PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERGERAKAN NASIONAL

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

IMPLEMENTASI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Kata Kunci : Group Investigation, pemahaman konsep kegiatan ekonomi. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD

PENGGUNAAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KONSEP PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERISTIWA ALAM

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

IMPLEMENTASI METODE MIND MAP

PENERAPAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

: ARNIKA ANDRIANI K

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI Wahyuni 1), Usada 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No.449, Surakarta 57126 e-mail : wahyuni_niy@yahoo.com Abstract : The purpose of this research was to improve the understanding of production, communication, and transportation technology development concept using Flash Cards media. This research was a classroom action research which carried out in three cycles. Each cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. As the data sources were the students, teacher, and documents. The data collection technique used in this research was observation, interviews, documentation, and test. Data validation techniques used in this research were data triangulation, method triangulation, and content validity. For analyzing data, used descriptive comparative technique, by comparing the result in each cycles. Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi menggunakan media Flash Cards. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai sumber data yaitu peserta didik, guru, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Teknik validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data, triangulasi metode, dan validitas isi. Untuk menganalisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif, dengan membandingkan hasil antar siklus. Kata Kunci : media Flash Cards, pemahaman konsep perkembangan teknologi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SLB sampai SMP/MTs/ SMPLB. IPS dirancang untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuannya dalam kehidupan bermasyarakat yang senantiasa berkembang dan berubah baik itu di bidang IPTEK maupun di bidang-bidang lain. Dalam pasal 20b UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa guru berkewajiban mengembangkan bahan pengajaran dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menguasai tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Oleh karena itu guru harus mampu mengelola proses pembelajaran yang dapat memberikan rangsangan kepada peserta didik sebagai subyek utama belajar. Guru perlu memiliki kreativitas agar dapat membuat suasana kelas dan pembelajaran menjadi nyaman, menyenangkan, dan bermakna sehingga peserta didik merasa belajar merupakan sesuatu yang menarik dan selalu ditunggu-tunggu. Menurut Sumaatmadja (2007:1.9) IPS tidak lain adalah mata pelajaran atau mata kuliah yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Lebih lanjut Sumaatmadja menyatakan tujuan dari pendidikan IPS yaitu membina anak didik menjadi 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS 1 warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat. Materi IPS diambil dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Materi IPS berasal dari 5 macam sumber (Hidayati, dkk. 2008:1.25). Pertama, segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak dengan berbagai permasalahannya. Kedua, kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, dan transportasi. Ketiga, lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai terjauh. Keempat, kehidupan masa lampau. Kelima, anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, dan keluarga. Berdasarkan materi IPS tersebut, salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik kelas IV adalah mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, transportasi dan pengalaman menggunakannya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap guru dan peserta didik kelas IV SDN 6 Jimbung diketahui bahwa dalam proses pembelajaran guru mengajar

2 kurang didukung dengan penggunaan media yang tepat dan menarik. Hal ini menyebabkan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPS rendah, khususnya pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi. Hal ini terlihat dari tes pratindakan yang dilakukan, dari 43 peserta didik hanya 10 orang atau 23,26% yang mendapatkan nilai 70 (KKM) sisanya yaitu 33 orang atau 76,74% peserta didik mendapatkan nilai di bawah 70. Salah satu upaya untuk mengatasi rendahnya pemahaman konsep peserta didik yaitu melalui penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih dan digunakan haruslah media yang efektif dan menarik. Mengenai faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, Wibawa dan Mukti (2001:98) menyatakan faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu: kebutuhan belajar, tujuan pengajaran, karakteristik peserta didik, isi pelajaran, metode pengajaran yang digunakan, serta tersedia tidaknya media yang akan dipilih. Media pembelajaran yang dipilih dan digunakan peneliti untuk meningkatkan pemahaman komunikasi, dan transportasi adalah Flash Cards. Arsyad (2005: 119) mengemukakan pengertian Flash Cards sebagai kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Salah satu kelebihan dari media Flash Cards ini yaitu dapat dibeli di tokotoko buku atau pusat media bahkan dapat dibuat dan dikembangkan sendiri oleh guru (Wibawa & Mukti. 2001: 45). Dibandingkan dengan pembelajaran hanya dengan menggunakan daftar kata, Flash Cards terbukti lebih efektif. Hal ini seperti dinyatakan oleh Baleghizadeh dan Ashoori (2011. The Impact of Two Instructional Techniques on EFL Learners Vocabulary Knowledge: Flash Cards versus Word Lists. Mextesol Journal): Comparing flash cards to word lists, some researchers indicate that working with flash cards help learners in acquiring vocabulary more effectively than word lists. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: apakah penggunaan media Flash Cards dapat meningkatkan pemahaman komunikasi, dan transportasi pada peserta didik kelas IV SD Negeri 6 Jimbung tahun ajaran 2012/2013? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman komunikasi, dan transportasi melalui penggunaan media Flash Cards pada peserta didik kelas IV SD Negeri 6 Jimbung tahun ajaran 2012/2013. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 6 Jimbung. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu mulai bulan Januari 2013 sampai Juni 2013. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV SD Negeri 6 Jimbung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 43 peserta didik, terdiri dari 20 laki-laki dan 23 perempuan. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer yaitu hasil tes peserta didik berupa nilai pemahaman konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta hasil wawancara terhadap guru dan peserta didik kelas IV, sedangkan sumber data sekunder yaitu silabus, RPP, nilai pratindakan dan hasil observasi saat proses pembelajaran berlangsung Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Untuk validitas data dalam penelitian ini, digunakan triangulasi data, triangulasi metode, dan validitas isi yaitu dengan membandingkan isi materi dengan isi soal pada tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil antarsiklus dengan indikator ketercapaian penelitian yang telah ditetapkan. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan atau observasi, dan refleksi.

