SIDa.I.11 Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung Drs. Hariyadi, MT. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa : Kehilangan hasil di Balai Benih Ikan Kab. Tulang Bawang terjadi pada aktivitas budidaya ikan, terutama pada proses pemijahan. Suhu air berpengaruh pada proses pemijahan ikan. Masing-masing ikan mempunyai rentang suhu ideal yang berbeda. Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi: Sisten pengontrol temperatur air pada kolam pemijah ikan Kebutuhan metode peralatan teknologi yang perlu dipenuhi: Pengembangan sistem pengontrol temperatur air yang dapat mengontrol limit suhu maksimum dan minimum yang dapat diprogram sehingga dapat mengkondisikan suhu air kolam pemijahan sesuai dengan jenis ikan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1
PERMASALAHAN Pertanyaan Penelitian : Apakah suhu air kolam berpengaruh pada proses pemijahan ikan? Bagaimana mengatur temperatur air kolam pada proses pemijahan ikan? Bagaimana memperkecil konsumsi energi pada proses pengaturan suhu air kolam pemijahan ikan? Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2
METODOLOGI Lokus Kegiatan: Kabupaten Tulang Bawang Lampung Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3
METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan: Ruang lingkup kegiatan penelitian ini adalah mengembangkan sistem pengontrol suhu yang mampu menjaga rentang suhu ideal untuk proses pemijahan ikan sesuai dengan jenis ikan yang akan dipijah. Fokus Kegiatan: Fokus kegiatan: Ketahanan Pangan Produk Target: Teknologi Pengurangan Kehilangan Hasil (Yield Losses) Isu Pokok: Kehilangan hasil pada aktivitas perikanan masih terjadi pada seluruh rantai produksi, mulai dari budidaya, panen, pasca panen, pengolahan dan distribusi atau transportasi. Untuk itu perlu pengembangan sistem dan teknologi yang dapat meningkatkan efisisensi melalui pengurangan angka kehilangan hasil, salah satunya pada proses pemijahan ikan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4
Desain Penelitian METODOLOGI Triwulan I Feb-April Triwulan II Mei-Agustus Triwulan III Sept-Nov. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5
METODOLOGI Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan 1. Melakukan survei, observasi, wawancara dan pengumpulan data terkait proses pemijahan ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung 2. Inventarisir data hasil survei untuk menentukan spesifikasi sistem pengukur temperatur air yang ideal untuk proses pemijahan ikan 3. Membuat desain sistem pengukur temperatur air untuk proses pemijahan ikan 6. Uji coba prototype sistem pengukur temperatur air untuk proses pemijahan ikan. 5. Rancang bangun prototype sistem pengukur temperatur air untuk proses pemijahan ikan 4. Pengadaan bahan elektronik dan mekanik 7. Instalasi prototype sistem pengukur temperatur air untuk proses pemijahan ikan di Tulang Bawang Lampung. 8. Analisis dan evaluasi prototype sistem pengukur temperatur air untuk proses pemijahan ikan di Tulang Bawang Lampung. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6
METODOLOGI Perkembangan dan Hasil Kegiatan: Survei, Observasi, Wawancara Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7
METODOLOGI Perkembangan dan Hasil Kegiatan: Rancang Bangun Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 8
METODOLOGI Perkembangan dan Hasil Kegiatan: Uji Coba Prototype Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 9
METODOLOGI Perkembangan dan Hasil Kegiatan: Uji Coba proses pemijahan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 10
SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: Sinergi koordinasi kelembagaan-program dilakukan antara UPT BPI LIPI selaku penyedia teknologi dengan Kementrian Riset dan Teknologi sebagai penyedia anggaran dan Balitbangda Kab. Tulang Bawang selaku penyedia informasi kebutuhan daerah. Hasil sinergi koordinasi antara tiga lembaga ini diharapkan dapat memanfaatkan prototype pengukur temperatur air untuk pemijahan ikan yang dapat digunakan di Balai Benih Ikan Kab. Tulang Bawang Nama lembaga yang diajak koordinasi : Bappeda Kab. Tulang Bawang Balitbangda Kab. Tulang Bawang Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tulang Bawang Balai Benih Ikan Kab. Tulang Bawang Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 11
