Pengembangan Skenario untuk Pasien Simulasi

dokumen-dokumen yang mirip
Pelatihan Pasien Simulasi: Keterampilan Klinik Prosedural

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. sangat sering menyebabkan serangan jantung yang mematikan. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Bandung. Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal di

BUKU PANDUAN PESERTA CSL 2 ANAMNESIS KARDIOVASKULAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI WANITA USIA TAHUN DI PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA SKRIPSI

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

IDENTITAS RIWAYAT PENYAKIT

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN OPERASIONAL PT GUNZE INDONESIA TAHUN 2008

!" # $ % ! "# $ %&&' ( ) " $( ***# ) $+++ ( "" & $%, &&' /0 1 '-(-2 3 #45 6. (. (-/ 7 -( $ $%, &&&' % * '!*% % +, " () % %!( 0 (.

riwayat personal-sosial

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. bermaksud mengadakan penelitian dengan judul HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG GAGAL GINJAL KRONIK

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : HIPERTENSI DI BANGSAL ANGGREK BOUGENVILLE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. diastolik diatas 90 mmhg (Depkes, 2007).

METODE. Desain, Waktu dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 dengan memperoleh responden

BAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.

Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONCENT) Bapak/Ibu diundang untuk berpartisipasi dalam studi hubungan dukungan

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

Biaya rental dan print proposal Rp Biaya internet Rp Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri

BAB I PENDAHULUAN. TBC, AIDS, leukemia, dan sebagainya (Fitria, 2010). ketakutan, ansietas, kesedihan yang menyeluruh (Potter & Perry, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan

CHECKLIST ANAMNESIS KASUS NYERI KEPALA

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh

KUESIONER. Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat Di IGD RSAB Harapan Kita

BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

PERSAMAAN PERSEPSI TUTORIAL SISTEM UROGENITALIA 13 APRIL Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adapun peningkatan tajam terjadi pada kelompok penduduk lanjut

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama di dunia. Penyakit

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Peserta JamKesMas di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

Mengetahui Hipertensi secara Umum

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, baik dari segi case-finding maupun penatalaksanaan. hipertensi tidak mempunya keluhan.

BAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN. keadaan cukup istirahat maupun dalam keadaan tenang. 2

BAB I PENDAHULUAN. berumur 60 tahun atau lebih. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014

Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek

Rancang Bangun Sistem Pakar Sakit Kepala Primer Pada Manusia Menggunakan Metode Dempster - Shafer

Transkripsi:

Pengembangan Skenario untuk Pasien Simulasi Oleh: E. Suryadi Fakultas Kedokteran UGM Difinisi Skenario Tulisan berupa narasi atau penuntun yang merupakan jembatan antara gagasan konseptor dan aktor untuk dapat diperankan sesuai dengan kenyataan 1

Konseptor Tulisan narasi Gagasan untuk diperankan Aktor Fungsi skenario: meningkatan efisiensi dalam pencapaian goal, mudah dan dapat diatur dalam pelaksanaan, serta dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelatihan objektifitas dapat ditunjukkan 2

Rumusan Objektif 1. Objektif pelatihan bagi mahasiswa perlu dirumuskan secara jelas. 2. Perlu dirumusan kemampuan pasien simulasi yang diharapkan dalam mendukung pencapaian objektif mahasiswa 3. Perlu dirumusan peran skenario dalam pelatihan pasien simulasi secara rinci. Skenario pasien simulasi berperan keterampilan mahasiswa yang akan dicapai The most scenario of the training criteria: Are written clearly Can be translated in training session 3

Prinsip Pengembangan Skenario 1.Dalam seting klinik 2. Adekuat untuk mencapai tujuan 3. Tergantung tingkat pendidikan PS dapat sederhana maupun kompleks Prinsip pengembangan.. 4.Dapat fragmentasi atau menyeluruh 5. Perlu disisipkan hal-hal (trik-trik) yang menunjukkan arah yang sesuai antara tujuan dan kenyataan 4

Sebagai sumber atau bahan belajar dapat dikelompokkan: Skenario keterampilan prosedural Skenario dalam keterampilan pemeriksaan fisik Skenario dalam keterampilan interpretasi / penalaran klinik Skenario dalam keterampilan kommunikasi Skenario dalam managemen pasien/klien 5

