ANATOMI SALURAN PENCERNAAN RAYAP BAGIAN TENGAH DAN BELAKANG PADA RAYAP Macrotermes gilvus UTAMI RAHADIANI

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR DAN ANATOMI SALURAN PENCERNAAN RAYAP KASTA PRAJURIT Neotermes bosei. Oleh : Anne Nelistya G

PENGENALAN RAYAP PERUSAK KAYU YANG PENTING DI INDONESIA

POTENSI HUTAN TRIDHARMA USU SEBAGAI TEMPAT PENGUJIAN KEAWETAN KAYU

HASIL. lorong kembara di batang tanaman (b) Data ukuran sarang rayap yang ditemukan.

BAB III METODE PENELITIAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Jenis Data Data Primer

KERAGAMAN SPESIES RAYAP DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG GUNUNGPATI SEMARANG

MATERI DAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

II. METODE PENELITIAN

BIOLOGI DAN PENGENDALIAN RAYAP HAMA BANGUNAN DI INDONESIA

II. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

KAJIAN MORFOLOGI SALURAN PENCERNAAN BURUNG WALET LINCHI (Collocalia linchi) EVALINA

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Biologi Rayap

MIKROTEKNIK TIM HISTOLOGI

Identifikasi Rayap Di Bangunan Cagar Budaya Lawang Sewu Kota Semarang. Identification Of Termites In Lawang Sewu Heritage Building Semarang City

RAYAP KAYU (ISOPTERA) PADA RUMAH-RUMAH ADAT MINANGKABAU DI SUMATERA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika hama rayap (Coptotermes curvinagthus Holmgren) menurut

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memasukkan kelenjar ludah kedalam kulit inangnya serta mengangkut

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pengoleksian Kutu Tanaman

Lampiran 1 Kunci identifikasi rayap kasta prajurit mayor Macrotermes gilvus (Haviland) (Ahmad 1965)

Sistem Pencernaan Pada Hewan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau kira-kira spesies hewan adalah arthropoda. (Djakaria, Sungkar.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1

Keanekaragaman Jenis Rayap Tanah dan Dampak Serangan Pada Bangunan Rumah di Perumahan Kawasan Mijen Kota Semarang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin

SILABUS & KONTRAK PEMBELAJARAN

JENIS-JENIS LEBAH TRIGONA BERDASARKAN PERBEDAAN KETINGGIAN TEMPAT DI BALI

IDENTIFIKASI SPESIES RAYAP PERUSAK TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Termite Species Identification as Pests to Jatropha curcas L.

KERAGAMAN UKURAN DAN WARNA Thrips parvispinus (Thysanoptera: Thripidae) PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annuum) DI BERBAGAI KETINGGIAN TEMPAT MAGDALENA

IDENTIFIKASI TINGKAT SERANGAN DAN JENIS RAYAP YANG MERUSAK BANGUNAN DI KOTA AMBON

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Desember 2009 sampai bulan Juli 2010

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber karbon dan sumber energi (Hardjo et al., 1994: 15).

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ASETILASI KAYU RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.), CEMPEDAK (Artocarpus integer Merr.), DAN RAMBAI (Baccaurea montleyana Muell. Arg) HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT PROTOZOA

Djuhanda, T. (1980), Kehidupan dalam Setetes Air, ITB, Bandung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KADAR RESIN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL DARI AMPAS TEBU AHMAD FIRMAN ALGHIFFARI

METODE DASAR MIKROTEKNIK DAN PEWARNAAN HISTOLOGI

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman hayati.

