BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam kurun waktu 2006 sampai 2008 mengalami pergerakan

dokumen-dokumen yang mirip
support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Undang-Undang Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. tahunan (annual report) kepada para pemodal yang ada di bursa. Bagi. pemodal, laporan keuangan merupakan informasi akuntansi yang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. atau sebagai sarana bagi perusahaan (emiten) untuk mendapatkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri. Dalam menjalankan kegiatan usaha tersebut. perbankan sebagai sektor yang highly regulated.

BAB I PENDAHULUAN. cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal juga merupakan bagian dari

DAFTAR ISI ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan perkembangan pasar modal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. atau perusahaan. Pasar saham adalah instrumen bisnis trading jangka pendek dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, investasi menjadi sangat penting bagi organisasi maupun individu

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak

Hariyanto. Jl. Komplek Pendidikan Rt 07/Rw 09, Rangkasbitung. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis berkembang yang semakin ketat dan membuat

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut serta dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini kondisi perekonomian di Indonesia melemah. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti

Rizky Watuseke

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum berdasarkan reaksi pasar terhadap informasi yang tersed1a.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sektor Jumlah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat yang mempertemukan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. dan profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena dan Malinda, 2011:3). Pasar

Skripsi. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. Disusun Oleh : NAMA : Eko Julianto NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 14 September 2012, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

I. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Investor dalam melakukan keputusan investasi di pasar modal memerlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. menyediakan layanan InfoCom, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

juga disertai usaha-usaha penyempumaan fasilitas perdagangan efek di lantai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kandungan informasi bila publikasi laporan keuangan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer yang diperjual

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang

BAB I PENDAHULUAN. mengasumsikan resiko yang akan dialami relative kecil bila dibandingkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia dalam kurun waktu 2006 sampai 2008 mengalami pergerakan yang cukup berarti, banyaknya orang yang ingin ikut serta dalam pasar modal mendorong pergerakan pasar modal itu sendiri. Hal ini dikarenakan keinginan dari banyak orang untuk mendapatkan hasil yang lebih dari uang yang mereka miliki dari pada diinvestasikan pada bank yang saat ini suku bunga di Indonesia telah mencapai single digit, sehingga hasil dari menabung di bank tidak setinggi beberapa tahun kebelakang. Kebanyakan orang akan membeli saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi baik. Saham tersebut biasanya adalah saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ataupun saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cukup baik. Saham merupakan instrumen investasi yang lebih spekulatif dan berisiko jika dibandingkan dengan deposito, sehingga investor perlu lebih berhati-hati dalam memprediksi pergerakan harga saham bila tidak mau memetik kerugian. Walaupun spekulatif dan berisiko, saham cukup diminati di kalangan investor. Dalam penelitian ini penulis ingin mengevaluasi pergerakan harga saham pada sektor telekomunikasi. Mengapa sektor ini adalah karena prospek pertumbuhan sektor ini untuk kedepannya sangat baik, hal ini dikarenakan meningkatnya populasi penduduk dan semakin bergesernya gaya hidup masyarakat dunia membuka peluang luas bagi industri telekomunikasi. Selain itu setiap manusia pasti membutuhkan komunikasi, dan perusahaanperusahaan inilah yang menyediakan jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut data, di Indonesia pengguna telepon tetap dan telepon selular meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membuat industri telekomunikasi memiliki prospek yang cerah untuk masa depan. Penulis memilih PT. Telekomunikasi Indonesia dan PT. Indosat karena kedua perusahaan ini merupakan perusahaan dengan kapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia 1

2 (BEI). Saham yang berinisial TLKM dan ISAT itu juga termasuk saham dalam kategori blue chip, dan kedua perusahaan tersebut adalah perusahaan yang meraih Annual Report Award 2007, untuk juara umum diraih oleh telkom, sedangkan Indosat meraih kategori Perusahaan Publik non-bumn dan non-keuangan. Melihat kondisi pasar modal Indonesia beberapa tahun terakhir ini, salah satu aspek yang tetap memerlukan perhatian adalah peningkatan peran dan jumlah investor dalam maupun luar negri. Berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan meningkatkan peran dan partisipasi investor lokal. Meskipun terjadi peningkatan peran investor lokal, tidak dapat dipungkiri dalam melakukan transaksi di bursa para investor lokal masih berpatokan pada berita dan rumors yang lebih menekankan unsur spekulatif dan sering kali tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kondisi ini sering diartikan lain oleh sebagian masyarakat kita, saat in banyak orang yang beranggapan bahwa pergerakan harga saham tidak dapat diprediksi atau bisa disebut sebagai totally random. Anggapan ini mengakibatkan mayoritas investor di pasar melandaskan keputusan pembelian mereka terhadap trend yang tengah terjadi. Sebagai contoh saham Bank BCA (BBCA) sedang ramai diperdagangkan dan harga tengah mengalami kenaikan, maka mereka akan ikut menanamkan modal mereka pada saham BBCA sehingga mempercepat kenaikan harga saham BBCA, begitu pula jika saham BBCA menngalami penurunan maka mereka akan ramai-ramai mencabut modal mereka akan saham tersebut, hal ini menimbulkan aksi panic selling yang mengakibatkan penurunan harga yang lebih cepat. Pola ini sangat beresiko karena kebanyakan investor tidak mengetahu timing yang tepat untuk melakukann pembelian maupun penjualan, padahal timing merupakan hal yanng sangat penting untuk melakukan transaksi yang lebih menguntungkan dan tentu saja lebih aman. Anggapan bahwa harga saham di pasar modal tidak bisa diprediksi adalah anggapan yang tidak sepenuhnya benar, karena dengan menggunakan sejumlah alat analisa tertentu, penulis bisa melakukan prediksi dari arah pergerakan sekaligus melakukan timing yang tepat

