II. TINJAUAN PUSTAKA. Himalaya, kemudian berkembang ke Mediteran. Hal ini di buktikan karena di wilayah tersebut

Transkripsi

1 II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut sejarah, tanaman mentimun berasal dari negara bagian utara India di gunung Himalaya, kemudian berkembang ke Mediteran. Hal ini di buktikan karena di wilayah tersebut banyak di temukan jenis mentimun liar karna penyimpangan genetik. Di Negara Cina, tanaman mentimun sudah di kenal sejak dua abad sebelum masehi kemudian menyebar ke negara- negara Asia termasuk Indonesia. Di Indonesia terutama pulau Jawa dan Sumatra tanaman mentimun di tanam daratan rendah (Samadi, 2006) Penyebaran dan produksi mentimun di Indonesia adalah propinsi Jawa Barat, Daerah Istimewah Aceh, Bengkulu, Jawa Tengah. Di Indonesia saat ini telah banyak jenis mentimun unggul atau lokal dengan ciri warna buah hijau mudah sampai hijau tua, memiliki biji, dan kandungan air banyak, daging buah tipis yang cocok dijadikan acar, rujak, dan lalapan (Anonim, 2015). Cahyono (2006) mentimun dalam dunia tumbuhan diklasifikasikan kedalam kingdom : plantae, divisi : spermatophyta, Sub divisi : angjospermae, Kelas :dycotyledonae, Ordo : cucurbitales, Famili : cucurbitales,genus : Cucumis, Spesies :Cucumis sativusl. Mentimun merupakan tanaman semusim yang bersifat menjalar. Tanaman tersebut menjalar atau memanjat dengan menggunakan alat panjat yang berbentuk sulur berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur ketimun adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan.bila menyentuh galah sulur akan mulai melingkarinya, dalam 14 jam sulur itu telah melekat kuat pada galah. Sehari setelah sentuhan pertama sulur mulai bergelung atau menggulung dari bagian ujung maupun pangkal sulur (Sunarjono, 2007). Akar tanaman mentimun merupakan akar yang serabut dan berbentuk akar tunggang perakaran tanaman mentimun sangat dangkal yaitu pada kedalaman cm, (Rukmana,1994).

2 tanaman mentimun bersifat menjalar atau memanjat dengan perantara pemegang yang berbentuk pilin(spiral). Batangnya basah, berbulu serta berbuku-buku. Panjang atau tinggi tanaman dapat mencapai cm, bercabang dan bersulur yang tumbuh disisi tangkai daun (Wijoyo, 2012).Daun mentimun merupakan daun tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang dan bewarna hijau. Bentuknya bulat lebar, bersegi mirip jantung dan bagian ujung daunnya meruncing serta tepi daun bergerigi. Panjangnya 7-18 cm, lebar 7-15 cm, daun ini tumbuh berselang-seling keluar dari buku-buku (ruas) batang (Cahyono, 2006). Mentimun merupakan tanaman berumah satu ( monoecious) dengan bunga jantan dan bunga betina terpisah satu sama lain. Bunga mentimun berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet. Bunga jantan muncul lebih dahulu, lalu disusul oleh bunga-bunga betina. Di bawah kondisi hari panjang dan suhu tinggi, tanaman ini membentuk lebih banyak bunga jantan daripada bunga betina, tetapi di bawah kondisi hari pendek, rasio bunga betina terhadap bunga jantan menjadi meningkat (Zulkarnain, 2013). Umur berbunga tanaman mentimun untuk varietas mercy F1 berkisaran antara HST (Mardiah, 2013). Buahmentimun letaknya mengantung dari ketiak antara daun dan batang. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam, tetapi umumnya bulat panjang atau bulat pendek. Buah mentimun ada yang permukaannya halus dan ada yang permukaannya halus dan ada yang permukaan buahnya bintil-bintil. Warna kulit buah antara hijau keputihan, hijau muda, dan hijau gelap (Zulkarnain, 2013). Biji mentimun berwarna putih, krem, berbentuk bulat lonjong (oval) dan pipih. Biji mentimun diselaputi oleh lendir dan saling melekat pada ruang-ruang tempat biji tersusun dan jumlahnya sangat banyak. Biji-biji ini dapat digunakan untuk perbanyakan atau pembiakan (Cahyono, 2006).