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN

Morfometrik dan Karakteristik Serangan Coptotermes sp. Pada Gedung Pemerintahan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN PREPARAT MELINTANG DENGAN METODE PARAFIN

PENGARUH SUHU PEREBUSAN PARTIKEL JERAMI (STRAW) TERHADAP SIFAT-SIFAT PAPAN PARTIKEL RINO FARDIANTO

KEY TO THE LACESSITTERMES HOLMGREN (TERMITIDAE: NASUTITERMITINAE) FROM SUMATRA

SKRIPSI. Oleh : Baby Zelvia Anggraini NIM

KEANEKARAGAMAN DAN FREKUENSI KUNJUNGAN SERANGGA PENYERBUK SERTA EFEKTIVITASNYA DALAM PEMBENTUKAN BUAH Hoya multiflora Blume (ASCLEPIADACEAE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metamorfosis sempurna, pipih bilateral, tidak mempunyai sayap, mempunyai alat

Karakteristik Populasi Rayap Tanah Coptotermes spp (Blattodea: Rhinotermitidae) dan Dampak Serangannya

Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas

PENGARUH METODE PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) RIKA KURNIA

BAB III. METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB

ABSTRAK. Kata kunci : intensitas serangan penggerek kayu di laut, perubahan sifat fisik dan sifat mekanik kayu

DENSITAS DAN UKURAN GAMET SPONS Aaptos aaptos (Schmidt 1864) HASIL TRANSPLANTASI DI HABITAT BUATAN ANCOL, DKI JAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK

PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS BAWAH/ATAS DAUN

KAJIAN MORFOLOGI SALURAN PERNAFASAN BURUNG WALET LINCHI (Collocalia linchi) DENGAN TINJAUAN KHUSUS PADA TRAKEA DAN PARU-PARU REZA HELMI SYAFIRDI

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Diagram alir pembuatan sediaan (preparat) histopatologi organ usus halus mencit percobaan

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

II. TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT PADA RUMPUT-RUMPUTAN. Ole h. DORlY. JURUSAN BIOlOGI. FAKUl TAS MATEMATIKA DAN IlMU PENGETAHUAN AlAM

TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT PADA RUMPUT-RUMPUTAN. Ole h. DORlY. JURUSAN BIOlOGI. FAKUl TAS MATEMATIKA DAN IlMU PENGETAHUAN AlAM

PERLAKUAN STERILISASI EKSPLAN ANGGREK KUPING GAJAH (Bulbophyllum beccarii Rchb.f) DALAM KULTUR IN VITRO IWAN GUNAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Rayap Pada Kayu Umpan Di Kampung Babakan Cimareme Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

PERSEBARAN DAN PREFERENSI RAYAP TANAH TERHADAP JENIS KAYU YANG BERBEDA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGUMPANAN DI WILAYAH PURWOKERTO SKRIPSI

BAB III METODOLOGI. untuk Microsoft Windows.

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Pemberian Kepel.

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap

METODOLOGI PENELITIAN

C10. Oleh : Titik Sundari 1), Burhanuddin Siagian 2), Widyanto D.N. 2) 1) Alumni Fakultas Kehutanan UGM, 2) Staf Pengajar Fakultas Kehutanan UGM

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Peralatan Persiapan Kandang Penelitian

SIKLUS HIDUP BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens) PADA MEDIA BUNGKIL KELAPA SAWIT DENGAN PENAMBAHAN SILASE IKAN ISTIROKHAH

I. PENDAHULUAN. tiap tahunnya (Rachmawati, 1996), sedangkan menurut Wahyuni (2000), di Kabupaten

PEMBUATAN PREPARAT IRISAN MELALUI METODE PARAFIN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.

BAB I PENDAHULUAN. sediaan mikroteknik atau yang juga dikenal sebagai sediaan Histologi.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengambilan Sampel

Oleh : Ridwanti Batubara, S.Hut., M.P. NIP DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

Transkripsi:

ANATOMI SALURAN PENCERNAAN RAYAP BAGIAN TENGAH DAN BELAKANG PADA RAYAP Macrotermes gilvus UTAMI RAHADIANI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Anatomi Saluran Pencernaan Rayap Bagian Tengah dan Belakang Pada Rayap Macrotermes gilvus adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2014 Utami Rahadiani NIM G34080073

