PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KOLABORATIF SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KOLABORATIF DI SMK AL-ISLAM KELAS X DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

I. PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN. (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. bentuk short message service (SMS), melalui internet, dan . Komunikasi

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menyunting memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi dasar membaca yang tercantum adalah menemukan gagasan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh lebih dari separuh penduduk dunia. Bahasa tersebut berperan

BAB II. TINJAUAN SMPN 24 Bandung. 2.1 Sejarah SMPN 24 Bandung

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal. Perubahan itu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa proses belajar mengajar merupakan upaya yang dilakukan. aspek yang lain yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KOLABORATIF SISWA KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: SRI MURTIASIH A 310 050 222 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar tidak dapat dipisahkan dari tujuan pengajaran, setiap kegiatan yang dilakukan melalui proses ada tujuan yang ingin dicapai. Pembelajaran di dalamnya terdapat tujuan belajar yang tidak dapat dilepaskan dari adanya bahan pengajaran dan pendekatan. Belajar-mengajar pada dasarnya merupakan interaksi atau hubungan timbal-balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Guru dalam kegiatan pembelajaran dituntut kesabaran dan keuletan sehingga tercipta kegiatan belajar yang aktif. Belajar bahasa mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, menulis, dan membaca. Keempat aspek tersebut harus mendapatkan porsi seimbang dan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran secara terpadu. Aspek-aspek keterampilan ini harus dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan tujuan siswa mampu dan berlatih berkomunikasi, yaitu melalui latihan-latihan dan praktik kebahasaan. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir. Menulis menuntut kemampuan berpikir yang memadai juga menuntut berbagai aspek yang terkait seperti penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, dan motivasi yang kuat. Masalah yang sering dilontarkan dalam pelajaran 1

2 mengarang adalah siswa kurang menguasai pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini terlihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, dan sulit mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan. Paragraf deskriptif disebut juga paragraf melukis (lukisan). Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata, paragraf ini bersifat tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah, atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskripsi berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap dengan panca indera (Arifin, 2000 : 128). Berdasarkan hasil observasi tanggal 13 Oktober 2009, siswa kelas X SMA Muhammadiyah 4 Andong Boyolali, dalam proses belajar khususnya menulis karangan deskripsi terdapat beberapa kelemahan di antaranya (1) Penanganan kelas besar dalam pembelajaran karangan deskripsi, (2) Pemberian umpan bagi karya tulis siswa, (3) Siswa kurang tertarik dengan metode ceramah tentang materi menulis deskripsi, (4) Tidak ada minat siswa untuk menuangkan gagasan dan pikiran dalam sebuah tulisan khususnya mengarang deskripsi, dan (5) Tidak ada motivasi siswa dalam mendeskripsikan tempat atau orang. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari pelajaran dan metode yang digunakan kurang tepat. Oleh karena itu, peneliti memberikan solusi dengan metode lain yang dapat meningkatkan kualitas siswa dalam menulis karangan deskripsi. Perbaikan metode pembelajaran yang akan peneliti lakukan adalah mengimplementasikan metode pembelajaran kolaboratif, dimaksudkan untuk membuat siswa lebih aktif dengan belajar bersama dalam menulis karangan

