BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

Claudio Chandra Setiawan. Dina Sekar Vusparatih S.IP., M.Ikom

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media bukan hanya cetak dan elektronik tetapi muncul sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah lembaga pemerintahan yang terkesan lambat dan berbelit-belit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. adalah masyarakat luas, bukan segmen terbatas atau public tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak terkait agar mendapat dukungan dari Stakeholders-nya sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, telah berkembang berbagai jenis media massa mulai dari media cetak

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. bahaya narkotika, ilegal fishing, dan perusakan lingkungan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memiliki status setingkat provinsi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi


BAB I PENDAHULUAN. globalisasi sekarang ini seorang public relations dibutuhkan oleh sebuah. sampai perusahaan terkenal di seluruh dunia.

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang pesat dari waktu-kewaktu. Sehingga mendorong terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tantangan yang lebih besar. Jika dibandingkan dengan era jaman dulu,

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Investor Relations Pemerintah Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintah (BUMN) yang beriorientasi pada pelayanan jasa transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

MOTTO. (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil, siapa yang bersabar akan. beruntung, siapa yang menapaki jalan-nya akan sampai ke tujuan)

-1- BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut William F. Arens dalam artikel Peranan Media Relations Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Instansi Bentuk Instansi. Sejak jatuhnya Pemerintahan Orde Baru pada Bulan Maret

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai tantangan dan perubahan yang luar biasa cepat di era globalisasi ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Sosial RI merupakan Instansi Pemerintah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial. Salah satu landasan pembentukan Kementerian Sosial RI mengacu pada UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang berbunyi, "Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan" ( UUD 1945). Di samping itu, sesuai amanah yang dipikulkan oleh UUD 1945 pasal 34 ayat 2, yang berbunyi Pemerintah juga memiliki kewajiban untuk memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar yang menjadi salah satu pilar pokok dalam membangun kesejahteraan sosial di negeri ini ( UUD 1945). Serta peranan Kementerian Sosial RI adalah untuk membuat masyarakat Indonesia bisa menjadi masyarakat yang mandiri dan berguna untuk Negara Indonesia. Kementerian Sosial RI adalah sebuah organisasi yang menjalankan fungsinya sebagai Departemen yang mengurus kesejahteraan masyarakat juga memerlukan komunikasi antar Divisi yang ada dalam Kementerian Sosial RI tersebut. Divisi yang bekerja sama dengan Divisi Humas adalah Divisi Biro Keuangan, Divisi Biro Perencanaan, Divisi Biro Organisasi dan Kepegawaian, Divisi umum. Salah satu cara berkoordinasi yang baik adalah dengan berkomunikasi. Definisi komunikasi sendiri adalah proses penyampaian dan penerimaan informasi atau pesan. Begitu pun yang diterapkan di Kementerian Sosial RI, dalam semua organisasi tidak mungkin terlepas dari komunikasi. Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah ubah (Muhammad, 2009). Dan biasanya terjadi di dalam dan diantara lingkungan yang besar dan luas. Di pandang dari sudut perpekstif fungsional, komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Sedangkan dari sudut perspektif interpretif, komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai proses 1

