BAB I PENDAHULUAN. millinium harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami kebutuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. peranan dari kelompok wirausahawan ini (Rachbini,2002:xiv).

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Gerak Sektor UKM amat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pemikiran dan isi hati Ibu Kartini. Diungkapkan oleh Dr. Suparman

BAB I PENDAHULUAN. banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung dan mempunyai sistem komunikasi langsung dengan manajermanajer

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di gunakan sebagai alat komunikasi saja (telepon / sms), tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan berdasarkan kepentingan pelanggan (customer oriented) sebaiknya dilakukan secara lebih sistematis dan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang tersedia saat ini sangat memudahkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

BAB I PENDAHULUAN. canggih dan cepat. Hal ini menyebabkan munculnya peluang dan tantangan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan dasar manusia. Perkembangan teknologi smartphone sangat cepat. yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya belinya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah. perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi pada saat sekarang ini sangat pesat.

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. ini memfokuskan kegiatan operasionalnya pada kegiatan pemasaran. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. daya beli yang sangat tinggi, dan selalu mengikuti perkembangan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN PADA LAYANAN GALLERY INDOSAT (Study Kasus Pengguna Layanan di GalLery Indosat Mojokerto) SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARNET AURORA PABELAN KARTASURA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan besar dalam hal telekomunikasi dan bertransaksi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal era industri sekitar tahun 1900-an, para produsen tidak terlalu

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan dan lembaga-lembaga. Kegiatan pemasaran telah

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI

BAB I PENDAHULUAN. kepada persoalan subyektifitas pribadi masing-masing.terkadang perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI KIOS PADA PASAR WONOKROMO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar bagi dunia industri, salah satunya adalah industri

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan, termasuk manajemen pemasaran. Promosi. menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Haryono:2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade

BAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis, menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan pasar dengan penemuan-penemuan barunya dan menetukan harga

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut harus mampu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan globalisasi yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era millinium harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami kebutuhan konsumen. Perusahaan yang baik adalah memahami betul siapa konsumennya dan bagaimana mereka berperilaku. Pemahaman mengenai siapa konsumennya akan menuntun para pengusaha kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha yang semakin sengit. Dunia teknologi informasi memang selalu menarik untuk diamati, terutama yang berkaitan dengan telekomunikasi. Ini ditandai dengan perkembangan internet, kemudian disusul dengan teknologi telepon seluler yang begitu cepat dan canggih sehingga setiap orang tertarik untuk memiliki. Sekarang ini setiap orang tidak hanya memiliki suatu produk karena fungsinya saja, tetapi juga rasa bangga dan pengakuan yang didapatkan dari memiliki produk tersebut. Teknologi dalam telepon seluler merupakan salah satu daya tarik untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli. Bukan hanya ponsel genggam yang menarik, operator penyedia layanan komunikasi juga turut ambil bagian dalam persaingan ini. Sebagai pengusaha yang bergerak di bidang ini sudah layak dan sepantasnya mengetahui lebih jauh mengenai kebutuhan konsumen di dalam menetapkan strategi pasar yang baik untuk turut menumbuhkembangkan usahanya dan mencapai keberhasilan usaha.

Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya. (Machfoedz, 2005:12) Pendiri harus memiliki pengalaman wirausahawan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai suatu usaha bisnis. Mereka menyadari kelemahan dan kemudian mencari keterampilan yang mereka perlukan untuk menjamin keberhasilan perusahaan. Misalnya, diketahui bahwa keberhasilan penjualan secara langsung ditentukan oleh pemasaran dan perencanaan promosi, dan bahwa rencana strategi bisnis merupakan perekat yang mengikat semua bagian perencanaan menjadi satu sehingga semuanya saling mendukung antara yang satu dengan yang lain. (Machfoedz, 2005:12). Salah satu satu dari strategi pemasaran yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan adalah dengan cara melakukan penyebaran pemasaran itu sendiri, atau lebih sering dikenal dengan istilah bauran pemasaran. Bauran pemasaran sendiri didefinsikan sebagai suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi menentukan master plan dan mengetahui serta menghasilkan