ABSTRAK UTAMI RAHADIANI. Anatomi Saluran Pencernaan Rayap Bagian Tengah dan Belakang Pada Rayap Macrotermes gilvus. Dibimbing oleh RIKA RAFFIUDIN dan TARUNI SRI PRAWASTI. Rayap termasuk serangga sosial yang hidup berkoloni. Koloni rayap terdiri atas tiga kasta, yaitu kasta prajurit, pekerja, dan reproduktif. Rayap yang digunakan pada penelitian ini ialah rayap tanah dari kasta pekerja Macrotermes gilvus. Rayap tanah dari kasta pekerja M. gilvus diteliti karena belum tersedia data mengenai saluran pencernaan rayap. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur dan anatomi saluran pencernaaan rayap M. gilvus. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk lebih memahami proses pencernaan rayap tanah kasta pekerja M. gilvus. Pengamatan saluran pencernaan rayap menggunakan metode embedding parafin. Pada penelitian ini bagian usus yang diamati pada rayap kasta pekerja M. gilvus ialah bagian usus tengah, enteric valve, dan usus belakang. Di antara usus tengah dan usus belakang terdapat enteric valve dengan empat buah lipatan ke arah lumen yang membentuk struktur menyerupai katup. Berdasarkan preparat penampang melintang usus tengah M. gilvus bagianbagian yang dapat diamati ialah sel-sel epitel, lapisan sel-sel otot yang tipis dan lumen di bagian tengah. Sel epitel berbentuk batang terdapat pada usus belakang. Pada usus tengah, enteric valve dan usus belakang memiliki lapisan otot yang tipis. Tidak terdapat sekum gastrik pada rayap. Kata Kunci: Rayap tanah, saluran pencernaan, enteric valve, sekum gastrik ABSTRACT UTAMI RAHADIANI. Anatomy of Midgut and Hindgut of Termite Macrotermes gilvus. Supervised by RIKA RAFFIUDIN and TARUNI SRI PRAWASTI. Termites are social insects that live in colonies. Termite colony consists of three castes, soldiers caste, worker, and reproductives. This study used ground termites of worker caste Macrotermes gilvus because there is no data on the digestive tract of this termites yet. The aim of this study was to examine the worker midgut and hindgut of M. gilvus. Observations in the digestive tract of termites using parafin embedding method. This study observed enteric valve in the middle of midgut and hindgut. The enteric valve show four folded into the lumen forming a valve. Midgut of M. gilvus consisted of epithlial cells, muscle cells and lumen in the middle. There is no gastric caecum found in termites. Keywords : Ground termites, alimentary canal, enteric valve, gastric caecum

ANATOMI SALURAN PENCERNAAN RAYAP BAGIAN TENGAH DAN BELAKANG PADA RAYAP Macrotermes gilvus UTAMI RAHADIANI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Biologi DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Penelitian ini berjudul Anatomi Saluran Pencernaan Rayap Bagian Tengah dan Belakang Pada Rayap Macrotermes gilvus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai bulan Februari 2013. Pengambilan sampel rayap dilaksanakan di daerah Bogor. Pembuatan preparat, pengamatan, dan pengukuran saluran pencernaan dilaksanakan di bagian Biosistematika dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi FMIPA IPB. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dr. Ir. Rika Raffiudin, M.Si, Ibu Dra. Taruni Sri Prawasti, M.Si, ibu Dr. Nisa Rachmania Mubarik, M.Si selaku pembimbing dan penguji atas ilmu yang diberikan selama ini serta kepada semua pegawai di Lab Biosistematika dan Ekologi Hewan atas semua bantuan dan fasilitas yang telah diberikan. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tini, Ibu Ani, Ibu Retno, Bapak Edi atas bantuan dan saran-sarannya selama penelitian, serta teman-teman di lab Biosistematika dan Ekologi Hewan dan Biologi angkatan 45; juga tidak lupa terima kasih untuk kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa, pengertian, kasih sayang serta dorongan semangatnya selama ini. Harapan penulis ialah semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Bogor, September 2014 Utami Rahadiani

