan Porsi Kepemilikan Masing-masing < dari 15 % saham Kredit 1 Peminjam 2 Peminjam 1 ³ 25% Saham 10% Saham PT.A1 Kredit 2 BANK 85% Saham 5% Saham Peminjam 3 Kredit 3 Pada Diagram diatas, Bank memberikan Kredit masing-masing kepada Peminjam 1, Peminjam 2, dan Peminjam 3. Dapat dilihat pada diagram tersebut Peminjam 1, dan Peminjam 2 dikendalikan oleh 1 (satu) pihak yang sama, yaitu Pengendali. Pengendali memiliki masing-masing 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih pada Peminjam 1 dan Peminjam 2, sehingga Peminjam 1 dan Peminjam 2 digolongkan kedalam I (satu) kelompok Peminjam. Peminjam 3 dalam diagram tersebut dikendalikan oleh pengendali yang sama dengan pengendali Peminjam 1 dan Peminjam 2. LP-24 209

Lampiran II Pengendalian terhadap Peminjam 3 oleh Pengendali dilakukan secara berjenjang melalui Peminjam 1 dan Peminjam 2 dengan kepemilikan saham sebesar 15% (lima belas perseratus) dan porsi kepemilikan ini adalah porsi terbesar. Dengan demikian, Peminjam 1, Peminjam 2, dan Peminjam 3 digolongkan kedalam 1 (satu) kelompok Peminjam dan BMPK untuk keseluruhan kelompok Peminjam tersebut tidak boleh melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dan Modal Bank. Pejabat Eksekutif PT D1.3 duduk sebagai Direktur di perusahaan A, sehingga perusahaan A menjadi Pihak Terkait. Salah satu Komisaris Bank memiliki lebih dari 25% saham di perusahaan B, sehingga perusahaan B menjadi Pihak Terkait. Kepemilikan Komisaris Bank pada perusahaan B dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 8 ayat (3) PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, antara lain melalui atau bersama-sama dengan keluarga. Komisaris PT. C merupakan istri dari Direktur Bank. Oleh karena itu PT. C merupakan Pihak Terkait. LP-25 210

Lampiran III TATA CARA PENGISIAN KOLOM JENIS PENYEDIAAN DANA DAN BENTUK JAMINAN/AGUNAN Tata cara pengisian kolom jenis penyediaan dana dan bentuk jaminan/agunan ini khusus untuk formulir-5, formulir-6 dan formulir-7 yaitu tentang Laporan Pelanggaran BMPK, Pelampuan BMPK dan Penyediaan Dana. Apabila peminjam atau kelompok peminjam (group) memperoleh fasilitas 1 (satu) jenis penyediaan dana dengan jenis jaminan/agunan lebih dari 1 (satu), dan atau memperoleh fasilitas lebih dari 1 (satu) jenis penyediaan dana dengan jenis jaminan/agunan lebih dari 1 (satu), maka tata cara pelaporan jenis penyediaan dana dan atau bentuk jaminan/agunan yang kedua maupun seterusnya dilaporkan pada baris berikutnya dengan cara sebagai berikut : 1. Penyediaan Dana hanya 1 (satu) jenis dan Bentuk Jaminan lebih dari 1 (satu) bentuk jaminan Sebagai contoh : Seorang nasabah bernama Agus untuk usahanya telah memperoleh penyediaan dana dari bank A dalam bentuk kredit sebesar Rp.250 milyar. Sebagai jaminan atas perolehan penyediaan dana dari bank A tersebut, nasabah Agus menyerahkan 3 asetnya dalam bentuk deposito senilai Rp.25 milyar, SB L/C senilai Rp.250 juta dan setoran jaminan senilai Rp.500 juta. Dalam hal ini, sesuai dengan ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, misalnya bank A telah melakukan pelanggaran BMPK untuk nasabah individu yaitu sebesar Rp. 20 milyar (15%). Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengisian laporan BMPK pada kasus tersebut dilakukan sebagai berikut : a. Pada baris pertama Seluruh kolom diisi sesuai dengan ketentuan. Dalam hal ini, maka kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol. VI) diisi kredit (sandi 30) senilai Rp.250 milyar dan kolom Bentuk Jaminan (Kol.XII) diisi deposito (sandi 32) senilai Rp.25 milyar. b. Pada baris kedua dan ketiga Mengingat nasabah Agus menyerahkan 3 bentuk jaminan kepada bank A yaitu deposito, SB L/C dan setoran jaminan, dimana jaminan deposito telah dilaporkan pada baris pertama, maka bentuk jaminan kedua (SB L/C) dan jaminan ketiga (setoran jaminan) tersebut harus dilaporkan pada baris selanjutnya yaitu baris kedua dan baris ketiga. Adapun pada baris kedua dan ketiga langsung diisi kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) dengan sandi 98. Sementara itu, kolom-kolom jaminan yang diberikan dan Realisasi Jaminan (khusus untuk form-06 dan form-07) diisi dengan cara sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman. Selanjutnya kolom lainnya yaitu kolom Peminjam, kolom Penyediaan Dana lainnya, kolom Pelanggaran BMPK dan kualitas tidak dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem. LP-26 211

