1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Cucurbitales Famili : Cucurbitaceae Genus : Cucumis Spesies : Cucumis sativus L. Hercules adalah mentimun hibrida yang merupakan hasil persilangan yang kini dikembangkan oleh PT. BISI (Benih Inti Subur Intani), Kediri Jawa Timur. Varietas Hercules diproduksi oleh Chia Tai Seed, Thailand. Tanaman ini pertumbuhanya kuat dan bercabang banyak, tahan terhadap penyakit embun bulu (Downy Mildew). Buah beragam, tidak berongga, cukup tebal, dan rasanya tidak pahit. Buah berbentuk panjang silindris dan kulitnya berwarna hijau tua. Buah memiliki ukuran panjang 18 cm dan diameter 4 cm, berat buah 350 400gr. Setiap tanaman dapat menghasilkan 5 5,5 kg dengan jumlah buah 10 16. Umur panen tanaman 35 hari setelah tanam (Cahyono, 2006). Bila dilihat dari segi hasilnya dapat mencapai 5 kg per tanaman, dengan jumlah buah antara 10 16 buah pertanaman. Panen pertama biasanya dimulai pada umur 35 hari setelah tanam (hst), sedangkan masa panen mampu bertahan hingga 60 hari setelah tanam. bila tanaman dalam kondisi yang baik dapat dipanen hingga 17 kali. Ada pun kelebihan lainya adalah penggunaan benih / kebutuhan benih yang cukup hemat yakni antara 750 hingga 800 gr/ha dengan jarak tanam 40 cm x 50 cm.
2 Keunggulan komperatif dibandingkan timun sejenis diantaranya : daya tahan terhadap serangan penyakit Downy Mildew relatif kuat, penampilan tanaman maupun vigornya kuat dan bercabang banyak, bahkan ada kecendrungan pertumbuhanya kesamping. Pertubuhan menyamping ini tentu sangat positif karena berarti banyak cabang cabang yang lebih produktif. Di samping, itu buah seragam tidak berongga dengan warna yang hijau tua dan tidak berasa pahit sedikit pun. Potensi tumbuhnya pun cukup luas, yakni dari dataran renda hingga pada dataran yang cukup tinggi (Harist, 2004). Akar Tanaman mentimun berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggangnya tumbuh lurus ke dalam sampai kedalaman sekitar 20 cm, sedangkan akar serabutnya tumbuh menyebar secara horizontal dan dangkal. Batang Tanaman mentimun memiliki batang yang berwarna hijau, berbulu dengan panjang yang bisa mencapai 1,5 m dan umumnya batang mentimun mengandung air dan lunak. Mentimun mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur mentimun adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan. Bila menyentuh galah sulur akan mulai melingkarinya. Dalam 14 jam sulur itu telah melekat kuat pada galah/ajir (Sunarjono, 2007). Daun Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda, berwarna hijau muda sampai hijau tua. selain itu daun bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki tulang daun menyirip dan bercabang-cabang, kedudukan daun pada batang tanaman berselang seling antara satu daun dengan daun diatasnya (Cahyono, 2006). Bunga Bunga mentimun berwarna kuning dan berbentuk terompet, tanaman ini berumah satu artinya, bunga jantan dan bunga betina terpisah, tetapi masih dalam satu pohon. Bunga betina mempunyai bakal buah berbentuk lonjong yang
3 membengkok, sedangkan pada bunga jantan tidak mempunyai bakal buah yang membengkok. Letak bakal buah tersebut di bawah mahkota bunga (Sunarjono, 2007). Buah dan Biji Buah mentimun menggantung dari ketiak antara daun dan batang. bentuk ukuranya bermacam - macam antara 8-25 cm dan diameter 2,3-7 cm, tergantung varietasnya. Kulit buah mentimun ada yang berbintik - bintik, ada pula yang halus. Warna kulit buah antara hijau keputih - putihan, hijau muda dan hijau gelap sesuai dengan varietas. Biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuning - kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman (Cahyono, 2006). 2.2 Syarat Tumbuh Mentimun Mentimun cocok ditanam di lahan yang jenis tanahnya lempung sampai lempung berpasir yang gembur dan mengandung bahan organik. Mentimun membutuhkan ph tanah di kisaran 6-7 dengan ketinggian tempat 100-1000 M di atas permukaan laut (dpl). Mentimun juga membutuhkan sinar matahari terbuka, drainase air lancar dan bukan bekas penanaman mentimun dan familinya seperti melon, semangka, dan waluh. Aspek agronomi penanaman mentimun tidak berbeda dengan komoditas sayuran komersil lainnya, seperti kecocokan tanah dan tinggi tempat, serta iklim yang sesuai meliputi suhu, cahaya, kelembapan dan curah hujan. Untuk pertumbuhan yang optimum diperlukan iklim kering, sinar matahari yang cukup dengan temperatur optimal antara 21 0 C 30 0 C. sementara untuk suhu perkecambahan biji optimal yang dibutuhkan antara 25 0 C 35 0 C. kelembapan udara (RH) yang dikehendaki oleh tanaman mentimun agar hidup dengan baik adalah antara 50-85%. Sementara curah hujan optimal untuk budidaya mentimun adalah 200-400 mm/bln, curah hujan yang terlalu tinggi tidak baik untuk pertumbuhan apalagi pada saat berbunga karena akan mengakibatkan menggugurkan bunga (Wahyudi, 2011).
4 2.3 Pupuk NPK Pelangi Pupuk NPK Pelangi yaitu jenis pupuk yang mengandung unsur hara makro Nitrogen, Phospor dan Kalium yang sangat dibutuhkan tanaman. Produk pupuk majemuk NPK dari Pupuk Kaltim variasinya sangat banyak, karena dapat dibuat sesuai dengan permintaan mengikuti jenis dan kebutuhan tanaman. Semua bahan baku dari unsur N (Nitrogen), P (Phospor), dan K (Kalium) dipilih yang berkualitas tinggi dan diproses dengan menggunakan proses mechanical blending untuk menjadikan produk pupuk NPK. Pupuk NPK dipasarkan dan dijual dengan merk dagang NPK Pelangi, yang dalam perdagangannya mematuhi SNI 02-2803-2000. Keunggulan Pupuk Majemuk NPK Pelangi : 1. Terbuat dari bahan baku yang berkualitas tinggi. 2. Komposisinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman (sesuai permintaan konsumen / customized / tailor made). 3. Bersifat slow release, meningkatkan efisiensi pemupukan. 4. Mudah dalam aplikasi, karena butiran lebih besar. 5. Cocok untuk segala jenis tanaman. 6. Mampu meningkatkan hasil dan mutu tanaman. 7. Sudah mengandung unsur hara makro (npk) dan unsur lain yang dibutuhkan tanaman. 2.4 Peranan Hara NPK Pelangi pada Tanaman Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman ialah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. Selain itu nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam pembentukan Fotosintesis. Fungsi lain ialah membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Nitrogen berasal dari organik (sisa-sisa tanaman / sampah tanaman) yang melapuk, yang ternyata dapat menyuburkan tanah sehingga tanah tersebut mampu untuk pertumbuhan tanaman dan memberikan hasil bagi pertumbuhan mentimun (Lingga, 2007).
5 Fosfor (P) juga berperan penting bagi pertumbuhan mentimun, fungsi dari P (fosfor) dalam tanaman mempercepat pertumbuhan akar semai, dapat mempercepat, serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa. pada umumnya, dapat mempercepat pembungaan, pemasakan buah, biji atau gabah dan juga dapat meningkatkan produksi biji-bijian (Mulyani, 2002). Pupuk (K) kalium juga penting bagi tanaman mentimun karena pungsi utamanya K adalah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur (Marsono, 2007).