LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 15 TAHUN : 1997 SERI : C NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 15 TAHUN 1997 T E N T A N G RETRIBUSI HASIL PRODUKSI KOMODITI PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat terwujud iklim usaha yang mampu meningkatkan minat dan kegiatan hasil usaha Hasil Produksi Komoditi Perkebunan, maka dipandang perlu mengatur ketentuan besarnya retribusi hasil produksi komoditi perkebunan dimaksud ; b. bahwa untuk maksud tersebut perlu ditetapkan dalam suatu Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang undang Nomor 7 Drt. Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ; 2. Undang undang Nomor 12 Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah ; 3. Undang undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat Pada Daerah Tingkat II ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1995 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Kepada 26 (Dua puluh enam) Daerah Tingkat II Percontohan ; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1983 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara Nomor 4 Tahun 1988 tentang Pedoman Penunjukan Peningkatan dan Pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara ;
46 8. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara Nomor 20 Tahun 1995 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA TENTANG RETRIBUSI HASIL PRODUKSI KOMODITI PERKEBUNAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara ; c. Bupati Kepala Dearah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Aceh Utara ; d. Dinas Perkebunan adalah Dinas Perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara ; e. Retribusi Hasil Produksi Komoditi Perkebunan adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran dari hasil produksi komoditi perkebunan ; f. Hasil Produksi Komoditi Perkebunan adalah setiap hasil yang diperoleh dari proses produksi komoditi perkebunan ; g. Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit adalah tandan buah segar yang dipanen dari pohon kelapa sawit ; h. LUMP adalah getah yang telah membeku dari hasil sedapan pohonpohon karet ; i. Sheet adalah lembaran getah karet yang telah dikeringkan ; j. Slab adalah getah karet yang telah dibekukan dengan zat kimia pada bakbak tertentu yang berbentuk bantalan ; k. Kepala cungkil adalah daging dari buah kelapa yang telah dicongkel ; l. Kopra adalah daging buah kelapa yang tel;ah dikeringkan. BAB II OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI HASIL PRODUKSI KOMODITI PERKEBUNAN
47 Pasal 2 Objek retribusi hasil produksi komoditi perkebunan adalah semua produksi yang dihasilkan dari setiap hasil yang diperoleh dari proses produksi komoditi perkebunan. Pasal 3 Subjek retribusi hasil produksi komoditi perkebunan adalah setiap orang atau badan hukum/badan usaha yang melakukan perdagangan dalam daerah yang wajib dikenakan retribusi hasil produksi komoditi perkebunan. BAB III TARIF DAN PENETAPAN RETRIBUSI HASIL PRODUKSI KOMODITI PERKEBUNAN Pasal 4 a. Setiap hasil produksi komoditi perkebunan yang diperdagangkan dikenakan retribusi hasil produksi komoditi perkebunan. b. Besarnya retribusi hasil produksi komoditi perkebunan dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) didasarkan pada perhitungan analisa hasil usaha tani. Pasal 5 Penetapan besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (2) Peraturan Dearah ini didasarkan atas jenis-jenis komoditi hasil produksi perkebunan yang ditetapkan antara lain : 1. Karet Lump... Rp. 10,-/kgg 2. Karet Sheet... Rp. 25,-/kg 3. Karet Slag... Rp. 15,-/kg 4. Kelapa cungkil... Rp. 5,-/kg 5. Kopra... Rp. 10,-/kg 6. Minyak kelapa... Rp. 15,-/kg 7. Minyak kelapa sawit... Rp. 40,-/kg 8. Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit... Rp. 10,-/kg 9. Biji kopi keras... Rp. 50,-/kg 10. Biji Kakao... Rp. 10,-/kg 11. Biji Kemiri... Rp. 5,-/kg 12. Biji Pinang... Rp. 10,-/kg 13. Biji Kelapa... Rp. 2,-/buah 14. Biji Pala... Rp. 10,-/kg 15. Biji Jambu Mente... Rp. 10,-/kg 16. Biji Lada... Rp. 10,-/kg 17. Kapu Laga... Rp. 10,-/kg 18. Tebu... Rp. 2,-/kg 19. Kapuk Randu... Rp. 5,-/kg 20. Tepung Sagu... Rp. 10,-/kg