Jenis Skenario berdasar Kegunaanya: Skenario untuk mahasiswa dalam kegiatan pelatihan (role play), dalam belajar mandiri dan skenario untuk OSCE Skenario untuk pasien simulasi, atau training pasien simulasi, bagaimana dia harus berakting, harus menjawab, harus bertanya, harus menerangkan. Skenario untuk instruktur atau observer terutama dalam keterampilan yang kompleks (integrated), berisi data/ informasi seiring dengan kejadian selama pelatihan atau ujian Skenario untuk Pasien Simulasi Gagasan tentang pemahaman umum tentang penyakit tertentu, yang berisi tentang: 1.Latar belakang penyakit 2. Faktor resiko 3. Keluhan utama 6

Skenario untuk pasien lanjutan 4. Riwayat sakit sekarang dan dahulu 5. Riwayat pengobatan 6. Sikap dan perilaku yang harus diperankan 7. Gejala dan tanda khas suatu penyakit tertentu (pathognomonik) yang harus ditunjukkan Materi yang ditulis dalam skenario berisi: 1. Identitas sebagai latar belakang suatu penyakit termasuk garis besar faktor resiko suatu penyakit yang akan diperankan. 2. Gejala dan tanda penyakit serta proses kronologinya 3. Kondisi emosi dan kejiwaan penderita 7

Materi yang ditulis dalam.. 4. Akting yang perlu dilakukan 5. Cara merespon pertanyaan mahasiswa, dan membuat pertanyaan. 6. Cara memberi feedback atau komentar terhadap apa yang telah dilakukan mahasiswa 7. Improvisasi yang masih mungkin dan bisa dilakukan Hal-hal yang diperlukan dirinci pada skenario Standard kalimat pembuka dan penutup Informasi yang harus diberikan kepada mahasiswa/dokter Informasi yang hanya diberikan bila dokter menanyakan Kondisi emosi dan kejiwaan yang harus diperankan Nama, lahir, pekerjaan, status perkawinan, pola hidup sesuai dengan standard 8

Dalam tulisan harus mempertimbangkan semua aspek pasien dan penyakit. Berdasar skenario dapat pula dipakai sebagai seleksi PS, atau sebaliknya Berdasar kondisi calon PS yang ada perlu dibuatkan skenario untuk mencapai goal tertentu Catatan bagian mana yang sudah baku/ standard dan bagian mana yang dapat diimprovisasi oleh PS perlu dicantumkan. Untuk melakukan improvisasi perlu diberikan pengetahuan dasar tambahan. Contoh yang perlu dikritisi Kasus Hipertensi Pengetahuan: Hipertensi gangguan kesehatan dengan tekanan darah lebih tinggi dari normal (normal 100-120 dengan 70-80) Faktor Resiko: Makin tinggi jika: usia makin meningkat, makin obes, ada keluarga yang menderita, kebiasaan makan makanan berlemak, ada tekanan emosi. Proses Penyakit: ada yang lambat beberapa tahun tidak dirasakan ada yang cepat dalam beberapa hari sudah merasakan. Simptom &Sign: mudah lelah, mudah cemas, berdebar-debar, sukar/gangguan tidur, lemah, sakit kepala belakang atau tengkuk, kadand-kadang mual keluhan itu tidak selalu semua ada. Makin tinggi tekanan makin berat keluhanya, makin cepat prosesnya makin berat keluhannya. Komplikasi : gangguan fungsi ginjal, perdarahan otak- lumpuh setengah badan, gangguan pengelihatan, gangguan fungsi jantung (coroner). Peragaan:. Seorang laki-laki 40 tahun, gemuk, mengeluh lebih 1 bulan ini sakit kepala bagian belakang, terutama pada sore hari, tidur sering terbangun tengah malam, sudah diberi obat antangin hilang sebentar namun sakit lagi. Ia bekerja di restoran, sudah nikah, mempunyai 4 anak keempatnya masih sekolah, 2 mahasiswa di lain daerah dan 2 masih di SMA. Wajah menunjukkan sedikit ketegangan atau kecemasan. 9