SISTEM PENCERNAAN BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RONGGA MULUT. Struktur gigi:

dokumen-dokumen yang mirip
SET 13 TUBUH MANUSIA 2 (SISTEM PENCERNAAN) Karbohidrat - Beras - Gandum - Jagung - Sagu. Lemak - Keju - Mentega - Minyak Kelapa

Rongga Mulut. rongga-mulut

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan

Sistem Pencernaan Manusia

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

PROSES PENCERNAAN SECARA MEKANIK DAN KIMIAWI

Organ Pencernaan Pada Manusia Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan.

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA. Oleh. Sabila Nur Amalina. Abstrak

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis

MODUL MATA PELAJARAN IPA

Sistem Pencernaan Manusia

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

MAKALAH KELOMPOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.1

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.2

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

Pembahasan Video : :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

PENCERNAAN MAKANAN. Sistem Pencernaan Mamalia :

PENGERTIAN ILMU GIZI

Pencernaan Mekanik dan Pencernaan Kimiawi

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN IPA. Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd.

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.4

Pencernaan dan Penyerapan Makanan

FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN. R Bayu Kusumah N

MAKANAN & SISTEM PENCERNAAN PENDAHULUAN

mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus

BAB 6 makanan dan sistem pencernaan makanan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENGOLAHAN MAKANAN OLEH TUBUH. Dyah Umiyarni Purnamasari,SKM,MSi Jurusan KESMAS FKIK Unsoed

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NURFITRIAH BIOLOGI C/6 UTS INOVASI

BAB IV SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Proses pencernaan di dalam Rongga mulut Saliva gl.salivarius Proses mengunyah memecah makanan dengan menaikkan kelarutannya, memperluas daerah permuka

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Organ-organ sistem pencernaan

Bab 8. SISTEM PENCERNAAN

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia

ENZIM PADA METABOLISME LEMAK DI SISTEM PENCERNAAN DAN MEKANISME KERJANYA

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Peta Konsep Kata Kunci

Sistem Pencernaan Pada Hewan

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

4. Pencernaan dan Penyerapan. 5.1 Maksud

dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil agar dengan mudah dapat diserap oleh darah.

G. Aspek Psikomotor. Sistem pencernaan Tujuan : Mengatahui adanya protein, gula pereduksi, dan amilum pada makanan

Sekresi Getah Pencerna. Kurnia Eka Wijayanti

Sistem Pencernaan Makanan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

CAI ( COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION ) TENTANG SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SMA KELAS XI

BAB III LANDASAN TEORI

dlp3cerna - - Sistem Pencernaan Manusia - - Pencernaan Manusia 8003 Biologi

Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya yang menggunakan multimedia interaktif:

SISTEM PENCERNAAN. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

b. Badan pankreas Merupakan bagian utama dan letaknya di belakang lambung dan vertebra lumbalis pertama. c. Ekor pankreas Merupakan bagian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

William Shakespeare, Machbet (III.iv)

ISTILAH-ISTILAH. Ilmu Pakan Ternak Suatu ilmu yang berhubungan dng.pakan dan zat pakan yang terkandung di dalamnya thdp.kesehatan ternak dan manusia.

BAB XII. Kelenjar Pankreas

BAB II KECAKAPAN HIDUP SISWA SMA, PENDEKATAN CTL DAN TOPIK GIZI & MAKANAN. Era globalisasi harus dilalui oleh siapapun dewasa ini, di dalamnya sarat

Sistem Pencernaan Manusia BAB 3. A. Macam-macam Zat Makanan dan Fungsinya B. Susunan dan Fungsi Sistem Pencernaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Usus Halus dan Struktur yang Berkaitan

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif pendekatan Numbered

LATIHAN PAT BIO KELAS XI IPA

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN (DIGESTI) Oleh: Heru Nurcahyo

BAB V SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian dapat. disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Contextual Teaching and

DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.3

BULETIN M G M P I P A N E W T O N

SISTEM PENCERNAAN KERACUNAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

FISIOLOGI PENCERNAAN. Dr. Katrin Roosita, MSi.

