Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen persediaan (inventory management) yang baik. merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Peranan karyawan tidak dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank ini membantu

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan Indonesia. Adanya rentang waktu pengembalian pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik

BAB I PENDAHULUAN. tersebut akan mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan seperti terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi OLEH :

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

PENERAPAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi. Perkembangan dunia perbankan merupakan bagian utama dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern. memberikan definisi sebagai berikut : Pengendalian intern (internal control)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan membutuhkan dana atau modal kerja. Modal kerja tersebut diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari pinjaman pihak luar.yang menjadi masalah pokok dan paling sering dihadapi oleh setiap perusahaan adalah kebutuhan akan dana atau modal untuk membiayai usahanya. Kebutuhan ini diperlukan baik untuk modal investasi maupun modal kerja. Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang memegang peranan penting dalam pembangunan terutama dalam menyediakan fasilitas pembiayaan dana bagi perusahaan atau masyarakat yang membutuhkan dana untuk modal. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan yang berfungsi untuk menyerap dan menyalurkan dana bagi masyarakat. Bisnis bank adalah bisnis risiko ( bank is a risk business ), demikian ungkapan yang banyak dipakai orang untuk menggambarkan karakteristik bisnis bank. Hal ini disebabkan dalam kegiatannya, ia menyalurkan dana ke pihak tertentu ( dalam bentuk kredit ) dengan menggunakan dana pihak lain. Salah satu faktor yang menentukan 1

Bab I Pendahuluan 2 kelancaran bisnis bank adalah keberhasilannya mengelola kredit yang ia salurkan tersebut. Untuk menjaga agar kredit yang disalurkannya adalah kredit yang layak, bank mengembangkan suatu proses seleksi atas seluruh proposal kredit yang ia terima. Salah satu komponen penting dalam proses tersebut adalah analisis kredit (Jusuf, 2006). Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Bank yang baik tentunya tidak dengan begitu saja memberikan kredit kepada nasabahnya, sebelum meneliti dan memahami benar-benar keadaan kondisi pemohon kredit tersebut (Kasmir,2002). Analisis kredit yang dilakukan oleh suatu bank dimaksudkan untuk menilai apakah suatu permohonan kredit layak diterima atau ditolak. Risiko yang dihadapi bank adalah tidak lancarnya pengembalian kredit yang diberikan. Untuk menghindari dan memperkecil hal tersebut di atas, bank harus mengadakan penilaian terhadap beberapa aspek penting dari perusahaan pemohon. Aspek-aspek yang dinilai didasarkan pada suatu prinsip dalam pemberian kredit yang dikenal dengan 5C of Credit, yaitu Character, Capital, Capacity, Condition, dan Collateral. Tujuan dari menilai kelima aspek tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana willingness to pay and capacity to pay dari pemohon kredit, dengan kata lain kemauan dan kemampuan / kapasitas perusahaan pemohon untuk membayar kembali pokok kredit dan bunganya tepat waktu. Dalam menganalisis pemberian kredit pada bank diperlukan juga suatu pengendalian dan pengawasan agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar- 2

Bab I Pendahuluan 3 benar aman. Agar tercapai pelaksanaan pengawasan yang efektif dalam memberikan kredit kepada debitur bank maka diperlukan suatu struktur pengawasan yang baik sehingga dapat menghindari terjadinya kredit macet. Untuk menjaga dan memelihara keefektifan pengendalian, maka bank biasanya memerlukan suatu bagian khusus yang disebut pengendalian intern. Pengendalian intern dalam pelaksanaannya memerlukan sumber daya manusia yang telah dipilih secara objektif dan mempunyai kualifikasi sesuai dengan bidangnya, terampil, cakap, dan yang lebih penting lagi memiliki integritas dan kejujuran. Bagian ini bertugas mengawasi dan mengevaluasi keefektifan setiap aktivitas pengendalian yang ada dalam bank dan menjaga agar seluruh prosedur dan ketentuan yang berlaku di bank diilaksanakan sebagaimana mestinya. Tujuan pengendalian intern adalah menjaga kekayaan dan catatan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi,1992). Pihak manajemen sebagai pihak pengambil keputusan memerlukan bantuan pengendalian intern dalam menentukan kebijakan yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada dalam bank berdasarkan analisis, penilaian serta saran-saran yang objektif serta independen agar tujuan organisasi dapat dicapai. Pada dasarnya, ada dua jenis analisis yang dilakukan seorang Account Officer dalam mengevaluasi suatu proposal kredit, yaitu analisis terhadap data kualitatif dan analisis terhadap data kuantitatif. 3

