Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah adalah dalam bidang robotika. Robot bukanlah

IMPLEMENTASI ROBOT TANK MENGGUNAKAN KAMERA CCTV WIRELLES BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 8535L

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

ROBOT PENJEJAK RUANGAN DENGAN SENSOR ULTRASONIK DAN KENDALI GANDA MELALUI BLUETOOTH

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN PING ULTRASONIC RANGE FINDER DAN UVTRON FLAME DETECTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 128

Rancang Bangun Robot Leader Dan Robot Follower Dengan Sistem Navigasi Sensor Infra Merah

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

ROBOT GERAK OTOMATIS DI PERMUKAAN AIR

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN DT-BASIC MINI SYSTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

ROBOT PEMBAGI KERTAS SOAL UJIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

REMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI. Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : ABSTRAK

PERANCANGAN ROBOT CERDAS PEMADAM API DENGAN SENSOR THERMAL ARRAY TPA 81 BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO MEGA 2560

Tutorial Eagle. Berikut jendela baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

DESAIN DAN IMPLEMETASI GRID-BASED MAP SEBAGAI SISTEM PENGENALAN POSISI PADA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) DIVISI BERODA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

SISTEM PENGHITUNG JUMLAH BARANG OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

I. PENDAHULUAN. Tingginya angka kecelakaan di Indonesia sering sekali menjadi topik pembicaraan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Inggris, Jepang, Perancis) berlomba-lomba untuk menciptakan robot-robot

BAB I PENDAHULUAN. Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling

ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC DAN FLAME SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

PROTOTIPE RADAR SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam kategori yang di adakan saat ini,mulai dengan tingkat kesulitan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

RANCANG BANGUN ROBOT BERKAKI 6 MENELUSURI DINDING MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK SRF 04 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega128

MODUL PRAKTIKUM ROBOTIKA. Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM Indonesia

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

REAKSI ROBOT BERKAKI ENAM MENGHINDARI RINTANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI. Diajukan Oleh : Muhammad Gibran Narendra NPM

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENGENDALI PERALATAN RUMAH BERBASIS WEB

ROBOT PENGANTAR BARANG OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16

Transkripsi:

112 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 14, No. 2, 112-116, November 2011 Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki (Robot Design Senior Division Fire Legged) LATIF HIDAYAT, ISWANTO, HELMAN MUHAMMAD ABSTRACT The main objective of this study is to use a good method to control the robot that capable of detecting the presence of light and avoiding obstacles in front of the robot without hitting the obstacles that may obstruct it. Legged robot uses sensors to detect the presence of photodioda the firelight and ultrasonic sensors (PINGTM) is to detect the presence or absence of obstacles so that legged robots are able to walk without bumping into obstacles that may obstruct it. A servo motor was used for driving the wheel of the feet. In this research, legged robots have been able to go scour the walls and extinguish the fire. Keywords: ATMEGA8535, legged robots, microcontroller PENDAHULUAN Robotik tidak lagi dipandang sebagai ilmu yang berkembang hanya dalam konteks teknologi yang berupa fisik saja, namun semakin hari semakin banyak masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup manusia yang perlu diperhatikan. Robot berkembang berawal dari aplikasiaplikasi di industri dalam struktur lingkungan yang lebih dikondisikan sebagai kawasan pabrik, sehingga robot lebih banyak didesain dalam bentuk relatif khas sesuai dengan kebutuhan pabrik, seperti manipulator, dan kebanyakan tidak bersifat mobile atau otonomous. Salah satu cara menambah tingkat kecerdasan sebuah robot adalah dengan menambah sensor pada robot tersebut. Sistem Penggerak (Motor Servo) Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari motor dc, rangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo, sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor servo. Sistem mekanik motor servo dapat dilihat pada Gambar 1. GAMBAR 1. Sistem mekanik motor servo Sistem Kendali Umpan Balik Sistem kendali yang digunakan adalah sistem kendali umpan balik, karena memiliki sifat dari suatu sistem untaian-tertutup yang memungkinkan keluarannya bisa dibandingkan dengan masukan sistem itu sedemikian rupa agar tindakan pengendalian yang tepat sebagai fungsi dari keluaran dan masukannya bisa terjadi (Pitowarno, 2006). Konfigurasi dasar dari suatu sistem pengendalian umpan balik sederhana ditunjukkan dalam Gambar 2.

