BAB I PENDAHULUAN. keindahan bahasa Indonesia yang sederhana baik lisan maupun tulisan. Tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek. Aspek-aspek tersebut adalah keterampilan mendengarkan

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dan tidak menarik. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsunagn

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. bebas serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

Ramadi, Eva Sarah Program Pendidikan Guru Pra Sekolah dan Dasr Universitas Lambung Mangkurat

BAB I PENDAHULUAN. semua jenjang pendidikan, termasuk sekolah dasar. Oleh karena itu, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menguasai pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills),

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi merupakan salah satu kegiatan berbahasa tulis yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

BAB I. daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Pendidikan dasar mempunyai. tujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. menuliskan pengalaman dalam bentuk cerita dan puisi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam dunia anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam kehidupan sehari hari pada peserta didik dan. Madrasah Ibtidaiyah sudah terpetakan menjadi empat SK yaitu :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MELALUI METODE PEER TUTORING PADA SISWA KELAS V SDN 1 PANDOWAN, KULON PROGO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 PURWODADI KABUPATEN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berperan aktif dalam proses belajar mengajar. berikut; 1) Kepercayaan diri siswa saat berbicara, 2) Pengetahuan siswa tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sikap mengubah perilaku seseorang menuju lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang- undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan bahwa pendidikan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga pendidikan berusaha meningkatkan Sumber Daya Manusia

WINDA TRIANSARI A

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang wajib disetiap jenjang pendidikan baik SD/MI, SMP maupun SMA/MA. Tujuan dari pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah menanamkam, memupuk, mengembangkan (1) perasaan dan kesadaran nasional, (2) kecakapan bahasa Indonesia lisan dan tulis, (3) kecakapan berfikir dinamis, rasional, dan praktis dalam bahasa Indonesia, (4) kemampuan memahami, mengungkapkan dan menikmati keindahan bahasa Indonesia yang sederhana baik lisan maupun tulisan. Tujuan -tujuan itu terperinci dalam tujuan setiap segi pendidikan bahasa Indonesia berupa percakapan, mengarang, membaca, dan pengetahuan bahasa. 1 Pengajaran Bahasa Indonesia pada semua jenjang mencakup empat aspek yaitu keterampilan mendengarkan (menyimak), keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.keterampilan mendengakan dan keterampilan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif sedangkan keterampilan berbicara dan keterampilan menulis 1 Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan, ( Bandung : CV Diponegoro : 1984), hal 82 1

2 merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Keterampilan mendengarkan dan keterampilan membaca bersifat reseptif karena kedua keterampilan ini bersifat pasif atau menyerap informasi yang disampaikan pembicara atau penulis dalam aktifitas berbahasasedangkan keterampilan berbicara dan menulis dikatakan sebagai keterampilan yang bersifat produktifkarena keterampilan ini termasuk ke dalam tindak bahasa yang aktif di dalam aktivitas berbahasa. Informasi-informasi yang disampaikan, baik kepada pendengar maupun kepada pembaca, yang merupakan hasil penalaran yang matang dari pihak pembicaraan atau penulis. 2 Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa Indonesia tingkat Madrasah Ibtidaiyah, membaca merupakan salah satu keterampilan yang ditekankan pembinaannya. Hal tersebut terjabarkan dalam Standar Kompetensi (SK)memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak khususnya dalam keterampilan membaca cerita anak yang terdapat dalam Standar Kompetensi (SK) yakni menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat. Dalam kegiatan membaca ini siswa diharapkan mampu menyimpulkan isi cerita anak. Akan tetapi dalam kegiatan membaca untuk menyimpulkan isi cerita anak mengalami kesulitan. 2 Mohd Harun dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia, ( Universitas Syiah Kuala Lumpur Banda Aceh : 2007), hal 43-44

3 Pada siswa kelas V MI Nurul Islam Sidoarjo mengalami kesulitan dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi cerita anak. Hal tersebut didasarkan atas hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V. Saat pembelajaran Bahasa Indonesia materi cerita anaksiswa cenderung pasif, keberanian untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan juga kurang. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar terkesan kurang menunjukkan aktivitas yang berarti. Kodisi ini mengakibatkanbanyak siswa yang kurang memahami materi cerita anak yang berkaitan dengan macam-macam cerita anak serta unsur-unsur unsur cerita anak. Hal tersebut terlihat ketika guru meminta siswa membaca dan memahami isi cerita anak untuk megidentifikasi unsur-unsur cerita anak dan menyimpulkan isi cerita anak siswa mengalami kesulitan. Proses pembelajaran materi ini guru sering sekali digunakan model pembelajaran langsung. Dalam model pembelajaran tersebut guru menggunakan beberapa metode yaitu ceramah, tanya jawab dan penugasan. Kendala saat diterapkannya model pembelajaran langsung adalah banyak siswa yang mengobrol sendiri, mengantuk serta kurang antusiasnya siswa terhadap pembelajaran. Hal tersebut dikarenakansiswasudah bosan dan tidak tertarik dalam setiap psoses pembelajaran. Model ini juga kurang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Siswa cenderung hanya sebagai pendengar yang pasif, padahal materi cerita anak KD menyimpulkan isi cerita anak ini bukan hanya pemahama teori tetapi juga menekankan keaktifan siswa untuk membaca dan

