ANALISA PERHITUNGAN DAN RESIKO MANAGEMENT STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BENTANG 40 METER PADA JEMBATAN BUNGKUK PALARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

disusun oleh : MOCHAMAD RIDWAN ( ) Dosen pembimbing : 1. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO,MS 2. Dr. RIDHO BAYUAJI,ST.MT

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

PERENCANAAN JEMBATAN BUSUR BENTANG PANJANG DENGAN DESAIN. SKALA PENUH (STUDI KASUS PADA MODEL JEMBATAN KJI : Dragon Arch) TUGAS AKHIR.

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

ABSTRAK. Oleh : Wahyu Rifai Dosen Pembimbing : Sapto Budi Wasono, ST, MT

TUGAS AKHIR DESAIN JEMBATAN KAYU DENGAN MENGGUNAKAN KAYU MERBAU DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT. Disusun Oleh : Eric Kristianto Upessy

Disusun Oleh : Anis Massaroh NPM

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA KRUENG SAKUI KECAMATAN SUNGAI MAS KABUPATEN ACEH BARAT

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

TUGAS AKHIR RC

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA DUA TUMPUAN BENTANG 120 METER Razi Faisal 1 ) Bambang Soewarto 2 ) M.

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA KALI CIBEREUM KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB III METODE PERENCANAAN. Gambar 3.1 Dimensi jembatan utama. 1. Tipe jembatan : Rangka baja

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

TUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S.

PERENCANAAN JEMBATAN BUSUR MENGGUNAKAN DINDING PENUH PADA SUNGAI BRANTAS KOTA KEDIRI. Oleh : GALIH AGENG DWIATMAJA

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

Kalbarsi Ton 1), Rusmadi 2), Gatot Setya Budi 2)

PEMBANDINGAN DISAIN JEMBATAN RANGKA BAJA MENGGUNAKAN PERATURAN AASHTO DAN RSNI

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

Modifikasi Perencanaan Struktur Jembatan Kasiman Bojonegoro Dengan Busur Rangka Baja

GARIS PENGARUH PADA STRUKTUR RANGKA BATANG

PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, yaitu konstruksi struktur atas dan struktur bawah jembatan. Bagianbagian

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETEK DENGAN MENGGUNAKAN JEMBATAN RANGKA BAJA BOOMERANG BRIDGE SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI JEMBATAN GANTUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan

BAB III METODOLOGI DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. system jaringan jalan. Jembatan digunakan sebagai akses untuk melintasi sungai,

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH TERANG BANGSA SEMARANG MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

BAB III METODOLOGI. infrastruktur jalan. Jembatan Mandiro menghubungkan antara 2 desa yaitu desa. Gambar 3.1 : Peta Jembatan Mandiro

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4

STUDI PENGGUNAAN, PERBAIKAN DAN METODE SAMBUNGAN UNTUK JEMBATAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN LINK SLAB

Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN PADA PROYEK JEMBATAN JALUR PIPA GAS PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN KABUPATEN LANGKAT

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penulangan pada tiang sandaran mengunakan tulangan pokok 4 D 10 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT KEGIATAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBARAN RANGKA BAJA SOEKARNO-HATTA MALANG)

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN STRUKTUR

penulisan tugas akhir. Jalannya penelitian dapat dilihat dari bagan alir pada

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perencanaan Modifikasi Rangka Busur Baja pada Jembatan Pemali disertai Damper sebagai Longitudinal Stopper

MODUL 6. S e s i 5 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan prasarana transportasi sangat menentukan dalam

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

PERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA GEDUNG A RUSUNAWA GUNUNGSARI MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BAJA BERBASIS KONSEP KINERJA DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS

PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN RANDUSONGO DI KABUPATEN SLEMAN, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

TUGAS AKHIR RC OLEH : ADE SHOLEH H. ( )

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI KELINGI DESA MANDI AUR MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

PERENCANAAN UNDERPASS SIMPANG TUJUH JOGLO SURAKARTA

MAHASISWA ERNA WIDYASTUTI. DOSEN PEMBIMBING Ir. HEPPY KRISTIJANTO, MS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

Analisis Konstruksi Jembatan Busur Rangka Baja Tipe A-half Through Arch. Bayzoni 1) Eddy Purwanto 1) Yumna Cici Olyvia 2)

Transkripsi:

