BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

JULIAH B

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. rumah pribadi atau memiliki sebuah mobil mewah dan masih banyak tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan semakin liberal. Perjanjian perjanjian perdagangan internasional telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jones (2008: 4) di dalam bukunya yang berjudul Investment Analysis

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI. Definisi Investasi. Definisi Investasi. Materi 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jaman era globalisasi yang modern ini investasi merupakan kegiatan positif

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Brown (Investment Analysis snd Portofolio Management,5) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia.

1 Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan perekonomian di Indonesia berkembang sedemikian cepat dan

Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yang diakibatkan

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memasuki era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dalam

(A.2) MENENTUKAN NILAI PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL BINOMIAL SATU PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif lebih baik daripada bila diinvestasikan ke yang bidang lain. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

BAB 1 PENDAHULUAN. satu parameter kinerja tersebut adalah laba. Laba (penghasilan bersih) adalah

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, publik ( autoritas ) maupun perusahaan swasta. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kepada investor dalam melakukan analisis sesuai kebutuhannya. Alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Setiap informasi mengenai aktivitas perusahaan (emiten) dipasar Modal akan

BAB 1 PENDAHULUAN. terus meningkat. Akan tetapi kenaikan kebutuhan hidup manusia tidak sebanding

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Investasi (Investement) menurut The Amarican Heritage Dictionaryof The English

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sudah memasuki era globalisasi ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan pasar modal tersebut juga

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan ekonomi semakin berkembang di dunia ini. Semakin berkembangnya ekonomi dunia, pengetahuan akan perekonomian sangat dibutuhkan. Pemahaman setiap orang mengenai dunia bisnis masih terbatas. Banyak pelaku usaha yang menjalankan kegiatan usahanya tanpa mengetahui bagaimana cara pengelolaan yang baik. Namun pemahaman itu dapat berkembang dengan mengambil alternatif lain yaitu menginvestasikan pendapatan mereka. Pada saat pemodal melakukan investasi, mereka terlebih dahulu mempelajari bagaimana cara berinvestasi dengan baik. karena pada saat melakukan investasi sering kali dihadapkan berbagai macam resiko yang dapat menghambat 2 jalannya investasi yang dikelola tersebut. Sekarang ini, banyak investasi yang ditawarkan kepada masyarakat dan tidak banyak juga masyarakat yang tertarik untuk menginvestasikan pendapatannya. Mereka hanya menyisihkan penghasilannya untuk tabungan, deposito ataupun investasi pada emas. Padahal semua hal itu tidak menghasilkan keuntungan yang besar. Seseorang yang mengambil keputusan untuk menginvestasikan beberapa persen dari penghasilan yang diperolehnya, dia sudah dapat melihat peluang yang akan diraihnya dimasa depan. Investasi merupakan salah satu alternatif kegiatan yang dilakukan dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Sukirno (2001: 107) investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelajaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk manambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Robinson dalam Rosyidi (2000: 166) menyatakan bahwa: membeli selembar kertas sekalipun itu adalah kertas saham bukanlah investasi. Investasi sementara itu haruslah berarti penanaman barang-barang modal baru (new capital formation). Dari beberapa definisi investasi menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu aktivitas dimana investor menanamkan modal untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Investasi dilakukan karena merasa bahwa modal yang ditanamkan dalam 1

2 berinvestasi dapat menghasilkan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan hanya menabung saja di bank. Tingkat pengembalian tergantung dari besar kecilnya investasi yang diberikan. Dalam hal ini, investor akan lebih memilih melakukan investasi disaham ataupun obligasi walapun resikonya lebih tinggi. Pada saat investor melakukan investasi, satu hal yang mereka inginkan adalah mendapatkan gain yang besar. Walaupun begitu, setiap orang bebas memilih jenis investasi yang dinginkan sesuai dengan kebutuhannya. Pendapatan yang didapat untuk melakukan investasi dperoleh dari hasil usaha atau pekerjaan. Minat Menurut Salim dan Salim (1996:656) memiliki definisi sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah, keinginan. Perluasan dari definisi minat adalah : a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor mati rasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku. b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba. c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang. Seorang yang memiliki minat berinvestasi maka kemungkinan besar dia akan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mencapai keinginan mereka untuk berinvestasi, seperti mengikuti pelatihan dan seminar tentang investasi, menerima dengan baik penawaran investasi, dan pada akhirya melakukan investasi. Ciri-ciri seseorang yang berminat untuk berinvestasi dapat diketahui dengan seberapa berusahanya mereka dalam mencari tahu tentang suatu jenis investasi. Mulai dari keuntungan, kelemahan, kinerja investasi dan lain sebagainya. Motivasi adalah proses pemberian dorongan yang dapat menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran serta berpengaruh secara langsung terhadap tugas dan psikologi seseorang, Robbin (2006:213), Sulistiyani dan Rosidah (2003:58), Falk (2000). Kebutuhan berinvestasi dilakukan oleh seseorang ketika kebutuhan substansialnya sudah terpenuhi, seperti kebutuhan psikologis dan kebutuhan keamanan. Seseorang yang memiliki dana yang melebihi kebutuhan substansialnya akan berfikir untuk memanfaatkan dana tersebut. Pengambilan keputusan investasi, perlu mengetahui perkembanganperkembangan yang terjadi dipasar modal terlebih dahulu untuk menganalisis harga saham. Investor dapat melakukan investasi pada berbagai jenis asset baik asset riil maupun asset finansial. Salah satu jenis asset finansial yang biasa dipilih investor

3 adalah saham. Pengambilan keputusan investasi sangat dipengaruhi dari pemahaman dan pengetahuan investor dalam melakukan investasi. Dalam hal ini, perilaku keuangan (behaviour finance) sangat penting bagi investor dalam melakukan investasi. Ada dua hal yang menghambat masyrakat tidak melakukan investasi: 1. Karena pengetahuan mereka akan investasi kurang atau bahkan mereka tidak tahu mengenai investasi yang telah ada di Indonesia ini. 2. Mereka takut mengambil resiko jika mereka mengambil keputusan untuk berinvestasi. Jika mereka berani mengambil resiko yang besar, makan return yang didapat juga besar dan sebaliknya, jika resiko yang diambil kecil, makan return yang didapat juga kecil. Untuk mengimplementasikan anjuran investasi tersebut, maka harus diciptakan suatu sarana untuk berinvestasi. Banyak pilihan untuk menanamkan modal dalam bentuk investasi. Salah satu bentuk investasi adalah menanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan akan meningkat nilainya di masa mendatang melalui pasar modal. Menurut Senduk (2004: 24), bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain adalah sebagai berikut: 1. Saham (stock) Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut dividen. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu dividen dan capital gain. 2. Obligasi (bond) Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor, suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. 3. Reksadana

4 Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya melalui Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund). Menurut ahli-ahli ekonomi (dalam Sukirno, 2001:149 ) ada lima faktor yang menentukan investasi antara lain: a. Ramalan mengenai kedaan dimasa yang akan datang. Dalam menentukan apakah kegiatan-kegiatan yang dikembangkan itu akan memperoleh keuntungan atau akan menimbulkan kerugian, para pengusaha haruslah membuat ramalan/ perencanaan untuk masa depan. Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik di masa depan, seperti harga-harga yang stabil dan pertumbuhan ekonomi maupun kenaikan pendapatan masyarakat yang tinggi merupakan keadaan yang mendorong pertumbuhan investasi. Makin baik prediksi perekonomian di masa depan maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh para pengusaha. b. Tingkat bunga Dalam keadaan di mana pendapatan yang akan diperolehnya dari menaikan suku bunga, maka masyarakat akan melakukan kebijakan menabung dibandingkan kegiatan investasi. Hal ini berbanding terbalik jika suku bunga yang diberikan oleh bank lebih kecil, maka masyarakat akan melakukan kebijakan investasi. c. Perubahan dan Perkembangan Teknologi Kegiatan para pengusaha untuk menggunakan teknologi yang baru dikembangkan di dalam kegiatan produksi atau usaha-usaha lain mereka dinamakan mengadakan pembaharuan atau inovasi. Pada umumnya makin banyak perkembangan teknologi yang dibuat, makin banyak pula kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan. Pembaharuan-pembaharuan dalam semua sektor ekonomi telah mempertinggi produktivitas diberbagai kegiatan ekonomi. Produktivitas yang bertambah tinggi itu telah memungkinkan pertambahan produksi yang sangat cepat, dan dengan demikian memugkinkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat serta menaikan pendapatan para pekerja. Apabila pendapatan terus-menerus bertambah, permintaan atas berbagai jenis barang

5 akan terus bertambah pula yang belakang ini akan mendorong lebih banyak investasi dan mempercepat lagi lajunya pertumbuhan ekonomi. d. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya Investasi cenderung untuk mencapai tingkat yang lebih besar apabila pendapatan nasional semakin besar jumlahnya. Sebaliknya investasi akan menjadi bertambah rendah apabila pendapatan nasional rendah. Besarnya investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha ditentukan pula oleh tingkat perubahan-perubahan pendapatan nasional dari tahun ke tahun. Para pengusaha melakukan permintaan atas barang-barang yang diperoduksi oleh konsumen. Makin cepat perkembangan permintaan atas barang-barang yang diperoduksi, makin banyak pertambahan produksi yang harus dilakukan. e. Keuntungan yang dicapai perusahaan Sebelum melakukan investasi para investor atau penanam modal sebaiknya harus lebih melihat keadaan yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menentukan investasi, yaitu ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang, tingkat bunga, perubahan dan perkembangan teknologi, tingkat pendapatan nasional, dan perubahanperubahannya, serta keuntungan yang akan dicapai oleh perusahaan. Perbedaan penelitian Kusmawati (2011) dan penelitian ini terletak pada sampel, dimana Kusmawati (2011) menggunakan wanita untuk mengetahui minat berinvestasi dipasar modal sedangkan penelitian ini menggunakan pekerja Jakarta Selatan. Selain itu, variabel penelitian ini melihat pengaruh antara pemahaman, minat dan motivasi terhadap keputusan investasi di pasar modal dan penelitian Kusmawati (2011) menggunakan motivasi pemenuhan kebutuhan sosial, motivasi penghargaan dan motivasi aktualisasi diri untuk melihat apakah berpengaruh terhadap minat wanita untuk berinvestasi di pasar modal. Dan dalam penelitiannya terdapat variabel moderat yaitu pemahaman dan usia. 1.2 Rumusan Masalah Masalah-masalah yang terkait dengan latar belakang: 1) Apakah pemahaman berpengaruh terhadap keputusan investasi? 2) Apakah minat berpengaruh terhadap keputusan investasi? 3) Apakah motivasi berpengaruh terhadap keputusan investasi?

6 4) Apakah pemahaman, minat dan motivasi berpengaruh terhadap keputusan investasi? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Analisa dilakukan terhadap para pekerja di Jakarta Selatan. Analisa ini hanya dilakukan untuk menganalisa 100 pekerja Jakarta Selatan. 1.4 Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan untuk: a. Mengetahui bagaimana pemahaman pekerja mengenai investasi. b. Mengetahui seberapa besar minat pekerja terhadap investasi. c. Mengetahui apa yang menjadi motivasi pekerja untuk mau berinvestasi. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, menjadi pembelajaran dan melihat perkembangan investasi di dunia pekerja seperti apa dan dapat mengembangkan ilmu yang sudah sudah diberikan secara teori atau melalui pengalaman yang sudah di dapat. 2. Bagi pekerja ataupun masyarakat, menjadi suatu pembelajaran untuk melakukan investasi. Dengan penghasilan yang sudah diperoleh, mengajarkan pekerja agar mampu menyisihkan sedikit pendapatannya untuk melakukan investasi. 1.6 Ringkasan Metodologi Riset yang dipakai dalam penelitian ini: 1. Bersifat kuantitatif yang artinya dengan pembagian kuisioner yang kami lakukan, hasil kuisioner dapat kami kelola dan akan kami dapatkan jawabannya (dapat dihitung). 2. Menggunakan studi statistik dekriptif. Data yang berupa angka atau bisa dikelola. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisa regresi linear berganda. 3. Data yang digunakan dengan data primer yaitu data yang didapat secara langsung dari responden dengan memberi kuisioner. 4. Lingkungan riset adalah lingkungan rill yang berasal dari pekerja Jakarta Selatan. 5. Riset ini akan dilakukan menggunakan IBM SPSS Statistics 20.

