BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih paving block dibandingkan perkerasan lain seperti dak beton

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK ABSTRACT. Keywords : paving block, fly ash, polyethylene terephtalate fiber, impact resistance.

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN ECO PLAFIE (ECONOMIC PLASTIC FIBER) PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN

BAB I. PENDAHULUAN. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi oleh kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

BAB III LANDASAN TEORI. penambal, adukan encer (grout) dan lain sebagainya. 1. Jenis I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paving block (bata beton) banyak digunakan dalam bidang konstruksi dan

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Secara struktural

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB I PENDAHULUAN. pertamanan kota, Industri paving block juga berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

I. PENDAHULUAN. harus ikut berkembang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini banyak sekali

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat berkurangnya lahan-lahan hijau. Ditambah dengan kurangnya kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. artinya jika dicampur dengan air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahanbahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia Teknik Sipil, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS

BAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa pasir dan agregat kasar yaitu kerikil.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beton, minimal dalam pekerjaan pondasi. Semakin meluasnya penggunaan beton

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

Beton Ringan ber-agregat Limbah botol plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Rumusan masalah. 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2010 hingga 2014 kabupaten karo dilanda bencana meletusnya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB.I 1. PENDAHULUAN. Limbah pada umumnya adalah merupakan sisa olahan suatu pabrik atau industri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sifat Agregat Halus Sudibyo (2012), melakukan pengujian pengaruh variasi umur beton terhadap nilai kuat tekan beton dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN ABU PEMBAKARAN SAMPAH SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN PAVING BLOCK

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAPASITAS LENTUR DAN TARIK BETON SERAT MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH FLY ASH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian M. Sando Herawan, 2014 Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

STUDI KUAT LENTUR BETON PADA PERKERASAN KAKU DENGAN PENAMBAHAN SERAT FIBERGLASS PADA BETON NORMAL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL SAMBUNGAN DINDING PANEL DENGAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, lebih tahan akan cuaca, dan lebih tahan terhadap korosi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. baja sehingga menghasilkan beton yang lebih baik. akan menghasilkan beton jadi yang keropos atau porous, permeabilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mengalami kemajuan maka harus diimbangi dengan perkembangan. Dengan adanya bangunan-bangunan yang berdiri saat ini maka secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan yang

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berat Tertahan (gram)

STUDI PEMANFAATAN LIMBAH PT BOMA BISMA INDRA UNTUK PEMBUATAN PAVING BLOCK

Pengujian agregat dan kuat tekan dilakukan di Laboratorium Bahan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Paving block merupakan salah satu bahan bangunan yang digunakan sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Sekarang ini, banyak konsumen lebih memilih paving block dibandingkan perkerasan lain seperti dak beton maupun aspal. Meningkatnya minat konsumen terhadap paving karena konstruksi

perkerasan dengan paving merupakan konstruksi yang ramah lingkungan dimana paving sangat baik dalam membantu konservasi air tanah, pelaksanaanya yang lebih cepat, mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan, memiliki aneka ragam bentuk yang menambah nilai estetika, serta harganya yang mudah dijangkau. Paving block adalah komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat sejenis, air dan agregat halus dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu dari pada beton tersebut (SK.SNI S-04-1989-F,DPU). Keberadaan paving dapat dijumpai di trotoar, area bermain / taman, jalan lingkungan perumahan dan tidak tertutup kemungkinannya digunakan pada daerah pelabuhan. Hal itu terbukti, hampir di berbagai tempat seperti daerah parkiran, trotoar, di menggunakan paving block. Akan tetapi, tingginya permintaan konsumen terhadap paving tidak diimbangi dengan ketersediaan kualitas yang memadai baik dari segi kekuatan, umur pakai, dan durability paving. Banyak paving yang dijumpai pada permukaan jalan mengalami retak-retak, mudah patah, banyak ditumbuhi oleh lumut, karena paving bersifat getas. Hal ini disebabkan oleh mutu bahan yang tidak sesuai, gerusan air hujan, komposisi bahan yang tidak sesuai dengan standart, perbedaan tingkat pemadatan (pressing) paving, bahkan beban kejut (impact resistance) yang sangat besar dari lintasan roda kendaraan. Paving block harus memiliki kuat tekan yang tinggi untuk mampu menahan beban kendaraan diatasnya, tahan terhadap gerusan air hujan agar paving tidak getas dan memiliki ketahanan kejut yang tinggi untuk menahan gaya atraksi

