WINDA LISANTHI ABSTRACT. Keywords: Store Atmosphere, Store Location, In-Store Emotional Experience, Store Attitude PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP TANGGAPAN EMOSIONAL KONSUMEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsumen di masa sekarang semakin menuntut banyak hal terhadap produk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu industri yang paling dinamis saat ini, pemilik

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

Pengaruh Suasana Cafe Terhadap Impulse Buying Konsumen Its Milk Jember (Influence Of Cafe Atmosphere To Impulse Buying Consumen Of Its Milk Jember)

PENGARUH PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY DAN ATMOPHARE TERHADAP EMOTION DAN BEHAVIORAL INTENTION DI HERO SUPERMARKET

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP IMPULSE BUYING MELALUI EMOTIONAL RESPONSE DI MATAHARI DEPARTMENT STORE TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler & Amstrong (2012) E-commerce adalah saluran online yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. produk, kualitas pelayanan, dan harga yang ditawarkan untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Retailing (eceran) adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

PENGARUH LINGKUNGAN PEMASARAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN MELALUI STRATEGI PEMASARAN PADA USAHA JASA LAUNDRY DI SURABAYA.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere terhadap Impulse Buying. pada Konsumen Toko Naughty Plaza Andalas Padang.

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan jasa transportasi udara.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang dan merupakan mata rantai terakhir dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini seringkali disebabkan oleh keseragaman target market yang dimiliki bisnis

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP EMOSI DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Survei pada Konsumen Distro Fourth Blade Nation, Malang)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. retail, terutama yang berbasis toko (store based retailing), harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk

DAFTAR PUSTAKA. Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6 th edition. New York : International Thomson Publishing.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai terdapat

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Metoda Penelitian Populasi dan Sampel Pengumpulan Data

OLEH: NIKO WIRADINATA SUTJIONO

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

B AB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. pada Persewaan Alat Pesta SUYONO di Surabaya. 3. Nilai yang dirasa secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap niat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan perkembangan usaha yang semakin pesat di Yogyakarta menuntut

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.1 April 2016 Page 545

PENGARUH IKLAN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN MELALUI CITRA MEREK DAN SIKAP PADA MINUMAN ISOTONIC MIZONE DI SURABAYA OLEH: ROMY VICTOR TANONI

II. TINJAUAN PUSTAKA. semakin banyaknya informasi yang diterima oleh konsumen sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. semakin penting dari pemasaran di abad ke-21. Hal ini didukung oleh Levy dan

PENGARUH IN STORE STIMULI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH STORE IMAGE TERHADAP STORE BRAND MELALUI PRODUCT CLASS DI HYPERMART SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh bauran eceran (retail mix)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE (SUASANA TOKO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I menjelaskan mengenai fenomena penelitian beserta variabel -variabel yang

BAB V PENUTUP. potongan harga dan sangat berpengaruh terhadap citra toko. Sebagian besar

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. perluasan pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. besar yang terus berkembang, laju pertumbuhan perekonomian serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PERCEIVED CUSTOMER DENSITY, WAIT EXPECTATION,

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia,

Transkripsi:

PENGARUH STORE ATMOSPHERE, STORE LOCATION, dan IN-STORE EMOTIONAL EXPERIENCES TERHADAP STORE ATTITUDE PADA SPECIALITY STORE STROBERI TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA WINDA LISANTHI lisanthiw@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this research is knowing the effect of store atmosphere towards in-store emotional experiences, the effect store location towards store attitude, the effect in-store emotional experiences towards store attitude and store atmosphere towards store attitude through in-store emotional experiences at speciality store Stroberi Tunjungan Plaza Surabaya. Amount samples in this study is 150 samples. Data analysis technique used is a Structural Equation Model (SEM) with LISREL 8.70 program. The results of this study indicate that store atmosphere has a positive effect towards in-store emotional experiences, store location has a positive effect towards store attitude, in-store emotional experiences has a positive towards store attitude, and store atmosphere has a positive towards store attitude through in-store emotional experiences. Keywords: Atmosphere, Location, In- Emotional Experience, Attitude PENDAHULUAN Latar belakang permasalahan Dewasa ini, era globalisasi yang menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi bisnis baru yang beroperasi di Indonesia. Sebagai salah satu industri yang paling dinamis saat ini, ialah bisnis retail, terutama yang berbasis toko. Salah satunya yaitu speciality store. Speciality store saat ini kita jumpai di pusat-pusat pernbelanjaan. Maka dari itu peritel harus mampu mengantisipasi perubahan-perubahan gaya hidup konsumen saat ini dan dengan tanggap mengadaptasinya pada bisnis speciality store. Terutama pada aksesoris seperti gelang, anting, kalung, topi, dll. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui pengaruh store atmosphere terhadap in-store emotional experiences, pengaruh store location terhadap store attitude, pengaruh in-store emotional experiences terhadap store attitude dan pengaruh store atmosphere pada store attitude in-store emotional experiences pada speciality store Stroberi Tunjungan Plaza Surabaya. Karena ingin mengetahui bagaimana konsumen di Surabaya dalam perilaku konsumen terhadap pembelian aksesoris, sehingga prosesnya dibangun melalui Atmosphere, Location, dan In- Emotional Experiences khususnya untuk aksesoris di Stroberi Tunjungan Plaza Surabaya. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka masalah penelitian yang dapat di rumuskan adalah sebagai berikut: 1. Apakah Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap In- Emotions pada Speciality? 2. Apakah In- Emotions berpengaruh signifikan terhadap Attitude pada Speciality? 3. Apakah Locations berpengaruh signifikan terhadap Attitude pada Speciality? 4. Apakah Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap Attitude pada Speciality melalui In- Emotions? Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang di ajukan maka tujuan penelitian yang ingin di capai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh Atmosphere terhadap In- Emotions pada Speciality. 2. Untuk mengetahui pengaruh In- Emotions terhadap Attitude pada Speciality. 3. Untuk mengetahui pengaruh Location terhadap Attitude pada Speciality. 4. Untuk mengetahui pengaruh Atmosphere terhadap Attitude pada Speciality melalui In- Emotions TINJAUAN KEPUSTAKAAN 1. Atmosphere 1

