Gambar : Bentuk dan proporsi huruf, angka dan simbol yang digunakan pada Movement Area Guidance Sign

dokumen-dokumen yang mirip
Marka runway yang ditutup karena unserviceablity. Gambar : marka taxiway atau apron yang ditutup karena unserviceability 8-67

Contoh marka dan pencahayaan struktur tinggi 8-65

dan 30 m jika code number runway 1 atau 2. Lihat Gambar Gambar : Runway exit sign

Gambar : Typical apron markings

9.23. Lampu Taxiway Centre Line

Gambar : Marka taxiway pavement-strength limit

Jarak pendaratan yang tersedia 800 m hingga, 1200 m hingga, tetapi tidak mencapai 2400 m. Kurang dari 800 meter. Lokasi dan Dimensi.

6.4. Runway End Safety Area (RESA)

Gambar : Diagram Isocandela untuk Lampu Threshold Wing Bar Intensitas Tinggi (Sinar Hijau)

Aircraft stand number designation. Gambar :

9.28. Lampu road-holding position

AIRPORT MARKING AND LIGHTING

Gambar 8.6-1: Marka Runway designation, centre line and threshold 8-6

Reference Code Letter. Tabel8.7-3: Pilot Stop Line

Gambar 7.2-5: Zona Bebas Obstacle (Obstacle Free Zone)

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG

Physical Characteristics of Aerodromes

Pemeliharaan di sekitar Alat Bantu Navigasi

Lokasi, jarak, dan karakteristik lampu apron edge mengacu pada lampu taxiway edge dalam paragraf , dan

PERENCANAAN BANDAR UDARA. Page 1

Keselamatan Pekerjaan Bandar Udara

MARKING LANDASAN DAN PERLAMPUAN

Gambar : Konfigurasi lampu runway threshold pada runway lebar 30 m 9-74

ICAO (International Civil Aviation Organization)

Tabel 6.7-7: Jarak pemisah minimum taxiway Garis tengah nonprecision. Code letter. approach runway

9.14. Lampu Runway Turn Pad

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

10.5. Contoh Daftar Singkatan NOTAM Aerodrome (Aerodrome Works) Obstacle Penutupan Runway untuk

mencapai 1200 m Tabel 8.6-2:Standar marka Runway aiming point

KRITERIA PENEMPATAN CIRCLING GUIDANCE LIGHT

BAB V ANALISA KEBUTUHAN RUANG BANDARA PADA TAHUN RENCANA

Perhitungan panjang landasan menurut petunjuk dari. persyaratan yang ditetapkan FAA, dengan pesawat rencana:

Gambar8.16-4: Glider is in opera

Gambar : Konfigurasi lampu runway edge untuk runway lebar 45 m

9.4. Aerodrome Beacon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

Light beams dan sudut pengaturan elevasi PAPI dan APAPI (Light beams and angle of elevation setting of PAPI and APAPI) Gambar 9.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Spesifikasi Bandara Radin Inten II

tanpa persetujuan khusus Ditjen Hubud.

TUGAS Topik Khusus Transportasi BANDAR UDARA

Selain digunakan untuk operasional penerbangan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 93 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bandar Udara dan Sistem Lapangan Terbang. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penumpang menunggu. Berikut adalah beberapa bagian penting bandar udara.

9.36. Pemberian Lampu pada Daerah yang Ditutup dan Unserviceable

Petunjuk dalam pemilihan arus hubungan seri (series line currents) untuk berbagai tahap intensitas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. terbang. Panjang runway utama ditentukan oleh pesawat yang memiliki maximum

BAB III LANDASAN TEORI. A. Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan/ Perancangan Landasan pacu pada Bandar Udara

3.5. GEDUNG TERMINAL PKP-PK. Material atap Rangka Atap Material Kaca Kabin Ruang Pengawas. v:y

PERTEMUAN KE - 1 PENGENALAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :KP 238 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA

Singkatan dari Advisory Circular, merupakan suatu standar dari federasi penerbangan Amerika (FAA) yang mengatur mengenai penerbangan.

