LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR.

dokumen-dokumen yang mirip
1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

ROM (Range Of Motion)

ROM (Range Of Motion)

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk


LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. neurologi RSUP Dr. Kariadi Semarang, yang memenuhi kriteria penelitian. Dalam

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

Penjelasan Tentang Penelitian

SATUAN ACARA PENYULUHAN RANGE OF MOTION (ROM)

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

LAMPIRAN. 1. Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua. Kepada Yth Bapak / Ibu...

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

BAB 5 PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. hubungan letak lesi insula terhadap fungsi motorik pasien iskemik stroke. Terdapat

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB III METODE PENELITIAN

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016.

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengenai teritori MCA yang dirawat di RSU Kariadi. akut yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

PERSETUJUAN DAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin. Alamat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di. Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan hari Senin

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

INFORMED CONSENT. berjudul Faktor Risiko Cedera Pergelangan Kaki pada Atlet Bulu Tangkis

Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom dan Sistem Koordinasi. Oleh : Retno Tri Palupi Dokter Pembimbing Klinik : dr. Murgyanto Sp.S

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Mendapatkan Tubuh Ideal

HASIL PENGUKURAN. TRAMPOLIN One Leg Standing Balance Test (Sebelum)

HEADSTAND / KOPSTAND

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LATIHAN FLEKIBILITAS

Tindakan keperawatan (Implementasi)

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA

Fungsi dari Perlengkapan Ambulance ( Stretcher ) Stretcher a. Folding Stretcer ( Tandu Lipat ) b. Scoop Stretcher

BAB IV METODE PENELITIAN

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN. Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT

PERSETUJUAN DAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Jenis Kelamin. Alamat

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

BAHAN AJAR 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH

Universitas Indonesia

FORM OBSERVASI Mini Mental State Examination (MMSE)

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

CATATAN PERKEMBANGAN

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONCENT) Berikut ini naskah yang akan dibacakan pada responden / keluarga responden penelitian (antara lain berisi penjelasan apa yang akan dialami oleh responden, misalnya wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan fungsi motorik) Bapak/Ibu/Sdr.Yth., Anda terpilih sebagai responden penelitian yang berhubungan dengan fungsi motorik pada pasien stroke iskemik (sumbatan fase awal sebagai salah satu komplikasi yang dapat muncul setelah serangan stroke yang anda/keluarga anda alami. Tindakan yang akan Bapak/Ibu/Sdr. Alami : Dilakukan anamnesis (wawancara menggunakan kuisioner) dan pemeriksaan fisik neurologic (menggunakan palu reflek dan senter) Pemeriksaan fungsi motorik dengan menggunakan beberapa peralatan (seperti sendok, bola plastik, sisir, pulpen) sesuai dengan perangkat pemeriksaan motorik. Risiko penelitian ini yaitu dapat menimbulkan kelelahan sesaat karena diperlukankonsentrasi/perhatian yang cukup selama menjalani tes fungsi motorik sedangkan keuntungannya yaitu mengetahui sejak awal sejauh mana keterlibatan fungsi motorik dan perbaikan fungsi motorik selama perawatan. Setiap data (anamnesis, pemeriksaan fisik dan tesmotorik) dijamin kerahasiaannya. Sebagai respondenkeikutsertaan ini bersifat sukarela, setiap waktu Bapak/Ibu/Sdr.dapat mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa mengurangi kualitas terapi yang sudah dijalani. 69

Bapak/Ibu/Sdr. Dapat menghubungi kami sebagai peneliti : Nama : dr. Elta Diah Pasmanasari Alamat : Jl.Sumurboto Baru Blok B no.10, Banyumanik, Semarang HP : 08122933519 Terimakasih atas kerjasama Bapak/Ibu/Sdr. : Setelah mendengarkan dan memahami penjelasan penelitian, dengan ini saya menyatakan Nama :. Alamat :. SETUJU/TIDAK SETUJU untuk ikut sebagai responden penelitian. Semarang, / /2014 Responden penelitian Saksi Peneliti ( ) ( ) ( ) 70

LAMPIRAN 2 KUISIONER DATA PASIEN Tanggal Pengisian : NO PERTANYAAN JAWABAN IDENTITAS 1 No Penelitian : 2 Nama : Tidak dikode 3 No CM : Tidak dikode 4 Tanggal Masuk RS : Tidak dikode 5 Tanggal Keluar RS : Tidak dikode 6 Onset Stroke : Tidak dikode 7 Jarak onset - CTscan : Tidak dikode 8 Jenis kelamin :1.Laki-laki 2. Wanita 9 Usia (tahun) : 10 Status perkawinan : 1. Kawin 2. Janda 3. Duda 4. Tidak Kawin 11 Pendidikan : 1. SD 2. SLTP 3. SLTA 4. Universitas 5. Tidak sekolah 12 Pekerjaan : 1. Pegawai negri/tni 2. Wiraswasta 3. Pedagang 4. Buruh/tani 5. Lain-lain 6. Tidak bekerja 13 Alamat : Tidak dikode 14 Letak Lesi : 1. Insula 2. Bukan insula, sebutkan.. 71

