RANCANGAN APLIKASI PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA EIGENFACE

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

PENGENALAN WAJAH PELANGGAN TOKO

PENERAPAN ALGORITMA EIGENFACE PADA SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEBCAM SKRIPSI MAULINA SARI

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA MENDETEKSI KUALITAS CABAI BERDASARKAN TINGKAT KEMATANGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WARNA YCbCr

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE UNTUK ABSENSI PADA PT FLORINDO LESTARI

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

BINARISASI CITRA MENGGUNAKAN PENCOCOKAN PIKSEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

UJI COBA PERBEDAAN INTENSITAS PIKSEL TIAP PENGAMBILAN GAMBAR. Abstrak

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK FILTERING ADAPTIVE NOISE REMOVAL PADA GAMBAR BERNOISE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PENDETEKSI GERAKAN SEBAGAI NATURAL USER INTERFACE ( NUI ) MENGGUNAKAN BAHASA C# ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

SIMULASI MODEL RAMBUT UNTUK APLIKASI SALON KECANTIKAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

BAB II Tinjauan Pustaka

KONVERSI FORMAT CITRA RGB KE FORMAT GRAYSCALE MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

Pengembangan Sistem Konversi Citra ke G-Code untuk Aplikasi Manufaktur

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Citra (bag. 2)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan diteruskan ke bagian retina mata.

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengolahan Citra (Image Processing)

DETEKSI WAJAH BERBASIS SEGMENTASI WARNA KULIT MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCbCr & TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAAN METODE TEMPLATE MATCHING

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

TEKNIK PENGKERANGKAAN CITRA DIGITAL MEMPERGUNAKAN ALGORITMA STENTIFORD PADA INPUT CITRA DOKUMEN TEKS JAWA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16

APLIKASI PENDETEKSI TEPI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CANNY

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

BAB III ANALISIS SISTEM. Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi anggota

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA. Sistem Identifikasi Teroris Dengan Pelacakan Dan Pengenalan Wajah

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PROTOTYPE PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRICIPAL COMPONENT ALAYSIS (PCA) DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS (LDA)

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

Binarisasi Citra Menggunakan Pencocokan Piksel

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

RANCANGAN AWAL SISTEM PRESENSI KARYAWAN STMIK BANJARBARU DENGAN PENDEKATAN EIGENFACE ALGORITHM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

PEMANFAATAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DALAM MENENTUKAN KEMATANGAN BUAH KAKAO MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DISTANCE SKRIPSI

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN PROSES PERKALIAN DAN PEMBAGIAN UNTUK PENGGESERAN BIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BITSHIFT OPERATORS

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR LUAS DAUN BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Yuli Haryanto

Journal of Control and Network Systems

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

IDENTIFIKASI WAJAH SESEORANG BERDASARKAN CITRA BIBIR MENGGUNAKAN METODE EIGEN FUZZY SET ABSTRAK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

Transkripsi:

RANCANGAN APLIKASI PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA EIGENFACE Pertumpun Gurusinga; Kelvin Permana Arbi Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik,Universitas Satya Negara Jl. Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta, Indonesia pertumpun_gs@yahoo.co.id ABSTRACT An image has unique characteristics that are not owned by a text data. Image processing technology is very important as a form of visual information, which has been widely applied in data security systems. Face recognition system is a result of image processing application. In the implementation of face recognition, a camera used to capture the user's face. Then it is compared with the previous user's face that had been stored in the database. This study implements eigenface algorithm that sets a computer to recognize and identify a face. The identified faces are captured by a camera based on previously saved faces. Both face image to be identified and experiment face image are put to the face preprocessing stage. Bright light supports facial resemblance better in compared to normal light or dim light. Keywords: face recognition, face testing, identification, eigenface algorithm ABSTRAK Gambar atau citra memiliki karakeristik unik yang tidak dimiliki oleh data teks. Teknologi pengolahan citra sangat penting sebagai bentuk informasi visual, yang telah banyak diaplikasikan dalam sistem keamanan data. Sistem Pengenalan wajah merupakan hasil aplikasi pengolahan citra (Image processing). Dalam implementasi pengenalan wajah, digunakan sebuah kamera untuk menangkap wajah pengguna, lalu dibandingkan dengan wajah pengguna yang sebelumnya yang telah disimpan di dalam database. Pada penelitian ini digunakan algoritma eigenface agar komputer dapat mengenali dan mengidentifikasi suatu wajah. Wajah Percobaan yang diidentifikasi ditangkap kamera berdasarkan wajah uji yang telah disimpan sebelumnya. Pada tahap awal wajah yang akan diidentifikasi dan wajah uji akan dimasukkan ke tahap preprocessing. Pencahayaan yang terang akan sangat mendukung proses pemiripan wajah dibandingkan cahaya normal dan cahaya redup. Kata kunci: Pengenalan wajah, wajah uji, identifikasi, algoritma eigenface 132 Jurnal Mat Stat, Vol. 13 No. 2 Juli 2013: 132-139

