Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
1.1. Latar Belakang. RPJMD Kabupaten Ponorogo Bab I _ Halaman 1

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bottom-up learning.

Bab I Pendahuluan 1 KONDISI DAERAH JAWA TIMUR

Pendahuluan. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dasar Hukum. Penyusunan Hubungan Antar Dokumen Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

Bab I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 9 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun I Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Transkripsi:

I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pembangunan daerah, sebagai bagian integral pembangunan nasional, selain berkepentingan terhadap penyelenggaraan pembangunan sektoral nasional di daerah, juga berkepentingan terhadap pembangunan dalam dimensi kewilayahan. Dua kepentingan tersebut menjadikan aktivitas pembangunan daerah berkenaan sekaligus dengan tujuan pencapaian sasaran-sasaran sektoral nasional di daerah, dan tujuan pengintegrasian pembangunan antar-sektor di dalam satu wilayah. Perubahan paradigma sistem pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik (otonomi daerah) membawa konsekuensi terjadinya perubahan paradigma perencanaan pembangunan dari pendekatan pembangunan sektoral ke pendekatan regional (kewilayahan), bersamaan itu terjadi pula perubahan sistem proses perencanaan yang sebelumnya top-down blueprint menjadi bottomup learning. Secara filosofis, terdapat dua tujuan utama yang ingin dicapai dari penerapan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, yakni demokrasi dan kesejahteraan. Tujuan demokrasi memposisikan pemerintah daerah sebagai instrumen pendidikan politik di tingkat lokal yang secara agregat akan menyumbang terhadap pendidikan politik secara nasional sebagai elemen dasar menciptakan RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 1

kesatuan dan persatuan bangsa dan negara, serta mempercepat terwujudnya masyarakat madani. Sedangkan tujuan kesejahteraan mengisyaratkan pemerintah daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui penyediaan pelayanan publik secara efektif, efisien, dan ekonomis, serta akuntabel. Otonomi daerah bukan diartikan sebatas proses administrasi politik, berupa pelimpahan wewenang pembangunan dan pemerintahan kepada pemerintah daerah, melainkan lebih merupakan suatu proses pembangunan daerah sendiri dengan segala rangkaian komitmen dan tanggung jawab yang mengiringinya, yang menuntut kemampuan seluruh aparatur pemerintah daerah dalam penguasaan substansi dan manajemen pembangunan. Desentralisasi dan otonomi daerah dibutuhkan untuk menumbuhkan prakarsa daerah sekaligus memfasilitasi aspirasi daerah sesuai keanekaragaman kondisinya masing-masing. Sebab, kebijakan yang bersifat one-size fits all (uniform) tidak lagi aplikatif, dan telah terbukti gagal mencapai sasaran pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat lokal. Melalui kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah diharapkan pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penyediaan pelayanan publik menjadi lebih sederhana, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat lokal. Desentralisasi mendekatkan rentang kendali antara pembuat rencana/kebijakan dengan penerima manfaat/masyarakat. Otonomi daerah memberikan wewenang yang diserahkan untuk melaksanakan pengaturan atau kebijakan pada tingkat daerah. Interaksi antara pembuat kebijakan dan masyarakat sebagai penerima manfaat akan meningkatkan kualitas perumusan kebijakan dan pelaksanaannya. Dalam perspektif ini, fungsi dan peran pemerintah daerah menjadi sangat penting. Kunci keberhasilan pembangunan daerah adalah koordinasi dan keterpaduan antara pemerintah pusat dan daerah, antar-sektor, antara sektor dan daerah, antar-propinsi, antar-kabupaten/kota, serta antara propinsi dan kabupaten/kota. Keterlibatan pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan sektoral di tingkat Pusat juga akan menghindarkan lahirnya kebijakan yang one-size fits all (uniform). Keterlibatan pemerintah RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 2