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

ANATOMI DAN FISIOLOGI

LAMPIRAN 1 SIKLUS I. Sekolah. Kelas/Semester : V/ 1 Waktu Tanggal Pelaksanaan :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas / Semester : XI IPA / 1 ( Ganjil )

Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

Transkripsi:

A. PENDAHULUAN Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Proses pencernaan terjadi dalam dua cara: 1) Pencernaan fisik/mekanik/ingesti, yaitu pencernaan makanan menjadi ukuran lebih kecil secara mekanik. 2) Pencernaan kimiawi/digesti, yaitu pencernaan makanan menjadi ukuran lebih kecil dengan enzim. Urutan proses pencernaan: rongga mulut hati kantung empedu pankreas usus besar appendiks B. RONGGA MULUT Rongga mulut (cavum oris) merupakan tempat awal terjadinya pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi adalah organ pencernaan mekanik yang terdapat pada mulut yang menempel pada gusi. kelenjar ludah esofagus anus lambung usus halus MULUT ESOFAGUS LAMBUNG KOLON USUS BESAR USUS HALUS Struktur gigi: mahkota leher akar a. Email, yaitu lapisan keras pelindung gigi. b. Dentin, yaitu tulang gigi. c. Pulpa, yaitu rongga gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. d. Sementum, yaitu lapisan luar akar gigi. e. Gusi, yaitu tempat tumbuh dan menempelnya gigi. Gigi susu (dens lakteus) adalah gigi pertama yang muncul pada usia 6 bulan. Gigi sulung (dens desidui) adalah gigi-gigi yang muncul setelah munculnya gigi susu. Gigi dewasa (dens permanentes) adalah gigi yang muncul setelah gigi susu dan sulung tanggal selama usia 6-14 tahun. Macam-macam gigi: 1) Gigi seri (insisivus), berfungsi untuk memotong makanan. 2) Gigi taring (kaninus), berfungsi untuk merobek makanan. 3) Gigi geraham depan (premolar) dan gigi geraham belakang (molar), berfungsi untuk mengunyah dan menghaluskan makanan. a b Susunan gigi pada usia anak-anak: M P C I I C P M 0 2 1 2 2 1 2 0 0 2 1 2 2 1 2 0 c e d pembuluh darah tulang saraf 1

Susunan gigi pada usia dewasa: M P C I I C P M 3 2 1 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 1 2 3 Lidah adalah tersusun atas otot lurik, epitel kubus dan membran mukosa. Lidah mengandung papila yang berfungsi sebagai indra pengecap. Fungsi lidah: 1) Sebagai indra perasa 2) Mencampur dan mengaduk makanan dengan ludah 3) Mendorong makanan masuk ke esofagus Ludah (saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang. b Kelenjar ludah terdiri dari: a. Glandula parotis, terletak dekat telinga, menghasilkan ludah berupa air yang mengandung enzim amilase. b. Glandula sublingualis, terletak di bawah lidah, menghasilkan ludah berupa air dan lendir. c. Glandula submandibularis, terletak di rahang bawah, menghasilkan ludah berupa air dan lendir. Fungsi ludah: 1) Untuk mencerna makanan secara kimiawi 2) Membasahi makanan 3) Mencegah mulut dari kekeringan 4) Membunuh mikroorganisme 5) Sebagai larutan penyangga c a Proses pencernaan yang terjadi dalam mulut: C. ESOFAGUS Faring atau rongga tekak adalah suatu daerah dengan tiga percabangan menuju: 1) Rongga hidung 2) Kerongkongan (esofagus) 3) Tenggorokan (trakea) Faring dilengkapi dengan epiglotis yang dapat membuka dan menutup. a. Dalam keadaan biasa, epiglotis akan selalu terbuka. b. Ketika ada makanan masuk, epiglotis menutup faring sehingga makanan masuk ke dalam esofagus. Esofagus adalah saluran pencernaan yang terdiri dari 1 / 3 otot lurik dan 2 / 3 otot polos, dan dindingnya tersusun atas epitel berlapis pipih. Esofagus melakukan gerak peristaltik, yaitu gerak kontraksi dan relaksasi otot polos yang mendorong makanan menuju lambung. Gerak peristaltik menghasilkan makanan berbentuk gumpalan yang disebut bolus. D. LAMBUNG amilum + ptialin d maltosa Lambung (ventrikulus) adalah kantung makanan yang merupakan saluran pencernaan. Lambung memiliki sfingter atau lubang lambung yang dapat membuka ketika makanan masuk. Dinding lambung tersusun atas tiga lapis otot: a. Otot memanjang (luar) b. Otot melingkar (tengah) c. Otot miring (dalam) 2

