MEKANISME PENGUSULAN DAN PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA. Diana Fajarwati ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN PERUMUSAN UPAH MINIMUM KOTA BEKASI TAHUN 2010

8. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri KEP.564/MEN/92 " 115 Tahun 1992 Ketenagakerjaan Daerah;

KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI PAPUA NOMOR 238 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM DAN UPAH SEKTORAL PROVINSI PAPUA

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI MALUKU UTARA NOMOR 167/KPTS/MU/2006 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENANGGUHAN PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI

Hubungan Industrial. Proses Penentuan Upah, Dewan Pengupahan dan Kebutuhan Hidup Layak. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi

KEPMEN NO. 231 TH 2003

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2004 TENTANG DEWAN PENGUPAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 560/382/TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM DAN UPAH MINIMUM SEKTORAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2017

BAB III KEBIJAKAN PENGUPAHAN DI INDONESIA. A. Perumusan Kebijakan Upah Buruh di Indonesia

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2004 TENTANG DEWAN PENGUPAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM PROVINSI DAN UPAH MINIMUM SEKTORAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Sosialisasi Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 Tahun 2017 tanggal 20 Nop 2017 tentang Upah Minimum Pada 35 Kabupaten/Kota Tahun 2018 di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), tidak

BERITA NEGARA. No.707, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Komponen. Tahapan. Hidup Layak.

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 65 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA. No. 948, 2016 KEMENAKER. Hidup Layak. Kebutuhan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

II.TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia peranan adalah yang diperbuat, tugas,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 561.4/78/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia bertujuan

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

d. bahwa untuk itu, perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA Nomor : Per-01/IVIEN/1999 UPAH MINIMUM

UPAH MINIMUM KABUPATEN CIREBON

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

BAB III TINJAUAN TEORITIS. nomor 13 tahun 2003 disebutkan bahwa kesejahteraan pekerja/buruh

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

187 TAHUN 2009 PENETAPAN UPAH MINIMUM DAN UPAH MINIMUM SEKTORAL PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan hanya pada bagaimana cara untuk menangani masalah-masalah

Upah Hak pekerja/buruh uang imbalan termasuk tunjangan

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam kompensasi tidak langsung adalah berbagai macam bentuk tunjangan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN KEANGGOTAAN DEWAN PENGUPAHAN KOTA SURAKARTA WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERANAN DEWAN PENGUPAHAN TERHADAP PENETAPAN UPAH MINIMUM

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 1737 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KOTA BATAM TAHUN 2016 GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berbadan hukum atau tidak, milik orang perorangan, persekutuan atau badan

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan konstitusi. Di dalam

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/1999 Tentang UPAH MINIMUM

MEMAHAMI BEBERAPA POINT PENTING YANG DIATUR DALAM RPP PENGUPAHAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-03/MEN/I/2005 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN KEANGGOTAAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG UPAH MINIMUM PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA (2)

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

3988/XII/Tahun 2009 PENETAPAN UPAH MINIMUM PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. (pekerja dan pengusaha). Dalam Pasal 1 angka 30 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, upah

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/51/2007 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2008

BAB III UPAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Kajian Permen 1 Tahun 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. namun dalam kultur Indonesia, "Buruh" berkonotasi sebagai pekerja rendahan,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan pembangunan nasional. Tujuan dari

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004 TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN MENTERI NO. 01 TH 1999

42 Kebutuhan Hidup Layak dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Upah Minimum Provinsi Ditinjau dari Hukum Ketenagakerjaan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN TEAM ADVOKASI DAN PENGUPAHAN

TANTANGAN PENETAPAN STANDAR UPAH MINIMUM NASIONAL DAN REGIONAL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Dilema Kebijakan Upah Minimum

BAB I PENDAHULUAN. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, maka permasalahan yang

TINJAUAN PUSTAKA. Peran menurut Soerjono Soekanto (1982 : 60) adalah suatu sistem kaidah kaidah yang berisikan

PERATURAN MENTERI NO. 17 TH 2005

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan bahwa Peran Dinas Tenaga Kerja Dan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PENDAHULUAN. Keadaan pasar kerja yang dualistik dengan kelebihan penawaran tenaga kerja dan