L. Hidayat et al. / Semesta Teknika, Vol. 14, No. 2, 112-116, November 2011 113 GAMBAR 2. Sistem kendali umpan balik METODE PENELITIAN Secara umum robot otomatis terdiri dari tiga bagian dasar, yaitu bagian perangkat keras (hardware), bagian perangkat lunak (software), dan bagian mekanik. Sistem tersebut akan menyediakan data bagi sistem kontrol untuk mengatur jalannya robot. Sensor yang digunakan yaitu sensor PING))) ultrasonik range finder, Sharp GP2D12 optical distance sensor, sensor api (phototransistor), sensor garis dan Sound Activation Sensor (Condenser Microphone). Perangkat keras tersebut adalah rangkaian minimum sistem mikrokontroler AVR ATMega16. Data masukan dari sensor akan diolah pada channel mikrokontroler AVR berupa pulse, sehingga menghasilkan data yang akan diolah dan diproses menjadi sebuah instruksi pada aktuator robot. Dalam pembuatan robot otomatis diperlukan perancangan hardware yang dapat menghubungkan antara mikrokontroler dan sensor, serta dapat menginstruksikan servo motor yang instruksinya didapat dari mikrokontroler AVR. Terdapat dua buah rangkaian utama, yaitu mikrokontroler 1 dan mikrokontroler 2. Rangkaian mikrokontroler 1 berfungsi untuk memantau nilai-nilai sensor yang digunakan, menampilkan nilai-nilai sensor pada LCD, menyalakan indikatorindikator dan memberi perintah. Mikrokontroler 2 adalah servo kontroler yang digunakan untuk mengontrol servo motor sebanyak delapan buah, servo kontroler yang berfungsi untuk mengatur gerak servo motor. Diagram blok sistem kontrol dapat dilihat pada Gambar 3. Perancangan Sensor Sistem perangkat masukan yang digunakan di sini antara lain sensor dan kontroler yang berfungsi menghasilkan data sensor tersebut. 1. Sensor ping ultrasonik Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu obyek tertentu di depannya. Frekuensi kerjanya pada daerah di atas gelombang suara, dari 40 KHz hingga 400 KHz. Ping Ultrasonik adalah produksi parallax yang banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas (Gambar 4). Kelebihan sensor ini adalah hanya membutuhkan 1 sinyal (SIG) selain jalur 5 v dan ground. GAMBAR 3. Diagram blok sistem kontrol

114 L. Hidayat et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 112-116, November 2010 b. hampir tidak terpegaruh oleh warna yang dideteksi, c. pembacaan efektif 10 hingga 80 cm, d. konsumsi arus kecil, yaitu sebesar 33mA. 3. Sensor api (phototransistor) Phototransistor (Gambar 6) merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai detektor cahaya yang dapat mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik. Karena itu phototransistor termasuk dalam detektor optik. GAMBAR 4. Fungsi PIN Ping Sistem sensor untrasonik digunakan sebagai masukan dari proses pengontrolan robot. Sensor ultrasonik menggunakan modul jadi dari PARALLAX (Budiarto, 2009) dengan 1 buah pin kontrol yaitu sebuah pin I/O. 2. Sharp GP2D12 Optical Distance Sensor Pada dasarnya sensor jarak sama seperti sensor Infra Red (IR) konvensional. Sharp GP2D12 memiliki bagian transmitter/emitter dan receiver (detektor) seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5. GAMBAR 5. Fungsi PIN Sharp GP2D12 Dalam perancangan ini sensor Sharp GP2D12 digunakan untuk membantu pada sistem navigasi robot agar mampu menghindari tabrakan dengan benda yang menghalangi (Fadlisyah dan Sayuti, 2009). Sharp GP2D12 merupakan sensor infra merah yang bekerja dengan prinsip pemantulan, dimana pada sensor ini terdapat pemancar dan penerima sinar infra merah. Beberapa fitur Sharp GP2D12 yang menjadi alasan pemilihan sensor ini adalah sebagai berikut: a. outputnya analog, GAMBAR 6. Phototransistor Phototransistor dapat diterapkan sebagai sensor yang baik, karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan komponen lain, yaitu mampu untuk mendeteksi sekaligus menguatkannya dengan satu komponen tunggal. Phototransistor memiliki beberapa karakteristik yang sering digunakan dalam perancangan, yaitu: a. dalam rangkaian jika menerima cahaya akan berfungsi sebagai resistan. b. semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka semakin besar pula resistan yang dihasilkan. c. menghantarkan arus saat ada cahaya yang mengenainya. d. penerimaan cahaya dilakukan pada bagian basis. e. apabila tidak menerima cahaya maka tidak akan menghantarkan arus. Berdasarkan sifat-sifat dan cara kerja dari phototransistor tersebut, maka perubahan cahaya yang kecil dapat dideteksi. Oleh karena itu phototransistor digunakan sebagai detektor cahaya yang peka. Pada penelitian ini, sensor dipasang di depan robot agar bisa langsung berhadapan dengan api yang ada di depan robot, sehingga cahaya dari api dapat tertangkap dengan baik oleh sensor. Rangkaian sensor api berfungsi untuk memberitahu mikrokontroler apabila ada api

