TEKNOLOGI MEMBRAN SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMPRODUKSI SARI BUAH JERUK

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

Distilasi, Filtrasi dan Ekstraksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN HASIL PENELITIAN

JAWABAN 1. REVERSE OSMOSIS (RO)

Pengaruh Hidrolisa Asam pada Produksi Bioethanol dari Onggok (Limbah Padat Tepung Tapioka) Oleh :

REVERSE OSMOSIS (OSMOSIS BALIK)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PENELITIAN. Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil. (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI ( )

Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

Pengolahan Limbah Cair Industri secara Aerobic dan Anoxic dengan Membrane Bioreaktor (MBR)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN (MEM)

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN GULA, GARAM DAN ASAM. Disiapkan oleh: Siti Aminah

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

a. Pengertian leaching

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka. Penelitian, (6) Hipotesis, dan (7) Tempat Penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

PEMBUATAN SARI BUAH RAMBUTAN MENGGUNAKAN ULTRAFILTRASI. Satrio Kuntolaksono (L2C007082) dan Yanuar Ariyanto (L2C007095)

1 PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

4 Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN. mencegah rabun senja dan sariawan (Sunarjono, 2003). Jeruk bali bisa dikonsumsi

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEMBRAN ULTRAFILTRASI DALAM PEMBUATAN SARI BUAH RAMBUTAN

PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS DENGAN MENGGUNAKAN FILTER MEMBRAN

Pengawetan dengan garam, asam dan gula

Pemurnian Garam Lokal Untuk Konsumsi Industri Syafruddin dan Munawar ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kinerja Membran Reverse Osmosis Terhadap Rejeksi Kandungan Garam Air Payau Sintetis: Pengaruh Variasi Tekanan Umpan

BAB III PEMILIHAN DAN PENGUJIAN MEMBRAN UNTUK SISTEM VAPOR RECOVERY

STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk bisa terus bertahan hidup tentu saja sangat tergantung pada ada atau

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

PENDAHULUAN. Latar belakang. digunakan pada industri antara lain sebagai polimer pada industri plastik cetakan

Judul Tugas Akhir Pengolahan Limbah Laundry menggunakan Membran Nanofiltrasi Zeolit Aliran Cross Flow untuk Filtrasi Kekeruhan dan Fosfat

PENGAMBILAN PEKTIN DARI AMPAS WORTEL DENGAN EKSTRAKSI MENGGUNAKAN PELARUT HCl ENCER

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

pembentukan vanilin. Sedangkan produksi glukosa tertinggi dihasilkan dengan penambahan pektinase komersial. Hal ini kemungkinan besar disebabkan

3 METODOLOGI PENELITIAN

TEKNOLOGI HASIL TERNAK. Kuliah ke 2

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

khususnya dalam membantu melancarkan sistem pencernaan. Dengan kandungan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

OUTLINE. PERLAKUAN AWAL Tujuan: TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK DAN LEMAK PANGAN PENDAHULUAN. Video: Sustainable Palm Oil Production PERLAKUAN AWAL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN BUAH TOMAT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NATA DE TOMATO

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL PERPINDAHAN MASSA PADA PEMEKATAN JUS JERUK SIAM DENGAN REVERSE OSMOSIS ADETIYA RACHMAN

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

RECOVERY ALUMINA (Al 2 O 3 ) DARI COAL FLY ASH (CFA) MENJADI POLYALUMINUM CHLORIDE (PAC)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Jeruk dan Sari Jeruk Siam tanpa Penambahan Siklodekstrin dan Selulosa Asetat

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Mingguke-5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal

BAB 2 LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml. balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digoyang- goyangkan.

