PENGGUNAAN IEKAD DALAM KONSELING KARIR UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI PREFERENSI VOKASIONALNYA (Studi Pada Siswa SMA Negeri 1 Krui Tahun 2012)

dokumen-dokumen yang mirip
Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

NILAI PREDIKSI IEKAD UNTUK KEBERHASILAN STUDI SISWA PADA JURUSAN STUDI TERTENTU

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

BAYU ADHY TAMA K

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGARUH LAYANAN INFORMASI STUDI LANJUT TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

Diskusi untuk Meningkatkan Kemandirian Pengambilan Keputusan Karier Peserta Didik SMK

EFEKTIVITAS INFORMASI KARIR DENGAN MEDIA BUKU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN STUDI LANJUTAN SISWA

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

EFFORTS TO INCREASE STUDENT S CREATIVITY IN LEARNING BY USING GROUP COUNSELING SERVICES IN STUDENT CLASS XII SMK SPP LAMPUNG SCHOOL YEAR 2012/2013

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PS DAN PP DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT ABSTRACT

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SYMBOLIC MODELING UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIER SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

ABSTRACT. Keywords: Positive self-concept in learning, Role playing techniques

Keywords: Enquiring minds, learning result, and automotive motor

PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Kata kunci : Eksplorasi, Komitmen, Vokasional, Pemilihan jurusan di perguruan tinggi, Pelatihan Making Vocational Planning.

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Yondariwati 1 Dibawah bimbingan Yusmansyah 2 dan Ratna Widiastuti 3

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

IMPROVEMENT THROUGH EMOTIONAL INTELLIGENCE GROUP COUNSELING SERVICES WITH STUDENTS PSYCHOANALYTIC APPROACH SMP STATE 11 PADANGSIDIMPUAN

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING. (Jurnal) Oleh SEFTI NAELZA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam peneltian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

PENINGKATAN ARAH PERENCANAAN KARIR SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA DI SMP NEGERI 1 PULUNG

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENIE RUSMALINA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI MODELING SIMBOLIK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMAHAMAN KARIER SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP RENCANA PENGEMBANGAN KARIR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR

Pengaruh Metode Time Token Arends 1998 Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1 Waru

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PELAKSANAAN PELAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SMA DI KOTA METRO TAHUN AJARAN 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

Transkripsi:

PENGGUNAAN IEKAD DALAM KONSELING KARIR UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI PREFERENSI VOKASIONALNYA (Studi Pada Siswa SMA Negeri 1 Krui Tahun 2012) THE USING OF IEKAD IN CAREER COUNSELING TO HELP STUDENTS UNDERSTANDING THE PREFERENCE VOCATIONAL (Studied at Senior High School 1 Krui in 2012) Esti Yulistia Sumantri 1 (yulistiaesti@gmail.com) Dibawah bimbingan Syarifuddin Dahlan 2 dan Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of this research was intended to determine the potential of the students after being through IEKAD, knowing the students potential in determining vocational preferences after given IEKAD. The problem in this study was that many students who have a difficulty in understanding the potential of vocational preferences. In this research, the researcher used quasi experimental method in which to insert the sample into the experimental group and the control group randamization. The design used was a non randomized pretest-posttest control group. The population in this research was first students of senior high school who did not understand the vocational preferences was 220 students with the sample was 68 students which were taken by randomly done through lottery. The result of this research was there were increasing of students vocational after being given preference IEKAD. This research was indicated by the difference between the posttest of experimental group with the posttest of control group, the average was 62.17% of the experimental group and the average was 52.08% of control group, it is meant that IEKAD could help to improve the students understanding of vocational preferences. The suggestions in this research proposed to (1) Teachers Advisors, suggested to the guidance counselor to help the students understanding the vocational preferences of the students, among others, could use IEKAD, (2) Other researchers, in this research, IEKAD in career counseling was not suitable for students who have low self esteem, so that researchers should be able to examine the students who have low self esteem using a systematic approach and techniques desentisasi, (3) Students, the students were expected to follow the career counseling to help understanding the vocational preferences. In addition, the career counseling also could help the students choosen a career that suited his or her potential. Keywords: IEKAD, Career Counseling, Vocational Preferences. 1. Mahasiswa Bimbingan Konseling FKIP Universitas Lampung 2. Dosen Pembimbing Utama Bimbingan Konseling FKIP Universitas Lampung 3. Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan Konseling FKIP Universitas Lampung

