ASAM HUMAT DALAM PRAKTEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUN PUSTAKA. Sifat sifat Kimia Tanah. tekstur tanah, kepadatan tanah,dan lain-lain. Sifat kimia tanah mengacu pada sifat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

MATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perkebunan karet rakyat di Desa Penumanganbaru, Kabupaten Tulangbawang

I. PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi masyarakat di sekitar

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa

POTENSI BUFFER ORGANOMINERAL SEBAGAI PENYEDIA NUTRISI PADA TANAH BERGARAM UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays) SKRIPSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sifat Umum Tanah Masam

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Hasil Analisis Karakterisasi Arang Aktif

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Anda (2010) abu vulkanik mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tanah dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

TINJAUAN PUSTAKA. Logam Logam Berat Tanah

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

Agus Supriyo BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) KAL-SEL

Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

PENENTUAN KUALITAS AIR

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (pada tahun 2000) dan produksi rata-rata 1,4 ton/ha untuk perkebunan rakyat dan

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 09: Sifat Kimia (2)- Mineral Liat & Bahan Organik Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Latosol 2.2. Asam Humat Definisi Asam Humat

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Rhizobium sp. merupakan hal yang penting dalam bidang pertanian saat ini. Salah

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Tanah Ultisol tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan diperkirakan menduduki hampir 30 % dari seluruh dataran di

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH AGRIBISNIS F KELOMPOK II. Yuni Khairatun Nikmah. E.Artanto S.T Nainggolan FAKULTAS PERTANIAN

Transkripsi:

ASAM HUMAT DALAM PRAKTEK (diterjemahkan oleh Syekhfani) Pendahuluan: As Humat membantu penataan liat dan pembenahan tanah, memegang dan mentransfer unsur mikro dari tanah ke tanaman, meningkatkan daya pegang air, meningkatkan persentase laju perkecambahan biji, dan merangsang perkembangan populasi mikroflora dalam tanah. AH adalah produk cairan turunan dari hancuran bahan organik (humus atau leonardite). Ia adalah salah satu senyawa sangat penting dari 'larutan pro-bio'. Oleh karena struktur molekulnya, ia menguntungkan bagi produksi tanaman. Ia membantu penataan liat dan pembenahan tanah, memegang dan mentransfer unsur mikro dari tanah ke tanaman, meningkatkan daya pegang air, meningkatkan persentase laju perkecambahan biji, dan merangsang perkembangan populasi mikroflora dalam tanah. AH bukan pupuk, tetapi membantu penyediaan pupuk. Pupuk adalah sumber hara bagi tanaman dan mikroflora. AH penting dalam membantu pergerakan unsur mikro dari tanah ke tanaman. Peran tersebut telah dibuktikan melalui penelitian dan di lapangan. Bagaimana AH Terbentuk: AH terutama didapatkan dalam pupuk kandang, gambut, arang lignite, dan leonardite. Leonardite, suatu bentuk bahan organik teroksidasi tinggi, secara teknis dikenal dalam kisaran arang rendah antara gambut dan sub-bituminus. AH digunakan dalam Larutan Probio adalah turunan leonardite tipik yang berbeda dengan formula teoritik: bagian2 struktur kimianya mengalami oksidasi. Ikatan yang terputus mengkreasi tempat untuk molekul2 di mana unsur mikro dapat diserap (absorbed). Tapak oksidasi memberikan masuk molekul bermuatan negatif menyebabkan mereka dapat menyerap unsur mikro seperti ditunjukkan berikut. 1