Bab I Pendahuluan 4 Yang pertama adalah Aspek Kuantitatif, yaitu analisis terhadap angka-angka yang ditunjukkan oleh Laporan Keuangan. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan. Aspek kedua adalah Aspek Kualitatif, yaitu analisis terhadap berbagai faktor non-angka. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi hal-hal yang mendukung dan yang membahayakan bisnis debitur (Jusuf, 2006). Bank Panin merupakan salah satu bank yang mendominasi di Negara Indonesia. Bank ini sudah memiliki banyak cabang di beberapa daerah dan memiliki cukup banyak nasabah. Oleh karena itu penulis yakin akan kompleksitas masalah yang dihadapi oleh Bank Panin, khususnya dalam hal pemberian kredit kepada debitur. Penulis juga memfokuskan untuk meneliti bagaimana penerapan proses pemberian kredit khususnya dalam analisis kredit yang dilakukan oleh Bank Panin terhadap debiturnya. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Bank Panin mengenai analisis kredit yang akan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul : Peranan Analisis Kredit dan Pengendalian Intern dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit pada PT.Bank Panin. 4

Bab I Pendahuluan 5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur dan kebijakan perkreditan yang diterapkan oleh PT.Bank Panin? 2. Bagaimana pengendalian intern dalam memberikan kredit yang dilaksanakan di PT. Bank Panin? 3. Bagaimana peranan analisis kredit dan pengendalian intern dalam menunjang efektivitas pemberian kredit pada PT. Bank Panin? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dan kebijakan perkreditan yang diterapkan oleh PT.Bank Panin. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern dalam memberikan kredit yang dilaksanakan di PT. Bank Panin. 3. Untuk mengetahui bagaimana peranan analisis kredit dan pengendalian intern dalam menunjang efektivitas pemberian kredit pada PT. Bank Panin.. 5

Bab I Pendahuluan 6 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Penulis berharap penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan kegunaan untuk berbagai pihak, yaitu : 1. Bagi penulis Untuk menambah wawasan berpikir dan tambahan informasi pengetahuan mengenai praktek manajemen keuangan dalam dunia perbankan khususnya dalam penilaian keefektifan pemberian kredit melalui analisis kredit dan pengendalian intern. 2. Bagi Bank Sebagai bahan masukan bagi bank itu sendiri yang akan memberikan kredit kepada suatu perusahaan atau calon debitur. 3. Bagi pihak lain Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi, serta menambah wawasan, pengetahuan, dan informasi di masa yang akan datang. 1.5 Kerangka Pemikiran Pengertian bank menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 Ayat 2 dinyatakan bahwa : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 6

Bab I Pendahuluan 7 Undang-undang di atas menyatakan bahwa bank merupakan suatu badan usaha. Ini berarti bank memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Namun demikian, ada tujuan umum yang lebih luas yang harus dicapai bersama-sama yaitu untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Dengan memberikan kredit kepada nasabahnya, suatu bank terlebih dahulu harus melakukan penelitian terhadap prestasi masa lalu, kondisi sekarang, potensi masa depan calon debitur. Penilaian dilakukan untuk penilaian prestasi yang telah dicapai di masa lalu, mengetahui kondisi calon debitur saat ini apakah sehat atau tidak dan juga untuk menilai potensi perkembangannya di masa mendatang apakah akan menunjukan perkembangan yang positif atau tidak. Menurut UU RI No.10 tahun 1998, Pasal 1 Ayat 11 tentang kredit : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa pemberian kredit harus berdasarkan atas kepercayaan dua belah pihak yaitu pihak pemberi dan pihak penerima kredit. Kredit akan diberikan jika pemberi kredit dapat yakin bahwa penerima kredit ini dapat mengembalikan pinjaman sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui. 7

Bab I Pendahuluan 8 Kredit adalah bisnis yang beresiko, di mana ada kemungkinan kredit yang diberikan tidak dapat tertagih (kredit macet). Debitur (penerima kredit) dapat mengemukakan sejuta alasan untuk itu. Di sisi lain, bank harus membayar setiap Rupiah dana masyarakat yang ditempatkan padanya. Apapun yang terjadi pada kredit, bank tidak boleh tidak membayar dana masyarakat. Bank tidak dapat (dan tidak boleh) mengatakan bahwa kredit yang diberikannya tidak tertagih, maka dana masyarakat belum dapat dibayar. Sehubungan dengan hal tersebut, sudah seharusnya bank hanya memberikan kredit kepada debitur yang layak. Bank harus dapat mengendalikan risiko kredit yang diberikannya. Untuk itu, bank mengembangkan suatu proses seleksi untuk menyaring setiap proposal kredit yang masuk. Melalui proses penyaringan tersebut diharapkan kredit yang diberikan adalah kredit dengan kualitas bagus (Jusuf, 2006). Persaingan antara bank juga merupakan faktor yang tidak dapat dihindarkan lagi oleh bank. Untuk mengatasi hal ini maka pimpinan bank dalam batas-batas tertentu akan mendelegasikan wewenang kepada bawahan. Pendelegasian wewenang ini harus diikuti oleh pengawasan agar wewenang yang diberikan tidak disalahgunakan. Pendelegasian wewenang itu membutuhkan seperangkat kebijakan dan prosedur yang memadai untuk menjamin terselenggaranya operasi bank secara efektif dan efisien serta mengurangi kesalahan, penyimpangan, ataupun kecurangan yang dapat menghambat tercapainya tujuan organisasi. 8