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 1 METODE 2 Waktu dan Tempat 2 Bahan 2 Alat 2 Koleksi Rayap Tanah 2 Identifikasi Rayap Tanah 2 Preparat Rayap Tanah 2 HASIL DAN PEMBAHASAN 3 Ciri-ciri Kasta Prajurit Rayap M. gilvus 3 Struktur Saluran Pencernaan Rayap Tanah 3 SIMPULAN DAN SARAN 5 Simpulan 5 Saran 6 DAFTAR PUSTAKA 6 RIWAYAT HIDUP 7

DAFTAR GAMBAR 1 Rayap M. gilvus kasta prajurit mayor 3 2 Penampang melintang usus tengah rayap tanah kasta pekerja M. gilvus 4 3 Penampang melintang enteric valve rayap tanah kasta pekerja M. gilvus 5 4 Penampang melintang usus belakang rayap tanah kasta pekerja M. gilvus 5

PENDAHULUAN Latar Belakang Rayap (Ordo Isoptera) merupakan serangga sosial yang banyak ditemukan di daerah tropis. Rayap hidup berkoloni dan terdiri atas tiga kasta yaitu kasta reproduktif, kasta prajurit, dan kasta pekerja. Berdasarkan simbion protozoa di usus rayap, rayap dapat dibedakan menjadi rayap tingkat rendah dan rayap tingkat tinggi, rayap tingkat rendah terdiri atas famili Mastotermitidae, Serritermitidae, Holotermitidae, Rhinotermitidae, dan Kalotermitidae sedangkan rayap tingkat tinggi terdiri atas famili Termitidae (Krishna & Weesner 1969). Rayap tingkat rendah memiliki protozoa sebagai organisme simbiotik pada usus belakang untuk mencerna selulosa, sedangkan rayap tingkat tinggi seperti Famili Termitidae memiliki bakteri untuk mencerna selulosa (Krishna & Weesner 1969). Berdasarkan habitatnya rayap dibagi menjadi rayap kayu (wood dweller) dan rayap tanah (ground dweller). Rayap kayu terdiri atas rayap kayu lembab (damp wood termites) dan rayap kayu kering (dry wood termites) sedangkan rayap tanah terdiri atas rayap bersarang karton (carton nest), rayap bersarang bukit (mount nest), dan rayap tanah (subterranean termite) (Roonwall 1979) Penelitian ini menggunakan rayap tanah kasta pekerja Macrotermes gilvus yang termasuk ke dalam famili Termitidae yang merupakan rayap yang paling maju dan beragam. Identifikasi rayap tanah dilakukan sampai tingkat spesies, yaitu berdasarkan morfologi rayap kasta prajurit. Saluran pencernaan sangat penting bagi serangga pada umumya dan khususnya pada rayap karena pada saluran pencernaan rayap terdapat bakteri dan protozoa yang membantu rayap dalam menghancurkan selulosa (Noirot & Noirot Timothee 1969). Saluran pencernaan serangga secara umum terdiri atas bagian depan, tengah, dan belakang. Saluran pencernaan bagian depan terdiri atas mulut, faring, esofagus, tembolok, proventrikulus dan sekum gastrik. Bagian tengah saluran pencernaan serangga terdiri atas ventrikulus, tubulus Malphighi, dan pilorus. Bagian belakang saluran pencernaan serangga terdiri atas ileum, rektum, dan anus (Chapman 1969). Penelitian ini menggunakan rayap tanah dari kasta pekerja M. gilvus. Rayap tanah dari kasta pekerja M. gilvus dipilih karena data mengenai saluran pencernaan rayap M. gilvus belum tersedia. Struktur saluran pencernaan rayap kasta pekerja Neotermes bosei telah diteliti yaitu usus depan terdiri atas esofagus, tembolok, dan proventrikulus. Usus tengah hanya terdiri atas ventrikulus. Usus belakang terdiri atas lima bagian, yaitu saluran pendek, enteric valve, kantung rektum, kolon, dan rektum (Hariprabowo 2006). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk lebih memahami proses pencernaan rayap tanah kasta pekerja M. gilvus. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari anatomi saluran pencernaan bagian belakang dan tengah pada rayap kasta pekerja M. gilvus.