4 memahami isi cerita. Sehingga para siswa mampu membuat kesimpulan dari cerita anak. Akibat dari siswa kurang terbisa membaca cerita anak pembelajaran membaca untuk menyimpulkan isi cerita anak yang dibaca mengalami kesulitan sehingga menyebabkan sebagian besar siswa, memperolah nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai KKM yang ditetapkan di sekolah tersebut pada pembelajaran bahasa Indonesia pada setiap Kompetensi Dasar (KD) yaitu70, akan tetapi pada materi cerita anak memperoleh nilai rata-rata 65,5 yang diperoleh dari 20 siswa, hanya 5 siswa mencapai KKM dengan prosentase 25%. Sedangkan 15 siswa belum mencapai KKM dengan prosentase 75%. 3 Hal tersebut menunjukkan kalau nilai siswa sangat jauh dari standart nilai yang seharusnya diperoleh. Sebagai alternatif solusi masalah, dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan model Kurt Lewin dan penelitian ingin menerapkan model Cooperative Intregrated Reading and Composition (CIRC)yang merupakan model pembelajajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis terutama dalam pembelajaran membaca. Model ini mendorong siswa untuk bekerja sama dalam tim dengan anggota-anggota yang heterogen. Dengan model ini diharapkan siswa mampumegidentifikasi unsur-unsur cerita anak dan menyimpulkan isi cerita anak yang mereka baca. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahan siswa tentang cerita anak. 3 Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V pada hari Senin tanggal 23 Februari 2015.

5 Model pembelajaran kooperatif mempunyai peran untuk meningkaatkan hasil belajar siswa dalam kelompok dan individu. Saat belajar kelompok ada tanggung jawab dari setiap anggota untuk menguasai materi yang diberikan guru. Siswa dari kelompok tinggi membantu siswa dari kelompok rendah agar memahami konsep, siswa dari kelompok rendah berani menanyakan kekurangan mengertinya pada anggota kelompoknya agar tidak tertinggal. Tanggung jawab setiap anggota kelompok ini dapat meningkatkan kepercayaan diri pada setiap anggota kelompoknya, karena ada peningkatan penguasaan materi pembelajaran. Penelitian model cooperative intregrated reading and composition (CIRC) yang pernah dilakukan antara lain penerapan model cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN pancakarya 01 Ajung Jember yang ditulis oleh Eka Rista Pratiwi pada tahun 2013 dimana dalam penerapannya model CIRC mampu meningkatan hasilbelajarsiswasetiapsiklusmenunjukkan bahwasiklusisecarakeseluruhandidapatpersentaseketuntasansebesar64.3%naik sebanyak23.8%dariprasiklus.kemudianpadasiklusiiketuntasanhasilbelajar siswamencapai76.2%naiksebanyak11.9%dibandingkandengandengansiklusi. 4 4 http//repository.unej.ac.idbitstreamhandle1234567892709eka%20rista%20pratiwi%20- %20090210204061_1.pdfsequence=1 diakses tanggal 23 Desember 2014 pkl.08.13

6 Penerapan model CIRC untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan kelas VII SMP Negeri 13 Malang yang ditulis oleh Atik Yulina pada tahun 2013 menunjukkan bahwa model CIRC dapat meningkatkan keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita matematika dengan persentase keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita siklus I adalah 47, 37% dengan kategori kurang dan meningkat pada siklus II menjadi 89, 47% dengan kategori sangat baik. 5 Penerapan model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel di Kelas VIII MTs Nurul Falah Sugiharjo-Tuban yang ditulis oleh Jainatur Rofiqoh pada tahun 2010. Siklus 1 dengan hasil presentase 67,44% dan pada siklus 2 mengalami peningkatan yaitu 83,72%. 6 Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Cerita Anak melalui Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas V MI Nurul Islam Sidoarjo. 5 http//jurnal-online.um.ac.iddataartikelartikelb4de0263b53b5933c4feacf38a22c3b9.pdf diakses tanggal 23 Desember 2014 pkl.08.13 6 Jannatur Rofiqah, Penerapan Model Pembelajaran Kooperative CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel di Kelas VII MTs Nurul Falah Sugiharjo-Tuban(First Developed: Maret 11, 2015).

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan masalah seperti berikut : 1. Bagaimana penerapan Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi cerita anak pada siswa kelas V MI Nurul Islam Sidoarjo? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar cerita anak pada siswa kelas V MI Nurul Islam Sidoarjo setelah penerapan Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)? C. Tindakan yang Dipilih Tindakan yang dipilih untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi cerita anak yaitu model Cooperative Integrated Reading and Coposition (CIRC). Dengan model ini diharapkan bisa membantu peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia. Model ini memberikan variasi baru pada proses pembelajaran siswa, melalui model ini bersama kelompoknya siswa mengorganisasikan materi yang dipelajari dengan cara siswa saling membacakan bacaan, menemukan ide pokok dari bacaan yag berupa unsur-unsur cerita anak serta menyimpulkan isi cerita yag mereka baca.