3 deskripsi diharapkan metode kolaboratif siswa lebih aktif, berkerjasama, bertukar pikiran, saling membantu untuk memecahkan permasalahan yang diharapkan teman dalam menulis karangan deskripsi. Dalam menulis karangan deskripsi siswa masih banyak menciptakan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 6,00. Siswa masih kesulitan dalam mengembangkan ide, menentukan tema, pemilihan diksi yang kurang tepat banyak pemakaian kata yang tidak baku. Masih banyak kesalahan dalam ejaan, misalnya tanda koma, titik yang kurang tepat. Koherensi antar paragraf masih rancu sehingga kurang dipahami oleh pembaca. Koherensi adalah kepaduan kalimat yang tidak berdiri sendiri, melainkan dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik (Hardjoprawiro, 2005: 132). Guru dalam kegiatan observasi awal, meneliti keadaan kelas, siswa dan meminta siswa untuk menulis paragraf deskripsi. Tema yang dipilih guru yaitu SMA Muhammadiyah 4 Andong. Setelah siswa selesai menulis paragraf deskripsi guru melakukan penilaian dan refleksi. Contoh 1 hasil pekerjaan siswa dalam mendeskripsikan tempat SMA Muhammadiyah 4 Andong seperti di bawah ini. SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG Sekolah yg terletak di Magersari, Mojo, Andong, Boyolali ini adalah sekolah yg terakreditasi, walaupun sekolah Muhammadiyah sekolah ini sama seperti sekolah negeri yg memiliki fasilitas yg baik dan memadai. Sekolah ini memiliki misi yg sangat baik dan mulia yaitu Terbentuknya SMA terdepan yg siap mencetak lulusan yg cukap, cerdas dan beraklak mulia sebagai kader bangsa Islami. SMA Muhammadiyah didirikan mempunyai tujuan yaitu Membentuk manusia muslim yg bertaqwa, berakhlak mulia, cakap. Percaya diri sendiri, disiplin, bertanggungjawab, cinta tanah air, memajukan dan mengembangkan iptek, beramal manuju masyarakat yg utama, adil, makmur dan dirihoi oleh Allah swt.

4 Setiap sekolah pasti mempunyai fasilitas yg memadai agar dapat memberikan fasilitas kepada anak didiknya. SMA Muhammadiyah memiliki fasilitas yg cukup baik iantaranya lab komputer, lab fisik, aula dan lain-lain. Sekolah ini juga memiliki kegiatan ekstrakulikuler yg lengkap antaranya, mejahit, otomotif, tapak suci, bimbingan olimpiade, mapel dan lain-lain. Sekolah ini mewajibkan siswa-siswanya datang pukul 07.00 kurang seperempat walaupun kegiatan KBM di mulai pukul 07.00. untuk waktu seperempat jam/15 menit digunakan untuk mengaji. Itulah sekolah SMA Muhammadiyah 4 Andong. Karangan Deskripsi, N/13/x/16.10.2009 Jika dilihat dari fakta yang ada, kemampuan siswa kelas X 1 dalam mendeskripsikan tempat SMA Muhammadiyah 4 Andong secara keseluruhan belum berhasil. Pada paragraf pertama siswa sudah bisa mendeskripsikan alamat SMA Muhammadiyah 4 tidak secara lengkap dan tidak menyebutkan fasilitas secara lengkap. Hal tersebut tampak pada kutipan sekolah yang terletak Mogersari, Mojo, Andong, Boyolali adalah sekolah yang terakreditasi sekolah Muhammadiyah sekolah ini sama seperti sekolah negeri yang memiliki fasilitas yang baik dan memadai. Pada paragraf pertama siswa memiliki kata yang berupa singkatan, misalnya pada kata yang disingkat yg yang seharusnya ditulis secara lengkap yang. Huruf besar tidak boleh ditulis diantara kalimat misalnya kata Terbentuknya seharusnya terbentuknya dengan menggunakan huruf kecil dan huruf besar dapat digunakan setelah titik. Pada paragraf kedua, siswa tersebut bisa mendeskripsikan tujuan didirikan SMA Muhammadiyah secara lengkap. Hal ini tampak pada kutipan SMA Muhammadiyah didirikan mempunyai tujuan yang membentuk manusia muslim yg bertaqwa, berakhlak mulia, cakap, percaya diri, disiplin,