ANALISA PERHITUNGAN DAN RESIKO MANAGEMENT STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BENTANG 40 METER PADA JEMBATAN BUNGKUK PALARAN Yunita Elvira Wiranata Program Studi Teknik Sipil Sekolah Pasca Sarjana Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian ini dimaksudkan untuk menghitung struktur atas jembatan dan analisa resiko management pada jembatan rangka bentang 40 meter pada jembatan bungkuk palaran. Dimana beban - beban yang dipakai untuk menghitung jembatan ini akan mengacu pada peraturan RSNI T-02-2005. Pada perhitungan struktur atas jembatan mengacu pada peraturan LRFD dan analisa resiko management pada pekerjaan struktur atas jembatan rangka pada jembatan bungkuk palaran yang mengacu pada metode PMBOK. Dari hasil perhitungan, didapat pekerjaan gelagar dan pekerjaan struktur rangka menggunakan rangka baja profil WF yang sesuai dengan perhitungan. Sedangkan, pekerjaan pipa sandaran dan tiang sandaran menggunakan profil baja bulat. Pada analisa resiko management yang mengacu pada metode PMBOK, didapat resiko resiko yang dinilai dari tiga macam level resiko, yaitu ekstrim, moderate dan low risk. Kata kunci : jembatan rangka baja, analisa resiko management, peraturan LRFD, metode PMBOK.

I. PENDAHULUAN Perencanaan struktur adalah bertujuan untuk menghasilkan suatu struktur yang stabil, cukup kuat, mampu - layan, awet, dan memenuhi tujuan - tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Untuk mencapai tujuan perencanaan tersebut, perencanaan struktur harus mengikuti peraturan perencanaan yang ditetapkan oleh pemerintah berupa Standar Nasional Indonesia (SNI). Mengingat pentingnya peranan jembatan bagi kehidupan manusia, maka harus ditinjau kelayakan konstruksi jembatan tersebut, dalam hubungannya dengan klasifikasi jembatan sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya dalam menerima beban. Dalam kaitannya dengan keselamatan, maka perlu diperhatikan juga tingkat keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan jembatan tersebut. Sehingga masih layak atau tidaknya untuk digunakan dan harus mengadakan perbaikan hingga penggantian. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan struktur atas pada proyek pembangunan jembatan rangka pada jembatan bungkuk palaran dan menganalisa resiko manajemen yang terdapat pada proyek pembangunan jembatan rangka pada jembatan bungkuk palaran. Agar penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang dan pemasalahan yang telah dirumuskan maka diperlukan batasan-batasan masalah guna membatasi ruang lingkup penelitian adalah perhitungan pembangunan ini hanya menghitung struktur atas, perhitungan pembangunan ini tidak menghitung hidrologi., dan analisa resiko manajemen hanya ditinjau pada pra konstruksi untuk konstruksi jembatan.

II. LANDASAN TEORI DIAGRAM ISHIKAWA / FISH BONE PENGERTIAN JEMBATAN JEMBATAN RANGKA PEMBEBANAN JENIS RESIKO MANAJEMEN RESIKO RESPON RESIKO BEBAN LALU LINTAS BEBAN TETAP AKSI LINGKUNGAN BAB II LANDASAN TEORI PERANAN JEMBATAN BAJA KONSTRUKSI RESIKO PROYEK KONSTRUKSI ALOKASI RESIKO III. METODOLOGI PENELITIAN Pada Tugas Akhir ini, Penulis menggunakan Metode Keseimbangan Bagian Cara Analitis ( Metode Ritter ) sebagai metode perhitungan. Seringkali dalam menghitung gaya batang diperlukan waktu yang lebih singkat terutama bagi konstruksi yang seirama, untuk itu dapat digunakan metode Ritter, yang disebut juga dengan metode pemotongan secara analitis. Metode Ritter harus memotong dua batang atau tiga batang, maka gaya-gaya pada potongan tersebut mengadakan keseimbangan dengan gaya-gaya luar yang bekerja pada kiri potongan maupun kanan potongan. Selanjutnya dapat dihitung gaya-gaya batang yang terpotong tersebut.

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Pipa Sandaran Dari hasil perhitungan didapat hasil Profil Baja Bulat Ø 48,6 dengan t = 3,2 dapat digunakan sebagai pipa sandaran mendatar. 4.2 Perhitungan Tiang Sandaran Dari hasil perhitungan didapat hasil tiang sandaran menggunakan Profil Baja Bulat Ø 89,1 dengan t = 3,2. 4.3 Perhitungan Lantai Trotoar 100. Dari hasil perhitungan didapat hasil lantai trotoar menggunakan tulangan Ø10 4.4 Perhitungan Lantai Kendaraan Dari hasil perhitungan didapat hasil lantai kendaraan menggunakan tulangan utama Ø 16 180 dan tulangan pembagi Ø 13 200. 4.5 Perhitungan Pelat Injak Dari hasil perhitungan didapat hasil pelat injak menggunakan tulangan utama Ø 14 100 dan tulangan pembagi Ø 10 100. 4.6 Perhitungan Gelagar Memanjang Anak Dari hasil perhitungan didapat hasil gelagar memanjang anak menggunakan profil WF dengan dimensi 450 300 11 18. 4.7 Perhitungan Gelagar Memanjang Induk Dari hasil perhitungan didapat hasil gelagar memanjang induk menggunakan profil WF dengan dimensi 500 300 11 18.