Kawasan keselamatan operasi penerbangan

b. bahwa dalam rangka memberikan pedoman terhadap tata

Standar dan Regulasi terkait Perencanaan, Perancangan, Pembangunan, dan Pengoperasian Bandar Udara Juli 28, 2011

Seseorang dapat mengajukan Perancangan Prosedur Penerbangan

The arrangement of a PAPI system and the resulting display. Gambar 9.9-9:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini telah menjadikan peranan transportasi menjadi sangat

Code Letter Minimum Clearance

MAS 370 (Kuala Lumpur to Beijing) PILOT-ATC RADIOTELEPHONY TRANSCRIPT Departure from KLIA: 8 March 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari

Ilustrasi category II and III approach lighting system. Diagram Isocandela untuk lampu approach centerline

Bagian 4 P ERENCANAAN P ANJANG L ANDAS P ACU DAN G EOMETRIK LANDING AREA

1) Nilai intensitas telah memperhitungkan penerangan latar belakang yang kuat, termasuk kemungkinan berkurangnya cahaya yang dihasilkan akibat debu da

Bandar Udara. Eddi Wahyudi, ST,MM

Manajemen Pesepeda. Latar Belakang 5/16/2016

Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai angkutan udara perintis. Penyelenggaraan Angkutan Udara Perintis;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tabel : Karakteristik lampu obstacle

Code Letter Minimum Clearance

kegiatan angkutan udara bukan niaga dan lampirannya beserta bukti

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOM OR : KP 038 TAHUN 2017 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gambar 9.7-4: Precision approach category I lighting systems 9-37

1.1. Latar Belakang Masalah 1

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Sistem Manajemen K3 pada PT.Merpati terbagi menjadi tiga

Gambar : Diagram Isocandela untuk lampu Runway edge Omnidirectional Sistem penerangan runway intensitas rendah

: Jl. Pipit No. 22, Kel. Sei/Sungai Pinang Dalam, Kec. Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, 75117

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Bandar Udara

Perencanaan Sisi Udara Pengembangan Bandara Internasional Juanda Surabaya

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA HANG NADIM BATAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1

Bandara Frans Kaisiepo

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang ada yaitu pada tahun 2028 perkiraan jumlah penumpang

Bandara Supadio. -

( LAPANGAN TERBANG ) : Perencanaan Lapangan Terbang

Bandara Sultan Hasanuddin

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 077 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR TEKNIS DAN OPERASI (MANUAL OF STANDARD CASR PART

JENIS-JENIS SISTEM PENGENDALIAN TRANSPORTASI

maksud tertentu sesuai dengan kegunaan dan pesan yang akan disampaikan, berupa

Gambar Gambaran bidang permukaan pendekatan(plan view of approach surface)

Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Sepinggan)

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tam

: KALIMANTAN SELATAN : Jl. Angkasa, Kel. Landasan Ulin Timur, Kec. Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70724

: Jl. Soekarno Hatta, Kel. Eka Jaya, Kec. Jambi Selatan, Kota Jambi, Jambi, Telephone : Fax: Telex : - -

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan runway baru yang lokasinya paralel runway eksisting

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

: Kel. Ranai Kota, Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna, Kepulauan Riau, Telephone : - Fax : - Telex : - -

Transkripsi:

Gambar 8.14-7: Bentuk dan proporsi huruf, angka dan simbol yang digunakan pada Movement Area Guidance Sign Gambar 8.14-8: Bentuk dan ukuran huruf, angka dan simbol yang digunakan pada Movement Area Guidance Signs Catatan: Lebar tanda panah, diameter titik, serta lebar dan panjang garis harus disesuaikan ukurannya dengan lebar karakter. Dimensi tanda panah harus tetap untuk ukuran rambu tertentu, dengan mengabaikan posisinya 8-77

