BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

Journal of Control and Network Systems

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR ALAT PENGERING CENGKEH BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No. 2 (2017), hal ISSN : X

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

A. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Alat Penggulung Dinamo Menggunakan Mikrokontroler

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB IV PENGUJIAN. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Arduino Uno.

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

SISTEM PENGONTROLAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban pada ruang pengering menggunakan sensor DHT21. Kelembaban dan suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah. Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Nilai Suhu Kontrol On-Off Port Relay Heater Sensor DHT21 I2C Minimum Sistem Port LCD Nilai Kelembaban Kontrol PWM Port Driver Motor Motor Blower Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Alat pengering gabah ini menggunakan Arduino Uno R3 sebagai kontrol dari sistem. Relay digunakan untuk mengatur arus on-off pada heater dan motor pengaduk. DHT21 akan mendeteksi suhu dan kelembaban ruang pengering, sementara kipas blower bekerja untuk mengalirkan udara panas dari heater keseluruh ruang pengering. DHT21 secara kontinyu memantau suhu dan kelembaban ruangan, jika kelembaban telah mencapai titik set poin, maka mikrokontroler mengirimkan perintah untuk mematikan blower, heater, dan motor pengaduk, dan ketiga komponen ini akan bekerja lagi ketika kelembaban ruangan yang dipantau berada diatas set poin. 1

3.2 Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini terbagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut: 1. Studi Literatur Mengumpulkan semua referensi yang berhubungan dengan Arduino Uno R3, sensor DHT21, motor dc, teknik pengeringan menggunakan heater dan blower. 2. Desain Sistem Melakukan perancangan alat yang nantinya memiliki 1 buah sensor DHT21, 1 buah microcontroller untuk proses pengontrolan, 3 buah aktuator sebagai pengendali pengeringan padi. 3. Pembuatan Alat Pada langkah ini alat dibuat berdasarkan desain yang telah dibuat sebelumnya. 4. Evaluasi. Setelah alat selesai dibuat selanjutnya adalah melakukan uji coba alat dengan menerapkannya pada miniatur pengering gabah, dengan diberi gabah basah yang baru dipanen untuk mengetahui seberapa cepat proses pengeringan kadar air pada gabah. 5. Kesimpulan. Kesimpulan diambil setelah dilakukan setelah proses uji coba dan pembahasan. 6. Penulisan Laporan sebagai hasil dari Tugas Akhir.

3.3 Cara Kerja Sistem Secara Keseluruhan Sistem ini bekerja dengan menerima data temperatur dan kelembaban dari sensor DHT21. Data dari sensor ini digunakan sebagai parameter untuk menggerakan aktuator heater, blower, dan pengaduk. Data ini kemudian ditampilkan oleh LCD sebagai informasi kondisi kelembaban dan temperatur ruang pengering. Heater dan blower digunakan untuk menurunkan kelembaban dan meningkatkan temperartur pada ruangan. Dengan meningkatnya temperatur ruangan maka temperatur gabah juga akan naik sehingga menyebabkan kelembaban pada gabah akan berkurang. Pengaduk pada sistem ini digunakan agar gabah dapat kering secara merata. 3.4 Perancangan Hardware Perancangan hardware terbagi menjadi rangkaian relay, rangkaian lcd, rangkaian driver motor, heater, blower, pengaduk, sensor suhu dan kelembaban dht21, arduino uno r3, dan platform pengering gabah. 3.4.1 Rangkaian Relay Relay merupakan saklar remote listrik yang memungkinkan pengguna arus kecil seperti Arduino Uno R3, mengontrol arus yang lebih besar seperti heater. Karena heater yang digunakan adalah heater AC maka diperlukan relay sebagai saklar yang dapat dikontrol oleh Arduino Uno R3. Namun relay belum dapat dikontrol oleh Arduino Uno R3 secara langsung, karena arus output Arduino Uno R3 sangat kecil sehingga diperlukan rangkaian tambahan, berikut rangkaian relay. 3

