MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN MATEMATIKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA SDN MEDAN DENAI

Bambang Supriyanto 36

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar.

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI NO.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DI II SDN TANJUNG SARI

Saudah, Agni Danaryanti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI TEBING TINGGI

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

EVA BETTY SIMANJUNTAK DAN JUNIKO ESRA TARIGAN Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI CINTA RAKYAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata Kunci : Pendekatan PMRI, hasil belajar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS IV SD NEGERI DESA SENA BATANG KUIS

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PECAHAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. Oleh: Drs. Orhan, M.Pd* dan Micke Norhayati**

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI BANDAR KLIPPA

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117

Sinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur ABSTRAK

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dari berbagai media massa, baik media cetak atau elektronika sering dikemukakan bahwa mutu

Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel:

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

BAB II KAJIAN TEORI. yang dikenal dengan sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran metamatika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB II Kajian Pustaka

Inayatul Uliya

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa penerapan model pembelajaran matematika di luar kelas ( Outdoor

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Ahmad Nurhayatna 35. Kata Kunci :Meningkatkan, Aktivitas, Hasil Belajar, Media Gambar Balok Pecahan

Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISCOVERY PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN

PROSIDING ISBN :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pembelajaran, agar tujuan tercapai maka perlu adanya metode

Konseling dan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

Indrajaya. Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD SRI RAHAYU Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode discovery. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SD. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 siswa yang berasal dari siswa Kelas IV. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara memberikan tes. Dari hasil analisis data pretes diperoleh nilai rata-rata siswa 48,16. Dari hasil analisis data pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 64. Dari hasil tes pada siklus II rata-rata 81. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal bangun datar simetris. Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Discovery, dan Matematika PENDAHULUAN Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disekolah baru-baru ini menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, inovatif, kompetitif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Fakta yang terjadi saat ini masih terdapat masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam belajar, terutama pada pelajaran matematika pada materi mengenal bangun datar simetris di kelas IV SD, berdasarkan hasil observasi peneliti dilapangan hasil pembelajaran yang ditrerapkan oleh guru pada mata pelajaran Matematika hanya mencapai 30% dari 30 siswa. Berarti ada 70% siswa belum mencapai standar ketuntasan yang diharapkan. Guru kelas IV mengemukakan standar ketuntasan minimal 65 dari siswa keseluruhan dan dapat dikatakan tuntas dalam belajar minimal memperoleh nilai 65. Beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah diantaranya rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika, Siswa kurang memahami prosedur penyelesaian soal, mengakibatkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika, kurang sesuainya metode pembelajaran yang digunakan dengan materi yang disampaikan membuat siswa bosan dan tidak suka pada mata pelajaran matematika, Guru jarang menggunakan alat peraga, hal ini menyebabkan pembelajaran bersifat abstrak dan teoritis Metode Discovery merupakan salah satu strategi mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam metode discovery guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan arahan dan bimbingan agar siswa menemukan pemahaman dari konsep pelajaran yang dipelajari. KAJIAN TEORITIS Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. 51

Hasil belajar merupakan perubahan prilaku siswa akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Hamdani (2010:80) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yanag digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Menurut Sund (dalam Suryosubroto 2009:179) berpendapat bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip Penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilkan menyelidiki dan memecahkan masalah. Menurut Suryosubroto (2009:178) metode penemuan adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan. Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-bentuk atau strukturstruktur yang abstrak dan hubungan di antara hal-hal itu. Menurut Ruseffendi (dalam Heruman 2007:1) matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefenisikan, ke unsur yang didefenisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Rendahnya hasil belajar siswa disebabka siswa cendrung membaca dan menghafal materi pelajaran yang diberikan tidak menghubungkan materi pelajaran dengan lingkungan belajar ataupun konsep yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika yang diajarkan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan metode discovery. Dengan metode discovery, pengetahuan yang diperoleh siswa akan bertahan lebih lama dalam ingatan, dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir, karena mereka harus menganalisis untuk memcahkan permasalahan, serta dapat membangkitkan keingintahuan siswa, memotivasi siswa untuk bekerja terus sampai menemukan jawabannya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode discovery sebagai metode pembelajaran yang diterapkan. Dalam penelitian tindakan ini yang menjadi objek penelitian adalah peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode discovery. Hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor nya sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Penelitian ini dilakukan di dalam kelas meliputi kegiatan pelaksanaan PTK berupa refleksi awal dan observasi untuk mengidentifikasi 52