kendaraan (pengereman) secara tiba-tiba yang mampu membuat paving cepat aus khusunya untuk area kusus seperti area pelabuhan peti kemas, dimana sering terjadi beban kejut yang berulang-ulang. Beberapa peneliti terdahulu telah menggunakan berbagai cara dalam meningkatkan kualitas paving. Salah satunya dengan menambahkan pozzoland berupa abu batu dan penambahan serat berupa serat baja, serat plastik, serat alami. Penelitian paving block dengan menggunakan fly ash 5% volume, serat plastik (polyethylene terephtalate) 0,25% volume diperoleh kuat kejut paving 270 joule pada kondisi retak (first crack), 945 joule kondsi runtuh (failure) atau 3,5 kali lebih baik dari paving normal (dwicahyani arum,dkk,2012). Penelitian paving block dengan menggunakan fly ash 0%; 10%; 20%; 30%; 40%; 50% berat semen dihasilkan kuat tekan berturut - turut 19,82 Mpa; 26,63 Mpa; 31,43 Mpa; 35,73 Mpa; 29,69Mpa; 23,77Mpa (Sutarno dan Sukardi, 2008). Meningkatnya kuat kejut paving dengan menambahkan serat plastik (polyethylene terephtalate) pada bahan campuran paving block,dapat dikatakan plastik (polyethylene terephtalate) sebagai bahan eco plafie (economic plastic fiber) yang berkonsep ramah lingkungan dengan cara pengolahan plastik yang ramah lingkungan konsep 3R (Reduce, Recycling, Reuse) (dwicahyani arumi, dkk, 2012). Pada kesempatan ini akan dilakukan suatu usaha untuk menghasilkan paving block dengan kuat tekan yang tinggi, ketahanan kejut yang tinggi dengan

menambahkan serat plastik PET (Polyethylene Terephtalate) dan bahan tambah berupa abu batu terhadap campuran bahan pembentuk paving block. Penambahan serat plastik PET sebesar 0,25%,0,5%, 0,75%, 1% dari volume dan abu batu 30 % dari berat semen. 1.2 Perumusan masalah Keberadaan limbah botol plastik berlogo PET di lingkungan masyarakat sangat menggangu lingkungan sekitarnya karena plastik sukar diuraikan oleh tanah. Berbagai cara telah diusahakan agar limbah plastik memiliki manfaat bagi manusia, dengan cara mendaur ulang plastik bahkan menggunakannya dalam campuran bahan bangunan. Salah satu yang akan dibahas pada penulisan ini adalah pemanfaatan limbah plastik berlogo PET dengan cara merubah bentuknya, sebagai bahan campuran pembentuk paving block. Namun berapa komposisi optimum limbah botol plastik (polyethylene terephtalate) pada pembuatan paving block ini dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat kejutnya? Bagaimana terhadap sisi ekonomis paving? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yakni : Untuk mengetahui perilaku mekanik dan fisis paving block yang menggunakan fly ash dan serat plastik (polyethylene terephtalate) sebagai bahan tambah dalam campuran pembentuk paving block dan membandingkannya terhadap paving block normal. Perilaku mekanik yang diteliti meliputi : kuat tekan, kuat kejut dan perilaku fisis meliputi : daya serap air.

1.4 Batasan Masalah Untuk membatasi permasalahan yang diteliti agar penelitian dapat terarah sesuai tujuan yang diharapkan, maka digunakan anggapan dasar dan batasan masalah sebagai berikut ini. Plastik yang digunakan berupa poly ethylene terephtalate yang berlogo 1 dan fly ash dari PT. ADHI KARYA Perbandingan campuran semen : pasir : fas, 1 : 6 : 0,5 Direncanakan paving dengan mutu > K -125 Kg/cm 2 Pada pembuatan benda uji variasi serat poly ethylene terephtalate 0%, 0,25 %, 0,5%, 0,75 %, 1,0% terhadap volume dan fly ash 30 % dari berat semen. Menggunakan cetakan paving block berbentuk segienam dengan ukuran 11 x 6,5 cm untuk kuat kejut, kuat tekan dan 9 x 6,5 cm untuk serapan air. Serat plastik (poly ethylene terephtalate) disimpul dengan panjang 4 cm, Benda uji berjumlah 4 buah untuk setiap variasi serat poly terephtalate. Perawatan ( quring ) dengan perendaman di air selama 28 hari dan di uji pada umur 28 hari. 1.5 Metodologi penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik. Adapun tahap tahap pelaksanaan dalam penelitian sebagai berikut : 1. Penyediaan bahan penyusun paving : semen, pasir, fly ash, serat plastik PET 2. Pemeriksaan bahan penyusun paving. Analisa ayakan agregat halus Pemeriksaan berat jenis, absorbsi agregat halus Pemeriksaan berat isi agregat halus Pemeriksaan kadar lumpur ( pencucian agregat halus lewat ayakan no. 30) Pemeriksaan kadar liat (clay clump) pada agregat halus Pemeriksaan kandungan organic (colorimetric test) pada agregat halus 3. Mix design (perancangan campuran)\ Penimbangan / penakaran bahan penyusun paving. 4. Pengujian Kuat Tekan, Kuat kejut dan Serapan air paving dengan menggunakan benda uji segienam. Tabel 1.1 Distribusi Pengujian Benda Uji Paving Block Fas Fly ash Variasi Kuat Kuat Serapan Jumlah serat kejut tekan air plastik 0.5 0 % 0 % 4 4 5 13