ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL POKOK BAHASAN SINTESIS PROTEIN UNTUK SMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Handayani, 2013

Fitri Andayani 1, Makrina Tindangen 2, Zeni Haryanto 2 1 Pendidikan Biologi-Universitas Mulawarman 2 Pendidikan Biologi-Universitas Mulawarman

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Oleh I Kadek Dwipayana, NIM Jurusan Teknologi Pendidikan ABSTRAK

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEBMATERI PROTOZOA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SISWA KELAS X SMA DI NEGERI 1 SEWON

Pengembangan Media Pembelajaran Termoelektrik Generator sebagai Sumber Energi

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK

PENYUSUNAN MEDIA BELAJAR MANDIRI BERBASIS BLOG SUBMATERI SISTEM SARAF MANUSIA UNTUK SISWA SMA

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep Substansi Genetika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

KESESUAIAN INSTRUMEN EVALUASI DENGAN MATERI PLANTAE YANG DIAJARKAN GURU DI SMA BANDUNG. Dosen Pendidikan Biologi Universitas Islam Riau 2

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan mata pelajaran biologi di Madrasah Aliyah (MA) adalah agar peserta didik

Keywords: Problem analysis, learning tools, Inquiry, problem-solving skills

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

Artikel Ilmiah PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR BERORIENTASI PADA VOCATIONAL SKILL PRAKTIKUM BIOLOGI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING DI KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 9 MALANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

Penerapan Pendekatan Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada Materi Pertidaksamaan Di Kelas X-C SMAN 1 Kauman Tulungagung Anisa Fatmawati

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII SMP SEMEN PADANG ABSTRACT

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA.

PENGEMBANGAN TRAINER SENSOR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMKN 2 PENGASIH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INDERA BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran biologi adalah adanya miskonsepsi. Miskonsepsi muncul karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

By Ni Made Yunia Ardianti, NIM Information Technology Education Department, Ganesha Education University ABTRACT

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO

Penggunaan Modul Pembelajaran

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

Army Rejanti dan Prabowo Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

ANALISIS HAMBATAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU KELAS X SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN RAMBAH SAMO

VIDEO ANIMASI 2D SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOADI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

By SRI SISWANTI NIM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN TEACHING MATERIAL MATERI IKATAN KIMIA SMA KELAS X SEMESTER 1. Eugenius Ewito, Rr. Lis Permana Sari, M.Si

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD. OLEH ERMALINDA Abstrak

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

Sumarni 1), Nurul Afifah 2) dan Dahlia 3)

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN SAINS SD

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Kata Kunci: Media Powerpoint, Pembelajaran IPA, Paket B

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III


FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

Analisis Pengetahuan dan Ketuntasan Siswa pada Materi Bioteknologi di SMA Negeri Se-Kota Binjai

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

Identifikasi Miskonsepsi Siswa SDN Kemayoran I Bangkalan pada Konsep Cahaya Menggunakan CRI (Certainty Of Response Index)

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

Transkripsi:

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL POKOK BAHASAN SINTESIS PROTEIN UNTUK SMA Ima Nurani, Muh Amir Masruhim, Evie Palenewen Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Mulawarman. Email : nurani28@gmail.com Abstract: The aim of this study is to obtain 1) description of the use of learning media as teaching resource on biology learning process that has been happening in the field 2) the views and constraints faced by teachers in the field for delivering protein synthesis subject. 3) formulation of learning media that needs to be developed on biology learning of protein synthesis subject. The observation result was in the form of teacher s needs assessment instrument that analyzed using descriptive qualitative obtained that the use of learning media as teaching resource on biology learning process that has been happening in the field has not done optimally. There are constraints in delivery of material, especially material that cannot be observed directly or abstract. 2) The protein synthesis subject is a difficult subject, in its delivery, teachers need media that can visualize the process of protein synthesis for twelfth grade and explain it in detail and correctly so there is no misconception of students towards protein synthesis subject. 3) The learning media that needs to be developed in biology learning of protein synthesis subject is in the form of audiovisual media. Keywords: Needs Assessment, media, audiovisual, protein synthesis. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh: 1) deskripsi penggunaan media pembelajaran sebagai sumber pembelajaran dalam proses pembelajaran biologi di lapangan, 2) pandangan dan kendala yang dihadapi guru di lapangan untuk memberikan materi sistesis protein, 3) formulasi media pembelajaran yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran biologi tentang sintesis protein. Hasil pengamatan adalah dalam bentuk instrumen needs assessment guru yang dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif. Pengamatan menemukan bahwa penggunaan media pembelajaran sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran biologi telah dilakukan di lapangan, namun belum dilaksanakan secara optimal, yaitu: 1) ada kendala dalam penyampaian materi, terutama materi yang tidak dapat diamati langsung atau abstrak, 2) materi sintesis protein adalah materi yang sulit dalam penyampaiannya, guru perlu media yang dapat memvisualisasikan proses sintesis protein untuk kelas dua belas dan menjelaskannya secara rinci dan benar sehingga tidak ada kesalahpahaman siswa terhadap pelajaran sintesis protein, dan 3) media pembelajaran yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran biologi adalah materi sintesis protein dalam bentuk media audio-visual. Kata Kunci: needs assessment, media, audiovisual, sintesis protein 90