Gambar 3.2 Rangkaian Relay Transistor bipolar adalah komponen yang bekerja berdasarkan adatidaknya arus pemicuan pada kaki Basisnya. Pada aplikasi driver relay, transistor bekerja sebagai saklar yang pada saat tidak menerima arus pemicuan, maka transistor akan berada pada posisi cut-off dan tidak menghantarkan arus, Ic=0. Dan saat kaki basis menerima arus pemicuan, maka transistor akan berubah ke keadaan saturasi dan menghantarkan arus. Pada Gambar 3.2 terdapat 2 buah transistor jenis NPN yang disusun secara Darlington. Transistor ini berfungsi sebagai saklar elektronik yang akan mengalirkan arus jika terdapat arus bias pada kaki basisnya dan akan menyumbat arus jika tidak terdapat arus bias pada kaki basisnya. 3.4.2 Rangkaian Lcd LCD merupakan media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai media untuk merefleksikan cahaya. LCD digunakan untuk memonitor keadaan suhu dan kelembaban ruang pengering gabah, dengan menampilkan nilai dari 4

temperature dan umidity. LCD dihubungkan pada PORTD arduino. Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian LCD. Gambar 3.3 Rangkaian LCD 3.4.3 Rangkaian Driver Motor Output Arduino Uno R3 memiliki arus yang lemah sehingga tidak dapat menggerakan motor, agar dapat menggerakan motor Arduino Uno R3 memerlukan rangkaian driver motor. Rangkaian driver motor merupakan bagian penting dalam penggerakan aktuator. Aktuator yang digerakan dengan driver motor yakni blower. 5

Gambar 3.4 Rangkaian Driver Motor Pada Gambar 3.4 terdapat 2 buah diode bridge yang digunakan untuk melindungi tegangan dan arus yang dihasilkan oleh kumparan pada motor DC. Diode ini nantinya akan melindungi IC L293 agar tidak rusak, jika tidak dipasang diode bridge maka IC L293 akan rusak. 3.4.4 Heater Sistem ini menggunakan heater untuk menaikan nilai suhu ruangan pada pengering. Heater yang digunakan pada penelitian ini menggunakan arus AC, sehingga diperlukan relay untuk mengontrol heater dengan Arduino Uno R3. 3.4.5 Blower Sistem ini menggunakan blower yang diletakkan didepan heater bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan gabah, dan menurunkan kelembaban ruangan. Blower yang digunakan pada penelitian ini menggunakan arus DC 24 volt. Blower ini nantinya akan diatur kecepatanya oleh Arduino Uno R3 menggunakan motor driver. 6

3.4.6 Pengaduk Sistem ini menggunakan pengaduk untuk membantu proses pengeringan gabah, gabah yang berada diruang pengering nantinya akan diputar secara kontinyu menggunakan motor dc 12 volt yang sudah dipasang gearbox untuk membantu meringankan beban kerja dari motor pengaduk. 3.4.7 Sensor Suhu Dan Kelembaban DHT21 Sistem ini menggunakan sensor DHT21 untuk pembacaan suhu dan kelembaban ruang pengering gabah. 3.4.8 Arduino Uno R3 Arduino pada sistem ini digunakan untuk mengontrol keseluruhan sistem. Pada arduino uno r3 menggunakan ATmega328 sebagai microcontrollerrnya. 3.4.9 Platform Pengering Gabah Platform pengering gabah ini dibuat dengan ukuran 100x70 dengan panjang 100 cm, lebar 70 cm, dan tinggi 70 cm, untuk tempat pengering gabah menggunakan diameter 50 cm dan panjang 60 cm.alat pengering gabah ini mampu menampung 50 kg gabah. Platform pengering gabah ini dilengkapi pengaduk dengan menggunakan motor dc 12v yang berfungi untuk mempercepat proses pengeringan gabah. Platform pengering gabah ditunjukan pada Gambar 3.5. 7