SINERGI KOORDINASI Strategi pelaksanaan koordinasi Penyedia Dana: Kementrian Riset dan Teknologi Pemberian dana Informasi Kebutuhan daerah Penyedia Teknologi: UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Koordinasi Penyedia Informasi Kebutuhan Daerah: Balitbangda Kab. Tulang Bawang Prototype Teknologi Informasi Kebutuhan daerah Pengguna Teknologi: Balai Benih Ikan Kab. Tulang Bawang Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan: Terciptanya koordinasi yang baik antara Kementrian Riset dan Teknologi, UPT BPI LIPI, Balitbangda Kab. Tulang Bawang, dan Balai Benih Ikan Tulang Bawang. Digunakannya prototype sistem sistem pengatur temperatur air untuk pemijah ikan di Balai Benih Ikan sehingga dapat meningkatkan hasil pada proses pemijahan ikan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 12
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 13
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: Melibatkan Balitbangda Kab. Tulang Bawang untuk memberikan masukan dalam pengembangan prototype sistem pengatur temperatur air kolam pemijah ikan. Melibatkan pakar perikanan di daerah Lampung (peneliti perikanan dari UNILA, Balai Benih Ikan, praktisi bidang perikanan) untuk memberikan masukan dalam pengembangan prototype sistem pengatur temperatur air kolam pemijah ikan. Melibatkan para peneliti dan praktisi di Balai Benih Ikan Kab. Tulang Bawang untuk melakukan uji coba prototype sistem pengatur temperatur air untuk pemijah ikan di Balai Benih Ikan Kab.Tulang bawang Lampung Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan : Balai Benih Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tulang Bawang Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan: Mengurangi angka kehilangan hasil pada proses pemijahan ikan Pemijahan ikan dapat dilakukan diluar musim. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 14
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Nama Prototype : JALASANGKURIANG tipe API 1000L Arti nama: JALASANGKURIANG kepanjangan dari JAwa- LAmpung artinya prototype ini dirancang-bangun di dua provinsi, yaitu Jawa dan Lampung. SANGKURIANG menandakan bahwa alat ini dibuat di komplek LIPI jalan Sangkuriang, selain itu Sangkuriang merupakan legenda dari Jawa Barat yang menggambarkan kegigihan seorang pekerja keras untuk menggapai cita-citanya. API kependekan dari Alat Pemijah Ikan. 1000 L menunjukkan kapasitas alat ini untuk 1000 liter air. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 15
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan: Pendaftaran Paten JALASANGKURIANG Prototype Produksi JALASANGKURIANG Skala Pembudidaya Prototype pengontrol temperatur air untuk pemijah ikan dengan memanfaatkan energi geothermal Strategi Pengembangan ke depan: Menekan penggunaan biaya listrik Harga yang terjangkau pembudidaya Mudah digunakan Portable Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 16
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Tahapan Pengembangan ke depan Penyedia Teknologi: UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Koordinasi Penyedia Informasi Kebutuhan Daerah: Balitbangda Kab. Tulang Bawang Prototype Teknologi Koordinasi Prototype pengontrol temperatur air untuk pemijah ikan dengan memanfaatkan energi geothermal Prototype Produksi JALASANGKURIANG Skala Pembudidaya Digunakan Pengguna Teknologi: Balai Benih Ikan Pembudidaya Ikan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 17
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN: Koordinasi dengan Pihak Terkait Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 18
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN: Hasil Kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 19
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN: Hasil Kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 20
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN: Hasil Kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 21
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN: Hasil Kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 22
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN: FAT dengan Balitbangda dan DKP Kab. Tulang Bawang Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 23
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN: Penandatanganan Hasil FAT antara LIPI-Balitbangda-DKP Kab. Tulang Bawang Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 24
logo lembaga TERIMA KASIH Drs. Hariyadi, MT. Sugiono, ST Hanif Fakhrurroja, MT Dwi Esti Kusumandari, MT Novan Agung Mahardiono, ST