Preceding Letter Huruf Sebelumnya a. Letter to letter code number Huruf ke kode nomor huruf Following Letter Huruf Selanjutnya B,D,E,F, H,I,K,L, M,N,P,R,U C,G,O, Q,S,X,Z A,J,T, V,W,Y Code number Nomor Kode A 2 2 4 B 1 2 2 C 2 2 3 D 1 2 2 E 2 2 3 F 2 2 3 G 1 2 2 H 1 1 2 I 1 1 2 J 1 1 2 K 2 2 3 L 2 2 4 M 1 1 2 N 1 1 2 O 1 2 2 P 1 2 2 Q 1 2 2 R 1 2 2 S 1 2 2 T 2 2 4 U 1 1 2 V 2 2 4 W 2 2 4 X 2 2 3 Y 2 2 4 Z 2 2 3 b. Numeral to numeral code number Numeral ke kode nomor numeral Following Number Preceding Nomor Selanjutnya Numeral 1,5 2,3,6,8,9,0 4,7 Numeral Code number Sebelumnya Nomor Kode 1 1 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 4 2 2 4 5 1 2 2 6 1 2 2 7 2 2 4 8 1 2 2 9 1 2 2 0 1 2 2 d) Width of letter Lebar Huruf Letter height (mm) Tinggi huruf (mm) Letter 200 300 Huruf Width (mm) 400 Lebar (mm) A 170 255 340 B 137 205 274 C 137 205 274 D 137 205 274 E 124 186 248 F 124 186 248 G 137 205 274 H 137 205 274 I 32 48 64 J 127 190 254 K 140 210 280 L 124 186 248 M 157 236 314 N 137 205 274 O 143 214 286 P 137 205 274 Q 143 214 286 R 137 205 274 S 137 205 274 T 124 186 248 U 137 205 274 V 152 229 304 W 178 267 356 X 137 205 274 Y 171 257 342 Z 137 205 274 e) Width of numeral Lebar Numeral Numeral height (mm) Tinggi Numeral Letter 200 300 Huruf Width (mm) 400 Lebar (mm) 1 50 74 96 2 137 205 274 3 137 205 274 4 149 224 296 5 137 205 274 6 137 205 274 7 137 205 274 8 137 205 274 9 137 205 274 0 143 214 286 c. Space between characters Jarak antar karakter Letter Height (mm) Tinggi Huruf (mm) Code No. 200 300 400 Kode No Space (mm) Jarak (mm) 1 48 71 96 2 38 57 76 3 25 38 50 4 13 19 26 INSTRUKSI - Untuk menentukan JARAK yang tepat antar huruf atau nomor ambil kode nomor dari tabel a atau b dan masukkan tabel c untuk kode nomor yang diinginkan - Jarak antar kata dari kelompok karakter yang membentuk abreviasi atau simbol harus sama dengan 0,5 hingga 0,75 tinggi karakter yang digunakan kecuali jika ada tanda panah dengan karakter tunggal seperti A- >, maka jarak dapat dikurangai hingga tidak kurang dari seperempat tinggi karakternya untuk memberikan keseimbangan visual yang baik - Jika nomor yang mengikuti huruf atau sebaliknya gunakan kode 1 - Jika tanda penghubung (hyphen), titik atau garis miring mengikuti karakter atau sebaliknya gunakan Kode 1 Gambar 8.14-9: Bentuk dan ukuran huruf, angka dan simbol yang digunakan pada Movement Area Guidance Signs 8.14.4.4 Di sisi manapun tulisan, Lebar permukaan rambu(sign) harus memberikan lebar minimum yang sama dengan setengah tinggi tulisan. Dalam 8-78