L. Hidayat et al. / Semesta Teknika, Vol. 14, No. 2, 112-116, November 2011 115 yang terdeteksi di sekitar robot. Komponen utama dari rangkaian ini adalah phototransistor. Apabila api lilin terdeteksi, phototransistor akan mengalirkan arus dari Vcc ke ground sehingga tegangan keluarannya akan HIGH. Output rangkaian sensor api akan menjadi masukan pada mikrokontroler. Sebuah phototransistor dapat mendeteksi api lilin dalam sudut pandang 50 0, sehingga agar dapat mendeteksi api lilin dalam 180 0 dibutuhkan lima buah phototransistor yang masing-masing mendeteksi api dalam 45 0 (Gambar 7). Limit switch yang terhubung akan memberikan logika 0 ke pin PB.6 dan PB.7 dari mikrokontroler 1. Switch pengaman mekanik pada robot adalah sebuah sistem yang dapat membantu pergerakan robot untuk menghindari rintangan. Jika robot melebihi ambang batas pergerakan robot terhadap dinding, mikrokontroler dapat memberi perintah untuk menghindari rintangan jika switch terkena benda. Sistem switch ini dihubungkan ke mikrokontroler sebagai pengontrol jika pada saat robot berjalan kemudian menabrak dan menyentuh switch pengaman, maka robot akan berusaha menghindari halangan. Switch yang digunakan sebanyak 2 buah berupa switch pengaman robot sebelah kiri dan sebelah kanan. Hasil GAMBAR 7. Penempatan Phototransistor 4. Sensor garis Sensor garis yang digunakan yaitu photodioda yang peka terhadap intensitas cahaya. Rangkaian sensor terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pemancar cahaya dan penerima cahaya. Rangkaian pemancar terdiri dari resistor sebagai pembatas arus serta IR (Infra Red) sebagai piranti yang memancarkan cahaya. Rangkaian penerima terdiri dari resistor sebagai pembagi tegangan dan photodioda sebagai piranti yang akan menerima pantulan cahaya IR obyek. Rangkaian sensor garis ini memanfaatkan fasilitas ADC yang terdapat pada IC mikrokontroler. 5. Sensor tabrak Produk akhir dari penelitian ini berupa robot pemadam api divisi senior berkaki dengan spesifikasi: 1. Robot mampu menelusuri ruang dan mampu memadamkan api. 2. Pendeteksian jarak untuk menelusuri ruang menggunakan sensor Ping))) Ultrasonik. 3. Pendeteksian api menggunakan lima phototransistor dan dipasang dengan sudut 45 0 secara horizontal dengan alasan agar api bisa langsung diketahui posisinya terhadap robot. 4. Robot diaktifkan menggunakan sound activation dengan frekuensi 3-4 khz, agar robot tidak mudah aktif dengan suara-suara lain. Rangkaian akhir dari robot dapat dilihat pada Gambar 9. Limit switch yang dipergunakan memiliki keadaan normally opened seperti ditunjukkan pada Gambar 8. GAMBAR 8. Normally Opened Limit Switch GAMBAR 9. Rangkaian akhir robot

116 L. Hidayat et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 112-116, November 2010 KESIMPULAN 1. Pengujian sensor api menggunakan pembungkus dapat lebih fokus dalam mendeteksi, hasilnya lebih efektif dari pada sensor dengan keadaan terbuka. 2. Penggunaan dua mikrokontroler ATMega16 kapasitas memorinya sudah mencukupi untuk kalangan dunia robotika, khususnya pada robot ini. 3. Penggunaan sensor Ping))) Ultrasonic Range Finder lebih baik untuk melakukan navigasi pada robot karena data yang di ambil cukup stabil. 4. Penggunan metode telusur dinding masih kurang efektif dalam navigasi robot pemadam api. 5. Robot ini belum bekerja dengan baik dalam mencari dan memadamkan api lilin yang terdapat disekitarnya, karena terdapat kekurangan dari perangkat keras dan perangkat lunaknya. Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Bantul 55183, Yogyakarta,. Email: iswanto_dosen@yahoo.com DAFTAR PUSTAKA Budiarto, Widodo (2009). Membuat Sendiri Robot Cerdas, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Budiarto, Widodo (2010). Robotika teori dan implementasi, Yogyakarta: Andi. Fadlisyah dan M. Sayuti (2009). Robot Visi, Yogyakarta: Graha Ilmu. Pitowarno, Endra (2006). Robotika Desain, Kontrol, dan Kecerdasan Buatan, Yogyakarta: Andi. PENULIS: Latif Hidayat Alumni Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Bantul 55183, Yogyakarta,. Iswanto, Helman Muhamad Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah