IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

IV. METODE PENELITIAN. penelitian dipilih secara tertuju (purposive) dengan memperhatikan bahwa Desa

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Metode Penentuan Sampel Desain Penelitian

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

2. TINJAUAN PUSTAKA. π = f (Py; Pxi; ;Pzj)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

menggunakan BLP Organik dan setelah menggunakan BLP Organik.

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi

III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Belitung Timur Propinsi Bangka

Transkripsi:

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Gunung Malang merupakan salah satu sentra produksi dan pengembangan ubi jalar di Kabupaten Bogor. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama empat bulan, dari bulan Januari hingga April 2010. 4.2. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data primer yang digunakan bersumber dari data survei dan data hasil wawancara langsung. Data survei diperoleh dengan melakukan survei dan pengamatan secara langsung ke petani ubi jalar. Data wawancara diperoleh dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada petani, pedagang ubi jalar dan pihak desa dan penyuluh pertanian. Wawancara dengan petani bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai teknik budidaya, pemasaran dan pendapatan usahatani. Informasi yang diambil dari petani responden adalah informasi usahatani ubi jalar dalam satu kali periode tanam. Pencarian informasi meliputi karakteristik responden, kegiatan budidaya, penggunaan input produksi, kendala-kendala yang dihadapi dilapangan serta faktor-faktor produksi yang digunakan. Wawancara dengan pihak desa untuk mendapatkan gambaran umum mengenai potensi desa yang ada. Wawancara dengan pihak penyuluh pertanian untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan pertanian di Desa Gunung Malang. Data sekunder diperoleh dari data yang telah terdokumentasi sebelumnya, baik berupa data yang berasal dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Pemerintahan Kecamatan, dan Pemerintahan Desa. Data

sekunder juga berasal dari hasil penelitian terdahulu, artikel dan studi literatur yang terkait dengan topik usahatani dan komoditi ubi jalar. 4.3. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat terhadap usahatani petani ubi jalar di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Metode deskriptif ini digunakan untuk membuat deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai petani ubi jalar di Desa Gunung Malang. Jenis metode deskriptif yang digunakan adalah metode kasus (case study) untuk memperoleh gambaran secara rinci tentang latar belakang, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena dari usahatani ubi jalar di Desa Gunung Malang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung secara mendalam, observasi di lapangan, pengisian kuesioner, dan penelusuran data melalui internet. Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan mengenai jumlah pemakaian input, harga input, serta pertanyaan lain yang berhubungan dengan analisis usahatani tanaman ubi jalar. Metode pengumpulan data yang lain diperoleh dengan cara studi pustaka yaitu dengan mencari sumber lain yang dapat digunakan sebagai acuan penulisan sehingga permasalahan dapat diangkat. Dikarenakan jumlah aktual populasi petani ubi jalar di Desa Gunung Malang sulit untuk didapatkan, maka dalam penelitian ini akan diambil beberapa sampel petani untuk menganalisis usahatani ubi jalar yang ada di desa tersebut. Dengan mempertimbangkan sifat heterogenitas petani ubi jalar yang tidak begitu tinggi dari pengamatan di lapangan, maka jumlah sampel petani yang digunakan adalah sebesar 30 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Snowball Sampling. Sehingga penentuan sampel mengikuti rekomendasi sampel petani ubi jalar sebelumnya dengan beberapa pertimbangan tertentu. Kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1) Petani melakukan usahatani ubi jalar pada musim tanam sebelumnya. 2) Petani berpengalaman dalam usahatani ubi jalar selama minimal 2 kali periode masa tanam.

Persyaratan ini dimaksudkan agar petani responden yang dipilih untuk penelitian merupakan petani yang masih atau pernah mengusahakan usahatani ubi jalar pada masa tanam tahun 2010, yaitu rentang waktu penelitian, hal ini bermanfaat agar tidak terdapat rentang yang begitu besar dari harga dari biayabiaya usahatani. Dan pengalaman petani minimal ditujukan agar petani yang mengusahakan ubi jalar lebih berpengalaman dalam usahataninya sehingga lebih efisien dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi dalam usahatani ubi jalar. Untuk analisis parsial digunakan informasi dan data yang diperoleh dari petani di Desa Gunung Malang yang mengimplementasikan pertanian ubi jalar secara organik. Untuk petani organik peneliti tidak melakukan survei di keseluruhan Desa Gunung Malang, karena informasi yang dibutuhkan tidak begitu beragam dan hanya digunakan untuk melakukan analisis anggaran keuntungan usahatani ubi jalar secara parsial. 4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data Data dan informasi yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data dan informasi kuantitatif yang dibutuhkan untuk analisis pendapatan usahatani diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel yang kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi yang bertujuan untuk mengklasifikasikan serta memudahkan dalam menganalisis data. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data-data hasil dari identifikasi penggunaan faktor-faktor produksi dan nilai output yang dihasilkan pada kegiatan budidaya ubi jalar. Pengolahan data tersebut menggunakan analisis pendapatan usahatani dan analisis R/C ratio yang bertujuan menganalisis besarnya pendapatan petani ubi jalar. Sedangkan analisis kualitatif dilakukan untuk melihat gambaran kegiatan usahatani ubi jalar yang dilakukan petani di Desa Gunung Malang. Selain itu, analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui keuntungan usahatani ubi jalar dilihat dari aspek ekonomis.

4.5. Analisis Pendapatan Usahatani Analisis Pendapatan usahatani akan menganalisis secara kuantitatif pendapatan yang diperoleh petani dari membudidayakakan ubi jalar dalam satu kali musim tanam. Pada proses pengolahan data, informasi yang didapatkan dikonversikan dan dirata-ratakan menjadi analisis pendapatan usahatani untuk luas lahan satu hektar. Jumlah pendapatan petani dihitung dengan menggunakan analisis usahatani. Variabel-variabel yang akan dianalisis pada usahatani ubi jalar yaitu biaya-biaya, penerimaan dan pendapatan usaha. Biaya adalah semua pengorbanan input dipergunakan untuk menghasilkan produksi. Biaya usahatani ubi jalar pada analisis pendapatan usahatani dikelompokkan menjadi biaya tunai dan biaya tidak tunai atau biaya yang diperhitungkan. Perhitungan analisis usahatani tersebut menggunakan penjabaran rumus yang diuraikan sebagai berikut: 1) Penerimaan Penerimaan tunai usahatani (farm receipt) didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima dari penjualan produk usahatani (Soerkartawi et al, 1986). Sedangkan penerimaan tidak tunai adalah produk hasil usahatani yang tidak dijual secara tunai, tetapi digunakan untuk konsumsi sendiri dan atau untuk keperluan lain tetapi tidak dijual secara tunai. Penerimaan total dari suatu usaha agribisnis merupakan nilai produksi dari usahatani, yaitu harga produsen dikalikan total produksi. Secara matematis dapat dihitung dengan rumus (Soekartawi,1995): TR = P x Q Keterangan: TR = Total penerimaan (Rp) P = Harga jual Produk (Rp) Q = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani (Kg)

2) Biaya Biaya tunai (farm payment) didefinisikan sebagai jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian barang dan jasa usahatani secara tunai (Soekartawi et al. 1986). Biaya tidak tunai usahatani yaitu dengan memperhitungkan sumberdaya yang digunakan tetapi tidak dihitung atau dibayar secara tunai sebagai biaya yang dikeluarkan. Biaya tidak tunai yang dihitung yaitu penyusutan, biaya sewa lahan, bibit yang berasal dari anakan tanaman sebelumnya dan tenaga kerja dalam keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga yaitu tenaga kerja yang menggunakan anggota keluarga sebagai tenaga kerja untuk pengelolaan usahatani. Total Biaya = Biaya tunai + Biaya diperhitungkan 3) Pendapatan usahatani Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya. Perhitungan pendapatan usahatani dapat menggunakan rumus (Soekartawi,1995) : tunai = TR - Biaya tunai total = TR TC Keterangan: = Pendapatan usahatani (Rp) TR = Total penerimaan (Rp) TC = Total biaya (Rp) 4) Imbangan penerimaan dan biaya (R/C) Pendapatan selain dapat diukur dengan nilai mutlak juga dapat diukur analisis efisiensinya. R/C merupakan salah satu ukuran efisiensi yang menggambarkan penerimaan untuk tiap rupiah yang dikeluarkan (reveneu cost ratio). Pengukuran efisiensi masing-masing usahatani terhadap setiap penggunaan satu unit input dapat digambarkan oleh nilai rasio antara jumlah penerimaan dengan jumlah biaya (R/C) yang secara sederhana dapat diturunkan dari rumus (Soekartawi, 1995):

Rumus R/C rasio atas biaya tunai adalah sebagai berikut : Rasio R C tunai = TR Biaya tunai Sedangkan R/C rasio atas biaya total dapat dituliskan sebagai berikut : Rasio R C total = TR TC Keterangan : TR TC : total penerimaan usahatani (Rp) : total biaya usahatani (Rp) Nilai R/C secara teoritis, menunjukkan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan. Kriteria keputusan yang digunakan untuk menilai hasil analisis R/C ratio dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, antara lain: R/C > 1 : usahatani menguntungkan R/C = 1 : usahatani impas R/C < 1 : usahatani rugi Analisis pendapatan usahatani tersebut dilakukan pada petani yang menjadi responden, untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari cabang usahatani ubi jalar, dan apakah usahatani ubi jalar yang mereka jalankan menguntungkan. Secara sederhana, perhitungan analisis pendapatan dan R/C ratio dapat disajikan seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Perhitungan Analisis Pendapatan dan R/C Ratio Usahatani A Penerimaan Tunai Harga x Hasil panen yang dijual (Kg) B Penerimaan yang Harga x hasil panen yang dikonsumsi diperhitungkan (Kg) C Total Penerimaan A + B D Biaya Tunai a. Biaya Sarana Produksi: - Benih - Pupuk, dll b. Upah tenaga kerja di luar keluarga c. Sewa alat bajak d. Sewa lahan e. Pajak E Biaya yang diperhitungkan a. Upah tenaga kerja dalam keluarga b. Penyusutan c. Benih d. Sewa Lahan F Total Biaya D + E G Pendapatan atas biaya tunai A D H Pendapatan atas biaya total C F I Pendapatan bersih H bunga pinjaman (jika ada pinjaman) J R/C ratio C / F Sumber: Rahim dan Diah (2007) Break Even Point atau BEP terdiri dari BEP unit dan BEP harga (Suratiyah, 1997). BEP unit adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang yang harus dijual pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul. Sedangkan BEP harga adalah harga yang harus didapatkan petani untuk menutupi biaya-biaya yang timbul. BEP terjadi saat total penerimaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan (TR=TC). BEP unit dapat diperoleh dengan rumus : = Total Biaya Harga rata rata Sedangkan BEP harga dapat diperoleh dengan rumus : = Total Biaya Produksi rata rata

4.6. Analisis Keuntungan Parsial Analisis keuntungan parsial upaya usahatani ubi jalar organik dilakukan dengan menghitung tambahan biaya atau pengeluaran baru, tambahan penerimaan, pengeluaran yang dihemat, dan penerimaan yang hilang dari upaya usahatani organik untuk petani ubi jalar di desa Gunung Malang. Penerimaan merupakan hasil kali antara jumlah produksi dan harga. Penerimaan usahatani ubi jalar diduga berubah dengan berubahnya tingkat biaya yang dikeluarkan akibat adanya upaya usahatani secara organik. Biaya usahatani merupakan seluruh nilai barang dan tenaga kerja yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan usahatani ubi jalar baik yang secara nyata dibayarkan atau yang hanya diperhitungkan (tidak dibayarkan). Dengan penerapan usahatani organik maka petani dapat menghemat biaya penggunaan pupuk kimia dan obat-obatan kimia. Pendapatan atau keuntungan akibat adanya upaya usahatani ubi jalar organik diperoleh apabila tambahan penerimaan dan pengeluaran yang dihemat lebih besar daripada penerimaan yang hilang dan tambahan biaya karena upaya tersebut. Dan sebaliknya, kerugian diperoleh apabila tambahan penerimaan dan pengeluaran yang dihemat lebih lebih kecil daripada penerimaan yang hilang dan tambahan biaya karena upaya tersebut. Apabila diperoleh pendapatan atau keuntungan yang diperoleh, berarti upaya usahatani ubi jalar organik layak untuk dilakukan. Namun, apabila kerugian yang diperoleh, maka upaya tersebut tidak layak untuk dilakukan. Tahap-tahap dalam analisis keuntungan parsial upaya usahatani organik adalah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi jenis dan besarnya tambahan biaya 2) Mengidentifikasi jenis dan besarnya pengurangan pendapatan 3) Mengidentifikasi jenis dan besarnya tambahan pendapatan 4) Mengidentifikasi jenis dan besarnya pengurangan 5) Menjumlahkan besarnya tambahan biaya dan pengurangan pendapatan sebagai kerugian akibat upaya usahatani organik. 6) Menjumlahkan besarnya tambahan pendapatan dan pengurangan biaya sebagai keuntungan dengan adanya usahatani organik.

7) Menghitung tambahan keuntungan denganadanya usahatani organic dengan mengurangkan keuntungan dengan kerugian. 8) Menabulasikan anggaran keuntungan parsial. Bentuk tabulasi keuntungan parsial dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Bentuk Tabulasi Anggaran Parsial Tambahan Biaya (Rp) Biaya tetap Rp xxxxx Biaya variabel Rp xxxxx Berkurangnya Pendapatan (Rp) Rp xxxx Total tambahan biaya dan berkurangnya pendapatan Rp xxxx Tambahan Pendapatan (Rp) Rp xxxx Berkurangnya Biaya (Rp) Rp xxxxx Total tambahan pendapatan dan berkurangnya biaya Rp xxxx Perubahan Bersih = Rp xxxxx (positif atau negatif) Sumber: Suratiyah (2006), disesuaikan. Menguntungkan atau tidak