Lamb, Hair dan McDaniel (2001), penggunaan store atmosphere mempunyai sejumlah tujuan, antara lain bahwa penampilan toko membantu menentukan citra toko dan memposisikan eceran toko yang efektif, yang tidak hanya akan menjamin kenyamanan dan kemudahan melainkan juga mempunyai pengaruh yang besar pada pola lalu-lintas pelanggan dan sikap berbelanja konsumen. 2. Location Kotler (1997:217), lokasi merupakan tempat toko yang paling menggantung yang dapat dilihat dari jumlah ratarata halayak yang melewati toko itu setiap harinya. 3. In- Emotional Experiences Hawkins et al (2000), mendefinisikan emosi sebagai perasaan yang kuat, dan relatif tidak terkendali yang mempengaruhi perilaku kita. Kemarahan, kegembiraan dan kesedihan adalah yang paling sering merespon terhadap serangkaian peristiwa eksternal dan internal. 4. Attitude Kotler dan Amstrong (2001), sikap merupakan organisasi keyakinan yang relatif tetap memiliki kecenderungan untuk dipelajari, untuk merespons secara konsisten dan konsekuen yang dapat menguntungkan atau tidak, positif atau negatif, suka atau tidak terhadap obyek atau situasi. Model penelitian Untuk menjelaskan jalan pemikiran dari penelitian ini, penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Characteristic H4 Outcomes Atmosphere H1 In- Emotions H2 Attitude Location H3 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Yoo dan Park (1998) Hipotesis Berdasarkan kerangka penelitian di atas hipotesisnya adalah: H1 : Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap In- Emotions pada Speciality. H2 : In- Emotions berpengaruh signifikan terhadap Attitude pada Speciality. H3 : Location berpengaruh signifikan terhadap Attitude pada Speciality. H4 : Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap Attitude pada Speciality melalui In- Emotions. METODE PENELITIAN Desain penelitian 2

