BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Persyaratan analisis data telah terpenuhi, dengan demikian, kesimpulan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

KUESIONER PERSEPSI TENTANG PERILAKU KEPEMIMPINAN ATASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Direktur merupakan seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan berbagai elemen dalam sebuah organisasi; yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. BAB IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Kondisi tersebut akan membawa dampak luas dan bervariasinya

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kerja Perguruan Tinggi Di Kota Sibolga Dan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia selalu dituntut untuk mempertahankan hidup dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai di

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan yang bersifat transformatif, yang mampu mengembangkan

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. signifikan (F=7,595 dan p<0,01) dengan sumbangan efektif secara bersamasama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, agar individu dapat memuaskan kebutuhannya sendiri walaupun

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan hasil analisis data yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama (Robbins: 2008). Namun dalam proses

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Lembaga persekolahan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Guru atau seorang pendidik, merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya dijelaskan permasalahan penelitian yang menjadi ketertarikan peneliti

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki,

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh langsung persepsi guru mengenai kualitas kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang Siantar dengan koefisien jalur ρ = 0.40, hal ini menandakan semakin tinggi persepsi guru mengenai kualitas kepemimpinan kepala sekolah maka semakin tinggi pula iklim organisasi SMA Negeri di Pematang Siantar. Kedua, Terdapat pengaruh langsung komunikasi antar pribadi terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang Siantar dengan koefisien jalur ρ = 0.43, hal ini menandakan semakin tinggi komunikasi antar pribadi, maka semakin tinggi pula iklim organisasi SMA Negeri di Pematang Siantar. Ketiga, Terdapat pengaruh langsung persepsi guru terhadap kualitas kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru SMA Negeri di Pematang Siantar dengan koefisien jalur ρ = 0.33, hal ini menandakan semakin baik dan tinggi persepsi guru terhadap kualitas kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja guru SMA Negeri di Pematang Siantar. Keempat, Terdapat pengaruh langsung komunikasi antar pribadi terhadap kepuasan kerja guru SMA Negeri di Pematang Siantar dengan koefisien jalur ρ = 0.34, hal ini menandakan semakin tinggi iklim organisasi, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja guru SMA Negeri di Pematang Siantar. 117

118 Kelima, Terdapat pengaruh langsung iklim organisasi terhadap kepuasan kerja guru SMA Negeri di Pematang Siantar dengan koefisien jalur ρ = 0.41, hal ini menandakan semakin tinggi iklim organisasi, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja guru SMA Negeri di Pematang Siantar. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian, maka upaya-upaya yang diberikan sebagai implikasi penelitian adalah berikut: 1) Upaya Peningkatan Iklim Organisasi Melalui Persepsi Guru Mengenai Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya peningkatan iklim organisasi adalah dengan menciptakan persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah sehingga dalam perilakunya di sekolah, kepala sekolah harus menunjukkan kewibawaannya, kemampuannya, serta sosialitasnya terhadap sekolah. Karena salah satu upaya untuk menciptakan iklim yang menyenangkan adalah: (1) Kualitas kepemimpinan; (2) Kadar kepercayaan; (3) Perasaan melakukan pekerjaan yang bermanfaat; (4) Kesempatan; (5) Pengendalian; struktur, dan birokrasi yang nalar. Beberapa upaya yang dapat dilakukan agar persepsi guru baik mengenai kualitas kepemimpinan kepala sekolah adalah dengan meningkatkan: 1. Kepala sekolah hendaknya memiliki kepribadian yang hangat dengan menunjukkan sikap yang terbuka kepada seluruh warga sekolah misalnya kepala sekolah jangan membuat blok-blok siapa saja yang yang boleh berbicara dengannya, namun hendaknya kepala sekolah memberikan kesempatan bagi siapa saja yang mau bertemu dan berkonsultasi langsung