pelayanan (penyajian) produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu yang mana segmen pasar tersebut telah di jadikan sasaran pasar untuk produk yang telah diluncurkan untuk menarik konsumen sehingga terjadi pembelian. Dalam melakukan dan merencanakan pemasaran strategi, beberapa perusahaan telah menggunakan berbagai cara yang kemudian dikombinasikan menjadi satu, untuk jenis strategi pemasaran dalam hal inilebih akrab dikenal dengan istilah Marketing mix. Marketing mix dapat didefinisikan sebagai perpaduan berbagai strategi yang berupa kegiatan atau faktor-faktor penting yang merupakan hal-hal yang menjadi inti dari strategi pemasaran itu sendiri. Faktor-faktor inilah yang dapat merangsang wirausahawan untuk membuka usaha jasa ponsel karena target pasar (konsumennya) banyak tanpa pandang umur, status, golongan. Usaha ini memiliki prospek yang sangat cerah dan menjanjikan, apalagi wirausahawan ini memiliki strategi yang cukup baik dan matang dan memilik tempat yang strategis maka usaha ini dapat berkembang dan tetap bertahan dari para pesaing. Wirausahawan harus senantiasa setiap hari melakukan terombosan (inovasi) agar bisa berbeda dari yang lain sehingga calon konsumen tertarik pada usaha ponsel tersebut. Usaha ponsel merupakan usaha yang selalu digemari dan tidak akan pernah ada habisnya karena salah satu hobi dari kebanyakan masyarakat Indonesia adalah ngobrol (bicara) baik hal yang diperlukan sampai hak yang sangat sepele. Usaha ponsel yang berada di Jalan Karya Jaya menjual berbagai jenis handphone dan segala jenis produk yang dapat digunakan untuk komunikasi. Usaha ponsel itu memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan penjualannya. Sampai sekarang usaha ponsel ini

sudah berkembang dan dapat mempertahankan usahanya dari para pesaing yang ada di sekitar hingga beberapa tahun belakangan ini. Tabel 1.1. menampilkan data aset yang diperoleh dari laporan keuangan Jaya Ponsel sejak Tahun 2002 hingga Tahun 2008 ditunjukkan dalam bentuk tabel. Modal awal untuk mendirikan Jaya Ponsel adalah sebesar Rp.50.000.000. Tabel 1.1. menunjukkan bahwa Jaya Ponsel mulai dari tahun 2002 hingga tahun 2005 telah mampu mengalami peningkatan profit walaupun sedikit berfluktuasi namun ponsel ini dapat mempertahankan laba bersihnya secara konstan hingga tahun 2006. Namun, tahun 2007 hingga tahun 2008 Jaya Ponsel mengalami sedikit penurunan profit karena adanya krisis ekonomi. Usaha ponsel ini didirikan mulai dari tahun 2002 ini dalam masa beroperasinya hingga sekarang mampu meningkatkan profitnya secara berkesinambungan dan telah mampu menutupi modal awal menunjukkan bahwa Jaya Ponsel merupakan salah satu contoh usaha yang mengindikasikan tanda keberhasilan dalam usahanya. Tahun Aset (Rp) 2002 50.000.000 2003 67.000.000 2004 90.000.000 2005 114.000.000 2006 131.000.000 2007 138.000.000 2008 145.000.000 2009 175.000.000 Tabel 1.1. Tabel Jumlah Aset Jaya Ponsel Tahun 2002-2008 Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui strategi pemasaran yang mendorong keberhasilan usaha ponsel tersebut sehingga penulis membuat penelitian yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Jaya Ponsel di Jalan Karya Jaya Kecamatan Medan Johor). B. Perumusan Masalah Permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan adalah: Bagaimana Strategi Pemasaran berpengaruh terhadap keberhasilan usaha baru pada Jaya Ponsel di Jalan Karya Jaya Kecamatan Medan Johor. C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. (Sugiyono, 2004:49) Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dapat disusun sebuah kerangka konseptual, yaitu : 1. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Berikut adalah