5 bertanggung jawab, cinta tanah air, memajukan dan mengembangkan iptek, beramal menuju masyarakat yang utama, adil, makmur dan diridhoi oleh Allah swt. Akan tetapi, siswa tersebut ada juga yang menulis huruf kapital antar kalimat misalnya kata Membentuk yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil yaitu membentuk, Disiplin seharusnya ditulis disiplin. Adil seharusnya ditulis adil. Siswa juga menulis kata yang berupa singkatan misalnya pada kata yang yang disingkat yg. Pada paragraf ketiga siswa dapat mendeskripsikan fasilitas tetapi tidak secara lengkap. Hal tersebut tampak pada kutipan Setiap sekolah pasti mempunyai fasilitas yang memadai agar dapat memberikan fasilitas kepada anak didiknya.sma Muhammadiyah mempunyai fasilitas yang cukup baik diantaranya lab computer,lab fisika,aula dan lain-lain. Akan tetapi, siswa menulis kata yang berupa singkatan, misalnya kata yang disingkat yg, seharusnya ditulis secara lengkap yang, laboratorium yang disingkat lab seharusnya ditulis secara lengkap laboratorium dan dalam menulis tidak boleh menulis kata dan lain-lain seharusnya siswa tersebut menulis semua fasilitas yang ada. Pada paragraf keempat siswa sudah bisa menulis kegiatan estrakurikuler, tetapi tidak menulis keseluruhan esktrakurikuler yang ada di SMA Muhammadiyah 4 Andong. Hal ini tampak pada sekolah ini juga memiliki kegiatan estrakulikuler yang lengkap diantaranya, menjahit, otomotif, tapak suci, bimbingan olimpiade mapel dan lain-lain. Akan tetapi, siswa menulis kata yang berupa singkatan, misalnya kata mata pelajaran yang

6 disingkat mapel seharusnya siswa menulis secara lengkap mata pelajaran, kata ekstrakulikuler seharusnya ditulis dengan kata ekstrakurikuler, dan siswa tidak boleh menulis kata dan lain-lain seharusnya siswa menulis semua kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Contoh 2 hasil pekerjaan siswa dalam mendeskripsikan tempat SMA Muhammadiyah 4Andong seperti di bawah ini : SMA MUH 4 ANDONG Aku sekolah di SMA Muh 4 Andong yang berlokasi didesa Mojo Andong, Boyolali. Disana suasananya sangat tenang dan sejuk dikarenakan tidak dekat dg jalan raya, sehingga kita bisa belajar dg tenang. SMA Muh 4 Andong sangatlah indah dg cat tembok berwarna hijau menandakaan kesejukan dan simbol dari surga. Disana terdapat 9 kelas yaitu kelas XII IPA 1, XII IPS 1, XII IPS 2, XI IPS 2, XI IPS 3 dan X I. X 2 dan X 3 lokasi SMA Muh 4 Andong itu dekat dg SMA Muh 10 Andong. Walaupun kita dekat dg SMP tp kita tidak merasa terganggu, malahan kita merasa senang karea kita bisa menambah pertemanan dengn murid-muris SMP. SMA Muh 4 Andong memang sekolah swasta tapi tidak kalah dg SMA yang lain. Disana banyak fasilitas-fasilitas yang menunjang KBM diantaranya. LAB, IPA, LAB-Komputer, Aula, Perpustakaan. Masjid yang sangat megah dan tidak lupa disini juga ada pondok pesantren Mabaul ulum pondok tersebut dikhususkan buat siswa-siswi SMA. SMP dan SMK Muahmmadiyah yang rumahnya jauh yang ingin belajar mendalami agama tetapi ada juga siswa yang dekat dengan sekolah SMA Muh yang ingin mempelajari agama di pondok tersebut. Jumlah murid di SMA Muh 4 Andong kurang lebih 300 siswa, tiap kelas berisikan 30-33 siswa. Di SMA Muh 4 Andong terdapat beberapa macam ekstrakululer yang mendukung KMB diantaranya menjahit, otomotif, Bimbingan olimpiade, tapak suci, band, olah raga dll. Karangan deskripsi, M/10/10/X/16-10-2009 Jika dilihat dari fakta yang ada, kemampuan siswa kelas X 1 dalam mendeskripsikan sebuah tempat adalah belum secara lengkap. Pada paragraf pertama siswa dapat mendeskripsikan alamat tetapi tidak secara lengkap. Hal ini tampak pada kutipan Aku sekolah di SMA Muh 4 Andong yang berlokasi didesa Mojo, Andong, Boyolali. Akan tetapi, siswa

