MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI Oleh : Furkon Nurhakim INTERVENSI PASCA OPERASI PASE PASCA ANESTHESI Periode segera setelah anesthesi à gawat MEMPERTAHANKAN VENTILASI PULMONARI Periode setelah anesthesi à ketidaksempurnaan pertukaran paru-paru disebabkan obstruksi jalan nafas dan hipoventilasi KEPATENAN SALURAN NAFAS Tersumbatnya saluran nafas à lidah yg releks kepada faring, tumpukan sekresi/lendir di faring, trachea atau pd bronchial. Pencegahan : posisi yg tepat, pipah udara buatan atau membuang sekret 2 1
Lidah yg menutup orofaring yang berbaring terlentang. 3 MENGATUR POSISI Miring/ setengah telungkup dengan kepala ditengadahkan ke belakang dan rahang didorong ke depan SALURAN NAFAS BUATAN Terbuat dari pipa karet, plastik atau metal. Diangkat setelah pasien bangun dan reflek menelan pulih agar tdk iritasi dan bisa merangsang muntah atau spasmus laring. 4 2
5 MEMBUANG SEKRET KESEMPURNAAN VENTILASI TERAPI OKSIGEN MEMPERTAHANKAN SIRKULASI - HIPOTENSI - ARITMI KARDIAK Tensi, nadi dan respirasi diperiksa setiap 15 menit sampai stabil, kemudian tiap ½ jam selama 2 jam, kemudian 4 jam sekali MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT MEMPERTAHANKAN KEAMANAN DAN KENYAMANAN 6 3
Asuhan Keperawatan Pasien Post Operasi o Pengkajian Pasien pada tempat tidur, pengkajian cepat tentang kondisi pasien. Parameter yang dikaji : Status respiratori : Kebebasan sal. Nafas, kedalaman bernafas, kecepatan, sifatnya, bunyi nafas, sifatnya Status sirkulasi : Nadi, tekanan darah, suhu, warna kulit, pengisian kapiler Status Nerologis : Tingkat kesadaran Balutan : terdapat drain, Terdapat pipa yg hrs disambung dg sistem drainase Kenyamanan : Trdapay nyeri, mual, muntah, posisi tidur yg nyaman dan memperlancar ventilasi Keselamatan : Penghalang TT, Alat pemamnggil Peralatan : Alat pemantau terpasang dan berfungsi, cairan infus lancar, sistem drainase. 7 Diagnosa yg mungkin muncul Ketidak efektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan - Hilangnya batuk - Penumpukan sekresi - Sedasi yg berkepanjangan Ketidakefektifan pola pernafasan yang berhubungan - Nyeri insisi - Efek analgetik pada ventilasi 8 4
Nyeri yang berhubungan - Insisi bedah - Iritasi nasal akibat pemasangan selang NG Ketidakefektifan koping individu yang berhubungan - Paksaan menjalani bedah - Terapi pasca operasi Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan - Drainase luka - Asupan cairan tdk adekuat 9 Resiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan - Drainase luka - Gangguan mobilitas Berduka adaptif yang berhubungan - Kondisi kritis klien Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan - Nyeri - Pembatasan aktivitas - Pemasangan gips/balutan 10 5
Perubahan membran mukosa oral yang berhubungan - Iritas selang NG, ET - Puasa Defisit perawatan diri : makan, mandi, berhias, berkemih dan defekasi yang berhubungan - Pembatasan aktivitas pasca operasi Resiko perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan : - Penurunan metabolisme Risiko infeksi yang berhubungan - Insisi luka bedah 11 Gangguan komunikasi verbal yang berhubungan - Pemasangan selang endotrakhea atau selang pada jalan nafas 12 6
Perencanaan : Hasil yang diharapkan dari pasien: Tidak terjadi cedera selama di RS Luka insisi sembuh normal tanpa infeksi Tidak ada komplikasi Pola eliminasi pulih kembali Kehilangan berat badan minimal atau sudah kembali Pasien melaksanakan aktifitas kebutuhan sehari-hari Pasien mempunyai kesempatan menelaah penghayatan individu Pasien persiapan pulang dapat menjelaskan : Pengobatan yg dilakukan di rumah, Obat yg harus dipakai (dosis, nama, efek samping), diperlukan diet, kegiatan dibatasi akibat bedah dan berlatih di rumah, kemana dan kapan harus kontrol 13 Sekian Terimakasih 14 7