PENDAHULUAN Citra (image) adalah istilah lain untuk gambar. Sebagai salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting dalam bentuk informasi visual, citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu kaya dengan informasi (Sutoyo, et al., 2009). Operasi pengolahan citra merupakan operasi yang dilakukan untuk mentransformasikan suatu citra menjadi citra lain yang dapat dikatagorikan berdasarkan tujuan transformasi maupun cakupan terhadap citra. Pada hasil pemotretan kamera digital dan hasil scan gambar dengan format digital, sering terdapat kekurangan misalnya dalam pengambilan sebuah gambar, sering kali buram serta nampak kurang tajam, gambar terlihat redup, kurang fokus, dan kurang cemarlang. Ada beberapa penyebabnya, di antaranya resolusi gambar rendah, jumlah pixel warna sangat minim dan kurang fokus pada objek gambar yang dimaksud. Gambar juga dapat dijadikan sebagai pengendali keamanan komputer jika didukung database gambar dari berbagai pengguna komputer. Persentase kesamaan data uji dan data yang didentifikasi tinggi jika pencahayaan terang (Kadir, 2002). Tujuan penelitian ini adalah utuk merancang sebuah sistem pengenalan wajah dengan algoritma Eigenface yang digunakan untuk keamanan sistem komputer bagi operator (user) yang berhak menggunakan komputer tersebut. Sedangkan proses yang dilakukan pada penelitian ini meliputi: (1) proses menangkap citra wajah dengan kamera untuk menyimpan ke database pada saat akses masuk; (2) proses algoritma eigenface untuk mengambil keputusan menyamakan citra wajah yang ditangkap kamera saat masuk dengan citra yang telah disimpan sebelumnya, di mana wajah yang akan digunakan untuk akses masuk maupun untuk disimpan dalam database adalah wajah yang menghadap ke depan kamera, jarak 50 cm dengan pencahayaan yang baik dan tidak ada objek yang menghalangi wajah saat pengambilan gambar. METODE Pengolahan Citra Digital Pengolahan citra adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah citra (image) sehingga menghasilkan citra lain yang sesuai dengan kebutuhan. Pemotongan (Cropping) (Gambar 1) adalah pengolahan citra dengan kegiatan memotong satu bagian dari citra. Gambar 1 Teknik pemotongan dari file Metode pemotongan di mana x = x x L untuk x = x L -x R dan y = y y T untuk y = y T - y B. (x L,y T ) dan (x R,y B ) adalah koordinat titik pojok kiri atas dan pojok kanan bawah citra yang akan dicrop. Setelah digunting (crop) ukuran citra menjadi w = x R x L dan h = y B y T (Munir, 2004). Rancangan Aplikasi Pengenalan... (Pertumpun Gurusinga; Kelvin Permana Arbi) 133