Figure 1 Gambar 1.Molekul AH Teroksidasi. Struktur Molekul AH secara alami Teroksidasi, ditunjukkan dari Asterisasi, menyebabkan ia bermuatan negatif. Ion2 positif berikatan dengan ikatan patah pada tapak teroksidasi, mengkreasi tapak untuk mengikat unsur mikro dan mikroflora Bagaimana Ion2 Terikat: AH mengikat ion2 seperti Al relatif mudah. Kita dapat mengembangkan hal ini dengan cara memperlakukan leonardite dengan KOH. Tapak teroksidasi pada molekul dijenuhi K, yang siap dipertukarkan oleh semua ion2 unsur mikro dalam tanah. Perlakuan KOH terhadap leonardite juga meningkatkan ph mencapai 11, mendorong sepenunya asam2 pada tingkat kelarutan maksimum, dan menstabilkan hidrokoloid dalam suspensi seperti disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Bijih Leonardite Dijenuhi K. Perlakuan Leonardite dengan KOH Menjenuhi Tapak Teroksidasi dengan K, yang mana akan dengan mudah dipertukarkan dengan Semua Unsur Mikro yang ada dalam tanah. Kita dapat pula memperlakukan bijih Leonardite dengan H2O2. Cara ini memilah molekul AH dari kontaminasi seperti liat, sabak, gipsum, silikat, dan fosil bahan organik yang 2

terdapat dalam bijih. Hasil AH adalah sekitar 15% dari bijih. Sudah barang tentu tidak semua AH yang tertinggal aktif. Beberapa di antaranya iriversibel berkombinasi dengan kristal mineral2 dan beberapa terpolimer menjadi molekul tidak larut. Hanya sekitar sebagian dari bijh leonardite secara sukses terkonversi menjadi AH. Sisanya terpaksa berada di luar larutan sebelum dapat digunakan, yang diambil dari dari empat hingga enam bulan. Larutan kemudian disaring, ditambahkan ke dalam larutan probio, dan siap untuk diedarkan. Mengapa AH dari Leonardite: Kejenuhan maksimum yang mungkin dicapai oleh aktivitas tinggi AH adalah 15%. Garam AH mulai mengendap bila kita meningkatkan kandungan padat seperti dikemukan pada Gambar di atas. Beberapa produk AH padat yang dinyatakan mengandung lebih dari 15% secara aktual mengandung persentasi asam aktif rendah ditambah tidak aktif dan bagian partikel yang tidak larut. Bagian tidak aktif dan tidak larut tidak memberikan apa2 ke dalam larutan kecuali menyumbat pipa saluran irigasi atau alat semprot. AH diekstrak dari pupuk kandang ataupun gambut biasanya tidak seefektif AH asli dari leonardite dalam hal menjerap unsur mikro. Hal sama, AH berbasis lignite menampakkan pengaruh buruk terhadap perangsangan pertumbuhan kecuali ia secara parsial teroksidasi. Hal ini biasanya dipertimbangkan dalam hal penghematan biaya. AH diekstrak dari leonardite mempunyai keseimbangan keefektivan dan biaya sempurna. Bagaimana Kerja AH: AH memperbaiki pertumbuhan tanaman melalui: disegregasi liat, kemudahan penetrasi air, transfer unsur mikro, dan kelancaran pergerakan air. Disegregasi Liat Secara normal, liat tersusun dalam lempeng2 seperti ditunjukkan dalam Gambar 3. 3

Gambar 3.Struktur Lempeng Liat. Secara normal, liat tersusun dalam lempeng2, tetapi direkat oleh muatan2 negatif yang ada dipermukaan lempeng2 tersebut. Garam (Na+) berada dalam jumlah kecil. Tanah yang berkadar liat tinggi bisa menjadi sangat lekat dan padat yang dapat menghambat perakaran tanaman. Ini terjadi oleh kemungkinan berikut: Pertama, garam2 tanah mentralkan muatan listrik negatif secara normal menyebabkan partikel liat melekat satu sama lain seperti ditunjukkan dalam Gambar 4. Gambar 4. Garam2 menyebabkan lempeng2 liat melekat satu sama lain. Pada keadaan garam2 berlebih, ia akan menetralkan muatan listrik negatif dipermukaan lempeng yang secara normal merekat lempeng satu dengan yang lain. Lempeng2 bergerak dalam ikatan bersama. Kedua, persentase liat dalam tanah begitu tinggi sehingga muatan positif pada kisi2 partikel liat bergabung dengan muatan negatif pada permukaan lempeng lainnya, menghasilkan ikatan struktur tiga dimensi seperti pada Gambar 5. 4