kasus rambu (sign) huruf tunggal, lebar harus ditingkatkan hingga tinggi tulisan tersebut. Dalam semua kasus, lebar permukaan mandatory sign yang hanya ada pada satu sisi taxiway tidak boleh kurang dari: a. 1,94 m dengan code number 3 atau 4; dan b. 1,46 dengan code number 1 atau 2. 8.14.5 Struktural Rambu (sign) harus bersifat frangible. Rambu (sign) yang terletak dekat runway atau taxiway harus cukup pendek guna menjaga clearance untuk propeller dan engine pod pesawat udara jet. 8.14.6 Penerangan 8.14.6.1 Rambu (sign) harus diberi penerangan jika dimaksudkan untuk penggunaan: a. di kondisi jarak visual runway kurang dari 800 m; atau b. di malam hari, dengan instrument runway; atau c. di malam hari, dengan non-instrument runway code number 3 atau 4. 8.14.6.2 Rambu (sign) harus reflektif (retro reflective) dan/atau diberi penerangan jika dimaksudkan untuk penggunaan di malam hari dengan noninstrument runway code number 1 atau 2. 8.14.6.3 Rata-rata luminans rambu (sign) harus seperti berikut: a. jika operasi dilakukan di rentang visual runway kurang dari 800 m, maka rata-rata luminans tanda setidaknya harus: Merah 30 cd/m 2 Kuning 150 cd/m 2 Putih 300 cd/m 2 Tabel 8.14-3: Rata-rata luminans tanda (sign) b. jika operasional dilakukan di malam hari, di rentang visual runway 800 m atau lebih besar, maka rata-rata luminans tanda setidaknya harus: Merah 10 cd/m 2 Kuning 50 cd/m 2 Putih 100 cd/m 2 Tabel8.14-4: Rata-rata luminans tanda (sign) 8.14.6.4 Rasio cahaya antara elemen merah dan putih tanda harus tidak kurang dari 1:5 dan tidak boleh lebih dari 1:10. 8.14.6.5 Rata-rata luminans rambu (sign)harus dihitung berdasarkan ICAO Annex 14, Volume 1, Appendix 4, 8-79

Gambar 4.1. Prosedur ini dibahas dalam Bagian 8.7. 8.14.6.6 Untuk mendapatkan keseragaman sinyal, nilai luminans harus tidak boleh lebih dari rasio 1,5:1. Jika ukuran grid 7,5 cm, rasio antara nilai luminans titik grid yang bersebelahan harus tidak lebih dari 1,25:1. Rasio antara nilai luminans maksimum dan minimum di seluruh permukaan rambu harus tidak lebih dari 5:1. 8.14.6.7 Rambu(sign) harus berwarna merah, putih, kuning dan hitam sesuai dengan rekomendasi dalam ICAO Annex 14, Volume 1, Appendix 1, untuk tanda (sign) yang diberi penerangan secara eksternal, tanda(sign) retro-reflective dan rambu yang bertransiluminasi yang sesuai. 8.14.7 Mandatory instructions signs 8.14.7.1 Mandatory instruction sign harus disediakan untuk mengidentifikasi lokasi dimana aircraft melakukan taxi atau kendaraan tidak boleh berjalan kecuali diijinkan oleh bandar udara control tower. 8.14.7.2 Movement Area Guidance Signs yang merupakan instruksi wajib, meliputi: a. runway designation signs; b. category I, II or III holding position signs; c. runway-holding position signs; d. aircraft NO ENTRY signs; e. road-holding position (vehicular STOP) signs. 8.14.7.3 Marka runway holding position pola A harus dilengkapi dengan runway designation sign pada perpotongan taxiway/runway atau perpotongan runway/runway. 8.14.7.4 Marka runway holding position pola B harus dilengkapi dengan category I, II or III holding position signs. 8.14.7.5 Marka runway holding position pola A pada runway holding position sebagaimana yang dijelaskan pada Paragraf 6.8 harus dilengkapi dengan runway holding position sign. 8.14.7.6 Runway designation sign pada perpotongan taxiway/runway dapat dilengkapi dengan location sign dengan posisi ke arah luar taxiway. 8.14.7.7 Tulisan pada Mandatory Instructions Signs harus berwarna putih dengan latar belakang warna merah. 8.14.7.8 Jika diperlukan secara operasional, seperti taxiway dengan lebar lebih dari 60 m atau untuk membantu dalam pencegahan runway incursion, maka mandatory instruction sign perlu ditambah dengan marka mandatory instruction. 8-80