2 penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah organisasi dan menekankan peranan orang-orang dan proses dalam menciptakan makna (Purba, 2006:112). Komunikasi organisasi pun dibagi lagi menjadi beberapa cara dan implementasi di sebuah organisasi. Dari beberapa contoh pecahan komunikasi organisasi semua yang telah dikemukakan oleh para praktisi ilmu pomunikasi, beberapa dipakai di Kementerian Sosial RI sebagai implementasi kerja. Berdasarkan birokrasi Komunikasi Organisasi, semua cara komunikasi digunakan di Kementerian Sosial RI. Dari komunikasi divisi humas kepada Menteri Sosial menggunakan komunikasi keatas, dari Menteri Sosial ke divisi yang bekerja dibawah kepemimpinan Menteri Sosial menggunakan komunikasi kebawah. Dari antar divisi yang bekerja sama di bawah kepemimpinan Menteri Sosial menggunakan komunikasi kesamping. Dari semua arus komunikasi yang dipakai komunikasi dasar seperti verbal dan non verbal pun akan di gunakan dalam berkomunikasi antar divisi atau antar pegawai (PNS). Menurut Abdullah (2008:67-68), arus komunikasi yang ada lima arus komunikasi yaitu: arus komunikasi keatas, arus komunikasi kebawah, arus komunikasi diagonal, arus komunikasi lintas saluran, arus komunikasi intrapersonal. Yang dimana dalam melakukan komunikasi di dalam suatu organisasi diperlukan implementasi yang baik dari ke lima arus komunikasi yang sudah ada. Sehingga komunikasi dalam organisasi yang terjadi bisa berjalan dengan baik Dari alur komunikasi yang sudah dijabarkan, divisi humas pun mengimplementasikan dalam kegiatan organisasi internal di Departemen Sosial. Selain menjadi alat bantu Menteri Sosial dalam membangun dan membuat rencana, divisi humas pun mempunyai peranan seperti Sosialisasi Rencana Menteri Sosial yang sudah disetujui. Mengarahkan masyarakat dalam pengembangan kemandirian dalam usaha mikro atau makro. Selain kegiatan yang sudah dilakukan secara bulanan. Divisi Humas juga membuat kegiatan harian yaitu media monitoring. Untuk mengetahui apakah upaya yang dijalankan dalam media relations optimal, diperlukannya evaluasi mengenai program yang sudah dilakukan. Seorang public relations wajib untuk mengkaji ulang dan mengevaluasi pemberitaan mengenai perusahaan yang muncul di media cetak ataupun elektronik. Hal tersebut dinamakan media monitoring.

3 Dalam melakukan evaluasi, public relations perlu melakukan kegiatan kliping dimana pengertian kliping menurut Rosady Ruslan (2010:228) adalah suatu kegiatan memilih, menggunting, menyijmpan dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita (news) atau karangan (artikel), serta foto berita (photo press) pada event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di berbagai media cetak, seperti surat kabar, majalah berit, tabloid dan lain sebagainya yang kemudian di kliping. Widjaja dalam bukunya menyatakan bahwa perusahaan setiap harinya diadakan monitor dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas public relations, khususnya yang menyangkut fungsi pelayanan dan pendapat umum yang tertera dalam berbagai media massa. Untuk melaksanakan kegiatan ini, ada petugas khusus yang membuat kliping, dan membaca serta menganalisa pendapat dan tulisan yang termuat di berbagai media massa, baik yang berupa tajuk rencana, surat pembaca, pokok dan artikelartikel. (Widjaja. 2010:62). Setelah kegiatan tersebut dilakukan, hasil dari media monitoring tersebut di perbanyak sesuai dengan divisi yang bekerja sama dengan Divisi Humas, kemudian disosialisasikan ke Divisi Biro Keuangan, Divisi Biro Perencanaan, Divisi Biro Organisasi dan Kepegawaian, Divisi umum. Setelah mendapatkan rekap media monitoring, Divisi Biro Keuangan, Divisi Biro Perencanaan, Divisi Biro Organisasi dan Kepegawaian, Divisi umum. Yang bekerja sama dengan Divisi Humas akan menjalankan rencana yang sudah dibuat dan sudah di setujui oleh Menteri Sosial setelah diadakan rapat kerja untuk membahas rencana yang sudah berjalan (evaluasi) dan membahas rencana yang akan di jalankan nanti sehingga visi dan misi dari Kementerian Sosial RI bisa terwujud dalam waktu yang tidak terbuang banyak. Dalam media monitoring, berita yang di ringkasi adalah berita yang sesuai dengan permasalahan atau yang ditangani oleh Kementerian Sosial RI. Dalam media monitoring tersebut juga harus disertai informasi yang memudahkan divisi lain untuk memudahkan pekerjaan dan pengambilan keputusan. Karna apa bila tidak di berikan informasi yang sesuai dengan kenyataan dilapangan maka citra dari Kementerian Sosial RI di mata masyarakat akan buruk. Melalui evaluasi media, kita dapat mengetahui media mana yang memihak kepada suatu perusahaan, dan mana yang kurang memihak perusahaan, juga dapat melihat kemanakah ketertarikan media kepada perusahaan tersebut. Dengan melakukannya evaluasi, public relations akan terbantu untuk mengkaji dan