Gambar 5. Kompaksi Liat. Bila persentasi liat dalam tanah sangat tinggi, khususnya terdapat garam dalam jumlah berlebihan, muatan positif pada kisi2 partikel liat bergabung dengan muatan negatif pada permukaan lempeng lain, membentuk strutur tiga dimensi. Kemudahan Penetrasi Air: AH menyebab partikel liat tegak pada ujungnya, sehingga memudahkan penetrasi air. Hal ini terjadi melalui dua hal: 1. Pertama, ia mengeluarkan garam dan mendesaknya ke luar partikel liat. Muatan negatif yang muncul menyebabkan lempeng liat melekat satu sama lain, menghilangkan struktur tanah. 2. Kedua, gugus karbon pada molekul AH (gugus karboksil) berikatan dengan muatan positif pada kisi partikel. Ini memutus kekuatan ikatan positif pada ujung partikel dan negatif pada lempeng lainya (Gambar 6). Gambar 6. AH memperbaiki penetrasi air. Ketika AH masuk ke dalam lempeng2 liat yang kompak, ia mengeluarkan garam (ion2 +) dan mendesaknya ke luar partikel liat. Ini memunculkan kembali muatan negatif menyebabkan lempeng liat melekat satu sama lain. 5

Aksi ini, disebut perlindungan aksi koloidal, kehilangan tanah, memungkinkan pergerakan akar lebih mudah. Pengaruh AH terhadap liat tanah lebih jelas dengan waktu. Pada tanah berliat berat, mungkin dibutuhkan waktu enam bulan atau lebih untuk dapat dilihat adanya perbaikan kerapatan tanah. Untuk lebih cepat, anda bisa memberikan Larutan Probio, yang akan berdampak lebih besar pada masa depan produksi tanaman. Transfer Unsur Mikro: AH dapat mengikat ion2 positif pada suatu kondisi dan melepaskannya bila kondisi berubah. Ia mengikat ion2 tergantung pada ketersediaan ion2 berbeda menukar tempat ion yang dilepas. Ion positif disebut kation dan kemampuan mengikat dan pelepasan disebut kapasitas tukar kation. AH memegang kation2 sehingga dapat diserap akar tanaman, membantu pertukaran unsur mikro dan mentransfer ke sistem sirkulasi tanaman (Gambar 7). Gambar 7. Perbaikan Pertukaran Unsur Mikro. AH mengikat ion2 positif. Bila muatan negatif akar lebih besar dari muatan negatif AH, para pakar menyatakan teori bahwa unsur mikro akan diambil akar tanaman dan diserap melalui sirkulasi tanaman. Mekanisme transfer belum diketahui secara lengkap, tetapi teori pakar tanah bahwa tanaman menyerap air, AH (membawa unsur mikro) bergerak mendekati sistem perakaran. Karena sistem perakaran bermuatan negatif, ketika AH bergerak mendekati akar, muatan negatif akar tanaman mendesak muatan negatif asam. Unsur mikro kemudian dilepas dari molekul AH dan masuk ke membran akar. Beberapa peneliti, khususnya di Eropa, berpendapat bahwa rangkai AH lebih pendek dan pelepasan unsur mikro secara aktual diserap dan dimetabolis oleh tanaman. AH secara ekstem penting sebagai medium untuk mentransfer unsur hari dari tanah ke tanaman. 6

Penghematan Air: AH memperlambat penguapan air dari tanah. Ini khususnya penting pada tanah di mana tidak mengandung liat atau kadarnya rendah, di area setengah kering, dan pada tanah pasir tanpa kemampuan memegang air. Pada keadaan ada air, serapan aktion oleh AH secara ionisasi setempat dan bergerak pada jarak pendek dengan tapak oksidasi AH. Ini melepas kembali sebagian ion2 positif terikat melalui kekuatan. Penghematan air oleh AH diilustrasikan dalam Gambar 8. Gambar 8. Ion2 positif lebih mudah diserap oleh akar tanaman. AH memegang kation2 pada tempat di mana akar mudah mengambilnya, memperbaiki transfer unsur mikro ke sistem sirkulasi tanaman. Karena air adalah molekul dipolar dan listrik netral, bagian ujung molekul oksigen terdapat ikatan ion2 yang hilang. Hidrogen (muatan positif) berikatan dengan bagian ujung molekul air yang netral, dan sebagai hasilnya, meningkatkan ujung hidrogen bermuatan positif yang berkekuatan atraktif. Ujung oksigen (muatan negatif) berikatan dengan ujung hidrogen pada bagian lain molekul air dan hal ini berlanjut sampai kekuatan atraktif molekul air is dessipated (Gambar 9). 7