Lampiran III Ilustrasi 1 (Form-5): 2. Penyediaan Dana lebih dari 1 (satu) jenis dan Bentuk Jaminan hanya 1 (satu) jenis atau lebih Sebagai contoh : Sebuah perusahaan A memperoleh 3 fasilitas penyediaan dana dari bank C dalam bentuk kredit (Rp.50 milyar), bank garansi (Rp.5 milyar) dan Letter of Credit (Rp.1 milyar) dengan jaminan/aguan tunai (cash collateral) yang dirinci sebagai berikut : Dalam hal ini, sesuai dengan ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, misalnya bank A telah melakukan pelanggaran BMPK untuk nasabah perusahaan (individu) tersebut sebesar Rp.1 milyar (1%). Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengisian laporan BMPK pada kasus tersebut dilakukan sebagai berikut : a. Pada baris pertama Seluruh kolom diisi sesuai dengan ketentuan. Dalam hal ini, kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol. VI) diisi kredit (sandi 30) senilai Rp.50 milyar dan kolom Bentuk Jaminan (Kol.XII) diisi deposito (sandi 32) senilai Rp.5 milyar. LP-27 212

Lampiran III b. Pada baris kedua Mengingat perusahaan A memperoleh 3 fasilitas penyediaan dana dari bank C yaitu kredit, bank garansi dan L/C, dimana fasilitas penyediaan dana dalam bentuk kredit telah dilaporkan pada baris pertama, maka fasilitas penyediaan dana lainnya harus dilaporkan pada baris kedua. Adapun pengisian pada baris kedua tersebut dilakukan dengan cara pada kolom Status Keterkaitan dengan Bank (Kol.V) langsung diisi dengan sandi 98. Dengan demikian, maka kolom yang harus diisi pada baris kedua hanya kolom jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) berupa Bank Garansi (sandi 65) senilai Rp.5 milyar dan Jaminan yang diberikan (Kol.XII) berupa Setoran Jaminan (sandi 37) senilai Rp.1 milyar. Sementara itu, kolom-kolom lainnya yaitu Realisasi Jaminan (khusus untuk form-06 dan form-07), Kualitas Penyediaan Dana dan Jaminan lainnya diisi dengan cara sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman. Sedangkan kolom Peminjam dan kolom Pelanggaran BMPK tidak dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem. c. Pada baris ketiga dan keempat Dalam hal ini, mengingat jenis Penyediaan Dana berupa Bank Garansi (sandi 65) tersebut memiliki lebih dari satu jaminan/agunan, maka untuk pengisian Bentuk Jaminan lainnya berupa SB L/C (Sandi 65) senilai Rp.2 milyar dan Tabungan (sandi 33) senilai Rp.1 milyar harus diisi pada baris ketiga dan keempat dengan cara pada kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) langsung diisi dengan sandi 98 sebagaimana contoh pada penjelasan butir 1 di atas. Dengan demikian, maka dalam suatu baris bila kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) = 98, secara sistem kolom Peminjam, kolom Penyediaan Dana, kolom Pelanggaran BMPK dan kolom Kualitas tidak akan dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem, dan demikian pula cara pengisian pada baris kelima dan keenam untuk jenis penyediaan dana berupa L/C (sandi 70) senilai Rp.1 milyar dengan jaminan/agunan berupa giro (Sandi 30) senilai Rp. 150 juta dan tabungan (sandi 33) senilai Rp.50 juta cara pengisiannya masing-masing sesuai dengan penjelasan sebagaimana pada baris kesatu, kedua, ketiga dan keempat. LP-28 213