3 Tanaman mentimun cocok ditanam dilahan yang jenis tanahnya lempung sampai lempung berpasir yang gembur dan mengandung bahan organik tinggi dengan ph berkisar antara 5,5-6,8. Ketinggian tempat yang ideal untuk tanaman mentimun adalah mdpl. Curah hujan yangdibutuhkan tanaman mentimun yaitu 1000 mm pertahun-1500 mm pertahun dengan kelembapan 80% dan lama penyinaran matahari 5-8 jam /hari. Lokasi yang baik untuk budidaya mentimun adalah lokasi lahan yang terbuka tanpa adanya naungan, drainise dan aeasi air dan udara tanah lancar dan bukan bekas penanaman mentimun dan familinya seperti melon, semangka dan waluh (Wahyudi, 2011). Secara umum, jarak tanaman yang bisa digunakan dalam penanaman mentimun adalah 60 cm dalam barisan dan 50 cm antar barisan dengan populasi tanaman per hektar. Penanaman dengan membuat lobang tanam dan setiap lobang tanaman ditanami dengan satu bibit mentimun. Perlu di ingat dalam menanam hanya sebatas leher akar saja agar tanaman terhindari dengan kebusukan.untuk tanaman mentimun yang menggunakan sistem persemaian, mentimun yang siap dipindahkan harus mencapai umur hari setelah persemaian dengan jumlah daun antara 3-4 helaian dan tinggi tanaman 6-5 cm, penampilan terserang hama atau penyakit (Prabowo, dalam Skripsi Novrida Dahlia 2012). Menurut Prahasta(2009), bahwa kecendrungan masyarakat dalam mengkomsumsi buah khususnya mentimun yang semakin memikat dan meningkatkan industri yang memerlukan bahan baku mentimun, membuka peluang yang sangat terbuka dalam usaha pengembangan mentimun, namun peluang usaha pengembangan mentimun dengan jumlah permintaan yang semakin memikat serta harga yang cukup tinggi diimbangi dengan meningkatkan produksi yang sebabkan oleh adanya beberapa kendala yang di hadapi di lapangan.

4 Keberhasilan budidaya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu ialah pemupukan yang diperlukan salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan proses fisiologi tanaman. Keberhasilan pemupukan ini sangat ditentukan oleh beberapa pemberian dosis atau konsentrasi, cara aplikasi, jenis pupuk yang akan digunakan dan waktu pemberian. Sebab, pemberian dosis atau konsentrasi dan jenis pupuk yang tidak tepat akan menyebabkan terjadinya penghambatan pertumbuhan dan perkembangan serta menurunkan hasil produksi tanaman. Sementara cara pemberian dan waktu pemberian yang tidak tepat akan menyebabkan pemupukan tidak diberikan pengaruh terhadap tanaman. Agroekosistem lingkungan pertanian merupakan salah satu indikator yang paling baik dalam mengukur tingkat keberhasilan budidaya tanaman. Permasalahan agroekosistem lingkungan pertanian pada saat sekarang ini lebih banyak disebabkan karena pengaruh perubahan iklim yang mengalami perubahan salah satunya ialah terjadinya kemarau yang berkepanjangan yang disebabkan terjadinya degradasi lingkungan karena perambatan hutan dan pengolaan lahan yang tidak tepat. Kondisi ini menyebabkan tanah menjadi kekurangan air akibatnya pertumbuhan dan hasil produksi tanaman menjadi tidak maksimal. Disamping itu, juga menyebabkan degradasi tingkat kesuburan tanah sehingga hara tidak tersedia bagi tanaman. Kedua faktor inilah yang kemudian menjadi penyebab utama kegagalan proses budidaya tanaman. Salah satu cara untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah sehingga hara dan air tersedia bagi tanaman ialah melalui pemupukan (Heddy,2003). Pupuk kandang adalah yang berasal dari kotoran ayam Menurut Hardjowiegeno (2013), kotoran ayam mengandung nitrogen tiga kali lebih besar dibanding pupuk kandang lain, hal ini dikarenakan bagian cair (urine) tercampur dengan bagian padatnya. Selain itu Lindyawati(2002),menyatakan bahwa pupuk kandang berpengaruh terhadap peningkatan N