3 HASIL Berdasarkan observasi, wawancara, dan tes yang dilakukan pada pratindakan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada peserta didik masih rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan sebesar 70. Pada saat dilaksanakan tes pratindakan, dari 43 peserta didik hanya 10 orang atau 23,26% saja yang mendapatkan nilai 70 (KKM) sedangkan 33 peserta didik lainnya atau 62,79% nilainya masih di bawah 70. Nilai rata-rata pada pratindakan ini hanya sebesar 55,44. Lebih rinci distribusi frekuensi data nilai pemahaman konsep pratindakan dapat disajikan dalam Tabel 1 berikut ini: Tabel 1: Distribusi Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Pratindakan 1 29-35 7 16,28 2 36-42 5 11,63 3 43-49 3 6,97 4 50-56 5 11,63 5 57-63 7 16,28 6 64-70 6 13,95 7 71-77 10 23,26 Nilai Rata-rata = 55,44 Tingkat Ketuntasan = 23,26 % Berdasarkan hasil tersebut maka perlu dilakukan upaya meningkatkan pemahaman konsep materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada peserta didik. Upaya meningkatkan pemahaman konsep peserta didik menggunakan media Flash Cards dilakukan pada siklus I. Dari hasil tes yang dilakukan pada akhir siklus I diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep pada peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase ketuntasan menjadi 62,79% atau terdapat 27 peserta didik yang mendapatkan nilai 70. Nilai rata-rata secara klasikal pada siklus I ini mengalami peningkatan menjadi 74,41. Distribusi frekuensi data nilai pemahaman konsep siklus I dapat disajikan pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2: Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Siklus I 1 43-50 4 9,30 2 51-58 2 4,65 3 59-66 7 16,28 4 67-74 7 16,28 5 75-82 6 13,96 6 83-90 13 30,23 7 91-98 4 9,30 Nilai Rata-rata = 74,41 Tingkat Ketuntasan = 62,79% Tindakan pada siklus II dilaksanakan dengan perbaikan-perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I. Di akhir siklus II ini juga terlihat terjadi peningkatan pemahaman konsep pada peserta didik. Persentase ketuntasan pada siklus II ini yaitu sebesar 83,72% atau sebanyak 36 peserta didik telah mendapatkan nilai 70. Nilai rata-rata klasikal pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 83,98. Persentase ketuntasan pada siklus II ternyata juga belum mencapai indikator ketercapaian penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus III. Secara rinci distribusi frekuensi data nilai pemahaman konsep siklus II dapat disajikan ke dalam Tabel 3 berikut ini: Tabel 3: Distribusi Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Siklus II 1 38-46 3 6,98 2 47-55 2 4,65 3 56-64 1 2,32 4 65-73 3 6,98 5 74-82 4 9,30 6 83-91 18 41,86 7 92-100 12 27,91 Nilai Rata-rata = 83,98 Tingkat Ketuntasan = 83,72% Tidak berbeda dengan siklus II, pada siklus III ini juga dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Flash Cards. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus III, diketahui bahwa terjadi peningkatan pe-