Konversi Citra True Color menjadi Citra Grayscale Proses mengubah citra true color menjadi citra grayscale digunakan dalam image processing untuk menyederhanakan model citra. Grayscale adalah warna-warna piksel sebuah citra yang dikonversi menjadi citra abu-abu. Sistem grayscale hanya memerlukan satu byte atau delapan bit untuk menyimpan data, sehingga hanya mempunyai variasi dari 0 (hitam) sampai 255 (putih). Ada beberapa macam cara untuk mengkonversi sistem warna RGB menjadi grayscale, yaitu: (1) mengunakan rata-rata setiap komponen warna RGB. Grayscale = (R+G+B)/3 (2) mengunakan nilai maksimal komponen RGB. Grayscale = Max{R,G,B} (3) mengunakan sistem YUV (sistem warna pada NTSC), dengan cara mengambil komponen Y (iluminasi). NTSC (National Television System Committee) mendefinisikan bobot untuk konversi citra true color ke grayscale sebagai berikut: w R = 0.299, w B = 0.587, w G = 0.114. Data masukkan berupa citra True Color dan data keluaran berupa citra Grayscale (Sutoyo, et al., 2009). Komponen Y sendiri diperoleh dari sistem warna RGB dengan konversi: Grayscale= (R x 0.299) + (B x 0.587) + (G X 0.114). (1) Skin Color Detection Skin color detection adalah metode yang digunakan untuk mendeteksi warna kulit, untuk mengubah image berwarna yang mempunyai nilai matriks masing-masing red, green dan blue menjadi image warna Y (Luma), Cb (chroma blue) dan Cr (chroma red). Y merupakan komponen luminance, Cb dan Cr adalah komponen chrominance. Pada monitor monokrom nilai luminance digunakan untuk merepresentasikan warna RGB, secara psikologis luminance mewakili intensitas sebuah warna RGB yang diterima oleh mata. Chrominance merepresentasikan corak warna dan saturasi (saturation). Nilai komponen ini juga mengindikasikan banyaknya komponen warna biru dan merah pada warna. YCbCr (256 level) dapat diperoleh dari RGB 8 bit dengan menggunakan rumus berikut: Y = 0.299 R + 0.587 G + 0.114 B (2) Cb = - 0.1687 R - 0.3313 G + 0.5 B + 128 (3) Cr = 0.5 R 0.4187 G 0.0813 B + 128 (4) Nilai warna Cr dan Cb yang terkumpul dinormalisasi untuk mendapat nilai rata-rata Cr dan Cb untuk kemudian dilakukan perhitungan jarak kulit pada setiap lokasi yang akan dikenali. Jika jarak kulit berada di dalam nilai thresholding, dianggap sebagai kulit. Jika tidak, diangap sebagai latar belakang (Li dan Zain, 2005). Metode Pengubahan Citra Prinsip dasar dari metode eigenface adalah bagaimana cara untuk mengubah sebuah citra wajah ke dalam satu set kode yang paling efisien. Metode Eigenface yaitu membandingkan kode wajah di sebuah kamera dengan wajah yang telah tersimpan pada database, di mana database ini berisi beragam wajah yang telah dikodekan secara serupa (Kusumo, 2002). Algoritma pengenalan wajah dimulai dengan membuat matriks kolom dari wajah yang di simpan ke dalam database. Rata-rata vector citra (mean) dari matriks kolom dihitung dengan cara membaginya dengan jumlah banyaknya citra yang disimpan di dalam database. 134 Jurnal Mat Stat, Vol. 13 No. 2 Juli 2013: 132-139

Untuk menyusun Flatvektor matriks citra wajah yang telah disimpan sebagai image trainning menjadi 1 matriks tunggal. Misalnya, citra yang disimpan berukuran H x W piksel dan jumlahnya N buah, maka memiliki flatvektor dengan dimensi N x (H X W) adapun representasi semua matriks trainning menjadi matriks dalam bentuk N X 1 atau matriks linier seperti di bawah ini (Fatta Al Hanif, 2009). (3 x 2 piksel) Flowchart Program Flowchart merupakan gambaran proses yang dijalankan. Terdapat beberapa flowchart untuk mendukung aplikasi ini tetapi disini yang ditampilkan hanya flowchart halaman akses masuk seperti Gambar 2 dan flowchart pengenalan wajah seperti Gambar 3 Gambar 2 Flowchart halaman akses masuk. Gambar 3. Flowchart pengenalan wajah. Rancangan Aplikasi Pengenalan... (Pertumpun Gurusinga; Kelvin Permana Arbi) 135

Rancangan Antarmuka Rancangan antarmuka adalah gambaran tampilan layar yang berisi menu-menu yang dapat diakses sesuai kebutuhan pengguna, yang terdiri dari akses masuk, menu admin, menu user, dan about. Pada tulisan ini yang ditampilkan antara lain rancangan Halaman Masuk (Gambar 4), menu Master User (Gambar 5) dan menu Profil (Gambar 6).. Gambar 4 Rancangan akses masuk Gambar 5 Rancangan halaman menu Master User Gambar 6 Rancangan halaman menu Profil 136 Jurnal Mat Stat, Vol. 13 No. 2 Juli 2013: 132-139