Desain penelitian menurut Malholtra (1996:97), adalah tipe penelitian yang bertujuan menentukan karakteristik hubungan sebab akibat antara variabel independen dan dependen. Desain penelitian untuk penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Data utama yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer, dimana perolehannya dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para responden. Model analisis pada penelitian ini adalah analisis SEM. Definisi operasional 1. Atmosphere adalah suatu keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik, dekorasi dan lingkungan sekitarnya. Menurut Kusumowidagdo (2010) variabel atmosphere dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: Design toko yang menarik, Pencahayaan lampu di toko yang sesuai, Kualitas udara dalam toko, Dekorasi dalam toko, Alunan musik yang lembut di toko, Tekstur toko yang enak dipandang, Aroma toko yang menyegarkan, Kebersihan ruangan toko, Kesesuaian Floor Space Alocation dengan design toko, Product Display yang menarik 2. Location adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis. Menurut Yoo et al (1998), variabel location dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: Kemudahan alat transportasi dalam mengunjungi toko, Tempat parkir yang nyaman dan aman. 3. In- Emotions merupakan suasana hati seseorang atau kondisi psikologis pada saat pembelian yang dapat memiliki dampak besar pada apa yang dia beli atau bagaimana ia menilai pembeliannya. Menurut Yoo et al (1998), variabel In- Emotions dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: Kesenangan dalam berbelanja di toko, Ketertarikan dalam pembelian produk, Kepuasan dalam berbelanja, Diabaikan dalam pelayanan toko, Pembatalan belanja saat membeli produk di toko, Marah terhadap kualitas produk dan pelayanan toko. 4. Attitude Adalah keyakinan yang relatif tetap, memiliki kecenderungan untuk dipelajari, untuk merespons secara konsisten dan konsekuen, menguntungkan atau tidak, dan suka atau tidak suka terhadap obyek atau situasi. Menurut Koo (2003) indikator yang digunakan untuk mengukur adalah: Merupakan toko favorit bagi konsumen, Konsumen menyukai toko tersebut, Toko tersebut adalah toko yang baik. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian di Stroberi Tunjungan Plaza Surabaya. Sampel dari penelitian ini sebanyak 150 orang. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Di mana, sampel yang akan diambil yang memiliki kriteria konsumen yang sudah pernah melakukan pembelian pada Stroberi Tunjungan Plaza Surabaya. Teknik Analisis Data Penelitian ini akan menggunakan analisis SEM yang dianalisis mnggunakan program Lisrel 8.70. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Dari data yang diperoleh didapati Hasil Uji Hipotesis yang disajikan pada Tabel 4.15: Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Hipotesis Variabel t-hitung t-tabel Keterangan H1 SA IS 4,29 1,96 Signifikan Positif H2 IS ST 4,61 1,96 Signifikan Positif H3 SL ST 2,02 1,96 Signifikan Positif H4 SA IS ST 3,68 1,96 Signifikan Positif Sumber: Lampiran 5, data diolah Pembahasan 3

1. Pengaruh Atmosphere terhadap In- Emotional Experiences Berdasarkan analisis secara deskriptif diketahui bahwa nilai mean Atmosphere sebesar 3,81 dan nilai mean In- Emotional Experiences sebesar 3,95. Hal ini berarti bahwa rata-rata responden setuju pada setiap pertanyaan Atmosphere dan In- Emotional. Hasil dari pengolahan data membuktikan bahwa Atmosphere berpengaruh positif terhadap In- Emotional karena memiliki t hitung 4,29. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketika atmosfer toko yang di rasakan oleh konsumen dirasa nyaman maka konsumen dapat merasa senang berbelanja dalam toko. Menurut Levy dan Weitz (2001:576) mendesain suatu lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi dari pelanggan dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku pembelian. 2. Pengaruh In- Emotional Experiences terhadap Attitude Berdasarkan analisis secara deskriptif diketahui bahwa nilai mean In- Emotional Experiences sebesar 3,95 dan nilai mean Attitude sebesar 3,96. Hal ini berarti bahwa rata-rata responden setuju pada setiap pertanyaan In- Emotional Experiences dan Attitude. Hasil dari pengolahan data membuktikan bahwa In- Emotional Experiences berpengaruh positif terhadap Attitude karena memiliki t hitung 4,61. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketika gairah dari emosi yang di rasakan oleh konsumen terhadap sikap toko maka toko itu akan menjadi pilihan bagi konsumen untuk berbelanja. Sehingga pengalaman emosional yang dapat menciptakan keyakinan positif maupun negatif terhadap sikap toko. Swinyard (1993) juga menyatakan bahwa gairah dari emosi dalam toko mempengaruhi sikap konsumen terhadap toko. 3. Pengaruh Location terhadap Attitude Berdasarkan analisis secara deskriptif diketahui bahwa nilai mean Location sebesar 3,14 dan nilai mean Attitude sebesar 3,96. Hal ini berarti bahwa rata-rata responden netral pada setiap pertanyaan Location dan Attitude. Hasil dari pengolahan data membuktikan bahwa Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap In- Emotional karena memiliki t hitung 2,02. Hasil tersebut menunjukkan bahwa lokasi toko yang baik dan dirasa sudah cukup untuk kenyamanan dalam berbelanja maka toko stroberi akan menjadi pilihan konsumen untuk berbelanja. Hal ini dinyatakan oleh Granbois (1981), mempengaruhi tidak hanya keputusan dalam pemilihan toko, tapi juga keputusan frekuensi kunjungan pembelanjaan ke toko yang sama, barang yang akan dibeli, dan jumlah barang yang dibelanjakan. 4. Pengaruh Atmosphere terhadap Attitude melalui In- Emotional Experiences Berdasarkan analisis secara deskriptif diketahui bahwa nilai mean Atmosphere sebesar 3,81, nilai mean Attitude sebesar 3,96 dan nilai mean In- Emotional Experiences sebesar 3,95. Hal ini berarti menunjukkan pengaruh Atmosphere dan In- Emotional Experiences memiliki hubungan langsung sebesar 1,65 dan pengaruh Atmosphere terhadap Attitude melalui In- Emotional Experiences sebagai variabel mediasi sebesar 0,90 dan nilai total pengaruh langsung dan tidak langsung pada Stroberi Speciality adalah sebesar 2,55. Di mana artinya pengaruh Atmosphere berpengaruh langsung dan signifikan pada Attitude melalui In- Emotional Experiences. Nilai pengaruh langsung positif yang berarti menunjukan hubungan yang searah. Hal ini karena nilai tersebut signifikan dengan nilai t hitung sebesar 3,68. Sutisna (2003) mengungkapkan bahwa Atmosphere mempengaruhi keadaan emosi seorang konsumen yang akan menyebabkan meningkatnya atau menurunnya sikap pembelian pada toko. Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang dominan, yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan untuk membeli suatu produk. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Atmosphere berpengaruh signifikan positif terhadap In- Emotional Experiences, sehingga dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya penilaian terhadap Atmosphere menentukan kuat lemahnya In- Emotional Experiences. 2. In- Emotional Experiences berpengaruh signifikan positif terhadap Attitude, sehingga dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya penilaian terhadap In- Emotional Experiences menentukan kuat lemahnya Attitude. 3. Location berpengaruh signifikan positif terhadap Attitude, sehingga dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya penilaian terhadap Location menentukan kuat lemahnya Attitude. 4. Atmosphere mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Attitude yang di mediasi oleh In- Emotional Experiences sehingga dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa In- Emotional Experiences dapat menjadi mediasi antara Atmosphere dan Attitude. Saran Saran Praktis 4

