BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan pemimpin politik untuk merespon berbagai tantangan dari ancaman

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan dapat diakses dengan mudah. Globalisasi telah mempengaruhi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim adalah meningkatnya suhu di bumi secara global atau sering

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

BAB I PENDAHULUAN. radiasi inframerah (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).

2015 PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN PENERAPAN CARBON MANAGEMENT ACCOUNTING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

SUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI

UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( ) RESUME SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA MALANG

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

I. PENDAHULUAN. ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

N, 2015 PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan hal-hal alamiah. Perubahan iklim ini menjadi perhatian dunia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

tersebut terdapat di atmosfer. Unsur-unsur yang terkandung dalam udara dan

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO

PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL DI SEKTOR PENGGUNA ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi banyak perusahaan di Indonesia yang tidak memperhatikan dan

ANCAMAN GLOBALISASI. Ali Hanapiah Muhi Juli, komunikasi. Revolusi informasi mengarahkan kita ke dalam milenium ketiga

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Didorong oleh issue perubahan iklim dunia yang menghangat belakangan ini

Pandangan Indonesia mengenai NAMAs

Iklim Perubahan iklim

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global dan perubahan iklim saat ini menjadi permasalahan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

FENOMENA GAS RUMAH KACA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun Negara. Bisa melalui

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global

National Planning Workshop

2018, No Produk, Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya, dan Limbah; d. bahwa Pedoman Umum Inventarisasi GRK sebagaimana dimaksud dalam huruf c

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh :

Versi 27 Februari 2017

Kerjasama Internasional Mengenai Perubahan Iklim ME4234 KEBIJAKAN IKLIM

Garis-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional

APA ITU GLOBAL WARMING???

BAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

Sosialisasi Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD GRK) Tahun 2013

EMISI KARBON DAN POTENSI CDM DARI SEKTOR ENERGI DAN KEHUTANAN INDONESIA CARBON EMISSION AND CDM POTENTIAL FROM INDONESIAN ENERGY AND FORESTRY SECTOR

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. memicu terjadinya pemanasan global. Padahal konsep mengenai green accounting

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, banyak sekali perbincangan mengenai masalah

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

Laporan Kegiatan Workshops/sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun 2012 I. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus

MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

BAB I. Pendahuluan. keuangan saja (single buttom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini, stakeholder semakin menyadari betapa pentingnya lingkungan

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi dunia ini istilahnya tidak akan berputar. Keterkaitan antara

BAB I PENDAHULUAN. Global warming atau pemanasan global dibicarakan di mana-mana. Bencana alam

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

EMISI KENDARAAN PADA RUAS JALAN PROVINSI DI JAWA BARAT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi sudah dimulai sejak Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke 18 di Inggris yang pada akhirnya menyebar keseluruh dunia hingga saat sekarang ini. Banyaknya kemudahan dan manfaat yang didapatkan tidak hanya memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah tempat dalam jarak jauh namun kemajuan teknologi juga memberikan dampak negatif. Salah satu permasalahan akibat kemajuan teknologi industri yang memerlukan perhatian khusus karena dapat membahayakan kelangsungan hidup bumi serta makhluk hidup di dalamnya adalah perubahan iklim atau climate change. Menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA), perubahan iklim atau climate change atau lebih dikenal dengan istilah pemanasan global atau global warming disebabkan oleh kegiatan manusia yang menghasilkan emisi karbon, seperti penggunaan pendingin atau penghangat ruangan, pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang mengeluarkan gas karbon dioksida ke atmosfir bumi, bahkan pembukaan lahan baru untuk keperluan tempat tinggal dan industry. Pada saat ini, isu pemanasan global sudah menjadi salah satu isu yang menjadi topik pembicaraan hangat di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dunia telah

menyadari bahwa keadaan ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, tetapi secara bersamasama penduduk dunia memiliki andil dalam usaha mengurangi dan mencegah peningkatan suhu bumi yang dapat mengakibatkan berbagai bencana alam terjadi. Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change atau IPCC, rata-rata peningkatan suhu permukaan bumi semenjak tahun 1850 hingga 2012 sebanyak 0,85 o C atau hampir 1 0 C. Kenaikan tersebut telah menyebabkan perubahan iklim di berbagai wilayah dunia termasuk Indonesia. Dampak dari perubahan iklim yang terjadi yaitu berupa naiknya suhu permukaan, perubahan cuaca yang tidak menentu dan naiknya permukaan laut (IPCC Report, 2013). Bentuk kepedulian masyarakat dunia terhadap isu ini dapat dilihat dari diselenggarakannya Konferensi Iklim Dunia pertama pada tahun 1979 yang berlanjut pada diadakannya United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada tahun 1992 dan Kyoto Protocol pada tahun 1997. UNFCCC adalah kesepakatan yang diterima secara universal sebagai komitmen politik internasional tentang perubahan iklim sedangkan Protokol Kyoto adalah kesepakatan internasional yang berkaitan dengan UNFCCC yang mengikat setiap pihak di dalamnya yang dibentuk lebih mengikat secara hukum dengan menentukan target pengurangan emisi untuk setiap negara (UNFCCC,2016) Sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon, Indonesia telah menargetkan pengurangan emisi karbon pada tahun 2020 sebesar 26% hingga 41% (RAN GRK dalam Kaneko dan Kawanishi, 2016). Hal ini di perkuat oleh PERPRES No 61 tahun 2011 mengenai RAN GRK (Rencana Aksi Nasional Penurunan