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil uji coba sistem pengenalan wajah dengan menggunakan wajah uji dan wajah yang diidentifikasi dengan algoritma eigenface, terutama pada darah cahaya terang, dapat dikatakan sistem berfungsi dengan baik. Hasil implementasi yang diperagakan pada tuisan ini antara lain tampilan form akses masuk, form Master User, dan tampilan form Profil user. Form akses masuk (Gambar 7) adalah form identifikasi dengan menggunakan wajah sebagai kuncinya. Untuk dapat akses masuk pengguna terlebih dahulu memilih type login sebagai user atau admin. Gambar 7 Tampilan akses masuk Form Master user (admin) ditampilkan seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Tampilan Form Master User(admin). Pada form menu profil user, user dapat mengubah informasi data dirinya dan mengubah wajah yang terdaftar paada aplikasi seperti Gambar 9. Rancangan Aplikasi Pengenalan... (Pertumpun Gurusinga; Kelvin Permana Arbi) 137

Gambar 9 Tampilan form profil (user). Pembahasan Pada pengenalan wajah, intensitas cahaya memperlihatkan untuk intensitas cahaya yang tinggi semakin tinggi performanya, dalam hal ini pengujian dilakukan berdasarkan krieria pencahayaan dan setup minimum kemiripan yang berbeda. Percobaan dilakukan dengan tiga user dengan pendaftaran wajah pada database tig Kli dengan pencahayaan yang berbeda (terang, normal, redup) dan setup kemiripan (70%, 80%, 90%) (Tabel 1). Keterangan: N x M = 80(baris) x 80(kolom) Piksel = 0-255 D = Difference (perbandingan nilai wajah uji citra database dengan citra yang diidentifikasi) R = (255 (total rataan flatvektor / M * N)) * (M * N) Presentase Differance -> PD = (D / R) * 100 Presentase Kemiripan -> PK = 100 - PD Tabel 1 Persentase Kemiripan data pengamatan Pencahayaan Terang Normal Redup User Setup Minimum Kemiripan (70%) (80%) (90%) A 72 80 95 B 76 87 93 C 76 85 95 A 73 83 91 B 73 85 94 C 74 84 93 A 72 82 92 B 71 84 0 C 72 81 0 Catatan: Nilai nol (0) pada tabel merupakan kesalahan dalam identifikasi. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap permasalahan dan aplikasi yang dikembangkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa rancangan pengenalan wajah yang dibuat dapat digunakan sebagai sistem pengamanan data, karena akses user dapat berjalan dengan baik. Aplikasi ini dapat melakukan pengenalan wajah manusia dengan mengunakan webcam sebagai media device capture jika asal pencahayaan baik dan konstan dengan webcam yang ada pada Laptop. Sistem pengamanan menggunakan rancangan ini lebih murah dari segi biaya dibandingkan menggunakan sidik jari atau retina yang memerlukan alat khusus yang mahal. Metode Eigenface yang sederhana dapat diaplikasikan untuk berbagai permasalahan dasar dan juga dijalankan pada komputer standar. 138 Jurnal Mat Stat, Vol. 13 No. 2 Juli 2013: 132-139

DAFTAR PUSTAKA Fatta Al Hanif. (2009). Rekayasa Sistem Pengenalan Wajah. Yogyakarta: Andi Offset. Kadir, Abdul. (2002). Praktis Belajar Databasse Menggunakan Microsoft Access. Yogyakarta: Andi. Kusumo, Ario Suryo. (2002). Pemrograman Database gengan Visual Basic 6.0. Jakarta: Elex Media Komputindo. Li, Stan Z. Dan Jain, Anil K. (2005). Handbook of Face Recognition. NewYork: Springer. Munir, R. (2004). Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung: Informatika. Sutoyo, T., Mulyanto, E., Suhartono, V., Nurhayati, Oky D., dan Wijanarto. (2009). Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Andi Offset. Rancangan Aplikasi Pengenalan... (Pertumpun Gurusinga; Kelvin Permana Arbi) 139