BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

RIKA HAPSARI B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki,

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap hasil sebuah perusahaan. Kinerja karyawan dipengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan. Pendapat tersebut adalah sebagai berikut :

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu mengahadapi tantangan dari luar maupun dari dalam perusahaan,

1

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Ping & Yue (2010) mendefinisikan leader-member exchange atau

KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA

KEPEMIMPINAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

Pertemuan ke- 11 kepemimpinan. Pengertian Kepemimpinan Gaya gaya Kepemimpinan

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin negara maju dan negara berkembang termasuk Indonesia. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. HANIL INDONESIA DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komitmen organisasional menjadi hal penting pada sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perubahan organisasi. Alat secanggih apapun yang dimiliki suatu

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang membawahi

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian suatu proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat. modal, bahan-bahan mentah, tenaga kerja dan waktu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk mempertahankan nilai-nilai agama, kebudayaan nasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini persaingan antar perusahaan

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan organisasi baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang

Teori Kepemimpinan Fiedler

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang begitu cepat terutama adanya persaingan yang sangat ketat antara satu

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

1 UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dicirikan dengan teknologi digital dan tercapainya hubungan global (global

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.7, 2016: ISSN :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawab pencapaian tujuan itu (Davis & Newstrom (1994). kognitif, dan emosional selama kinerja peran (pekerjaan).

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. manajemennya, khususnya dalam bidang sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pelayan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori jalur-tujuan (path-goal) Teori jalur-tujuan (path-goal) adalah teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh Robert House. Teori ini menjelaskan tentang bagaimana pemimpin memotivasi bawahan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Teori ini adalah pendekatan situasional untuk kepemimpinan karena keefektifan tergantung pada kesesuaian antara perilaku pemimpin dan karakteristik bawahan serta tugas. Prinsip dasar dari teori jalur-tujuan berasal dari teori harapan, yang menyatakan bahwa karyawan akan termotivasi bila mereka merasa cakap, bila mereka merasa upaya mereka akan dihargai, dan bila mereka menemukan imbalan kerja mereka bernilai. Seorang pemimpin bisa membantu bawahan dengan memilih gaya kepemimpinan (memberikan pengarahan, mendukung, partisipatif, dan berorientasi pasa prestasi) yang memberi apa yang hilang bagi bawahan dalam latar pekerjaan tertentu. Secara sederhana, pemimpin bertanggung jawab untuk membantu bawahan mencapai tujuan mereka dengan mengarahkan, memadu, serta melatih mereka. Komponen utama dari teori jalur-tujuan adalah karakteristik bawahan dan karakteristik tugas. Masing-masing dari dua kelompok karakteristik ini memengaruhi cara perilaku atasan menghasilkan motivasi bawahan (Northouse, 2013:150). 8

2.1.2 Pengertian efektivitas pemimpin Menurut Yukl (2010:85) kepemimpinan yang efektif sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang perlu dilakukan dan bagaimana hal itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Judge et al. (2002) menyatakan bahwa efektivitas pemimpin berfokus pada kinerja seorang pemimpin dalam mempengaruhi dan membimbing kegiatan kelompok terhadap pencapaian tujuan. Seorang pemimpin dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuanya. Agar mampu mencapai tujuan tersebut maka diperlukan pemimpin yang cerdas dan terampil, serta memiliki kompetensi (Wibowo, 2013: 291). Seorang pemimpin yang mampu memberikan arah bagi organisasi dan pengikut mengarah kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. Tanpa kepemimpinan, organisasi bergerak terlalu lambat, stagnan, dan kehilangan jalan mereka. Kepemimpinan sangat penting dalam keberhasilan melaksanakan keputusan. Seorang pemimpin yang baik dapat membuat keberhasilan walaupun memiliki rencana yang kurang baik, tetapi seorang pemimpin yang buruk dapat merusak sebuah rencana bahkan rencana terbaik sekalipun (Sharma et al., 2010). Efektivitas pemimpin diukur dari sejauh mana karyawan percaya bahwa manajer mereka berhasil sebagai pemimpin (Delugua, 1998). 9