4.8 Perhitungan Gelagar Melintang Dari hasil perhitungan didapat hasil gelagar melintang menggunakan profil WF dengan dimensi 900 300 15 23. 4.9 Perhitungan Struktur Rangka Dari hasil perhitungan didapat hasil struktur rangka menggunakan profil WF dengan dimensi dimensi yang berbeda. Berikut adalah tabel gaya batang yang digunakan dalam perhitungan struktur rangka. Tabel 4.1 Tabel Gaya Batang No Nama Batang Nilai Gaya ( ton ) Jenis Gaya Digunakan Profil WF Luas Profil ( cm² ) 1. D 1-392,032 Tekan 400 400 20 35 360,7 2. D 2 392,021 Tarik 400 400 20 35 360,7 3. D 3-280,001 Tekan 400 400 11 18 186,8 4. D 4 167,980 Tarik 400 300 9 14 120,1 5. D 5 56,051 Tarik 350 175 7 11 63,14 6. D 6-280,081 Tekan 400 400 11 18 186,8 7. D 7 616,120 Tarik 400 400 30 50 528,6 8. D 8-952,159 Tekan 400 400 30 50 528,6 9. D 9-952,159 Tekan 400 400 30 50 528,6 10. D 10 616,120 Tarik 400 400 30 50 528,6 11. D 11-280,081 Tekan 400 400 11 18 186,8 12. D 12 56,051 Tarik 350 175 7 11 63,14 13. D 13 167,980 Tarik 400 300 9 14 120,1 14. D 14-280,001 Tekan 400 400 11 18 186,8 15. D 15 392,021 Tarik 400 400 20 35 360,7 16. D 16-392,032 Tekan 400 400 20 35 360,7 17. A 1-392,032 Tekan 400 400 20 35 360,7

18. A 2-392,032 Tekan 400 400 20 35 360,7 19. A 3-784,065 Tekan 400 400 30 50 528,6 20. A 4-784,065 Tekan 400 400 30 50 528,6 21. A 5-1176,097 Tekan 400 400 30 50 528,6 22. A 6-1176,097 Tekan 400 400 30 50 528,6 23. A 7-1568,129 Tekan 400 400 45 70 770,1 24. A 8-1568,129 Tekan 400 400 45 70 770,1 25. A 9-1176,097 Tekan 400 400 30 50 528,6 26. A 10-1176,097 Tekan 400 400 30 50 528,6 27. A 11-784,065 Tekan 400 400 30 50 528,6 28. A 12-784,065 Tekan 400 400 30 50 528,6 29. A 13-392,032 Tekan 400 400 20 35 360,7 30. A 14-392,032 Tekan 400 400 20 35 360,7 31. B 1 196,016 Tarik 350 350 13 13 135,3 32. B 2 196,016 Tarik 350 350 13 13 135,3 33. B 3 392,032 Tarik 400 400 13 21 218,7 34. B 4 588,048 Tarik 400 400 18 28 295,4 35. B 5 784,065 Tarik 400 400 30 50 528,6 36. B 6 980,081 Tarik 400 400 30 50 528,6 37. B 7 1176,097 Tarik 400 400 45 70 770,1 38. B 8 1372,113 Tarik 400 400 45 70 770,1 39. B 9 1372,113 Tarik 400 400 45 70 770,1 40. B 10 1176,097 Tarik 400 400 45 70 770,1 41. B 11 980,081 Tarik 400 400 30 50 528,6 42. B 12 784,065 Tarik 400 400 30 50 528,6 43. B 13 588,048 Tarik 400 400 18 28 295,4 44. B 14 392,032 Tarik 400 400 13 21 218,7

45. B 15 196,016 Tarik 350 350 13 13 135,3 46. B 16 196,016 Tarik 350 350 13 13 135,3 4.10 Perhitungan Ikatan Angin Ikatan angin diasumsikan sebagai pengaku pada kedua rangka jembatan. Sehingga dipakai profil yang sering digunakan adalah 250 250 9 14. 4.11 Perhitungan Sambungan Baut Pada Rangka Dari hasil perhitungan didapat hasil sambungan baut pada rangka dengan jumlah yang berbeda. Berikut adalah tabel jumlah baut pada rangka yang digunakan dalam perhitungan sambungan baut pada rangka. Tabel 4.2 Perhitungan Jumlah Baut No. Batang Gaya Batang ( kg ) Diameter ( mm ) Tebal Pelat ( mm ) Jumlah Baut Per Sisi ( buah ) Jumlah Baut yang Dipakai ( buah ) 1. D 1-392032 50 35 5,202 6 2. D 2 392021 50 35 5,202 6 3. D 3-280001 50 35 3,716 4 4. D 4 167980 30 20 6,192 8 5. D 5 56051 30 20 2,066 4 6. D 6-280081 50 35 3,717 4 7. D 7 616120 50 35 8,176 10 8. D 8-952159 50 35 12,635 14 9. A 1-392032 50 35 5,202 6 10. A 2-392032 50 35 5,202 6 11. A 3-784065 50 35 10,404 12 12. A 4-784065 50 35 10,404 12 13. A 5-1176097 50 35 15,606 16