2 METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012 hingga Februari 2013 di Bagian Biosistematika dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Bahan Objek penelitian yang digunakan adalah rayap tanah dari kasta pekerja M. gilvus yang dikoleksi dari pepohonan di sekitar kampus IPB Dramaga sebanyak 100 rayap. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah mikroskop cahaya (Olympus CH20), kamera (Olympus BX 51), dan mikroskop stereo (Nikon SMZ 2000). Koleksi Rayap Tanah Sampel rayap tanah disimpan dalam tabung berisi alkohol 70%, setiap tabung berisi beberapa individu yang berasal dari satu koloni dan diberi label berdasar nomor koloni, tipe kasta, dan lokasi koloni rayap. Identifikasi Rayap Tanah Identifikasi rayap tanah dilakukan sampai tingkat spesies, berdasarkan kunci determinasi Ahmad (1965). Morfologi kasta prajurit yang diamati untuk identifikasi menggunakan karakter pada kepala, (fontanel, mandibel, ruas antena) dan pronotum. Preparat Rayap Tanah Pada penelitian rayap tanah kasta pekerja, bagian yang diproses untuk pembuatan preparat awetan adalah rayap tanah kasta pekerja seluruh tubuh. Rayap pekerja yang utuh difiksasi dengan larutan Formalin, asam asetat glasial, akuades,. CaCl 2 2H 2 0 (FAAC) selama 5 hari, selanjutnya dicuci dengan air kemudian didehidrasi dengan alkohol bertingkat dari konsentrasi 30-100 % (masingmasing15 menit). Penjernihan (clearing) dilakukan dengan memasukkan rayap ke xilol selama 1,5 jam. Infiltrasi parafin dilakukan tiga kali, masing-masing selama 45 menit. Selanjutnya rayap dimasukkan ke dalam parafin dengan titik lebur 58 60 ºC dan dibiarkan sampai beku. Penyayatan rayap dilakukan dengan ketebalan 6 µm dan ditempel secara serial pada gelas objek dengan perekat albumin Mayer dengan pewarnaan ganda Haematoxilin-Eosin (HE) (Hariprabowo 2006). Selanjutnya preparat diamati di bawah mikroskop cahaya (Olympus CH20) dan difoto dengan menggunakan kamera (Olympus BX 51).

3 HASIL DAN PEMBAHASAN Ciri ciri Kasta Prajurit Rayap Tanah Tubuh rayap terdiri atas kepala, toraks dan abdomen (Gambar 1). Identifikasi rayap dilakukan sampai tingkat spesies dengan menggunakan rayap kasta prajurit M. gilvus. Rayap kasta prajurit digunakan untuk keperluan identifikasi karena karakter karakter rayap kasta prajurit lebih jelas dibandingkan rayap kasta pekerja yang sulit untuk diamati. Ciri ciri rayap kasta prajurit M. gilvus yang di koleksi dari sekitar kampus IPB Darmaga yaitu kepala rayap M. gilvus berwarna coklat, mandibula memiliki gigi tepi, antena 17 ruas, fontanel terletak di kepala bagian depan; Panjang kepala tanpa mandibula 3.50 mm, lebar kepala tanpa mandibula 3.00 mm, panjang kepala dengan mandibula 5.00 mm, lebar bagian terluas postmentum 0.90 mm, bagian tersempit postmentum 0.50 mm; Toraks rayap M. gilvus terdiri atas pronotum, mesonotum, metanotum. Panjang pronotum 1.20 mm, lebar pronotum 2.50 mm, lebar mesonotum 2.20 mm, lebar metanotum 2.10 mm. Abdomen terdiri atas beberapa tergit. Ciri - ciri rayap kasta prajurit M. gilvus yang tertulis di atas sesuai dengan kunci determinasi Ahmad (1965). Deskripsi lain untuk rayap kasta prajurit M. gilvus menurut Ahmad (1965) adalah panjang kepala dengan mandibula (4.80 mm 5.48 mm), panjang kepala tanpa mandibula (3.40 mm 3.65 mm), lebar kepala tanpa mandibula (2.88 mm 3.17 mm); panjang pronotum (1.15 mm 1.20 mm), lebar pronotum (2.30 mm 2.68 mm), lebar mesonotum (2.20 mm 2.40 mm), lebar metanotum (2.10 mm 2.30 mm), bagian mesonotum dan metanotum berbentuk bulat melebar, lebar dari bagian terluas postmentum 0.90 mm, bagian tersempit postmentum 0.50 mm. Mandibula Postmentum Antena Kepala Fontanel Pronotum Mesonotum Toraks Metanotum Abdomen Gambar 1 Rayap M. gilvus kasta prajurit mayor Struktur Saluran Pencernaan Rayap Tanah Pada penelitian ini bagian usus yang terlihat pada rayap kasta pekerja M. gilvus adalah bagian usus tengah, enteric valve, dan usus belakang. Usus tengah dan usus belakang berfungsi dalam proses penyerapan nutrisi, namun proses penyerapan nutrisi pada usus tengah hanya terbatas pada zat-zat yang mudah dihidrolisis (Noirot & Noirot Timothee 1969). Bagian saluran pencernaan rayap