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi diri siswa setelah diberi IEKAD, mengetahui potensi diri siswa dalam menentukan preferensi vokasionalnya setelah diberi IEKAD. Permasalahan dalam penelitian ini adalah banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami potensi diri dalam memahami preferensi vokasionalnya. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen kuasi dimana untuk memasukkan sampel ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan randomisasi. Adapun desain yang digunakan adalah non randomized pre test-post test kontrol group. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas X yang belum memahami preferensi vokasionalnya sebanyak 220 orang siswa dengan sampel sebanyak 68 orang yang diambil secara acak ditempuh melalui undian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diberi IEKAD pemahaman tentang preferensi vokasional siswa meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan antara post test kelompok eksperimen dengan post test kelompok kontrol, dimana rata-rata kelompok eksperimen sebesar 62,17% dan pada kelompok kontrol sebesar 52,08% yang artinya IEKAD dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang preferensi vokasionalnya. Saran dalam penelitian ini diajukan kepada (1) Guru Pembimbing, disarankan kepada guru pembimbing untuk membantu siswa memahami preferensi vokasional siswa yang antara lain dapat menggunakan IEKAD (2) Peneliti lain, pada penelitian ini IEKAD dalam konseling karir tidak cocok untuk siswa yang memiliki harga diri rendah, sehingga hendaknya peneliti mampu meneliti siswa yang memiliki harga diri yang rendah menggunakan pendekatan dan teknik desentisasi sistematis (3) Siswa, yaitu diharapkan kepada siswa agar mengikuti konseling karir untuk membantu memahami preferensi vokasionalnya. Selain itu konseling karir juga dapat membantu siswa memilih karir yang sesuai dengan potensi dirinya. Kata kunci : IEKAD, Konseling Karir, Preferensi Vokasional PENDAHULUAN Karir merupakan suatu rangkaian pekerjaan, jabatan, dan kedudukan sebagai suatu persiapan untuk masa depan yang mungkin berlangsung seumur hidup. Untuk memahami karir tersebut, Dahlan (1993) membuat suatu inventori yang dinamakan Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD). Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) merupakan lembaran kerja konseli dalam pelayanan konseling karir. Sebagai lembaran kerja, inventori ini merupakan piranti dan