14. A 6-1176097 50 35 15,606 16 15. A 7-1568129 50 35 20,809 22 16. B 1 196016 30 20 7,225 8 17. B 2 196016 30 20 7,225 8 18. B 3 392032 50 35 5,202 6 19. B 4 588048 50 35 7,803 8 20. B 5 784065 50 35 10,404 12 21. B 6 980081 50 35 13,005 14 22. B 7 1176097 50 35 15,606 16 23. B 8 1372113 50 35 18,207 20 4.12 Analisa Manajemen Resiko Manajemen resiko disusun menjadi prioritas resiko. Prioritas Resiko berisikan tiga macam level resiko yaitu ekstrim, moderate, dan low risk yang ditinjau berdasarkan pekerjaan struktur atas pada pembangunan Jembatan Rangka. Rincian lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Prioritas Resiko Level Resiko Ekstrim Moderate Low Risk Resiko Biaya Pek. Lantai Trotoar Pek. Sandaran Pek. Lantai Kendaraan Pek. Pelat Injak Pek. Sambungan Pek. Lantai Trotoar Pek. Lantai Kendaraan Pek. Pelat Injak Pek. Gelagar Memanjang Anak Pek. Gelagar Memanjang Induk Pek. Gelagar Melintang Pek. Struktur Rangka Pek. Bekisting Pek. Sambungan

V. PENUTUP 1. Pada struktur rangka jembatan, sebaiknya dapat digunakan struktur rangka baja dari pabrikasi. Karena struktur rangka baja tersebut mutunya terjamin yang setara dengan perhitungan, yaitu BJ 52. Atau dapat juga dengan BJ rendah namun mempunyai kekuatan yang sama. 2. Pada pekerjaan pembangunan jembatan rangka terdapat tiga macam level resiko, yaitu ekstrim, moderate dan low risk. Pada resiko biaya dengan level resiko ekstrim agar dapat ditangani oleh manajemen senior yang bertanggung jawab pada pembangunan Jembatan Rangka. Pada level resiko moderate agar dapat ditangani oleh manajemen senior ( ditetapkan secara spesifik ) yang bertanggung jawab pada pembangunan Jembatan Rangka. Pada level resiko low risk agar dapat ditangani dengan disesuaikan dengan prosedur yang ada dan pantauan rutin oleh pengawas yang bertanggung jawab pada pembangunan Jembatan Rangka.

DAFTAR PUSTAKA A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide) Third Edition, 2004, Project Management Institute, Four Campus Boulevard, Newtown Square, PA 19073-3299 USA. Gunawan, Rudi, 1987, Tabel Profil Konstruksi Baja, Kanisius, Jakarta. http://digilib.its.ac.id/public/its-undergraduate-17512-paper-673599.pdf http://digilib.its.ac.id/public/its-undergraduate-19234-3109106033-paper.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/2575/3/2ts11921.pdf http://eprints.undip.ac.id/34538/8/1572_chapter_v.pdf http://id.wikipedia.org/wiki/palaran,_samarinda http://liliks.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/13429/methode+keseimbangan+t itik+buhul.pdf http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/bahanajar/mulyati/bahan%20ajar%20statika/mate ri%20ajar/materi%20pertemuan%20xi%2cxii%2cxiiidoc.pdf Labombang, Mastura. (2011). Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 1. Pebruari 2011: 39-46.Tersedia:https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source =web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0cdqqfjab&url=http%3a%2f%2fju rnal.untad.ac.id%2fjurnal%2findex.php%2fsmartek%2farticle%2fdown load%2f618%2f536&ei=yf4ou-wtg8wkrqeznydiag&usg= AFQjCNFzKUvXfC-ikTRiF44HAJSN1w-s4A&sig2=_BMBXEiKPR96P 5mRJ9o9qg&bvm=bv.62922401,d.bmk [13 maret 2014]. Setyawan, Faizal Oky. 2009. PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH-ARCH. Program Sarjana. Universitas Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Standar Nasional Indonesia (SNI) T-02-2005. Standar Pembebanan Untuk Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum.

Wicaksono, Andrew dan Arif Kurniawan. 2007. Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut Kabupaten Semarang. Program Sarjana. Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.