4 menyusun strategi selanjutnya dalam melakukan suatu tindakan. Dampak dari media monitoring sedikit banyaknya mempengaruhi kinerja dan kemaksimalan tim yang sudah dibuat oleh Kementerian Sosial RI, untuk melakukan kegiatan yang sudah disusun atau dibuat. Selain mempengaruhi kinerja juga akan berdampak pada citra Departemen Sosial atau Kementerian Sosial RI, sebagai perwakilan dari Presiden untuk mengurus kesejahteraan rakyat. Definisi dari citra menurut ahlinya adalah menurut Canton menjelaskan citra adalah kesan, perasaan, gambaran, diri publik terhadap perusahaan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. (Goenawan, 2011:99). Citra dari suatu lembaga atau organisasi dan bentuk pelayanan jasa dan lain sebagainya yang hendak dicapai oleh public relations dalam sistem informasi terbuka pada era globalisasi serba kompetitif tersebut, intinya tidak terlepas dari bentuk kualitas jasa pelayanan yang telah diberikan, nilai kepercayaan dan merupakan amanah dari publiknya, serta goodwill (kemauan baik) yang ditampilkan oleh lembaga atau perusahaan bersangkutan. (Ruslan, 2010:77). Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa Citra adalah sebuah kesan atau sebuah perasaan yang berasal dari sebuah pekerjaan suatu perusahaan yang berdampak pada alam bawah sadarnya untuk membuat pemikiran yang positif tentang perusahaan tersebut, dan banyak hal yang bisa di buat untuk menarik hati masyarakat untuk bisa berfikir positif tentang perusahaan tersebut. Ketika disangkutkan dengan Kementerian Sosial RI, citra adalah sebuah cerminan bagi Kementerian Sosial RI untuk memperbaiki dan selalu memperbaiki kinerjanya dalam membanguk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Citra Kementerian Sosial RI sempat tercoreng karena alur komunikasi serta gaya kepemimpinan yang salah. Seperti artikel pada Merdeka.com, yang berjudul 12 rumah runtuh akibat diterjang angin puting beliung, Kamis (25/9). Berdasarkan artikel dijabarkan bahwa permasalahan seperti ini sudah sampai ke masyarakat luas, tentang kurang tanggapnya bantuan dan penanggulangan yang kurang dari Pemerintah. Yang seharusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah untuk bisa membuat rakyatnya merasa tenang dari permasalahan bencana atau pun Kesenjangan Sosial. Sehingga dapat membuat sebuah permasalahan baru, yang dimana dapat mencoreng tentang kinerja dan citra Kementerian Sosial RI sebagai wakil dari rakyat atau utusan dari Presiden untuk mengurus kesejahteraan rakyat.dari