media yang sekaligus juga intervensi model konseling karir untuk memantapkan pilihan karir siswa. Dengan adanya inventori ini diharapkan pemahaman siswa tentang dunia kerja dapat meningkat, karena menurut Dahlan (1993) inventori ini memuat sejumlah pernyataan tentang preferensi kegiatan, preferensi okupasi,kecenderungan prestasi akademis, dan estimasi diri. sehingga siswa dapat mengetahui tipe kepribadian yang ada dalam dirinya serta dapat mengarahkan karir mereka di masa yang akan datang. Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) merupakan lembaran kerja konseli dalam layanan konseling karir. Sebagai lembaran kerja, inventori ini merupakan piranti dan media yang sekaligus juga intervensi model konseling karir untuk memantapkan pilihan karir siswa. Inventori ini memuat sejumlah pernyataan tentang preferensi kegiatan, preferensi okupasi, kecenderungan prestasi akademis, dan estimasi diri. Konseling karir merupakan salah satu jenis layanan yang dianggap tepat untuk membantu siswa memahami preferensi vokasionalnya. Hal ini disebabkan karena dengan diberikannya Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) dalam konseling karir, maka para siswa yang masih dalam masa perkembangan diharapkan dapat lebih menggali serta mengembangkan perkembangan sosialnya dalam memahami preferensi vokasionalnya. Dalam konseling karir siswa akan lebih luas mengemukakan permasalahannya yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman tentang preferensi vokasionalnya. Konseling karir merupakan teknik bimbingan karir melalui pendekatan individual dalam serangkaian wawancara konseling. Konseling merupakan pengkhususan kegiatan konseling dalam masalah khusus, yaitu masalah karir (Surya, 1981). Konseling karir adalah suatu proses membantu klien untuk dapat menemukan fakta-fakta tentang dirinya dan dunia kerja yang tidak dipahami sebelumnya. Melalui perumusan dan penetapan suatu kebutuhan untuk membantu tersebut, masing-masing klien akan berkontribusi dalam pemecahan masalah karir. Sedangkan Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) merupakan lembaran kerja konseli dalam layanan konseling karir. Dengan demikian, diharapkan penggunaan Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) dalam konseling karir dapat membantu siswa memahami preferensi vokasionalnya. Seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya bahwa IEKAD merupakan piranti dan media yang sekaligus juga intervensi model konseling karir untuk memantapkan pilihan karir siswa. Dengan langkah-langkah yang ada dalam lembaran kerja tersebut nantinya diharapkan dapat berdampak positif bagi siswa dalam memahami preferensi vokasionalnya. INVENTORI EKSPLORASI KARIR ARAHAN DIRI (IEKAD) Inventori Eksplorasi Arahan Diri (IEKAD) merupakan lembaran kerja konseli yang berisi sejumlah pernyataan tentang preferensi kegiatan, preferensi jabatan, prestasi akademis, dan estimasi diri serta arahan setiap tahapan kegitan yang harus dijalani konseli dalam proses konseling karier untuk memantapkan pilihan kariernya (Dahlan,2010;14). Model konseling karier yang sedang dikembangkan ini adalah sederhana dan mudah dilakukan serta dapat diterapkan kepada banyak konseli dalam waktu yang bersamaan khususnya pada tahap eksplorasi karier. Hasil assesmen diri dan lingkungan segera dapat diketahui oleh siswa. Dengan demikian kebutuhan waktu yang harus disediakan oleh konseli untuk sampai kepada tujuan konseling yang dikehendakinya relatif singkat. Inventori Eksplorasi Arahan Diri (IEKAD) merupakan lembaran kerja konseli yang berisi sejumlah pernyataan tentang preferensi kegiatan, preferensi jabatan, prestasi akademis, dan estimasi diri. Dapat disimpulkan bahwa dalam waktu yang relatif singkat konseli telah mendapatkan bantuan yang efektif untuk menemukan pilihan jabatan yang mantap. KONSELING KARIR Konseling karir merupakan teknik bimbingan karir melalui pendekatan individual dalam serangkaian wawancara konseling. Konseling merupakan pengkhususan kegiatan konseling dalam masalah khusus yaitu masalah karir (Surya:1981). Pengertian konseling karir di atas adalah mengacu kepada layanan bimbingan karir bukan saja dapat dilakukan melalui pendekatan kelompok, tetapi juga dapat dilaksanakan melalui pendekatan individual. Karena pada suatu saat tertentu masalah karir siswa di sekolah dapat dipecahkan secara bersama-sama melalui pendekatan kelompok, tetapi pada saat yang lain masalah-masalah karir yang

personal dan terlalu individual tidak dapat dipecahkan melalui pendekatan kelompok, untuk itulah masalah karir yang bersifat individual perlu dipecahkan dengan keterlibatan bantuan konselor melalui serangkaian wawancara konseling karir. Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Gani : 11) Menurut (Marsudi, 2003:113) bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.