5 mineral tanah.bila dihitung dari bobot badanya, kotoran ayam lebih besar dari kotoran ternak lainnya,dimana setiap kg/ tahun bobot ayam hidup, dapat menghasilkan kg/tahun kotoran kering. Sedangkan kotoran sapi dengan bobot badan yang sama menghasilkan kotoran kering hanya kg/tahun. Menurut Doetono, (dalam Skripsi Mardiah 2013), nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh: (1) makanan hewan yang bersangkutan; (2) fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau dibutuhkan dagingnya saja; dan (3) jenis atau macam hewan. Karena dengan mengetahui jenis kotoran akan mempengaruhi kotoran. Demikian pula dilihat dari segi kandungan hara yang dihasilkan dimana setiap ton kotoran ayam terdapat 65,8 kg N, 13,7 kg P dan 12.8 kg K (Nurhayati,1998). Pupuk kandang ayam adalah salah satu alternatifmasukan produksi dalam budidaya tanaman, khususnya yang menyangkut pemupukan. Penggunaan pupuk organik dan penerapan teknik budidaya tanpa menggunakan bahan kimia. Pupuk kandang ayam relatiflebih cepat terdekomposisi sertamempunyai kadar hara yang cukup pulajika dibandingkan dengan jumlah unityang sama dengan pupuk kandang lainnya. Pupuk kandang kambing memiliki teksturyang khas yakni butiran-butiran yang agaksukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan penyediaan haranya (Widowati, et al, 2005).Pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam sangat mudah untuk di jumpai dan ternyata mempunyai nilai hara yang tinggi. Kotoran ayam mengandung N tiga kali lebih besar dari pada pupuk kandang lain presentase kandungan N,P dan K pada kotoran ayam adalah N: 1,0% P: 9,5% dan K: 0,3% (Sutanto2002).PupukNPK Mutiara 16:16:16. Pupuk NPK diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, baik unsur hara mikro maupun makro yang berperan dalam pertumbuhan dan produksi tanaman. Karena pupuk NPK merupakan

6 pupuk organik yang formula mengandung unsur hara makro N, P dan K serta mikro Mg, S, Bo, Mn, dan Zn yang sangat dibutukan dalam pertumbuhan tanaman mentimun (Anonimus, 2011). Pupuk NPK mutiara 16:16:16 merupakan salah satu jenis pupuk anorganik yang cukup mengandung unsur hara makro yang berimbang. Komposisi kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk NPK mutiara ialah16:16:16 artinya 16% nitrogen N terbagi dalam dua bentuk yaitu 9,5% ammonium NH4 dan 6,5 magnesium oksida MGO, 5% Kalsium oksida CaO, (Inbapom,2012). Menurut Martono, (2015) pupuk anorganik yang ditambah kedalam tanah, terutama pupuk NPK selain dapat memberikan unsur hara makro secara seimbang dalam waktu bersama juga dapat menghemat waktu pemupukan, menurunkan biaya produksi dan dilengkapi dengan unsur mikro. Menurut Hardjowiegeno, (2013)pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari pupuk tunggal N, P dan K. Fungsi nitrogen sebagai pupuk adalah untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman dan membantu proses pembentukan protein. Dfisiensi phospor (P) menyebabkan pertumbuhan lambat, lemah dan kerdil. Unsur hara kalium (K) berfungsi dalam pembentukan gula dan pati, sintetis meristem, meningkatkan ketahanan terhadap penyakit dan perbaikan kualitas hasil tanamanmenurut Lingga dan Marsonodalam(Skripsi Novrida Dahlia, 2012) peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan,khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu nitrogen juga berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein,lemak dan berbagai persenyawaan organik lain. Torus, (2012) menyatakan bahwa fosfor (P) sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan generatif tanaman seperti bunga dan biji. Fungsi dari unsur fosfor pada tanaman