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

PENGARUH PERLAKUAN PADA PROSES BLANCHING DAN KONSENTRASI NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP MUTU SUSU KEDELAI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat

BAB I PENDAHULUAN. Kimia: Meliputi Kimia Organik, Seperti : Minyak, lemak, protein. Besaran yang biasa di

Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi

4 Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

TROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT. Modul Pelatihan. Pembuatan Jam. Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 1/1/2012

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-2

LEMBAR KUESIONER PENILAIAN SENSORIS PRODUK SUSU UHT FULL CREAM PADA RESPONDEN DEWASA

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alginat

Transkripsi:

JUDUL TEKNOLOGI MEMBRAN SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMPRODUKSI SARI BUAH JERUK OLEH : RINALDI ALFIAN Staf Pengajar Jurusan Tehnik Kimia PNL Abstrak Sari buah jeruk yang dihasilkan dengan sistem konvensional melibatkan penggunaan filtrasi dengan membran cross flow menghasilkan produk yang jernih dan memuaskan hanya membutuhkan wadah proses 2 4 jam. Sedangkan kehilangan flavor lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan proses filter plate frame dan penggunaan enzim direduksi hingga 50-75 %. Tahap enzymatic treatmeant tetap dilakukan sebagai pretreatment karena membantu mereduksi fouling membran dan viskositas sehingga menghasilkan fluestery tinggi 4 energi yang dibutuhkan untuk pompa lebih kecil. 1

PENDAHULUAN Sari buah jeruk single strength telah dihasilkan secara konvensional dengan sederetan tahap filtrasi/separasi yang didesain untuk menghilangkan suspended solid, partikel koloid, protein dan polifenol terkondensasi. Sistem konvensional ini melibatkan penggunaan filter press dan filter aid dalam jumlah besar seperti bentonit atau diatomaceous earth (DE). Proses konvensional yang mampu merecover 80-94 % yield sari buah sehingga akan menimbulkan masalah limbah proses dari DE dan agensia fining. Untuk memperoleh produk sari buah yang jernih membutuhkan waktu 12-36 jam yang diduga masih mengandung hazeforming sehingga memiliki limit yang relatif pendek untuk menjadi keruh. Sedangkan konsentrat sari buah jeruk dihasilkan dengan cara evaporasi multi tahap yang membutuhkan energi yang tinggi sehingga menghilangkan senyawa-senyawa yang diinginkan seperti flovor dan vitamin C ( senyawa flovor berada dalam fase oil dalam bentuk emulsi dan vitamin C teroksidasi/ rusak pada temperatur tinggi), dan merusak atau mentransformasi senyawa-senyawa lain menjadi senyawa yang tidak diinginkan seperti furfural. 2

Proses Produksi Sari Buah Jeruk 1. Buah Jeruk Buah jeruk bukan hanya dapat dinikmati melalui rasanya yang segar saja melainkan dapat diolah menjadi jus atau sari buah, konsentrat atau tablet vitamin C sehingga dengan kadar vitamin C-nya yang tinggi. Menurut Delfs-Fritz (1970) sari buah jeruk memiliki sifat dan komposisi sebagai berikut : Berat jenis : 1,037 1,049 ph : 2,26 5,57 o Brix : 9,20-15,00 total gula : 6,00 11,00 % berat sakarosa : 1,46 3,30 gula invert : 6,70 8,30 asam citrat : 0,95 3,40 pectin : 0,08 0,21 carotenoid : 0,68 3,77 mg/i xanthophill : 0,16 1,43 mg/i vitamin C : 28,00 92,2 mgi minyak esensial : 2,60 44,00 mg abu : 0,3 0,41 2. Sistem Kovensional Proses Produksi Sari Buah Jeruk Proses produksi sari buah jeruk (orange juice) secara tradisional umumnya dilaksanakan dalam operasi batch dengan deretan tahap filtrasi/separsi yang didesain untuk menghilangkan suspended solid, partikel koloid, protein dan polifenol terkondensasi. Ini biasanya melibatkan filter press dan filter aid dalam jumlah besar seperti bentonit atau DE. 3

Buah Segar Pressing/Ekstraksi Ampas Contrifugasi Enzyme treatment Fining treatment DE filtration Polish Fitration Pruduct Gambar 1. Proses Produkdi Sari Buah Jeruk Desngan Sistem Konvensional Proses klarifikasi yang diterapkan meliputi sentrifugasi, pengolahan dengan enzim (enzim pectinase) yang dilanjutkan dengan fining (penambahan gelatin, dsd). Sari buah yang telah diekstrak dipisahkan dari ampas. Selanjutnya disentrifugasi untuk menghilangkan/memisahkan suspended solid dari campuran sari buah. Pada tahap enzyme treatment ditambahkan sejumlah enzim pektinase yang bertujuan untuk menghidrolisis pektin karena adanya pektin akan mempengaruhi stabilitas sari buah atau konsentrat. Setelah tahap penambahan enzim dilakukan penambahan agensia fining 4