Struktur lambung: esofagus usus halus g f c a. Kardia, yaitu bagian lambung yang terletak di sebelah atas dekat jantung. b. Fundus, yaitu bagian lambung yang membulat dan terletak di tengah. c. Pilorus, yaitu bagian lambung yang berada dekat usus. d. Badan lambung, yaitu kantung keseluruhan lambung. e. Membran mukosa, berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung. Membran mukosa membentuk suatu bentuk lekuk-lekuk yang disebut rugae. f. Sfingter esofageal, yaitu katup yang berfungsi untuk menjaga makanan agar makanan yang masuk tetap di lambung. g. Sfingter pilorus, yaitu katup yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar sebelum pencernaan selesai. Lambung melakukan gerak peristaltik dan pencernaan enzimatik. Perpaduan gerak peristaltik dan getah lambung menghasilkan makanan berbentuk bubur yang disebut kim. Gerak peristaltik lambung berfungsi untuk mengaduk, mencampur makanan dengan getah lambung, dan mendorong makanan keluar dari lambung. Getah lambung adalah getah yang dihasilkan daerah fundus yang berfungsi untuk mencerna makanan. Sekresi getah lambung dipacu dengan hormon gastrin yang dihasilkan dinding lambung. a e b d Getah lambung mengandung: 1) Asam klorida (HCl), berfungsi untuk mematikan kuman, merusak struktur protein, dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin. 2) Pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton. 3) Renin, berfungsi menggumpalkan kaseinogen susu menjadi kasein. Proses pencernaan yang terjadi dalam lambung: E. USUS HALUS, PANKREAS DAN HATI Usus halus (intestinum tenue) adalah saluran pencernaan lanjutan lambung yang terdiri dari: 1) Duodenum (usus halus/dua belas jari), yaitu tempat bermuaranya pankreas dan kantung empedu hati, dan pencernaan makanan dengan enzim-enzim kelenjar pencernaan. 2) Jejenum (usus kosong), yaitu tempat pencernaan makanan dengan enzimenzim usus halus. 3) Ileum (usus penyerapan), yaitu tempat diserapnya sari-sari makanan hasil pencernaan yang sudah paling sederhana. Struktur dinding usus halus: villi sel goblet pembuluh darah pepsinogen + HCl d pepsin protein + pepsin d pepton kaseinogen + renin d kasein membran mukosa enterosit lakteal/ pembuluh limfa 3