8 D. Tujuan Penelitian adalah: Berdasarakan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan dari penelitian 1. Dapat mengetahui penerapan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi cerita anak pada siswa kelas V MI Nurul Islam Sidoarjo 2. Dapat mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia materi cerita anak pada siswa kelas V MI Nurul Islam Sidoarjo setelah penerapan Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). E. Lingkup Penelitian Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini, maka perlu diberikan batasan penelitian dengan tujuan supaya penelitian ini tidak terlalu luas dan sesuai dengan harapan peneliti. Agar penelitian bisa tuntas dan fokus permasalahan dibatasi pada hal-hal dibawah ini: 1. Penelitian ini membahas mengenai Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Cerita anak dalam KD menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat pada Siswa Kelas V MI Nurul IslamSidoarjo setelah Penerapan Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

9 2. Subyek penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas V MI Nurul Islam Sidoarjo tahun ajaran 2014-2015 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. F. Signifikansi Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: Manfaat khusus : 1. Bagi Guru a. Guru dapat mengetahui model pembelajaran yang dapat meningkatkan sistem pembelajaran di kelas. b. Dapat meningkatkan hasil belajar menyimpulkan isi cerita anak. c. Dapat meningkatkan kemampuan dalam Mengaplikasikan pembelajaran PAIKEM yang telah dipelajari selama berada di bangku kuliah. d. Menjadi bekal sebagai pendidik dalam menentukan model pembelajaran. 2. Bagi Siswa a. Menanamkan sikap kreatif, keaktifan siswa dalam bekerjasama dan komitmen dalam belajar bekerja sama untuk menyelesaikan problem. b. Melatih kemampuan membaca, menulis, dan mendengarkan siswa c. Mempermudah siswa dalam menyimpulkan isi cerita anak

10 d. Tercipta suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga diharapkan situasi tersebut memberikan kontribusi terhadap kemampuan siswa. 3. Bagi sekolah a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan kemampuan siswa dalammengidentifikasi dan menyimpulkan isi cerita anak yangt mereka baca. b. Meningkatkan mutu sekolah melalui penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa disekolah. G. Definisi Operasional Dalam peelitian tindakan kelas penulis mengangkat judul Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Cerita Anak melalui Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada Siswa Kelas V MI Nurul Islam Sidoarjo. Agar tidak terjadi salah arti dalam penulisan, maka dijelaskan beberapa Istilah berikut : 1. Peningkatan merupakan kemajuan, perubahan, proses, cara meningkatkan usaha. 7 2. Hasil Belajar adalah hasil yang dicapai setelah melakukan kegiatan Pembelajaran. Hasil belajar terdiri dari tiga ranah yaitu ranah kognitif, 7 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (gitamedia prees) hal 70

11 ranah afektif dan rana psikomotorik. Penelitian ini menfokuskan pada ranah kognitif yakni pengetahuan, pemahaman dan penerapan. 3. Materi Pelajaran Bahasa Indonesia MI Kelas V semester 2 adalah materi cerita anak. Cerita anak adalah cerita yang diperuntukkan bagi anak baik cerita yang menyangkut kehidupan anak maupun cerita tentang binatang, cerita para tokoh-tokoh yang berjasa bagi bangsanya, cerita tentang alam, dan cerita kepercayaan. Kompetensi Dasar (KD) menyimpulkan isi cerita anak dengan beberapa kalimat.menyimpulkanisi cerita anak adalah menarik kesimpulan dari bacaan atau informasi yang diberikan dari cerita anak. 4. Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Composition-CIRC (Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis).merupakan model pembelajaran khusus Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran atau,tema sebuah wacana/kliping. H. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam skripsi ini penulis susun secara sistematis dari bab ke bab yang terdiri dari lima bab dan anatara bab satu dengan bab yang lainnya meruapakan intgritas atau kesatuan yang tak terpisahkan serta memberikan atau menggambarkan secara lengkap dan jelas tentang penelitian dan hasil-hasilnya.

12 Adapun sistematika pembahasan selengkapnya adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, meliputi: (a) Latar Belakang Masalah (b) Rumusan Masalah (c) Tindakan yang dipilih (d) Tujuan Penelitian (e) Lingkup Penelitian (f) Manfaat penelitian (g) Sistematika Pembahasan. BAB II : Kajian teori, meliputi: (a) Hakikat Hasil Belajar, (b) Hakikat Pembelajaran BahasaIndonesia, (c) Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). BAB III : Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, meliputi: Metode Penelitian, (b) Setting Penelitian,(c) Variabel yang diteliti, (d) Rencana Tindakan, (e) Data dan Cara Pengumpulan, (f) Indikator Kerja, (g) Tim Peneliti dan Tugas. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: (a) Hasil penelitian meliputi: (1) Pra siklus (2) Siklus I, (2) Siklus II, (b) Pembahasan. BAB V : Penutup meliputi (a) Kesimpulan (b) Saran dan kritik