seperti gelatin pada tahap fining treatment yang bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel koloid dan haze (keruh) serta menurunkan viskositas. Kemudian dilakukan pemisahan agensia fining dengan filtrasi menggunakan filter aid tanah diatom (Diatomeaceous earth) atau bentonit yang dilanjutkan dengan filtrasi akhir. Produk akhir yang diperoleh dikenal sebagai single strength juice. Secara keseluruhan proses ini memakan waktu 12 36 jam dan tingkat perolehan atau yield yang dihasilkan berkisar antara 80 94%. Proses tradisional atau konvensional untuk klarifikasi relatif sulit dan membutuhkan kapasitas storage yang besar. Pada proses produksi konsentrat sari buah jeruk secara konvensional melibatkan berbagai proses thermal yang mengakibatkan perubahan dan kerusakan beberapa komponen sari buah sehingga merusak citra rasa dan kualitasnya. Buah segar Pressing Grape-cake (padatan anggur) Juice Flavour recovery De-flavoured juice Flavoured-concentrate Pasteurisasi Storage Fianing ugent Fine-filtration Juice concentrate Evaporasi Pendinginan Storage Gambar 2. Sistem Konvensional Proses Pemekatan Sari Buah 5

Pemekatan sari buah jeruk dengan evaporasi mengakibatkan beberapa penurunan mutu produk, sebagian essence jeruk menguap (stripping), degradasi beberapa komponen menjadi furfural. 6

METODE PENELITIAN Aplikasi teknologi membran pada proses produksi sari buah jeruk dapat meliputi : Proses klarifikasi menggunakan membran Microfiltrasi atau Ultrafitrasi untuk memperoleh produk yang jernih. Proses pemekatan menggunakan membran Reverse Osmosis untuk memperoleh produk konsentrat sari buah dengan kepekatan > 42 O Brix. Proses deacidifikasi menggunakan elektrodialisis untuk mereduksi keasaman. Pada makalah inihanya dibahas proses berbasis membran yang digunakan untuk klarifikasi dan pemekatan sari buah jeruk. Penerapan proses klarifikasi membran dengan Microfiltrasi atau Ultrafiltrasi dapat mereduksi jumlah tahapan operasi pada proses produksi konvensional dan waktu yang dibutuhkan, mengurangi jumlah enzim yang digunakan bahkan meningkatkan tingkat perolehan atau yield yang dicapai sampai dengan 96 98% (Cheryan, M, 1986). Microfiltrasi atau Utrafiltrasi menahan partikel solid yang sangat kecil dari bubur jus untuk menghasilkan fitrat yang jernih dan steril (jus terklarifikasi). Tetapi Ultrafirasi merupakan metode yang lebih mudah dan lebih ekonomis dibanding dengan metode konvensional atau Microfiltrasi. Reverse Osmosis mengkonsentrasikan jus terklarifikasi dengan penghilangan air. Keunggulan penggunaan membran Reverse osmosis untuk pemekatan sari buah dibandingkan dengan proses konvensional antara lain adalah pelaksanaan operasi pada temperatur normal dan tidak adanya resiko terjadinya penurunan fluks. Ketidak hadiran panas membantu menahan kesegaran, full aroma dan rasa dari hasil konsentrat 7

jus terklarifikasi. Selama melalui proses tersebut tidak terjadi kehilangan fruit dari asalnya. Telah dilakukan penerapan membran pada proses produksi sari buah jeruk oleh Barth Fruit sebagai berikut : Dalam menggunakannya masih terdapat beberapa kendala untuk menggantikan proses evaporasi konvensional dengan membran RO antara lain pembatasan konsentrasi sampai sekitar 35% kandungan berat keringnya, tekanan osmotik yang sangat tinggi dan selektivitas membran yang digunakan, berkaitan dengan retensi cita rasa. Juga telah diusulkan suatu sistem proses produksi sari buah berbasis membran sebagai berikut : Emulsi minyak Ekstraktor Kulit, serat Penyaringan Ultrafikasi Sari buah Air Reverse osmosis Evaporasi Pengadukan Sari buah pekat Gambar 3. Flowchart Proses Produksi Sari Buah Jeruk Menggunakan Membran 8