2.1.3 Pengertian kepemimpinan transformasional Menurut Cavazotte et al. (2012) kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk melampaui kepentingan pribadi mereka dan yang mampu membawa dampak mendalam dan luar biasa pada pengikut. Kresnandito, dkk (2012) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional pada dasarnya dapat menciptakan lingkungan yang memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi serta mengembangkan minat dalam bekerja. Haryanti (2012), menyatakan kepemimpinan transformasional adalah suatu kepemimpinan dimana pemimpin memotivasi bawahannya untuk mengerjakan lebih dari yang diharapkan semula dengan meningkatkan rasa pentingnya bawahan dan nilai pentingnya pekerjaan. Kepemimpinan transformasional digambarkan sebagai gaya kepemimpinan yangodapat membangkitkanomotivasi karyawan, sehinggaodapat berkembangodanomencapaiokinerja padaotingkat yang tinggi, melebihiodari apa yang merekaoperkirakanosebelumnya (Sonni, 2013). Suparmi (2010) menyatakan bahwa faktor kepemimpinan merupakan faktor terbesar dalam mempengaruhi seorang pegawai atau karyawan. Hughes et al. (2012:542) mengemukakan bahwa pemimpin transformasional memiliki visi, keahlian retorika, dan pengelolaan kesan yang baik dan menggunakannya untuk mengembangkan ikatan emosional yang kuat dengan pengikutnya, sehingga mendorong tergugahnya emosi pengikut serta kesediaan mereka untuk bekerja mewujudkan visi sang pemimpin. Sunarsih (2001) mendefinisikan kepemimpinan transformasional sebagai model kepemimpinan dimana pemimpin mempunyai kekuatan untuk 10

mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu, bawahan merasa percaya, kagum, loyal dan hormat terhadap atasannya sehingga bawahan termotivasi untuk berbuat lebih banyak dari pada apa yang biasa dilakukan dan diharapkannya. Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang mentransformasikan informasi langsung kepada karyawan dalam meningkatkan moral dan motivasi untuk pencapaian visi dan misi organisasi (Sudjiwanati, 2008). Case (2003) mengatakan bahwa meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam mendefinisikan kepemimpinan transformasional, akan tetapi secara umum mereka mengartikannya sebagai agen perubahan (an agent of change). Northouse (2013:181) menyebutkan faktor-faktor kepemimpinan transformasional yaitu. 1) Pengaruh ideal Pengaruh ideal mendeskripsikan pemimpin bertindak sebagai teladan yang kuat bagi pengikut. Pengikut menghubungkan dirinya dengan pemimpin ini dan sangat ingin menirukan mereka. Mereka sangat dihargai oleh pengikutnya yang biasanya sangat percaya kepada mereka. 2) Motivasi yang menginspirasi Menggambarkan pemimpin yang mengomunikasikan harapan tinggi kepada pengikut, menginspirasi mereka lewat motivasi untuk menjadi setia, dan menjadi bagian dari visi bersama dalam organisasi. Pada prakteknya, pemimpin menggunakan simbol dan daya tarik emosional untuk memfokuskan upaya anggota kelompok, guna mencapai lebih daripada yang akan mereka lakukan untuk kepentingan pribadi mereka. 11

3) Rangsangan intelektual Hal ini mencakup kepemimpinan yang merangsang pengikut untuk bersikap kreatif dan inovatif serta merangsang keyakinan dan nilai mereka sendiri, seperti juga nilai keyakinan pemimpin serta organisasi. 4) Pertimbangan yang diadaptasi Pemimpin bertindak sebagai pelatih dan penasihat, sambil mencoba untuk membantu pengikut benar-benar mewujudkan apa yang diinginkan. Pemimpin ini mungkin menggunakan delegasi untuk membantu pengikut tumbuh lewat tantangan pribadi. 2.2 Hipotesis Penelitian 2.2.1 Kepemimpinan transformasional dan efektivitas pemimpin Lowe et al. (1996) membuktikan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara perilaku transformasional dengan efektivitas pemimpin. Penelitian Judge dan Piccolo (2004) mendukung keyakinan bahwa kepemimpinan transformasional dikaitkan dengan pekerjaan unit dan efektivitas organisasi, menunjukkan adanya hubungan positif antara kepemimpinan transformasional dan efektivitas pemimpin. Erkutlu (2008) dalam penelitiannya membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dan efektivitas kepemimpinan. Berdasarkan berbagai hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut. H 1 : Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap efektivitas pemimpin. 12

2.3 Model Konseptual Gambar 2.1 Model Konseptual (Conceptual Framework) Kepemimpinan transformasional (X) H 1 Efektivitas pemimpin (Y) Sumber : H 1 : Lowe et al. (1996), Judge dan Piccolo (2004), Erkutlu (2008) 13