BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG

Perancangan Alas Setrika Sebagai Pengisi Baterai (Battery Charger) dengan Memanfaatkan Energi Panas Terbuang pada Saat Jeda Menyetrika

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Permasalahan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR

BAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK

Tabel 4.1 Perbandingan desain

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

MODUL 07 PENGUAT DAYA

Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

MODUL I TEGANGAN KERJA DAN LOGIKA

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

Gambar 1. : Struktur Modul Termoelektrik

BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tujuan Pengukuran 4.2. Peralatan Pengukuran

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Temperatur udara masuk kolektor (T in ). T in = 30 O C. 2. Temperatur udara keluar kolektor (T out ). T out = 70 O C.

Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik

Pengenalan Multimeter

METODOLOGI PENELITIAN

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

3. METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan dan pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

ARUS SEARAH (ARUS DC)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

KARAKTERISASI ELEMEN PELTIER TEC UNTUK KONVERSI ENERGI TERMAL MENJADI ENERGI LISTRIK SKRIPSI. Diajukan Oleh : BAGINDA HELBIN

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEaM apengendalian SUHU PADA DINDING BIOREAKTOR ANAEROB BERBASIS KOMPUTER PERSONAL (PC)

PENGHITUNGAN EFISIENSI KOLEKTOR SURYA PADA PENGERING SURYA TIPE AKTIF TIDAK LANGSUNG PADA LABORATORIUM SURYA ITB

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL

EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Alat Pengering Yang Digunakan Deskripsi alat pengering yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

[LAPORAN PENGUAT DAYA KELAS A] BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN KONVERSI TEMPERATUR KE ARUS DAN TEGANGAN MENGGUNAKAN PERALATAN TIME MEASUREMENT

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB II LANDASAN TEORI

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 8 NO. 1 Maret 2015

Alat Pengolah Kecambah Kacang Hijau Berbasis Mikrokontroler Diterapkan Pada Petani Di Desa Singosari Malang

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang

BAB II DASAR TEORI Sejarah Singkat Termoelektrik. mempunyai peranan penting dalam aplikasi praktik.

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Perancangan Modul Percobaan Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat merancang percobaan untuk melakukan pengujian terhadap thermoelectric generator yaitu bagian pemanas, bagian thermoelectric generator, dan bagian pendingin. Rancangan dari setiap bagian tersebut akan dijelaskan masing masing seperti berikut. 3. 1. 1. Bagian Pemanas Panas buatan dihasilkan memakai transistor tipe 2N3055 melalui badan transistor. Transistor tersebut merupakan transistor daya yang didesain untuk penguat dan switching. Namun, untuk penelitian ini transistor tersebut digunakan sebagai penghasil panas yang dapat diatur besar temperaturnya. Jangkauan temperatur transistor beroperasi mulai dari 65 0 C hingga mencapai 200 0 C [9]. Oleh karena itu, dipilih transistor tipe 2N3055 sebagai penghasil panas karena temperatur kerjanya tinggi sehingga sesuai dengan yang diperlukan. Gambar 3.1 menunjukkan untai pemanas yang dibuat menggunakan transistor 2N3055. Vcc +V R1 100 Q1 2N3055 D1 1N4001 Gambar 3.1. Untai pemanas menggunakan 2N3055. Untuk membuat temperatur yang berbeda dilakukan dengan cara mengubah ubah nilai V CC. Dengan memberikan nilai V CC yang berbeda 14