3 untuk melakkukann penjualan, pembelian maupun penentuan target harga saat melakukan pembelian ataupun penjualan. Ada banyak metode analisa yang dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan analisa teknikal. Analisa teknikal atau ada pula yang menyebut sebagai visual analysis atau chart analysis meski secara teoritis agak bertentangan dengan metode analisis dan teori atau hipotesa yang telah ada dan lebih dipercaya sebelumnya yakni analisis fundamental dan efficient market hypotesis, para analisi teknikal meyakini bahwa jika metode tersebut diterapkan secara benar bisa memberikan keuntungan yang lebih optimal kepada pemodal di industri sekuritas maupun di dunia. Salah satu metode yang digunakan untuk analisis teknikal adalah metode Stochastic Oscillator. Dalam metode ini dapat dilihat sensitivitas dari harga saham yang akan dianalisis dan arah trend dari harga saham yang dianalisis dalam hal ini saham Telkom dan Indosat. Penulis akan menganalisa bagaimana pergerakan harga saham ini dalam kurun waktu awal 2007 sampai akhir 2008, karena di waktu tersebut terjadi berbagai gejolak yang menerpa hampir seluruh bursa dunia dan Indonesia pun terkena imbasnya. Berdasarkan pada kondisi diatas, penulis tertarik untuk membahas dan menganalisis harga dari saham perusahaan Telkom dan Indosat. Dengan adanya analisis ini dapat diketahui pergerakan harga saham tersebut apakah masih layak untuk dikoleksi atau tidak. I.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang akan diteliti dari tulisan ini adalah bagaimana menganalisa saham dari PT. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dan PT. Indosat (ISAT) dalam periode waktu terjadinya awal dari krisis di bursa-bursa global dan di Indonesia, adapun masalahmasalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pergerakan harga saham TKLM dan ISAT dalam periode 2007 sampai 2008?

4 2. Apakah saham TLKM dan ISAT masih dalam pergerakan yang normal? 3. Manakah yang masih lebih menguntungkan, saham TLKM atau ISAT? I.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Manganalisis pergerakan harga saham TLKM dan ISAT 2. Memprediksi signal pergerakan harga saham TLKM dan ISAT dengan metode Stochastic Oscillator. 3. Mengetahui saham mana yang lebih menguntungkan. I.4 Manfaat Penelitian Bagi Investor Memberi masukan pada calon investor saham tentang waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari kedua saham tersebut. Mendapatkan hasil yang optimal dari investasi yang dilakukan. Bagi Penulis Agar dapat memahami konsep dari metode Stochastic Oscillator Mengaplikasikan metode Stochastic Oscillator dalam menganalisa pergerakan harga saham TLKM dan ISAT. Menambah kemampuan dalam menyusun penelitian investasi di bidang pasar modal. Bagi Pembaca Menyediakan informasi yang bersifat menambah pengetahuan.

5 I.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi diuraikan dalam lima bab, mengenai isi bab-bab tersebut adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis berusaha menjelaskan latar belakang penelitian yang menjadi dasar pemilihan judul dan topik yang menjadi permasalahan, termasuk tujuan dan manfaat yang diperoleh, ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dan metodologi penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data serta sistematika penulisan skripsi ini. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori yang relevan terhadap judul dan topik yang dijadikan skripsi, seperti pengertian saham, jenisjenis analisis saham, faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham, Stochastic Oscillator, cara perhitungannya, dan lain-lain. BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITLAN Dalam bab ini akan dijelaskan proses pengumpulan data perusahaan, yang meliputi penelitian kepustakaan dan penelitian di lapangan. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian lapangan antara lain observasi, dan analisis prosedur. Dari metode-metode tersebut penulis mendapatkan riwayat singkat perseroan, visi dan misi, industri, dan struktur organisasi perseroan. BAB IV : PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil perbandingan yang dilakukan pada data-data pergerakan harga saham TLKM dan ISAT dengan menggunakan metode Stochastic Oscillator.

6 BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan memberikan simpulan atas hasil uraian pembahasan di bab sebelumnya dan juga akan diuraikan saran-saran yang dapat dijadikan pertimbangan-perimbangan oleh para pelaku pasar modal khususnya calon investor saham.