Varia Pendidikan, Vol. 28, No. 1, Juni 2016: 90-95 Pendahuluan Proses pembelajaran merupakan salah satu unsur penting untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Sudjana (2010) mengemukakan bahwa proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dapat dikatakan efektif jika tujuan pembelajaran yakni pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran dapat tercapai. Menurut Suhermiati, Indana, & Rahayu (2015), Pemahaman konsep biologi merupakan salah satu tujuan penting dalam tujuan pembelajaran biologi, yaitu memberikan pengertian bahwa konsepkonsep yang diajarkan kepada siswa tidak hanya sekedar hafalan melainkan harus dipahami. Pemahaman konsep biologi juga merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, karena guru berperan sebagai pembimbing siswa selama pembelajaran untuk mencapai konsep yang diharapkan. Pada KTSP 2006 tercantum bahwa siswa kelas XII diharapkan dapat menguasai beberapa kompetensi dasar salah satunya yaitu memahami peran DNA dan RNA dalam sintesis protein (BNSP, 2006). Pokok bahasan sintesis protein tersebut mengandung materi yang bersifat abstrak seperti yang dikemukakan Susantini, Nuur, & Thamrin (2013). Selain itu, Murni (2013) juga menyatakan bahwa sintesis protein merupakan konsep dengan topik yang sangat luas dan rumit, memuat sejumlah proses yang terjadi di dalam sel sehingga sulit untuk melakukan pengamatan secara langsung, bersifat abstrak, banyak istilah asing, bahasanya sulit dan memiliki tingkat kompleksitas tinggi untuk memahaminya. Berdasarkan cakupan pokok bahasan sintesis protein tersebut, guru dituntut harus dapat memahami dengan benar dan dapat menyampaikannya secara konkret 91 agar siswa dapat mudah memahaminya dan tidak terjadi miskonsepsi atau kesalahan pemahaman konsep. Salah satu upaya yang dapat digunakan guru untuk menyajikan rangkaian proses sintesis protein secara lebih konkret dan untuk mengatasi adanya miskonsepsi oleh siswa adalah dengan menggunakan media. Sukiman (2012) menjelaskan kegunaan praktis dari media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Pemanfaatan media pembelajaran seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian bagi guru dalam setiap proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru perlu mempelajari bagaimana memanfaatkan media pembelajaran untuk mengeefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar, khususnya untuk beberapa materi yang tergolong sulit dipahami atau bersifat abstrak seperti pokok bahasan sintesis protein. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini perlu dilakukan sebagai kajian awal dalam pengembangan media pembelajaran pokok bahasan sintesis protein untuk kelas XII SMA. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana gambaran penggunaan media pembelajaran sebagai sumber ajar pada proses pembelajaran biologi yang selama ini terjadi di lapangan?. 2) Bagaimana pandangan dan kendala yang dihadapi guru-guru di lapangan terhadap penyampaian pokok bahasan sintesis protein?. 3) Bagaimana rumusan media pembelajaran yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran biologi pokok bahasan sintesis protein? Metode Penelitian ini merupakan penelitian awal yang termasuk di dalam tahap pra pengembangan dalam prosedur penelitian dan pengembangan (R & D) oleh Sugiyono (2010). Penelitian ini hanya terbatas pada analisis