beberapa bentuk strategi pemasaran yang dilakukan yaitu: produk sebagai objek pemasaran, analisis harga untuk suatu produk, dan kegiatan distribusi yang dijalankan. 2. Keberhasilan Usaha Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis. Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. (Machfoedz, 2005) Kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut : Strategi Pemasaran (X) Keberhasilan usaha (Y) Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Machfoedz (2005) diolah D. Hipotesis Hipotesis yang dikemukakan sehubungan dengan permasalahan diatas adalah : Ada pengaruh strategi pemasaran terhadap keberhasilah usaha baru pada Jaya Ponsel di Jalan Karya Jaya Kecamatan Medan Johor.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Strategi Pemasaran berpengaruh terhadap keberhasilan usaha baru pada Jaya Ponsel di Jalan Karya Jaya Kecamatan Medan Johor. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a. Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam mendirikan dan menjalankan suatu usaha dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha. b. Bagi penulis, untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna memperluas cakrawala berpikir khususnya dalam bidang kewirausahaan. c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang. F. Metodologi Penelitian 1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian Peneliti ingin menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada strategi pemasaran yang mendorong keberhasilan usaha ponsel dan dalam hal ini usaha ponsel di JL. Karya Jaya Kecamatan Medan Johor.

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah X : Strategi Pemasaran Y : Keberhasilan Usaha 2. Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut : a. Strategi Pemasaran (X) Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Berikut adalah beberapa bentuk strategi pemasaran yang dilakukan yaitu: produk sebagai objek pemasaran, analisis harga untuk suatu produk, dan kegiatan distribusi yang dijalankan. Produk adalah objek yang sangat vital yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam mendatangkan keuntungan atau laba yang akan tetap menjaga operasional dan kesehatan suatu perusahaan. Penentuan harga dari suatu produk akan sangat mempengaruhi dari keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang akan didapatkan oleh suatu perusahaan. Salah satu strategi pemasaran yang sebaiknya harus diperhatikan agar aktivitas jalannya distribusi dapat berjalan dengan lancar, adalah dengan

memperhatikan perihal channel of ditribusi atau jika diterjemahkan mengandung arti saluran distribusi. b. Keberhasilan Usaha (Y) Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis. Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. (Machfoedz, 2005) Tabel 1.1 Defenisi Operasional Variabel No. Variabel Indikator Skala 1. Keberhasilan Usaha (Y) 2. Strategi Pemasaran (Produk, Harga, Lokasi, Promosi) (X) Sumber : Machfoedz (2005), diolah 1. Meningkatnya volume penjualan pulsa dan ponsel. 2. Bertambahnya karyawan yang dipekerjakan di toko ponsel. 3. Bertambahnya profit. 4. Siap untuk menghadapi resiko yang akan terjadi 1. Produk yang ditawarkan menarik. 2. Harga yang ditawarkan terjangkau 3. Lokasi tempat usaha strategis dan mudah dijangkau konsumen 4. Promosi yang dilakukan menarik perhatian calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan Guttman Guttman

3. Skala Pengukuran Variabel Variabel faktor yang mendorong keberhasilan usaha ponsel diukur dengan menggunakan skala pengukuran Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu ya tidak, benar salah, pernah tidak pernah, positif negatif dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0 (Sugiyono, 2005:90). 4. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Usaha Jaya Ponsel yang beralamat di Jl. Karya Jaya Kecamatan Medan Johor. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010. 5. Populasi dan Sampel Menurut (Kuncoro, 2003:103), populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Usaha Jaya Ponsel Yang Berada Di JL. Karya Jaya Kecamatan Medan Johor.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel menngunakan metode Nonprobability Sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilh menjadi sampel (Sugiyono, 2005:78). Metode Nonprobability Sampling yang digunakan adalah teknik Sampling Jenuh yang merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Dalam hal ini, populasi dari penelitian yang akan dilakukan adalah Pemilik Usaha Jaya Ponsel yang akan menjadi populasi sekaligus sampel pada penelitian ini. 6. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : a) Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilh pada lokasi penelitian. Data Primer diperoleh dengan wawancara (interview) terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung. b) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara (interview) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik usaha ponsel di JL. Karya Jaya Kecamatan,Medan Johor. b. Observasi Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di JL. Karya Jaya Kecamatan Medan Johor untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan. c. Studi Dokumentasi Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan. 8. Metode Analisis Data Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada

upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknik, analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif. Yang termasuk dalam parameter deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi dan perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. (Sugiyono, 2005:143)