1. Stroberi Speciality sebaiknya memperhatikan atmosfer toko yang dirasakan oleh konsumen dari belanja aksesoris, karena besar kecilnya resiko yang muncul dari emosi konsumen dapat mempengaruhi niat konsumen untuk berbelanja dan niat konsumen untuk berkunjung kembali di toko Stroberi tersebut. 2. Disarankan toko Stroberi memberikan layanan terbaik terhadap konsumen, sehngga konsumen merasa nyaman dan betah dalam membeli barang untuk kedepannya. 3. Diharapkan toko Stroberi harus terus menjaga interaksi dengan pelanggan, seperti memberikan umpan balik setiap keluhan konsumen. Karena, hal tersebut dapat mempengaruhi suatu keputusan pelanggan dalam pembelian. 4. Disarankan toko Stroberi memperhatikan style SPG yang terlalu mencolok, agar kesan yang ditampilkan terlihat sopan dan menarik pengunjung. Saran Akademis Bagi peneliti selanjutnya, dapat melanjutkan penelitian ini dengan menambahkan variabel lain yang belum diteliti, seperti sale person service, product assortment, dll. Sehingga dapat diketahui hubungan mana yang paling berpengaruh. Keterbatasan 1. Data responden sebaiknya berasal dari responden yang pernah berbelanja di toko Stroberi Tunjungan Plaza Surabaya pada tiga bulan terakhir sehingga dapat menentukan keakuratan data. Dengan demikian, hasil penelitian berikutnya dapat lebih sempurna dan kesimpulan yang diperoleh dapat berbeda atau tetap sama dengan hasil penelitian ini. 2. Pemberian informasi kepada responden yang memungkinkan terjadinya bias sehingga tidak menunjukkan kondisi responden sebenarnya. Hal ini dikarenakan tidak semua responden memperoleh penjelasan secara detail mengenai pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Ucapan terima kasih Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada dosen pembimbing: 1. Ibu Sri Yunan Budiarsi, Dra. Ec. MS. selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta banyak memeberikan masukan dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis. 2. Ibu Anastasia Septawulandari H.,SE.,M.Si. selaku Wakil Dekan II sekaligus sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta banyak memeberikan masukan dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis. REFERENSI Granbois, Donald, 1981. An Integrated View of the Choice/Patronage Process. Advances in Consumer Research, Vol. 8, pp. 693-695. Hawkins, Del I., Roger J. Best, and Kenneth A. Coney. 2000. Consumer Behaviour: Building Marketing Strategy. New York : McGraw-Hill. Kotler, P dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kusumowidagdo A., 2010, Pengaruh Desain Atmosfer Toko terhadap Perilaku Belanja, Jurnal Manajemen Bisnis, VOL. 3, NO. 1, April-July 2010: 17-32. Lamb Charles W.; Joseph F, dan McDaniel, Carl. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Levy and Weitz. 2001. Retailing Management. Boston: McGraw Hill. Malhotra, Narest K, 1996, Marketing Reseach, (2and edition), Singapore: Prentice-Hall Int., Inc. Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Yoo Changjo., and Park Jonghee., 1998, Effect of Characteristic and In- Emotional Experiences on Attitude, 1998 (ISSN: 0148-2963). 5

6