permasalahan yang terjadi dikelas. Pelaksanaan PTK dilakukan selama 2 siklus. Analisis dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan dalam penelitian. Adapun rumus yang digunakan yaitu: a. Rumus Ketuntasan belajar secara individual B PPH 100 Keterangan : N PPH = persentase perolehan nilai B = skor yang diperoleh N = skor total Kriteria untuk menemukan peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes adalah sebagai berikut : 0 PPH 59 = siswa belum tuntas belajar PPH 100 = siswa tuntas belajar, Sudijono (2011:318) Ketuntasan Belajar secara Klasikal P = f n x 100% Keterangan : P = Perubahan F = Jumlah siswa yang mengalami perubahan n = Jumlah seluruh siswa. Dengan melihat kriteria sebagai berikut : - 80-100 % : Hasil belajar tinggi - 60-79 % : Hasil belajar sedang - 0-59 % : Hasil belajar rendah Secara individual dikatakan tuntas belajar jika PPH 65 dan suatu kelas dikatakan tuntas apabila P 80% b. Menentukan Nilai Rata-rata X= Ʃ ƩN (Aqib 2008:41) Keterangan : X = Nilai rata-rata ƩX = Jumlah semua nilai siswa ƩN = Jumlah siswa c. Untuk menganalisis hasil observasi yang digunakan untuk guru dan siswa menggunakan rumus : jumla skor pengamatan Nilai rata-rata = jumla skor total 100 (sudjana 2009:133) PEMBAHASAN Berdasarkan hasil temuan pada tindakan ini, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebelum diberikan siklus hingga tindakan siklus II dilakukan. Sebelum dilakukan siklus dari tes awal (pretes) diperoleh rata-rata pengetahuan awal siswa tentang mengenal bangun datar simetris masih tergolong tidak tuntas dengan nilai ratarata 48,16 dan tingkat ketuntasan belajar siswa hanya 16,66%. Setelah diterapkan tindakan siklus I menggunakan metode discovery (penemuan) proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam aspek menarik perhatian siswa, memberi motivasi siswa, memberikan pertanyaan yang mengarah pada kegiatan, membagi siswa menjadi beberapa kelompok, membimbing siswa melakukan kegiatan penemuan guru hanya mendapat nilai 2 dengan maksimum 4, keaktifan siswa memahami masing-masing tugas, aktif melakukan percobaan, memahami tugas masing-masing kelompok, ketelitian dalam menyimpulkan hasil percobaan, kelancaran mengemukakan ide dalam memecahkan masalah, kemampuan dalam menghimpun hasil diskusi, ketelitian dalam menghimpun hasil diskusi, keaktifan dalam bertanya, dan kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan siswa mendapatkan nilai 2 dengan maksimum 4 masih tergolong cukup. Hasil post tes pada siklus I diperoleh rata-rata tingkat penguasaan siswa sebesar 64 dengan tingkat 53