119 kepadanya. Selain itu, hendaknya kepala sekolah bersikap yang ramah kepada semua guru, menunjukkan sikap kasih sayang kepada anggotanya. 2. Kepala sekolah hendaknya memiliki pengetahuan yang mumpuni mengenai pendidikan termasuk mengenal baik semua guru dan warga sekolah lainnya. Kepala sekolah juga harus memiliki kemampuan dalam memimpin sekolah. Kepala sekolah harus gemar membaca buku, koran, referensi mengenai pendidikan, peka terhadap informasi dari media elektronik dan internet terutama dalam bidang pendidikan sehingga kepala sekolah memperoleh pengetahuan yang baik dan mengetahui perkembangan terbaru seputar pendidikan. Kepala sekolah juga jangan malu untuk berdiskusi dengan anggotanya sehingga kepala sekolah juga memiliki hubungan kedekatan yang baik dengan semua guru. 3. Apabila kepala sekolah memiliki pemahaman visi dan misi sekolahnya dan tahu bagaimana strategi dan tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan visi dan misi sekolah, tentu saja persepsi guru terhadap kepala sekolah tersebut baik karena guru menganggap kepala sekolahnya mampu menjalankan roda pemerintahan sekolah, mampu mengontrol keadaan, dan bijaksana. Oleh karena itu, kepala sekolah harus benar-benar menanamkan mindset dalam dirinya tentang visi dan misi sekolah. 4. Guru akan berpersepsi baik jika kepala sekolah mampu mengambil keputusan yang efektif karena keputusan kepala sekolah merupakan hal yang sangat penting bagi jalannya program dan kegiatan di sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah harus memiliki kearifan dan kebijaksanaan dalam mengambil

120 keputusan dengan rajin membaca buku tentang pengambilan keputusan, tidak malu untuk berdiskusi, menjalin hubungan yang baik dengan siapa saja. 5. Kepala sekolah yang mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua guru akan menimbulkan persepsi yang positif bagi guru karena mereka menganggap kepala sekolah tersebut dapat saling mengerti dan memahami kondisi guru dan begitu sebaliknya karena setiap pesan dan arahan kepala sekolah juga dapat dipahami baik oleh guru. Kepala sekolah harus memiliki keterbukaan, keikhlasan, dan mau berbaur dengan guru. Kepala sekolah harus dapat memberikan motivasi yang baik kepada guru, bertutur bahasa yang sopan, tidak menunjukkan kewibawaan yang berlebihan, memberikan kesempatan yang sama kepada guru, dan melibatkan atau merangkul semua guru untuk saling bekerja sama dengan baik. 2) Upaya Peningkatan Iklim Organisasi Melalui Komunikasi Antar Pribadi Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya peningkatan iklim organisasi adalah dengan menciptakan komunikasi antar pribadi yang efektif, oleh karena itu perlu ditingkatkan pelaksanaannya. Adapun upaya yang dapat dilakukan yakni: 1. Dalam berkomunikasi antar pribadi, kesamaan arti atau informasi yang dipertukarkan sangat penting, karena itu guru juga perlu saling memahami dengan guru lainnya, berbicara dengan intonasi yang jelas dan tidak berbelitbelit, serta sama-sama memiliki kesamaan topik pembicaraan. 2. Sesama guru harus saling memberikan semangat dan kata-kata positif apabila terjadi interaksi atau komunikasi. Jangan ada kata-kata kotor apalagi

121 mengandung kata-kata yang menyakitkan. Bahasa dan kata-kata yang menguatkan akan muncul apabila guru tersebut memiliki kasih sayang kepada sesama rekannya dan tidak berprasangka buruk dengan lainnya. 3. Dalam komunikasi guru perlu mengupayakan untuk memberikan informasi yang berguna untuk sesama guru dan warga sekolah lainnya, mengurangi komunikasi yang tidak memberikan dampak dan informasi yang berguna seperti bergosip ataupun memburuk-burukkan teman, maupun komunikasi yang tidak informatif. 4. Guru jangan menutup diri ataupun memiliki pikiran yang negatif kepada guru lainnya, saling menguatkan dan terbuka satu sama lain sangat penting agar komunikasi antar pribadi dapat berlangsung efektif. 5. Makin baik komunikasi antarpribadi makin terbuka ungkapan perasaan, makin cenderung memiliki perasaan secara mendalam dan cenderung mendengarkan dengan penuh perhatian sehingga situasi ini akan menciptakan iklim organisasi yang kondusif. Komunikasi verbal dan nonverbal secara efektif, keterbukan dalam menyampaikan pendapat, kemampuan menyampaikan pesan atau gagasan dengan jelas, pengetahuan terhadap pendapat dan perasaan sesama guru akan memengaruhi iklim organisasi yang menyenangkan bagi guru. 6. Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini akan mendorong guru untuk turut bertanggung jawab dalam mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah juga perlu membangun komunikasi yang baik dengan seluruh guru, sebab dengan komunikasi seluruh permasalahan dan tantangan dapat diselesaikan melalui ruang diskusi.