Gambar 3.5 platform pengering gabah. 3.5 Perancangan Program Perancangan program secara keseluruhan yakni perancangan program arduino uno r3. Perancangan secara keseluruhan bisa dilihat lebih jelas melalui flowcart pada Gambar 3.6. 8

Gambar 3.6 flowcart sistem pengering gabah Pada flowcart gambar 3.6 menunjukkan aplikasi ini memiliki banyak proses. Dengan ini penulis akan menjabarkan proses dalam aplikasi tersebut. a). Input Sensor Suhu dan Kelembaban Ruang DHT21 Blok ini berisi tentang proses pembacaan nilai suhu dan kelembaban sensor DHT21 pada penelitian ini menggunakan library DHT21.h yang dapat diunduh di arduino.cc. 9

b). Perhitungan Nilai Suhu Dan Kelembaban Perhitungan nilai suhu dan kelembaban untuk sensor DHT21 dengan menggukana library DHT21.h yang diunduh dari arduino.cc. Library tersebut menggunakan fungsi (mydht21.gettemperatur) untuk mendapatkan nila suhu dan untuk mendapat nilai kelembaban menggunakan fungsi (mydht21.gethumidity). c). Kondisi Satu Pada proses ini sistem mematikan heater 1, blower berputar pelan, hal ini dikarenakan suhu ruang mencapai 60 C. d). Kondisi Dua Pada proses ini sistem menyalakan heater 1,heater 2, blower berputar cepat, dan nyalakan motor pengaduk, hal ini dikarenakan kelembaban ruang pengering gabah kurang dari 10 %RH. e). Kondisi Tiga Pada proses ini sistem mematikan heater 1, heater 2, blower,dan motor pengaduk dalam hal ini dikarenakan kelembaban ruang pengering gabah telah tercapai mencapai 10 %RH. 3.6 Prosedur Evaluasi 1. Pengujian Arduino Uno R3 10

Pengujian sistem arduino uno r3 dilakukan dengan memprogram sistem arduino uno r3 untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang diulang-ulang dengan delay 100ms.kemudian Pin.4 akan diukur dengan avometer. 2. Pengujian LCD Pengujian LCD menggunakan arduino uno r3 sebagai alat untuk memerintahkan LCD menampilkan beberapa karakter. Pada pengujian LCD ini arduino uno r3 diberi program untuk menampilkan karakter pada tiap baris. 3. Pengujian Sensor Temperatur dan Kelembaban Pengujian sensor temperatur dan kelembaban dilakukan dengan membandingkan sensor DHT21 dengan hygrometer digital. Masukkan probe sensor DHT21 dan hygrometer digital ke dalam ruang pengering gabah. Nyalakan pemanas pada ruang pengering dan amati perubahan pada hygrometer digital dan LCD yang menampilkan nilai DHT21, kemudian catat perbandingan perubahan suhu dan kelembabannya. 4. Pengujian Blower Pengujian blower dilakukan dengan memberikan catu daya dari power supply sebesar 12 volt DC untuk memutar kipas blower. 5. Pengujian Heater Pengujian heater dilakukan dengan cara memberikan catu daya 220 volt AC dari listrik PLN untuk menyalakan heater. 6. Pengujian Pengaduk Pengujian pengaduk dilakukan dengan cara memberikan catu daya dari power supply untuk memutar motor DC 12 volt yang sudah dipasang gearbox 11

sehinnga putaran motor DC untuk memutar pengaduk lebih ringan. Pada pengujian pengaduk diberikan beban sebesar 5 kg diamati kinerja motor pengaduk. 7. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Pengujian sistem menggunakan 5kg gabah basah dimasukkan kedalam ruang pengering, pengambilan data dilakukan setiap 25 menit untuk mendapatkan nilai kelembaban ruang dan kelembaban gabah. pengukuran nilai suhu dan kelembaban ruang diamati sampai proses selesai. Pada proses ini akan diukur seberapa cepat sistem dapat menurunkan kelembaban ruang pengering mencapai 10%RH. 12