8.14.7.9 Runway Designation Signs 8.14.7.9.1 Runway designation sign, sebagaimana diilustrasikan dalam Gambar 8.14-10, harus disediakan di runway/taxiway intersection, dimana dipasang marka runway holding position denganpola A. Hanya penunjuk untuk satu ujung runway yang harus diperlihatkan jika taxiway intersection berada pada atau di dekat ujung runway. Penunjuk untuk kedua ujung runway, posisinya ditetapkan dengan baik sesuai dengan posisi melihat sign tersebut, yaitu harus memperlihatkan dimana taxiway berada. 8.14.7.9.2 Taxiway location sign harus diletakan berdampingan dengan runway designation sign, di posisi sebelah luar (paling jauh dari taxiway). 8.14.7.9.3 Runway designation sign harus disediakan setidaknya di sebelah kiri taxiway menghadap arah pendekatan (approach) menuju runway. Jika lebar taxiway melebihi 60 m, atau untuk membantu dalam runway incursion, maka runway designation sign harus disediakan di masing-masing sisi taxiway. Gambar 8.14-10 : Runway designation signs dengan taxiway location sign 8.14.7.10 Category I, II or III Runway Designation Signs Jika terdapat marka taxi-holding position pola B, sebagaimana diperlihatkan di bawah, Category I, II or III runway designation sign harus disediakan setidaknya di sisi kiri taxiway menghadap ke arah approach menuju runway. Jika lebar taxiway lebih dari 60 m, maka runway designation signcategory I, II or III harus disediakan di setiap sisi taxiway. 8-81

Gambar8.14-11: Category I runway-holding position sign Gambar 8.14-12: Contoh posisi rambu di taxiway/runway intersections 8-82

8.14.7.11 Runway Holding Position Sign Runway-holding position signs harus berada di lokasi taxiway, kecuali intersection, dimana air traffic control mengharuskan pesawat udara untuk berhenti, seperti pada saat memasuki ILS sensitive area. Rambu (sign) tersebut adalah taxiway designation sign, tetapi dengan huruf berwarna putih dengan latar belakang warna merah. Lihat Gambar 8.14-13 di bawah. Jika lebar taxiway lebih dari 60 m, maka runway holding position sign harus berada di setiap sisi taxiway. Gambar8.14-13: Mandatory runway-holding position sign 8.14.7.12 Aircraft NO ENTRY Sign NO ENTRY sign yang terdiri dari lingkaran berwarna putih dengan bar horisontal di tengah dan latar merah, harus disediakan di jalur masuk pada area yang tidak boleh dimasuki. NO ENTRY sign harus ditempatkan pada masing-masing sisi taxiway. Lihat Gambar 8.14-14 di bawah Gambar8.14-14: Aircraft NO ENTRY sign 8.14.7.13 Road holding position sign 8.14.7.13.1 Road holding position sign harus disediakan di semua jalan masuk ke cantum dalam Aerorunway. 8.14.7.13.2 Road holding position sign harus diletakkan 1.5m dari satu sisi jalan (kanan atau kiri yang sesuai dengan peraturan lalu lintas local) pada holding position. 8.14.7.13.3 Road holding position sign harus terdiri dari tulisan berwarna putih dan latar belakang berwarna merah. 8.14.7.13.4 Tulisan pada sign ini harus sesuai dengan bahasa nasional, sesuai dengan regulasi lalu lintas local dan sesuai dengan : a. Persyaratan untuk berhenti; dan b. Jika sesuai : 8-83