122 3) Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja Guru Melalui Persepsi Guru Mengenai Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya peningkatan kepuasan kerja guru adalah dengan mewujudkan persepsi guru mengenai kualitas kepemimpinan kepala sekolah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain: 1. Kepala sekolah perlu meningkatkan kepribadian, pengetahuan tentang tenaga pendidik, pemahaman visi dan misi sekolah, mampu mengambil keputusan dengan efektif, dan mampu untuk berkomunikasi dengan seluruh warga sekolah maupun masyarakat. 2. Kepala sekolah harus membina komunikasi yang lancar, dan berusaha menciptakan hubungan yang kondusif dapat dibangun. kepala sekolah perlu memperhatikan perilakunya dan memanajemen emosi dan karakternya sehingga dapat membangun pencitraan yang positif dan kerjasama yang baik yang dapat meningkatkan atau membuat guru akan lebih puas dengan pekerjaannya dalam organisasinya. 3. Sebagai pemimpin, kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya harus mampu memotivasi dirinya secara maksimal sehingga akan memiliki dorongan untuk mengoptimalkan kemampuan dalam menjalankan tugasnya. 4) Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja Guru Melalui Komunikasi Antar Pribadi Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya peningkatan kepuasan kerja guru adalah dengan menciptakan komunikasi antar pribadi yang efektif, oleh karena itu perlu ditingkatkan pelaksanaannya. Apabila

123 komunikasi dalam sekolah tidak berlangsung dengan baik maka mengakibatkan tujuan yang diharapkan tidak tercapai sehingga guru merasa tidak nyaman dan mengganggap bahwasannya keberadaaanya di sekolah tidak dihargai. Upayaupaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja yakni: 1. Komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para guru untuk berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah, dengan guru lain maupun dengan kepala sekolah. 2. Pemberian ruang dan kesempatan bagi guru untuk berpendapat juga mendorong guru untuk dilibatkan dalam setiap usaha memajukan sekolah, dan hal tersebut memberikan rasa senang guru dalam bertugas. 3. Guru hendaknya menjalin hubungan yang baik dan berfikiran positif satu sama lain sehingga terwujud hubungan yang saling mendukung, menguatkan, dan terbuka sehingga setiap komunikasi yang terjalin memberikan informasi yang memiliki kesamaan arti dan berguna bagi sesama guru. Hal tersebut memengaruhin kenyamanan dalam bekerja karena semua guru bersedia untuk bekerja sama dengan baik demi kemajuan sekolah. 4. Kepala sekolah juga tidak boleh apatis terhadap guru, bersedia mendengar keluh kesah guru dan berusaha memberikan solusi yang terbaik. Selain itu, memberikan penghargaan berupa pujian dan kata-kata yang memotivasi sangat penting bagi guru sehingga guru merasa dihargai dan diperhatikan. Kepala sekolah juga memberikan umpan balik terhadap pekerjaan guru dengan memberikan arahan dan bimbingan yang tepat dan dapat dipahami oleh guru.

124 5) Upaya Peningkatan Kepuasan Kerja Guru Melalui Iklim Organisasi Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya peningkatan kepuasan kerja guru adalah dengan mewujudkan iklim organisasi yang terbuka, kondusif, dinamis, dan berpihak pada guru sehingga dengan adanya hal ini guru merasa dihormati dan dihargai dalam perannya sebagai pendidik. Dengan demikian kepuasan kerja akan meningkat dan dampak selanjutnya adalah dapat memengaruhi produktivitas yang sangat diharapkan sekolah, untuk itu sekolah perlu memahami apa yang harus dilakukan dalam menciptakan kepuasan kerja guru, misalnya : 1. Adanya interaksi dengan rekan kerja dan atasan, mentaati peraturan dan kebijakan organisasi yang berlaku, memenuhi standar kinerja, loyal terhadap pemimpin, serta harus mempunyai tekad melakukan yang terbaik terhadap sekolah. 2. Kepala sekolah juga perlu membuat program dan langkah-langkah yang jelas mengenai suatu pekerjaan yang akan dikerjakan bersama dengan guru sehingga guru juga dapat memahami baik mengenai program tersebut dan tahu apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. 3. Keterbukaan, keterlibatan, dan kepedulian, serta mempertimbangkan aspirasi guru yang disesuaikan dengan kondisi di sekolah, sangat perlu diperhatikan demi mewujudkan iklim organisasi yang dapat memengaruhi kepuasan kerja guru. 4. Kepuasan kerja guru bisa terjadi jika guru merasa memperoleh perasan keadilan di dalam melakukan pekerjaan. Adanya iklim organisasi yang dirasa adil akan mendorong guru untuk segera mencapai kepuasan dalam bekerja.