daerah ini menjadi penting, karena pembangunan daerah pada hakikatnya merupakan bagian integral dan penjabaran dari pembangunan nasional dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan, yang disesuaikan potensi, aspirasi, dan permasalahan pembangunan di daerah. Pembangunan daerah pada hakikatnya adalah upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, serta kemampuan mengelola sumber daya ekonomi daerah secara berdaya guna dan berhasil guna untuk kemajuan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat lokal. Pembangunan daerah dilaksanakan melalui pengembangan otonomi daerah dan pengaturan sumber daya yang memberikan kesempatan bagi terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Pembangunan daerah juga merupakan upaya memberdayakan masyarakat di seluruh wilayah daerah yang bersangkutan, sehingga tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat menikmati kualitas kehidupan lebih baik, adil, sejahtera, tenteram, dan sekaligus memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi peningkatan harkat, martabat, dan harga diri. Upaya mencapai keberhasilan pembangunan daerah tersebut membutuhkan perencanaan strategis yang dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Propinsi Jawa Timur hasil pemilihan langsung, pada 12 Februari 2009, menjadi tonggak awal waktu penyelesaian penyusunan RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 --sesuai ketentuan pasal 19 ayat (3) Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004, RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat tiga bulan setelah kepala daerah dilantik. Dokumen RPJMD sangat erat kaitannya dengan kepala daerah yang dipilih langsung, karena RPJMD --sesuai pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004-- pada dasarnya merupakan penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah terpilih selama lima tahun, yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), dan RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 3

memperhatikan RPJM Nasional. Visi, misi, dan program Gubernur/Wakil Gubernur yang disampaikan saat kampanye pemilihan menjadi janji politik, bahkan kontrak politik, yang harus ditunaikan sebagai wujud tanggung jawab kepala daerah terpilih kepada konstituennya, maupun seluruh rakyat Jawa Timur. I.2 Maksud dan Tujuan Dokumen RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 ini pada dasarnya menjabarkan suatu perencanaan strategis yang erat kaitannya dengan proses menetapkan ke mana daerah Jawa Timur akan diarahkan perkembangannya, dan apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang, bagaimana mencapainya, dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai --sesuai visi, misi, dan program kepala daerah terpilih. Dengan perencanaan strategis diharapkan dapat dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan daerah Jawa Timur yang specific, measurable, acceptable, realistic, time bound (SMART) yang konsisten dengan visi, misi program kepala daerah terpilih, dan dalam kerangka waktu sesuai kemampuan daerah untuk mengimplementasikannya, sehingga dapat dikembangkan kesepakatan dengan seluruh pemangku kepentingan secara partisipatif untuk memadukan semua sumber daya dan dana (termasuk dari kalangan usahawan swasta) dalam mencapai tujuan, demi menghasilkan pembangunan daerah Jawa Timur yang lebih produktif, efisien dan efektif, berkeadilan, serta berkelanjutan. Perencanaan strategis memastikan bahwa sumber daya dan dana daerah diarahkan untuk menangani isu dan permasalahan prioritas, sekaligus menyediakan basis untuk mengukur sejauh mana perkembangan kemajuan dalam mencapai tujuan, serta memberikan mekanisme untuk menginformasikan perubahan apabila diperlukan. Kecuali itu, melalui perencanaan strategis yang tertuang dalam RPJMD, arah pembangunan daerah Jawa Timur dapat lebih dipahami masyarakat dan kalangan usahawan swasta, sehingga melahirkan rasa ikut memiliki dan bertanggung jawab atas rencana strategis yang disepakati bersama. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 4

kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan, disertai rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. Visi, misi, dan program kepala daerah terpilih dijabarkan menjadi strategi pokok dan prioritas pembangunan, sasaran dan arah kebijakan, serta program-program dan kegiatan pokok yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang. Penyusunan RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 ini secara lebih spesifik ditujukan untuk menjamin terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas pembangunan, baik antardaerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintahan maupun antara pusat dan daerah. Kecuali itu juga untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan pembangunan, serta untuk menjaga kesinambungan arah pembangunan daerah Jawa Timur --sekaligus untuk meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan program. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ini pada tahap berikutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang berlaku untuk satu tahun anggaran, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana-rencana kerja dan pendanaannya. I.3 Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 adalah: 1. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 4 ayat (1); 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur juncto Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan Tentang mengadakan perubahan dalam Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal pembentukan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 5