PREFERENSI VOKASIONAL Preferensi vokasional merupakan suatu jabatan atau pekerjaan seseorang. Jabatan diartikan sebagai sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang sama atau berhubungan satu dengan yang lain, yang pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang sama pula meski tersebar di berbagai tempat. Dahlan (2010) meneliti bahwa Inventori Eksplorasi Kair Arahan Diri (IEKAD) dapat membantu siswa memahami preferensi vokasionalnya karena Inventori Eksplorasi Arahan Diri (IEKAD) merupakan lembaran kerja konseli yang berisi sejumlah pernyataan tentang preferensi kegiatan, preferensi jabatan, prestasi akademis, dan estimasi diri serta arahan setiap tahapan kegitan yang harus dijalani konseli dalam proses konseling karier untuk memantapkan pilihan kariernya. Wilensky (1984:17) berpendapat bahwa jabatan merupakan suatu riwayat pekerjaan yang teratur dimana dalam setiap pekerjaan yang ditekuni itu adalah sebagai suatu persiapan untuk selanjutnya atau masa depannya. Dapat disimpulkan bahwa karir merupakan suatu rangkaian pekerjaan, jabatan dan kedudukan sebagai suatu persiapan untuk masa depan yang mungkin berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pemahaman siswa terhadap preferensi vokasional sangat dibutuhkan. Di samping itu siswa akan meraih suatu kepuasan dan kebahagiaan dengan pekerjaan yang dilakoninya jika pekerjaan tersebut sesuai dengan tipe kepribadiannya. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan seperti berikut: Pemahaman siswa tentang preferensi vokasional rendah IEKAD dalam konseling karir Pemahaman siswa tentang preferensi vokasional meningkat Gambar 1.1. Kerangka pikir penelitian Gambar 1.1 Memperlihatkan bahwa melalui Penggunaan IEKAD dalam konseling karir diharapkan siswa mampu memahami preferensi vokasionalnya. Layanan konseling karir sebagai salah satu bagian dari faktor eksternal yang dapat membantu siswa memahami preferensi vokasionalnya, tentu saja dianalisis apakah penggunaan IEKAD dalam konseling karir dapat membantu siswa memahami

preferensi vokasionalnya. Sehingga mampu memberikan masukan yang konstruktif dan konkrit demi tercapainya pemahaman tentang preferensi vokasional siswa. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimental design dengan non randomized pre test-post test kontrol group. (KE) O 1 X O 2 (KK) O 1 O O 2 Gambar 2.1. Desain penelitian eksperimen Keterangan : Kelompok Eksperimen (KE) O 1 : Keadaan awal pemahaman siswa tentang preferensi vokasionalnya sebelum diberikan perlakuan X O 2 : Pemberian perlakuan berupa IEKAD dalam konseling karir pada siswa : Keadaan pemahaman preferensi vokasional siswa setelah diberi Perlakuan POPULASI Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X yang tidak memahami tentang preferensi vokasionalnya di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui. Dijadikan populasi berdasarkan pertimbangan : a. Siswa kelas X mengalami kesulitan dalam menentukan preferensi vokasionalnya. Alasannya karena banyak di antara mereka yang masih bingung untuk masuk jurusan apa yang sesuai dengan potensi dirinya ketika nanti kelas XI. b. Siswa berhak mendapatkan layanan bimbingan karir di sekolah. Alasannya agar siswa mampu memahami preferensi vokasionalnya yang sesuai dengan potensi dirinya, selain itu agar siswa mampu mengambil keputusan karir yang tepat sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

SAMPEL Populasi dalam penelitian ini berjumlah lebih dari 100 orang, yaitu berjumlah 220 orang siswa. Oleh karena itu dalam proses pengumpulan data peneliti menetapkan sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi, dimana jumlah sampel ini dianggap mewakili keseluruhan populasi. Sedangkan teknik sampling dengan menggunakan rumus alokasi proportional dari Sugiyono (1999:67), yaitu ditetapkan berdasarkan proporsi masing-masing kelas yang ada, dengan perhitungan sebagai berikut : n = N N.d²+1 dimana n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d² = Presesi yang ditetapkan berdasarkan rumusan tersebut diperoleh jumlah sampel (n) penelitian ini adalah : n = N 220 220 = = = 220 = 68,7 N.d² 220.0,1²+1 220 0,01 + 1 3,20 Jadi berdasarkan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 68 responden. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dependen penelitian ini adalah preferensi vokasional siswa dan variabel independen yaitu IEKAD dalam konseling karir. Preferensi vokasional merupakan suatu rangkaian pilihan pekerjaan, jabatan dan kedudukan sebagai suatu persiapan untuk masa depan yang mungkin berlangsung seumur hidup. Sedangkan IEKAD merupakan lembaran kerja konseli yang berisi sejumlah pernyataan tentang preferensi kegiatan, preferensi jabatan, prestasi akademis, dan estimasi diri serta arahan setiap tahapan kegitan yang harus dijalani konseli dalam proses konseling karier untuk memantapkan pilihan kariernya. (Dahlan,2010;14). Minat yang dapat diukur dalam penelitian ini adalah : Kategori minat jabatan Realistik, Kategori minat jabatan Investigatif, Kategori minat jabatan Artistik, Kategori minat jabatan Sosial, Kategori minat jabatan Wirausaha, dan Kategori minat jabatan Konvensional Teknik Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala Pemahaman Preferensi Vokasional (PPV) dan Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) yang dikembangkan oleh Dahlan (2005).