21. Batang sagu... Rp. 2,-/kg 22. Tembakau... Rp. 40,-/kg 23. Kunyit... Rp. 5,-/kgg 24. Cengkeh... Rp. 120,-/kg 25. Jahe... Rp. 10,-/kg 26. Ijuk... Rp. 10,-/kg 27. Kulit Manis... Rp. 10,-/kg 28. Kapas... Rp. 50,-/kg 29. Minyak Nilam... Rp. 500,-/kg 30. Daun Nilam... Rp. 10,-/kg 48 Pasal 6 Pembayaran retribusi harus dibayar lunas saat melakukan perdagangan. Pasal 7 Setiap petugas pungutan retribusi diwajibkan : a. Mengutip dan menerima retribusi hasil komoditi perkebunan dengan memberikan bukti pembayaran retribusi yang sah ; b. Melakukan semua perintah atau petunjuk yang diberikan oleh Bupati Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk ; c. Dalam hal terjadi perselisihan antara pedagang dengan petugas maka petugas berkewajiban untuk menyelesaikan perselisihan tersebut ; Pasal 8 Kepada petugas pemungut retribusi hasil produksi komoditi perkebunan diberikan kartu identitas atau tanda pengenal. Pasal 9 (1) Pungutan retribusi hasil produksi komoditi perkebunan dilakukan oleh Dinas Perkebunan. (2) Hasil pungutan retribusi hasil produksi komoditi perkebunan merupakan penerimaan Daerah dan harus disetor seluruhnya ke Kas Daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Aceh Utara. BAB IV KETENTUAN PIDANA Pasal 10 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga bulan) atau denda setinggi-tingginya Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah). (2) Tindak Pidana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini adalah Pelanggaran.
49 BAB V PENYIDIKAN Pasal 11 (1) Selain Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas pelanggaran tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini, dapat juga dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundang undangan yang berlaku. (2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini berwenang : a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana pelanggaran ; b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian serta melakukan pemeriksaan ; c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal dari tersangka ; d. Melakukan penyitaan benda atau surat ; e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang ; f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; g. Mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungan dengan pemeriksaan ; h. Menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik umum, tersangka atau keluarganya ; i. Mengadakan tindak lain menurut hukum juga dapat dipertanggung jawabkan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan daerah ini sepanjang yang menyangkut Peraturan Pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati Kepala Dearah. Pasal 13 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Dearah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
50 Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penetapannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Utara. Disahkan di Lhokseumawe Pada tanggal 1 April 1997 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA KETUA, Cap / dto IDRUS BUPATI ACEH UTARA CAP / DTO KARIMUDDIN HASYBULLAH Disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh Nomor : Tanggal : Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara Nomor : T a h u n : S e r i : N o m o r : T a n g g a l : SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH Cap / dto Drs. SULAIMAN ABBAS Pembina Nip. 010 039 620
P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR : 15 TAHUN 1997 51 TENTANG RETRIBUSI HASIL PRODUKSI KOMODITI PERKEBUNAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA I. PENJELASAN UMUM 1. Bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 105 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Proyek Percontohan Otonomi Daerah Pada Daerah Tingkat II, Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara merupakan salah satu Daerah Tingkat II yang melaksanakan proyek Percontohan Otonomi dimaksud. 2. Bahwa sebagai Daerah Tingkat II yang melaksanakan percontohan Otonomi akan menerima sebagian urusan dibidang perkebunan dari Pemerintah untuk menjadi urusan rumah tangga Daerah. 3. Untuk melaksanakan urusan dalam bidang perkebunan di atas, dipandang perlu menetapkan retribusi hasil produksi komoditi perkebunan Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara yang ditetapkan dalam suatu Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL : Pasal 1 sampai dengan Pasal 14 : Cukup jelas