Secara umum perolehan atau yield dikendalikan oleh faktor konsentrasi yang dicapai dan karakteristik dari sari buah. Proses hulu yang dilakukan dapat mempengaruhi fluks dan yield. Modifikasi Proses Produksi Sari Buah jeruk Pada proses produksi sari buah jeruk dengan teknologi membran yang telah dijelaskan pada bagian 2.3 diatas terdapat beberapa kelemahan yaitu : Penggunaan RO pada flowchart Passion Fruit Processing atau dikenal dengan RO konvensional sangat terbatas dan dibatasi oleh pertimbangan tekanan osmosa dan viskositas yaitu < 30 0 Brix. Hasilnya viskositas dan tekanan osmasa yang tinggi akan menghasilkan modul yang capable dari tekanan. Gambar 4. Tekanan Osmosa Serum Sari Buah jeruk Sebagai Fungsi Konsentrasi Gula 9

Faktor yang berpengaruh pada pelaksanaan pemekatan antara lain viskositas, tekanan osmosa, karakteristik umpan, dan target kualitas produk yang dihasilkan osmosa larutan. Harga tekanan osmosa larutan sari buah berkisar antara 40 Bar (kadar gula 20 30%). Dengan demikian untuk pemekatan sari buah sampai dengan 60 70 0 brix membran RO harus dikombinasikan dengan metode pemekaran lainnya seperi evaporasi. Penghilangan atap enzyme treatment akan mengakibatkan terdapatnya pectin dalam jumlah yang tidak sedikit sebab buah jeruk mengandung pectin. Adanya pectin dalam sari buaj akan mengakibatkan turunya fluks dan yield. Gambar 5. Pengaruh Treatment Enzim Pectinase terhadap Flux 10

Nilai selekivitas yang rendah pada proses pemisahan dengan membran dapat ditingkatkan dengan menggunakan struktur yang lebih dense dari lapisan aktif. Sedangkan nilai fluks yang rendah akan merugikan bila dilihat dari segi ekonomis. Hal ini dapat dihindari dengan melakukan tahap enzim treament untuk mengurangi kadar pectin dan dengan menggunakan membran komposit. Berdasarkan hal diatas dicoba untuk mengkombinasikan penerapan membran Ultrafiltrasi dan RO dalam proses produksi sari buah jeruk sebagai berikut : Buah segar Pressing/ekstraksi Ampas Enzymatic treatment Ultrafiltrasi air Reverse Osmosis Evaporasi Konsentrat Gambar 6. Flow chart Proses Produksi Sari Buah Jeruk yang Dimodifikasi Modifikasi proses dapat dilakukan untuk mencapai konsentrasi produk yang lebih tinggi sekitar 42 60 0 Brix. 11

Contoh unit pemekatan sari buah jeruk ditujukan dalam tabel berikut : Umpan 5 ton/jam, 10 12 0 brix Pemisahan air 1,8 ton/jam Konsentrat 18 0 Brix Pembersihan yang diperlukan Setiap 6 jam Konsumsi Daya 41 kw Luas permukaan membran 145 m 2 Tekanan operasi Sampai 60 bar Temperatur operasi 20 0 C Tabel. Spesifikasi Unit Reverse Osmosis Untuk Pemekatan Sari Buah Jeruk 12

HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum dapat dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi membran dapat memperbaiki kualitas produk sari buah yang dihasilkan, mengurangi biaya operasi dan meningkatkan kapasitas produksi. Proses konvensional melibatkan berbagai proses thermal yang mengakibatkan perubahan dan kerusakan beberapak komponen sari buah sehingga merusak cita rasa dan kualitasnya. Sebaliknya proses membtan dijalankan pada temperatur normal. Perolehan atau yield yang diperoleh dengan dengan proses membran dikendalikan oleh faktor konsentrasi yang dapat dicapai dan karakteristik dari sari buah. Proses hulu seperti enzyme treatment yang dilakukan dapat mempengaruhi performansi dari membran. Oleh karena itu sari buah yang kaya akan pectin sebaiknya melalui proses penghilangan pectin terlebih dahulu sebelum diklarifikasi. Penggunaan membran Uf dalam klarifikasi sangat bermanfaat karena terdapat sekitar 2300 bakteri aerobik, 300 sel ragi dan 650 sel jamur per ml umpan sari buah sebelum diklarifikasi, serta kurang dari 1 bakteri per ml pada alian permeate (Short dalam Wenten, I. G., 2003). Di samping itu senyawa polifenol merupakan senyawa dengan berat molekul besar (lebih dari 500) yang dapat menyebabkan penurunan kualitas sari buah karena polifenol dapat berinteraksi dengan senyawa protein dan pecrin membentuk presipitat yang mengakibatkan sari buah menjadi keruh. Dengan UF senyawa ini dapat dieliminasi. Modul membran UF yang digunakan dalam proses produksi sari buah jeruk umumnya adalah modul tumbular dan hollow fiber dengan ukuran 80 mesh. Mode operasi yang optimum digunakan adalah batch dengan recycle parsial retentat. Operasi dapat dilangsungkan terusmenerus selama 20 22 jam selanjutnya dilakukan pembersihan selama 13

2 3 jam menggunakan kasustik. Temperatus optimum pelaksanaan klarifikasi adalah sekitar 10 15 0 C untuk menghasilkan nilai rasio permeat sebesar 98 99% selama proses berlangsung. Modul membran RO yang digunakan adalah modul tumbular atau hollow fiber dengan MWCO 100. Sedangkan jenis membran yang digunakan adalah membran poliamida aromatik. Analisa secara ekonomi dilakukan dengan mengadopsi perkiraan cost pada sari buah apel. Kombinasi UF dan RO digunakan untuk mengkonsentrasikan sari buah apel juga dilakukan pada sari buah jeruk. Penghematan energi diperkirakan menjadi 66% dibandingkan dengan proses evaporasi. Sedangkan volume alat direduksi hingga 50% seperti cost untuk transportasi, dan yang lainnya. Priode payback dari sistem gabungan UF dan RO ini 2,5 tahun. 14

KESIMPULAN Klrarifikasi dan fining dilakukan dalam satu tahap. Filtrasi dengan membran cross-flow menghasilkan produk yang jernih dan memuaskan hanya membutuhkan waktu proses 2 4 jam. Recovery sari buah sebesar 96 98% tanpa predilusi. Peningkatan recovery diperoleh sebagai hasil dari eliminasi kehilangan De dan agensia fining. Peningkatan recovery sebesar 1% dalam pabrik dengan kapasitas 350.000 I/hari dapat meningkatkan penerimaan sebesar $ 150.000/musim. Eliminasi filter-aid dan filter press dapat menghemat sekitar $ 0,02 0,06 / galon sari buah dan mengurangi masalah limbah proses dari DE dan agensia fining. Kualitas produk lebih baik. Dapat diyakini bahwa ultrsfiltrasi konsisten dapat menghilangkan komponen-komponen pembentuk kabur hazeforming yaitu suspended solid, partikel koloid, protein dan polifenol yang akhirnya menjadikan kualitas sari buah superior (< 0,1 0,3 NTU) dibandingkan dengan proses konvensional yaitu 2 5 NRU. Kehilangan flovor lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan proses filter plate and frame. Penggunaan enzim direduksi hingga 50-75%. Tahap enzymatic treatment tetap dilakukan sebagai pretreatment karena membantu mereduksi fouling membran dan viskositas sehingga menghasilkan fluks yang tinggi dan energi yang dibutuhkan untuk pompa lebih kecil. 15

DAFTAR PUSTAKA 1. Cheryan, Munir, Ultrafiltration Hand Book, Technomic Publishing Company, Inc., 1986 2. Cisneros, Luis & Zevallos, Orange Fruit Processing, Departement of Horticultura Sciences Texas A & M University, 2003 3. GEA Filtration, 2003 4. http://www.barthfruit.ch/agpasa/membrane/ 5. http://www.juiceworld.ned/orange/orange_concentrate.htm 6. Wenten, I.G., Diktat Ajar Teknologi Membran, Bandung, 2003 16

17