7 yaitu: (1) untuk pembentukan bunga dan buah,(2) bahan pembentukan inti sel dan dinding sel, (3) mendorong pertumbuhan akar muda dan pemasakan biji pembentukan klorofil, (4) penting untuk enzim-enzim pernapasan, pembentukan klorofil, (5) penting dalam cadangan dan transfer energi (ADP+ATP) (6) komponen asam nukleat (DNA dan RNA), (7) berfungsi untukpengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.apabila tanaman mengalami kekurangan unsur P, maka akan mengalami gejala; Reduksi pertumbuhan, kerdil,daun berubah tua agak kemerahan,pada cabang,batang, dan tepi daun berwarna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning, pada buah tampak kecil dan cepat matang, menunda pemasakan, pembentukan biji gagal, serta perkembangan akar tidak bagus. Kalium (K) merupakan unsur hara esensial yang digunakan hampir pada semua proses untuk menunjang hidup tanaman. Berpengaruh pada ukuran, rasa, bentuk, warna dan daya simpan buah. Alium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam sel,dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma. Kekurangan K menyebabkan Daun-daun berubah jadi mengerut,batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil, buah tumbuh tidak sempurna,kecil,mutunya jelek,hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan (Rahayu, 2012). Djuarni, (2001) mengemungkakan bahwa keuntungan pupuk anorganik sepertinpkadalah terpenuhinya kebutuhan hara tanaman dengan perbandingan pemberian yang tepat,pupuk NPKtersedia dalam jumlah banyak,pemberiannya dapat terukur dengan tepat, karena pada umumnya takaran haranya pas dan pupuk NPK mudah diangkat karena jumlahnya relatif lebih sedikit. Pemberian pupuk N disertai pupuk P dan K cenderung meningkatkan hasil tanaman.

8 NPK yang sering dijumpai dan dipakai oleh masyarakat petani yang terdiri dari beberapa merk dagang salah satunya adalah NPK Mutiara 16:16:16. Pupuk ini berbentuk padat,mempunyai sifat lambat larut sehingga diharapkan dapat mengurangi kehilangan hara melalui pencucian,penguapan,dan pengikatan senyawa yang tidak tersedia bagi tanaman.pupuk majemuk memenuhi kebutuhan hara N,P,K, Mg, Ca bagi tanaman, warnanya kebiru-biruan dengan butiran mengkilap seperti mutiara (Marsono,2007). Dari hasil penelitian Hisam (2016), mengemukakan bahwa dosis yang terbaik untuk perlakuan pupuk kandang ayam pada tanaman melon 500 g/tanaman(16 ton/ha) terlihat dari berat buah pertanam. Dari hasil penelitian Salikat(2012), dosis yang terbaik pada tanaman Kundur atau Baligo dengan perlakuan pupuk kandang ayam 500 g/tanaman (16 ton/ha) meningkatkan berat buah pertanaman secara optimum.dari hasil penelitian Suyitno (2012), mengemukakan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam yang terbaik untuk tanaman Markisa 500 g/tanaman (16 ton/ha) Meningkatkan hasil Nutrisi air yang menghasilkan kandungan gula. Kebutuhan tanaman mentimun terhadap pupuk NPK cukup besar yaitu 166 kg per hektar. Pupuk yang diberikan untuk tanaman mentimun seluas 1 ha meliputi : Urea 225 kg ZA 300 kg, TSP atau SP kg KCL 100 kg. Selain itu, dapat juga digunakan pupuk NPK Mutiara (16:16:16) dengan dosis 5 g/tanaman (400 kg/ha). Pemberian pupuk NPK (16:16:16:) dapat menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman terutama pada tanaman mentimun(sumpena, 2001).