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB 1 SITUASI PENGUPAHAN DI INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan umum mengenai Upah Minimum Kabupaten/Kota. (dari suatu perbuatan), resiko (Kamus Besar Bahasa

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

-2- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan keadaan. Oleh karena itu, Peratu

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

I. PENDAHULUAN. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja untuk orang lain karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada bulan akhir tahun dan bulan awal tahun umumnya kondisi di

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERINGATAN HARI BURUH INTERNASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

Transkripsi:

MEKANISME PENGUSULAN DAN PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA Diana Fajarwati ABSTRACT Minimum regional wages is set by the government based on recommendation of the Board of Governors Wages. Minimum wage of city s sector at least 5% of the minimum wage town. Minimum wage is set at least 40 days before the expiry date. City minimum wage has applied to workers with tenure less than 1 (one) year. Prohibited employers to pay wages lower than minimum wage. Criminal sanctions jail 1 year - 4 years or a fine of 100 million - 400 million (Law No. 13/2003 Article 185). Keywords: minimum wage city. PENDAHULUAN Pengertian upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan (Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 30). Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-01/MEN/1999, Upah Minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah Minimum Kota ditetapkan oleh Gubernur atas rekomendasi Dewan Pengupahan kota. Upah Minimum Sektor Kota minimal 5% dari Upah Minimum Kota. Upah Minimum ditetapkan paling lambat 40 hari sebelum tanggal berlaku. Upah Minimum Kota berlaku untuk pekerja dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun. Pemberi kerja dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum. Sanksi Pidana penjara 1 tahun 4 tahun atau denda 100 juta 400 juta (UU No. 13/2003 pasal 185). 34

PENGUSULAN DAN PENETAPAN UPAH MINIMUM KOTA Landasan hukum dalam penetapan Upah Minimum Kota adalah sebagai berikut: 1. UUD 1945 Pasal 27: Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 2. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 3. Keppres RI. No. 107 Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan 4. Permenaker No. 01/MEN/1999 jo Kepmenakertrans No. 226/MEN/2000 Tentang Upah Minimum 5. Kepmenakertrans No. 231/MEN/2003 tentang Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan Upah Minimum 6. Kepmenakertrans No. 49/MEN/IV/2004 tentang Ketentuan Struktur dan Skala Upah 7. Permenakertrans No. 17/MEN/VIII/2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup layak Dalam Keppres No. 107 Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan, kelembagaan Dewan Pengupahan terdiri dari Dewan Pengupahan Nasional (Depenas), Dewan Pengupahan Propinsi (Depeprov) dan Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota (Depekab/Depeko). Sedangkan, Pembentukan Dewan Pengupahan Kota dilakukan oleh Walikota, sehingga Dewan Pengupahan Kota bertanggungjawan kepada Walikota Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.107 Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan bahwa keanggotaan Dewan Pengupahan adalah sebagai berikut: 1. Anggota terdiri dari unsur Pemerintah, Asosiasi pengusaha Indonesia (APINDO), Serikat Pekerja (SP), dan Perguruan Tinggi. 2. Perwakilan serikat pekerja ditunjuk dari serikat pekerja yang memenuhi persyaratan untuk menduduki dalam kelembagaan Dewan Pengupahan Kota. 3. Perbandingan keanggotaan adalah 2:1:1, artinya 2 bagian keterwakilan dari unsur pemerintah, satu bagian keterwakilan dari unsur APINDO, dan satu bagian keterwakilan dari unsur serikat pekerja. 35