menyebabkan arus yang mengalir melalui kaki basis dan kaki kolektor juga berubah. Semakin besar nilai V CC yang diberikan akan membuat arus yang mengalir juga bertambah sehingga temperatur yang dihasilkan juga semakin panas. Resistor R 1 berfungsi untuk mengalirkan arus dari V CC ke kaki basis transistor. Dioda D 1 yang terbuat dari bahan silikon / germanium memiliki tegangan buka sekitar 0,6 0,7 V yang mendekati nilai V BE transistor. Oleh karena itu, transistor berada dalam kondisi aktif. Transistor membutuhkan arus yang lebih kecil ketika temperaturnya lebih tinggi untuk mencapai kondisi yang sama ketika temperaturnya lebih rendah. Oleh sebab itu, badan dioda diletakkan bersentuhan dengan badan transistor supaya ikut panas sehingga tegangan dioda menurun. Saat tegangan dioda turun maka arus basis juga akan turun. Hal ini akan membuat temperatur yang dihasilkan lebih stabil. Penerima panas dari sumber panas digunakan pelat yang terbuat dari alumunium kemudian diwarna hitam dengan ukuran 19,7 x 9,7 (cm). Namun, ketika percobaan tidak semua menggunakan pelat aluminium sebagai penerima panas. Pelat aluminium digunakan hanya saat memanfaatkan sumber panas dari sinar matahari dan panas buatan. Selain itu, pelat aluminium berfungsi sebagai penahan elemen thermoelectric generator agar tidak berubah posisinya dengan memasangkan sekrup dengan heat sink. 3. 1. 2. Bagian Thermoelectric Thermoelectric generator yang digunakan untuk percobaan adalah tipe TEG127 40B yang diperoleh dari Everredtronics dengan spesifikasi seperti pada Tabel 3.1. P N Couples Tabel 3.1. Spesifikasi TEG 127 40B. [4] I max V max Q cmax (A) (V) ΔT = 0 (W) DT max Qc = 0 (C) Th = 27 C Dimensions Resistance (mm) (Ω) L x W x H 127 12 15,2 113,0 67 40 x 40 x 3,2 0,97 Pada kedua sisi TEG127 40B yaitu sisi panas dan sisi dingin diolesi dengan pasta termal yang bertujuan agar proses perambatan panas menjadi 15

lebih cepat baik antara sumber panas dengan sisi panas TEG127 40B dan antara sisi dingin TEG127 40B dengan heat sink. Hal ini perlu dilakukan karena dalam antarmuka apapun selalu terdapat rongga mikroskopis yang dapat menjebak udara masuk di antaranya sehingga mengakibatkan kerugian perambatan panas sebab terjadi proses perpindahan panas secara konveksi melalui medium udara. Dengan penggunaan pasta termal akan mengisi rongga mikroskopis tersebut sehingga meningkatkan konduktivitas termal. Namun, pemakaian pasta termal yang berlebihan akan mencegah kontak antarmuka sehingga konduktivitas termal akan berkurang. Umumnya pasta termal terbuat dari silikon dengan tambahan ZnO yang menghasilkan kinerja yang baik. Untuk kinerja maksimal dapat digunakan pasta termal dengan tambahan AIN atau BN yang akan mengurangi hambatan termal [10]. Gambar 3.2. Antarmuka dengan permukaan tidak rata. 3. 1. 3. Bagian Pendingin Sistem pendingin yang digunakan terdiri dari heat sink dan air. Penggunaan heat sink bertujuan untuk menyerap panas dari sisi dingin TEG127 40B. Heat sink terbuat dari aluminium dengan ukuran 19,7 x 9,7 (cm). Namun heat sink yang tersedia di pasaran harus diubah bentuknya terlebih dahulu agar dapat digunakan sebagaimana mestinya yaitu agar dapat mengalirkan air di dalamnya. Oleh karena itu, pada bagian dalam heat sink dibuat jalur jalur yang akan dilalui air ketika mengalir dan pada bagian luar 16

ditutup dengan menggunakan aluminium. Jalur air yang dibuat seperti pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Arah aliran air di dalam heat sink. Sementara itu, air digunakan untuk membuat temperatur pada sisi dingin TEG127 40B menjadi lebih rendah. Air yang mengalir di dalam heat sink akan menyerap panas dan membuat panas terbuang bersamaan dengan air keluar dari heat sink. Air ditampung dalam dua buah tandon. Yang pertama diletakkan lebih tinggi dari heat sink sebagai penyuplai air masuk ke heat sink dan yang kedua diletakkan lebih rendah dari heat sink sebagai penampung air yang keluar dari heat sink. Sirkulasi aliran air dilakukan secara manual [2]. 3. 1. 4. Komponen Tambahan Komponen tambahan berupa terminal blok yang digunakan untuk menghubungkan antara kabel kabel dari elemen thermoelectric generator, hambatan beban, serta probe dari multimeter. 3. 1. 5. Perancangan Keseluruhan Rancangan percobaan dibedakan menjadi dua macam yaitu percobaan pertama menggunakan panas dari untai pemanas dan percobaan kedua memanfaatkan panas dari sumber panas yang terbuang. Percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui karakteristik TEG127 40B sedangkan percobaan 17