LAMPIRAN 3 SKOR ASPECTS TOTAL 72

LAMPIRAN 5 MOTOR ASSESSMENT SCALE Hari pertama Hari ketujuh Keterangan 0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 1.Posisi terlentang ke miring 2.Dari posisi terlentang menjadi duduk di tepi tempat tidur 3.Keseimbangan saat duduk 4.Dari duduk menjadi berdiri 5.Berjalan 6.Fungsi lengan atas 7.Gerakan tangan 8.Gerakan tangan yang lebih kompleks TOTAL A. POSISI SUPINE MENJADI POSISI TIDUR MIRING 1. Menarik badan pada posisi berbaring miring (dimulai dari posisi berbaring terlentang, kaki ekstensi, lalu pasien menarik dirinya sendiri dengan tangan yang sehat, menggerakan kaki yang lemahdengan kaki yang sehat) 2. Menggerakkan kaki secara aktif dan bagian bawah badan mengikuti. Mulai dari posisi seperti di atas,lengan gerakan tertinggal. 3. Tangan digerakkan dengan tangan yang ain melewati batang tubuh. Kaki secara aktif bergerak dan badan mengikuti gerakan (dimulai dari posisi sama seperti di atas) 4. Menggerakkan tangn melewati batang tubuh secara aktif dan seluruh tubuh mengikuti secara akif (dimulai dari posisisama seperti di atas) 5. Menggerakkan tangan dan kaki kemudian berguling ke posisi miring namun keseimbangan masih belum baik 6. Berguling ke posisi miring dalam 3 detik (mulai dari posisi di atas,tidak boleh menggunakan tangn sebagai bantuan) B. POSISI SUPINE MENJADI DUDUK DI TEPI TEMPAT TIDUR 1. Berbaring miring, mengangkat kepala ke samping, namun tidak dapat duduk (pasien dibantu untuk dapat tidur dalam posisi miring) 2. Berbaring miring kemudian duduk pada sisi tempat tidur (terapis membantu pasien pada gerakan, namun pasien dapat mengontrol gerakan kepala sepanjang gerakan) 3. Berbaring miring untuk dapat duduk pada tepi tempat tidur (terapis memberikan bantuan dengan mengatur posisi kaki pada sisi tempat tidur) 4. Berbaring miring kemudian dudukpada tepi tempat tidur (tanpa bantuan) 73

5. Berbaring terlentang kemudian duduk pada sisi tempat tidur (tanpa bantuan) 6. Berbaring terlentang kemudian duduk pada sisi tempat tidur dalam waktu 10 detik (dengan tanpa bantuan) C. KESEIMBANGAN SAAT DUDUK 1. Hanya dapat duduk dengan bantuan (terapis membantu pasien untuk dapat duduk) 2. Dapat duduk tanpa disupport dalam waktu 10 detik (tanpa berpegangan,kedua lutut dan kaki rapat dan kaki dapat menopang pada lantai) 3. Duduk tanpa disupport dengan berat tubuh ditumpukan ke depan (berat tubuh ditumpukan ke depan dengan posisi fleksi pada sendi panggul, kepala dan vertebra thoraks ekstensi, berat tubuh didistribusikan pada kedua sisi) 4. Duduk tanpa support, dapat memutar tubuh dan kepala untuk melihat ke belakang (kaki sebagai penyengga dan dalam keadaaan rapat, tungkai tidak diperkenankan untuk abduksi dank kaki tidak bergerak. Tangan diletakkan diatas paha, dan tidak diperkenankan untuk bergerak. Melihat dengan memutar pada kedua sisi) 5. Duduk tanpa disangga, membungkuk untuk menyentuh lantai dan kembali pada posisi permulaan. Kaki menumpu tubuh pada lantai, pasien tidak diperkenankan untuk berpegangan, tungkai dan kaki tidak diperkenankan untuk bergerak, tangan yang lemah dapat disangga bila dibutuhkan Tangn harus menyentuh lantai setidaknya 10cm di depan kaki, kedua tangan melakukan hal yang sama. 6. Duduk pada bangku, menyentuh lantai dan kembali pada posisi semula. (kaki menopang pada lantai, pasien tidak diperkenankan untuk berpegangan, pasien diperintahkan untuk menyentuh permukaan lantai pada sisi samping pasien pada kedua sisi) D. DARI DUDUK MENJADI BERDIRI 1. Duduk kemudian berdiri dengan bantuan dari terapis (dengan cara apapun juga) 2. Duduk kemudian berdiri dengan bantuan (menggunakan tangan sebagai penyangga) 3. Duduk kemudian berdiri (tanpa bantuan atau dengan tangan sebagai penyangga) 4. Duduk kemudian berdiri dalam waktu 5 detik dengan sendi panggul dan lutut ekstensi. 5. Duduk kemudian berdiri dan kembali duduk dan tidak dengan dibantu (ekstensi maksimal dari sendi panggul dan lutut) 6. Duduk kemudian berdiri dan kemudian duduk kembali 3 kali dalam 10 detik E. BERJALAN 1. Berdiri dengan kaki yang lemah dan berjalan dengan kaki lain yang sehat (panggul ekstensi dan terapis membantu untuk berjalan) 2. Berjalan dengan bantuan satu orang 3. Berjalan sejauh 3 meter sendiri atau menggunakan alat bantu,namun tidak dibantu oleh terapis 4. Berjalan sejauh 5 meter sendiri dengan tanpa alat bantu dalam waktu 15 detik 74