Persyaratan untuk memperoleh izin dari ATC; dan Lokasi designator Catatan : Contoh road holding position signs tercantum dalam Bandar udara Design Manual (Doc 9157), Part 4. 8.14.7.13.5 Penggunaan pada malam hari harus retroreflective atau diberi penerangan. Gambar8.14-15: Road-holding position sign 8.14.8 Information Signs 8.14.8.1 Information sign harus tersedia jika terdapat kebutuhan operasional untuk melakukan identifikasi dengan tanda (sign), lokasi yang specific, atau informasi routing. 8.14.8.2 Information signs harus, jika memungkinkan, ditempatkan pada sisi kanan kiri dari taxiway. Tulisan Information sign berwarna hitam dengan latar belakang kuning kecuali pada location sign. 8.14.8.3 Pada perpotongan taxiway, information sign harus ditempatkan sebelum intersection dan sejajar dengan marka taxiway intersection. Jika tidak ada marka taxiway intersection, tanda (sign) harus dipasang minimal 60m dari centerline perpotongan taxiway dengan code number 3 atau 4, dan minimal 40m jika code number 1 atau 2. 8.14.8.4 Yang termasuk Movement Area Guidance Signs untuk informasi adalah direction signs, location signs, destination signs, runway exit signs, runway vacated signs and intersection take-off signs. 8.14.8.5 Location signs 8.14.8.5.1 Location sign harus disediakan bersamaan dengan runway designation sign kecuali pada perpotongan runway/runway. 8.14.8.5.2 Location signs harus disediakan bersamaan dengan direction sign, kecuali jika berdasarkan kajian aeronautical mengindikasikan tidak diperlukan. 8-84

8.14.8.5.3 Jika diperlukan, location sign dapat disediakan untuk mengidentifikasi taxiway exiting apron atau taxiway melewati perpotongan. 8.14.8.5.4 Jika taxiway berakhir pada perpotongan T dan diperlukan untuk mengidentifikasinya, direction sign dan/atau visual aid yang lain dapat digunakan. 8.14.8.5.5 Location sign dapat disediakan pada intermediate holding position. Jika dibutuhkan untuk identifikasi setiap rangkaian intermediate holding position pada taxiway yang sama, location sign dapat berisi designation taxiway dan angka. 8.14.8.5.6 Taxiway location sign dipasang bersamaan dengansi runway designation sign harus diposisikan diluar runway designation sign. 8.14.8.5.7 Location sign harus berisi designation dari lokasi taxiway, runway, atau permukaan lainnya yang dilewati atau dimasuki oleh pesawat udara. Location sign harus berwarna kuning dengan latar hitam dan jika berdiri sendiri maka harus diberi pinggiran kuning. Lihat Gambar 8.14-16 Gambar 8.14-16: Taxiway location sign 8.14.8.6 Direction signs 8.14.8.6.1 Kombinasi location dan direction sign harus disediakan jika digunakan untuk mengindikasikan routing information sebelum perpotongan taxiway. Direction sign berisi alpha atau alphanumeric yang mengidentifikasikan taxiway dan tanda panah untuk menunjukkan arah. 8.14.8.6.2 Setiap arah taxiway harus diindikasikan dengan tanda panah, sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 8.14-17. Direction sign harus dengan huruf berwarna hitam dan latar kuning. Direction sign harus dilengkapi dengan location sign, kecuali jika penunjuk taxiway sudah diperlihatkan dengan baik di location 8-85

sign sebelumnya di sepanjang taxiway. 8.14.8.6.3 Direction sign, barikade dan/atau visual aid yang sesuai lainnya yang digunakan untuk mengidentifikasi perpotongan T dapat diletakkan pada sisi yang berlawanan dari persimpangan yang menghadap taxiway. Gambar 8.14-17: Direction/location/direction sign 8.14.8.7 Destination signs 8.14.8.7.1 Direction sign harus disediakan jika dibutuhkan secara operasional untuk mengidentifikasi designation dan direction dari taxiway pada perpotongan. 8.14.8.7.2 Jika dibutuhkan, destination dapat disediakan untuk mengindikasikan arah ke tujuan spesifik di bandar udara, seperti area cargo, general aviation, dll. 8.14.8.7.3 Destination signs harus dengan huruf berwarna hitam dan latar kuning, sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 8.14-18. Destination signs memberikan informasi kepada penerbang mengenai fasilitas pada atau di dekat area pergerakan. Tanda (sign) ini tidak boleh diletakkan bersama dengan location sign atau direction sign. Gambar 8.14-18: Destination sign 8.14.8.7.4 Tulisan dalam destination sign harus berisi alpha, alphanumerik, atau numeric yang mengidentifikasikan tujuan dan panah yang mengindikasikan arah. Berikut ini contoh teks untuk rambu secara 8-86