a. Enterosit, yaitu sel epitel silindris yang menyerap sari-sari makanan. b. Sel goblet/parietal, yaitu sel yang berfungsi untuk menghasilkan getah. c. Villi, yaitu lipatan pada dinding usus halus yang berfungsi memperluas bidang penyerapan. Hormon kolesitokinin dan sekretin adalah hormon yang dihasilkan dinding usus halus. 1) Hormon kolesitokinin berfungsi sebagai perangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan cairan empedu. 2) Hormon sekretin dan kolesitokinin berfungsi sebagai perangsang pankreas dalam menghasilkan getah pankreas. Getah dinding usus halus mengandung: a. Disakarase b. Maltase c. Sukrase d. Laktase e. Erepsinogen f. Enterokinase g. Erepsin h. Peptidase i. Lipase j. Nuklease k. Nukleotidase kantung empedu duodenum saluran hati kanan & kiri saluran hati utama saluran sistik saluran bilus duktus pankreatis aksesoris ekor pankreas pankreas jejenum duktus pankreatis utama kepala pankreas Pankreas adalah kelenjar pencernaan yang terhubung dengan duodenum melalui dua saluran pankreas. Pankreas tersusun atas kelenjar endokrin berupa pulau Langerhans, dan kelenjar eksokrin berupa sel-sel asiner yang menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas mengandung: 1) Natrium bikarbonat, berfungsi untuk menetralkan kim sehingga enzim-enzim pankreas dapat bekerja. 2) Amilase 3) Lipase 4) Tripsinogen 5) Kimotripsinogen Hati (hepar) adalah organ tubuh yang memiliki kelenjar eksokrin berupa kantung empedu yang menghasilkan cairan empedu yang berhubungan dengan duodenum. Saluran pankreas dan hati berkumpul di ampula hepatopankreatik pada usus halus yang dilengkapi dengan sfingter. Cairan empedu atau bilus adalah cairan elektrolit berwarna kuning kecoklatan yang dihasilkan oleh sel-sel hati. Cairan empedu mengandung: 1) Air 2) Garam empedu (garam Na atau K), sebagai pengelmusi lemak. 3) Pigmen empedu (bilirubin), yaitu hasil dari perombakan eritrosit. 4) Kolesterol (lipid) 5) Lesitin (fosfolipid) Fungsi cairan empedu: 1) Pembuangan sisa metabolisme perombakan eritrosit (bilirubin) 2) Pembuangan kolesterol berlebih 3) Pengemulsi lemak Fungsi hati yang berhubungan dengan pencernaan adalah metabolisme karbohidrat dan metabolisme protein. Hati berfungsi sebagai pengatur kadar glukosa dalam darah, bersama insulin dan glukagon. a. Jika kadar gula darah rendah, maka glukagon merangsang hati untuk mengubah glikogen menjadi glukosa ke darah. b. Jika kadar gula darah tinggi, maka insulin akan: 4

- Merangsang sel hati dan sel lain untuk mengabsorpsi lebih banyak glukosa - Meningkatkan laju respirasi seluler - Merangsang sel lemak untuk mengubah glukosa menjadi lemak Hati berfungsi sebagai pengatur kadar asam amino dalam darah. Kelebihan asam amino tidak disimpan dalam tubuh, melainkan akan dirombak hati dengan: 1) Diubah menjadi senyawa bernitrogen, seperti NH 3 dan NH 4OH, yang kemudian disintesis menjadi urea dengan bantuan enzim arginase, kemudian dibuang. 2) Diubah menjadi senyawa tidak bernitrogen, yang nantinya digunakan kembali untuk sintesis karbohidrat dan lemak. Proses pencernaan yang terjadi dalam usus halus dengan getah pankreas, cairan empedu, dan getah yang dihasilkan dinding usus: KARBOHIDRAT disakarida + disakarase d monosakarida amilum + amilase d maltosa maltosa + maltase d glukosa sukrosa + sukrase d glukosa + fruktosa laktosa + laktase d glukosa PROTEIN erepsinogen + enterokinase d erepsin tripsinogen + enterokinase d tripsin kimotripsinogen + enterokinase d kimotripsin protein + tripsin d polipeptida pepton + tripsin d asam amino pepton + kimotripsin d asam amino pepton + erepsin d asam amino polipeptida + peptidase d asam amino asam nukleat + nuklease d nukleotida nukleotida + nukleotidase d nukleosida LEMAK emulsi lemak/trigliserida + lipase d asam lemak + gliserol Setelah pencernaan selesai, mekanisme yang dilakukan ileum adalah: 1) Glukosa, asam amino, vitamin dan mineral diserap kapiler darah dalam villi, kemudian diangkut menuju hati, lalu diangkut ke seluruh tubuh. 2) Asam lemak dan gliserol akan diangkut terlebih dahulu ke pembuluh kil sebelum diserap tubuh. F. USUS BESAR DAN REKTUM Usus besar/ (intestinum crassum) adalah saluran pencernaan lanjutan usus halus. asenden sekum klep ileosekum appendiks rektum Pertemuan antara usus halus dan usus besar yang menyempit disebut klep ileosekum. Klep ini berfungsi untuk menjaga agar makanan tidak kembali ke usus halus. Kolon terdiri dari tiga bagian: a. Kolon naik ( asenden) b. Kolon mendatar ( transversum) c. Kolon turun ( desenden) Usus buntu (sekum) adalah kantung yang terletak di muara ileum pada usus besar. Usus buntu memiliki appendiks atau umbai cacing. Fungsi usus buntu: 1) Fermentasi zat sisa makanan 2) Menghasilkan immunoglobin secara minor (zat kekebalan tubuh) Fungsi usus besar: transversum desenden anus stigmoid 1) Menyerap kelebihan air, garam-garaman, dan zat berguna yang tersisa pada zat sisa pencernaan 5