4. Berjumlah gasal dan disesuaikan dengan kebutuhan. Dewan Pengupahan Kota sendiri memiliki tugas sebagai berikut: 1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada walikota dalam rangka: a. Pengusulan upah minimum kota atau upah minimum sektoral kota b. Penerapan sistem pengupahan di tingkat kota 2. Menyiapkan bahan perumusan pengembangan sistem pengupahan Berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 1 Tahun 1999 bahwa Upah Minimum ditetapkan oleh menteri namun dengan adanya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pusat bahwa terkait dengan otonomi daerah yang akhirnya membawa perubahan dalam penetapan upah minimum. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 226/MEN/2000 tanggal 5 Oktober Tahun 2000 bahwa penetapan Upah Minimum Kota ditetapkan oleh Gubernur. Adapun ketentuan dalam penetapan upah minimum kota adalah sebagai berikut : 1. Upah minimum kota harus sama atau lebih besar dari upah propinsi 2. Peninjauan Upah Minimum Kota dilakukan paling sedikit satu tahun sekali 3. Upah minimum kota ditetapkan paling lambat 40 hari sebelum tanggal diberlakukannya upah minimum kota 4. Usulan penetapan Upah Minimum Kota dirumuskan oleh Dewan Pengupahan kota yang merupakan hasil pembahasan dengan pemerintah, serikat pekerja, dan APINDO 5. Usulan Upah Minimum kota disampaikan kepada walikota yang selanjutnya walikota menerbitkan surat rekomendasi walikota perihal upah minium kota 6. Rekomendasi Walikota merupakan dasar dari Gubernur untuk menetapkan Upah Minimum Kota dan sudah harus diterima oleh Dewan Pengupahan Daerah Provinsi untuk diberikan rekomendasi kepada Gubernur dalam penetapan Upah Minimum Kota. 7. Keterlambatan dalam penyerahan rekomendasi oleh Walikota, memberikan kewenangan kepada Gubernur untuk menetapkan sendiri Upah Minimum Kota setelah mendapat rekomendasi dari Dewan Pengupahan Daerah Provinsi. 36

8. Pertimbangan yang dilakukan dalam penetapan upah minimum adalah kebutuhan Hidup Layak (KHL), Indeks harga konsumen, kemampuan, perkembangan dan kelangsungan perusahaan, upah pada umumnya yang berlaku di daerah tertentu dan antar daerah, kondisi pasar, tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan perkapita. 9. Dimungkinkan upah minimum sektoral kota yang besarnya 5% lebih tinggi dari Upah minimum kota. Dalam penetapan upah minimum sektoral perlu dilibatkan organisasi pekerja sektor dan APINDO sektor tersebut. PENETAPAN NILAI KEBUTUHAN HIDUP LAYAK Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER-17/MEN/VIII/2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak menyatakan bahwa Kebutuhan Hidup Layak adalah standar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pekerja lajang untuk dapat hidup layak baik secara fisik, non-fisik dan sosial untuk kebutuhan satu bulan. Komponen Hidup Layak (KHL) sebagai dasar dalam penetapan upah minimum merupakan peningkatan dari kebutuhan hidup minimum. Berdasarkan Peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: PER-17/MEN/VIII/2005 tanggal 26 Agustus 2005 Komponen Kebutuhan Hidup Layak untuk pekerja Lajang dalam sebulan dengan 3000 Kilo Kalori perhari dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak adalah sebagai berikut: NO KELOMPOK KOMPONEN JENIS KEBUTUHAN 1. Makanan dan Minuman 11 Jenis 2. Sandang 9 Jenis 3. Perumahan dan fasilitasnya 19 Jenis 4. Pendidikan 1 Jenis 5. Kesehatan 3 Jenis 6. Transpotasi 1 Jenis 7 Rekreasi & tabungan 2 Jenis Jumlah 46 jenis 37

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER-17/MEN/VIII/2005 tanggal 26 Agustus 2005 tentang Pedoman Survei Harga Penetapan Nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) adalah sebagai berikut: 1. Pembentukan Tim Survei oleh Ketua Dewan Pengupahan Kota 2. Tim Survei menetapkan metode survai, yaitu dengan metode kuesioner yang ditanyakan kepada responden 3. Pemilihan tempat survei harga yang harus dilakukan di pasar tradisional dengan beberapa kriteria pasar tempat survai harga: a. Bangunan fisik pasar relatif besar b. Terletak di daerah kota c. Komoditas yang dijual beragam d. Banyak pembeli e. Waktu keramaian berbelanja relatif panjang 4. Waktu survei dilakukan pada minggu pertama setiap bulan 5. Responden yang dipilih adalah pedagang yang menjual barang barang kebutuhan secara eceran. 6. Metode Survei Harga. Data harga barang dan jasa diperoleh dengan cara menanyakan harga barang seolah - olah petugas survai akan membeli barang, sehingga dapat diperoleh harga yang sebenarnya. 7. Pengolahan data 8. Pelaporan Berdasarkan Himpunan Peraturan Bidang Pengupahan Direktorat Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja tahun 2008 menyatakan bahwa pengolahan data harga KHL dilakukan dalam beberapa tahapan, setiap tahapan harus dilakukan secara cermat agar didapatkan hasil pengolahan data yang akurat. 1. Menghitung harga rata - rata 3 responden. Harga rata - rata adalah jumlah harga tiga responden kemudian dibagi tiga. Penghitungan harga rata - rata tiga responden dilakukan untuk setiap jenis kebutuhan 2. Penyesuaian satuan (konversi). Pengolahan data untuk penyesuaian satuan/konversi dilakukan untuk jenis barang kebutuhan yang dijual dalam satuan yang berbeda dari satuan komponen KHL. 38