5 semua permasalahan dan semua yang terjadi, maka diangkatlah sebuah judul Alur Komunikasi Organisasi Kementerian Sosial RI Dalam Meningkatkan Citra Melalui Media Monitoring yang dilakukan pada studi kasus di Kementerian Sosial RI. 1.2 Fokus Penelitian Dalam penelitian ini akan difokuskan pada divisi humas. Yang dimana selanjutnya akan lebih diteliti lagi tentang bagaimana alur komunikasi yang berjalan di Kementerian Sosial RI dalam mensosialisasikan media monitoring ke divisi lain atau pihak internal yang bekerja di bawah naungan Kementerian Sosial RI atau Menteri Sosial RI. Dalam waktu yang belum di tentukan untuk meneliti alur komunikasi yang terjadi di Komunikasi Sosial RI, periode Oktober - Desember 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana alur komunikasi organisasi Kementerian Sosial RI dalam meningkatkan citra melalui media monitoring? 2. Bagaimana kendala dalam alur komunikasi organisasi Kementerian Sosial RI dalam meningkatkan citra melalui media monitoring? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana alur komunikasi organisasi Kementerian Sosial RI dalam meningkatkan citra melalui media monitoring. 2. Untuk mengetahui kendala alur komunikasi organisasi Kementerian Sosial RI dalam meningkatkan citra melalui media monitoring. 1.4.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semua kalangan yang terkait diantaranya sebagai berikut : 1. Manfaat Akademis : a. Dapat menjadi masukan baik secara akademik ataupun bagi perkembangan ilmu komunikasi, khususnya mengenai peranan Divisi Humas dalam sosialisasi informasi pada publik eksternal melalui peran Divisi Humas tersebut.

6 b. Dilihat dari komunikasi organisasi, manfaat yang didapat adalah bisa menambah wawasan tentang peranan komunikasi organisasi dalam sosialisasi suatu informasi pada publik eksternal (masyarakat), melalui peran Divisi Humas. 2. Manfaat Praktis : a. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Divisi Humas di Kementerian Sosial RI. b. Mengevaluasi peran Divisi Humas yang telah dilakukan, untuk pengkajian ulang atau pembaruan cara kerja. 3. Manfaat Publik : a. Memberikan informasi kepada para pembaca tentang peranan Divisi Humas terutama di Kementerian Sosial RI dalam sosialisasi informasi kepada Divisi lain melalui media monitoring yang dilakukan oleh Divisi Humas di Kementerian Sosial RI untuk menindak lanjuti rencana yang sudah di buat oleh Pemerintahan khususnya Kementerian Sosial RI. b. Hasil penelitian ini sangat diharapkan bisa memberikan kontribusi yang baik dalam rangka pengembangan ilmu komunikasi, khususnya mengenai peranan komunikasi organisasi dalam sosialisasi informasi melalui media monitoring. 1.5 Sistematika Penulisan Pada bagian ini mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai hal-hal yang akan dibahas pada setiap bab dalam skripsi. Secara sistematika penulisan skripsi atau tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab dengan susunan dan sub bab sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah yaitu alasan yang melatarbelakangi penulis mengangkat permasalahan menjadi sebuah penelitian. Selain itu terdapat tujuan dan manfaat penelitian yang dipaparkan dalam tujuan dari penelitian ini serta manfaatnya baik bagi penulis, perusahaan atau organisasi yang bersangkutan beserta manfaat bagi masyarakat/umum.

7 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam penelitian untuk mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis. Teori yang digunakan terkait dengan permasalahan yang diangkat. Teori umum yang dipakai memberikan penjelasan mengenai pengertian komunikasi, fungsi komunikasi, tujuan komunikasi, definisi, fungsi, tugas, tujuan kegiatan. Teori khusus mencakup definisi, jenis, bentuk, tujuan dari citra, definisi promosi. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan diuraikan tentang cara mendapatkan dan menganalisis data untuk menguji obyek penelitian dari dasar penulisan karya ilmiah ini, seperti sejarah perusahaan, metode dan teknik pengumpulan data, permasalahan yang ada dalam perusahaan, sejarah perusahaan, prosedur yang berlaku dalam perusahaan, dan alternatif pemecahan masalah. BAB 4 HASIL PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai seluruh permasalahan penelitian dari hasil pencarian data melalui wawancara mendalam dengan subjek penelitian atau narasumber yang diangkat oleh penulis secara menyeluruh. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini menyimpulkan hasil analisis penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Serta akan saran perbaikan yang sebaiknya dilakukan di dalam penelitian.