PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG B E C A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

Transkripsi

1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG B E C A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa kendaraan beca di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai arti penting di dalam menunjang kelancaran arus transportasi di dalam kota Kuala Tungkal untuk ketertiban perlu pengaturan lebih lanjut ; b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a di atas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung dengan mengubah Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Propinsi Sumatera Tengah ( Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 50 ); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209 ); 3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 3480 ); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 ) ; 5. Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3903 ) ; 6. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang- undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246 ) ;

2 7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan dibidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kepada Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II ( Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3410 ) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692 ) ; 9. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 199 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, dan Bentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Presiden ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70 ) ; 10. Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri Nomor KM 109 Tahun 1990 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kepada Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 4 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 4 ); Menetapkan : Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TENTANG BECA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat ; c. Kepala Daerah adalah Bupati Tanjung Jabung Barat ; d. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjung Jabung Barat ; e. Dispenda adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat ;

3 f. Beca adalah kendaraan beroda tiga tidak bermotor berpenumpang sebanyakbanyaknya 2 (dua) orang yang dipergunakan sebagai alat angkutan umum atau dipergunakan untuk kepentingan pribadi ; BAB II NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI Pasal 2 (1) Subjek retribusi ialah setiap orang atau badan hukum yang memiliki kendaran beca. (2) Objek retribusi adalah kendaran beca. BAB III KETENTUAN PERIJINAN Pasal 3 (1) Setiap orang atau badan hukum yang mengusahakan angkutan beca harus memiliki Ijin Pemilikan Beca. (2) Bupati mengeluarkan Ijin Pemilikan Beca setelah mempertimbangkan permohonan yang bersangkutan. (3) Ijin Pemilikan Beca berlaku untuk selamanya dan dapat dipindahtangankan. (4) Terhadap ijin sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal ini dilakukan pendaftaran ulang. BAB IV KETENTUAN PEMBATASAN Pasal 4 (1) Di Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dibatasi jumlah maksimal beca yang beroperasi. (2) Jumlah maksimal beca yang beroperasi di Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB V STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 5 (1) Setiap 6 (enam) bulan sekali beca yang dioperasikan harus diuji kelaikannya. (2) Ketentuan tentang tata cara pengujian ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

4 (3) Biaya pengujian ditetapkan sebesar Rp ,- ( seribu lima ratus rupiah ) per beca untuk satu kali pengujian. BAB VI KETENTUAN RETRIBUSI (1) Untuk setiap pemberian Ijin Pemilikan Kendaraan Beca dikenakan retribusi. (2) Besarnya retribusi yang dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah sebagai berikut : a. Untuk setiap beca yang beroperasi/domisilinya di dalam wilayah Ibukota Kabupaten Rp ,- ( sepuluh ribu rupiah ) ; b. Untuk setiap beca yang beroperasi/domisilinya di luar Wilayah Ibukota Kabupaten Rp ,- ( tujuh ribu lima ratus rupiah ) ; (3) Besarnya biaya pendaftaran ulang (registrasi) adalah sebagai berikut : a. Untuk setiap beca yang beroperasi/domisinya di dalam wilayah Ibukota Kabupaten Rp ,- per tahun ( lima ribu rupiah per tahun ) ; b. Untuk setiap beca yang beroperasi /domisilinya di luar wilayah Ibukota Kabupaten Rp ,- per tahun ( dua ribu lima ratus rupiah per tahun ) ; (1) Hasil pungutan yang dimaksud ayat (1) sampai dengan ayat (3) pasal ini adalah Pendapatan Daerah yang harus disetor ke Kas Daerah. BAB VII KETENTUAN PIDANA Pasal 7 (1) Barang siapa melanggar seluruh atau sebagian dari ketentuan yang diatur Pasal 3 dan Pasal 5 dikenakan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga ) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp ,- (lima puluh ribu rupiah ). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah tindak pidana pelanggaran. (3) Keterlambatan pembayaran retribusi pendaftaran ulang dikenakan sanksi denda sebesar 50 % dari tarif retribusi. BAB VIII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 8 (1) Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat dilakukan

5 juga oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) di lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini berwenang : a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana ; b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan ; c. Menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka ; d. Melakukan penyitaan benda atau surat ; e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang tersangka ; f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungan dengan pemeriksaan perkara ; h. Menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut umum, tersangka atau keluarganya ; i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan ; BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ditetapkan di Kuala Tungkal Pada tanggal 19 Oktober 2001 BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

6 ttd USMAN ERMULAN Diundangkan di Kuala Tungkal Pada tanggal 7 Nopember 2001 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT ttd H.M. YAMIN, SH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2001 NOMOR 54