Emisi Gas Rumah Kaca), melanjutkan dan mendukung UU No 17 tahun 2004 sebagai bentuk dukungan pemerintah Indonesia terhadap Kyoto Protocol. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah Indonesia telah mengatur peraturan mitigasi iklim atau climate mitigation policies pada beberapa sektor termasuk sektor industri. Pada sektor industri proses mitigasi dapat dilaksanakan dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi dan konsumsi bahan bakar alternatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan iklim dunia juga memiliki dampak bagi sektor ekonomi sehingga tindakan pencegahan dan usaha pengurangan emisi termasuk emisi karbon perlu dilakukan dari segala sektor. Menurut World Resources Institute (WRI), Indonesia merupakan urutan ke lima dari negara-negara penghasil Gas Rumah Kaca (GRK) terbanyak di dunia (WRI,2015). Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah terutama lahan gambut yang kaya dengan karbon yang oleh sebab itu perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia banyak yang bergerak pada sektor yang mengahasilkan emisi karbon seperti sektor perkebunan, pertambangan, industri dasar dan kimia serta manufaktur. Sayangnya tidak semua perusahaan dapat mengelola emisi karbon atau hasil kegiatan perusahaan dengan baik. Pada tahun 2006, peristiwa semburan lumpur Lapindo terjadi di Porong, Sidoarjo. Menurut Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, lumpur tersebut mengandung gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang mengandung racun sehingga dapat membahayakan kesehatan dan mengandung gas methane (CH4)

yang memiliki kadar cukup tinggi yaitu sekitar 38,26% hingga 66,04% yang bersifat mudah terbakar dan dapat membahayakan masyarakat sekitar. Tidak dapat dipungkiri bahwa kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang terjadi saat ini salah satunya disebabkan sisa zat emisi yang dihasilkan perusahaan, Zat sisa dari aktivitas PT. Lapindo menyebabkan lumpur tersebut semakin berbahaya bagi masyarakat sekitar. Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang terjadi dibuktikan oleh hasil penelitian oleh Carbon Disclosure Project atau CDP pada tahun 2013 dalam Jannah (2014) bahwasanya terdapat 50 dari 500 perusahaan besar dunia bertanggungjawab terhadap hampir 0,9 miliar metric ton gas rumah kaca. Ini terjadi karena peningkatan jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh lima puluh perusahaan tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,65% selama empat tahun terakhir. Oleh sebab itu perusahaan memiliki tanggung jawab dan peran penting dalam membantu memelihara dan menjaga lingkungan. Hingga saat ini pengungkapan emisi karbon pada perusahaan di Indonesia masih bersifat sukarela (voluntary disclosure) sehingga masih banyak perusahaan yang belum mengungkapkan jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, untuk itu melalui PERPRES No 61 tahun 2011, pemerintah Indonesia mendorong pelaku industri dalam upaya mengurangi gas rumah kaca termasuk emisi karbon. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pengungkapan emisi karbon dari perusahaan. Dalam mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan, investor saat ini tidak hanya menilai dari profitabilitas yang dihasilkan perusahaan tetapi juga menilai dari

faktor non keuangan, salah satunya tindakan atau aktivitas perusahaan yang menunjukkan kepedulian perusaahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Bagi perusahaan, pengungkapan informasi karbon dapat menunjukkan tanggung jawab dan keseriusan perusahaan dalam mengurangi dampak dari emisi karbon sebagai emisi dari kegiatan atau aktivitas produksi dari perusahaan. Pengungkapan informasi mengenai emisi karbon yang dikeluarkan serta tindakantindakan apa saja yang telah dilakukan perusahaan untuk menguranginya sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap lingkungan dapat dipublikasikan dengan menyertakan informasi pengungkapan karbon dalam laporan tahunan perusahaan sehingga shareholder dan stakeholder dapat memperoleh informasi yang jelas. Dengan melakukan pengungkapan emisi karbon, perusahaan dapat mengurangi biaya operasi karena greenhouse gas yang dihasilkan perusahaan, pengakuan dari shareholder dan stakeholder, terhindar dari sanksi hukum serta memperoleh kepercayaan masyarakat. Perusahaan dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap manajemen lingkungan dan dapat membangun reputasi dan kredibilitas perusahaan yang baik di mata masyarakat sehingga dapat menjadi suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan sehingga nilai dari perusahaan tersebut akan naik dimata calon investor. Penelitian mengenai pengaruh pengungkapan emisi karbon atau carbon disclosure terhadap suatu perusahaan telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dari berbagai negara, sperti Li et al (2015) yang membahas mengenai pengaruh carbon emission disclosure terhadap naiknya nilai perusahaan melalui likuiditas pasar serta biaya ekuitas pasar di China. Penelitian lainnya dilakukan oleh