Bab I Pendahuluan 9 Suatu pengendalian intern yang memadai diharapkan dapat menekan sekecil mungkin kesalahan, penyelewengan, dan kecurangan dalam pemberian kredit pada debitur (penerima kredit). Definisi pengendalian intern menurut COSO yang dikutip oleh Boynton et al (1996;254) adalah sebagai berikut : Internal Control is a process, effected by an entity s boards of director, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objective in the following categories : - reliability of financial reporting - effectiveness and efficiency of operations - compliance with applicable law and regulations. Definisi tersebut diartikan sebagai berikut : Pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan pihak lain yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai untuk mencapai tujuan yang dikategorikan sebagai berikut : - keandalan laporan keuangan - operasi yang efektif dan efisien - kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu wewenang pengendalian intern adalah melakukan pemeriksaan dan pengawasan dalam pemberian kredit pada debitur (penerima kredit). Data yang akan diterima oleh pengendalian intern diperoleh dari bagian analisis kredit. Dari hasil 9

Bab I Pendahuluan 10 proses analisis kredit tersebut, pihak bank dapat menyimpulkan, apakah debitur layak menerima kredit atau tidak. Jadi proses analisis kredit merupakan hal yang sangat penting sehingga tidak dapat dipisahkan dari proses pemberian kredit. Aspek-aspek yang dinilai oleh pihak bank didalam penilaian kelayakan sebuah kredit adalah dengan 5C of Credit yang merupakan pedoman dasar dalam pemberian kredit. Kelayakan usaha calon debitur harus memenuhi kelayakan usaha yang ditetapkan oleh bank. Setiap bank memiliki kerangka acuan penilaian sendiri namun tetap berpedoman pada 5 kriteria diatas. Apabila suatu usaha layak menurut acuan yang telah ditetapkan oleh bank, maka bank akan memutuskan untuk memenuhi permohonan pemberian kredit calon debitur, apabila tidak memenuhi tentunya keputusan yang diambil adalah menolak permohonan kredit calon debitur. Selain itu bank juga harus memperhatikan aspek-aspek yang ada dalam perusahaan calon debitur yaitu aspek manajemen, aspek teknis, aspek pemasaran, aspek komersil, aspek hukum, aspek sosial dan ekonomis serta aspek keuangannya (Mulyono, 2001 ). Dengan melihat berbagai aspek diatas setidaknya pihak kreditur akan mendapatkan informasi mengenai kemungkinan pembayaran kembali kredit yang diberikan sesuai dengan waktunya dan potensi keuntungan yang mungkin dicapai oleh pihak bank sebagai kreditur. Bila analisis kredit dan pengendalian intern yang dilakukan oleh pihak bank tidak baik, maka hal itu akan menyebabkan menurunnya efektivitas pemberian kredit yang diberikan oleh bank tersebut. Dan juga sebaliknya, bila analisis kredit dan pengendalian intern yang dilakukan oleh pihak bank baik, maka hal itu akan 10

Bab I Pendahuluan 11 menyebabkan meningkatnya efektivitas pemberian kredit yang diberikan oleh bank tersebut. Sehingga bila pemberian kredit oleh bank itu efektif, maka bisa dipastikan bahwa bank akan mendapatkan keuntungan dari proses pemberian kredit tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disusun skema penelitian sebagai berikut : Gambar 1.1 SKEMA PENELITIAN LEMBAGA KEUANGAN BANK KREDIT ANALISIS KREDIT PENGENDALIAN INTERN EFEKTIF / TIDAK EFEKTIF 11

Bab I Pendahuluan 12 1.6 Metode Penelitian Penelitian dalam menyusun skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu : suatu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data, keterangan, dan informasi lainnya yang kompeten dan relevan dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, semua data dan informasi tersebut diolah dan dianalisis sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran yang diperlukan. Cara yang digunakan untuk memperoleh data dalam pembuatan skripsi ini, penulis menggunakan teknik penelitian sebagai berikut : 1. Riset Lapangan (Field Research), yang dilakukan dengan cara : a. Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau atau mengunjungi bank yang bersangkutan, dan penulis melakukan pengamatan secara langsung untuk mencatat data maupun informasi yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti. b. Wawancara, suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak-pihak yang berhubungan langsung atau relevan dengan objek yang diteliti. c. Kuesioner, suatu daftar pertanyaan yang diajukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan objek yang diteliti. 12

Bab I Pendahuluan 13 2. Riset Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan informasi dari buku-buku ataupun bahan-bahan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu bank yang berlokasi di Bandung yaitu Bank Panin cabang Jendral Sudirman. Penelitian ini berlangsung mulai bulan November 2007 sampai dengan selesai. 13