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4547); 6. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614); RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 6

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4664); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4693); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 7

20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48); 21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional Tahun 2005 2009; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 23. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005 perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah; 24. Surat Dirjen Bina Pembangunan Daerah Departemen Dalam Negeri Nomor 050/1289/I/Bangda tertanggal 19 September 2007 perihal tanggapan terhadap RPJMD Propinsi Jawa Timur; 25. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Jawa Timur tahun 2006 2008; dan 26. Peraturan Gubernur Propinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2008 tentang Program Transisi/Indikatif Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Seri E Nomor 1). I.4 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Jawa Timur 2009-2014 memiliki hubungan dengan berbagai dokumen perencanaan lainnya, yakni disusun dengan memperhatikan RPJM Nasional 2005-2009 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005. Juga mempertimbangkan asas kesinambungan dengan program-program pembangunan yang termuat dalam RPJMD Propinsi Jawa Timur Tahun 2006-2008 (Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005). Penyusunan RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 juga RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 8

mempertimbangkan arah pembangunan kewilayahan yang telah ditetapkan sebelumnya sebagaimana dimuat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur, serta mempertimbangkan pula hasil kajian dan konsepsi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Timur 2005 2025. Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Jawa Timur 2009-2014 yang berisi arah kebijakan, program, dan kegiatan pokok, menjadi rujukan sekaligus landasan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), dan penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) kepala daerah, sekaligus menjadi tolok ukur kinerja kepala daerah. Periodesasi RPJMD Propinsi Jawa Timur ini disesuaikan masa jabatan Kepala/Wakil Kepala Daerah terpilih, yakni 2009-2014 --di mana masa jabatan tersebut dihitung sejak tanggal pelantikan Kepala/Wakil Kepala Daerah (12 Februari 2009). Sementara itu, RPJMD Propinsi Jawa Timur 2006-2008 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005, berakhir pada 2008, bersamaan berakhirnya masa jabatan kepala daerah sebelumnya. Untuk menghindari kekosongan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah, dan mempertahankan kesinambungan pembangunan, maka telah ditetapkan Program Transisi/Indikatif Propinsi Jawa Timur Tahun 2009 dengan Peraturan Gubernur Propinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2008, pada 28 April 2008. Program Transisi/Indikatif, sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ, tanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah-- adalah program indikatif satu tahun ke depan setelah periode RPJMD berakhir, untuk menjembatani kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada masa akhir jabatan kepala daerah. Program Transisi/lndikatif Propinsi Jawa Timur Tahun 2009 menjadi landasan penyusunan RKPD Propinsi Jawa Timur 2009, dan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), sekaligus sebagai landasan penyusunan RAPBD Tahun 2009. RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 9

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2009 yang merupakan penjabaran dari Program Transisi/Indikatif Tahun 2009-- telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2008, pada 10 Juli 2008. Dokumen RKPD Jawa Timur 2009 --yang berisi evaluasi hasil kinerja pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah Tahun 2009, serta rencana kerja dan pendanaannya-- menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2009. Pada Bab Penutup Program Transisi/Indikatif Propinsi Jawa Timur Tahun 2009 dinyatakan, Program Transisi 2009 selanjutnya akan disesuaikan dengan RPJMD definitif, yakni RPJMD Propinsi Jawa Timur Tahun 2009 2014 pasca-pelantikan gubernur untuk penjabaran visi-misi gubernur terpilih. Begitu pula Pasal 5 Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2008 menyatakan, apabila RPJMD Propinsi Jawa Timur sebagai penjabaran visi dan misi gubernur terpilih telah ditetapkan, maka RKPD 2009 yang disusun dengan mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2008 tentang Program Transisi/Indikatif Propinsi Jawa Timur Tahun 2009 akan dilakukan penyesuaian sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. I.5 Sistematika Penulisan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinisi Jawa Timur 2009-2014 ini disusun dalam empat bagian besar, Bagian 1 menguraikan kondisi daerah Jawa Timur; Bagian 2 membahas agenda pembangunan Jawa Timur 2009-2014; Bagian 3 menguraikan program-program pembangunan Jawa Timur 2009-2014; dan Bagian 4 membahas arah kebijakan keuangan daerah Jawa Timur 2009-2014. Secara lebih rinci sistematika penyusunan RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014, sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, hubungan RPMJ dengan dokumen perencanaan lainnya, dan sistematika penulisan. RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 10