Pengujian Instrumen Penelitian Validitas Instrumen Pada penelitian ini tidak dilakukan uji persyaratan instrumen karena untuk menyelesaikan penelitian ini peneliti menggunakan instrumen Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) yang disusun oleh Dahlan (2005). Pada penelitian ini uji coba instrumen ini telah dilakukan oleh Dahlan (1993) yang menyusun instrumen ini. Pada temuan yang dilakukan oleh Dahlan (1993) menunjukkan bahwa komponen-komponen yang membangun IEKAD sebagai inventori minat jabatan telah mampu mengungkap sekitar 70 persen dari gambaran pola minat jabatan seseorang. Selanjutnya dijelaskan oleh Dahlan (1993) pula dalam temuannya mengungkapkan bahwa nilai kumulatif keragaman muatan faktor dari aspek kegiatan sebesar 69,96 persen dengan koofesien reliabilitas alpha = 0,814, dan bagi aspek pekerjaan sebesar 70,75 persen dengan koofesien reliabilitas alpha = 0,916. Dari hasil penemuan yang sama, untuk tingkat validitas pada aspek kegiatan menunjukkan.69,96 persen. Sedangkan indeks validitas aspek pekerjaan nilai mutlak loading faktor dari komponen utama aspek ini ditemukan sebesar 70,76 persen. Dengan demikian instrumen ini cukup valid untuk digunakan sebagai bagian dari IEKAD guna mengungkap dan mengukur minat jabatan. Realibilitas Instrumen Untuk koofesien reliabilitas IEKAD yang telah dilakukan oleh Dahlan (1993) dengan melihat besaran indeks konsistensi internal menggunakan alpha Cronbach. Hasil perhitungan data yang dilakukan Dahlan (1993) dari 66 butir soal aspek kegiatan IEKAD ditemukan koofesien reliabilitas alpha sebesar 0,8139. Dengan demikian indeks konsistensi internal yang ditunjukkan aspek kegiatan IEKAD telah memenuhi koofesien reliabilitas alpha standar. Dari hasil temuan Dahlan (1993) untuk koofesien aspek pekerjaan yang dihasilkan dari perhitungan data cukup besar, yaitu alpha sebesar 0,9163. Sementara itu ditunjukan pula alpha butir yang berstandar pada kasus yang serupa ini sebesar 0,9157. Ini berarti dari segi reliabilitas aspek pekerjaan layak digunakan dan koofesien aspek pekerjaan IEKAD yang ditunjukkan tergolong tinggi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pretest terhadap 34 sampel sebelum pemberian Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) dalam konseling karir diperoleh nilai rata-rata skor pemahaman preferensi vokasional siswa sebesar 49,52. Setelah dilakukan perlakuan Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) dalam konseling karir, hasil posttest diperoleh nilai rata-rata menjadi 62,17. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman preferensi vokasional siswa setelah diberi perlakuan berupa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) dalam konseling karir. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman preferensi vokasional pada siswa sebelum diberi Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri dalam konseling.karir dengan sesudah diberi Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri dalam konseling karir pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Krui. Dari pre-test dan post-test kelompok kontrol diperoleh t hitung = 1,09. Kemudian dibandingkan dengan t tabel 0,05 (66) = 1,70. Karena t hitung < t tabel, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara Pemahaman Preferensi Vokasional Siswa terhadap Preferensi vokasionalnya sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) dalam kelompok kontrol, dengan kata lain kondisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan memperoleh hasil yang sama. Jadi tidak ada peningkatan tentang pemahaman preferensi vokasional siswa pada kelompok ini setelah pre-test maupun post-test. Antara pre-test Kelompok Eksperimen dan pre-test Kelompok Kontrol diperoleh t hitung =0,172, lalu dibandingkan dengan t tabel 0,05 (66) = 1,70. Karena t hitung < t tabel, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara Pemahaman Preferensi Vokasional Siswa terhadap Preferensi vokasionalnya. Jadi, pemahaman siswa tentang preferensi vokasionalnya dalam kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol adalah sama karena kedua kelompok belum diberi konseling karir berupa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD). Sedangkan antara post-test Kelompok Eksperimen dan post-test Kelompok Kontrol diperoleh t hitung = 7,343 kemudian dibandingkan dengan t tabel 0,05 (66) = 1,70. Karena t hitung > t tabel, maka artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara

Pemahaman Preferensi Vokasional Siswa terhadap Preferensi vokasionalnya setelah Kelompok Eksperimen mendapat perlakuan sedangkan Kelompok Kontrol tidak mendapat perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang preferensi vokasionalnya di dalam Kelompok Eksperimen meningkat setelah di beri konseling karir berupa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD), sedangkan di dalam Kelompok Kontrol tidak ada peningkatan pemahaman preferensi vokasionalnya, karena tidak diberi perlakuan Konseling Karir berupa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD). Dari hasil analisis Statistic Independent Sampel / uncorrelated data t-tes diperoleh t hitung = 12,62 kemudian dibandingkan dengan t tabel 0,05 (66) = 1,70. Karena t hitung > t tabel, maka artinya terdapat perbedaan yang signifikansi antara Pemahaman Preferensi Vokasional Siswa terhadap Preferensi vokasionalnya sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) dalam kelompok eksperimen. Dengan demikian, Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikansi antara Pemahaman Preferensi Vokasional Siswa terhadap Preferensi vokasionalnya sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) dalam kelompok eksperimen. Dengan demikian hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dahlan (1993) yang menyatakan bahwa untuk memahami karir Dahlan (1993) membuat suatu inventori yang dinamakan Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD). Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) merupakan lembaran kerja konseli dalam pelayanan konseling karir. Sebagai lembaran kerja, inventori ini merupakan piranti dan media yang sekaligus juga intervensi model konseling karir untuk memantapkan pilihan karir siswa. Dengan adanya inventori ini diharapkan pemahaman siswa tentang dunia kerja dapat meningkat, karena menurut Dahlan (1993) inventori ini memuat sejumlah pernyataan tentang preferensi kegiatan, preferensi okupasi,kecenderungan prestasi akademis, dan estimasi diri. sehingga siswa dapat mengetahui tipe kepribadian yang ada dalam dirinya serta dapat mengarahkan karir mereka di masa yang akan datang.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) dalam konseling karir dapat membantu siswa memahami preferensi vokasionalnya. Hasil ini terbukti dari hasil yang diperoleh t hitung = 12,62 kemudian dibandingkan dengan t tabel 0,05 (66) = 1,70. Karena t hitung > t tabel, maka artinya terdapat perbedaan yang signifikansi antara Pemahaman Preferensi Vokasional Siswa terhadap Preferensi vokasionalnya sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) dalam kelompok eksperimen. Dengan demikian, Ha diterima yang artinya bahwa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD) mampu membantu siswa memahami preferensi voksionalnya. Saran (1) Kepada Guru Pembimbing, disarankan kepada guru pembimbing untuk membantu siswa memahami preferensi vokasional siswa yang antara lain dapat menggunakan IEKAD, (2) kepada peneliti lain, pada penelitian ini IEKAD dalam konseling karir tidak cocok untuk siswa yang memiliki harga diri rendah, sehingga hendaknya peneliti mampu meneliti siswa yang memiliki harga diri yang rendah menggunakan pendekatan dan teknik desentisasi sistematis, (3) kepada siswa, yaitu diharapkan kepada siswa agar mengikuti konseling karir untuk membantu memahami preferensi vokasionalnya, juga dapat membantu siswa memilih karir yang sesuai dengan potensi dirinya. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, P. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Brown, L. 1984. Career Choice and Development. London : ECI. Dahlan, S. 1993. Penggunaan Inventori Eksplorasi Minat Jabatan Arahan Diri Sebagai Alat Bimbingan Karir Untuk Membantu Klien Memahami Pola Minat Jabatan. Malang:IKIP Malang

. 2009. Model Bimbingan Konseling Karir Holland Untuk Memantapkan Pilihan Karir Konseli. Bandung : Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Holland, J.L. 1973. Making Vocational Choices: A Theori of Careers. Englewood Cliffs, NJ : Prentice-Hall. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.