125 C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi, maka disarankan: 1. Sebaiknya dinas pendidikan dalam mengangkat kepala sekolah terlebih dahulu mengadakan seleksi dengan mengukur kualitas calon kepala sekolah tersebut, agar nantinya setelah calon kepala sekolah terpilih menjadi kepala sekolah benar-benar dalam menjalankan tugasnya harus memiliki kepribadian, pengetahuan tentang tenaga pendidik, pemahaman tentang visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan berkomunikasi. sehingga akan memberikan kontribusi terhadap pencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Sebaiknya dinas pendidikan memberikan kepuasan terhadap kepala sekolah dengan memperhatikan kesejahteraan guru melalui peningkatan penghasilan dan memberikan fasilitas yang memadai terhadap pembelajaran di sekolah agar guru puas dan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Memberikan reward kepada guru yang berprestasi, sebagai motivasi bagi guru yang bersangkutan dan bagi guru yang lain. Memberikan kesempatan dan dukungan bagi guru untuk melanjutkan pendidikan, tanpa membedakan kelompok keilmuan, misalnya eksakt atau non eksakta. 3. Kepala sekolah sebaiknya dalam pengambilan keputusan juga mengikutsertakan guru, karena proses pengambilan keputusan mempunyai peran penting dalam memotivasi, kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, dan perubahan organisasi. Jika guru terlibat, maka guru merasa dihargai keberadaannya.

126 4. Sebaiknya kepala sekolah menerapkan kepempinan yang efektif dalam melaksanakan tugas, sebab sangat berguna jika terkendali karena hal tersebut mutlak diperlukan untuk mengendalikan jalannya program sekolah. Keala sekolah perlu senantiasa memberi nasehat, pengarahan atau dalam pemberian tugas yang adil kepada guru. Kepemimpinan kepala sekolah bukan berarti menguasai, melainkan seni meyakinkan orang lain untuk bekerja keras menuju sasaran bersama yaitu tercapainya tujuan pendidikan di ekolah yang dipimpinnya. 5. Sebaiknya kepala sekolah membuat guru merasa puas dalam melaksanakan tugasnya, menjadi mitra kerja bagi guru yanag selalu ada untuk membantu guru dalam mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pekerjaannya. Dampak dari perilaku kepuasan dan ketidakpuasan kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas guru dan pegawai. Hal ini dapat diwujudkan kepala sekolah misalnya dengan memberikan kesempatan untuk maju, keamanan kerja; insentif, umpan balik, pengawasan maupun komunikasi yang baik. 6. Kepala sekolah dalam setiap pengambilan harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik serta mampu mengambil keputusan secara cepat, tepat, efektif, dan efisien, karena dalam setiap pengambilan keputusan diperhitungkan dampak internal dan eksternal sekolah. Kepala sekolah sebaiknya perlu membangun iklim yang penuh dengan kekeluargaan dan rasa persahabatan yang kuat sehingga tujuan sekolah dapat dicapai 7. Guru sebaiknya perlu secara bersama-sama membangun iklim organisasi yang baik, sebab iklim yang baik dapat mendorong peningkatan produktivitas dan

127 semangat kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan tanggung jawab yang diterima, berkomunikasi yang baik, menjaga rasa persahabatan, saling menghargai, memberikan masukan dan pendapat yang konstruktif, dan yang lainnya. 8. Guru senantiasa aktif menambah wawasan atau pengetahuan mengenai hal-hal yang mendukung pelaksanaan pekerjaan guru, misalnya melalui media elektronik maupun media massa, dan buku, dan mengikuti berbagai pelatihan untuk guru (kalau ada). Membangun empati dan solidaritas dengan sesama guru. Saling membagi pengalaman dan informasi baru mengenai hal-hal yang mendukung kegiatan PBM. 9. Peneliti lain yaitu supaya dapat menjadi bahan pertimbangan baginya dalam mengembangkan penelitian tentang bagaimana meningkatkan kepuasan kerja guru diluar variabel persepsi guru mengenai kualitas kepemimpinan kepala sekolah, komunikasi antar pribadi, dan iklim organisasi.