5. Berjalan sejauh 10 m tanpa alat bantu dan mengambil kantung pasir kecil dari lantai, berputar dan berjalan kembali ke tempat semula dalam waktu 25 detik. 6. Berjalan ke atas dan ke bawah 4 langkah dengan atau tanpa alat bantu tanpa berpegangan pada sisi pegangan sebanyak 3 kali dalam waktu 35 detik. F. FUNGSI LENGAN ATAS 1. Posisi terlentang, pasien mengangkat lengan atas pada sendi bahu dengan sudut 90 (terapis menyangga siku pada posisi ekstensi) 2. Posisi terlentang, lengan dipegang 90 pada sendi derajad selama 2 detik (terapis menempatkan tangan pada posisi tersebut dan pasien harus mempertahankan posisi tersebut dengan posisi eksternal rotasi. 3. Posisi terlentang, memegang lengan pada posisi 90 pada sendi bahu fleksi dan ekstensi pada siku lalu meletakkan telapak tangan pada dahi. 4. Posisi duduk, pertahankan tangan dalam keadaan ekstensi ke depan dan fleksi 90 terhadap badan selama 2 detik. 5. Posisi duduk, pasien mengangkat tangan ke depan dan mempertahankan posisi 10 detik dan kemudian menurunkannya. (terapis harus menjaga posisi dengan rotasi eksternal, jangan sampai pronasi) 6. Posisi berdiri, tangan mendorong ke dinding dengan arah samping. Posisi tangan harus dijaga, lalu badan berputar ke arah dinding. (tangan diabduksikan 90 dengan telapak tangan datar ke dinding) G. GERAKAN LENGAN ATAS DAN BAWAH 1. Posisi duduk dengan pergelangan tangan ekstensi. (Pasien diminta untuk mengangkat tangan dari atas meja.posisi siku tidak boleh fleksi atau pronasi) 2. Posisi duduk dengan deviasi tangan pada pergelangan ke arah radial (Terapis akan menempatkan lengan dengan posisi setengah pronasi-supinasi, dan daam keadaan istirahat dalam posisi ulnar, jari-jari memegang benda silindris dengan melingkari, posisi ibu jari sejajar dengan lengan bawah dan pergelangan tangan dalam posisi ekstensi) 3. Posisi duduk, siku terletak miring, lakukan pronasi dan supinasi. (siku tidak disangga dan dilakukan 4 putaran) 4. Posisi duduk, meraih bola plastik dengan diameter 14cm (5 inchi) yang diletakkan di meja di depan penderita dengan kedua tangan dan meletakkannya kembali. (bola harus diletakkan di meja dengan jarak yang membutuhkan ekstensi siku saat meraihnya) 5. Posisi,duduk dan mengambil gelas plastik di meja dan meletakkannya kembali pada sisi meja yang bersebrangan dengan sisi badan yang terkena/parese. 6. Posisi duduk, dilanjutkan dengan mengoposisikan ibu jari dengan telunjuk,jari tengah, jari manis dan kelingking secara kontinyu labih dari 14 kali dalam 10 detik. (ibu jari harus menyentuh jari yang lainnya, tidak boleh sampai meleset) 75

H. GERAKAN JARI-JARI TANGAN 1. Mengambil tutup pulpen dan meletakkannya kembali (pasien meraih ke depan sejauh panjang lengan, mengambil dan meletakan kembali di meja pada posisi dekat dengan badan) 2. Mengambil kacang merah dari wadah dan menempatkan ke wadah yang lain (terdiri dari 8 butir kacang merah, kedua wadah harus diletakkan sejauh panjang lengan, tangan kiri akan mengambil kacang merah dari wadah kanan ke kiri demikian sebaliknya) 3. Menggambar garis horizontal dan berhenti pada garis vertical 1 kali dalam 20 detik (setidaknya terdapat 5 garis harus menyentuh/berhenti pada garis vertikel, garis horizontal kira-kira sepanjang 10cm) 4. Memegang pulpen, dan membuat titik-titik secara cepat pada kertas (pasien harus dapat membuat paling tidak 2 titik dalam 1 detik selama 5 detik.pasien melakukan tanpa dibantu asisten,pulpen dipegang dalam posisi seperti untuk menulis, dan yang tergambar harus berupa titik bukan coretan garis) 5. Mengambil sesendok air dari gelas, dan meminumkan ke mulut (kepala tidak boleh didekatkan ke gelas, dan air tidak boleh tumpah) 6. Memegang sisir dan menyisir rambut ke arah belakang kepala (bahu harus rotasi eksternal,danabduksi setidaknya 90 dan kepala tegak) 76