3. Menghitung harga rata-rata kebutuhan pria dan wanita. Untuk menghitung jenis kebutuhan yang berbeda antara pria dan wanita yaitu harga barang kebutuhan pria ditambah harga barang kebutuhan wanita dibagi 2. 4. Menghitung harga barang yang bervariasi. Agar didapatkan satu harga untuk setiap jenis kebutuhan, maka dihitung harga rata-rata dari beberapa macam jenis kebutuhan tersebut. 5. Memindahkan data yang sudah diolah ke dalam form isian KHL. 6. Menghitung jumlah nilai setiap komponen KHL 7. Menghitung nilai KHL 8. Menghitung rata-rata nilai KHL dari tiga lokasi pasar Survei harga komponen KHL dilakukan untuk mendapatkan besaran nilai KHL dalam rangka persiapan perumusan usulan upah minimum, karena nilai KHL merupakan dasar pertimbangan utama dalam perumusan upah minimum. KHL bukan satu satunya faktor yang dipertimbangkan dalam penetapan upah minimum, masih ada empat faktor lain yaitu produktivitas, pertumbuhan ekonomi, kemampuan usaha marginal dan kondisi pasar kerja. Namun keempat faktor tersebut masih bersifat kualitatif. KHL merupakan faktor yang bersifat kuantitatif oleh karena itu dalam menetapkan nilai KHL yang akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam penetapan upah minimum haruslah tepat dan akurat. Jika survei harga dilakukan mulai bulan Januari sampai dengan bulan September tahun berjalan. Diantara 9 bulan tersebut kemungkinan ada satu bulan tertentu tidak dilakukan survai karena menjelang bulan puasa, dengan demikian akan terdapat 8 data nilai KHL. Data tersebut digunakan sebagai bahan untuk merumuskan usulan penetapan upah minimum tahun berikutnya. Yang menjadi kendala adalah data yang mana yang akan dijadikan sebagai bahan rumusan tersebut, mengingat: 1. Terdapat delapan data nilai KHL 2. Upah minimum yang ditetapkan berlaku mulai bulan Januari tahun berikutnya. Upah minimum yang ditetapkan pada tahun berjalan akan diberlakukan mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. Oleh karena itu, data nilai KHL yang 39

digunakan paling tidak adalah data yang terdekat dengan bulan mulai berlakunya upah minimum yaitu data bulan Desember. Pelaksanaan survai harga komponen KHL mulai bulan Januari sampai bulan September dimaksudkan untuk melihat trend (kecenderungan) perkembangan harga - harga kebutuhan. Berdasarkan data tersebut, dapat dibuat prediksi nilai KHL bulan Desember. Proyeksi Nilai KHL Bulan Desember Diketahui data nilai KHL bulan Januari sampai dengan bulan Agustus (asumsi bulan September tidak dilakukan survai) adalah sebagai berikut: BULAN NILAI KHL (Rp) Januari 580.000 Februari 590.000 Maret 599.000 April 604.000 Mei 605.000 Juni 615.000 Juli 621.000 Agustus 632.000 Berdasarkan data di atas dilakukan perhitungan untuk memprediksi nilai KHL untuk bulan Desember dengan menggunakan analisis regresi sebagai berikut: BULAN BULAN NILAI KHL A B KE (X) (Y) (XY) (X 2 ) Januari 1 580.000 580.000 1 Februari 2 590.000 1.180.000 4 Maret 3 599.000 1.797.000 9 April 4 604.000 2.416.000 16 Mei 5 605.000 3.025.000 25 Juni 6 615.000 3.690.000 36 Juli 7 621.000 4.347.000 49 Agustus 8 632.000 5.056.000 64 285 Sigma ( X) = 36 ( Y) = ( XY) = ( X 2 ) = 204 4.846.000 22.091.000 Rata-rata 4,5 605.750 40