4 yang paling penting ialah usus belakang (Inoue et al, 2000). Pada rayap tingkat rendah digesti selulosa dibantu oleh protozoa sedangkan pada rayap tingkat tinggi digesti seluosa dibantu oleh bakteri (Noirot & Noirot Timothee 1969). Enteric valve berfungsi untuk mencegah isi kantung rektum kembali ke usus tengah (Noirot & Noirot Timothee 1969). Berdasarkan preparat penampang melintang usus tengah M. gilvus bagianbagian yang dapat diamati aalah sel-sel epitel, lapisan sel-sel otot yang tipis dan lumen di bagian tengah (Gambar 2a dan b). Pada rayap tidak ditemukan sekum gastrik. Sekum gastrik adalah bagian yang terdapat pada sebagian besar serangga (Romoser 1973), terletak pada usus tengah bagian depan yang berfungsi sebagai zona penyerapan karbohidrat dan lemak (Wigglesworth 1972). Sel usus tengah tersusun oleh membran basal, sel epitel, otot, dan membran peritropik yang berbatasan dengan lumen usus. Membran peritropik merupakan membran yang terdapat pada serangga yang terdiri atas lamella konsentris yang melekat satu sama lain (Wigglesworth 1972). Membran peritropik berfungsi untuk melindungi kerusakan jaringan yang dilalui oleh makanan yang melewati saluran pencernaan (Wigglesworth 1972). Pada rayap yang diamati tidak terlihat adanya membran peritropik karena proses pewarnaan yang kurang baik dari penelitian ini. a b Sel otot Sel epitel Lumen Gambar 2 Penampang melintang usus tengah rayap M. gilvus kasta pekerja (a) perbesaran 100 x, (b) perbesaran 600x. Bagian usus tengah, enteric valve dan usus belakang memiliki lapisan otot yang tipis. Pada bagian yang memiliki lapisan otot tipis tidak terjadi terjadi proses mekanis (Noirot & Noirot Timothee 1969). Pada bagian usus rayap terdapat lapisan intima. Lapisan intima merupakan lapisan yang relatif tebal, permukaan lapisan intima jarang ditutupi dengan rambut pendek atau spikula, meskipun pada faring dan proventrikulus ditutupi rambut panjang atau duri (Snodgrass 1935). lapisan intima berfungsi untuk melindungi kerusakan jaringan yang dilalui oleh makanan yang melewati saluran pencernaan (Wigglesworth 1972). Pada penelitian ini tidak ditemukan lapisan intima, namun pada penelitian saluran pencernaan rayap kasta pekerja Neotermes bosei ditemukan lapisan intima (Hariprabowo 2006).