7 dalam menulis ada yang menggunakan kata tidak baku, yaitu kata aku yang seharusnya ditulis kata baku, yaitu kata saya dan siswa dalam menulis ada yang menggunakan kata yang disingkat yaitu kata Muh yang seharusnya di tulis dengan kata Muhammadiyah, kata dg yang seharusnya ditulis dengan kata dengan. Pada paragraf kedua siswa dapat menyebutkan jumlah ruangan kelas dan sudah menyebutkan ruangan kelas yang ada di ruangan kelas yang ada di sekolah. Hal ini tampak pada kutipan Disana terdapat 9 kelas yaitu kelas XII IPA 1, XII IPS 1, XII IPS 2, XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, X I, X 2 dan X 3. Pada paragraf ketiga siswa dapat mendeskripsikan fasilitas. Hal ini tampak pada kutipan Disana banyak fasilitas-fasilitas yang menunjang KBM diantaranya LAB, IPA, LAB Komputer, Aula, Perpustakaan. Akan tetapi, siswa dalam menulis disingkat misalnya kata LAB yang seharusnya ditulis kata Laboratorium dan ada yang menulis kata yang tidak efektif yaitu kata banyak fasilitas-fasilitas yang seharusnya di tulis dengan banyak fasilitas Pada paragraf keempat sudah bisa mendeskripsikan jumlah siswa dan bermacam-macam estrakulikuler tetapi tidak secara keseluruhan. Hal ini tampak pada jumlah murid di SMA Muh 4 Andong kurang lebih 300 siswa, setiap kelas berisikan 30-33 siswa. Di SMA 4 Andong terdapat beberapa macam estrakulikuler yang mendukung. Yang mendukung KBM diantaranya menjahit, otomotif, Bimbingan olimpiade, tapak suci, Band, olahraga dll. Akan tetapi, siswa dalam menulis ada yang menggunakan kata singkatan yaitu kata Muh yang harus ditulis dengan kata Muhammadiyah dan kata dll yang seharusnya ditulis semua estrakurikuler yang ada di SMA Muhammadiya 4

8 Andong. pada paragraf keempat huruf kapital tidak boleh ditulis diantara kalimat misalnya kata Bimbingan yang seharusnya ditulis bimbingan dan kata Band yang seharusnya ditulis band. Kata berisikan kurang tepat seharusnya menggunakan kata berjumlah. Karangan siswa X 1 dilambangkan N : nama siswa 13,10 : nomer siswa dan x tingkatan siswa. Untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi, peneliti akan mengadakan penelitian tindakan kelas melalui kolaborasi gambar dan kerja kelompok. Menurut Aqib (2006 :13) penelitian tindakan kelas merupakan suatu kecermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mengadakan penelitian yang berjudul "Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Metode Kolaboratif Siswa Kelas X 1 SMA Muhammadiyah 4 Andong Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010". B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran latar belakang masalah tersebut, ada tiga rumusan masalah yang diungkapkan. 1. Apakah pembelajaran dengan metode kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X 1 SMA Muhammadiyah 4 Andong, Boyolali? 2. Bagaimana keaktifan siswa kelas X 1 SMA Muhammadiyah 4 Andong, Boyoali dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode kolaboratif? 3. Bagaimana persepsi peserta didik terhadap pembelajaran menulis dengan metode kolaboratif?

9 C. Tujuan Pembelajaran Berdasarkan rumusan masalah tersebut, ada tiga tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. 1. Mendeskripsikan bahwa pembelajaran dengan metode kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X 1 SMA Muhammadiyah 4 Andong, Boyolali. 2. Memaparkan informasi tentang keaktifan siswa kelas X 1 SMA Muhammadiyah 4 Andong, Boyolali. 3. Mendeskripsikan persepsi peserta didik terhadap pembelajaran menulis dengan pendekatan kolaboratif. D. Manfaat Penelitian Ada dua manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini bermanfaat dalam pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia yaitu keterampilan berbahasa khususnya menulis paragraf deskripsi dengan metode kolaboratif. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan hasil menulis paragraf deskripsi siswa dengan metode pembelajaran yang inovatif berupa metode pembelajaran kolaboratif akan membuat siswa aktif sehingga membuat siswa tidak akan merasa bosan dalam menerima pelajaran.

10 b. Bagi Siswa Sebagai bahan masukan untuk memposisikan dari berbagai subjek belajar yang aktif dalam pembelajaran.