92 Analisis Kebutuhan Pengembangan...(Ima Nurani, Muh Amir M., Evie Palenewen) kebutuhan (need assesment) yang bersumber dari hasil observasi awal di lapangan dan juga kajian terhadap literatur-literatur yang relevan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen analisis kebutuhan untuk guru. Untuk mengetahui kenyataan di lapangan terkait proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan, peneliti melakukan observasi di tiga sekolah yang dipilih secara acak untuk menggali potensi dan masalah yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Yakni SMA Negeri 8 Samarinda, SMA Negeri 11 Samarinda dan SMA Negeri 13 Samarinda. Lokasi tiga sekolah tersebut tersebar di Kota Samarinda. Masing-masing sekolah memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan lingkungan dan kondisi sekolah tersebut sehingga pada tahap ujicoba dalam penelitian dan pengembangan nantinya akan mudah dalam menentukan sekolah yang dijadikan tempat ujicoba maupun tempat penerapan media yang dikembangkan. Sampel penelitian atau responden dari ketiga sekolah adalah kepala sekolah atau waka kurikulum untuk memberikan informasi mengenai kondisi sekolah, seluruh guru biologi kelas XII SMA dan juga siswa yang dipilih secara acak untuk memberikan informasi mengenai proses pembelajaran di sekolah. Instrumen penelitian berupa kuesioner sehingga data yang diperoleh adalah data kualitatif. Data dari kuesioner yang diisi oleh responden akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di tiga sekolah yakni SMA N 8 Samarinda, SMA N 11 Samarinda dan SMA N 13 Samarinda diperoleh bahwa proses pembelajaran di lapangan, belum dilaksanakan sebagaimana yang diharapkan. Yakni pendidik terutama guru biologi terkadang menjumpai kesulitan dalam proses penyampaian materi pembelajaran walaupun reaksi siswa sudah cukup antusias tetapi masih ada sebagian siswa yang pasif. Permasalahan yang dijumpai guru tersebut disebabkan karena tidak adanya media atau alat untuk beberapa materi biologi yang membutuhkan visualisasi objek yang mampu menerangkan rangkaian proses biologi yang tidak mampu diamati secara langsung atau bersifat abstrak. Akibatnya siswa dirasa tidak menguasai konsep materi dengan baik dikarenakan pemahaman siswa terhadap materi yang bersifat abstrak tersebut. Materi-materi yang bersifat abstrak menurut guru-guru yang diobservasi adalah sintesis protein, pewarisan gen, fotosintesis, pembelahan sel dan metabolisme. Salah satu materi yang bersifat abstrak tersebut adalah pokok bahasan sintesis protein. 100% guru menyatakan bahwa pokok bahasan tersebut termasuk materi yang sulit. Dalam penyampaiannya pun terdapat kendala, yaitu sulitnya memahamkan siswa tiap tahapannya karena proses tersebut terjadi di dalam sel. Sehingga siswa sukar memahami dan dapat membayangkan proses tersebut dengan abstrak dan imajinatif. Akibatnya, dapat terjadi miskonsepsi siswa terhadap pokok bahasan protein tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Murni (2013) yang mendapatkan hasil bahwa persentase miskonsepsi tertinggi ditemukan pada subkonsep mekanisme sintesis protein yaitu sebesar 25% dibandingkan dengan materi yang lainnya.

Varia Pendidikan, Vol. 28, No. 1, Juni 2016: 90-95 93 Gambar 1. Persentase Sumber Ajar Oleh Guru Dari hasil observasi yang disajikan pada gambar 1, dapat disimpulkan bahwa penggunaan sumber ajar berupa media audio visual masih kurang optimal pemanfaatannya, yakni sangat rendah yaitu 10%. padahal materi biologi lebih membutuhkan visualisasi objek dan penjelasan mendetail dan lebih real. 100% guru menyatakan pula bahwa materi yang bersifat abstrak perlu disampaikan dengan menyajikan visualisasi objek dan juga menunjukkan dan menjelaskan proses biologi secara rinci. Oleh karena itu, penggunaan sumber ajar atau media yang tepat perlu mendapat perhatian lebih. Hal tersebut di atas sejalan dengan pendapat Sudjana (2010) pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya. Sedangkan Sungkono (2011) menyatakan bahwa pesan audio dalam pembelajaran dibutuhkan untuk memusatkan perhatian siswa. Sehingga pengajaran yang memililiki dimensi audio dan visual akan memberikan pesan yang diberikan akan lebih kuat berkat kedua sistem penyampaian tersebut. Namun dalam kenyataannya, dalam persiapan pembelajaran sebanyak 66,7 % guru tidak membuat sumber ajar sendiri tetapi memperoleh dari internet atau hanya menggunakan buku dari penerbit saja. Dari hasil observasi juga ditemukan bahwa 100% siswa lebih tertarik jika belajar dengan menggunakan media yang bervariasi. Siswa lebih senang belajar dengan media yang menunjukkan cara kerja, gambargambar atau materi secara lebih mendetail (real) dibandingkan belajar dengan hanya menggunakan buku teks, modul atau buku ajar. Sumber ajar yang diperoleh dari internet jika tidak dipilah dengan benar dapat menimbulkan miskonsepsi siswa terhadap materi yang diajarkan. Sumber ajar dari penerbit juga dirasa kurang variatif dan tidak dapat dijadikan sebagai sumber acuan seutuhnya dalam penyampaian materi. Guru pernah mencoba membuat sendiri media atau sumber ajar, tetapi dalam pembuatannya menghadapi kendala seperti dalam pembuatannya sulit mengembangkan lebih rinci,sarana yang tidak memadai dan memerlukan ketelitian dan kesabaran yang lebih. Akibatnya media atau sumber ajar yang digunakan guru fungsinya tidak dapat dirasakan secara maksimal oleh siswa dan masih kurang paham terhadap materi yang diajarkan. Sehingga jika dilakukan penelitian dan pengembangan terkait media ajar berbasis audio visual akan sangat berguna dan membantu guru dalam menyampaikan materi dan untuk ke depannya guru dapat mengembangkan media audio visual secara mandiri. Guru juga menyatakan bahwa sumber belajar yang dibutuhkan untuk dikembangkan dan dapat dijadikan sumber belajar mandiri