Penampang melintang enteric valve M. gilvus (Gambar 3a dan b) memiliki empat buah lipatan ke arah lumen sehngga membentuk struktur menyerupai katup (Gambar 3b). Enteric valve tersusun dari sel-sel epitel, lapisan sel-sel otot tipis dan lumen di bagian tengahnya. a b Sel otot 5 Sel epitel Lumen Gambar 3 Penampang melintang enteric valve rayap M. gilvus kasta pekerja (a) perbesaran 100 x, (b) perbesaran 600x. Penampang melintang usus belakang M. gilvus tersusun dari lapisan sel-sel otot yang tipis, sel-sel epitel tipe batang dan lumen di bagian tengahnya (Gambar 4a dan b). Bagian usus tengah, enteric valve dan usus. a b Sel otot Sel epitel Lumen Gambar 4 Penampang melintang usus belakang rayap M. gilvus kasta pekerja (a) perbesaran 100 x, (b) perbesaran 600x SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan pada penelitian ini bagian usus rayap tanah kasta pekerja M. gilvus yang terlihat jelas ialah usus tengah, enteric valve, dan usus belakang. Pada enteric valve terdapat empat buah lipatan ke arah lumen sehngga membentuk struktur menyerupai katup. Sel epitel pada penelitian ini hanya dapat diamati pada usus belakang. Sel epitel yang dapat diamati pada usus

6 belakang berbentuk batang. Pada usus tengah, enteric valve dan usus belakang memiliki lapisan otot yang tipis. Saran Untuk melengkapi data mengenai saluran pencernaan rayap M. gilvus maka perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai struktur dan anatomi saluran pencernaan rayap tanah M. gilvus dinilai dari bagian depan dan tengah. DAFTAR PUSTAKA Ahmad M. 1965. Termites (Isoptera) of Thailand. Bull Amer Nat His. Suppl., 131:33-195. Chapman R.F. 1969. The Insects Structure and Function. 4rd Ed. Cambridge (GB): Harvard Univ Pr. Claveland L.R. Hariprabowo LE, Raffiudin R, Prawasti TS. 2006. Alimentary canal Anatomy and histology of the worker termite Neotermes bosei. BIOTROPIA. 13 (2):99-110. Inoue T, Kitade O, Yoshimura T, Yamoka T. 2000. Symbiotic association with protist. Di dalam: Abe T, Bignell DE, Higashi M, editor. Termites: Evolution, Sociality, Synbioses, Ecology. Dordrecht (GB): Academic Publ. hlm 275-288. Krishna K. 1969. Chapter 1 Introduction. Di dalam: Krishna K, Weesner FM, editor. Biology of Termites. Volume ke-1. New York (US): Academic Pr. hlm 1-17. Noirot C.H. and C. Noirot-Timothee. 1969. The digestive system. Di dalam: Krishna K, Weesner FM, editor. Biology of Termites. Volume ke-1. New York (US): Academic Pr. hlm 49-88. Romoser WS. 1973. The Science of Entomology. London (GB) : Collier Macmillan Pub. Roonwal ML. 1979.Termite Life and Termite Control in Tropical South Asia Jodhpur: Scientific Pub. Snodgrass RE. 1935. Principles of Insect Morphology. New York (US): McGraw Hill Book Company. Wigglesworth VB. 1972. The Principles of Insect Physiology. Ed ke-7. London (GB): Chapman and Hall.

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 25 Januari 1990 dari pasangan Ir. Iman Raharjo dan Euis Mir ah Soebari, BA. Penulis merupakan anak tunggal. Pada tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 10 Bandung. Penulis melanjutkan pendidikan di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama mengikuti perkuliahan penulis melakukan Studi Lapang ke Cagar Alam Pangandaran pada tahun 2010 dengan judul Diversitas dan Perilaku Serangga Sosial di Cagar Alam Pangandaran Kabupaten Ciamis, Jawa Barat di bawah bimbingan Dr. Ir. Rika Raffiudin, M.Si. Pada bulan Juli sampai Agustus 2011 penulis melakukan Praktik Lapang dengan judul Pengujian Insektisida Sipemetrin pada Kayu Karet dan Mahoni Terhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes curvinagthus) di bawah bimbingan Dr. Dra. Yohana Caecilia Sulistyaningsih, M.Si.