Gambar 9. Ionisasi unsur hara berikatan dengan air. Dalam keadaan ada air kation2 terionisasi setempat dan bergerak pada jarak AH mendekati akar. Pergerakan ini melepas kembali ion2 positif berkekuatan atraktif, memudahkan ujung oksigen dari molekul air kehilangan ikatan dengan kation. Pengaruh di atas mengurangi laju evaporasi sampai 30% seperti ditunjukkan dalam Gambar 10. AH dapat secara nyata mengurangi evaporasi air dan meningkatkan pemakaiannya oleh tanaman pada tanah tidak-berliat, tanah kering, atau tanah berpasir. Gambar 10.Meminimalkan Evaporasi. Ujung oksigen pada bagian lain molekul air berikatan dengan bagian lain ujung hidrogen, hingga laju evaporasi berkurang 30%. Stimulasi Mikroorganisme: AH menjadi sumber fosfat dan karbon, menstimulasi populasi mikroorganisme. Ia juga memberi tempat bagi koloni mikroflora. Bakteri mengekskresi enzim bertindak sebagai katalisator, melepas Ca dan P serta Fe dan dalam bentuk ikatan senyawa tidak tersedia menjadi tersedia. Ion2 Ca, Fe, dan P ditangkap oleh AH menyebabkan ion2 tersebut kurang tersedia bagi bakteri. Bakteri lebih lanjut menekskresikan enzim, menyebabkan ion2 Ca, Fe, dan P hingga AH dan bakteri tercukupi. Melalui cara yang sama, unsur mikro juga dikonversi menjadi bentuk lebih mudah digunakan oleh tanaman. 8

Perkecambahan Biji: AH berpengaruh pada perkecambahan biji sama dengan pengaruhnya pada perakaran tanaman. AH, membawa baik unsur mikro maupun air ke dalam biji melalui pori2 biji, menstimulasi pertumbuhan radik. Mekanisme transfor tampak sama seperti Asam Indol Butirat, tetapi metode pasti belum diketahui. Bila terdapat AH, tidak hanya mempercepat perkecambahan biji tetapi ia juga meningkatkan prosentase daya kecambah. Pada lahan lapanga di mana biji kapas terkontrol di Joaquin County, Kalifornia, seorang petani menumbuhkan biji2 rumput Brohm mencapai rata2 800 lb/acre/year selama waktu lebih dari 20 tahun. Dia tidak pernah menghasilkan di atas 1000 lb/acre setiap tahun. Melalui aplikasi foliar Larutan Probio (mengandung AH) dosis 30 dan 20 gal/acre. hasil meningkat menjadi 2200 lb/acre/yr dari pertanaman. Meningkatnya laju perkecambahan biji mengurangi biaya dan memperbaiki penggunaan plot. Dorongan stimulasi perkecambahan biji menggunan larutan Probio dapat mengkompensasi kondisi dingin atau hujan dan memberikan penghematan margin bagi penanam. Penggunaan Pupuk: Bila memungkinkan, gunakan larutan Probio dengan pupuk. AH (dalam hal ini lar Probio) mempunyai kemampuan menyerap komponen pupuk dan meningkatkan ketersediaannya bagi tanaman seperti telah dilaporkan. Bila anda memutuskan untuk menggunakan AH dan pupuk, anda harus memperbaiki performan kesuburan tanah yang marginal, yaitu tanah yang berkadar bahan organik rendah, dan tanamn yang ditanam di daerah kering. Sumber: Nutranetics Probio Solution 2000. (tidak diperbolehkan mengutip) 9