kedua bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan TEG127 40B. Pemasangan alat alat ukur yang dipakai beserta perancangan percobaan baik pertama maupun kedua secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan Gambar 3.5. Termokopel Untai Pemanas Termometer Multimeter Termokopel Heat Sink Gambar 3.4. Perancangan percobaan pertama. [4] Termometer Sumber Panas (sinar matahari, knalpot, setrika) Termokopel Multimeter Termokopel Tandon Air Heat Sink Tandon Air Gambar 3.5. Perancangan percobaan kedua. [11] 3. 2. Macam Pengukuran Pengukuran yang dilakukan pada TEG127 40B ada dua macam yaitu pengukuran tegangan dan pengukuran temperatur. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai cara pengukuran yang dilakukan beserta dengan alat ukur yang dipakai. 18

3. 2. 1. Pengukuran Tegangan Pengukuran tegangan dilakukan pada saat TEG127 40B mendapatkan panas dan tidak mendapatkan panas menggunakan multimeter. V Gambar 3.6. Pengukuran tegangan TEG127 40B. [3] Tabel 3.2. Spesifikasi FLUKE 26 III true RMS multimeter. Maximum Accuracy Resolution DC V 1000 V ± (0,3 % + 1) 0,1 mv DC A 10 A ± (1,5 % + 2) 0,01 ma Multimeter yang digunakan bermerk FLUKE 26 III True RMS dengan spesifikasi seperti Tabel 3.2. Pengukuran menggunakan multimeter tersebut dapat diperoleh hasil dengan ralat yang kecil sebab memiliki tingkat akurasi yang tinggi. 3. 2. 2. Pengukuran Temperatur Pengukuran temperatur dilakukan pada sisi panas dan sisi dingin TEG127 40B saat mendapatkan panas dan tidak mendapatkan panas menggunakan termometer. Namun, pengukuran tidak dapat secara langsung dilakukan pada sisi panas dan sisi dingin TEG127 40B karena akan menimbulkan rongga yang membuat proses perambatan panas kurang maksimal. Jadi, pengukuran sisi panas dilakukan pada permukaan sumber panas dan sisi dingin dilakukan pada permukaan heat sink. 19

Termokopel Lempeng Aluminium Knalpot Setrika Termometer Termokopel Heat Sink Gambar 3.7. Pengukuran temperatur sisi panas dan sisi dingin TEG127 40B. [3] Termometer yang digunakan bermerk LUTRON tipe TM 914C sebagai tampilan yang memiliki spesifikasi seperti Tabel 3.3. Probe yang digunakan yaitu termokopel K dengan bahan pembentuknya adalah kromel (Nikel Kromium) dan alumel (Alumunium Nikel) tipe TP 01. TP 01 dapat mengukur temperatur dengan jangkauan 40 0 C hingga 250 0 C, memiliki respon yang cepat, dan cocok dipakai pada aplikasi secara umum. Cara pengukuran menggunakan termometer dan dua probe yaitu : a. Masukkan probe pertama ke dalam socket T 1. b. Masukkan probe kedua ke dalam socket T 2. c. Display akan memperlihatkan temperatur dari probe pertama apabila slider berada di posisi T 1. d. Display akan memperlihatkan temperatur dari probe kedua apabila slider berada di posisi T 2. Polaritas yang tertera baik pada termometer dan probe ketika memasukkan probe ke dalam socket harus diperhatikan. Tabel 3.3. Spesifikasi dual channel thermometer TM 914C. Display 3 ½ digits, 15 mm LCD, max. indication 1999 Sensor Type Thermocouple K (NiCr NiAl) Measurement Two channel input (T 1, T 2 ) Range Resolution 40 0 C to 1200 0 C 1 0 C Accuracy ± (1 % + 1 0 C) Sampling Time Approx. 0,4 second 20