Lampiran III Ilustrasi 2 (Form-5): LP-29 214

Lampiran IV DAFTAR SANDI NEGARA DAN VALUTA No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 1 AFGHANISTAN AF AFN Afghanistan Afghani 2 ALBANIA AL ALL Albanian Lek 3 ALGERIA/ ALJAZAIR DZ DZD Algerian Dinar 4 AMERICA SAMOA AS USD US Dollar 5 ANDORRA AD ADP Andorran Peseta 6 ANDORRA AD FRF French Franc 7 ANDORRA AD ESP Spanish Peseta 8 ANGOLA AO AOA Angolan Kwanza 9 ANGUILLA AI XCD East Caribbean Dollar 10 ANTARCTICA AQ NOK Norwegian Krone 11 ANTIGUA AND BARBUDA AG XCD Antigua Dollar 12 ARGENTINA AR ARS Argentine Peso 13 ARMENIA AM AMD Armenia Dram 14 ARUBA AW AWG Aruban Guilder 15 AUSTRALIA AU AUD Australian Dollar 16 AUSTRIA AT ATS Austrian Schilling 17 AZERBAIJAN AZ AZM Azerbaijan Mant 18 BAHAMAS BS BSD Bahamas Dollar 19 BAHRAIN BH BHD Bahraini Dinar 20 BANGLADESH BD BDT Bangladesh Taka 21 BARBADOS BB BBD Barbados Dollar 22 BELARUS BY BYR Belarus Rouble 23 BELGIUM BE BEF Belgian Franc 24 BELIZE BZ BZD Belize Dollar 25 BENIN BJ XOF CFA Franc BCEAO 26 BERMUDA BM BMD Bermudian Dollar 27 BHUTAN BT INR Indian Rupee LP-30 215

Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 28 BHUTAN BT BTN Bhutan Ngultrum 29 BOLIVIA BO BOB Bolivian Boliviano 30 BOSNIA-HERZEGOWINA BA BAM Bosnia-Herze Conv Marka 31 BOTSWANA BW BWP Botswana Pula 32 BOUVET ISLAND BV NOK Bouvet Is Kroner 33 BRAZIL BR BRL Brazilian Real 34 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO USD US Dollar 35 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO GBP Pound Sterling (United Kingdom Pound) 36 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO SCR Seychelles Rupee 37 BRUNEI DARUSSALAM BN BND Brunei Dollar 38 BULGARIA BG BEN Bulgarian Lev 39 BURKINA FASO BF XOF CFA Franc BCEAO 40 BURUNDI BI BIF Burundi Franc 41 CAMBODIA KH KHR Cambodia Riel 42 CAMEROON CM XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 43 CANADA CA CAD Canadian Dollar 44 CAPE VERDE CV CVE Cape Verde Escudo 45 CAYMAN ISLANDS KY KYD Cayman Islands Dollar 46 CENTRAL AFRICAN REPUBLIC CF XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 47 CHAD TD XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 48 CHILE CL CLP Chilean Peso 49 CHILE CL CLF Chilean Fomento 50 CHINA CN CNY China Renminbi 51 CHRISTMAS ISLANDS CX AUD Christmas Island Dollar 52 COCOS (KEELING) ISLAND CC AUD Cocos (Keeling) Island Dollar LP-31 216

Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 53 COLOMBIA CO COP Colombian Peso 54 COMOROS KM KMF Comoros Franc 55 CONGO CG XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 56 CONGO, THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF THE CD CDF Democratic Rep.Congo Franc 57 COOK ISLAND CK NZD New Zealand Dollar 58 COSTA RICA CR CRC Costa Rican Colon 59 COTE D IVOIRE ( lihat Ivory Coast) CI XCD CFA Franc BCEAO 60 CROATIA HR HRK Croatian Kuna 61 CUBA CU CUP Cuban Peso 62 CYPRUS CY CYP Cypriot Pound 63 CZECH REPUBLIC CZ CZK Czech Koruna 64 DENMARK DK DKK Danish Krone 65 DJIBOUTI DJ DJF Djibouti Franc 66 DOMINICAN REPUBLIC DO DOP Dominican Republic Peso 67 DOMONICA DM XCD East Caribbean Dollar 68 ECUADOR EC ECS Ecuadorean Sucre 69 EGYPT EG EGP Egyptian Pound 70 EL SALVADOR SV SVC El Salvador Colon 71 EQUATORIAL GUINEA GQ XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 72 ERITREA ER ERN Eritreian Nakfa 73 ESTONIA EE EEK Estonian Kroon 74 ETHIOPIA ET ETB Ethiopian Birr 75 EUROPEAN COMMUNITY EUR Euro 76 FALKLAND ISLANDS (MALVINAS) FK FKP Falkland Islands Pound 77 FAROE ISLANDS FO DKK Faroe Island Krone 78 FIJI FJ FJD Fiji Dollar 79 FINLAND FI FIM Finnis Markka LP-32 217

Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 80 FRANCE FR FRF French Franc 81 FRANCE, METROPOLITAN FX FRF French Franc 82 FRENCH GUIANA GF FRF French Guiana Franc 83 FRENCH POLYNESIA PF XPF Franc Pacific Is.Fran 84 FRENCH SOUTHERN TERRITORIES TF FRF French Franc 85 GABON GA XAF Franc de la Communaute financiere Africaine 86 GAMBIA GM GMD Gambian Dalasi 87 GEORGIA GE GEL Georgian Lari 88 GERMANY DE DEM German Mark 89 GHANA GH GHC Ghana Cedi 90 GIBRALTAR GI GIP G ibraltar Pound 91 GREENLAND GL DKK Greenland Krone 92 GRENADA GD XCD Grenada Dollar 93 GUADELOUPE GP FRF Guadeloupe Franc 94 GUAM GU USD Guam Dollar 95 GUATEMALA GT GTQ Guatemala Quetzal 96 GUINEA GN GNF Guinea Franc 97 GUINEA BISSAU GW XOF Guinea Bissau Franc 98 GUYANA GY GYD Guyana Dollar 99 HAITI HT HTG Haiti Gourde 100 HEARD AND MCDONALD ISLAND HM AUD Australian Dollar 101 HONDURAS HN HNL Honduras Lempira 102 HONGKONG HK HKD Hong Kong Dollar 103 HUNGARY HU HUF Hungarian Forint 104 ICELAND IS ISK Icelandic Krona 105 INDIA IN INR Indian Rupee 106 INDONESIA ID IDR Indonesian Rupiah 107 IRAN IR IRR Iranian Rial LP-33 218

Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 108 IRAQ IQ IQD Iraqi Dinar 109 IRELAND IE IEP Irish Punt 110 ISRAEL IL ILS Israeli Shekel 111 ITALIA IT ITL Italian Lira 112 IVORY COAST CI XOF CFA Franc BCEAO 113 JAMAICA JM JMD Jamaican Dollar 114 JAPAN JP JPY Japanese Yen 115 JORDAN JO JOD Jordanian Dinar 116 KAZAKHSTAN KZ KZT Kazakhstan Tenge 117 KENYA KE KES Kenyan Shilling 118 KIRIBATI KI AUD Australian Dollar 119 KOREA SELATAN KR KRW Korean Won 120 KOREA UTARA KP KPW North Korean Won 121 KUWAIT KW KWD Kuwaiti Dinar 122 KYRGYZSTAN KG KGS Kyrgyzstan Som 123 LAINNYA N1 N11 atau sandi yang telah ditentukan 124 LAO PEOPLE S DEMOC. REP. LA LAK Laos New Kip 125 LATVIA LV LVL Latvian Lats 126 LEBANON LB LBP Lebanese Pound 127 LESOTHO LS LSL Loti Lesatho 128 LIBERIA LR LRD Liberian Dollar 129 LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA LY LYD Libyan Dinar 130 LIECHTENSTEIN LI CHF Liechtenstein Franc 131 LITHUANIA LT LTL Lithuanian Litas 132 LUXEMBOURG LU LUF Luxembourg Franc 133 MACAU MO MOP Macau Pataca 134 MACEDONIA MK MKD Macedonian Denar 135 MADAGASCAR MG MGF Madagascar Franc 136 MALAGASI MG MGF Malagasy Franc LP-34 219

Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 137 MALAWI MW MWK Malawi Kwacha 138 MALAYSIA MY MYR Malaysian Ringgit 139 MALDIVES MV MVR Maldives Rufiyaa 140 MALI ML XOF Mali Republic Franc 141 MALI ML MLF Malian Franc 142 MALTA MT MTL Maltese Lira 143 MARSHALL ISLANDS MH USD US Dollar 144 MARTINIQUE MQ FRF French Franc 145 MAURITANIA MR MRO Mauritania Ouguiya 146 MAURITIUS MU MUR Maurutius Rupee 147 MAYOTTE YT FRF French Franc 148 MEXICO MX MXN Mexican Peso 149 MICRONESIA, FEDERATED STATE OF FM USD US Dollar 150 MOLDOVA, REPUBLIC OF MD MDL Moldova Lei 151 MONACO MC FRF French Franc 152 MONGOLIA MN MNT Mongolia Tugrik 153 MONTSERRAT MS XCD Montserrat Dollar 154 MOROCCO MA MAD Moroccan Dirham 155 MOZAMBIQUE MZ MZM Mozambique Metical 156 MYANMAR (BURMA) MM MMK Myanmar Kyat 157 NAMIBIA NA NAD Namibia Dollar 158 NAMIBIA NA ZAR Rand (South African Rand) 159 NAURU NR AUD Australian Dollar 160 NEPAL NP NPR Nepalese Rupee 161 NETHERLANDS NL NLG Netherlands Guilder/ Gulden/ Florin 162 NETHERLANDS ANTILLES AN ANG Netherlands Antillian Guilder / Florin 163 NEW CALEDONIA NC XPF Franch Pacific Is.Fran LP-35 220

Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 164 NEW ZEALAND NZ NZD New Zealand Dollar 165 NICARAGUA NI NIO Nicaragua Cordoba 166 NIEUE NU NZD New Zealand Dollar 167 NIGER NE XOF Niger Republic Franc 168 NIGERIA NG NGN Nigeria Naira 169 NORFOLK ISLANDS NF AUD Norfolk Islands Dollar 170 NORTHERN MARIANA ISLAND MP USD US Dollar 171 NORWAY NO NOK Norwegian Krone 172 OMAN OM OMR Omani Rial 173 PAKISTAN PK PKR Pakistan Rupee 174 PALAU PW USD US Dollar 175 PANAMA PA PAB Panamanian Balboa 176 PAPUA NEW GUINEA PG PGK Papua New Guinea Kina 177 PARAGUAY PY PYG Paraguayan Guarani 178 PERU PE PEN Peruvian Nuevo 179 PHILIPPINES PH PHP Philippines Peso 180 PITCAIRN PN NZD New Zealand Dollar 181 POLAND PL PLN Polish Zloty/New Zloty 182 PORTUGAL PT PTE Portuguese Escudo 183 PUERTO RICO PR USD US Dollar 184 QATAR QA QAR Qatari Rial 185 REUNION RE FRF Reunion Franc 186 ROMANIA RO ROL Romanian Leu 187 RUSSIAN FEDERATION RU RUB Russian Rouble 188 RWANDA RW RWF Rwanda Franc 189 SAINT LUCIA LC XCD East Caribbean Dollar 190 SAMOA WS WST Samoan (West) Tala 191 SAMOA WS USD Samoan Dollar 192 SAN MARINO SM ITL San Marino Lira LP-36 221

Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 193 SAO TOME & PRINCIPE ST STD Sao Tome Dobra 194 SAUDI ARABIA SA SAR Saudi Riyal 195 SENEGAL SN XOF Senegal Franc 196 SEYCHELLES SC SCR Seychelles Rupee 197 SIERA LEONER SL SLL Sierra Leone Leone 198 SINGAPORE SG SGD Singapore Dollar 199 SLOVAKIA (SLOVAK REPUBLIC) SK SKK Slovakian Koruna 200 SLOVENIA SI SIT Slovenia Tolar 201 SOLOMON ISLANDS SB SBD Solomon Islands Dollar 202 SOMALIA SO SOS Somali Schilling 203 SOUTH AFRICA ZA ZAR South Afrian Rand 204 SOUTH GEORGIA AND THE SOUTH GS GBP Pound Sterling SANDWICH I. 205 SPAIN ES ESP Spanish Peseta (convertiable Peseta Acc) 206 SPAIN ES ESB Spanish Peseta 207 SRI LANGKA/CEYLON LK LKR S ri Langka Rupee 208 ST. HELENA SH SHP St. Helena Pound 209 ST. KITTAND NEVIS/ SAINT KITTS C. AND KN XCD St. Kitts Dollar NEVIS 210 ST. PIERRE & MIQUELON PM FRF French Franc 211 ST. VINCENT & THE GRENADES VC XCD St. Vincent Dollar 212 SUDAN SD SDP Sudanese Pound 213 SUDAN SD SDD Sudanese Dinar 214 SURINAME SR SRG Surinam Guilder 215 SURINAME SR SRD Surinam Dollar 216 SVALBARD AND JAN MAYEN ISLAND SJ NOK Norwegian Krone 217 SWAZILAND SZ SZL Swaziland Lilangeni 218 SWEDIA/SWEDEN SE SEK Swedish Krone LP-37 222

Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 219 SWISS/SWITZERLAND CH CHF Swiss Franc 220 SYRIAN ARAB REPUBLIC SY SYP Syrian Pound 221 TAIWAN/REP. OF CHINA/PROVINCE OF CHINA TW TWD Taiwan Dollar 222 TAJIKISTAN TJ TJS Tajikistan Somoni 223 TANZANIA (TAGANZICA & ZANZIBAR) TZ TZS Tanzanian Shilling 224 THAILAND TH THB Thai Bath 225 TIMORLESTE TL USD East Timor Dollar 226 TOKELAU TK NZD Tokelau Dollar 227 TONGA TO TOP Tonga Pa anga 228 TRINIDAD & TOBAGO TT TTD Trinidad & Tobago Dollar 229 TUNISIA TN TND Tunisian Dinar 230 TURKEY TR TRL Turkish Lira 231 TURKMENISTAN TM TMM Turkmenistan Manat 232 TURKS & CAICOS ISLAND TC USD Turks & Caicos Dollar 233 TUVALU TV AUD Australian Dollar 234 UGANDA UG UGX Ugandan Shilling 235 UKRAINE UA UAH Ukrainian Hryvna 236 UNITED ARAB EMIRAT AE AED UAE Dirham 237 UNITED KINGDOM (INGGRIS) GB GBP Pound Sterling 238 UNITED STATES OF AMERICA US USD US Dollar 239 URUGUAY UY UYU Uruguay Peso 240 US MINOR OUTLYING ISLANDS UM USD US Dollar 241 UZBEKISTAN UZ UZS Uzbekistan Sum 242 VANUATU VU VUV Vanuatu Vatu 243 VATICAN CITY STATE (HOLY SEE) VA ITL Vatican City Lira 244 VENEZUELA VE VEB Venezuelan Bolivar 245 VIETNAM VN VND Vietnam Dong 246 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG USD US Dollar 247 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG GBP Pound Sterling LP-38 223

Lampiran IV No NEGARA SANDI SANDI NEGARA VALUTA KETERANGAN 248 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG XCD East Caribbean Dollar 249 VIRGIN ISLANDS (US) VI USD US Dollar 250 WALLIS AND FUTUNA ISLANDS WF XPF Wallis and Futuna Islands Franc 251 WEST AFRICA XO XOF CFA Franc BCEAO 252 WESTERN SAHARA EH MAD Morrocoan Dirham 253 WESTERN SAHARA EH ESP Spanish Peseta 254 WESTERN SAHARA EH MRO Mauritian Ouguiya 255 YEMEN YE YER Yemeni Rial 256 YUGOSLAVIA YU YUM Yugoslav Dinar 257 YUNANI (lihat Greece) GR GRD Greek Drachma 258 ZAMBIA ZM ZMK Zambian Kwacha 259 ZIMBABWE ZW ZWD Zimbabwe Dollar 260 ZIMBABWE ZW XDR Special Drawing Right 261 ZIMBABWE ZW XAG Silver 262 ZIMBABWE ZW XAU Gold LP-39 224

Lampiran V DAFTAR SANDI WILAYAH BANK INDONESIA NO. KANTOR BANK INDONESIA SANDI 1. AMBON... 810 2. BALIKPAPAN... 570 3. BANDA ACEH... 320 4. BANDUNG... 010 5. BANJARMASIN... 510 6. BATAM... 370 7. BENGKULU... 230 8. CIREBON... 140 9. DENPASAR... 720 10. JAKARTA... 001 11. JAMBI... 310 12. JAYAPURA... 820 13. JEMBER... 040 14. KEDIRI... 060 15. KENDARI... 690 16. KUPANG... 740 17. LAMPUNG... 390 18. LHOKSEUMAWE... 410 19. MALANG... 070 20. MATARAM... 710 21. MEDAN... 330 22. MENADO... 620 23. PADANG... 340 24. PALANGKARAYA... 580 25. PALEMBANG... 360 26. PALU... 600 27. PEKANBARU... 350 28. PONTIANAK... 530 29. PURWOKERTO... 150 30. SAMARINDA... 540 31. SEMARANG... 090 32. SIBOLGA... 380 33. SOLO... 100 34. SURABAYA... 120 35. TASIKMALAYA... 190 36. TERNATE... 880 37. UJUNG PANDANG... 610 38. YOGYAKARTA... 050 LP-40 225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

303

304

305

306

307

308

309