Persamaan Regresi, Y = a + bx Dimana : Y = Nilai KHL Estimasi X = Bulan ke A = Nilai konstan (intersep kurva estimasi) B = Laju kenaikan nilai Y (slope kurva estimasi) Formula: n X Y ( X) ( Y) b = -------------------------------- n ( X 2 ) ( X) 2 a = Y b X Perhitungan : (8) (22.091.000) (36) (4.846.000) b = -------------------------------------------- (8) (204) (36) (36) 176.728.000 174.456.000 b = ----------------------------------- 1.632 1.296 2.272.000 b = --------------- 336 b = 6.762 a = 605.750 (6.762) (4,5) a = 605.750-30.429 a = 575.321 Y 12 = 575.321 + (6.762) (12) = 575.321 + 81.144 = 656.465 Jadi prediksi nilai KHL bulan Desember yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam perumusan upah minimum adalah sebesar Rp 656.465 Nilai KHL dihitung rata - rata dengan cara jumlah nilai KHL untuk 12 bulan dibagi 12 bulan untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam penetapan upah minimum. Disamping nilai KHL faktor produktivitas, pertumbuhan ekonomi, 41

kemampuan usaha marginal dan kondisi pasar kerja penting dikaji sebagai pertimbangan penetapan upah minimum. Penangguhan Pelaksanaan Upah Minimum Kota Perusahaan yang tidak mampu dapat mengajukan permohonan penangguhan Upah Minimum Kota kepada Gubernur melalui Disnaker selambatlambatnya 10 hari sebelum berlaku Upah Minimum Kota dengan syarat-syarat sebagai berikut: 1. Naskah asli kesepakatan antara Pengusaha dengan Serikat Pekerja/Serikat Buruh atau pekerja/buruh perusahaan yang bersangkutan. 2. Neraca rugi/laba beserta penjelasannya untuk 2 tahun terakhir (audit akuntan publik) 3. Salinan akta pendirian perusahaan 4. Data upah menurut jabatan pekerja/buruh 5. Jumlah pekerja dan jumlah pekerja yang dimohonkan penangguhan. 6. Perkembangan produksi dan pemasaran selama 2 tahun terakhir serta rencana produksi dan pemasaran 2 tahun yang akan datang. PENUTUP Upah minimum wajib dibayar oleh pemberi kerja dengan upah bulanan kepada pekerja. Bagi pekerja yang berstatus tetap, tidak tetap dan dalam masa percobaan, upah diberikan oleh pengusaha serendah - rendahnya sebesar upah minimum. Dalam hal pengusaha yang tidak mampu melaksanakan Permennaker RI Nomor. PER-01/MEN/1999 Pasal 4 dapat mengajukan penangguhan pelaksanaan upah minimum. Permohonan penangguhan pelaksanaan upah minimum diajukan kepada pejabat yang ditunjuk. 42

DAFTAR PUSTAKA Keputusan Presiden RI No. 107 Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI KEP226/MEN/2000 Tahun 2000 tentang Perubahan Pasal 1, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 8, Pasal 11, Pasal 20 dan Pasal 21 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1999 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 231/MEN/2003 Tahun 2003 tentang Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan Upah Minimum Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 49/MEN/IV/2004 tahun 2004 tentang Ketentuan Struktur dan Skala Upah Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 01/MEN/1999 jo Kepmenakertrans No. 226/MEN/2000 Tentang Upah Minimum Peraturan Menteri Tenaga Keja dan Transmigrasi RI No. 17/MEN/VIII/2005 tahun 20095 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup layak Undang Undang Dasar 1945 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 43