Kamat dan Kamat (2012) yang meneliti tentang praktik dari pengungkapan emisi karbon di India yang menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan sampel telah memiliki target pengurangan emisi serta telah melaporkan emisi karbon dalam laporan perusahaan, sedangkan Griffin, Lont dan Sun (2012) mengungkapkan dalam penelitiannya mengenai hubungan pengungkapan emisi karbon dengan investor di Amerika Serikat yang menunjukkan tingginya demand dari stakeholder terutama investor agar perusahaan mengungkapkan emisi karbon sebagai bentuk respon perusahaan terhadap climate change. Namun masih sedikit penelitian yang membahas tentang Carbon Emission Disclosure terutama di negara-negara berkembang khususnya Indonesia yang merupakan salah satu dari sepuluh negara penghasil emisi karbon terbanyak di dunia pada urutan ke enam dengan jumlah emisi karbon sebanyak tiga puluh empat juta metric pada tahun 2011 (Data Worldbank,2016), maka dari itu peneliti tertarik untuk mengangkat topic mengenai Carbon Emission Disclosure ini pada perusahaanperusahaan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan-determinan yang dapat mempengaruhi pengungkapan emisi karbon atau carbon emission disclosure dengan menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 hingga 2014 sebagai objek penelitian. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penelitian ini akan membahas beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Media Exposure terhadap Carbon Emission Disclosure pada perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Bagaimana Leverage memberi pengaruh terhadap Carbon Emission Disclosure pada perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Bagaimana Ukuran Perusahaan mempengaruhi Carbon Emission Disclosure pada perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Bagaimana Likuiditas memberi pengaruh terhadap Carbon Emission Disclosure pada perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 5. Bagaimana pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Carbon Emission Disclosure pada perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan Rumusan Masalah penelitian diatas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi pengaruh Media Exposure terhadap Carbon Emission Disclosure pada perusahaan di Indonesia. 2. Mengetahui mengenai pengaruh Leverage terhadap Carbon Emission Disclosure pada perusahaan di Indonesia.

3. Mengkaji mengenai pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Carbon Emission Disclosure pada perusahaan di Indonesia. 4. Mengidentifikasi pengaruh Likuiditas terhadap Carbon Emission Disclosure pada perusahaan di Indonesia. 5. Mengetahui mengenai pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Carbon Emission Disclosure pada perusahaan di Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Investor Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai salah satu pertimbangan investor dalam membuat keputusan investasi dengan pertimbangan pengungkapan emisi karbon perusahaan sebagai salah satu faktor penting bagi shareholder dan stakeholder. 2. Manajemen Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan perusahaan sebagai acuan dalam membuat dan menentukan kebijakan perusahaan terutama dalam penerapan pengungkapan emisi karbon. 3. Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi serta pertimbangan pemerintah dalam menentukan kebijakan khususnya mengenai pengungkapan emisi karbon di Indonesia.

4. Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi dalam perkembangan teori khususnya mengenai pengungkapan emisi karbon di Indonesia. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menggunakan 42 perusahaan yang mengeluarkan emisi karbon dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dalam periode tahun 2012 hingga 2014 yang menyediakan laporan keuangan tahunan dan sustainability report dengan pertimbangan ketersediaan data yang dibutuhkan untuk penelitian. Penelitian ini hanya meneliti variabel yang terdiri atas media exposure, leverage, ukuran perusahaan, likuiditas dan nilai kinerja lingkungan perusahaan yang diproksikan oleh PROPER. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari 5 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Bab ini mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Literatur Bab ini mencakup teori penelitian, hasil penelitian terdahulu serta kerangka penelitian dan hipotesis. BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini mencakup disain penelitian, populasi dan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, definisi dan operasi analisis variabel serta teknik analisa data. BAB IV Hasil dan Pembahasan Bab ini mencakup objek penelitian, analisis data serta pembahasan penelitian. BAB V Penutup Bab ini mencakup kesimpulan penelitian serta saran untuk perbaikan penelitian selanjutnya.