2) Membusukkan makanan dengan simbiosis dengan bakteri Escherichia coli 3) Membentuk massa feses (kotoran) Setelah terbentuk feses, feses disimpan dalam rektum sebelum dikeluarkan. Defekasi adalah proses pengeluaran zat sisa pencernaan melalui anus. Anus adalah saluran pembuangan zat sisa pencernaan yang terdiri dari sfingter anus dengan otot polos di dalam, dan otot lurik di luar. Kontraksi rektum dapat menyebabkan rangsangan refleks gastrokolik yang dapat dilakukan secara sadar, dan otot-otot pencernaan akan berkontraksi sehingga feses terdorong keluar. G. GANGGUAN PADA Gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan antara lain: Peradangan a. Stomatitis, radang jaringan halus pada rongga mulut. b. Parotitis/gondongan, radang kelenjar parotis karena Mumpsvirus. c. Dispepsia, yaitu keluhan yang muncul akibat rasa tidak enak/nyeri pada bagian ulu hati (perut bagian atas). - Dispepsia organik, yaitu disebabkan karena infeksi alat pencernaan. - Dispepsia fungsional, yaitu disebabkan karena gangguan fungsi fisiologis organ, seperti sekresi HCl lambung berlebihan. d. Peritonitis, radang pada rongga perut karena infeksi. e. Gastritis, radang pada selaput lendir dinding lambung dan usus. f. Gastroenteritis, gastritis yang sudah akut. g. Sirosis hati, radang hati karena sel-sel hati berganti menjadi jaringan serabut. h. Pankreasitis, radang pankreas karena terhambatnya saluran pankreas oleh batu empedu. i. Apendisitis, radang pada appendiks usus buntu. Lain-lain a. Malabsorpsi, keadaan dimana kemampuan alat pencernaan dalam menyerap sari-sari makanan rendah. b. Xerostomia, kondisi terlalu sedikitnya produksi ludah (saliva). c. Disfagia oral, yaitu kesulitan dalam menelan sehingga makanan langsung dimuntahkan setelah ditelan. d. Disfagia esofageal, yaitu kesulitan dalam menelan sehingga makanan dimuntahkan setelah 15-20 menit berada di dalam saluran pencernaan. e. Flatus/sendawa, masuknya gas-gas dalam saluran pencernaan yang berasal dari udara yang tertelan, udara dari bakteri, dan udara dari sistem respirasi. f. Heart burn, mengalirnya kembali cairan getah lambung yang asam ke esofagus (gastroesofageal reflux). g. Tukak lambung/maag (ulkus peptikum), sekresi asam klorida pada lambung yang berlebihan karena faktor psikis, toksin, atau kuman Streptococcus, sehingga menyebabkan kerusakan selaput lendir lambung. h. Kolik, rasa nyeri pada perut karena mengonsumsi makanan yang merangsang kegiatan organ pencernaan, misalnya cabe. i. Konstipasi/sembelit, keadaan sulit buang air besar karena feses terlalu keras. Penyebabnya adalah kurang minum air, kurang makanan berserat dan sering menunda buang air besar. j. Diare, keadaan dimana feses terlalu encer karena infeksi oleh bakteri Vibrio cholerae atau Bacillus sehingga dinding usus yang terinfeksi mensekresikan cairan dan elektrolit berlebihan, dan menyebabkan kehilangan cairan tubuh. k. Disentri, diare akut yang disertai darah atau nanah karena bakteri Shigella dysentriae atau protozoa Entamoeba histolytica. 6