Pengukuran menggunakan termometer dan probe tersebut dapat diperoleh hasil dengan ralat yang kecil sebab memiliki tingkat akurasi yang tinggi serta hasil dari dua masukan dapat diperoleh secara bersamaan dan cepat karena memiliki dua channel masukan dengan waktu sampling yang kecil. 3. 3. Variasi Percobaan Dilakukan variasi uji coba dengan maksud untuk mengetahui komposisi kerja yang bagaimana diperoleh hasil optimal ketika TEG127 40B beroperasi. Macam macam variasi pengujian yang dilakukan saat pengambilan data akan dijelaskan di bawah ini. 3. 3. 1. Variasi Sumber Panas Pengujian variasi ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat temperatur yang berbeda beda serta mengetahui kriteria sumber panas bagaimanakah yang dapat dimanfaatkan agar memperoleh hasil secara maksimal [12]. Terdapat tiga sumber panas buangan yang dipilih yaitu sinar matahari, knalpot sepeda motor, dan setrika listrik. Masing masing sumber panas akan dijelaskan berikut ini. a. Sinar matahari. Pengujian dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber panas dilaksanakan selalu pada siang hari yaitu antara pukul 11.00 hingga pukul 14.00 WIB. Percobaan ini dilakukan pada 28 Juni 2012 hingga 3 Juli 2012 dengan temperatur lingkungan sekitar berkisar dari 28 0 C hingga 35 0 C. 21

Gambar 3.8. Percobaan dengan sumber panas sinar matahari. b. Knalpot sepeda motor. Pengujian dengan memanfaatkan knalpot sepeda motor sebagai sumber panas dilaksanakan pada 5 Juli 2012 hingga 7 Juli 2012 mulai sore hari sampai malam hari. Temperatur lingkungan sekitar berkisar antara 26 0 C hingga 32 0 C. Posisi gigi sepeda motor dalam keadaan netral dan tidak digas. Gambar 3.9. Percobaan dengan sumber panas knalpot sepeda motor. 22

c. Setrika listrik. Pengujian dengan memanfaatkan setrika listrik sebagai sumber panas dilaksanakan pada 17 Juni 2012 sampai 25 Juni 2012 di malam hari hingga pagi hari. Temperatur lingkungan sekitar berkisar antara 25 0 C sampai 30 0 C. Ketika setrika tidak digunakan untuk menyetrika pakaian maka setrika tidak diposisikan berdiri seperti pada umumnya namun alas setrika diposisikan berada di atas thermoelectric generator. Gambar 3.10. Percobaan dengan sumber panas setrika listrik. 3. 3. 2. Variasi Hambatan Beban Untuk mengetahui hambatan dalam TEG127 40B sehingga dapat menghasilkan energi yang paling besar dengan mengatur hambatan beban pada keluaran untai [12]. Pengujian variasi hambatan beban yang dilakukan meliputi : 0,39 Ω, 0,5 Ω, 0,68 Ω, 1 Ω, 3,3 Ω, 4,7 Ω, 10 Ω, 15 Ω, 22 Ω, dan 33 Ω. 3. 3. 3. Variasi Jumlah dan Susunan Thermoelectric Generator Uji coba variasi ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik arus, tegangan, dan daya dari masing masing susunan TEG127 40B [12]. Uji coba variasi jumlah thermoelectric generator meliputi satu buah TEG127 40B dan empat buah TEG127 40B. Untuk empat buah TEG127 40B dilakukan pula pengujian susunan. Yang dimaksud susunan thermoelectric generator adalah dalam hal kelistrikan sementara keseluruhan elemen 23

thermoelectric generator mendapatkan panas secara paralel. Uji coba variasi susunan TEG127 40B meliputi secara seri yang terlihat pada Gambar 3.11 dan secara paralel dapat dilihat pada Gambar 3.12. Gambar 3.11. Susunan TEG127 40B secara seri. Gambar 3.12. Susunan TEG127 40B secara paralel. 24