94 Analisis Kebutuhan Pengembangan...(Ima Nurani, Muh Amir M., Evie Palenewen) untuk siswa adalah media belajar audio visual. Namun di sekolah-sekolah yang diobservasi baik guru maupun pihak pengembang lain belum pernah melakukan pengembangan media berbasis audio visual sebelumnya. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu media yang dapat mendemonstrasikan materi pembelajaran khususnya biologi yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep dari materi pembelajaran yang bersifat abstrak atau tidak diamati secara langsung. Dalam penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan peneliti pada tahap selanjutnya terbatas hanya pada pokok bahasan sintesis protein. Mengingat miskonsepsi terhadap pokok bahasan tersebut sering terjadi dibanding materi lainnya dan pembatasan tersebut juga didasarkan oleh karena banyak pertimbangan seperti keterbatasan tenaga, waktu dan biaya. Simpulan dan Saran Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan yang telah dipaparkan adalah: 1) Penggunaan media pembelajaran sebagai sumber ajar pada proses pembelajaran biologi yang selama ini terjadi di lapangan belum dilakukan secara maksimal. Terdapat kendala penyampaian materi terutama materi yang sifatnya tidak dapat diamati secara langsung atau bersifat abstrak. 2) Pokok bahasan sintesis protein merupakan materi yang sulit, dalam penyampaiannya, guru membutuhkan media yang dapat memvisualisasikan proses sintesis protein untuk Kelas XII SMA dan menjelaskannya secara detail dan benar sehingga tidak terjadi miskonsepsi siswa terhadap pokok bahasan sintesis protein. 3) Media pembelajaran yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran biologi pokok bahasan sintesis protein adalah berupa media audio visual. Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1) Mengingat pentingnya media yang dapat memvisualisasikan proses sintesis protein dan menjelaskannya secara detail dan benar maka perlu diadakan penelitian lanjutan yaitu pengembangan media audio visual pokok bahasan sintesis protein untuk kelas XII SMA. 2) Bagi setiap guru di SMA khususnya Kelas XII, diharapkan nantinya dapat menggunaka media berbasis audio visual pokok bahasan sintesis protein dan diharapkan juga dapat mengembangkan sendiri untuk beberapa materi lainnya yang bersifat abstrak. 3) Bagi pemerintah daerah maupun pimpinan sekolah dapat memeberikan dukungan baik moril maupun materiil terkait penggunaan media berbasis audio visual melalui pengadaan sarana dan prasarana di sekolah, peningkatan dan pemahaman pentingnya penggunaan media terhadap guru dan menciptakan rasa aman dan membangun motivasi dalam belajar untuk siswa. Daftar Pustaka BNSP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP. Murni. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa pada Konsep Subtansi Genetika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Dipetik Maret 12, 2016, dari JURNAL FMIPA UNILA: http://jurnal.fmipa.unila.ac.id Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alphabeta. Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan. Sungkono. (2011). Penerapan Prinsip-prinsip Desain Pesan Dalam Program Kaset Audio.

Varia Pendidikan, Vol. 28, No. 1, Juni 2016: 90-95 Yogyakarta: FIP UNY. Susantini, E., Nuur, P., & Thamrin, M. (2013). Kelayakan Teoritis Lembar Penilaian Pemahaman Diri Berbasis Metakognitif Pada Materi Genetika. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi Volume 2 Edisi 3, 286-289. Suhermiati, I., Indana, S., & Rahayu Y. S. (2015). Analysis Of Student Misconception In Protein Synthesis Subject Material Based On Biology Student Learning Result. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi Volume 4 Edisi 3, 985-990. 95