umum yang digunakan sebagai destination sign: Signtext Arti Tabel 8.14-5: APRON Parkir umum, area servis dan loading CIVIL Area sipil pada bandar udara yang digunakan bersama(joint-use) MIL Area militer pada bandar udara yang digunakan bersama(joint-use) CARGO Area penanganan muatan atau kargo INTL Area internasional DOM Area domestik RUNUP Area run-up engine VOR VOR check point FUEL Area bahan bakar atau servis HGR Hanggar atau area hanggar Contoh untuk teks rambu secara umum 8.14.8.8 Intersection take-off sign 8.14.8.8.1 Intersection take-off sign dapat disediakan jika operasional membutuhkan untuk mengindikasikan take-off run available (TORA) yang tersedia untuk perpotongan take-offs. 8.14.8.8.2 Intersection take-off sign memberikan informasi kepada penerbang mengenai panjang take-off yang tersedia dari suatu taxiway, dimana intersection departure tersedia. Tanda (sign) ini diberikan agar penerbang dapat memastikan kembali bahwa ia berada di lokasi take-off yang tepat: a. Jika titik take-off tidak berada di dekat titik awal runway, maka rambu akan menunjukan jarak take-off run yang tersedia dalam satuan meter, ditambah dengan arah panah, yang ditempatkan dan diarahkan dengan tepat untuk menunjukkan arah dimana take-off run tersedia, sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 8.14-19; b. Jika intersection departure tersedia di kedua arah, maka dibutuhkan dua tanda, masingmasing untuk setiap arah take-off 8.14.8.8.3 Intersection take-off sign terletak di tengah posisi runway-holding di jalur masuk taxiway. Jarak antara tanda (sign) dengan runway centre line harus tidak kurang dari 60 m jika code number 3 atau 4, dan tidak 8-87

kurang dari 45 m jika code number 1 atau 2. 8.14.8.8.4 Jika hanya satu intersection take-off sign yang disediakan, maka harus diletakkan di sisi kiri taxiway. Jika take-off dapat dilakukan pada kedua arah, maka kedua tanda harus diletakkan di masing-masing sisi taxiway, sesuai dengan arah take-off. Intersection take-off sign tidak boleh mengganggu pandangan penerbang terhadap mandatory instruction sign runway manapun. 8.14.8.8.5 Tulisan pada intersection take-off sign harus terdiri dari numerical yang mengindikasikan take-off run available yang ada dalam satuan meter dan panah. Gambar8.14-19: Take-off run available sign 8.14.8.9 Rambu (sign) keluar/exit runway 8.14.8.9.1 Runway exit sign harus tersedia jika terdapat kebutuhan operasional untuk mengidentifikasi runway exit. 8.14.8.9.2 Runway exit signs, sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 8.14-20 di bawah, memberikan informasi kepada penerbang mengenai tujuan dan arah taxiway darimana mereka dapat keluar. Harus disediakan bagi runway yang digunakan dalam Land and Hold Short Operation (LAHSO), kecuali pada saat hanya digunakan oleh pesawat udara Performance Category A, seperti yang dijelaskan dalam AIP. Untuk tujuan ini, pesawat udara non-jet dengan bobot di bawah 5,700kg dapat dianggap sebagai pesawat udara Category A. 8.14.8.9.3 Tanda (sign) harus terdiri dari huruf berwarna hitam dengan latar belakang kuning, dengan tanda panah hitam mengarah keluar dari nomor taxiway, atau ke arah kanan nomor taxiway untuk keluar ke arah kanan, atau ke arah kiri untuk keluar ke kiri. 8.14.8.9.4 Runway exit sign harus diletakkan pada sisi yang sama dengan taxiway exit sign, 60 m sebelum pertemuan exit dimana code number runway 3 atau 4 8-88