ketuntasan 43,33% yang sekaligus menyatakan bahwa siswa belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal/kelas. Hal ini mendorong perlunya tindakan siklus II. Menurut Suryosubroto (2009:178) Metode penemuan adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan. Karenanya kegiatan belajar mengajarnya harus direncanakan sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip melalui mentalnya dengan mengamati, menggolongkan dan membuat kesimpulan. Pada siklus II diperlukan adanya motivasi yang dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran. Setelah dilakukan tindakan siklus II, tampak bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam menarik perhatian siswa, memberi motivasi siswa, menggunakan rencana pembelajaran, guru menjelaskan materi pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan, membacakan nama-nama siswa secara keseluruhan, membagi siswa menjadi beberapa kelompok, menunjukkan ketua kelompok sudah mendapatkan nilai 4 dengan maksimum 4 sudah tergolong sangat baik. Aktivitas siswa selama tindakan siklus II juga sudah tergolong cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan yang signifikan melalui pembelajaran discovery (penemuan) terhadap aktivitas siswa, keingintahuan, dan motivasi siswa dalam bekerja untuk menemukan jawaban dari masalah yang diberikan. Hasil post tes siklus II diperoleh rata-rata tingkat penguasaan siswa sebesar 81 dengan tingkat ketuntasan 90% sehingga secara kelas siswa dinyatakan telah mencapai ketuntasan dalam belajar. Pada siklus II proses pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dipandang sudah cukup baik, secara kelas siswa juga dinyatakan telah mencapai ketuntasan dalam belajar Matematika materi mengenal bangun datar simetris sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Dengan demikian, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode discovery (penemuan) dalam pemebalajaran Matematika cendrung dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal bangun datar simetris kelas IV di SD. Hal ini terlihat dari tingkat ketuntasan belajar siswa sebelum diberikan tindakan siklus nilai rata-rata sebesar 48,16 dengan tingkat ketuntasan 16,66% pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata sebesar 64 dengan tingkat ketuntasan 43,33% atau terjadi peningkatan sebesar 26,67% dibandingkan dengan sebelum siklus dan pada tindakan siklus II, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 81 dengan tingkat ketuntasan 90% atau terjadi peningkatan 46,67% dibandingkan siklus I dan terjadi peningkatan 73,34% dibandingkan sebelum siklus (Prasiklus). Berikut disajikan tabel peningkatan hasil belajar siswa pada pretes, siklus i dan Siklus II. No. Siklus Rata-rata hasil belajar 1 Pretes 48,16 2 I 64 3 II 81 Tabel. Peningkatan hasil belajar siswa pada Pretes, Siklus I dan II Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa hasil belajar dari Pretes sampai 54

persentase denga siklus II mengalami peningkatan. Pada pretes hasil rata-rata yang diperoleh adalah 48,16 meningkat menjadi 64 pada siklus II dan mengalami peningkatan mencapai 81 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode discovery pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 101780 Percut dapat meningkatkan hasil belajar siswa. untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram dibawah ini: 100 48,16 50 0 64 81 Diagram. Peningkatan Hasil belajar Siswa pada Pretes, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan diagram diatar tampak bahwa dari pretes, sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Pada Pretes hasil rata-rata yang diperoleh adalah 48,16 meningkat menjadi 64 pada siklus I dan pada siklus II mengalami peningkatan mencapai 81. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Discovery (penemuan) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery (penemuan) berdampak positif bagi siswa yaitu siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran, karena pengalaman dan percobaan langsung siswa akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar, membuat guru untuk lebih menguasai materi karena guru sebagai fasilitator harus menguasai materi. Terlihat pada pretes hasil belajar yang diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 48,16 dengan tingkat ketuntasan 16,66%. Kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran belum optimal dan kegiatan siswa juga belum maksimal. Siswa belum terkondisikan dengan baik, sehingga masih banyak siswa yang membuat ramai dan kurang memperhatikanpenjelasan guru. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 64 dengan tingkat ketuntasan 43,33%, hal ini terlihat pada proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa sedah mengalami peningkatan dan siklus yang ke II memperoleh nilai rata-rata sebesar 81 dengan tingkat ketuntasn 90%. Terlihat bahwa pada siklus II kegiatan guru dan siswa sudah melaksanakanpembelajaran dengan menggunakan metode Discovery secara maksimal sehingga hasil yang diperoleh juga maksimal, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode discovery mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik sesuai dengan indikator keberhasilan. Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran Matematika untuk menggunakan metode Discovery sehingga pembelajaran menjadi lebih optimal dan hasil belajar menjadi meningkat 2. Siswa diharapkan agar lebih banyak melakukan latihan-latihan dirumah untuk menyelasikan soal-soal latihan mengenai materi mengenal bangun datar simetris dan 55

disarankan tidak malu atau enggan bertanya kepada guru jika ada halhal yang masih belum dimengerti. 3. Kepada kepala sekolah disarankan untuk membuat kebijakan agar semua guru menggunakan metode discovery sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran yang dharapkan dapat tercapai, dan hasil belajar siswa meningkat 4. Bagi peneliti yang lain tidak menggunakan soal yang berulang dalam memberikan tes hasil belajar siswa. Sudjana. 2005. Metoda Statistik, Bandung: Tarsito. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. RUJUKAN Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yramawidya Arikunto, S. dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwanto. 2008. Evaluasi hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Remaja Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. Sagala S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya. 56