7 1.7 Tinjauan Pusaka Tabel. 1.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Perbedaan atau Persamaan Kesimpulan Kusmawati (2011) Rob Alessie, Maarten van Rooij and Annamaria Lusardi (2011) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat Financial Literacy and Retirement Planning in the Netherland Persamaan melihat pengaruh motivasi. Perbedaan: 1. Variabel x dan y dan tambahan variabel moderat. 2. Sampel (wanita) Perbedaan: 1. Variabel x dan y 2. Sampel 1. Faktor usia berpengaruh terhadap hubungan antara motivasi pemenuhan kebutuhan sosial dengan minat wanita berinvestasi di pasar modal. 2. Faktor usia terhadap hubungan antara motivasi penghargaan dan motivasi aktualisasi diri tetap ditolak. Variabel sosial akan berpengaruh terhadap minat investasi di Pasar Modal dengan dimoderasi atau diperkuat pertambahan usia. Vincent (2014) A Survey of the Factors Influencing Investment Decisions: The Case of Individual Investors at the NSE Perbedaan: 1. Variabel x 2. Sampel (Investor) 1. Ada tingkat tertentu korelasi antara faktorfaktor yang teori perilaku keuangan dan bukti empiris sebelumnya mengidentifikasi sebagai faktor

8 yang mempengaruhi untuk rata-rata investor ekuitas 2. Perilaku individu investor aktif dalam NSE dipengaruhi oleh tren keseluruhan yang berlaku pada saat survei di Nairobi Stock Exchange. Tomola (2013) Factors Influencing Investment in Capital Market: A Study of Individual Investors In Nigeria Perbedaan: 1. Variabel x 2. Sampel (Investor) Hasil penelitian ini untuk meningkatkan iklim investasi mereka dengan mengembangkan program-program dan kebijakan yang berdampak pada keputusan investor untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan investor. Luh Komang Merawati I Putu Mega Juli Semara Putra (2015) Kemampuan Pelatihan Pasar Modal Memoderasi Pengaruh Pengetahuan Investasi dan Penghasilan Pada Minat Berinvestasi Mahasiswa Persamaan: 1. Pengetahuan (Variabel x) Perbedaan: 1. Sampel (Mahasiswa) 2. Variabel Y Pengetahuan investasi dan penghasilan berpengaruh positif signifikan pada minat berinvestasi mahasiswa

9 1.8 Sistematik Pembahasan Sistematik pebahasan dalam penelitian ini terdapat 5 BAB didalamnya yang diantaranya adalah: 1. BAB 1 ( Pendahuluan ) Dalam Bab 1 ini menjelaskan mengenai tinjauan pusaka (hasil penelitian terdahulu) dan latar belakang dalam topik penelitian ini. Disini juga mencakup tentang identifikasi masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup dalam penelitian dan sistematik dalam pembahasan ini. 2. BAB 2 ( Landasan Teori ) Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan berhubungan tentang invesiasi, perilaku keuangan, pemahaman, minat, motivasi dan keputusan investasi. 3. BAB 3 ( Metoda Penelitian ) Bab 3 menjelaskan jenis dan sumber data, metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variable dan pengukuran penelitian. 4. BAB 4 ( Analisa dan Bahasan ) Bab 4 merupakan isi dari masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini. 5. BAB 5 ( Simpulan dan Saran ) Bab 5 sebagai penutup, memberikan simpulan atau jawaban dari masalah yang ingin diteliti dan saran yang diberikan dalam hasil penelitian.

10