4 mahaman konsep peserta didik. Jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai 70 pada akhir siklus III yaitu sebanyak 39 peserta didik, sedangkan 4 peserta didik lain mendapatkan nilai di bawah 70. Persentase ketuntasan pada akhir siklus III ini yaitu sebesar 90,70% dengan nilai rata-rata pemahaman konsep sebesar 84,14. Distribusi frekuensi data nilai pemahaman konsep siklus III dapat disajikan ke dalam Tabel 4 berikut ini: Tabel 4: Distribusi Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep Siklus III 1 64-68 3 6,98 2 69-73 4 9,30 3 74-78 2 4,65 4 79-83 6 13,95 5 84-88 12 27,91 6 89-93 14 32,56 7 94-98 2 4,65 Nilai Rata-rata = 84,14 Tingkat Ketuntasan = 90,70 % PEMBAHASAN Pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran dinyatakan oleh Asra, Darmawan, dan Riana (2007) yaitu bahwa terjadinya belajar bermakna tidak terlepas dari peran media terutama dari kedudukan dan fungsinya. Dan secara umum media mempunyai kegunaan: (1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis; (2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra; (3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar; (4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya; (5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. Hasil dari penelitian yang dilaksanakan dalam tiga siklus menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada peserta didik kelas IV SDN 6 Jimbung. Pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II peserta didik belum dapat mencapai indikator ketercapaian penelitian yang telah ditetapkan, namun pada siklus III indikator ketercapaian telah tercapai. Pada saat kondisi awal atau pratindakan yaitu sebelum penggunaan media Flash Cards, pemahaman konsep peserta didik masih rendah. Peserta didik belum dapat memahami dengan baik materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi karena proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru belum didukung dengan penggunaan media yang efektif dan menarik. Setelah dilaksanakan tes pratindakan, diketahaui bahwa persentase ketuntasan peserta didik masih rendah yaitu hanya sebesar 23,26%. Setelah dilaksanakan tindakan, pada akhir siklus I terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal menjadi 62,79%. Nilai rata-rata pemahaman konsep yang awalnya sebesar 55,44 pada pratindakan meningkat menjadi 74,41 pada siklus I. Pada siklus II juga terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal menjadi 83,72% dan nilai ratarata meningkat menjadi 83,98. Peningkatan juga terjadi di akhir siklus III, persentase ketuntasan klasikal menjadi 90,70% dan nilai rata-rata meningkat menjadi 84,14. Penggunaan media Flash Cards dapat meningkatkan pemahaman konsep yang telah dipaparkan di atas diperkuat dengan pendapat yang disampaikan oleh Baleghizadeh dan Ashoori (2011. Mextesol Journal) yang menyatakan bahwa: Comparing flash cards to word lists, some researchers indicate that working with flash cards help learners in acquiring vocabulary more effectively than word lists. It can be seen that flash cards have been used for teaching a variety of purposes during the history of language teaching. An example is to teach sounds of the alphabet using them or to help students to improve word recognition if they are poor readers. They are used not only for teaching vocabulary but also for teaching propositions, articles, sentence structures, tenses, and phrasal. Yang artinya bahwa membandingkan flash cards dengan daftar kata, beberapa peneliti mengindikasikan bahwa bekerja de-

5 ngan flash cards membantu pebelajar mempelajari kosakata lebih efektif dibandingkan daftar kata. Terbukti bahwa flash cards telah digunakan untuk mengajarkan sebuah variasi tujuan dalam sejarah pembelajaran bahasa. Sebagai contoh adalah untuk mengajarkan suara dari huruf atau membantu peserta didik meningkatkan pengenalan kata jika mereka adalah pembaca yang buruk Flash cards tidak hanya digunakan untuk mengajarkan kosakata saja tetapi juga untuk mengajarkan hal-hal/ permasalahan, artikel, struktur kalimat, tensis, dan frase. Hal yang telah disampaikan di atas juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Ingke Permatasari (2012) yang menyatakan bahwa penggunaan media Flash Cards dapat meningkatkan pemahaman konsep jenis-jenis budaya Indonesia dengan nilai ratarata peserta didik dari 39,5 pada pra-siklus, menjadi 63,4 (10,5%) pada siklus I, dan 76,9 (89,5%) pada siklus II. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Flash Cards dapat meningkatkan pemahaman konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada peserta didik kelas IV SD Negeri 6 Jimbung tahun ajaran 2012/2013. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Asra, Darmawan, D., & Riana, C. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas Baleghizadeh, S. & Ashoori, A. (2011). The Impact of two Instructional Techniques on EFL Learners Vocabulary Knowledge: Flash Cards Versus Word Lists. MEXTESOL Journal, 35 (2). 1-9 Hidayati, Mujinem, & Senen. (2008). Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta : Departemen Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas Ingke Permatasari. (2012). Penggunaan Media Flash cards untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Jenis-jenis Budaya Indonesia Siswa Kelas IV SDN 04 Ngringo Karanganyar. Skripsi. Surakarta : FKIP UNS Sumaatmadja, N. (2007). Materi Pokok Konsep Dasar IPS. Jakarta : Universitas Terbuka Wibawa, B. & Mukti, F. (2001). Media Pengajaran. Bandung : CV Maulana