Bagian 1 Bab II Kondisi Daerah Jawa Timur Gambaran Umum Kondisi Daerah, yang berisi kondisi geografis, kondisi demografis, kondisi makro ekonomi daerah, kondisi sosial budaya, kondisi pemerintahan dan sosial politik, kondisi prasarana wilayah, kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Bagian 2 Agenda Pembangunan Jawa Timur 2009-2014 Bab III Bab IV Visi, Misi, dan Strategi Pembangunan, yang berisi visi dan misi, serta strategi pembangunan Jawa Timur 2009-2014. Agenda dan Prioritas Pembangunan, yang berisi agenda utama pembangunan Jawa Timur 2009-2014, dan prioritas pembangunan, serta arah kebijakan. Bagian 3 Program Pembangunan Jawa Timur 2009-2014 Bab V Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan di bidang pelayanan pendidikan. Bab VI Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan di bidang pelayanan kesehatan. Bab VII Perluasan Lapangan Kerja, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan meningkatkan perluasan lapangan kerja. Bab VIII Penanggulangan Kemiskinan, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan dalam penanggulangan kemiskinan. RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 11

Bab IX Bab X Bab XI Bab XII Bab XIII Bab XIV Bab XV Revitalisasi Pertanian yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan untuk merevitalisasi pertanian dan pengembangan agrobisnis. Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan dalam memberdayakan koperasi dan UMKM. Peningkatan Investasi dan Ekspor Non-Migas, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan untuk meningkatkan investasi dan ekspor non-migas. Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur. Pembangunan, Pemeliharaan, dan Perbaikan Infrastruktur, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan dalam meningkatkan pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan infrastruktur. Pemeliharaan Lingkungan hidup, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan dalam memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Publik, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan untuk RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 12

meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Bab XVI Bab XVII Bab XVIII Bab XIX Peningkatan Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan dalam meningkatkan kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial. Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan untuk meningkatkan kualitas dan peran perempuan di semua bidang, serta terjaminnya kesetaraan gender. Penghormatan, dan Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan untuk meningkatkan penghormatan, pengakuan, dan penegakan hukum dan hak asasi manusia. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban, serta Penanggulangan Kriminalitas, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban, serta penanggulangan kriminalitas. Bab XX Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Dampak Sosial Ekonomi Lumpur Panas Lapindo, yang berisi permasalahan, sasaran, arah kebijakan, tujuan program pembangunan, dan kegiatan pokok yang akan dijalankan untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi dampak sosial ekonomi lumpur panas Lapindo. RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 13

Bagian 4 Bab XXI Arah Kebijakan Keuangan Daerah Jawa Timur 2009-2014 Arah Kebijakan Keuangan Daerah, yang berisi arah kebijakan keuangan daerah dalam kesetaraan hubungan antara kepala daerah dan DPRD. Bab XXII Arah Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah, yang berisi arah kebijakan pendapatan daerah. Bab XXIII Bab XXIV Bab XXV Arah Kebijakan Pengelolaan Belanja Daerah, yang berisi arah kebijakan pembelanjaan daerah. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah, yang berisi arah kebijakan pembiayaan daerah. Penutup, yang berisi kaidah pelaksanaan. RPJMD Propinsi Jawa Timur 2009-2014 Bab I - 14